Anda di halaman 1dari 21

1

A. Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan model sederhana berbasis 3D hardsurface
4.12 Membuat model sederhana berbasis 3D hardsurface
B. Materi Pokok
1. Jenis-jenis Modeling 3D
2. Pemanfaatan model 3D hardsurface
3. Macam-macam teknik modeling 3D sederhana
4. Workspace dan Perintah Dasar pada Blender
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan model sederhana berbasis 3D hardsurface
2. Peserta didik mampu menjelaskan manfaat model sederhana berbasis 3D
hardsurface

Uraian Materi
A. Jenis-jenis Modeling 3D
Media 3D identik dengan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya dilakukan
secara visual tiga dimensional. Pemodelan objek 3D akan mempengaruhi animasi yang
dihasilkan. Pemodelan biasa dilakukan oleh Modeler atau pada kondisi tertentu dapat
dirangkap oleh animator. Berdasarkan pembuatannya pemodelan objek 3D pada animasi
dibedakan menjadi hardsurface dan organic.

Gambar 1. Hardsurface (kiri) dan Origin (kanan)


Model hardsurface merupakan objek yang memiliki permukaan keras dengan sudut-sudut
tajam. Secara gampangnya model hardsurface adalah segala bentuk objek yang dikonstruksi
oleh manusia, seperti arsitektur, kendaraan, robot dan mesin lainnya.

1
Gambar 2. Contoh objek model hardsurface
Sumber: https://conceptartempire.com/hard-surface-organic-modeling/
Sedangkan model organic merupakan objek yang memiliki permukaan halus dan sedikit
tepi yang keras nyaris tanpa sudut. Model organic ini identik dengan subjek makhluk hidup
atau subjek yang sudah ada di alam, seperti tubuh manusia, hewan, batu, awan, dan sebagainya.
Sebuah hal lain mengungkapkan bahwa permukaan yang keras dan organik ditentukan
oleh apakah objek akan dianimasikan dan dideformasi. Misalnya, jika aset akan pernah
dianimasikan maka itu dianggap organik, jika itu adalah objek statis maka permukaannya
keras. Tempat sampah adalah objek permukaan yang keras, tetapi jika itu akan dianimasikan
ke tempat sampah dansa maka itu menjadi model organik. Ini kembali ke cara model dibangun,
apa pun yang akan dianimasikan harus dibuat dengan cara yang sangat spesifik untuk
memastikannya rusak dengan benar. Dengan jaring permukaan yang keras, topologi dan aliran
tepi mungkin tidak menjadi masalah penting selama terlihat bagus pada waktu render.

Gambar 3. Contoh objek model organic


Sumber: https://conceptartempire.com/hard-surface-organic-modeling/

2
Sebagai pemodel 3D, menjadi hal biasa untuk berspesialisasi dalam model permukaan
keras atau model organik. Seseorang yang berfokus pada hal-hal seperti alat peraga, lingkungan
dan pemodel yang berfokus pada karakter, hewan, dan makhluk, dan sebagainya.

B. Pemanfaatan Model 3D Hardsurface


Model atau objek 3D hardsurface dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Ide
pembuatan objek hardsurface ini dapat ditemukan pada benda-benda dikehidupan sehari-hari,
misalnya pembuatan objek meja, kursi ataupun desain ruangan, serta objek robot yang
memiliki sudut tajam dan permukaan yang keras. Pemodelan 3D hardsurface berupa objek
robot biasanya digunakan untuk produksi film animasi 3D. Dengan animasi 3D, objek yang
diperlihatkan semakin hidup dan nyata. Obek 3D mempunyai bentuk, volume dan ruang
sehingga objek ini memiliki koordinat x, y dan z. Objek 3D dapat dimanfaatkan dalam
beberapa bidang, diantaranya:
1. Pada bidang industri media, digunakan untuk pengenalan organ.
2. Pada bidang industri film, digunakan sebagai karakter atau objek.
3. Pada bidang industri video game yaitu digunakan sebagai karakter, objek atau aset pada
game tersebut.
4. Pada bidang pendidikan, digunakan sebagai model senyawa kimia atau objek lain yang
digunakan pada materi pelajaran.
5. Pada bidang arsitektur, yaitu digunakan untuk menunjukkan bangunan dan lanskap yang
diusulkan melalui arsitektur perangkat lunak model.
6. Pada bidang komunitas teknik desain yaitu digunakan untuk menggambarkan alat baru,
kendaraan dan struktur serta sejumlah penggunaan lainnya.

C. Macam-macam Teknik Modeling 3D


Terdapat berbagai teknik untuk membuat objek menggunakan aplikasi pemodelan 3D,
seperti Blender. Pada dasarnya, untuk membuat objek 3D bisa menggunakan tiga teknik
modeling berikut ini:
1. Teknik Primitif Modeling (Constructive Solid Geometry Modeling)
Teknik primitif modeling merupakan salah satu teknik dasar pemodelan 3D. Teknik ini
menggunakan objek-objek solid yang sudah ada pada standar geometri. Objek-objek solid
tersebut adalah uvsphere, cylinder, cube, dan cone. Teknik ini hanya dapat digunakan untuk
membuat model-model yang standar dan akan sulit digunakan untuk membuat model dengan
permukaan yang kompleks. Batasan ini juga yang melandasi nama primitif, dalam artian teknik
ini hanya sebagai teknik dasar dan teknik yang sederhana dari pada yang lainnya. Pemodelan

3
primitif digunakan terutama dalam mengembangkan model 3 Dimensi pada aplikasi teknis,
misalnya dalam pemodelan arsitektur, desain interior, mesin, konstruksi bangunan, dan
sebagainya.

Gambar 4. Objek Primitive modeling


Sumber: https://docs.blender.org/manual/en/latest/modeling/meshes/primitives.html
2. Teknik NURBS Modeling (Curve Modeling)
Teknik NURBS modeling merupakan teknik yang menggunakan kurva untuk membentuk
suatu bidang. Teknik NURBS diawali dengan sebuah objek solid terlebih dahulu yang
dikonversikan menjadi editable to NURBS atau langsung melalui panel Geometry untuk objek
berupa Surface (non solid). NURBS modeling biasa dipergunakan untuk pembuatan model-
model 3D diobjek geometris dengan tingkat keakuratan tinggi, misalnya pada pemodelan
mobil, motor dan lain-lain. NURBS juga memiliki permukaan yang halus dan sangat cocok
digunakan untuk pemodelan organic.

Gambar 5. Contoh NURBS Modeling


Sumber: https://idseducation.com/sekilas-tentang-3d-modelling-yang-perlu-kamu-tahu/
3. Teknik Polygonal Modeling (Sculpt Modeling)
4
Polygonal disingkat poly dan sering disebut sebagai permukaan yang berbentuk geometris
yang terdiri dari sejumlah titik yang mendefinisikan permukaan objek 3D. Titik-titik dalam
ruang juga dikenal sebagai vertex/vertices (simpul). Teknik polygonal ini simple, mudah
dipelajari, dan cepat dalam membuat sebuah model. Polygonal modeling disebut juga dengan
sculpting (memahat) karena proses/hasil dari teknik ini menyerupai memahat atau
pahatan. Teknik polygonal modeling atau sculpting memahami menggunakan objek dasar pada
standar primitif geometri dan dimodifikasikan dengan objek yang diinginkan. Sebagian besar
model 3D saat ini dibangun sebagai model polygonal bertekstur karena pemodelan tersebut
lebih fleksibel dan prosesnya begitu cepat. Namun, polygon adalah planar yang hanya dapat
mendekati permukaan lengkung menggunakan banyak polygon.

Gambar 6. Contoh Polygonal Modeling


Sumber: https://idseducation.com/sekilas-tentang-3d-modelling-yang-perlu-kamu-tahu/

D. Pengenalan Blender
Sebenarnya terdapat berbagai macam aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat
animasi 3D antara lain 3D Studio Max, Maya, dan lain sebagainya. Didalam pembelajaran kali
ini kita akan belajar mengenal aplikasi Blender sebagai salah satu aplikasi yang dapat
digunakan untuk membuat animasi 3D.
1. Pengertian Blender

Gambar 7. Logo Blender

5
Blender merupakan aplikasi animasi 3D yang bersifat open source yang dapat digunakan
untuk membuat animasi 3D mulai dari modeling, rigging, animation, compositing, bahkan
game creation hanya didalam satu aplikasi saja. Aplikasi ini juga dapat digunakan pada
berbagai macam system operasi seperti Windows, Linux, dan Macintosh. Pada pembelajaran
ini kita akan menggunakan aplikasi Blender versi 2.90 yang dapat diunduh melalui laman resmi
Blender yaitu https://www.blender.org/
Software Blender yang digunakan pada pemodelan 3D hardsurface memiliki tampilan
workspace, seperti Gambar berikut:

Gambar 8. Layout Workspace Blender


Sumber:https://docs.blender.org/manual/en/latest/interface/window_system/introduction.html
Pada Gambar 8, 3D viewport dan area keseluruhan untuk halaman kerja ditandai dengan
warna kuning, outliner atau struktur data dari objek ditandai warna hijau, properties untuk
memodifikasi objek atau animasi dan bersifat dinamis mengikuti objek atau tool yang sedang
aktif ditandai dengan biru, timeline atau instruksi yang terkait dengan frame ditandai dengan
warna merah.
Blender juga memiliki beberapa ruang kerja lain yang ditambahkan secara default, seperti:
• Modeling : untuk memodifikasi geometri dengan alat pemodelan
• Sculpting : untuk memodifikasi
• UV Editing : untuk pemetaan koordinat tekstur gambar ke permukaan 3D.
• Texture Paint : alat untuk mewarnai tekstur gambar di 3D viewport
• Shading : alat untuk menentukan property material untuk rendering
• Animation : untuk membuat property objek bergantung pada waktu.
• Rendering : untuk melihat hasil render
• Compositing : untuk menggabungkan pasca pemrosesan gambar
• Scripting : untuk menulis skrip sebagai ruang kerja pemrograman

6
Didalam aplikasi Blender kita juga akan mengenal 3 sumbu atau biasa disebut dengan
pivot yaitu sumbu x, y, dan z. Sumbu ini dapat digunakan untuk menggerakkan objek animasi
3D pada aplikasi Blender. Pemodelan objek 3D pada aplikasi Blender memiliki shortcut key
yang dapat mempermudah pengerjaan animasi. Terdapat standar umum sebagai perintah dasar
dan shortcut key dari aplikasi Blender sebagai berikut:
a. TAB key
Untuk mengubah antara “edit mode” dan “object select mode”
b. “A” key
Untuk memilih semua vertices/vertex yang ada pada sebuah objek
c. “B” key
Untuk memilih banyak objek dengan menggunakan windows drag
d. “O” key
Untuk mengaktifkan “proportional vertex editing” pada “edit mode”
e. Space bar
Untuk menampilkan menu tool
f. Number pad
Untuk mengontrol view. "7" untuk Top, "1" untuk Front, "3" untuk side, "0"
untuk camera, "5" untuk Perspective, "." untuk memperbesar objek yang telah dipilih, "+"
dan "-" untuk memperbesar atau memperkecil
g. Mouse
Klik kiri berfungsi untuk mengubah, klik kanan untuk memilih, klik tengah atau scroll
berfungsi untuk memperbesar dan merotasi view
h. Shift key
Untuk memilih objek lebih dari satu dengan cara menanam tombol shift dan klik kanan
i. “G” key
Untuk memindahkan objek atau mengubah posisi
j. “P” key
Untuk memisahkan vertex yang dipilih menjadi sebuah ibjek di dalam “edit mode”
k. “S” key
Untuk mengubah ukuran objek
l. “R” key
Untuk merotasi sebuah objek atau vertices
m. “Z” key
Untuk merubah view dari wireframe menjadi solid

7
n. Alt + “Key”
Untuk undo atau mengembalikan ke posisi semula, seperti “Alt+R” berarti
mengembalikan objek ke bentuk sebelum di rotasi, “Alt+S” berarti mengembalikan
objek ke bentuk sebelum di scaling. “Alt+Z” untuk merubah view tekstur atau tembus
pandang. “Alt+C” untuk mengonversi menjadi mesh, text dan curves.
o. Arrow key
Untuk pembuatan frame dalam sebuah animasi
p. “T” key
Untuk memunculkan atau menyembunyikan “object tools”
q. “K” key
Untuk memunculkan knife (pisau) dan untuk mengakhiri penggunaan knife bisa dengan
menekan “space”.
r. Ctrl + ”O”
Untuk memilih kamera
s. “F” key
Untuk membuat sebuah sisi pada edit mode.
t. Shift + Space
Untuk menampilkan seluruh layar atau hanya pada viewport yang aktif saja.

2. Membuat Objek Animasi 3D Menggunakan Blender


Objek animasi 3D pada Blender dapat dibuat salah satunya menggunakan objek primitif
yang telah disediakan didalamnya. Cara membuat objek primitif pada Blender terdiri dari
langkah-langkah dibawah ini:
a. Buka aplikasi Blender dan perhatikan lembar kerjanya.
b. Secara default terdapat satu objek 3D yang terdapat pada lembar kerja Blender, yaitu
objek kubus
c. Untuk menambahkan objek primitif pada lembar kerja klik tombol Add.

Gambar 9. Menambahkan Objek Primitif


d. Akan ditampilkan banyak objek-objek 3D yang dimiliki Blender

8
Gambar 10. Objek-objek pada Blender
e. Pilih salah satu objek yang disediakan oleh Blender, misalnya objek Mesh yaitu
Cylinder

Gambar 11. Objek Cylinder


f. Objek primitif berhasil dibuat.

3. Pewarnaan Objek Animasi 3D


Pewarnaan merupakan proses didalam pengolahan objek animasi 3D yang berfungsi untuk
memberikan kesan nyata (realis) pada sebuah objek animasi 3D. Pewarnaan objek 3D sendiri
merupakan proses pemberian warna dan material yang tampak pada permukaan objek 3D.

9
Gambar 12. Jendela Properties Material

Rangkuman
1. Model hardsurface identik dengan segala bentuk objek yang diciptakan atau dikonstruksi
oleh manusia seperti kendaraan, arsitektur, robot dan mesin-mesin lainnya. Adapun model
organic identik dengan subjek yang sudah secara alami ada di alam seperti tumbuhan,
hewan, batu, petir, awan dan lain-lain.
2. Objek 3D dapat dimanfaatkan dalam beberapa bidang, seperti media, film, game,
pendidikan, arsitektur, dan teknik desain.
3. Teknik pemodelan 3D diantaranya teknik primitif modeling (constructive solid geometry
modeling), teknik NURBS modeling (curve modeling) dan teknik polygonal modeling
(sculpt modeling).

10
DAFTAR PUSTAKA

Asmoro, S. W. 2018. Animasi 2D dan 3D Kompetensi Keahlian Multimedia SMK/MAK.


Jakarta: Bumi Aksara.
Asmoro, S. W., dan Pramono, Joko. 2019. Animasi 2D dan 3D SMK/MAK Kelas XI.
Yogyakarta: Andi Offset.
Blender. 2020. Planar Primitives. (Online).
https://docs.blender.org/manual/en/latest/modeling/index.html. Diakses pada 5 April
2021.
Denham, Thomas. 2021. What is 3D Hard Surface & Organic Modeling?. (Online).
https://conceptartempire.com/hard-surface-organic-modeling/. Diakses pada 18 Maret
2021.
Hilmi, Sultan Ramdan. 2020. Jenis-jenis Modeling 3D. (Online).
https://www.mediahanjar.com/2020/05/pemodelan-objek-3d-akan-mempengaruhi.html.
Diakses pada 22 Maret 2021.
Larasati, Awita E. 2018. Sekilas Tentang 3D Modelling yang Perlu Kamu Tahu. (Online).
https://idseducation.com/sekilas-tentang-3d-modelling-yang-perlu-kamu-tahu/. Diakses
pada 26 Maret 2021.
Oktaviani, A.T. 2020. Modul Animasi 2D dan 3D SMK Keahlian Multimedia.

11
LATIHAN MEMBUAT OBJEK HARDSURFACE

1. Buka aplikasi Blender yang sudah diinstal pada perangkat masing-masing. Pada modul ini
menggunakan Blender versi 2.90.0.
2. Halaman utama Blender akan terbuka.

3. Sebagai upaya mengamankan file objek 3D yang dibuat, kita akan menyimpan terlebih
dahulu proyek dengan cara klik menu File kemudian pilih Save As.

4. Pilih lokasi penyimpanan proyek kalian, beri nama file anda dengan nama “Latihan
Meja” dan klik tombol Save As Blender File.

12
5. Hapus objek kubus dengan cara klik Select Box , kemudian klik objek kubus lalu
Delete. Objek kubus telah berhasil dihapus.

6. Untuk membuat objek meja sederhana, pertama-tama pilih lembar kerja Modeling.

7. Setelah kita masuk kedalam lembar kerja modeling, selanjutnya buat objek silinder
dengan klik tombol add pada lembar kerja kemudian pilih Mesh -> Cylinder

13
8. Objek berbentuk tabung akan muncul. Apabila kalian ingin membesarkan ukuran objek

kalian bisa klik tool Scale atau dengan klik huruf S pada keyboard kemudian geser
pivot x/y/z sesuai kebutuhan.

9. Ubah ukuran dimensi objek dengan mengaktifkan panel Transform dengan cara klik
shortcut N.

14
10. Atur dimensi menjadi seperti berikut ini dan objek berubah menjadi seperti berikut.

11. Tambahkan kaki meja dengan menambahkan objek Cube. Klik Add -> Mesh -> Cube.
Atur dimensi objek cube hingga menyerupai kaki meja.

12. Atur posisi objek kubus dan letakkan pada bagian bawah objek tabung seperti gambar
berikut.

15
13. Buat 3 kaki yang sama dengan objek sebelumnya. Kita bisa membuat 3 kaki yang sama
dengan cara membuat duplikasi objek dengan cara klik objek kaki meja kemudian klik
kanan dan pilih Duplicate Object atau Shift + D pada keyboard. Dan atur posisi kaki
meja pada posisi yang paling tepat.

14. Buat kembali objek berbentuk balok menggunakan objek primitif Cube, kemudian ubah
dimensinya sehingga berbentuk sebuah balok dengan posisi horizontal.

16
15. Letakkan posisi objek diantara dua kaki meja seperti gambar berikut. Sesuaikan posisi dan
kemiringan objek hingga pada posisi yang paling tepat.

16. Buat duplikasi objek lalu hubungkan kembali kedua kaki lainnya. Putar objek dan
sesuaikan kembali posisinya.

17. Aktifkan salah satu objek 3D meja. Jangan lupa aktifkan Viewport Shading: Look
Dev
untuk melihat hasil pemberian material atau tekstur.

18. Masuk kedalam editor Material kemudian klik tombol new dan beri nama material
dengan nama “meja”.

17
19. Ubah Base Color menjadi warna coklat.

20. Lakukan hal yang sama pada kaki meja dengan memberikan warna putih, maka tampilan
material akan seperti di bawah ini.

18
21. Masuk ke menu Modeling, dan atur pencahayaan dengan menyeleksi pencahayaan
seperti di bawah ini dan sesuaikan.

22. Render objek 3D yang sudah dibuat dengan cara pilih menu Render -> Render Image
atau tekan F12.

23. Hasil rendering seperti gambar dibawah.

19
20

Anda mungkin juga menyukai