Anda di halaman 1dari 7

Nama : KIKI AFRIANTI

Nim : 826222107
Pogram Studi : S1 PGSD
Semester : 9 (Sembilan)
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Belajaran Bahasa Indonesia SD
PDGK4504
Tugas : 3

1. Tiga pendekatan yang sedang atau paling tidak amat mewarnai pelaksanaan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia , khususnya disekolah dasar :
a) Pendekatan Whole Language
Whole language adalah pandangan tentang hakikat belajar dan
bagaimana mendorong proses tersebut agar siswa dapat belajar secara
efektif dan efisien sehingga mencapai hasil yang optimal Pengembangan
pendekatan whole language diilhami oleh pandangan konstruktivisme
dalam pendidikan, sedangkan yang berhubungan dengan bahasa sebagai
materi pembelajaran dan penentuan isi pembelajaran diwarnai oleh
fungsionalisme. Whole language dikembangkan berdasarkan berbagai
wawasan dan hasil penelitian dari berbagai bidang ilmu, antara lain
pemerolehan bahasa dan pengembangan baca-tulis, psikolinguistik,
sosiolinguistik, psikologi kognitif dan psikologi perkembangan,
antropologi, dan pendidikan. Sebagai suatu pendekatan dalam
pengajaran bahasa, whole language menggunakan seperangkat asumsi
dari empat landasan dasar, yaitu:
 teori belajar.
 teori kebahasaan.
 asumsi tentang pengajaran dan peranan guru.
 pandangan kurikulum pengajaran bahasa.
b) Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengacu
pada pernyataan tentang kurikulum bahwa pengajaran bahasa dan
pengajaran bidang studi lain yang dilaksanakan dengan menggunakan
bahasa sebagai media penyajian merupakan kurikulum yang bersifat
ganda. Artinya, pengajaran bahasa dan isi dari bidang studi lain bersama-
sama menjadi bagian dari kurikulum secara utuh. Pendekatan ini
berangkat dari teori pembelajaran yang menolak drill sebagai dasar
pembentukan pengetahuan struktur intelektual siswa. Jika dibandingkan
dengan pendekatan konvensional, pendekatan terpadu tampaknya lebih
menekankan keterlibatan siswa dalam belajar. Siswa dibuat secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan.
Pendekatan ini memungkinkan terjadinya sesuatu yang dikemukakan
oleh Jhon Dewey dengan konsep learning by doing.
Pembelajaran terpadu melibatkan partisipasi aktif siswa, sehingga
seluruh dimensi manusia (fisik, sosial, emosi, kognitif terlibat aktif). Hasil
riset otak menunjukkan bahwa fungsi kerja otak akan optimal jika proses
belajar melibatkan partisipasi aktif siswa.
c) Pendekatan Komunikatif
fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi
yang dimaksud ialah suatu proses penyampaian maksud kepada orang
lain dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud komunikasi dapat
berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan,
keinginan penyampaian informasi suatu peristiwa. Hal itu disampaikan
dalam aspek kebahasaan berupa kata, kalimat, paragraf (komunikasi
tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam
bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan,
dan tempo) dalam bahasa lisan . Dalam berkomunikasi tentu ada pihak
yang berperan sebagai penyampai maksud dan penerima maksud. Agar
komunikasi terjalin dengan baik, maka kedua belah pihak juga harus bisa
bekerja sama dengan baik. Kerjasama yang baik itu bisa diciptakan
dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain memperhatikan
siapa yang diajak berkomunikasi, situasi, tempat, isi pembicaraan, dan
media yang digunakan.
2. Media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini masih cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang digunakan untuk tujuan
pembelajaran.
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat yaitu :
a) Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya
memanfaatkan indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran ini
tergantung dari kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh:
media cetak, seperti buku, modul, jurnal, poster, dan peta; model seperti
globe bumi dan miniatur; dan media realitas alam sekitar.
b) Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan
indera pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya
adalah berupa pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam
bentuk bunyi-bunyian, musik, dan bunyi tiruan.
c) Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera
pendengaran dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang
dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal
yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Sebagai contoh
film, program TV dan video.
3. Media pembelajaran keterampilan bahasa lisan, Media pembelajaran
keterampilan bahasa tulisan :
a) Media pembelajaran keterampilan bahasa lisan adalah keterampilan
seseorang untuk Mengungkapkan “sesuatu” dan memahami “sesuatu” yang
diungkapkan oleh orang lain secara lisan. Dengan bahasa lisan seseorang
dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya, kepekaan sosial dan
kematangan emosionalnya. Keterampilan berbahasa lisan terdiri dari
keterampilan menyimak dan berbicara. Keterampilan menyimak dan
berbicara sangat erat kaitannya bersifat resiprokal. Dalam kehidupan sehari-
hari, penyimak dan pembicara bisa berganti peran secara spontan, yaitu dari
penyimak menjadi pembicara dan dari pembicara menjadi penyimak.
Contohnya :
 Menyimak merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam
lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak
sekadar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi,
menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Adapun menyimak adalah mendengarkan, memperhatikan,
mengikuti, menurut, mengindahkan, dan memperdulikan.
Contoh :
a) Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam
pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat
diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran
menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti,
film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
b) Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan
dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi
media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se
fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat
menampilkan dalam bentuk gambar.
c) Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa
dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu
dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang
terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud
adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang
lainnya.
d) Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam
mengajarkan keterampilan menyimak seperti : bisik berantai
(al asror al mutastalstil), perintah bersyarat, siapa yang
berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
e) Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang
menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa
dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran
yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus
ditunjukkan kepada siswa.
 Berbicara Keterampilan berbicara adalah kemampuan
mengekspresikan pikiran atau ide melalui lambang-lambang bunyi.
Seorang pembicara yang handal dan terlatih mampu memilih kata-
kata yang efektif, dan gaya yang tepat sehingga mudah dipahami dan
bahkan dapat memukau pendengarnya. Berbicara merupakan salah
satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat
produktif. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Contoh :
Dalam pembelajaran berbicara, media yang dapat digunakan yaitu:
permainan, gambar, kartu kata dan kalimat, wacana, teks puisi, dan
lingkungan.
b) Media pembelajaran keterampilan bahasa tulisan Keterampilan berbahasa
dapat dibagi menjadi dua, yakni secara lisan dan tulis. Dari kelompok
keterampilan berbahasa secara lisan, meliputi menyimak dan berbicara.
Sedangkan dari kelompok keterampilan berbahasa secara tulis, meliputi
membaca dan menulis. Jika dilihat dari sifatnya, keterampilan berbahasa
secara lisan bersifat reseptif, yakni menerima atau memahami pesan yang
disampaikan oleh pembicara atau penulis. Sedangkan keterampilan
berbahasa secara tulis bersifat produktif, yakni menghasilkan pembicaraan
atau tulisan.
Contohnya :
a) Media pembelajaran keterampilan membaca Membaca adalah proses
yang berkaitan dengan Bahasa, tepatnya salah satu dari empat
keterampilan Bahasa. Membaca adalah proses yang dilakukan untuk
memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui kata-kata dalam
bahasa tulis. Bahasa tulis yanbg berupa kertass, makalah, koran, buku
dan lain sebagainya itu dipahami melalui kata-kata yang ada
didalamnya. Membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks,
yang rumit yang mencakup rangkaian yang lebih kecil. Membaca
adalah salah satu proses kejiwaan yang sangat rumit yang
berlangsung pada diri pembaca dan merekonstruksi amanat atau isi
yang tersurat dan yang tersirat dalam bacaan yang dihadapinya.
Contoh :
media pembelajaran keterampilan membaca adalah media berupa
teks yang dapat dimanfaatkan dalam membaca pemahaman,
membaca teknik, membaca cepat, dan membaca indah. Teks bacaan
dapat berupa guntingan koran atau surat kabar.
b) Menulis merupakan suatu proses. Pada waktu menulis seseorang
memerlukan lebih banyak waktu untuk berpikir, menuangkan ide-
idenya di atas kertas dengan cara mengembangkan topik, memilih
kata-kata, membaca kembali apa yang dituliskannya, memikirkannya,
mempertimbangkannya, dan memperbaikinya. Contoh media
pembelajaran keterampilan menulis bisa dengan gambar,foto, dan
lingkungan sekitar. Dengan gambar menjadi media pembelajaran
yang efektif dalam pembelajaran menulis seperti gambar
pemandangan atau gambar lainnya dan siswa diminta untuk menulis
tentang gambar itu untuk mengembangkan pengetahuannya.
Contoh :
Contoh media pembelajaran keterampilan menulis bisa dengan
gambar,foto, dan lingkungan sekitar. Dengan gambar menjadi media
pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran menulis seperti gambar
pemandangan atau gambar lainnya dan siswa diminta untuk menulis
tentang gambar itu untuk mengembangkan pengetahuannya.

Anda mungkin juga menyukai