Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI

PADA REMAJA DI SMA YAPPENDA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
XII IPA 2

YAYASAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DEWASA


SMA YAPPENDA
JAKARTA
2023
PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI
PADA REMAJA DI SMA YAPPENDA

Karya tulis

Diajukan untuk melengkapi tugas semester satu kelas XII di SMA


YAPPENDA

JAKARTA

Disusun Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
XII IPA 2

YAYASAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DEWASA


SMA YAPPENDA
JAKARTA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG

PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI


PADA REMAJA DI SMA YAPPENDA

Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
Kelas : XII IPA 2

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sidang Karya Tulis Ilmiah oleh :

Pembimbing

Delia Sati, S. Pd

i
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI


PADA REMAJA DI SMA YAPPENDA

Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
Kelas : XII IPA 2

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi syarat
sebagai salah satu tugas wajib siswa Kelas XII oleh:

Penanggung Jawab
Kepala Sekolah SMA YAPPENDA

Wahyu Dawam Budi Utomo, M.Pd

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

1. Reza Maulana, S.Pd Ketua

2. Annisa Fatihatu Penguji Ahli

3. Yulianti, S. Tp Sekretaris

4. Delia Sati, S.Pd Pembimbing

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh, bahwa karya tulis yang saya susun
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam
penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan
sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma kaidah, serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi-sanksi dari SMA YAPPENDA sesuai peraturan yang berlaku di SMA
YAPPENDA.

Jakarta, 04 Agustus 2023


Yang membuat pernyataan,

(Nandiva Zahira Anindya)

iii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas berkat dan limpahan Rahmat-nya, penulis bisa dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Pengaruh Stres terhadap Siklus Menstruasi
pada Remaja di SMA Yappenda”

Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan, arahan, bimbingan dan masukan-masukan. Peneliti mengucapkan terima
kasih yang sangat besar terhadap pihak-pihak yang telah membantu membuat dan
menyusun Karya Tulis Ilmiah. Maka dari itu ucapan terima kasih penulis tujukan
kepada :

1. Bapak Wahyu Dawam Budi Utomo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA
YAPPENDA.
2. Ibu Delia Sati dan Bapak Rachman Teguh Sukma Julio, S.Pd selaku
pembimbing yang telah membimbing dan memberi masukan serta
mengarahkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
3. Keluarga yang selalu mendukung saya.
4. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan terhadap saya selama
ini.
5. Arzachel Rafi Wicaksono yang selalu ada dan mendengarkan keluh kesah
saya.
6. Dan juga Kim Sunwoo, serta segenap karakter anime dan idol kpop yang
saya cintai.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan dan ketulusan yang diberikan
kepada peneliti selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Peneliti menyadari dalam

iv
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
peneliti mengharapkan adanya kritik saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penelitian kami. Harapan peneliti Karya Tulis ini bermanfaat untuk
pembaca dan kita semua.

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG.....................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................5
A. Deskripsi Teori.............................................................................................................5
B. Penelitian yang Relevan.............................................................................................10
C. Kerangka Berpikir.....................................................................................................14
D. Hipotesis Tindakan.....................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................16
A. Metode Penelitian.......................................................................................................16
B. Jenis Penelitian...........................................................................................................16
C. Sumber Data...............................................................................................................17
D. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................18
E. Analisis Data...............................................................................................................18
F. Instrumen Penelitian..................................................................................................18
Daftar Pusaka.........................................................................................................................20
Lampiran.................................................................................................................................21
Biodata Peneliti.......................................................................................................................29

vi
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Berpikir ...........................................................................................14

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Penelitian..................................................................................................16


Tabel 3.2 Instrumen Penelitian.............................................................................................18

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Kuesioner.................................................................................................21


Lampiran 2 Kisi-Kisi Kuesioner...........................................................................................24
Lampiran 3 Kartu Konsultasi Bimbingan...........................................................................28
Lampiran 4 Biodata Peneliti ................................................................................................29

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa remaja adalah suatu periode mencari identitas dan jati diri. Tak heran
kebanyakan remaja sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Masa
remaja juga merupakan masa krusial dalam perkembangan mereka sebagai
pribadi sebelum memasuki masa dewasa. Pada masa remaja, penerimaan dan
penghargaan dari orang lain memiliki pengaruh yang besar pada kesejahteraan
pribadi, pengembangan citra diri yang positif, tingkat kepercayaan diri, dan
mungkin juga munculnya perilaku berlebihan,

Secara umum, proses pematangan fisik remaja cenderung lebih cepat daripada
pematangan psikologisnya, oleh sebab itu remaja sering menjadi sangat sensitif
dan rawan terhadap stres. Stres adalah respons individu, baik dalam hal fisik
maupun psikologis, terhadap perubahan dalam lingkungan yang mengharuskan
mereka untuk beradaptasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Sunaryo, 2013), terkait dengan pengaruh yang ditimbulkan dari stres, salah satu
dampaknya adalah perubahan siklus menstruasi. Menstruasi atau haid adalah
perdarahan berkala yang berasal dari rahim dan merupakan tanda kesehatan
fungsi normal rahim. Siklus menstruasi yang teratur biasanya memiliki durasi
antara 21 hingga 35 hari dalam setiap bulannya. (Fauziah, 2021)

Organ reproduksi sehat dan tidak bermasalah dapat ditunjukkan dengan siklus
menstruasi normal dan teratur, sedangkan sistem hormonal baik dapat ditandai
oleh sel telur yang rutin diproduksi. Oleh karena itu, karena siklus menstruasi
norma seorang perempuan dapat mengetahui masa suburnya, bahkan mudah
mendapatkan kehamilan.
2

Menstruasi tak luput dari permasalahan, dan ini menjadi hal penting yang harus
diperhatikan oleh para wanita. Masalah ini dapat diidentifikasi dengan seberapa
lamanya periode, atau jumlah dan jangka waktu siklus menstruasi. Gaya hidup
yang kurang sehat, tekanan, masalah kesehatan, ketidakseimbangan aktivitas
fisik, hormon yang tidak seimbang, dan kekurangan gizi adalah beberapa faktor
yang dapat mengakibatkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi. Salah satu
penyebab umum dari gangguan siklus menstruasi adalah stres.

Stres memicu pelepasan ACTH (Hormone Adrenokortikotropik


Neurohormonal), yang menghasilkan peningkatan kadar kortisol dan berpotensi
mengganggu siklus menstruasi (Safitri et al., 2020). Stres berperan besar dalam
siklus menstruasi wanita melalui pengaruhnya pada sistem neuroendokrinologi
yang memainkan peran penting dalam reproduksi perempuan.

Berdasarkan pernyataan data Riset Kesehatan Dasar tahun Pada tahun 2019,
sekitar 14,5% dari wanita berusia 10 hingga 59 tahun mengalami
ketidakteraturan menstruasi. Secara lebih spesifik, sekitar 11,7% remaja
Indonesia dalam kelompok usia 15 hingga 19 tahun mengalami ketidakteraturan
menstruasi. Disamping itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh (Kusyani, 2015)
pada mahasiswi yang sedang menjalani perkuliahan dengan jadwal terlalu padat
disertai dengan tugas mereka yang menumpuk menjadi faktor pemicu terjadinya
stres, yang pada akhirnya menggaggu siklus menstruasi mereka.

Gangguan proses menstruasi seperti lamanya siklus menstruasi pun juga bisa
menimbulkan penyakit kronis. Dalam masa sekarang ini, telah banyak fakta
yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan menstruasi.
(Kaplan and Manuck, 2014; Wang dkk, 2014). Beberapa penelitian juga
mencatat bahwa stres memicu aktivasi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal
bersama dengan sistem saraf otonom, yang dapat mengakibatkan berbagai
3

perubahan, termasuk ketidaknormalan dalam siklus menstruasi pada sistem


reproduksi. (Chrousos dkk, 2014)

Namun, bagaimana tingkat stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi


masih perlu pemahaman lebih lanjut. Apakah masalah menstruasi yang
disebabkan oleh stres ini disebabkan oleh faktor seperti banyak pikiran,
menumpuknya tugas sekolah, masalah dengan teman, masalah keuangan ataupun
faktor lainnya. Kita dapat mengatasi masalah stres yang mempengaruhi siklus
menstruasi yang tidak teratur yaitu dengan rutin mengonsumsi sumber makanan
yang sehat, seperti sayuran dan produk-produk organik lainnya. Kandungan zat
di sumber makanan tersebut dibuktikan dapat mengurangi tekanan kimiawi
kortisol. Kita juga dapat melakukan olahraga seperti lari ataupun meditasi.

Kedua cabang olahraga ini dapat menghasilkan hormon oksitosin kimia,


berdasarkan manfaatnya, Oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta karena
terkait dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi positif, dan keterikatan antara
individu. Hormon oksitosin dihasilkan dalam bagian hipotalamus di otak dan
dilepaskan melalui kelenjar pituitari yang berada di bawahnya. (Alodokter, 2020)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
“Adakah Pengaruh Tingkat Stres Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada
Remaja?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, maka peneliti
ingin menuliskan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah “Untuk
mengetahui Pengaruh Stres Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja.”
4

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan judul yang diangkat, maka manfaat yang ingin digapai dari
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut ;
a. Manfaat bagi peneliti
1) Sebagai syarat mengikuti Ujian Sekolah (US) di SMA Yappenda.
2) Menambah wawasan pengetahuan untuk peneliti saat melakukan
penelitian.
b. Manfaat bagi pembaca
1) Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.
2) Dapat menjadi refrensi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih
lanjut.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori
a) Stres

Stres adalah ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi ancaman,


baik secara mental, fisik, emosional, dan spiritual, yang pada akhirnya
dapat berdampak pada kesehatan fisik individu tersebut. Stres adalah
gangguan pada tubuh dan pikiran yang timbul akibat perubahan dan
tekanan kehidupan (Vincent Cornelli, dalam Jenita DT Donsu, 2017).
Menurut Charles D. Speilberger, stres dapat didefinisikan sebagai tuntutan-
tuntutan dari luar yang mempengaruhi seseorang, seperti objek dalam
lingkungan atau stimulus yang memiliki potensi bahaya secara objektif.
Stres juga sering diartikan sebagai tekanan, ketegangan, atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal dari faktor-faktor eksternal (Jenita
DT Donsu, 2017). Ia menggambarkan stres sebagai reaksi tubuh terhadap
situasi atau peristiwa yang memerlukan adaptasi atau perubahan dalam
rangka untuk menghadapinya (Fahrizal, 2019). Stres merupakan hal yang
tak terhindarkan dalam kehidupan setiap individu. Tidak ada batasan usia,
latar belakang pendidikan, atau jenis pekerjaan yang mengecualikan
seseorang dari potensi mengalami stres. Respon stres melibatkan perubahan
dalam sistem saraf, hormon, dan perilaku. Stres dapat menyebabkan
gangguan pada imunitas maupun menyebabkan gangguan kecemasan serta
depresi. Stres memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental
seseorang. (Yumi Rozali, 2021) Stres kronis dapat menjadi pemicu
gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan lainnya. Ini dapat

5
6

mengganggu kesejahteraan emosional dan psikologis seseorang,


memengaruhi kualitas hidup, dan menghambat kemampuan untuk
berfungsi sehari-hari.

Berikut adalah beberapa cara bagaimana stres dapat memengaruhi


kesehatan mental:
a) Gangguan Kecemasan : Stres yang berkepanjangan atau berat dapat
menyebabkan gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan
umum, gangguan panik, atau gangguan stres pasca-trauma.
b) Depresi : Stres yang berkepanjangan atau berat juga dapat
meningkatkan risiko depresi. Individu yang mengalami tekanan yang
konstan dan tidak diatasi dengan baik cenderung lebih rentan terhadap
depresi.
c) Gangguan Makan : Beberapa orang mungkin merespons stres dengan
mengubah pola makan mereka. Hal ini bisa mengarah pada gangguan
makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa.
d) Ketidakseimbangan Hormon : Stres dapat memengaruhi produksi
hormon dalam tubuh. Peningkatan hormon stres seperti kortisol dapat
merusak keseimbangan kimia dalam otak dan berkontribusi pada
gangguan suasana hati dan kecemasan.
e) Gangguan Tidur : Stres dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan
insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Gangguan tidur ini dapat
memperburuk masalah kesehatan mental yang ada atau bahkan
menyebabkan timbulnya masalah baru.
f) Perasaan Putus Asa dan Harapan yang Hilang : Stres yang berlarut-larut
dapat membuat seseorang merasa putus asa atau kehilangan harapan.
Ini bisa mengarah pada pemikiran negatif, isolasi sosial, dan bahkan
pikiran untuk bunuh diri.
7

g) Penggunaan Zat Tergantung : Beberapa orang mungkin mencoba


mengatasi stres dengan menggunakan obat-obatan atau alkohol, yang
dapat mengakibatkan masalah zat tergantung dan memperburuk
kesehatan mental mereka.
h) Gangguan Fisik : Stres dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit
kepala, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur, yang juga dapat
memengaruhi kesehatan mental seseorang.
i) Kurangnya Kemampuan untuk Mengatasi Stres : Individu yang tidak
memiliki keterampilan yang cukup untuk mengatasi stres atau tidak
memiliki dukungan sosial yang memadai mungkin lebih rentan
terhadap dampak negatif stres pada kesehatan mental mereka.
b) Menstruasi
Menstruasi adalah proses fisiologis yang umumnya dialami oleh
wanita yang berada dalam usia subur. Definisi menstruasi mencakup
seluruh rangkaian perubahan yang terjadi dalam tubuh wanita setiap
bulannya. Siklus menstruasi merupakan aspek alamiah dalam sistem
reproduksi wanita dan sering menjadi tanda bahwa tubuh wanita sedang
melakukan persiapan untuk kemungkinan terjadinya kehamilan. Apabila
kehamilan tidak terjadi, siklus ini akan terulang setiap bulannya. Menurut
(Lestari, 2008) yang dikutip dari (Rahayu, 2018) Menstruasi adalah
fenomena fisiologis berkala pada wanita yang dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Ini merupakan proses penting dalam reproduksi, terjadi secara
rutin mulai dari masa remaja hingga menopause. Menstruasi adalah
indikator siklus kesuburan wanita dan menandakan puncak kesiapan fisik
untuk prokreasi. Selama menstruasi normal, lapisan dalam dinding rahim
terlepas dan dikeluarkan dalam bentuk darah menstruasi. Masa reproduksi
dimulai ketika ovulasi, yaitu pelepasan sel telur matang, yang terjadi
8

dalam siklus menstruasi. Biasanya berlangsung selama 3-7 hari.


(Manuaba, 2013).

Setelah menstruasi selesai, fase proliferatif pun dimulai. Dalam fase


ini, tubuh mulai membangun lapisan rahim baru (endometrium) dalam
persiapan untuk menerima janin jika terjadi pembuahan. Pada pertengahan
siklus, ovulasi terjadi. Ini adalah saat sel telur matang dilepaskan dari
ovarium dan dapat dibuahi oleh sperma jika terjadi hubungan seksual.
Setelah ovulasi, rahim mempersiapkan diri untuk menerima embrio yang
mungkin telah dibuahi. Kelenjar-kelenjar di rahim memproduksi lendir
yang membantu perjalanan sperma menuju sel telur. Jika pembuahan tidak
terjadi, lapisan rahim akan mulai menipis dan berakhir, memulai siklus
menstruasi baru. Siklus menstruasi berlangsung sekitar 21-35 hari,
meskipun rata-rata siklus ini biasanya berlangsung sekitar 28 hari; tetapi,
penting untuk dipahami bahwa panjang siklus menstruasi ini dapat
bervariasi secara signifikan antara wanita yang satu dengan yang lainnya.

c) Remaja

Remaja adalah periode perkembangan manusia yang mengaitkan masa


kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa ini merupakan periode yang
krusial dalam perkembangan individu karena melibatkan transisi yang
rumit dari masa kanak-kanak ke dewasa. Ini adalah fase di mana seseorang
mengalami berbagai perubahan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang
signifikan, dan sering kali merupakan waktu di mana individu mencari jati
diri dan menjalani proses eksplorasi diri. Masa remaja adalah periode
peralihan yang berada di antara masa kanak-kanak dan masa dewasa,
dicirikan oleh perkembangan fisik dan psikologis. Dari segi fisik, ini
melibatkan pertumbuhan dan perkembangan organ-organ reproduksi
primer dan sekunder, sementara dari segi psikologis, terdapat perubahan
9

dalam sikap, perasaan, keinginan, dan emosi yang cenderung labil atau
tidak stabil. (Emi Kosvianti, 2023)

Hurlock membagi fase remaja menjadi masa remaja awal dengan usia
antara 13-17 tahun dan masa remaja akhir usia antara 17-18 tahun. Masa
remaja awal dan akhir menurut Hurlock memiliki karakteristik yang
berbeda dikarenakan pada masa remaja akhir individu telah mencapai
transisi perkembangan yang lebih mendekati dewasa (Sirupa et al., 2016)
Definisi remaja sendiri mencakup beberapa aspek, seperti umur,
perkembangan psikologis, dan perubahan fisik yang terjadi selama periode
ini. Berikut adalah beberapa aspek penting dari definisi remaja:

a) Umur :

Di Indonesia, pengertian mengenai usia remaja dan kelompok usia


remaja dapat bervariasi sesuai dengan situasi dan tujuan
penggunaannya. Meskipun demikian, pada umumnya, di Indonesia,
remaja seringkali diartikan sebagai individu yang berusia antara 10
hingga 24 tahun. Definisi ini mencakup aspek yang lebih luas jika
dibandingkan dengan definisi internasional yang umumnya mencakup
usia remaja antara 12 hingga 18 tahun.

b) Perkembangan Secara Psikologis :

Dalam aspek identitas, remaja sedang mengalami proses


pengembangan identitas pribadi mereka, mencoba untuk memahami
siapa diri mereka, nilai-nilai yang mereka anut, serta tujuan hidup
mereka. Selama periode ini, mereka juga merasa lebih bertanggung
jawab dalam membuat keputusan. Selain itu, kemampuan mereka
untuk berpikir secara abstrak dan analitis berkembang pesat. Aspek
sosial juga memainkan peran penting, remaja mulai membentuk
hubungan sosial yang lebih kompleks di luar lingkungan keluarga,
10

termasuk dengan teman sebaya, dan mungkin mulai mengeksplorasi


minat romantis.

c) Pubertas :

Pubertas adalah proses fisik yang signifikan yang terjadi selama masa
remaja. Selama periode ini, tubuh remaja mengalami pertumbuhan yang pesat,
termasuk pada peningkatan tinggi badan, perkembangan otot, serta perubahan
dalam penyebaran lemak. Pada pubertas, organ reproduksi mengalami
perubahan, termasuk pertumbuhan organ genital, perkembangan payudara
pada perempuan, dan pertumbuhan rambut kemaluan. Hormon seks seperti
estrogen dan testosteron diproduksi dalam jumlah yang lebih besar juga
memicu perubahan-perubahan ini.

B. Penelitian yang Relevan


1. Penelitian oleh Dina Rosiani et al (Ita Apriliyani & Wasis Eko Kurniawan, 2023),
yang berjudul HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI
PADA SISWA SMA, bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara tingkat stres dan
siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 01 Sampang Cilacap. Peneliti
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak
83 responden dari seluruh siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 01 Sampang Cilacap
menjadi sampel penelitian ini. Peneliti mengumpulkan data dengan mengirimkan
kuesioner kepada mereka pada tanggal 26-27 Juli 2023.

Hasil uji validitas kuesioner menunjukkan nilai validitas indeks sebesar 0,94, yang
menghasilkan tingkat validitas sebesar 50,7%. Uji reliabilitas dengan menggunakan
Alpha Cronbach menghasilkan nilai reliabilitas sebesar 0,60 (p<0,01). Hasil uji
validitas untuk siklus menstruasi juga menunjukkan angka 0,482, yang masih
dianggap valid karena lebih besar dari 0,80. Peneliti juga menganalisis data
11

menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri dalam penelitian ini mengalami
tingkat stres rendah (63,9%) dan memiliki siklus menstruasi yang tidak normal
(62,7%). Kami menemukan bahwa terdapat korelasi antara tingkat stres dan siklus
menstruasi dengan nilai p sebesar 0,002 (p<0,05). Dengan demikian, penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dan siklus menstruasi
pada remaja putri di SMA Negeri 01 Sampang Cilacap.

2. Penelitian oleh Ai Rita Suherman tahun 2023, yang berjudul HUBUNGAN TINGKAT
KECEMASAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI
2 SUKARESMI, bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan
dengan gangguan siklus mentruasi pada remaja putri di SMP Negeri 2 Sukaresmi.
Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan metode
pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 57 remaja putri,
Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Intrumen penelitian
ini menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil analisis
univariat menunjukan 26 remaja putri (45,6%) memiliki tingkat kecemasan ringan
dan 31 remaja putri (54,4%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Siklus menstruasi
normal 32 remaja putri (56,1%) dan siklus menstruasi oligomenorea 25 remaja putri
(43,9%). Hasil analisis hubungan menggunakan uji spearman rank antara tingkat
kecemasan dengan siklus menstruasi pada remaja putri diperoleh nilai p-value 0,003
maka terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan gangguan
siklus menstruasi remaja putri di SMP Negeri 2 Sukaresmi. Hasil penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan tentang
menstruasi agar remaja putri dapat menambah pengetahuan.

3. Penelitian oleh Is Susilaningsih et al (Alfi Ziyadatul Farikhah, 2023) berjudul


TINGKAT STRES DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA
PUTRI. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali tingkat stres yang berkontribusi
pada perubahan dalam siklus menstruasi remaja perempuan. Metodenya adalah
penelitian deskriptif eksploratif dengan menggunakan pendekatan tinjauan pustaka
12

dari penelitian terdahulu yang membahas kaitan antara tingkat stres dan perubahan
siklus menstruasi pada remaja perempuan. Sampel penelitian terdiri dari tiga jurnal
yang dipilih dengan metode pemilihan purposif berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi yang berisiko mengalami stres dan
perubahan dalam menstruasi adalah remaja perempuan berusia antara 16 hingga 19
tahun. Dua penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan yang mengalami
tingkat stres ringan hingga berat cenderung memiliki siklus menstruasi yang tidak
teratur, sementara satu penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat stres dan perubahan dalam siklus menstruasi dengan nilai p
value 0,085. Faktor-faktor pemicu stres meliputi masalah dalam pelajaran di sekolah,
hubungan dengan teman dekat atau pacar, interaksi dengan orang tua, dan persaingan
antara saudara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat stres, baik ringan
maupun berat, memiliki kemungkinan untuk memengaruhi perubahan dalam siklus
menstruasi pada remaja perempuan.

4. Penelitian oleh Lelly Aprilia Vidayati et al (Alis Nurdiana & Rindiyani, 2023) yang
berjudul HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI DI KELURAHAN DEMANGAN BANGKALAN. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dan siklus
menstruasi pada wanita muda di Desa Demangan Bangkalan. Metode penelitian yang
digunakan adalah analisis deskriptif dengan desain cross-sectional, dengan jumlah
responden sebanyak 116 orang. Variabel independen adalah tingkat stres, sedangkan
variabel dependen adalah siklus menstruasi. Analisis data menggunakan uji statistik
chi-square. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami
siklus menstruasi yang tidak teratur, yaitu sebanyak 63,8%, dan stres ringan sebanyak
35,3%. Setelah dilakukan uji statistik chi-square, didapati bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat stres dan siklus menstruasi (ρ<α, dengan 0,03<0,05).
Upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengatasi stres itu sendiri melalui terapi
yang dilakukan oleh para ahli. Jika stres dapat diatasi, siklus menstruasi dapat
menjadi normal. Sebenarnya, stres dapat diatasi dengan cara tertawa, berpikir positif,
13

berolahraga, makan makanan bergizi, minum cukup air, membuat rencana kerja, serta
tidak menunda-nunda pekerjaan.

5. Penelitian oleh Is Susiloningtyas et al (Eka Fitriana Rahayu, 2022) yang berjudul


HUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA
PUTRIi. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi korelasi antara stres dan
masalah menstruasi pada remaja putri, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan sistematik yang menggabungkan hasil dari
delapan penelitian sebelumnya yang telah menginvestigasi keterkaitan antara stres
dan gangguan menstruasi pada remaja perempuan. Informasi tersebut ditemukan
melalui pencarian artikel di basis data seperti PubMed, Science Direct, dan Google
Scholar dengan rentang waktu antara tahun 2015 hingga 2020.

Kesimpulan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa remaja putri memiliki


hubungan yang kuat antara tingkat stres dan perubahan dalam pola menstruasi. Ini
disebabkan oleh fakta bahwa remaja mengalami berbagai peristiwa penting dalam
kehidupan mereka yang tidak terduga, seperti perceraian orang tua, putus cinta, cinta
bertepuk sebelah tangan, terlibat dalam kecelakaan, serta faktor-faktor seperti
fluktuasi hormon akibat stres dan ketidakstabilan emosi. Selain itu, kemungkinan
informasi yang diperoleh oleh remaja mungkin juga tidak selalu akurat, baik melalui
media cetak, media elektronik, maupun dari pihak-pihak yang seharusnya
memberikan penyuluhan.

Pembaharuan dari penelitian yang diteliti adalah penelitian ini mengeksplorasi


hubungan antara tingkat stres dan perubahan dalam siklus menstruasi secara lebih
rinci terhadap remaja Perempuan di SMA Yappenda, termasuk mekanisme potensial
yang mendasari hubungan dari keduanya. Selain itu, penelitian ini membahas tentang
efektivitas intervensi yang bertujuan untuk mengurangi tingkat stres pada remaja
perempuan, dan apakah intervensi ini dapat membantu meningkatkan keteraturan
siklus menstruasi secara keseluruhan. Seperti mengeksplorasi dampak dari faktor-
14

faktor lain, seperti pola makan, olahraga, dan tidur, pada keteraturan siklus
menstruasi dan tingkat stres pada remaja perempuan. Dengan demikian, kita dapat
meningkatkan pemahaman tentang keterkaitan antara stres dan perubahan siklus
menstruasi pada remaja perempuan, serta merancang intervensi yang lebih efektif
guna memperkuat kesehatan dan kesejahteraan mereka.

C. Kerangka Berpikir

2.1 Gambar Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan
15

Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji


hipotesis. Oleh karena itu penelitian ini memiliki hipotesis yaitu :
H0 : Terdapat pengaruh stres terhadap siklus menstruasi pada remaja di SMA
Yappenda.
H1 : Tidak terdapat pengaruh stres terhadap siklus menstruasi pada remaja di
SMA Yappenda.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian dengan judul Pengaruh Stres terhadap Siklus Menstruasi pada
Remaja di SMA Yappenda dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober dan
dilaksanakan di SMA Yappenda.

BULAN

NO KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER

1. Studi Literatur   
2. Analisis 
Keseluruhan

3. Pembuatan 
Instrumen

3.1 Tabel Metode Penelitian

B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kuantitatif, yang merupakan
pendekatan penelitian yang didasarkan pada filsafat (Sugiyono, 2019:13). Metode ini
digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel tertentu dengan melakukan
pengambilan sampel biasanya secara acak. Dalam metode ini, data dikumpulkan
melalui penelitian lapangan, dan analisis data dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis
kuantitatif yang digunakan adalah survei. Metode ini digunakan dalam evaluasi untuk
membuat pencanderaan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta
serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian

16
17

kuantitatif seperti survei digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data


informasi tentang populasi yang besar dan biasanya menggunakan sampel yang
relatif lebih kecil. Dalam penelitian survei informasi dikumpulkan dari responden
dengan menggunakan kuesioner.

C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian mengacu pada asal-usul data yang dapat
diperoleh oleh peneliti, terutama menggunakan kuesioner atau wawancara sebagai
alat pengumpulan data. Dalam konteks ini, sumber data disebut sebagai responden,
yang merujuk kepada individu yang memberikan respon atau menjawab pernyataan
peneliti, baik yang disampaikan secara tertulis atau lisan.
Data primer dan data sekunder juga dapat dianggap sebagai sumber-sumber
informasi yang dikumpulkan untuk membentuk dasar kesimpulan dalam sebuah
penelitian. Meskipun pada dasarnya keduanya sama-sama merupakan sumber data,
mereka berbeda dalam metode perolehannya. Oleh karena itu, metode pengumpulan
data harus dipilih sesuai dengan karakteristik penelitian yang sedang dilakukan,
apakah akan menggunakan data primer atau data sekunder.
Adapun pengertian dari data primer dan sekunder adalah :
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2017;193), data primer adalah informasi yang diperoleh
secara langsung dari sumber aslinya oleh pengumpul data. Ini menandakan
bahwa dalam penelitian sumber data utama diperoleh langsung melalui
wawancara dengan individu atau kelompok. Dengan kata lain, peneliti perlu
mengumpulkan data dengan menjawab pertanyaan riset melalui metode survei
atau dengan melakukan pengamatan langsung menggunakan metode observasi.

2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017;193), data sekunder merujuk pada sumber yang
tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data. Maka itu,
dalam penelitian sumber data sekunder diperoleh melalui perantara atau secara
tidak langsung. Contohnya seperti jurnal dan arsip, baik yang telah
dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan secara umum.
18

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, digunakan metode kuesioner sebagai teknik pengumpulan
data. Kuesioner atau angket adalah cara untuk mengumpulkan data dengan
memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
(Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk menilai apakah
ada pengaruh tingkat stres terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA Yappenda atau
tidak.

E. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses di mana data diatur dan disusun menjadi pola,
kategori, serta unit-unit dasar sehingga memungkinkan pengidentifikasian tema dan
penyusunan hipotesis kerja berdasarkan informasi yang diberikan oleh data (Lexy J.
Moleong, 2017). Dalam konteks penelitian ini, peneliti mengaplikasikan analisis
data berbasis kuantitatif untuk mengevaluasi apakah terdapat dampak dari tingkat
stres terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA Yappenda atau tidak.
19

F. Instrumen Penelitian
NO ASPEK INDIKATOR BUTIR JUMLAH
INSTRUMEN BUTIR
20
1 Dampak Penilaian 1 1
Stres pada dampak stres
Siklus pada
Menstruasi keteraturan
siklus
menstruasi.

2 Dampak Penilaian 2 1
Stres pada dampak stres
Nyeri pada intensitas
Menstruasi nyeri
menstruasi.

3 Pola Makan Penilaian 3 1


Selama perubahan pola
Menstruasi makan selama
menstruasi yang
berkaitan
dengan stres.

4 Perubahan Penilaian 4 1
Berat Badan perubahan berat
Selama badan selama
Menstruasi menstruasi yang
berkaitan
dengan stres.

5 Gangguan Penilaian 5,6 2


Tidur gangguan tidur
Selama selama
Menstruasi menstruasi yang
berkaitan
dengan stres.

6 Perubahan Penilaian 7 1
Emosi perubahan
Selama suasana hati dan
Menstruasi kecemasan
selama
menstruasi yang
berkaitan
dengan stres.

7 Pola Makan Penilaian 8,9 2


yang Tidak dampak pola
Sehat makan yang
tidak sehat pada
siklus
menstruasi.

8 Dampak Penilaian 10 1
Stres pada dampak stres
Volume pada volume
Perdarahan perdarahan
selama
menstruasi.
21

3.2 Tabel Instrumen Penelitian

Daftar Pustaka

Adrian, d. K. (2020). Hormon Oksitosin: Hormon Cinta di Dalam Kehidupan Manusia.


Alodokter, 1-2.
Ai Rita, S. (2023). HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SIKLUS
MENSTRUASI REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 2 SUKARESMI, 1-92.
Dina Rosiani et al (2023). HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS
MENSTRUASI PADA SISWA SMA, 1-10.
Emi Kosvianti, d. (2023). Kesehatan Reproduksi Remaja Pesisir. Jurnal Pengabdian
Kesehatan, 20-30.
Epri, S. (2015). PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA
REMAJA. Pengaruh Stres Terhadap Siklus Menstruasi, 94-99.
Fahrizal, A. (2019). STRESS. 1-16.
Farhan Salsabila Maedy, d. (2022). Hubungan Status Gizi dan Stres terhadap Siklus
Menstruasi Remaja Putri. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science, 1-10.
Fauziah, N. (2021). PENGARUH TINGKAT STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS
MENSTRUASI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS
BINAWAN. KARYA TULIS ILMIAH, 1-56.
Is Susilaningsih, A. (2023). TINGKAT STRES DENGAN PERUBAHAN SIKLUS
MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI. Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 47-56.
Laily ( 2022). Pengertian Penelitian Kuantitatif, Karakteristik dan Jenisnya, katadata, 1-2.
Lelly Aprilia. (2023). HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI
PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN DEMANGAN BANGKALAN. Jurnal
Ilmiah Obsgin, 247-253.
Rahayu, M. (2018). Menstruasi. BAB II, 1-29.
22

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta,
CV
Suri, A. A. (2022). PENGARUH STRESS TERHADAP MENSTRUASI. SKRIPSI, 1-140.
Susiloningtyas, I., & Fitriana Rahayu, E. (2022). Hubungan Stres dengan Gangguan
Menstruasi pada Remaja Putri. Jurnal Sehat Masada, 34-39.
Yumi Rozali, d. (2021). MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL DI MASA
PANDEMIC. Jurnal Abdimas, 109-113.

Lampiran
23
24
25

Lampiran 1 Hasil Kuesioner


26

Identitas Responden :
No. Responden :
KUESIONER
PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI
PADA REMAJA DI SMA YAPPENDA
(STUDI KASUS SISWA SMA YAPPENDA)

1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
a. Pria
b. Wanita
4. Usia :
a. 15-16 Tahun
b. 17-18 Tahun
c. 19< Tahun

3. Pendidikan terakhir :
a. SMP
b. SMA
Bobot skala likert
Berilah tanda (X) pada tempat yang telah tersedia dengan jawaban anda. Penilaian
dilakukan berdasarkan skala berikut :
1) Sangat tidak setuju (STS)
2) Tidak setuju (TS)
3) Setuju (S)
4) Sangat setuju (SS)

No Kisi-Kisi STS TS S SS
1. Saya merasa siklus menstruasi saya
tidak teratur saat stres
2. Saya mengalami nyeri menstruasi
yang lebih intens ketika stres
27

3. Saya memiliki perubahan pola makan


selama menstruasi ketika stres
4. Saya merasa terdapat penurunan
berat badan atau peningkatan berat
badan selama menstruasi ketika stres

5. Saya mengalami gangguan tidur


selama menstruasi ketika stres
6. Saya merasa tingkat stres dapat
mempengaruhi kualitas tidur saya
selama menstruasi
7. Saya merasa terdapat perubahan
suasana hati atau kecemasan selama
menstruasi ketika stres
8. Saya merasa pola makan yang tidak
sehat dapat mempengaruhi siklus
menstruasi saya
9. Saya merasa terdapat perubahan
nafsu makan selama menstruasi
10. Saya mengalami perdarahan yang
lebih banyak selama menstruasi
ketika stres
11. Saya melakukan olahraga secara
rutin
12. Saya merasa tingkat stres
mempengaruhi aktivitas fisik saya
selama menstruasi
13 Saya merasa sulit berkonsentrasi
selama menstruasi ketika stres
Saya sering merasa tertekan oleh
14. masalah pribadi atau keluarga
28

15. Saya merasa bahwa stres


mempengaruhi produktivitas sekolah
saya selama menstruasi
16. Saya sering merasa tertekan oleh
tugas sekolah
17. Saya merasa tertekan saat
menghadapi ujian atau ulangan
18. Saya merasa stres dapat
mempengaruhi hubungan sosial saya
selama menstruasi
19. Saya mencari dukungan social dan
emosional ketika saya merasa stres
selama menstruasi
20. Saya merasa mendapat dukungan
yang cukup dari keluarga saya
21. Saya merasa mendapat dukungan
yang cukup dari teman-teman saya
22. Saya mengonsumsi obat-obatan atau
suplemen tertentu untuk mengelola
gejala menstruasi ketika stres

23. Saya memiliki riwayat penyakit


tertentu yang dapat memengaruhi
siklus menstruasi saya
24. Terdapat riwayat gangguan
menstruasi dalam keluarga saya
25. Saya merasa perlu melakukan
perubahan dalam mengelola stres
selama menstruasi

Lampiran 2 Kisi-Kisi Kuesioner


29
30

Kartu Konsultasi Bimbingan


31
32

Biodata Peneliti

1. Nama : Nandiva Zahira Anindya

2. NIS : 8660

3. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 25 Januari 2006

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Kelas/program jurusan : XII IPA 2

6. Alamat : Jl. Johar no. 23 Rt.12 Rw.10 Koja, Jakarta Utara

7. Pendidikan :

a. TK : TK Islam Al-Azhar Kelapa Gading


b. SD : SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading
c. SMP : SMPN 173
d. SMA : SMA Yappenda

9. Email : nandivaanindya@gmail.com

10. Motto : Go with the flow because happiness awaits you.

Jakarta, 23 Oktober 2023

Peneliti

Nandiva Zahira Anindya

Anda mungkin juga menyukai