Anda di halaman 1dari 5

1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH GORONTALO
RESOR GORONTALO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBUATAN LAPORAN INFORMASI

NO. DOKUMEN HALAMAN


NO. REVISI
SOP/SAT INTELKAM 1/4
00
/OPSNAL/04
TANGGAL TERBIT : 10 MARET 2016
DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH
KAUR BIN OPS KASAT INTELKAM KAPOLRES GORONTALO

HERRI RIO PRASETYO. SIK


FEBRI NURZAN, SIK AKBP NRP 73060604
M. YUDI SETIWAN
AKP NRP 84021491
IPDA NRP 78040043

1. Tujuan

Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Mekanisme Pembuatan Laporan


Informasi untuk membantu pimpinan memperoleh informasi sebanyak mungkin dan sedini
mungkin secara cepat dan akurat, sehingga pimpinan dapat mengambil tindakan segera
sebagai tindak pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan
kamtibmas.

2. Pedoman/Acuan

2.1 Undang - undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

2.2 Undang – undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang – undang Hukum
Acara Pidana.

2.3 Skep Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang
Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2.4 Panduan Teknis atas Skep Kapolri No. Pol. : Skep / 412 / VI / 2005 tanggal 23 Juni
2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelidikan Intelijen Keamanan.

2.5 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep /37/I/2005, tanggal 31 Januari 2005,
tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2

2.6 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 990 / XII / 2005 tanggal 30 Desember
2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengamanan Intelijen Keamanan.

2.7 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005
tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia.

2.8 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 993 / XII / 2005 tanggal 30 Desember
2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggalangan Intelijen Keamanan.

2.9 Peraturan Kaba Intelkam Nomor 2 tahun 2012 tanggal 14 Maret 2012 tentang
Penyelenggaraan Produk Intelijen Keamanan Polri beserta perubahannya.

2.10 Instruksi Kapolri No. Pol. : Ins / 01 / II / 1997 Tgl 27 Februari 1997 tentang
kewajiban membuat Laporan informasi bagi setiap Anggota Polri, sebagai tindak
pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan Kamtibmas.

2.11 Kawat Sandi Kapolri No. Pol. : KS / SI / XI / 2001 Tgl 29 Desember 2001 tentang
Perintah Untuk Meningkatkan pembuatan Laporan Informasi.

3. Pengertian

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) ini yang dimaksud dengan :

3.1 Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat
negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
3.2 Badan Intelijen Keamanan Polri yang selanjutnya disingkat Baintelkam Polri adalah
unsur pelaksana tugas pokok yang bertugas membantu Kapolri dan membina serta
menyelenggarakan fungsi Intelkam bagi kepentingan pelaksanaan tugas dan
manajemen Polri secara umum guna mendukung pelaksanaan tugas – tugas
pemerintahan dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri.
3.3 Produk Intelijen adalah suatu perwujudan akhir dari kegiatan operasional intelijen,
setelah melalui proses pengolahan yang meliputi pencatatan, penilaian dan
penafsiran atau tulisan dinas yang dibuat dan dikeluarkan oleh badan intelijen
sebagai hasil kegiatan/ ops intelijen, dengan melalui proses pengolahan dan
administrasi yang disusun sesuai dengan bentuk-bentuk yang telah ditentukan dan
erat hubungannya dengan tugas-tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.
3.4 Data adalah keterangan atau bahan nyata dan benar yang dapat dijadikan dasar
kajian, analisis atau kesimpulan.
3.5 Fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan yang benar –
benar ada atau terjadi.
3.6 Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda – tanda yang
mengandung nilai, makna dab pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang
dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan
format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara
elektronik atatupun non elektronik.
3

3.7. Laporan Informasi adalah Laporan yang hanya meliputi satu bidang dan satu masalah
yang dilihat, didengar dan dirasakan langsung atau tidak langsung oleh pertuigas
intelijen disertai dengan fakta – fakta yang dipisahkan dari pendapat pelapor, disusun
secara kronologis sistematis, sumber, waktu cara mendapatkan dan nilai kebenaran
harus jelas.
3.8 3.9 Adminsitrasi adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan menyangkut cara-
cara penyelenggaraan pelaporan (produk) dan penyelenggaraan dokumen yang
berkaitan dengan pelaksanaan fungsi intelijen yang dilakukan secara terus menerus,
teratur dan terarah untuk mencapai tujuannya.

4. Alat

4.1 Alat perlengkapan pembuatan Laporan Informasi yang digunakan meliputi :


4.1.1 Komputer;
4.1.2 Printer;
4.1.3 Alat tulis (Pulpen, Buku Agenda Laporan Informasi);
4.2 Meja dan kursi;
4.3 Media Massa dan Media Elektronik

5. Kewajiban

Kewajiban Kewajiban membuat laporan informasi sesuai pembagian Satuan Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :

5.1 Satuan Intelkam Polres maupun Polsek diwajibkan membuat laporan informasi
minimal seminggu sekali.

5.2 Opsnal non intelkam diwajibkan membuat laporan informasi minimal sebulan dua
kali.

5.3 Non opsnal diwajibkan membuat laporan informasi minimal sebulan sekali.

5.4 polsek jajaran diwajibkan membuat laporan informasi minimal sebulan sekali.

6. MATERI PENYUSUNAN

Materi penyusunan Produk Laporan Informasi terdiri dari :

6.1. Bab I, memuat pendahuluan yang berisi tentang :

6.1.1 Sumber Informasi


6.1.2 Hubungan pelapor dengan sumber
6.1.3 Cara mendapatkan informasi
6.1.4 Waktu mendapatkan informasi
6.1.5 Nilai / bobot informasi
4

6.2 Bab II, memuat fakta – fakta yang berisi tentang :

6.2.1 Semua informasi yang meliputi Ipoleksosbukam, baik peristiwa / kejadian atau
suatu gejala yang dapat mengarah kepada gangguan kamtibmas, baik yang
diperoleh dari sumber Intelijen atau diketahui sendiri.
6.2.2 Berisi uraian fakta – fakta secara sistematis dan mendetail tentang semua
yang berhubungan dengan informasi.
6.2.3 Mencakup / Memenuhi Apa, Bilamana, Dimana, Siapa, Bagaimana dan
Mengapa ( ABIDISIBAME ).

6.3 Bab III, memuat pendapat pelapor yang berisi tentang :

6.3.1 Analisa
6.3.2 Prediksi yang akan terjadi
6.3.3 Langkah – langkah Intelijen, Fungsi Kepolisian dan Instansi terkait yang telah
dilakukan
6.3.4 Rekomendasi

7. Pengawasan dan pengendalian

Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembuatan Laporan Informasi di


tingkat Polres adalah Para Kabag, Kasat dan Para Kasi, serta ditingkat Polsek adalah
Kapolsek.

8. Sistim pengolahan Laporan Informasi

SUMBER INFO - KOMPULIR


- MASYARAKAT LAP PRODUK
JARINGAN
KBO - NILAI
LAIN
USER
- INFO - TUNJUK PERS
- POLRI TETAP
- MEDIA MASSA
BHI BERKAS
LK
LAPGAS

KASAT IK

STO MTO
- SPRINGAS
- SPRINGAS - TO / UUK
- UUK - RENGAS
- RENPUL BAKET - BARGAS
- LI BARU - LAP GIAT HAR
- LAPGAS - LI BARU
- LAPGAS
5

9. Penutup

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pembuatan Laporan Informasi


ini disusun untuk menjadi pedoman / acuan bagi setiap personil Polri sebagai tindak
pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas.

Anda mungkin juga menyukai