Anda di halaman 1dari 16

RENCANA KERJA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN

(RMLLP)

PEKERJAAN
REHABILTASI JALAN XXXXXXXXXXXXXXXXX KECAMATAN XXXXXXXXXXX

Pemberi Tugas : Dinas xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Lokasi Pekerjaan : Kecamatan xxxxxxxxxxxxx Kabupaten xxxxxxxxxxx
Nomor Kontrak : xxx/xxxxx-xxx/xxxxxx/xxxxx/06.2020
Waktu Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender

DISUSUN OLEH:

CV. A XXXXXXXXXXXXX
RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN (RMLLP)
Pekerjaan :Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx

No. Dok : Tanggal diterbitkan : Halaman:


No. Revisi : Paraf :

Lembar Pengesahan

RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN


(RMLLP)

PEKERJAAN
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Pihak Pengawasan
Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengguna Jasa
Pekerjaan

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:


Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pekerjaan Pihak Pengguna Jasa

Kontraktor Pelaksana Konsultan Pengawas Pejabat Pembuat Komitmen


CV. A XXXXXXXXXXXXX CV. B XXXXXXXXXXXXXXXXX Dinas
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

ttd ttd ttd

NAMA LENGKAP NAMA LENGKAP NAMA LENGKAP


Jabatan Jabatan NIP : xxxxxxxxxxxxxxxxxx

i
RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN (RMLLP)
Pekerjaan :Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx

No. Dok : Tanggal diterbitkan : Halaman :


No. Revisi : Paraf :

DAFTAR ISI

COVER DOKUMEN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Peta Lokasi Proyek
1.3 Lingkup RMLLP
Tabel 1 Daftar Lingkup Kegiatan
BAB II RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN
II.1 Analisis Arus Lalu Lintas
II.2 Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan
Tabel 3 Rencana Koordinasi Dengan Intansi Terkait
Tabel 4 Contoh Tabel Daftar Jenis dan Jumlah Kebutuhan Perlengkapan Jalan Sementara
Tabel 5. Contoh Time Schedule penutupan Jalan/ Lajur
BAB III PELAPORAN KEGIATAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Informasi Umum Proyek

1 Nama Pekerjaan : Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx


2 Lokasi Proyek : Kecamatan xxxxxxxxxxxxx Kabupaten xxxxxxxxxxx
3 Dimensi Proyek : (contoh : 300 Meter)
4 Sumber Dana : APBD Tahun 2022
5 Pengguna Jasa : Dinas xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
6 PPK : NAMA LENGKAP
7 Konsultan Supervisi : CV. B XXXXXXXXXXXXXXXXX
8 Konsultan MK : CV. B XXXXXXXXXXXXXXXXX
9 Nama Penyedia Jasa : CV. A XXXXXXXXXXXXX
10 Alamat : Jl. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
11 No. Kontrak : xxx/xxxxx-xxx/xxxxxx/xxxxx/06.2020
12 Tanggal kontrak : 1 Januari 2022
13 Nilai Kontrak : Rp 3.000.000.000,00
14 Masa Pelaksanaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
15 Tanggal Mulai Kerja : 1 Januari 2022
16 Masa Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
1.2 Peta Lokasi Proyek
1.3 Lingkup RMLLP

Analisis manajemen lalu lintas pekerjaan untuk pekerjaan yang bersinggungan dengan lalu lintas
publik, perlu dilakukan dengan urutan pekerjaan dan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan
pentahapan meliputi:

1. Menentukan jenis dari pekerjaan, apakah termasuk pekerjaan jangka panjang atau pendek
2. Menentukan tahapan pekerjaan, yaitu: Lalu lintas disekitar area kerja, melintasi dengan
kontrol penuh/ melewati tanpa menyentuh area kerja/diperlukan detour/ atau dilakukan buka
tutup jalur untuk periode pendek saat pekerjaan berlangsung
3. Mempertimbangkan volume dan komposisi lalu lintas.
4. Mempertimbangkan arus lalu lintas dilihat dari hasil pentahapan pekerjaan.
5. Mempertimbangkan keselamatan pekerja, salah satunya dengan rambu, perangkat peringatan,
dan perlengkapan pakaian berwarna terang
6. Mempertimbangkan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda harus disediakan lintasan yang
memadai menyediakan fasilitas khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor jika
dibutuhkan
7. Mempertimbangkan kualitas penerangan yang baik, antara lain untuk pekerja, pengguna jalan,
pejalan kaki dan pesepeda.
8. Dalam penyusunan RMLLP dapat merujuk pada dokumen hasil Analisa Dampak Lalu Lintas
(ANDALALIN) jika ada,
9. dalam hal pekerjaan menggunakan kendaraan mobilisasi atau alat angkat dan/atau alat
angkut dengan kriteria Over Dimension dan Over Load maka dapat merujuk pada ketentuan
peraturan yang berlaku
10. Memperhitungkan dalam biaya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).

Lingkup muatan RMLLP Pekerjaan Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx


disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 1
Daftar Lingkup Kegiatan
Rencana Manajemen Lalu Linas Pekerjaan (RMLLP)
Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx

Identifikasi Kegiatan Rencana Kegiatan


No Manajemen dan Keselamatan KETERANGAN
Ada Tidak
Lalu Lintas
1 Perubahan Rute Jalan Apabila diperlukan
2 Jalan Sementara/Detour Apabila diperlukan
3 Jembatan Sementara Apabila diperlukan
4 Penutupan Jalan sementara Apabila diperlukan
5 Jalan samping sementara Apabila diperlukan
6 Zonasi Manajemen Lalu lintas Apabila diperlukan
7 Perlengkapan jalan sementara Sesuai kebutuhan
8 Pengadaan petugas lalulintas (termasuk petugas bendera)
9 Lokasi pertemuan jalan umum dengan jalan lokasi basecamp, sumber
bahan (quarry) dan/atau tumpukan bahan (stockpile material)
10 Lokasi awal dan akhir jalur lalu lintas pada segmen jalan yang sedang Sesuai kebutuhan
dilakukan kegiatan konstruksi
11 Lokasi pertemuan jalan umum dengan jalan akses kegiatan konstruksi Sesuai kebutuhan
12 Lokasi jembatan sementara Apabila diperlukan
13 Lokasi lainnya dengan potensi konflik lalu lintas umum dengan kendaraan Apabila diperlukan
proyek.
BAB II
RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN

II.1 Analisis Arus Lalu Lintas


Keselamatan pekerja dan pengguna jalan harus dikelola hingga pergerakan lalu lintas dan
pengaruhnya pada lokasi pekerjaan hanya memiliki sedikit gangguan, yaitu dengan meminimalkan:
- gangguan pergerakan dan pola lalu lintas
- gangguan lalu lintas pada jam sibuk
- ganguan pada pelayanan kendaraan umum
- dan banyaknya jalan yang ditutup bersamaan
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan dan mengajukan rencana
manajemen lalu lintas kepada pengawas pekerjaan, selama masa pelaksanaan.
Rencana manajemen lalu lintas disusun berdasarkan analisa arus lalu lintas tingkat makro dan
juga mikro dan tidak hanya terfokus di daerah konstruksi,
Khusus untuk pekerjaan jalan, perlu dilaksanakan pembagian zona pekerjaan menjadi 4 (empat)
zona pekerjaan jalan atau sesuai kebutuhan yaitu:
a) Zona peringatan dini adalah segmen jalan di mana pengguna jalan diinformasikan tentang
akan adanya pekerjaan jalan dan apa yang harus dilakukan.
b) Zona pemandu transisi adalah segmen jalan di mana pengemudi dipandu untuk menurunkan
kecepatan dan masuk ke lintasan yang benar.
c) Zona kerja adalah segmen jalan di mana pekerjaan dilaksanakan dan terdapat pekerja,
peralatan, perlengkapan, serta material.
d) Zona terminasi adalah segmen jalan di mana lalu lintas dituntun kembali ke kondisi normal
setelah melalui lokasi pekerjaan.

II.2 Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan

Pelaksanaan manajemen lalu lintas pekerjaan, memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan petugas bendera (flagmen) dan/atau
perlengkapan jalan sementara pada setiap titik lokasi konflik antara lalu lintas umum dengan
kendaraan dan/atau kegiatan proyek antara lain di:
a. Lokasi pertemuan jalan umum dengan jalan akses lokasi basecamp, sumber bahan
(quarry) dan/atau tumpukan bahan (stockpile material) jika diperlukan;
b. Lokasi awal dan akhir jalur lalu lintas pada segmen jalan yang sedang dilakukan kegiatan
konstruksi;
c. Lokasi pertemuan jalan umum dengan jalan akses kegiatan konstruksi.
d. Lokasi jembatan sementara (apabila ada).
e. Lokasi lainnya dengan potensi konflik lalu lintas umum dengan kendaraan proyek.

Khusus untuk pekerjaan jalan, Penyedia Jasa dapat menyediakan petugas pengatur lalu lintas
yang memadai sebagai bagian dari anggota unit keselamatan konstruksi (UKK). Petugas pengatur
lalu lintas bertanggung jawab sebagai koordinator seluruh pengendalian dan pelaksanaan
manajemen lalu lintas, termasuk melakukan koordinasi lalu lintas. Petugas pengatur lalu lintas
melaporkan segala hal yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas kepada pimpinan UKK. Dan
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dan berkoordinasi dengan personil Penyedia
Jasa untuk hal-hal manajemen dan keselamatan lalu lintas.
Petugas pengatur lalu lintas selaku koordinator manajemen lalu lintas bertugas antara lain:
a. Memahami persyaratan kontraktual, termasuk gambar, spesifikasi, dan lingkungan di
mana pekerjaan akan dilaksanakan;

b. Menginspeksi rutin terhadap kondisi dan keefektifan dari pengaturan lalu lintas yang
digunakan dalam kegiatan dan memastikan bahwa perlengkapan tersebut berfungsi
sebagaimana mestinya, bersih, dapat dilihat dan memenuhi spesifikasi, gambar, serta
peraturan-peraturan setempat;

c. Meninjau dan mengantisipasi kebutuhan atas pengaturan lalu lintas yang sesuai, memberi
pendapat kepada Pengawas Pekerjaan tentang hal-hal terkait, dan memastikan bahwa
RMKL telah diimplementasikan untuk pergerakan lalu lintas yang aman dan efisien;

d. Mengkoordinasikan pemeliharaan kegiatan lalu lintas dengan Pengawas Pekerjaan;

e. Melakukan rapat keselamatan lalu lintas dengan Penyedia Jasa sebelum pelaksanaan
dimulai, dan rapat berkala yang dianggap perlu atau sebagaimana diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan. Pengawas Pekerjaan harus diberitahu sebelumnya untuk

2. Koordinasi Antara Berbagai Kontrak-kontrak Pekerjaan Sipil


Penyedia Jasa melakukan koordinasi dan/atau diinformasikan jika ada pekerjaan sipil lain
yang dijadwalkan untuk dilaksanakan bersamaan selama masa pelaksanaan.
3. Pemeliharaan perlengkapan sementara oleh Penyedia jasa dilakukan dengan pengawasan
pada kerusakan dan/atau penurunan fungsi perlengkapan sementara, antara lain terhadap
barikade, lampu, rambu-rambu sementara, marka sementara dan sebagainya baik karena
vandalisme atau kecelakaan lalu lintas, yaitu dapat berupa:
a) Perbaikan perlengkapan lalu lintas sementara yang rusak.
b) Pembersihan rambu sementara atau penghalang plastik yang kotor karena vandalisme
atau tingkat refleksinya menurun.
c) Mengganti perlengkapan lalu lintas sementara yang rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Dalam melakukan pemeliharaan perlengkapan sementara, penyedia jasa dapat menyediakan


personil untuk melakukan pengawasan pengendalian lalu lintas dan identitas personil harus
diberitahukan kepada Pengawas Pekerjaan maupun pejabat lalu lintas setempat (termasuk
polisi) di tempat kerja.
4. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas perlu berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan dan
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort dan/atau Kepolisian Resort Kota setempat
dan/atau Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setempat.
Tabel 3 Rencana Koordinasi Dengan Intansi Terkait
Kegiatan Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan : Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx

Instansi Koordinasi*
No Materi Koordinasi Dinas Satuan Lalu Lintas
PUBM
Perhubungan (Satlantas) Polres/ Polresta
1 Perubahan Rute Jalan
2 Jembatan Sementara
3 Penutupan Jalan sementara
4 Jalan samping sementara
5 Zonasi manajemen lalu lintas
6 Perlengkapan jalan sementara
7 Pengadaan petugas pengatur lalulintas (termasuk petugas bendera)
8 Lokasi pertemuan jalan umum dengan jalan lokasi basecamp,
sumber bahan (quarry) dan/atau tumpukan bahan (stockpile
material)
9 Lokasi awal dan akhir jalur lalu lintas pada segmen jalan yang
sedang dilakukan kegiatan konstruksi
10 Lokasi pertemuan jalan umum dengan jalan akses kegiatan konstruksi
11 Lokasi jembatan sementara
12 Lokasi lainnya dengan potensi konflik lalu lintas umum dengan
kendaraan proyek.
* Isi dengan (√) atau (X) sesuai kebutuhan
5. Bahan dan peralatan
a. Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan lalu lintas sementara sesuai RMLLP
atau sesuai perintah Pengawas Pekerjaan bila dianggap perlu. Semua bahan dan
peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan-kegiatan manajemen lalu lintas
pekerjaan sebagai bagian dari komponen penerapan SMKK.
Perlengkapan jalan sementara, dapat berupa :
1) alat pemberi isyarat lalu lintas sementara;
2) rambu lalu lintas sementara;
3) marka jalan sementara;
4) alat penerangan sementara;
- alat pengendali pemakai jalan sementara, terdiri atas alat pembatas kecepatan;
dan alat pembatas tinggi dan lebar kendaraan;
- alat pengaman pemakai jalan sementara, terdiri atas: pagar
pengaman/Penghalang lalu lintas; cermin tikungan; patok pengarah (delineator);
pulau-pulau lalu lintas sementara; pita penggaduh (rumble strip); dan Traffic
Cones.
b. Pekerjaan pada malam hari harus diterangi dengan lampu dan atau sistem reflektif yang
disetujui Pengawas Pekerjaan. Sistem penerangan harus ditempatkan dan dijalankan
sedemikian, agar sorot cahaya tidak mengganggu pengguna jalan pada lokasi tersebut.
Lampu pijar tidak diperkenankan untuk digunakan.
c. Pagar pengaman sementara dan/atau pembatas daerah konstruksi yang bersinggungan
langsung dengan jalur lalu lintas harus dilengkapi dengan lampu pengaman sebagai
tanda batas lokasi pekerjaan sekaligus sebagai pengarah bagi pengguna ajalan untuk
melalui jalur lalu lintas dengan aman.
d. Pada saat pelaksanaan konstruksi, Pengawas Pekerjaan wajib memeriksa dan
mengawasi pelaksanaan keselamatan publik di lokasi pekerjaan dengan membuat
formulir pemantauan kesesuaian berdasarkan RMLLP yang telah disepakati pada saat
rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi termasuk di dalamnya adalah
kelengkapan perlengkapan jalan sementara.
e. Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan-kegiatan
manajemen dan keselamatan lalu lintas harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan tetap
menjadi miliknya pada akhir Masa Kontrak.
f. Perlengkapan jalan sementara yang rusak oleh sebab apapun selama masa pelaksanaan
harus diperbaiki atau diganti segera, termasuk pengecatan jika perlu oleh Penyedia Jasa
dengan biaya sendiri.
g. Bilamana tidak diperlukan lagi, perlengkapan jalan sementara harus disingkirkan dari
area kerja.
h.
Perlengkapan jalan sementara harus dibuat sedemikian hingga tidak merusak kendaraan
yang melalui atau mencelakai pengguna jalan jika tertabrak dan harus tetap stabil dan
berdiri di tempat ketika diterpa angin maupun getaran akibat lalu lintas kendaraan berat.

6. Rambu Lalu Lintas dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas Tambahan
Atas permintaan Pengawas Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan tambahan rambu-
rambu lalu lintas sementara atau alat pemberi isyarat lalu lintas. Peralatan tersebut harus
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan. Penyedia Jasa harus
menyediakan peralatan tersebut dalam waktu 48 jam dan memasang serta memelihara
peralatan tersebut selama Masa Pelaksanaan.
Tabel 4
Contoh Tabel Daftar Jenis dan Jumlah Kebutuhan Perlengkapan Jalan Sementara
Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)
Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx

Jumlah Peralatan Pendukung Kegiatan Manejemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Zona*/ APILL Rambu LL Marka Alat Alat Cermin Patok Pita
No.
Lokasi/Akses Penerangan pembatas Pengarah Traffic Cone APD
sementara sementara sementara sementara Tinggi Tikungan sementara Penggaduh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
JUMLAH PERALATAN
Catatan: * khusus untuk pekerjaan jalan
APD (Alat Pelindung Diri) untuk kegiatan Manejemen dan Keselamatan Lalu Lintas mencakup: Helm Pengaman; Safety Coat; Sepatu Pengaman; masker dan Sarung
Tangan.
7. Penutupan Jalan yang Tidak Sah
Semua penutupan dini/lambat atas jalan atau lajur di luar waktu yang ditetapkan dapat
dikategorikan sebagai penutupan jalan yang tidak sah.
Semua penutupan total jalan yang tidak tercantum dalam jadwal penutupan jalan, tanpa suatu
jalan pengalihan yang pantas harus dipandang sebagai penutupan jalan yang tidak sah dan
Penyedia Jasa harus menanggung segala tuntutan yang timbul dari pihak ketiga.
8. Akses Menuju Daerah Kerja
Penyedia Jasa harus menggunakan sebuah Kendaraan Penghantar ketika memasuki atau
meninggalkan daerah kerja sampai jalan tersebut dibuka untuk lalu lintas. Penyedia Jasa
harus menyediakan fasilitas yang sama untuk Personil Pengawas Pekerjaan dan Pengguna
Memasuki dan meninggalkan daerah kerja harus dilaksanakan dengan selamat sehingga
memperkecil risiko terhadap para tenaga kerja dan pengguna jalan.
9. Kejadian Khusus dan Hari Libur
Mengidentifikasi kejadian khusus di mana selama waktu itu Pengawas Pekerjaan berhak
untuk tidak mengizinkan penutupan jalan. Penyedia Jasa harus mempertimbangkan kejadian
semacam ini dalam rencana kerjanya.
Bilamana terjadi Kejadian Kahar, Pengawas Pekerjaan dapat juga membatalkan penutupan
jalan.
10. Penutupan Lajur/Jalan dengan Menggunakan Tanda Visual
Penutupan lajur dengan menggunakan tanda visual harus dilakukan sesuai dengan detail-
detail dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
11. Penutupan Jalan Keluar/Masuk pada Jalan Umum
Penutupan jalan keluar/masuk pada jalan umum harus dilakukan sesuai dengan detail- detail
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
12. Penutupan Jalan Keluar/Masuk pada Jalan dalam Kota
Penutupan jalan keluar/masuk pada jalan dalam kota harus dilakukan sesuai dengan detail-
detail dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
Tabel 5. Contoh Time Schedule penutupan Jalan/ Lajur

Waktu (tanggal, jam) Hari libur/ Kejadian Khusus


No Zona*/Lokasi Uraian Kegiatan
Senin-Jumat Sabtu-minggu Waktu Kendala khusus
(misal zona/lokasi pertemuan jalan (sesuai dengan (atau diisi sesuai (atau diisi hari (contoh: (diisi dengan kendala
umum dengan jalan lokasi tahapan pekerjaan) hari kerja dalam diluar hari kerja ramadhan) sebelum/setelah koordinasi)
basecamp, sumber bahan dan/atau kontrak/ sesuai kontrak/
tumpukan bahan (stockpile material ketentuan) ketentuan)

*untuk pekerjaan jalan


BAB III PELAPORAN KEGIATAN

Pengamatan dan evaluasi lebih lanjut harus dijalankan setiap hari selama pekerjaan jalan berlangsung.
Laporan tertulis (tanggal/waktu/hasil/ pelaksana) harus dibuat dan disimpan. Arsip itu harus ada jika
diperlukan sebagai acuan di kemudian hari. Pengamatan harian harus meliputi pemeriksaan semua
perangkat dan rambu di RMLLP. Jika rambu rusak, atau jika ada pembatas yang roboh, semua harus
diarsipkan dan diperbaiki sebagai prioritas utama.

Pembuatan laporan kegiatan manajemen lalu lintas pekerjaan secara reguler dimutakhirkan berdasarkan
kondisi tempat pekerjaan yang menjadi bagian dari Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).
LEBAR DATA
DATA PIMPINAN PERUSAHAAN
NAMA : NAMA LENGKAP
JABATAN : Jabatan
ALAMAT PEMILIK : Jl. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NPWP PRIBADI : 00.000.000.0-000.000
NO.KTP : XXXXXXXXXXXXXXXX
DATA KONTRAKTOR PELAKSANA
NAMA PERUSAHAAN : CV. A XXXXXXXXXXXXX
ALAMAT : Jl. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NPWP PERUSAHAAN : 00.000.000.0-000.000
TLP/FAX : 0812 XXXX XXXX
EMAIL : xxxxxxxxxxxx@gmail.com
TANGGAL DOKUMEN
TEMPAT/TGL/BLN/THN : Tempat, 02 Januari 2022
DATA KONTRAK
PROGRAM : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
KEGIATAN : Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
PEKERJAAN : Rehabiltasi Jalan xxxxxxxxxxxxxxxxx Kecamatan xxxxxxxxxxx
NOMOR KONTRAK xxx/xxxxx-xxx/xxxxxx/xxxxx/06.2020
TANGGAL KONTRAK 1 Januari 2022
NILAI KONTRAK Rp3.000.000.000,00
LOKASI : Kecamatan xxxxxxxxxxxxx Kabupaten xxxxxxxxxxx
WAKTU PELAKSANAAN : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
PERIODE : 10 Juni 2020 s/d 06 Desember 2020
MASA PEMELIHARAAN : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
TAHUN ANGGARAN : 2022
SUMBER DANA : APBD Tahun 2022
KEMAJUAN PEKERJAAN : 100%
DATA PERSONIL
: Kontraktor Pelaksana
NAMA PETUGAS/TENAGA AHLI
: NAMA
K3 LENGKAP
JABATAN : Petugas K3 Konstruksi
NAMA PELAKSANA LAPANGAN
: NAMA LENGKAP
JABATAN : Pelaksana Lapangan
:
DATA PEJABAT INSTANSI
INSTANSI : Dinas xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ALAMAT : Jl. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
: Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PPK : NAMA LENGKAP
NIP. : NIP. XXXXXXXXXX XXXXXXX X XXX
:
:
DATA KONSULTAN PENGAWAS
: Konsultan Pengawas
NAMA PERUSAHAAN : CV. B XXXXXXXXXXXXXXXXX
ALAMAT : Jl. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NAMA PIMPINAN : NAMA LENGKAP
JABATAN : Jabatan
:

Anda mungkin juga menyukai