Anda di halaman 1dari 35

TUGAS LATIHAN 1 DESAIN DAN EVALUASI BANDARA

PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU DENGAN FAARFIELD

SIB-461 PERANGKAT LUNAK BIDANG TRANSPORTASI

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah


SIB-461 Perangkat Lunak Bidang Transportasi

Dosen Pengajar :
Barkah Wahyu Widianto, S.T., M.T.

Disusun Oleh:

Agung Budi Prasetyo

22-2020-043

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

2022
A. Latihan 1 Perangkat Lunak Bidang Transportasi

Diketahui:

1. Data Traffic Pesawat Udara tahun 2022 Bandara A adalah sebagai berikut:

Aircraft Type Total

A320-200 1.386
ATR72-600 2.379
B737-800 935
B737-900ER 1.324
CESSNA 208B 83
2. Faktor pertumbuhan 13 %

3. Umur rencana 20 tahun

4. CBR Subgrade 6,3 %

Pertanyaan:

1. Design Perkerasan Lentur untuk Runway dan Taxiway

2. Design Perkerasan Kaku untuk Apron


1. Design Perkerasan Lentur untuk Runway dan Taxiway
1.1 Desain Asli

Gambar 1.1 Section Report Desain Asli


Umur Layan Desain = 20 tahun
1.2 Desain Rekomendasi

Gambar 1.2 Section Report Desain Rekomendasi


Umur layan desain = 61,2 tahun
2. Design Perkerasan Kaku untuk Apron
2.1 Desain Asli

Gambar 1.3 Section Report Desain Asli


Umur Layan Desain Asli = 20 tahun

2.2 Desain Rekomendasi

Gambar 1.4 Section Report Desain Rekomendasi


Umur Layan Desain Rekomendasi = 26,6 tahun
Diameter Dowel = 40 mm
Panjang dowel = 510 mm
Spasi = 460 mm
B. Evaluasi Perkerasan Lentur Bandara A
1. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade, dikurang
1%, 2%, dan 3 %.

Penurunan Tebal
CBR
CBR Subbase
6,3 0% 212
5,3 1% 320
4,3 2% 423
3,3 3% 568

Hubungan CBR dan Tebal subbase


di Bandara A
600
550
Tebal Subbase (mm)

500
450
400
350
300 y = -543.8ln(x) + 1218.3
250 R² = 0.9984

200
3.3 3.8 4.3 4.8 5.3 5.8 6.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin besar tebal subbase

2. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap Lapis
Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

E
Penurunan E HMA E HMA E Crushed Tebal
Uncrushed
Modulus Surface Stabilized Agregat subbase
Agregat

100% 1378,95 2757,9 345,28 123 212


90% 1241,06 2482,11 310,75 110,70 251
80% 1103,16 2206,32 276,22 98,40 290
70% 965,27 1930,53 241,70 86,10 332
Hubungan Modulus (E) dan
Tebal subbase di Bandara A
340

320
Tebal Subbase (mm)
300

280

260

240
y = 75x2 - 526.5x + 663.65
220 R² = 0.9999

200
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
E (MPa)

Kesimpulan : Semakin turun modulus, semakin besar tebal subbase

3. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan dari
nilai masing-masing, ditambah 1%, 2%, dan 3 %.

Kenaikan
Faktor Tebal
Faktor
Pertumbuhan subbase
Pertumbuhan

0% 13 212
1% 14 216
2% 15 221
3% 16 225
Hubungan Faktor Pertumbuhan (%)
dan Tebal Subbase di Bandara A
226
224

Tebal Subbase (mm)


222
220
218
216
214 y = -0.3333x3 + 14.5x2 - 205.17x + 1161
212 R² = 1

210
13 13.5 14 14.5 15 15.5 16
Faktor Pertumbuhan (%)

Kesimpulan : Semakin naik Faktor Pertumbuhan, semakin besar tebal subbase

Contoh Perhitungan Annual Departure :

Faktor Pertumbuhan 13% Bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 112192,3 5610


ATR72-600 2.379 192572,5 9629
B737-800 935 75685,3 3784
B737-900ER 1.324 107173,6 5359
CESSNA 208B 83 6718,6 336
i= 13
UR= 20
R= 80,947
Faktor Pertumbuhan 14% bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 126160,5 6308


ATR72-600 2.379 216548,3 10827
B737-800 935 85108,3 4255
B737-900ER 1.324 120517,0 6026
CESSNA 208B 83 7555,1 378
i= 14
UR= 20
R= 91,025

Faktor Pertumbuhan 15% bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 141986,8 7099


ATR72-600 2.379 243713,3 12186
B737-800 935 95784,7 4789
B737-900ER 1.324 135635,3 6782
CESSNA 208B 83 8502,8 425
i= 15
UR= 20
R= 102,444

Faktor Pertumbuhan 16% bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 159916,3 7996


ATR72-600 2.379 274488,4 13724
B737-800 935 107880,1 5394
B737-900ER 1.324 152762,8 7638
CESSNA 208B 83 9576,5 479
i= 16
UR= 20
R= 115,380
4. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade,
dikurang 1%, 2%, dan 3 %.

Penurunan
CBR Umur Layan
CBR
0% 6,3 20
1% 5,3 1,8
2% 4,3 0,3
3% 3,3 0,1

Hubungan CBR dan Umur Layan


Perkerasan Lentur di Bandara A
20
18
16 y = 2.5667x3 - 32.46x2 + 135.07x - 184.37
Umur Layan (tahun)

R² = 1
14
12
10
8
6
4
2
0
3.3 3.8 4.3 4.8 5.3 5.8 6.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin singkat umur layan


5. Hitung Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap
Lapis Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

Modulus Modulus Modulus Modulus


Penurunan Umur
HMA HMA Crushed Uncrushed
Modulus Layan
Surface Stabilized Agregat Agregat

100% 1378,95 2757,9 345,28 123 20


90% 1241,055 2482,11 310,752 110,7 8
80% 1103,16 2206,32 276,224 98,4 3,6
70% 965,265 1930,53 241,696 86,1 1,7
Hubungan Modulus (E) dan Umur Layan
Perkerasan Lentur di Bandara A
20
18
16

Umur Layan (tahun)


14
12
10
8
6
4 y = 0.0053e8.1938x
2 R² = 0.9979

0
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Modulus (%)

Kesimpulan : semakin turun modulus, semakin singkat umur layan

6. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan,
ditambah 1%, 2%, dan 3 %

Kenaikan
Faktor Umur
Faktor
Pertumbuhan Layan
Pertumbuhan

0% 13 20
1% 14 17,7
2% 15 15,7
3% 16 14
Hubungan Faktor Pertumbuhan (%) dan
Umur Layan Perkerasan Lentur
di Bandara A
20
Umur Layan (tahun) 18
16
14
12
10
8 y = 0.15x2 - 6.35x + 77.2
6 R² = 1
4
2
0
13 13.5 14 14.5 15 15.5 16
Faktor Pertumbuhan (%)

Kesimpulan : semakin naik faktor pertumbuhan , semakin singkat umur layan

Kesimpulan

Hubungan antara 3 variabel bebas (CBR, Modulus dan Faktor pertumbuhan) dengan 2
variabel terikat (Tebal Perkerasan dan Umur layan) adalah CBR yang paling signifikan
pengaruhnya sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat untuk konstruksi di lapangan, agar
CBR lapangan sesuai dengan yang telah didesain
C. Evaluasi Perkerasan Kaku Bandara A
1. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade, dikurang
1%, 2%, dan 3 %.

Penurunan Tebal Slab


CBR
CBR Beton
6,3 0% 406
5,3 1% 407
4,3 2% 409
3,3 3% 410

Hubungan CBR dan Tebal Slab Beton


di Bandara A
410.5
410
Tebal Subbase (mm)

409.5
409
408.5
408
407.5
y = 0.3333x3 - 4.8x2 + 20.957x + 381.14
407
R² = 1
406.5
406
3.3 3.8 4.3 4.8 5.3 5.8 6.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin besar tebal slab beton

2. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap Lapis
Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

E Tebal
Penurunan Lean E Crushed
Uncrushed Slab
Modulus Concrete Agregat
Agregat Beton
100% 4826,33 420,18 137,28 406
90% 4343,70 378,16 123,55 407
80% 3861,06 336,14 109,82 408
70% 3378,43 294,13 96,10 411
Hubungan Modulus (E) dan
Tebal slab beton di Bandara A
420
418

Tebal Slab beton (mm)


416
414 y = -333.33x3 + 900x2 - 816.67x + 656
R² = 1
412
410
408
406
404
402
400
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
E (MPa)

Kesimpulan : Semakin turun modulus, semakin besar tebal slab beton

3. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan dari
nilai masing-masing, ditambah 1%, 2%, dan 3 %.

Kenaikan
Faktor Tebal Slab
Faktor
Pertumbuhan Beton
Pertumbuhan

0% 13 406
1% 14 408
2% 15 409
3% 16 411

Hubungan Faktor Pertumbuhan (%)


dan Tebal slab beton di Bandara A
412

411
Tebal Slab Beton (mm)

y = 0.3333x3 - 14.5x2 + 211.17x - 621


410 R² = 1

409

408

407

406
13 13.5 14 14.5 15 15.5 16
Faktor Pertumbuhan (%)
Kesimpulan : Semakin naik Faktor Pertumbuhan, semakin besar tebal slab beton

Contoh Perhitungan Annual Departure :

Faktor Pertumbuhan 13% Bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 112192,3 5610


ATR72-600 2.379 192572,5 9629
B737-800 935 75685,3 3784
B737-900ER 1.324 107173,6 5359
CESSNA 208B 83 6718,6 336
i= 13
UR= 20
R= 80,947

Faktor Pertumbuhan 14% bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 126160,5 6308


ATR72-600 2.379 216548,3 10827
B737-800 935 85108,3 4255
B737-900ER 1.324 120517,0 6026
CESSNA 208B 83 7555,1 378
i= 14
UR= 20
R= 91,025
Faktor Pertumbuhan 15% bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 141986,8 7099


ATR72-600 2.379 243713,3 12186
B737-800 935 95784,7 4789
B737-900ER 1.324 135635,3 6782
CESSNA 208B 83 8502,8 425
i= 15
UR= 20
R= 102,444

Faktor Pertumbuhan 16% bandara A

Aircraft Type Total Total x R Annual Departure Average

A320-200 1.386 159916,3 7996


ATR72-600 2.379 274488,4 13724
B737-800 935 107880,1 5394
B737-900ER 1.324 152762,8 7638
CESSNA 208B 83 9576,5 479
i= 16
UR= 20
R= 115,380

4. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade,
dikurang 1%, 2%, dan 3 %.

Penurunan
CBR Umur Layan
CBR
0% 6,3 20
1% 5,3 18
2% 4,3 16,3
3% 3,3 15,1
Hubungan CBR dan Umur Layan
Perkerasan kaku di Bandara A
20
19.5
19

Umur Layan (tahun)


18.5 y = -0.0333x3 + 0.68x2 - 2.5157x + 17.194
R² = 1
18
17.5
17
16.5
16
15.5
15
3.3 3.8 4.3 4.8 5.3 5.8 6.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin singkat umur layan


5. Hitung Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap
Lapis Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

Modulus Modulus Modulus Modulus


Penurunan Umur
HMA HMA Crushed Uncrushed
Modulus Layan
Surface Stabilized Agregat Agregat

100% 1378,95 2757,9 345,28 123 20


90% 1241,055 2482,11 310,752 110,7 19,4
80% 1103,16 2206,32 276,224 98,4 18,5
70% 965,265 1930,53 241,696 86,1 13,7

Hubungan Modulus (E) dan Umur Layan


Perkerasan kaku di Bandara A
20

19

18 y = 600x3 - 1635x2 + 1486.5x - 431.5


Umur Layan (tahun)

R² = 1
17

16

15

14

13

12
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Modulus (%)
Kesimpulan : semakin turun modulus, semakin singkat umur layan

6. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan,
ditambah 1%, 2%, dan 3 %

Kenaikan
Faktor Umur
Faktor
Pertumbuhan Layan
Pertumbuhan

0% 13 20
1% 14 17,8
2% 15 15,8
3% 16 14

Hubungan Faktor Pertumbuhan (%) dan


Umur Layan Perkerasan Lentur
di Bandara A
20
19
Umur Layan (tahun)

18
17
16
15
14
13 y = -2x + 45.9
12 R² = 0.998
11
10
13 13.5 14 14.5 15 15.5 16
Faktor Pertumbuhan (%)

Kesimpulan : semakin naik faktor pertumbuhan , semakin singkat umur layan

Kesimpulan

Hubungan antara 3 variabel bebas (CBR, Modulus dan Faktor pertumbuhan) dengan 2
variabel terikat (Tebal Perkerasan dan Umur layan) adalah CBR yang paling signifikan
pengaruhnya sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat untuk konstruksi di lapangan, agar
CBR lapangan sesuai dengan yang telah didesain
B. Latihan 2 Perangkat Lunak Bidang Transportasi

Diketahui:

1. Data Traffic Pesawat Udara tahun 2022 Bandara B adalah sebagai berikut

No Nama Pesawat Total

1 A320‐200 std 33
2 A330‐300 std 363
3 A340‐300 std 13
4 A400M LH 123
5 B737‐500 563
6 B737‐800 1983
7 B747‐400ER 53
8 B757‐200 23
9 B777‐300 ER 163
10 C‐17A 53
11 S‐25 (CASSA C212) 63
12 DC3 (DOUGLAS DC3T) 33
13 C‐130 203
14 CN 295 223
15 Iusyhin (IL-86) 13
2. Faktor pertumbuhan 8%
3. Umur rencana 20 rahun
4. CBR Subgrade 5,3 %
Pertanyaan:
1. Design Perkerasan Lentur untuk Runway dan Taxiway
2. Design Perkerasan Kaku untuk Apron
1. Design Perkerasan Lentur untuk Runway dan Taxiway
a. Desain Asli

Umur Layan Desain = 20 tahun


b. Desain Rekomendasi

Umur layan desain = 21,2 tahun


2. Design Perkerasan Kaku untuk Apron
a. Desain Asli

Umur Layan Desain Asli = 20 tahun


b. Desain Rekomendasi

Umur Layan Desain Rekomendasi = 20 tahun


Diameter Dowel = 40 mm
Panjang dowel = 510 mm
Spasi = 460 mm
3. Evaluasi Perkerasan Lentur Bandara B
1. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade, dikurang
1%, 2%, dan 3 %.

Tebal
CBR Penurunan CBR
Subbase

5,3 0% 341
4,3 1% 644
3,3 2% 987
2,3 3% 1393

Hubungan CBR dan Tebal subbase


di Bandara B
1500

1300
Tebal Subbase (mm)

1100

900

700
y = -1255ln(x) + 2457.7
500 R² = 0.9968

300
2.3 2.8 3.3 3.8 4.3 4.8 5.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin besar tebal subbase

2. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap Lapis
Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

E E
Penurunan E HMA Tebal
E HMA Surface Crushed Uncrushed
Modulus Stabilized subbase
Agregat Agregat

100% 1378,95 2757,9 398,66 103,93 341


90% 1241,06 2482,11 358,79 93,54 390
80% 1103,16 2206,32 318,93 83,14 454
70% 965,27 1930,53 279,06 72,75 534
Hubungan Modulus (E) dan
Tebal subbase di Bandara B
550

Tebal Subbase (mm) 500

450

400

350 y = 775x2 - 1960.5x + 1526.5


R² = 1

300
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
E (MPa)

Kesimpulan : Semakin turun modulus, semakin besar tebal subbase

3. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan dari
nilai masing-masing, ditambah 1%, 2%, dan 3 %.

Kenaikan
Faktor Tebal
Faktor
Pertumbuhan subbase
Pertumbuhan

0% 8 341
1% 9 347
2% 10 353
3% 11 405
Hubungan Faktor Pertumbuhan (%)
dan Tebal Subbase di Bandara B
410

400

Tebal Subbase (mm)


390
y = 7.6667x3 - 207x2 + 1861.3x - 5227
380
R² = 1
370

360

350

340
8 8.5 9 9.5 10 10.5 11
Faktor Pertumbuhan (%)

Kesimpulan : Semakin naik Faktor Pertumbuhan, semakin besar tebal subbase

Contoh Perhitungan Annual Departure :

Faktor Pertumbuhan 11 % Bandara B


Annual
No Nama Pesawat Total Total x R Departure
Average
1 A320‐200 std 33 2118,7 106
2 A330‐300 std 363 23305,6 1165
3 A340‐300 std 13 834,6 42
4 A400M LH 123 7896,9 395
5 B737‐500 563 36146,2 1807
6 B737‐800 1983 127314,2 6366
7 B747‐400ER 53 3402,8 170
8 B757‐200 23 1476,7 74
9 B777‐300 ER 163 10465,1 523
10 C‐17A 53 3402,8 170
11 S‐25 (CASSA C212) 63 4044,8 202
12 DC3 (DOUGLAS DC3T) 33 2118,7 106
13 C‐130 203 13033,2 652
14 CN 295 223 14317,2 716
15 Iusyhin (IL-86) 13 834,6 42
i= 11
UR= 20
R= 64,203
4. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade,
dikurang 1%, 2%, dan 3 %.

Penurunan Umur
CBR
CBR Layan

0% 5,3 20
1% 4,3 4,7
2% 3,3 0,8
3% 2,3 0,1

Hubungan CBR dan Umur Layan


di Bandara B
20
18 y = 1.3667x3 - 11.93x2 + 35.022x - 33.97
R² = 1
16
Umur Layan (tahun)

14
12
10
8
6
4
2
0
2.3 2.8 3.3 3.8 4.3 4.8 5.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin singkat umur layan


5. Hitung Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap
Lapis Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

Modulus Modulus Modulus


Penurunan Modulus HMA Umur
HMA Crushed Uncrushed
Modulus Surface Layan
Stabilized Agregat Agregat

100% 1378,95 2757,9 345,28 123 20


90% 1241,055 2482,1 310,752 110,7 16,6
80% 1103,16 2206,3 276,224 98,4 13,3
70% 965,265 1930,5 241,696 86,1 10,6
Hubungan Modulus (E) dan Umur Layan
di Bandara B
20
18 y = 31.5x - 11.65
R² = 0.9973
16

Umur Layan (tahun)


14
12
10
8
6
4
2
0
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Modulus (%)

Kesimpulan : semakin turun modulus, semakin singkat umur layan

6. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan,
ditambah 1%, 2%, dan 3 %

Kenaikan Faktor Faktor Umur


Pertumbuhan Pertumbuhan Layan

0% 8 20
1% 9 19,3
2% 10 18,7
3% 11 11,3
Hubungan Faktor Pertumbuhan (%) dan
Umur Layan di Bandara B
20
19

Umur Layan (tahun)


18
17
16
15
14
13
12 y = -1.15x3 + 31.1x2 - 279.85x + 857.2
11 R² = 1
10
8 8.5 9 9.5 10 10.5 11
Faktor Pertumbuhan (%)

Kesimpulan : semakin naik faktor pertumbuhan , semakin singkat umur layan

Kesimpulan

Hubungan antara 3 variabel bebas (CBR, Modulus dan Faktor pertumbuhan) dengan 2
variabel terikat (Tebal Perkerasan dan Umur layan) adalah CBR yang paling signifikan
pengaruhnya sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat untuk konstruksi di lapangan, agar
CBR lapangan sesuai dengan yang telah didesain
4. Evaluasi Perkerasan Kaku Bandara B
1. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade, dikurang
1%, 2%, dan 3 %.

Tebal
CBR Penurunan CBR Slab
beton
5.3 0% 460
4.3 1% 473
3.3 2% 488
2.3 3% 515

Hubungan CBR dan Tebal slab beton


di Bandara B
550
Tebal Slab beton (mm)

530
y = -65.44ln(x) + 568.31
510 R² = 0.9959

490

470

450
2.3 2.8 3.3 3.8 4.3 4.8 5.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin besar tebal slab beton

2. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap Lapis
Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

E E Tebal
Penurunan
Lean Concrete Crushed Uncrushed slab
Modulus
Agregat Agregat beton

100% 4286.33 428.56 101.56 460


90% 3857.70 385.70 91.40 464
80% 3429.06 342.85 81.25 466
70% 3000.43 299.99 71.09 475
Hubungan Modulus (E) dan
Tebal slab beton di Bandara B
480

475
Tebal slab beton (mm)
470

465
y = 125x2 - 259.5x + 594.95
460 R² = 0.9665
455

450
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
E (MPa)

Kesimpulan : Semakin turun modulus, semakin besar tebal slab beton

3. Evaluasi kebutuhan tebal perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan dari
nilai masing-masing, ditambah 1%, 2%, dan 3 %.

Kenaikan Tebal
Faktor
Faktor slab
Pertumbuhan
Pertumbuhan beton

0% 8 460
1% 9 461
2% 10 462
3% 11 474
Hubungan Faktor Pertumbuhan (%)
dan Tebal slab beton di Bandara B
500
495

Tebal slab beton (mm)


490
y = 1.8333x3 - 49.5x2 + 444.67x - 868
485
R² = 1
480
475
470
465
460
455
450
8 8.5 9 9.5 10 10.5 11
Faktor Pertumbuhan (%)

Kesimpulan : Semakin naik Faktor Pertumbuhan, semakin besar tebal slab beton

Contoh Perhitungan Annual Departure :

Faktor Pertumbuhan 11 % Bandara B


Annual
No Nama Pesawat Total Total x R Departure
Average
1 A320‐200 std 33 2118,7 106
2 A330‐300 std 363 23305,6 1165
3 A340‐300 std 13 834,6 42
4 A400M LH 123 7896,9 395
5 B737‐500 563 36146,2 1807
6 B737‐800 1983 127314,2 6366
7 B747‐400ER 53 3402,8 170
8 B757‐200 23 1476,7 74
9 B777‐300 ER 163 10465,1 523
10 C‐17A 53 3402,8 170
11 S‐25 (CASSA C212) 63 4044,8 202
12 DC3 (DOUGLAS DC3T) 33 2118,7 106
13 C‐130 203 13033,2 652
14 CN 295 223 14317,2 716
15 Iusyhin (IL-86) 13 834,6 42
i= 11
UR= 20
R= 64,203
4. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai CBR Subgrade,
dikurang 1%, 2%, dan 3 %.

Penurunan Umur
CBR
CBR Layan

0% 5.3 20
1% 4.3 18
2% 3.3 16.3
3% 2.3 15.1

Hubungan CBR dan Umur Layan


di Bandara B
20
18 y = -0.0333x3 + 0.58x2 - 1.2557x + 15.325
16 R² = 1
Umur Layan (tahun)

14
12
10
8
6
4
2
0
2.3 2.8 3.3 3.8 4.3 4.8 5.3
CBR (%)

Kesimpulan : Semakin turun CBR, semakin singkat umur layan


5. Hitung Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan penurunan nilai Modulus Setiap
Lapis Perkerasan dari 100%, 90%, 80%, dan 70%.

Modulus Modulus
Penurunan Umur
Lean Concrete Crushed Uncrushed
Modulus Layan
Agregat Agregat

100% 4286.33 428.56 101.56 20


90% 3857.697 385.7 91.404 19.4
80% 3429.064 342.85 81.248 18.5
70% 3000.431 299.99 71.092 13.7
Hubungan Modulus (E) dan Umur Layan
di Bandara B
20
18 y = 19.8x + 1.07
16 R² = 0.7949

Umur Layan (tahun) 14


12
10
8
6
4
2
0
70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%
Modulus (%)

Kesimpulan : semakin turun modulus, semakin singkat umur layan

6. Evaluasi life (umur layan) perkerasan dengan kenaikan nilai Faktor pertumbuhan,
ditambah 1%, 2%, dan 3 %

Kenaikan Faktor Faktor Umur


Pertumbuhan Pertumbuhan Layan

0% 8 20
1% 9 17.8
2% 10 15.8
3% 11 14

Hubungan Faktor Pertumbuhan (%) dan


Umur Layan di Bandara B
20
Umur Layan (tahun)

18

16
y = 1E-13x3 + 0.1x2 - 3.9x + 44.8
14
R² = 1
12

10
8 8.5 9 9.5 10 10.5 11
Faktor Pertumbuhan (%)
Kesimpulan : semakin naik faktor pertumbuhan , semakin singkat umur layan

Kesimpulan

Hubungan antara 3 variabel bebas (CBR, Modulus dan Faktor pertumbuhan) dengan 2
variabel terikat (Tebal Perkerasan dan Umur layan) adalah CBR yang paling signifikan
pengaruhnya sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat untuk konstruksi di lapangan, agar
CBR lapangan sesuai dengan yang telah didesain

Anda mungkin juga menyukai