Anda di halaman 1dari 4

Makassar,

Nomor : W07/12.1/
Lampiran : 1 (satu) set

Kepada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Makassar
Kantor Cabang Mattoangin
Sentra Bisnis Komersil (SBK) Makassar
Sentra Bisnis SME (SBE) Makassar
Sentra Pemrosesan Kredit Konsumer (SKK) Makassar

Hal : Advis Hukum PT Mandiri Pratama Utama

Menunjuk surat di atas perihal pada pokok surat, dengan ini kami sampaikan hal-hal
sebagai berikut :
1. LATAR BELAKANG
1.1. PT Mandiri Pratama Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perumahan (Developer) dan juga merupakan rekanan Kantor Wilayah 07 yang
memiliki beberapa fasilitas kredit maupun simpanan. Adapun susunan
kepengurusan PT Mandiri Pratama Utama adalah sebagai berikut :
a. Direktur Utama : Badris
b. Direktur : Findaria Nur Fidianti
c. Komisaris : Jusniati
1.2. Selanjutnya terdapat surat dari Lembaga Bantuan Hukum Kencana Keadilan
yang merupakan konsultan hukum dari Komisaris PT Mandiri Pratama Utama
(dhi. Jusniati) dengan nomor surat 07/Non.Lit/AD.1/LBH-KK/MKS/II/2022
tanggal 14 Februari 2022 yang pada intinya menyampaikan terdapat
pencabutan Surat Kuasa dan Persetujuan terhadap Direktur PT Mandiri
Pratama Utama (dhi. Badris) untuk bertindak untuk dan atas nama PT Mandiri
Pratama Utama.
1.3. Selain itu terdapat kembali surat dari Lembaga Bantuan Hukum Kencana
Keadilan Nomor surat 11/Non.Lit/AD.1/LBH-KK/MKS/II/2022 tanggal 25
Februari 2022 yang pada intinya menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
a. Mencabut permohonan pencabutan surat kuasa dan persetujuan
terhadap Direktur PT Mandiri Pratama Utama sebagaimana tertuang
dalam surat dengan nomor 07/Non.Lit/AD.1/LBH-KK/MKS/II/2022
tanggal 14 Februari 2022.
b. Selanjutnya, terhadap seluruh perbuatan yang mengatasnamakan
PT Mandiri Pratama Utama harus terdapat pemberitahuan baik secara
lisan maupun tertulis kepada Komisaris.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk


Kantor Wilayah 07
Jl. Jend. Sudirman No.1
PO. Box. 1003 Makassar 90115
Tlp. (0411) 3617488, 3610593, 3621946
Fax. (0411) 3619562, 3612354
Alamat Kawat BNIWIL 07
1.4. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami akan memberikan Advis hukum
terkait permasalahan tersebut.
2. DASAR HUKUM
2.1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (untuk selanjutnya disebut KUHPer)
2.2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (untuk
selanjutnya disebut UUPT)
3. PEMBAHASAN
Terkait dengan hal tersebut di atas, untuk memiminimalisir risiko hukum kami
sampaikan beberapa hal terkait permasalahan di atas sebagai berikut :
3.1. Bedasarkan KUHPer, sebagai berikut :
3.1.1. Dalam Pasal 1792 KUHPer menyatakan bahwa pemberian kuasa
ialah suatu persetujuan yang berisikan pemberian kekuasaan kepada
orang lain yang menerimanya untuk melaksanakan sesuatu atas
nama orang yang memberikan kuasa.
3.1.2. Dalam Pasal 1813 KUHPer menyatakan bahwa pemberian kuasa
berakhir: dengan ditariknya kembali kuasanya si kuasa; dengan
pemberitahuan penghentian kuasanya oleh si kuasa; dengan
meninggalnya, pengampuannya, atau pailitnya si pemberi kuasa
maupun si kuasa; dengan perkawinannya si perempuan yang
memberikan atau menerima kuasa.
3.2. Berdasarkan UUPT, sebagai berikut :
3.2.1. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUPT menyatakan bahwa Organ Perseroan
adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan
Komisaris.
3.2.2. Dalam Pasal 1 ayat (5) UUPT yang menyatakan bahwa Direksi
adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan,
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
3.2.3. Dalam Pasal 1 ayat (6) UUPT yang menyatakan bahwa Dewan
Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
3.2.4. Dalam Pasal 4 UUPT menyatakan bahwa terhadap Perseroan
berlaku Undang-Undang ini, anggaran dasar Perseroan, dan
ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
3.2.5. Dalam Pasal 117 ayat (1) UUPT menyatakan bahwa dalam anggaran
dasar dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada
Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
3.2.6. Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 117 ayat (1) dijelaskan bahwa
yang dimaksud dengan “memberikan persetujuan” adalah
memberikan persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris.
Yang dimaksud dengan “bantuan” adalah tindakan Dewan Komisaris
mendampingi Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
Pemberian persetujuan atau bantuan oleh Dewan Komisaris kepada
Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang dimaksud
ayat ini bukan merupakan tindakan pengurusan.
4. Kesimpulan Advis Hukum
Dari penjelasan pada poin diatas dapat kami simpulkan beberapa hal terkait
dengan Permasalahan tersebut sebagai berikut :
4.1. Terkait dasar kewenangan pengurus Perseroan dalam bertindak untuk dan
atas nama perseroan diatur dalam Anggaran Dasar sebagaimana telah kami
sampaikan dalam poin 3.2 di atas sehingga Saudara perlu memastikan
kembali dasar kewenangan dari Direktur dan Komisaris PT Mandiri Pratama
Utama yang tercantum dalam Anggaran Dasar PT Mandiri Pratama Utama
beserta perubahan-perubahan terakhirnya.
4.2. Terkait surat dari Lembaga Bantuan Hukum Kencana Keadilan yang
mengatasnamakan Komisaris PT Mandiri Pratama Utama (dhi. Jusniati) dapat
kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
4.2.1. Memastikan dasar kewenangan lembaga tersebut dalam bertindak
mewakili Komisaris PT Mandiri Pratama Utama mengingat dalam
dokumen yang kami terima tidak terdapat dokumen yang
menunjukkan dasar kewenangan lembaga tersebut untuk mewakili
Komisaris PT Mandiri Pratama Utama (dhi.surat kuasa dari Komisaris
PT Mandiri Pratama Utama kepada Lembaga Bantuan Hukum
Kencana Keadilan)
4.2.2. Dalam surat tersebut menjelaskan mengenai pencabutan surat kuasa
dimana surat kuasa pada umumnya menjelaskan mengenai
pemberian kuasa dari pemberi kuasa (dhi.Komisaris PT Mandiri
Pratama Utama) kepada penerima kuasa (dhi. Direktur PT Mandiri
Pratama Utama) untuk melakukan hal tertentu (dhi. bertindak
mewakili kepentingan PT Mandiri Pratama Utama) sebagaimana telah
kami jelaskan pada poin 3.1 di atas, sehingga Saudara perlu
memastikan hal-hal apa saja yang dikuasakan oleh Komisaris kepada
Direktur tersebut.
4.2.3. Selain itu terdapat pula surat yang menyatakan mencabut
permohonan pencabutan surat kuasa pada surat sebelumnya dan
terdapat juga pernyataan bahwa setiap perbuatan yang
mengatasnamakan PT Mandiri Pratama Utama perlu mendapat
persetujuan secara lisan maupun tertulis dari Komisaris sehingga
menurut hemat kami untuk meminimalisir potensi risiko hukum yang
timbul, setiap kegiatan yang berhubungan dengan BNI yang
mengatasnamakan PT Mandiri Pratama Utama sebaiknya meminta
persetujuan tertulis dari Komisaris PT Mandiri Pratama Utama.
4.3. Apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan lebih lanjut, dapat
menghubungi staf kami Sdr. Hendra Dauta pada email
hendra.dauta@bni.co.id atau telepon (0411) 3617488, 3610593, 3621946.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima
kasih.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Wilayah 07

Anda mungkin juga menyukai