Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI DEEP BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA


PERSALINAN KALA I
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Maternitas di ruangan VK
RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya
Dosen Pengampu : Neni Nuraeni,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :

Cucu Nur Awaliyah


J2214901076

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Analisis Jurnal

Analisi Uraian
s
Jurnal 1 Jurnal 2
Jurnal
Judul Pengaruh Terapi Back Massage Pengaruh Metode Deep Back Massage
terhadap Intensitas Nyeri Persalinan terhadap Intensitas Nyeri pada
Kala I di Rumah Sakit DKT Bandar Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik
Lampung Pratama Mutiara Bunda Kawalu Kota
Tasikmalaya Tahun 2018
Penulis Rilyani, Dewi Kusumaningsih, Siti Tetin Nafiah, Meti Megawati, Uly
Rohmah Artha S
P Populasi dalam penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 56, dengan sampel ibu yang menjalani persalinan Kala I
fase aktif pada bulan Januari – Maret
sebanyak 30 responden.
2018 di Klinik Pratama Mutiara Bunda
Kawalu Kota Tasikmalaya sebanyak 54
orang. Sampel pada penelitian ini
adalah ibu bersalin pada kala I fase
aktif sebanyak 35 orang.
I Terapi back massage persalinan kala Terapi deep back massage persalinan
I dengan one group pretest-posttest. kala I dengan one group pretest-
posttest design.
C Tidak ada perbandingan dalam Tidak ada perbandingan dalam jurnal
jurnal ini, dilakukan penekanan pada ini, Massage yang dilakukan sebagai
proses pengurangan rasa nyeri dengan
sacrum dengan telapak tangan dan
melakukan penekanan pada daerah
posisi ibu dalam keadaan berbaring sacrum 2,3,4 pada saat ada kontraksi
miring. selama 20 menit, sekitar 6-8 kali
penekanan dengan menggunakan
telapak tangan bagian bawah, dengan
kekuatan tekanan bertumpu pada
pangkal lengan. Dilakukan tiga kali
siklus pada fase aktif kala I persalinan
dengan pembukaan 4-7 cm.
O Hasil penelitian didapati rata-rata Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nyeri persalinan sebelum diberikan rerata nyeri persalinan sebelum
teknik back massage adalah 6,80 dilakukan deep back massage sebesar
dengan standar deviasi 2,07 dan 7,97 berada pada kategori nyeri
setelah diberikan teknik back berat terkontrol, rerata nyeri persalinan
massage adalah 4,73 dengan standar setelah dilakukan deep back massage
deviasi 1,104. Ada pengaruh tekhnik sebesar 5,6 berada pada kategori nyeri
back massage terhadap intensitas sedang dan ada pengaruh pemberian
nyeri persalinan (t-test> t hitung, deep back massage terhadap penurunan
8,266 > 1.725, p–value 0,00 < 0,05). intensitas nyeri persalinan kala 1 fase
aktif dengan p value sebesar 0,001
<0,05.
T September 2020 Agustus 2018

B. Rencana Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Fokus

Data Mayor Data Minor


DS : DS :
1. Mengeluh nyeri 1. Mual
2. Perineum terasa tertekan 2. Nafsu makan menurun/meningkat
DO : DO :
1. Ekspresi wajah meringis 1. Tekanan darah meningkat
2. Berposisi meringankan nyeri 2. Frekuensi nadi meningkat
3. Uterus teraba membulat 3. Ketegangan otot meningkat
4. Pola tidur berubah
5. Fungsi berkemih berubah
6. Diaforesis
7. Gangguan perilaku
8. Perilaku ekspresif
9. Pupil dilatasi
10. Muntah
11. Focus pada diri sendiri
DS : DS :
1. Merasa bingung 1. Mengeluh pusing
2. Merasa khawatir dengan akibat 2. Anoreksia
dari kondisi yang dihadapi 3. Palpitasi
3. Sulit berkonsentrasi 4. Merasa tidak berdaya
DO : DO :
1. Tampak gelisah 1. Frekuensi napas meningkat
2. Tampak tegang 2. Frekuensi nadi meningkat
3. Sulit tidur 3. Tekanan darah meningkat
4. Diaforesis
5. Tremor
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar
8. Sering berkemih
DS DS
1. Merasa kurang tenaga 1. Merasa bersalah akibat tidak
2. Mengeluh lelah mampu menjalankan tanggung
DO jawab
1. Tidak mampu mempertahankan 2. Libido menurun
aktivitas rutin DO
2. Tampak lesu 1. Kebutuhan istirahat meningkat

2. Diagnosa Keperawatan

No DX Tujuan dan Kriteria Intervensi


Hasil
1 (D.0079) Tingkat nyeri (L.08066) Intervensi Utama
Nyeri Melahirkan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan tindakan keperawatan (I.08238)
dengan dilatasi selama 1x24 jam Observasi
servix diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,
dalam ekspektasi menurun karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun (5) 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun (5) 3. Identifikasi respon nyeri
3. Sikap protektif non verbal
menurun (5) 4. Identifikasi faktor yang
4. Gelisah menurun (5) memperberat dan
5. Kesulitan tidur memperingan nyeri
menurun (5) 5. Identifikasi pengetahuan
6. Berfokus pada diri dan keyakinan tentang
sendiri menurun (5) nyeri
7. Anoreksia menurun (5) 6. Identifikasi pengaruh
8. Muntah menurun (5) nyeri pada kualitas hidup
9. Mual menurun (5) 7. Monitor keberhasilan
10. Frekuensi nadi terapi komplementer yang
membaik (5) sudah di berikan
11. Pola napas membaik
(5) Terapeutik
12. Tekanan darah 1. Berikan teknik non
membaik (5) farmakologis untuk
13. Focus berkemih mengurangi rasa nyeri
membaik (5) 2. Kontrol lingkungan yang
14. Nafsu makan mebaik memperberat rasa nyeri
(5) 3. Fasilitasi istirahat dan
15. Pola tidur membaik (5) tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
Luaran Tambahan sumber nyeri dalam
Kontrol Nyeri (L.06063) pemilihan strategi
1. Melaporkan nyeri meredakan nyeri
terkontrol meningkat Edukasi
(5) 1. Jelaskan penyebab,
2. Kemampuan periode, dan pemicu nyeri
mengenali onset nyeri 2. Jelaskan strategi
meningkat (5) meredakan nyeri
3. Kemampuan 3. Anjurkan memonitor
mengenali penyebab nyeri secara mandiri
nyeri (5) 4. Anjurkan menggunakan
4. Kemampuan analgetik secara tepat
menggunakan teknik 5. Ajarkan teknik non
non-farmakologis farmakologis untuk
meningkat (5) mengurangi rasa nyeri
5. Dukungan orang Kolaborasi
terdekat meningkat (5) 1. Kolaborasi pemberian
6. Keluhan nyeri analgetik
menurun (5)
Penggunaan analgesic Intervensi Tambahan
menurun (5) Terapi Pemijatan I.08251
Observasi
1. Identifikasi kontraindikasi
terapi pemijatan (mis.
Penurunan trombosit,
gangguan integritas kulit,
deep vein thromboisis, rea
lesi, kemerahan atau
radang, tumor, dan
hipersensivitas terhadap
sentuhan)
2. Identifikasi kesediaan dan
penerimaan dilakukan
pemijatan
3. Monitor respon terhadap
pemijatan
Terapeutik
1. Tetapkan jangka waktu
untuk pemijatan
2. Pilih area tubuh yang
akan dipijat
3. Cuci tangan dengan air
hangat
4. Siapkan lingkungan yang
hangat, nyaman dan
privasi
5. Buka area yang akan
dipijat, sesuai kebutuhan
6. Tutup area yang tidak
terpajan
7. Gunakan lotion atau
minyak untuk mengurangi
gesekan
8. Lakukan pemijatan secara
perlahan
9. Lakukan pemijatan
dengan teknik yang tepat
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur terapi
2. Anjurkan rileks selama
pemijatan
3. Anjurkan beristirahat
setelah dilakukan
pemijatan
2. (D.0080) Setelah dilakukan Intervensi Utama
Ansietas tindakan 1x24 jam Reduksi Ansietas (I.09314)
berhubungan diharapkan Tingkat Observasi
dengan krisis Ansietas 1. Identifikasi saat tingkat
situasional
(L.09093) menurun ansietas berubah
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi kemampuan
1. Perilaku gelisah mengambil keputusan
menurun (5) 3. Monitor tanda-tanda
2. Perilaku tegang ansietas
menurun (5) Terapeutik
3. Frekuensi pernapasan 1. Ciptakan suasana
menurun (5) terapeutik untuk
4. Frekuensi nadi menumbuhkan
menurun (5) kepercayaan
5. Tekanan darah 2. Temani pasien untuk
menurun (5) mengurangi kecemasan,
6. Pucat menurun (5) jika memungkinkan
7. Pucat menurun (5) 3. Pahami situasi yang
8. Pola tidur membaik (5) membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh
Luaran Tambahan perhatian
Dukungan Sosial 5. Gunakan pendekatan yang
(L.13113) tenang dan meyakinkan
1. Kemampuan meminta 6. Motivasi mengidentifikasi
bantuan pada orang situasi yang memicu
lain meningkat (5) kecemasan
2. Bantuan yang Edukasi
ditawarkan oleh orang 1. Jelaskan prosedur,
lain meningkat (5) termasuk sensasi yang
3. Dukungan emosi yang mungkin dialami
disediakan orang lain 2. Informasikan secara
meningkat (5) factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
perlu
4. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
5. Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
6. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

Intervensi Tambahan
Terapi Relaksasi I.09326
Observasi
1. Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
mengganggu kemampuan
kognitif
2. Identifikasi Teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
3. Identifikasi kesediaan,
kemampuan, dan
penggunaan teknik
sebelumnya
4. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
dan sesudah Latihan
5. Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur Teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
5. Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetic atau Tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
Batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
2. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
3. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
5. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
Teknik yang dipilih
6. Demonstrasikan dan latih
Teknik relaksasi
3. (D.0057) Setelah dilakukan Intervensi Utama
Keletihan tindakan 1x24 jam Manajemen Energi
berhubungan diharapkan Tingkat (I.05178)
dengan kondisi
keletihan (L.05046) Observasi
fisiologis
(kontraksi menurun dengan kriteria 1. Identifikasi gangguan
melahirkan) hasil: fungsi tubuh yang
1. Verbalisasi kepulihan mengakibatkan kelelahan
energi meningkat (5) 2. Monitor kelelahan fisik
2. Tenaga meningkat (5) dan emosional
3. Kemampuan melakukan
3. Monitor lokasi dan
atktivitas rutin
meningkat (5) ketidaknyamanan selama
4. Verbalisasi lelah melakukan aktivitas
menurun (5) Terapeutik
5. Lesu menurun (5) 1. Sediakan lingkungan
6. Gangguan konsentrasi nyaman dan rendah
menurun (5) stimulus (mis, cahaya,
7. Gelisah menurun (5)
suara)
8. Frekuensi nafas
menurun (5) 2. Berikan aktivitas distraksi
9. Pola napas membaik (5) yang menenangkan
Edukasi
Luaran tambahan
1. Anjurkan tirah baring
Konservasi Energi
(L.05040) 2. Anjurkan menghubungi
1. Aktivitas fisik yang perawat jika tanda dan
direkomendasikan gejala kelelahan tidak
meningkat (5) berkurang
2. Teknik konservasi 3. Ajarkan strategi koping
energi meningkat (5) untuk mengurangi
3. Teknik pernapasan yang
kelelahan
efektif meningkat (5)
4. Pembatasan energi Kolaborasi
meningkat (5) 1. Kolaborasi dengan ahli
5. Mekanika tubuh yang gizi tentang cara
tepat meningkat (5)
6. Pembatasan aktivitas meningkatkan asupan
menurun (5) makanan
7. Faktor-faktor yang
meningkatkan
pengeluaran energi Intervensi Tambahan
menurun (5) Terapi Relaksasi I.09326
Observasi
1. Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala
lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
2. Identifikasi Teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
3. Identifikasi kesediaan,
kemampuan, dan
penggunaan teknik
sebelumnya
4. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
dan sesudah Latihan
5. Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur Teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetic atau Tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
Batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
2. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
3. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
5. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
Teknik yang dipilih
6. Demonstrasikan dan latih
Teknik relaksasi

C. Referensi
Nafiah, T. (2018). Pengaruh Metode Deep Back Massage Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Pratama Mutiara Bunda Kawalu Kota
Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu
Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 18(2).
PPNI, 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. DPP PPNI. Jakarta.
PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan , Edisi 1. DPP PPNI. Jakarta.
PPNI, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. DPP PPNI. Jakarta.
Rilyani, R., Kusumaningsih, D., & Rohmah, S. (2020). Pengaruh Terapi Back Massage
Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I di Rumah Sakit DKT Bandar Lampung.
Malahayati Nursing Journal, 2(4), 726-735.

Anda mungkin juga menyukai