Anda di halaman 1dari 9

MATERI 1

TOPIK : BADAN USAHA BERBADAN HUKUM

PERSEROAN TERBATAS ( PT )

UU No 40 tahun 2007 mengatur tentang PT dimana dalam UU tersebut

antara lain mengatur tentang Pengertian PT, Pendirian PT, Perbuatan calon

pendiri sebelum PT didirikan, Modal dalam PT, Pemegang saham, dan Organ PT

Role Play Discussion:

Jika anda akan mendirikan sebuah PT,

1) Sebagai orang yang akan mendirikan PT, langkah apa terlebih dahulu

yang akan dilakukan?

Sebagai orang yang akan mendirikan PT langkah awal yang akan saya

lakukan adalah melakukan pengajuan nama perusahaan. Proses pengajuan nama

perusahaan tersebut akan didaftarkan oleh notaris dengan Sistem Administrasi

Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham.

Adapun persyaratan yang harus disiapkan dalam proses pengajuan nama

perusahaan jenis PT adalah sebagai berikut :

1) Lampiran asli formular dan pendirian suatu kuasa.

2) Lampiran fotocopy KTP dari setiap pendiri serta pengurus perusahaan.

3) Lampiran fotocopy KK dari pimpinan atau pendiri perusahaan PT

tersebut.

Tahap pengajuan nama ini dibutuhkan untuk mempermudah proses

pengecekan nama PT. Dimana pada dasarnya pemakaian nama suatu PT tidak

boleh sama atau mirip dengan nama PT yang sudah ada.


Pendaftaran nama PT juga memiliki tujuan agar bisa mendapatkan

persetujuan dari pihak instansi terkait seperti Kemenkumham sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata

Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.

Tahap selanjutnya :

1) Proses Pembuatan Akta Pendirian PT

2) Proses Pembuatan SKDP

3) Pembuatan NPWP

4) Proses Pembuatan Anggaran Dasar Perseroan

5) Proses Pengajuan SIUP

6) Proses Pengajuan Tanda Daftar Perusahaan Atau TDP

7) Berita Acara Negara Republik Indonesia Atau BNRI

2) Apa sajakah yang menjadi organ PT?

Organ Perseroan Terbatas (PT) adalah Rapat Umum pemegang Saham,

Direksi dan Dewan Komisaris. (Pasal 1 angka 2 UUPT).

1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perseroan

yang paling tinggi dan berkuasa untuk menentukan arah dan tujuan

perseroan. Dalam pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 40 tahun 2007

tentang perseroan Terbatas menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang

Saham adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak

diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang


ditentukan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar. Perlu

dipahmai bahwa organ ini berupa rapat. Forum rapat berbeda dengan

individu pemegang saham. Jadi sekalipun seseorang misalnya menjadi

pemegang saham mayoritas, secara individual tidak memegang

kekuasaan tertinggi dalam perseroan. Kekuasaan tertinggi baru muncul

apabila diselenggarakan rapat.

2) Direksi

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab

penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai

dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di

dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran

dasar (lihat pasal 1 angka 5 UUPT)

Kemudian dari rumusan Pasal 92 Ayat (1) Undang-Undang Perseroan

Terbatas dapat diketahui bahwa organ perseroan yang bertugas

melakukan pengurusan perseroan adalah direksi. Setiap anggota direksi

wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas

untuk kepentingan dan usaha perseroan. Hal ini membawa konsekuensi

hukum bahwa setiap anggota direksi bertanggung jawab secara pribadi

apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya

untuk kepentingan dan usaha perseroan

3) Dewan Komisaris

Keberadaan Komisaris dalam suatu perseroan menurut Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang (selanjutnya disingkat dengan KUHD) bukanlah

suatu keharusan, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 44 ayat (1)


KUHD. Sebaliknya keberadaan Komisaris dalam UUPT dinyatakan

dengan tegas sebagai salah satu organ perseroan yang bertugas untuk

melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus serta memberikan

nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perseroan. Sebagaimana

Pasal 1 angka 6 UUPT yang dimaksud dengan Dewan Komisaris adalah

organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum

dan/atau secara khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan

nasihat kepada Direksi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa tugas dan kewenangan dari Dewan Komisaris adalah melakukan

pengawasan terhadap perseroan dan memberikan pengarahan (directing)

kepada Direksi. Dengan demikian Komisaris berfungsi sebagai pengawas

dan penasehat direksi, sehingga keberadaannya merupakan suatu

keharusan.
MATERI 2

Topik : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD)
Tugas :

NON KASUS

1. Jelaskan pengertian, pengaturan, tujuan, bentuk-bentuk BUMN !

1) Pengertian

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha

yang sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara

yang dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-

besarnya untuk kemakmuran rakyat.

2) Pengaturan

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara

3) Bentuk

Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN

yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham

yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya

dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar

keuntungan. (PASAL 1 ANGKA 2)

Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang

seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang

bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau

jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan

berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. (pasal 1 angka 4)


4) Tujuan

Tujuan Pendirian BUMN

a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional

pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;

b. mengejar keuntungan;

c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan

hajat hidup orang banyak;

d. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat

dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;

e. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha

golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

2. Jelaskan pengertian, pengaturan, tujuan, organ dalam BUMD!

1) PENGATURAN

 Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

 UU Pemerintahan Daerah yaitu pada Pasal 331 telah mengatur

mengenai ketentuan umum pendirian BUMD. Sedangkan ketentuan

mengenai pelaksanaan pendirian BUMD, sebagaimana dinyatakan

pada Pasal 331 ayat (6) akan diatur lebih lanjut pada suatu peraturan

pemerintah.

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2oi7

Tentang Badan Usaha Milik Daerah


2) PENGERTIAN

Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adatah

badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh

Daerah.

3) TUJUAN

Pendirian BUMD bertujuan untuk:

a. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah;

b. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat

sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan

berdasarkan tata kelola pemsahaan yang baik; dan

c. memperoleh laba dan/atau keuntungan.

4) ORGAN

BUMD terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Perusahaan Umum Daerah

(PERUMDA) dan Perusahaan Perseroan Daerah (Peseroda). PERUMDA

adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki satu daerah dan tidak

terbagi atas saham. Peseroda adalah BUMD yang berbentuk Perseroan

Tebatas dengan modal yang terbagi atas saham yang seluruhnya atau

paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh 1

(satu) daerah. Hal ini membuat perbedaan kedudukan Kepala Daerah

selaku mewakili Pemerintah Daerah dalam Kepemilikan Kekayaan

Daerah yang dipisahkan. Apabila dalam PERUMDA, Kepala Daerah

berkedudukan sebagai pemilik modal (selanjutnya disebut KPM).


Sedangkan apabila dalam PERSERODA, Kepala Daerah berkedudukan

sebagai pemegang saham.

Selain itu, berkaitan dengan organ kepengurusan BUMD sehari-hari,

dalam BUMD berbentuk PERUMDA, berdasarkan Pasal 29 ayat (2) PP

No. 54 Tahun 2017, organ BUMD terdiri atas KPM, Dewan Pengawas

dan Direksi. Sementara berdasarkan Pasal 29 ayat (3) PP No. 54 Tahun

2017, organ BUMD berbentuk PERSERODA terdiri atas Rapat Umum

Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi.

3. Jelaskan pengertian Restrukturisasi, dan Privatisasi

 Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan

BUMD sebagai salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi

internal BUMD guna memperbaiki kinerja dan/atau meningkatkan nilai

BUMD.

 Privatisasi adalah penjualan saham perusahaan perserocrn Daerah dalam

rangka meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan, memperbesar

manfaat bagi Daerah dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham

oleh masyarakat. ( Pasal 1 angka 7 dan 8 PP BUND)

4. Berikan contoh bentuk BUMN yang telah di restrukturisasi dan diprivatisasi!

KASUS

Mungkinkah terjadi penggabungan dan peleburan antara Persero dan Perseroan

Terbatas? Jika mungkin, apa alasannya dan bagaimana caranya?apa ada

peraturan yang menjadi dasar hukumnya? Silahkan Jelaskan Analisis Anda..!

Anda mungkin juga menyukai