2 isi media yang kaya dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi tersebut secara maksimal. Fiture-fiture baru ini membantu kita lebih memusatkan perhatian pada desain yang dibuat secara cepat, bukannya memusatkan pada cara kerja dan penggunaan aplikasi tersebut. Flash juga dapat digunakan untuk mengembangkan secara cepat aplikasi-aplikasi web yang kaya dengan pembuatan script tingkat lanjut. Di dalam aplikasinya juga tersedia sebuah alat untuk men-debug script. Dengan menggunakan Code hint untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan dan pengembangan isi ActionScript secara otomatis.
3. All Programs
1. Start
Gambar 2. Menjalankan Adobe Flash CS3
Untuk dapat menjalankan program ini dengan baik, kebutuhan hardware dan system minimum yang dibutuhkan sebagai berikut : Prosesor Intel Pentium 4, Pentium Centrino, Intel Xeon, atau Intel Core Duo (atau yang kompatibel) Sistem Operasi (OS) Microsoft Windows XP SP2, atau Microsoft Windows Vista Home Premium, Business, Ultimate, atau Enterprise (dengan system yang mendukung 32 bit bukan 64 bit) RAM 512MB, direkomendasikan 1GB 2,5 GB ruang hard disk kosong dengan tambahan ruang kosong saat penginstalan awal
3 Monitor dengan resolusi 1024 x 768 dengan video card 16 bit DVD-Rom (untuk instalasi) Quick Time 7.1.2 untuk fitur-fitur multimedia DirectX 9.0c
Gambar 3 di atas merupakan gambar splash screen saat menjalankan Adobe Flash CS3. Sesaat setelah splash screen tersebut, akan muncul gambar yang menunjukkan menu awal Adobe Flash CS3 Professional.
4 Mulai edisi CS3 (Flash 9), disediakan opsi bagi pengguna apakah akan menggunakan fasilitas ActionScript 2.0, atau ActionScript 3.0. Penjelasan tentang ActionScript akan diberikan pada bagian yang lain. Untuk saat ini, pilih saja Flash File (ActionScript 3.0).
Pada Gambar 7., di atas merupakan salah satu contoh tampilan Property Inspector Panel saat memilih Pencil Tool. Terlihat pada Gambar 7 tersebut, beberapa properties dapat diatur ulang, misalnya warna garis, jenis garis, kehalusan garis, bentuk ujung awal dan akhir, dan lain sebagainya.
Stage
Stage merupakan tempat dimana kita akan bekerja menempatkan berbagai jenis objek yang akan dianimasikan. Istilah sederhananya adalah Stage merupakan kertas kerja maya.
Gambar 8. Stage
Terdapat beberapa cara untuk mengubah cara memandang stage di Adobe Flash CS3. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan mengubah nilai menu drop down yang terletak di sudut kanan atas stage. Menu ini memiliki sejumlah nilai yang dapat digunakan untuk mengubah ukuran pandangan stage (beberapa diantaranya dalam persen, %), seperti terlihat pada Gambar 9. Pilihan yang lain diantaranya adalah Show Frame yang menghilangkan pandangan kecuali pada bagian stage saja dan Show All yang memungkinkan kita untuk melihat setiap hal yang berada di dalam atau di luar stage. Cobalah letakkan beberapa objek di bagian yang berwarna putih dan berwarna abu-abu kemudian cobalah fitur ini.
7 Selain menggunakan fasilitas tersebut di atas, cara lain yang dapat digunakan untuk menghilangkan pandangan adalah dengan menggunakan menu View yang terletak di Menu Bar. Pada menu bar ini disediakan serangkaian nilai pilihan pembesaran, seperti diperlihatkan pada Gambar 10. Bagaimanapun pilihannya, kedua metode tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan tampilan yang sesuai dengan keinginan user. Apabila dirasa masih kurang nyaman, Adobe Flash CS3 menyediakan fasilitas untuk membuat zoom dari Tools Panel.
Gambar 10. Pembesaran dari menu View dan dari Tools Panel
Hand Tool memungkinkan user untuk menggeser stage hingga diperoleh view stage yang ingin difokuskan. Magnifying Glass Tool memungkinkan user untuk zoom in atau zoom out. Untuk zoom in dengan cara mengklik pada stage dengan alat ini, sedangkan untuk zoom out tekan tombol Alt saat mengklik pada stage.
8 Grid. Saat grid dihidupkan, grid akan muncul di stage. Grid ini hanyak akan terlihat saat mendesain di stage dan tidak akan terlihat pada film. Grid dapat diedit warna dan jaraknya, serta dapat dinyalakan fasilitas snap objek terhadap gridnya. Ruler. Saat pilihan ini dinyalakan pada menu View, penggaris muncul pada bagian atas dan kiri dari stage. Piranti ini sangat berguna untuk menempatkan objek-objek pada jarak tertentu.
Memahami Timeline
Timeline berisi sejumlah frame-frame animasi dan akan menampilan frame tersebut tataran sekuen dari sebelah kiri ke kanan. Saat animasinya diperlihatkan, viewer akan melihat frame-frame tersebut dalam urutan sekuensial mulai dari frame 1. Flash secara otomatis akan menjalankan animasi dari Frame 1 dan akan berlanjut sepanjang timeline hingga mencapai frame aktif yang terakhir. Apabila telah dibuat sejumlah scene, Flash akan bekerja secara sekuensial ke seluruh frame pada scene yang pertama dan kemudian akan berpindah ke scene yang kedua dan seterusnya. Apabila diinginkan user untuk dapat berinteraksi dengan berkas Flash, perlu ditambahkan action dan tombol ke dalam film Flash tersebut.
Menggunakan Library
Setiap berkas Flash yang dibuat memiliki library-nya sendiri-sendiri dimana di dalam library tersebut dapat disimpan simbol-simbol atau media yang digunakan pada keseluruhan berkas Flash. Library menaungi keseluruhan media yang diimpor, misalnya foto, clipart, video dan berkas suara. Untuk membuka library di Flash dengan memilih menu Window Library, atau tekan F11. Selain itu, media yang telah dibuat di Flash dapat diubah menjadi symbol. Contohnya di Gambar 12, symbol moz1 diperlihatkan. Hal tersebut merupakan symbol tombol dimana fiturnya adalah mengeluarkan dengung nyamuk. Item di Library dapat dijalankan/digunakan sebanyak yang diketahui di sempanjang animasi. Keuntungan lain menggunakan library antara lain jika kita mengedit symbol library, maka secara otomatis tambahan update tersebut akan diberikan kepada bagian-bagian yang merupakan kumpulan dari symbol tersebut. Istilah-istilah yang digunakan dalam library sebagai berikut : Symbol merupakan nama dari setiap objek yang disimpan di dalam library. Symbol dapat digunakan berkali-kali dalam flash movie. Instance merupakan satu salinan dari sebuah symbol yang digunakan dalam flash movie. Instances dapat merupakan nama yang diberikan dalam panel property dan akan berubah saat symbol yang asli di edit.
10
Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buat sebuah berkas (file) baru. Dari menu File New atau langsung tekan Ctrl+N 2. Pada panel Property Inspector klik tombol Document Properties dan ubah ukuran stage-nya menjadi 300x300 pixel.
11 3. Ubah background color menjadi berwarna hitam (#000000), biarkan ukuran Frame rate tetap pada nilai 12 fps (frame per second) dan Ruler units tetap pada satuan Pixels, akhiri dengan tombol OK.
5. Pada Panel Property Inspector, pilih beberapa hal sebagai berikut: a. Font : Arial Black b. Size : 200 c. Text (fill)color : putih (#FFFFFF) 6. Pilih tombol Align Center agar diperoleh teks rata tengah. 7. Ketikkan angka 1 pada area stage dan kotak hitam.
12
9. Ubah teksnya menjadi angka 2. Pilih frame 24 kemudian klik kanan dan pilih Insert Keyframe.
10. Ubah teks angkanya menjadi angka 3. Pilih frame 36 lalu kemudian pilih Insert Keyframe. 11. Ubah teks angkanya menjadi 4. Pilieh fram 48 lalu kemudian pilih Insert Keyframe. 12. Ubah teks angkanya menjdai 5. Pilih frame 60 lalu kemudin pilih Inser Frame.
13. Tekan ENTER untuk melihat jalannya adimasi angka dari frame 1 s/d 60. 14. Simpan dengan nama Animasi Angka.
= Terima Kasih =
13 Sumber referensi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash http://en.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash http://www.adobe.com/designcenter/flash/articles/flacs3it_firstflash_pt1.html http://www.adobe.com/designcenter/flash/articles/flacs3it_firstflash_pt2.html http://webdevfoundations.net/flashcs3/fl1.jpg http://www.adobe.com/designcenter/flash/articles/flacs3_createfla.html Chandra, 2006, Flash Professional 8 untuk Orang Awam 7 Jam Belajar Interaktif, Maxikom, Palembang. 8. Kopelke, Kristine, tanpa tahun, Flash Classroom Tutorial Exploring the Flash CS3 Interfaces, available online at http://www.flashclasroom.com/ 9. Vogeleer, D., Wilson, E., and Barber L., 2005, Macromedia Flash Professional 8 UNLEASHED, Sams Publishing, New York.