Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH KETERGANTUNGAN MEROKOK TERHADAP

INTENSITAS MAKAN PADA SISWA SMA YAPPENDA


KELAS XII IPS 4

Karya tulis ilmiah

Disusun oleh:

Sonam Rahmita Ali (8365)

XII IPS 4

YAYASAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DEWASA

SMA YAPPENDA

JAKARTA
2022

PENGARUH KETERGANTUNGAN MEROKOK TERHADAP


INTENSITAS MAKAN PADA SISWA SMA YAPPENDA
KELAS XII IPS 4

Karya Tulis Ilmiah

Disusun untuk memenuhi syarat mengikuti ujian Sekolah kelas XII di


SMA YAPPENDA JAKARTA

Disusun oleh:

Sonam Rahmita Ali (8365)

XII IPS 4

YAYASAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DEWASA

SMA YAPPENDA

JAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG

PENGARUH KETERGANTUNGAN MEROKOK TERHADAP


INTENSITAS MAKAN PADA SISWA SMA YAPPENDA
KELAS XII IPS 4

Oleh :

Sonam Rahmita Ali

Kelas : XII IPS 4

NISN : 8365

Karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sidang Karya Tulis Ilmiah oleh :

Pembimbing

Juliana Aviawan,S.Pd. Gr

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya


susun sebagai syarat untuk memenuhi tugas semester dua kelas XII SMA
YAPPENDA Jakarta seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun
bagian – bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai norma, kaidah,
serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau Sebagian karya tulis ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya pagiat dalam bagian – bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi – sanksi dari SMA YAPPENDA sesuai peraturan
yang berlaku di SMA YAPPENDA

Jakarta, 13 Desember 2022

Sonam Rahmita Ali

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mencangkup syukur kehadirat ALLAH SWT, yang melimpahkan rahmat,


taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis karya tulis ini adalah sebagai salah satu tugas Bahasa Indonesia. Dalam
penulisan karya tulis ini tidak sedikitpun bantuan serta dorongan yang penulis
terima dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis ini mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Kepada bapak Wahyu Dawam Budi Utomo,M.pd selaku kepala Sekolah


SMA YAPPENDA.
2. Kepada bapak Ari Wibowo selaku wali kelas, terima kasih atas ilmu dan
motivasi yang diberikan selama penulis menjalani proses belajar.
3. Seluruh guru dan Karyawan SMA YAPPENDA, terima kasih atas semua
ilmu pengetahuan yang diberikan selama penulis menjalani proses belajar
di SMA YAPPENDA
4. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih
atas bantuan dan semangat yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis ini.

Mengingat keterbatasan penulis dalam banyak hal, Karya Tulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritk dan saran yang bermanfaat sangat penulis
harapkan demi perbaikan baik kualitas maupun kuantitas penulis karya tulis ini
selanjutnya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 13 Desember 2022

vi
Sonam Rahmita Ali

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KETERGANTUNGAN MEROKOK TERHADAP


INTENSITAS MAKAN PADA SISWA SMA YAPPENDA
KELAS XII IPS 4

OLEH:

SONAM RAHMITA ALI

KELAS: XII IPS 4

KARYA TULIS INI TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI SERTA


DINYATAKAN MEMENUHI SYARAT SEBAGAI SATU TUGAS WAJIB
SISWA KELAS XII IPS 4

Penanggung jawab

Kepala Sekolah SMA YAPPENDA

Wahyu Daam Budi Utomo, M. Pd

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua

2. Penguji Ahli

3. Sekretaris

vii
4. Juliana Aviawan,S.Pd. Gr Pembimbing

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG.....................................................................i


LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.1 Latar Belakang..........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................10
2.1 Pengertian Rokok......................................................................................9
2.2 Kandungan Zat Kimia dalam Rokok.........................................................9
2.3 Jenis – jenis Rokok..................................................................................11
2.4 Kerangka Berpikir……………………………………………………...13
2.5 Hipotesis ………………………………………………………………13
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................14
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................14
3.2 Sumber Data............................................................................................15
3.3 Metode Pengumpulan Data.....................................................................15
LAMPIRAN 1……………………………………………………………………16
Angket Penelitian……………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan merupakan hal yang
paling penting dan mendasar bagi semua orang, oleh karena itu setiap
manusia pastilah akan menginginkan hidup yang sehat, baik sehat secara
fisik, jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
adalah proses pendidikan yang mengajarkan siswa tentang upaya-upaya
yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya.
Dapat diketahui bahwa kesadaran akan kesehatan merupakan
pondasi awal dari terbentuknya pola hidup sehat. Hidup sehat pada
dasarnya merupakan pola perilaku manusia yang perubahannya dapat
diajarkan secara dini, dengan melakukan perilaku hidup sehat ini
diharapkan manusia dapat terhindar dari berbagai macam jenis penyakit.
Dari beberapa macam contoh pola hidup sehat, salah satu pola hidup sehat
adalah menghindari rokok.
Merokok merupakan salah satu perilaku yang sangat merugikan.
Bagi pelakunya merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
seperti tekanan darah tinggi dan gangguan kerja jantung yang disebabkan
oleh pengaruh bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam rokok seperti
nikotin dan tar. Pada keadaan merokok pembuluh darah dibeberapa bagian
tubuh akan mengalami penyempitan, dalam keadaan ini dibutuhkan
tekanan yang lebih tinggi supaya darah dapat mengalir ke alat-alat tubuh
dengan jumlah yang tetap. Untuk itu jantung harus memompa darah lebih
kuat, sehingga tekanan pada pembuluh darah meningkat. Selain itu juga
menyebabkan penurunan sensitivitas indra penciuman dan pengecapan
bagi pelakunya (Tristanti, 2016).
Pengetahuan tentang rokok dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya faktor lingkungan. Faktor lingkungan bisa saja dari keluarga,
tempat tinggal atau bahkan lingkungan pergaulan. Menurut Daravill dan

10
powell (2002) yang dikutip oleh Rahmadi, Lestari & Yenita (2013) bahwa
remaja cenderung merokok karena memiliki teman-teman atau keluarga
yang merokok (Rahmadi, Lestari, & Yenita, 2013).
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat
merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kandungan dalam
rokok seperti nikotin, karbonmonoksida, dan tar dapat mengakibatkan
tekanan darah meningkat sehingga menstimulasi penyakit-penyakit yang
akan berakibat buruk pada tubuh seseorang perokok maupun orang-orang
yang tidak merokok. Namun kebiasaan merokok dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok (Hurlock, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah
untuk diteliti, sebagai berikut : Apakah ada pengaruh ketergantungan
merokok terhadap intensitas makan pada siswa?

1.3 Tujuan Penelitian


a) Untuk mengetahui rokok itu apa
b) Untuk mengetahui bahaya merokok bagi siswa
c) Untuk mengetahui pengaruh ketergantungan rokok terhadap
intensitas makan pada siswa
1.4 Manfaat Penelitian
a) Manfaat teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memperkaya penelitian yang telah ada diranah pendidikan dan
menambah pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya
tentang pengaruh ketergantungan rokok terhadap intensitas makan
pada siswa

11
b) Manfaat praktis
1) Bagi siswa
Setelah penelitian ini, diharapkan siswa diharapkan
memiliki pengetahuan terhadap pendidikan kesehatan.
Selain itu siswa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya budaya hidup sehat khususnya bahaya
merokok, agar terhindar dari berbagai penyakit jantung,
paru-paru dan infeksi pada tenggorokan, hidung, paru-paru.
2) Bagi guru
Supaya mengetahui seberapa baik pemahaman siswa
terhadap pendidikan kesehatan sehingga menjadi masukan
untuk guru supaya diperbanyak lagi diberikan pengetahuan
tentang kompetensi budaya sehat, khususnya tentang
bahaya merokok.
3) Bagi sekolah
Memberi masukan kepada Sekolah dalam membuat rencana
program kegiatan yang berkaitan dengan kompetensi
budaya sehat, khususnya tentang bahaya merokok dan
memberikan perhatian yang lebih terhadap pendidikan
kesehatan untuk siswa.

12
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rokok


Rokok merupakan silinder yang terbuat dari kertas dengan panjang
antara 70 sampai 120 mm, berisi daun tembakau yang telah dicacah. Cara
menyalakan rokok dengan dibakar disalah satu ujungnya setelah itu
dihirup melalui mulut dengan ujung yang lain (Heriyani, 2014).
Perokok merupakan seseorang yang menghisap asap rokok baik
langsung melalui batang rokok maupun tidak. Perokok aktif adalah
seseorang yang mengonsumsi rokok secara rutin, walaupun hanya satu
batang sahari atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin
sekalipun atau hanya coba-coba dan cara menghisap rokok dengan
mengembuskan asap dan tidak masuk ke paru-paru. Sedangkan perokok
pasif adalah orang yang bukan perokok tetapi ikut menghirup asap rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan
orang yang merokok.
Tembakau telah dikenal orang lama sebelum tahun 1492. Pada
tahun itu, pada waktu Columbus menemukan Amerika, dia melihat orang-
orang Indian menghisap tembakau, merokok. Tembakau ini diisap di
dalam pipa, dalam suatu upacara tertentu sebagai lambang keramah-
tamahan. Nama “ tembakau” diberikan kepada tanaman beracun ini oleh
karena tembakau ini sering diisap dengan pipa bercabang yang berbentuk “
Y ” yang disebut “Tobacco”. Waktu menghisapnya dua dari cabang pipa
ini dimasukkan ke dalam tiap lubang hidung (Nainggolan, 1996).

2.2 Kandungan Zat Kimia dalam Rokok


Tembakau merupakan kandungan rokok yang terdiri dari campuran
ratusan zat kimiawi. Sebagian zat ini bisa ditemukan di tumbuhan lainnya;
namun sebagian lainnya sudah menjadi ciri khas tanaman tembakau itu

13
sendiri. Yang khas dari tembakau adalah nikotin dan eugenol, yang sangat
berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia (Husaini, 2006).
Zat – zat yang terkandung dalam rokok menurut R.A. Nainggolan,
(1991) antara lain :
a) Acrolei
Acrleein adalah merupakan zat cair tidak berwarna, seperti
aldehyde. Zat ini diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril
atau dengan mengeringkannya. Zat ini sedikit banyak mengandung
kadar alkohol. Cairan ini sangat menggangu kesehatan.

b) Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah sejenis gas yang tidak mempunyai bau.
Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari
unsur zat arang atau karbon, zat ini sangat beracun. Oksigen dan
karbon monoksida dapat dibawa oleh hemoglobin dapat membawa
empat molekul oksigen. Sedangkan hemoglobin itu dibebani
dengan karbon monoksida, maka akibatnya, seseorang akan
kekurangan oksigen. Racun karbon monoksiida akan membuat
seseorang mudah capek.

c) Nikotin
Zat ini bersifat zat adiktif yang membuat seseorang menjadi
ketagihan untuk bisa selalu merokok. Zat ini bersifat karsinogen
dan mampu memicu kanker paru yang mematikan. Nikotin
merangsang bangkitnya hormon adrenalin dari anak ginjal yang
menyebabkan batuk-batuk atau sesak nafas, dan meningkatkan
tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah dan berhubungan
erat dengan serangan jantung.

d) Tar

14
Bahasa Indonesianya disebut ter. Zat ini sejenis cairan kental
berwarna cokelat tua atau hitam yang diperoleh dari kayu atau
arang. Tar ini didapat dari getah tembakau. Terdapat dalam rokok
yang terdiri dari ratusan bahan kimia yang bisa menyebabkan
kanker paru- paru.

e) Phenol
Adalah campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari
distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang. Phenol ini
terikat ke protein dan menghalangi aktifitas enzyme.

f) Polycyclic
Zat ini menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang
fatal bagi perokok aktif.

g) Carsinogens
Asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dan kertas sigaret
mengandung beragam zat kimiawi yang sangat berbahaya dan
mampu memicu penyakit kanker bagi siapapun yang
menghirupnya.

h) Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap, dan mudah
terbakar. Cairan ini diperoleh dari sintesis karbon monoksida dan
hidrogen.menghisap methanol dapat mengakibatkan kematian.

2.3 Jenis – jenis Rokok


Menurut Slamet Hariyadi (2004:12), jenis rokok yang sangat
berpengaruh ada 3 macam, dimana semuanya termasuk dalam rokok non
tradisional, yaitu :

15
a) Rokok sigaret
Merupakan rokok hasil buatan pabrik, sebelumnya merupakan
konsumsi masyarakat kota, namun secara cepat menjalar ke
pedesaan. Rokok kretek dibuat dari campuran tiga komponen
utama, yaitu berbagai jenis tembakau, cengkeh (Syzygium
aromaticum) dan “saus”, yaitu campuran “rahasia’ masing-masing
perusahaan rokok, yang isinya dapat terdiri dari ratusan jenis
bahan. Rokok sigaret bersifat asam, nikotin semua diserap melalui
paru. Penyerapan nikotin tiga kali lebih banyak daripada rokok
pipa atau cerutu.

b) Rokok cerutu
Pada dasarnya sama dengan cerutu tradisional yaitu “chutta”,
namun pembuatannya lebih maju dan cara merokoknya sama
dengan rokok sigaret. Cerutu bersifat alkali, dimana kebanyakan
nikotin diserap melalui mukosa mulut, kandungan karbon
monoksida nya 2-3 kali lebih banyak daripada sigaret.

c) Rokok pipa
Bahan dan cara merokok seperti rokok pipa tradisional, tetapi
memakai pipa dari kayu atau gading. Sifatnya sama dengan cerutu
(Hariyadi, 2004).

16
2.4 Kerangka Berpikir

Variabel X Variabel Y

Ketergantungan Intensitas makan


Merokok pada siswa

Hubungan antara
Ketergantungan
merokok pada
intensitas makan
pada siswa

2.5 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka berfikir penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini berbunyi :

Ho : Tidak ada hubungan antara Pengaruh ketergantungan merokok terhadap


intensitas makan pada siswa

Ha : ada hubungan antara Ketergantungan merokok dan intensitas makan pada


siswa
Ketergantungan merokok dan intensitas makan
Hipotesis penelitian ini adalah dalam penelitian ada hubungan antara Pengaruh
ketergantungan merokok terhadap intensitas makan pada siswa

17
BAB III
JENIS PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian
dengan pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007: 5).
Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pendekatan kuantitatif
korelasional karena ingin mengetahui hubungan diantara dua variabel yang
dianggap saling mempengaruhi, yaitu variabel bebas (X) dan variabel
tergantung (Y). Selain untuk mengetahui apakah ada hubungan diantara
kedua variabel tersebut, juga dapat mengetahui bagaimanakah hubungan
yang terjadi diantara keduanya apabila nantinya memang terbukti ada
hubungan, yaitu apakah korelasional positif ataukah korelasional negatif.

3.2 Sumber Data


Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian, merupakan jawaban
atas pertanyaan, kemudian diajukan terhadap masalah yang dirumuskan
pada tujuan yang ditetapkan (Bisri, 1998). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan dua sumber data yaitu :
a) Sumber data primer
yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau
petugasnya) dari sumber pertamanya (Suryabrata, 1987). Adapun
yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa
– siswi SMA YAPPENDA kelas XII ips4.
b) Sumber data sekunder
yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai
penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang

18
tersusun dalam bentuk dokumen – dokumen. Dalam penelitian ini,
observasi merupakan sumber data sekunder.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Dari sedemikian tahapan-tahapan penelitian untuk memperoleh
data, peneliti selanjutnya mengggumpulkan data, tidak semua bentuk dapat
menggunakan seluruh teknik yang ada, semua harus disesuaikan dengan
situasi yang menjadi objek penelitian.
Pengumpulan data merupakan langkah dalam suatu aktivitas, sebab
kegiatan ini sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian. Karena
kevaliditas nilai sebuah penelitian sangat ditentukan adanya data. Apabila
data yang diperoleh itu benar, maka akan sangat berarti sekali bagi
penelitian. Namun jika sebaliknya, apabila data tersebut tidak benar, maka
akan melahirkan suatu laporan yang berujung pada kesalahan. Karena itu
untuk memperoleh sebuah laporan data yang tepat, maka perlu adanya
suatu teknik yang tepat pula.

Penelitan ini menggunakan pendeketan kuatitaif-deskriptif. Teknik


pengumpulan data didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket
Angket dilakukan secara langsung di lokasi peneliti yakni Sma Yappenda
Kelas XII IPS 4 maupun secara online melalui aplikasi google form.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud dalam hal ini yakni buku, artikel, dan jurnal
penelitian dokumen dokumen tersebut diperlukan untuk menambah data data yang
diperlukan.

3.5 Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan memiliki tahapan sebagai berikut:

1. Data reduction

19
Merangkum dan memiliki hal-hal pokok yaitu dengan cara menfokuskan pada
hal-hal yang penting sehingga menghasilkan gambaran yang jelas dan
memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya jika
diperlukan.

1. Data display

Penyajian data dapat dilakukan dengan membuat tabel dan grafik

2. Consclusion drawing

Tahap ini merupakan proses penarikan kesimpulan dan penarikan kesimpulan


yang ditarik harus menjawab rumusan maasalah yang ditemukan diawal

LAMPIRAN 1

Instrumen pengaruh kecanduan rokok

NO PERNYATAAN S S TS STS
S
1. Anda merupakan merokok aktif
2. Merokok dapat membuat anda kecanduan
3. Merokok dapat membuat berbagai macam
penyakit
4. Merokok menjadi salah satu kebiasaan anda saat
ini
5. Anda merokok karena untuk terlihat gaul?
6. Kamu setuju jika merokok menjadi salah satu
kenakalan remaja
7. Anda merokok setiap harinya

8. Anda merokok karena terpengaruhi oleh orang

20
lain
9. Anda setuju jika merokok harus dihindari
10. Merokok bisa memuat kita terjerumus ke hal-hal
yang tidak baik

Intrumen

Pengaruh ketergantungan merokok terhadap intensitas makan pada siswa sma


yappenda

NO PERNYATAAN SS S TS TTS
1. Saya setuju jika ada pengaruh ketergantungan
merokok terhadap intensitas makan pada siswa
2. Saya merasa tidak tterlalu doyan makan
3. Saya harus merokok setelah selesai makan
4. Saya membeli rokok setiap harinya
5. Saya selalu berpikir kritis dan mampu
memecahkan masalah

6. Saya memahami pelajaran yang diajarkan disekolah


7. Saya mendapatkan kemudahan dalam belajar
8. Saya mudah dalam menghafal pelajaran
9. Saya suka membantu teman disekolah
10 Saya mematuhi peraturan sekolah

Skala Instrumen

Pernyataan Positif Negatif

21
Sangat setuju 4 1
Setuju 5 2
Tidak setuju 5 4
Sangat tidak setuju 2 1

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2003). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2011). Preosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Bisri, C. H. (1998). Penuntun Penyusun Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi. Jakarta:
PT Logos Wacana Ilmu.

Hariyadi, S. (2004). Rokok dan Kesehatan. Lab Paru: FK UNAIR.

Harjanto. (2010). Perencanaan pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Heriyani. (2014). Kumpulan Undang –Undang Dan Pemerintah republik Indonesia


Khusus Kesehatan. Jakarta: :CV. Trans Info Media.

Hurlock, E. B. (2016). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Airlangga.

Husaini, A. (2006). Tobat Merokok. Salatiga: Pustaka Iman.

Moleong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nainggolan, R. A. (1996). Anda Mau Berhenti Merokok? Pasti Berhasil! Bandung:


Indonesia Publishing House.

Rahmadi, A., Lestari, Y., & Yenita. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap
Rokok Dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas. doi:https://doi.org/10.25077/jka.v2i1.62

Sudijono, A. (2006). Pengantar Evalusi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suprayogo, I. (2001). Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. (1987). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Tristanti, I. (2016). Remaja dan Perilaku Merokok. Publikasi Ilmiah Universitas


Muhammadiyah Surakarta.

22
BIODATA PENELITI

1. Nama : Sonam Rahmita Ali


2. Nis : 8365
3. Tempat/Tanggal Lahir : Jayapura,09 Mei 2005
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Kelas/Progam Jurusan : XII IPS 4
6. Alamat : Kp.Muara Bahari Rt003/011
7. Nama Orang Tua : Alimudin & Almh Tuti Amalia
8. Pendidikan
 TK : Al-Husna
 SD : SDN Sungai Bambu 02
 SMP : SMPN 95
 SMA : SMAS Yappenda
9. Pengalaman Organisasi :-
10. Prestasi :-
11. E-mail : rahmitasonam@gmail.com

23
12. Sosial Media (Instagram) : @sonamrhmta_09
13. Moto Hidup : Jangan malu dengan
kegagalanmu,belajarlah dari kegagalan itu dan mulai lagi

24

Anda mungkin juga menyukai