Bab Iii
Bab Iii
B. Materi Penelitian
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali yang mengikuti
program progeny test, terdiri dari 20 ekor pejantan, 122 induk dan 176 anaknya
yang lahir dari tahun 2013 hingga 2016. Data berat lahir (BL), berat sapih (BS),
berat satu tahun (BST), berat dewasa (BD), tahun lahir dan pedigree. Sapi Bali
dalam penelitian ini dipelihara secara ekstensif dalam satu hektar lahan (paddock)
terdiri dari 25-30 ekor. Sapi bebas merumput, sedangkan pemberian konsentrat
terbatas sekali sehari dan air diberikan secara ad libitum.
Data sifat-sifat pertumbuhan berupa BS, BST dan BD dilakukan
penyetaraan faktor koreksi dengan rumus Hardjosubroto (1994):
1. Berat Sapih (BS205)
Berat sapih adalah berat yang diperoleh melalui penimbangan distandarisasi
pada umur 205 hari.
BS205 = ( )
BB365= ( )
9
BD730= ( )
C. Analisis Data
Keterangan :
rp1,p2 : Korelasi fenotip 1 dengan fenotip 2
Cov (𝑝 𝑝 ) : Covarian antara fenotip 1 dengan fenotip 2, dimana:
∑ 𝑝 .
𝑐𝑜𝑣 𝑝 𝑝
𝑛
√
∑ 𝑥−𝜇
𝑛
: Standar deviasi dari fenotip 1
P2 : Standar deviasi dari fenotip 2
2. Nilai heritabilitas dan korelasi genetik
Estimasi komponen varians dan estimasi parameter genetik dianalisis
menggunakan bivariate animal model, dengan rumus menurut Falconer and
Mackay (1996) :
* +=[ ][ ] [ ]* + [ ]* +
Keterangan :
dan = vektor Sifat 1 dan sifat 2
dan = incidence matrix untuk sifat 1 dan sifat 2
dan = vektor efek tetap (tahun lahir)
dan = incidence matrix yang berkorespondensi dengan dan
dan = efek genetik aditif, dimana :
10
* + (* + * + ), A merupakan matrix hubungan genetik aditif
11