Anda di halaman 1dari 18

POTRET AMBIDEXTERITY

GENERASI Z: ANALISA RASCH

MODEL DALAM ORIENTASI

KEWIRAUSAHAAN

Anita Agustiana Taufan 2201810981

Tasca Maverick Triwina 2201834786

Tebak gambar diperbesar


Zahra Kinanti Sakina H. 2201774313

Dosen Pembimbing:

Dr. Maria Grace Herlina, S.Sos., M.M


Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

BAB IV Analisa &


Pembahasan

BAB II Landasan Teori

BAB V Kesimpulan &


Saran

BAB III Metodologi


Penelitian
BAB I - Pendahuluan

Latar Belakang
Indonesia Innovation Index

2 sub indeks
input inovasi : kecanggihan berkewirausahaan
output inovasi : knowledge dan kreatifitas

1. Mayoritas generasi Z yang banyak memiliki minat usaha


2. Penurunan tingkat innovation index di Indonesia
3. Pentingnya meningkatkan EO dan Ambidexterity
BAB I - Pendahuluan

Masalah & Tujuan Penelitian

Masalah
1. Bagaimana tingkat orientasi kewirausahaan generasi Z?
2. Bagaimana ketangkasan belajar (ambidexterity) generasi Z?
3. Apakah ada perbedaan signifikan tingkat ketangkasan belajar
(ambidexterity) berdasarkan orientasi kewirausahaan generasi Z?

Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat orientasi kewirausahaan (EO) generasi Z.
2. Untuk mengetahui ketangkasan belajar (ambidexterity) generasi Z.
3. Untuk mengetahui perbedaan signifikan tingkat ketangkasan belajar
(ambidexterity) berdasarkan orientasi kewirausahaan generasi Z
BAB II - Landasan Teori

Landasan Teori

Orientasi Ketangkasan Belajar Generasi Z


Kewirausahaan

(Ambidexterity)

Didefinisikan oleh Rezaei & Ortt


Ketangkasan Belajar Menurut Anna (2018)
(2018) bahwa Orientasi
(Ambidexterity) Generasi Z adalah mereka
Kewirausahaan "adalah yang
merupakan suatu yang lahir pada tahun 1990-
terlibat dalam pengembangan
kemampuan yang an dan tumbuh besar pada
pasar produk (inovativeness),
memiliki tujuan dalam era 2000-an, pada era ini
mencoba melakukan perjalanan
menyatukan eksploitasi terjadi perubahan paling
yang berisiko (risk-taking), dan
kemampuan yang besar yang ada di dunia ini
merupakan yang pertama
dimiliki dan juga untuk tentang teknologi yang
menghasilkan kemajuan proaktif
eksplorasi peluang yang semakin maju .
(proactive) sehingga
baru (Santi, 2017)
mengalahkan pesaing".
BAB II - Landasan Teori

Kerangka Pikir Penelitian

Orientasi kewirausahaan
(EO) Tinggi

Ketangkasan Belajar (Ambidexterity)

Orientasi kewirausahaan
(EO) Rendah

H1: Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketangkasan belajar


(ambidexterity) antara generasi Z dengan EO tinggi dan EO rendah
H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan tingkat ketangkasan belajar
(ambidexterity) antara generasi Z dengan EO tinggi dan EO rendah
BAB III - Metodologi Penelitian

Jenis & Model


Metode Penelitian

Penelitian Komparatif
Deskriptif
Kuantitatif
Teknik Pengumpulan
Data

Kuesioner

Jenis & Sumber


Data

Data Ordinal
(Skala Likert) Teknik Pengumpulan
Data Primer Sampel

Convenience Sampling
Outfit Outfit Outfit Outfit
Items Items Items Items
MNSQ MNSQ MNSQ MNSQ

I1 1.01 RT1 1.64 C5 1.24 U2 0.55


Uji Validitas
I2 1.32 RT2 0.68 C6 0.77 U3 1.71
(item misfit)
I3 0.96 RT3 0.59 S1 0.73 U4 0.71
Dari 32 item menunjukan
hasil outfit MNSQ bernilai
I4 0.88 RT4 0.94 S2 0.99 U5 0.77 kurang dari 2, yaitu di
antara 0.55 - 1.71,
P1 0.79 RT5 0.81 S3 0.66 U6 0.98
<2 = ideal bernilai
kurang dari 2,
P2 1.48 C1 0.84 S4 0.97

menunjukan bahwa
pengukuran dari tiap
item termasuk ideal dan
P3 1.27 C2 0.67 S5 1.09

pengukurannya
termasuk berkualitas.
P4 0.65 C3 0.83 S6 1.40

(Sumintono & Widhiarso, 2014)

P5 0.82 C4 1.25 U1 0.78


BAB III - Metodologi Penelitian


BAB III - Metodologi Penelitian

Uji Reabilitas

Ketentuan Alpha Cronbach


Research Alpha Item Person Item
Variable Cronbach Reabillity Reabillity Validity (> 0.8) = Bagus Sekali
Ketentuan Person Reliability
18 Items - (0.81 - 0.90) = Bagus
Ambidexterity 0.92 0.92 0.89
Accepted
Ketentuan Item Reliability
(0,91 - 0,94) = Bagus Sekali
Orientasi 14 Items -
0.85 0.94 0.82
Kewirausahaan Accepted
(Sumintono & Widhiarso, 2014)
BAB IV - Analisa & Pembahasan

Analisa &
Pembahasan
BAB IV - Analisa & Pembahasan

Hasil &
Bahasan
Wright Map Person: Orientasi
Kewirausahaan (EO)

46,8% generasi Z memiliki


orientasi kewirausahaan
tinggi.
53,2% generasi Z memiliki
orientasi kewirausahaan
rendah.

BAB IV - Analisa & Pembahasan

Hasil &
Bahasan
Wright Map Person: Ketangkasan
Belajar (Ambidexterity)

57,3% generasi Z
memiliki ketangkasan
belajar tinggi
42,7% generasi Z
memiliki ketangkasan
belajar rendah
BAB IV - Analisa & Pembahasan

Hasil &
Bahasan
Wright Map Person Mix

Sebanyak 62,71% gen Z dengan


EO tinggi dan sebanyak 37,29%
gen Z dengan EO rendah
memiliki ketangkasan belajar
yang tinggi
Sebanyak 28% gen Z dengan EO
tinggi dan sebanyak 72% gen Z
dengan EO rendah memiliki
ketangkasan belajar yang
rendah
BAB IV - Analisa & Pembahasan

Hasil &
Bahasan
Wright Map Item:
Orientasi
Kewirausahaan (EO)

BAB IV - Analisa & Pembahasan

Hasil &
Bahasan
Wright Map Item:
Ketangkasan
Belajar (Ambidexterity)

BAB IV - Analisa & Pembahasan

Hasil & Bahasan - Uji Hipotesis

Code Mean Measure Keterangan:


R : Orientasi Kewirausahaan (EO) Rendah
T : Orientasi Kewirausahaan (EO) Tinggi
*All +2.59 logit

Nilai Probabilitas 0,000 < 0,05 artinya terbukti terdapat perbedaan signifikan
R +1.60 logit tingkat ketangkasan belajar (ambidexterity) antara responden dengan EO
tinggi dan EO rendah. (Sumintono & Widhiarso, 2014)
Responden generasi Z yang memiliki EO tinggi lebih memiliki ketangkasan
T +3.72 logit belajar (ambidexterity) yang tinggi, daripada EO rendah, maka itu sesuai
dengan teorinya EO signifikan terhadap kinerja secara langsung atau tidak
langsung (Witjaksono, 2014).
Nilai Probabilitas Hal tersebut menunjukan bahwa kepentingan EO signifikan dengan tingkat
ketangkasan belajar (ambidexterity).

0.000
BAB V - Kesimpulan & Saran

Kesimpulan & Saran


Kesimpulan
Terbukti terdapat perbedaan signifikan tingkat ketangkasan belajar (ambidexterity) antara
responden dengan EO tinggi dan EO rendah
Responden generasi Z yang memiliki EO tinggi lebih memiliki ketangkasan belajar (ambidexterity)
yang tinggi, daripada EO rendah

Saran
Bagi generasi Z:
Generasi Z diharapkan untuk lebih mengambil risiko dengan ide-ide baru. Hal tersebut dapat memecahkan masalah,
menghasilkan keuntungan dan mendapatkan wawasan baru yang memungkinkan untuk melihat sesuatu
dari perspektif yang berbeda-beda
Bagi peneliti selanjutnya:
Peneliti selanjutnya dapat memasukkan atau menambahkan variabel lain yang terkait dengan faktor-faktor sehingga dapat lebih
mendorong hasil yang bervariasi dan mendorong untuk hasil data yang lebih inventif
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai