Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR KERJA UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH

KOPKAR USAHA SEJAHTERA BERSAMA

Visi dan Misi


- Visi : Menjadi Koperasi Karyawan yang berdaya saing tinggi serta mampu
tumbuh dan berkembang secara sehat.
- Misi :
1. Meningkatkan kesejahteraan Anggota, karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya.
2. Menyediakan barang dan jasa dengan kualitas dan layanan terbaik
untuk kepuasan Anggota dan pelanggan.
3. Meningkatkan produktifitas karyawan

KETENTUAN DAN PROSEDUR TENTANG KEANGGOTAAN


1. Anggota Biasa: adalah anggota KKUSB yang terdiri dari karyawan PT Semen Indonesia
Logistik Grup.
2. Anggota Luar Biasa: adalah mereka yang berstatus sebagai WNI bermaksud menjadi
anggota dan memiliki kepentingan/kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang diusahakan
oleh koperasi namun tidak dapat memenuhi semua syarat sebagai anggota.

Anggota Luar Biasa dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Anggota Luar Biasa Perorangan terdiri dari pensiunan PT Semen Indonesia Logistik
Grup dan Karyawan PT Semen Indonesia Grup.
2. Anggota Luar Biasa Kolektif terdiri dari anggota koperasi/ instansi lain.

1. Persyaratan Menjadi Anggota


1. Karyawan PT Semen Indonesia Grup, Pensiunan PT Semen Indonesia Logistik
Group dan anggota koperasi/instansi lain.
2. Sanggup mengikuti pendidikan / pelatihan / penyuluhan tentang perkoperasian .
3. Mematuhi AD / ART dan peraturan lain yang berlaku di Koperasi Karyawan
Usaha Sejahtera Bersama.
4. Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp 100.000,- (Seratus ribu rupiah).
5. Membayar Simpanan Wajib sesuai tingkat jabatan yang disetujui oleh Rapat
Anggota

2. Prosedur Penerimaan anggota

1. Mengisi formulir aplikasi menjadi anggota dilampiri fotocopy KTP/SIM yang masih
berlaku.

2. Membayar Simpanan Pokok Rp 100.000,- dapat dibayar tunai atau dipotong


gaji/premi, namun sebelum lunas calon anggota belum resmi menjadi anggota.

3. Petugas KKUSB mengentri di program SP dengan mengisi data anggota sesuai


KTP , jumlah simpanan wajib dan kupon.

4. Membayar Simpanan wajib yang disesuaikan dengan tingkat jabatan yang sudah
disetujui oleh Rapat Anggota dan dipotongkan dari gaji/premi anggota yaitu:
- Tenaga pelaksana dan karyawan borongan sebesar Rp 40.000,00/bulan
- Tenaga pimpinan eselon 2 dan eselon 3 sebesar Rp 60.000,00/bulan
- Direksi dan tenaga pimpinan eselon 1 sebesar Rp 100.000,00/bulan
3. Prosedur Pemberhentian Anggota :

A. Berhenti karena mengundurkan diri atau Purna tugas

1. Mengisi formulir permohonan keluar dari keanggotaan.

2. Petugas KKUSB membuat rincian Hak dan Kewajiban Anggota. Jika Haknya lebih
besar dari kewajibannya, maka petugas KKUSB membuat Permintaan
Pembayaran (PP) dan diajukan ke Kanit JKS dan disetujui Pengurus kemudian
diserahkan ke Unit Keuangan untuk proses pembayaran.

3. Jika kewajiban lebih besar dari Haknya maka anggota harus membayar tunai atau
dari hasil klaim Jamsostek atau dari haknya yang ada diperusahaan dengan
membuat surat tagihan dan diserahkan ke SDM perusahaan tempat Anggota
bekerja.

4. Setiap anggota yang keluar dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 50.000,-


(lima puluh ribu rupiah) yang diperhitungkan dari simpanannya.

B. Berhenti karena meninggal dunia karena sakit/kecelakaan

1. Proses sama dengan point A 1 (diwakili oleh ahli waris atau pihak yang diberi
kuasa) ,2,3,4.

2. Menghubungi pihak Bank dan membuat surat Klaim Asuransi dengan


melampirkan foto copy:
- KTP Suami Istri
- Surat Nikah
- Keterangan Keluarga (KK)
- Surat keterangan kematian dari Kelurahan, jika meninggal di rumah
- Surat keterangan dari rumah sakit jika meninggal di rumah sakit
- Surat dari kepolisian jika meninggal karena kecelakaan
- Surat keterangan ahli waris
- Perjanjian pembiayaan

KETENTUAN DAN PROSEDUR TENTANG PEMBIAYAAN

PENGAJUAN DAN PENCAIRAN PEMBIAYAAN


1. Anggota mengisi formulir Pengajuan Pembiayaan, Perjanjian Pembiayaan dan Surat
Pernyataan Asuransi yang sudah disediakan oleh KKUSB dengan mengisi data antara lain :
Nama, Nik, No.Anggota, Unit Kerja, besarnya pengajuan pembiayaan, untuk pembiayaan
(keperluan pembiayaan) dan jangka waktu angsuran, kemudian ditandatangani oleh pemohon
dan diketahui oleh istri/suami pemohon dan ditandatangani oleh atasan langsung kemudian
diserahkan kembali ke Unit Jasa Keuangan Syariah dengan dilampiri slip gaji/premi terakhir
dan foto copy KTP suami/istri dan Kartu ASLI Jamsostek.

2. Unit Jasa Keuangan Syariah mengisi plafon perhitungan dari GDP + TJ.UMUM + TJ.REPR +
TJ.INSENT +TJ.SETEMPAT+TJ KHUSUS + UANG MAKAN X 50%, batas toleransi Kelebihan
Plafon Maksimal Rp 300.000,-,mengisi simpanan khusus,simpanan wajib dan simpanan
Sukarela,saldo pembiayaan Anggota dan menganalisa kelancaran dalam membayar angsuran
untuk menentukan plafon pembiayaan, kemudian diajukan ke Pengurus KKUSB
(Bendahara/Sekretaris dan Ketua)
3. Untuk permintaan barang Proses penjualan barang dilakukan di unit Toko untuk
mengeluarkan stok barang dengan mengeluarkan bukti nota penjualan dan proses
pemotongan dilakukan di unit Jasa Keuangan Syariah,tidak ada biaya Administrasi dan
dikenakan margin 19%/thn anuitas.

PEMBIAYAAAN
1. Anggota dapat melakukan aktivitas pembiayaan atau pembelian barang / belanja secara
kredit, apabila telah melunasi simpanan pokok dan 3 (tiga) bulan iuran simpanan wajib
yang dibayarkan didepan atau minimal menjadi anggota 3 bulan.

2. Mengisi Blangko Permohonan pembiayaan, Perjanjian Pembiayaan dan Surat


Pernyataan Asuransi yang disiapkan oleh KKUSB dan dilampiri:
- Slip gaji/premi terbaru
- Foto copy KTP Suami/Istri yang masih berlaku
- Kartu asli Jamsostek

3. Pembiayaan Khusus yaitu pinjaman diatas plafon dengan angsuran margin tiap bulan
jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun dan saldo pokoknya dibayar setelah jatuh tempo
dengan jaminan sertifikat senilai 75% dari nilai tanggungan dan dinotariskan (biaya
notaris ditanggung anggota) persyaratan sama dengan pengajuan biasa dan dilampiri :
- Foto copy dan Asli Sertifikat tanah
- Foto copy dan Asli PBB terbaru
- Foto copy KTP suami istri pemohon dan penjamin (jika atas nama orang lain atau
penjamin)
- Foto copy surat Nikah pemohon dan penjamin
- Foto copy Kartu Keluarga

4. Pemberian pembiayaan untuk Anggota Biasa dengan acuan sebagai berikut:


Jumlah simpanan wajib dan simpanan khusus permanen,simpanan sukarela minimal
10 % dari nominal pemberian pembiayaan. Jika simpanan kurang dari 10%, maka
harus membayar tunai atau dipotongkan dari pencairan pembiayaan dan dimasukkan
ke simpanan sukarela dan dapat diambil jika pinjaman lunas atau mengalihkan Dana
Obat ke Simpanan Khusus.
Plafon potongan untuk anggota dengan gaji tetap, berdasarkan: 50% dari Gaji Dasar
+ tunjangan khusus + Tunjangan Representasi + Tunjangan Umum + Insentif
Presensi + tunjangan setempat + total uang makan, dan batas toleransi kelebihan
plafon maksimal Rp 300.000,-(tiga ratus ribu rupiah).
Plafon potongan untuk tenaga driver atau tenaga OS adalah 50% dari Premi atau
upah rata-rata perbulan
Batas pemberian Pembiayaan dengan masa kerja lebih dari 10 tahun adalah:
a. Eselon l (satu) s/d 500 juta
b. Eselon ll (dua) s/d 250 juta
c. Eselon lll (tiga) s/d 100 juta
d. Pelaksana s/d 75 juta
Tenaga Borongan/magang KKUSB 2 juta s/d 10 juta atau senilai simpanan ditambah
1 (satu) kali upah dan jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan masa kontrak
Driver 2 juta s/d 20 juta dengan perhitungan :
1. Masa Kerja 3 bln s/d 1 tahun Rp 2 juta
2. Masa Kerja 2 s/d 3 tahun Rp 3 juta s/d 5 juta
3. Masa Kerja 4 s/d 5 tahun Rp 5 juta s/d 7 juta
4. Masa Kerja 6 s/d 7 tahun Rp 7 juta s/d 10 juta
5. Masa Kerja 10 tahun keatas Rp 15 juta
6. Untuk pembiayaan diatas Rp 10 juta dan jumlah simpanan di KKUSB kurang dari
nilai pembiayaan, maka pembiayaan akan dipotong tabungan sukarela sebesar
10% dari pencairan pembiayaan dan bisa diambil setelah pembiayaannya lunas.
Pemberian pembiayaan pada Anggota memperhitungkan pula pinjaman di KWSG,
Bank, Perusahaan dan belanja barang kredit di KKUSB.
Batasan Persetujuan Pembiayaan
- Dibawah Rp 50 juta disetujui oleh Bendahara atau Sekretaris KKUSB
- Diatas Rp 50 juta disetujui oleh Bendahara atau Sekretaris dan Ketua KKUSB
Apabila Anggota yang mengajukan pembiayaan masih mempunyai sisa pinjaman dan
plafon tidak mencukupi, maka diharuskan melunasi terlebih dahulu dengan cara
bayar tunai atau kompensasi dengan pengajuan pembiayaan baru dengan membayar
sisa saldo pokok dan pinalty 2% dari saldo akhir.
Biaya yang timbul dari pembiayaan harus dibayar tunai atau dipotongkan dari
pencairan pembiayaan yaitu:
- Biaya administrasi sebesar 1% dari nilai pembiayaan
- Biaya asuransi sebesar 0.4%/tahun dikalikan jangka waktu pembiayaan (Tarif
pembiayaan dari Bank pemberi dana) atau sesuai tarif premi asuransi yang
berlaku dan dimasukkan ke simpanan titipan Asuransi sebelum pembiayaan
dialihkan ke Bank.
Margin pembiayaan pada anggota ditetapkan sesuai kondisi yang berlaku pada
umumnya dan sewaktu-waktu bisa berubah dengan mempertimbangkan hal-hal
tertentu.
Margin pembiayaan adalah sebagai berikut :
- Pembiayaan Multi Guna margin 14,50%/tahun anuitas
- Pembelian barang margin 19%/tahun anuitas
- Pembiayaan Khusus jangka waktu maksimal 1 tahun margin 21%/tahun anuitas
Pemberian Pembiayaan Khusus (pembiayaan diatas plafon) harus ada jaminan
tambahan berupa Sertifikat Tanah yang dinilai maksimal 75% dari nilai agunan dan
dinotariskan dan biaya notaris menjadi beban anggota.
KKUSB berhak memotong dari penerimaan selain gaji/premi jika terjadi tunggakan
atau dipotongkan dari premi periode ke-2 atau potongan dobel jika angsuran bulan
lalu batal..
Pencairan Pembiayaan harus dilakukan oleh anggota itu sendiri (tidak boleh
diwakilkan) atau ditransfer ke Nomor Rekening yang bersangkutan. Namun jika
terpaksa, anggota yang bersangkutan dapat memberikan surat kuasa bermaterai
cukup yang ditandatangani kedua belah pihak (yang memberi dan menerima kuasa)
untuk pengambilan dana. Segala akibat yang disebabkan oleh surat kuasa tersebut
adalah tanggung jawab pemberi kuasa.

5. Pemberian pembiayaan untuk Anggota Luar Biasa dengan acuan sebagai berikut:
Nominal pemberian pembiayaan adalah 75% dari jumlah simpanan wajib,simpanan
khusus dan simpanan sukarela yang tersimpan di KKUSB.
Pemberian pembiayaan pada Anggota luar biasa memperhitungkan pula pinjaman di
KWSG, Bank, Perusahaan tempat anggota luar biasa bekerja dan belanja barang
kredit di KKUSB.
Plafon potongan per bulan maksimal sebesar 30% dari total penerimaan bersih
bulanan,dan jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan sisa masa kontrak kerja
yang bersangkutan.
Untuk pembayaran angsuran dapat membayar sendiri ke KKUSB atau tranfer ke
nomor Rekening KKUSB paling lambat tanggal 28 setiap bulan.
Untuk setiap pengajuan pembiayaan harus menunjukkan surat kontrak kerja yang
asli, dan diketahui oleh koordinator kelompok dan SDM tempat bekerja dan surat
pernyataan tanggung renteng diantara anggota atau usaha yang dibiayai oleh
KKUSB .
Apabila Anggota yang mengajukan pembiayaan masih mempunyai sisa pinjaman dan
plafon tidak mencukupi, maka diharuskan melunasi terlebih dahulu dengan cara
bayar tunai atau dipotongkan dari pembiayaan yang baru.
Margin pembiayaan pada anggota ditetapkan sesuai kondisi yang berlaku pada
umumnya dan sewaktu-waktu bisa berubah dengan mempertimbangkan hal-hal
tertentu.
Pengambilan dana pembiayaan harus dilakukan oleh anggota itu sendiri (tidak boleh
diwakilkan) atau ditransfer ke Nomor Rekening anggota yang bersangkutan. Namun
jika terpaksa, anggota yang bersangkutan dapat memberikan surat kuasa bermaterai
cukup yang ditandatangani kedua belah pihak (yang memberi dan menerima kuasa)
untuk pengambilan dana. Segala akibat yang disebabkan oleh surat kuasa tersebut
adalah tanggungjawab pemberi kuasa.
6. Petugas KKUSB menghubungi dan memberitahukan kepada Anggota bahwa pengajuan
Pembiayaannya diterima atau ditolak.

7. Petugas KKUSB membuat bukti Pembayaran Pembiayaan dan Penerimaan Administrasi,


Pelunasan, Simpanan Khusus, Titipan Asuransi jiwa dan diambil jika pembiayaan
diproses ke Bank. Membayar/mentransfer ke anggota dan memberi penjelasan ke
anggota tentang jumlah simpanan,cara membayar jika gaji/premi tidak mencukupi dan
membuat surat Perjanjian Pembiayaan yang ditandatangani diatas materai oleh
peminjam dan suami/istri dan disetujui oleh Pengurus.

8. Petugas KKUSB merekap dan membuat Pertanggungjawaban Keuangan untuk


Pengisian Kas dan diajukan ke Ka.Unit JKS, Ka.Unit Akuntansi dan Keuangan,
Bendahara dan Ketua Pengurus.

9. Pembiayaan Dana Sendiri diikutkan Asuransi Jiwa ke Lembaga Lain kemudian dibuatkan
Permintaan Pembayaran (PP) dan diajukan ke Ka.Unit Akuntansi dan Keuangan
,Bendahara dan Ketua Pengurus, kemudian data di kirim ke Lembaga Asuransi untuk
dibuatkan kuitansi tagihan.

10. Merekap pembiayaan yang sudah direalisasi untuk diajukan ke Bank dan membuat PP
untuk pembayaran Biaya Asuransi + administrasi Bank.

KETENTUAN DAN PROSEDUR TENTANG PIUTANG ANGGOTA BERMASALAH

A. Kualitas piutang Anggota


1. Lancar, apabila umur piutang tidak lebih dari tanggal jatuh tempo.
a. Petugas melakukan pemantauan dan penagihan terhadap anggota untuk
melaksanakan kewajiban pembayaran hutang kepada Koperasi tidak melebihi tanggal
jatuh tempo sehingga kualitas senantiasa baik; dan
b. Petugas memberitahukan/melaporkan secara berkala kepada atasan langsungnya
terkait perkernbangan proses penagihan dan pengurusan piutang,
2. Dalam Perhatian Khusus, apabila umur piutang telah jatuh tempo tetapi tidak lebih dari 90
(sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo.
a. Petugas melakukan pemantauan dan penagihan terhadap anggota untuk
melaksanakan kewajiban pembayaran hutang kepada Koperasi sehingga kualitas
piutang menjadi kurang lancar; dengan cara menanyakan ke SDM pemotong gaji.
b. Petugas memberitahukan/melaporkan secara berkala kepada atasan langsungnya
terkait perkembangan proses penagihan dan pengurusan piutang; dan
c. Petugas membuat dan melengkapi dokumen Berkas Kasus Piutang Bermasalah
(BKPB) dari proses awal timbulnya piutang sampai dengan kualitas piutang Dalam
Perhatian Khusus.

3. Kurang Lancar, apabila umur piutang lebih dari 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal
jatuh tempo tetapi tidak lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari sejak tanggal jatuh tempo.
a Petugas melakukan pemantauan dan penagihan terhadap anggota untuk
melaksanakan kewajiban pembayaran hutang kepada Koperasi sehingga kualitas
piutang tidak meningkat menjadi diragukan,
b Petugas memberitahukan/melaporkan secara berkala kepada atasan langsungnya
terkait perkembangan proses penagihan dan pengurusan piutang; dan
c Petugas membuat dan melengkapi dokumen Berkas Kasus Piutang Bermasalah
(BKPB) dari proses awal timbulnya piutang sampai dengan kualitas piutang kurang
lancar.
4. Diragukan, apabilan umur piutang lebih dari 120 (seratus dua puluh) hari sejak tanggal
jatuh tempo tetapi tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal jatuh
tempo.
a Petugas melakukan pemantauan dan penagihan terhadap anggota untuk
melaksanakan kewajiban pembayaran hutang kepada Koperasi sehingga kualitas
piutang tidak meningkat menjadi macet,
b Petugas memberitahukan/melaporkan secara berkala kepada atasan langsungnya
terkait perkembangan proses penagihan dan pengurusan piutang; dan
c Petugas membuat dan melengkapi dokumen Berkas Kasus Piutang Bermasalah
(BKPB) dari proses awal timbulnya piutang sampai dengan kualitas piutang
diragukan.
5. Macet, apabila umur piutang lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal
jatuh tempo

a. Dalam hal penyelesaian piutang tingkat pertama tidak berhasil, Unit JKS
menyerahkan pengurusan piutang dengan kualitas macet kepada Tim Penyelesaian
Piutang Macet Koperasi (PPMP) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak
umur piutang dikualitikasikan macet,
b. Penyerahan pengurusan piutang macet disampaikan secara tertulis disertai BKPB
kepada Tim PPMP.
c. Tim PPMP dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal diterimanya surat
penyerahan pengurusan piutang macet wajib memberikan jawaban penerimaan atau
penolakan atas penyerahan pengurusan piutang macet yang diajukan oleh Unit JKS.
d. Dokumen BKPB memuat :
1. Resume Berkas Kasus Piutang Macet (BKPM) yang memuat informasi :
a. Identitas Anggota dan atau Penjamin Hutang;
b. Dasar hukum terjadi piutang;
c. Sebab-sebab kredit/piutang dinyatakan macet;
d. Tanggal realisasi kredit dan tanggal Penyerahan Piutang mengkategorikan
piutang macet, atau tanggal Anggota dinyatakan wanprestasi sesuai dengan
perjanjian, dan/atau dokumen-dokumen Iainnya.
e. Rincian hutang yang terdiri dari saldo hutang pokok, margin, denda, dan
ongkos/beban Iainnya;
f. Daftar barang jaminan, yang memuat uraian barang, pembebanan, kondisi dan
nilai Barang Jaminan pada saat penyerahan, dalam hal penyerahan didukung
oleh Barang Jaminan;
g. Daftar dan bukti kepemilikan harta kekayaan Iain;
h. Penjelasan singkat upaya-upaya penyelesaian piutang yang telah dilakukan
Oleh Unit Usaha;dan
i. Informasi Iainnya yang dianggap perlu disampaikan oleh Unit Usaha.
2. Bukti transaksi, mutasi piutang, dokumen tagihan, perjanjian, akta pengakuan
hutang, dan atau dokumen Iain yang membuktikan adanya piutang dan besamya
piutang Anggota;
a. Dokumen yang terkait dengan barang Jaminan dan Pembebanannya;dan
b. Surat menyurat antara Penyerahan Piutang dan Debitur dan/atau penjaminan
hutang yang berkaitan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam
rangka penyelesaian hutang.
3. Dalam hal pada waktu yang bersamaan penyerah piutang menyerahkan
pengurusan Piutang macet lebih dari I (satu) berkas kasus, setiap berkas kasus
dilengkapi surat penyerahan dengan nomor surat tersendiri.
B. Restrukturisasi Piutang Anggota

Unit JKS dapat melakukan Restrukturisasi Piutang Anggota yang rnemenuhi kriteria
sebagai berikut
a. Anggota mengalami kesulitan pembayaran; dan
b. Anggota memiliki prospek usaha yang baik dan diperkirakan marnpu memenuhi
kewajibannya setelah hutang direstrukturisasi.

Usulan Kebijakan Restrukturisasi piutang dapat diajukan oleh Kepala Urusan yang
diketahui dan disetujui oleh Kepala Unit dan Pengurus.

C. peghapusbukuan piutang (Write off) dapat dilakukan terhadap piutang macet yang nyata
nyata tidak dapat ditagi dengan beberapa syarat tertentu, antara Iain:
a. Merupakan piutang Yang dikategorikan piutang macet sejak 3 (tiga) tahun atau lebih;
b. Merupakan piutang macet kurang 3 (tiga) tahun, apabila :
i. Debitur bubar, pailit, dilikuidasi alau meninggal dunia dan tidak mernpunyai
harta warisan atau kekayaan;

ii. Debitur tidak dikctcmukan lagi atau tidak diketahui dimana rimbanya
(keberadaannya);
iii. Dokumen sebagai dasar penagihan piutang tidak ditemukan dan tclah
dilakukan penelusuran secara optimal;
iv. Debitur sudah tidak sanggup melunasi hutangnya;
v. Usaha (bisnis) Debitur sudah tidak memiliki prospek usaha;
vi. Debitur yang nilai agunan hutangnya dibawah saldo hutangnya; atau
vii. Debitur yang meskipun nilai agunan diatas saldo hutangnya tetapi pengikatan
agunannya secara yuridis lemah.

D. Jika upaya penagihan dan restrukturisasi tidak membuahkan hasil maka diajukan ke
pengurus untuk disampaikan ke Rapat Anggota untuk penghapusan piutang.

PELUNASAN PINJAMAN / KOMPENSASI


1. Pemohon mengajukan pelunasan pembiayaan dan meminta data dari Unit Jasa
Keuangan Syariah.
2. Unit Jasa Keuangan Syariah membuat perhitungan yaitu: SALDO POKOK+ PINALTY 2%
DARI SALDO AKHIR
3. Anggota mentransfer ke Rekening KKUSB atau menyerahkan uang pelunasan ke
Petugas UJKS dan dibuatkan bukti pelunasan.
4. Jika ada Pengajuan Pembiayaan yang saldo pinjamannya masih ada, dapat dilakukan
kompensasi dengan Pengajuan Pembiayaan yang baru.

KETENTUAN DAN PROSEDUR TENTANG SIMPANAN


1. Simpanan Pokok : adalah simpanan yang dibayar pada saat ditetapkan menjadi anggota
koperasi dan tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan Wajib : adalah simpanan yang disetor setiap bulan oleh Anggota. Besarnya
ditetapkan oleh Rapat Anggota dan tidak dapat diambil selama menjadi Anggota
koperasi.
3. Simpanan Khusus Permanen : adalah simpanan yang berasal dari pembagian Sisa
Hasil Usaha.
4. Simpanan Khusus Berjangka : adalah simpanan anggota yang berasal dari pembagian
Sisa Hasil Usaha dan simpanan yang disetor anggota,yang dibutuhkan untuk modal
suatu usaha yang rencana pengembaliannya dan besar simpanannya diusulkan
pengurus dan disetujui Rapat Anggota.
5. Simpanan Pengobatan : Simpanan yang disetor oleh perusahaan dan digunakan untuk
biaya pengobatan karyawan dan keluarga yang masih dalam tanggungan.
6. Simpanan kecelakaan : Setoran dari Unit Driver PT Semen Indonesia Logistik yang
digunakan untuk membayar klaim kecelakaan dari perusahaan.
7. Simpanan Berjangka(Deposito) : Simpanan Anggota KKUSB dan keluarga atau
masyarakat umum yang menyimpan dengan jangka waktu minimal 1 bulan dapat
diperpanjang secara otomatis dengan bagi hasil yang telah disepakati.
8. Simpanan Sukarela: adalah simpanan Anggota yang dapat ditambah atau diambil setiap
saat diperlukan, dengan imbalan yang besar dan tata cara pembayaran ditetapkan oleh
Pengurus atau simpanan yang disetor oleh anggota karena persyaratan yang belum
terpenuhi, yang tidak dapat diambil selama pinjamannya belum lunas.

PROSEDUR SIMPANAN DANA PENGOBATAN


1. Pengambilan dana pengobatan dapat dilakukan dengan melampirkan kuitansi ASLI atas
nama karyawan/karyawati/istri/suami/anak/orang tua/keluarga yang masih dalam
tanggungan dengan dibuktikan Kartu Keluarga ( KK), dengan syarat:
Kuitansi atas biaya dokter/pengobatan Alternatif harus dibubuhi stempel dan
tandatangan Pemeriksa
Kuitansi obat yang dibeli di Apotik/Toko Obat harus berstempel dan mencantumkan
rincian obat jika nilainya diatas Rp 100.000,-(seratus ribu rupiah) dan dilampiri
kuitansi dokter pemeriksa
Kuitansi dari Optik harus dilampiri surat keterangan dokter dan ukuran kacamata
Kuitansi dari Bidan/Rumah Sakit Bersalin harus dilampiri surat keterangan lahir atau
Akte Kelahiran
Apabila terdapat kuitansi yang tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas, maka
pengambilan dana obat tidak dapat dilayani.
2. Besarnya dana pengobatan yang bisa diambil disesuaikan dengan simpanan dana
pengobatan masing-masing karyawan yang ada di Koperasi, jika Kuitansi pengobatan
lebih besar dari dana yang tersimpan, maka sisa kuitansi dapat ditukarkan kembali jika
dana pengobatan sudah ada dengan cara kuitansi asli difotocopy dan diberi catatan oleh
petugas KKUSB dan berlaku 1 kali penukaran dan jika masih ada sisa maka nilai kuitansi
akan hangus. Saldo minimal dana pengobatan yang harus mengendap adalah sebesar
Rp 5.000,00.(lima ribu rupiah).
3. Dana pengobatan dapat digunakan untuk melunasi pinjaman di KKUSB jika anggota
keluar dari perusahaan dan keanggotaan KKUSB.

PROSEDUR SIMPANAN DANA KECELAKAAN


1. Pengambilan simpanan dana kecelakaan disesuaikan dengan simpanan dana
kecelakaan masing-masing karyawan yang ada di Koperasi.
2. Pengambilan simpanan dana kecelakan dilakukan oleh Biro SDM PT Semen Indonesia
Logistik Grup.
3. Dana kecelakaan dapat digunakan untuk melunasi pinjaman di KKUSB jika anggota
keluar dari perusahaan dan keanggotaan KKUSB.

SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO)


Petugas KKUSB membuat surat simpanan Deposito yang ditandatangani oleh Penyimpan
dan Pengurus dan merekap jasa Deposito untuk dibayarkan tunai/transfer ke anggota atau
dimasukan ke Simpanan Sukarela
Bagi hasil Simpanan berjangka yaitu penempatan:
- Jangka waktu 1 bulan 4%/tahun
- Jangka waktu 3 bulan 4,25%/tahun
- Jangka waktu 6 bulan 4.50%/tahun
- Jangka Waktu 13 bulan 6%/tahun
Jangka waktu dapat diperpanjang secara otomatis sesuai kesepakatan dan KKUSB akan
menerbitkan Sertifikat. Jika deposito dicairkan harus menyerahkan sertifikat tersebut dan
uang dapat dibayarkan tunai atau ditransfer.
Jika Deposito dicairkan sebelum jatuh tempo Bagi Hasil dihitung secara proporsional.

SIMPANAN SUKARELA
Simpanan yang dapat ditambah atau diambil setiap saat diperlukan dengan bagi hasil yang
besar dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh Pengurus.
- Setoran minimal Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan dapat dilakukan secara tunai
atau potong gaji/premi. Jika potong gaji/premi, anggota mengisi blangko setoran yang
dilakukan sekali pada saat pengajuan, dan secara otomatis tiap bulan akan dipotong.
Jika berhenti menabung anggota harus memberitahukan secara lisan/telpon untuk
berhenti dan bulan depan tidak dipotong lagi
- Setoran dari Anggota Driver yang mengajukan pinjaman diatas plafon sebagai jaminan
dan dapat diambil jika pinjaman lunas atau untuk membayar angsuran yang batal
dengan mengisi blagko pengambilan yang disediakan KKUSB.
- Setoran dari Uang Pesangon Tenaga Operasional KKUSB yang dapat diambil jika
masa kontrak kerjanya habis dan tidak diperpanjang lagi
- Penarikan tunai dapat dilakukan setiap hari kerja.Untuk pengambilan lebih dari Rp
5.000.000 (lima juta rupiah) harus dengan pemberitahuan terlebih dahulu sehari
sebelumnya
Perhitungan jasa dihitung dari saldo awal bulan berjalan yang besarnya kurang lebih 1%
diatas suku bunga rata rata tabungan bank negara atau sesuai ketentuan (3%/tahun) dan
diperhitungkan pada setiap akhir bulan.

Pengurus

YUDI HARSONO NURUL HIDAYAT AMANDA DEASMANTA


Ketua Sekretaris Bendahara

Anda mungkin juga menyukai