Disusun Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
XII IPA 2
Karya tulis
JAKARTA
Disusun Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
XII IPA 2
Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
Kelas : XII IPA 2
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sidang Karya Tulis Ilmiah oleh :
Pembimbing
Delia Sati, S. Pd
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Nandiva Zahira Anindya (8660)
Kelas : XII IPA 2
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi syarat
sebagai salah satu tugas wajib siswa Kelas XII oleh:
Penanggung Jawab
Kepala Sekolah SMA YAPPENDA
3. Yulianti, S. Tp Sekretaris
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh, bahwa karya tulis yang saya susun
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam
penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan
sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma kaidah, serta etika akademis.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi-sanksi dari SMA YAPPENDA sesuai peraturan yang berlaku di SMA
YAPPENDA.
iii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas berkat dan limpahan Rahmat-nya, penulis bisa dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Pengaruh Stres terhadap Siklus Menstruasi
pada Remaja di SMA Yappenda”
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan, arahan, bimbingan dan masukan-masukan. Peneliti mengucapkan terima
kasih yang sangat besar terhadap pihak-pihak yang telah membantu membuat dan
menyusun Karya Tulis Ilmiah. Maka dari itu ucapan terima kasih penulis tujukan
kepada :
1. Bapak Wahyu Dawam Budi Utomo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA
YAPPENDA.
2. Ibu Delia Sati dan Bapak Rachman Teguh Sukma Julio, S.Pd selaku
pembimbing yang telah membimbing dan memberi masukan serta
mengarahkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
3. Keluarga yang selalu mendukung saya.
4. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan terhadap saya selama
ini.
5. Arzachel Rafi Wicaksono yang selalu ada dan mendengarkan keluh kesah
saya.
6. Dan juga Kim Sunwoo, serta segenap karakter anime dan idol kpop yang
saya cintai.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan dan ketulusan yang diberikan
kepada peneliti selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Peneliti menyadari dalam
iv
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
peneliti mengharapkan adanya kritik saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penelitian kami. Harapan peneliti Karya Tulis ini bermanfaat untuk
pembaca dan kita semua.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, proses pematangan fisik remaja cenderung lebih cepat daripada
pematangan psikologisnya, oleh sebab itu remaja sering menjadi sangat sensitif
dan rawan terhadap stres. Stres adalah respons individu, baik dalam hal fisik
maupun psikologis, terhadap perubahan dalam lingkungan yang mengharuskan
mereka untuk beradaptasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Sunaryo, 2013), terkait dengan pengaruh yang ditimbulkan dari stres, salah satu
dampaknya adalah perubahan siklus menstruasi. Menstruasi atau haid adalah
perdarahan berkala yang berasal dari rahim dan merupakan tanda kesehatan
fungsi normal rahim. Siklus menstruasi yang teratur biasanya memiliki durasi
antara 21 hingga 35 hari dalam setiap bulannya. (Fauziah, 2021)
Organ reproduksi sehat dan tidak bermasalah dapat ditunjukkan dengan siklus
menstruasi normal dan teratur, sedangkan sistem hormonal baik dapat ditandai
oleh sel telur yang rutin diproduksi. Oleh karena itu, karena siklus menstruasi
norma seorang perempuan dapat mengetahui masa suburnya, bahkan mudah
mendapatkan kehamilan.
2
Menstruasi tak luput dari permasalahan, dan ini menjadi hal penting yang harus
diperhatikan oleh para wanita. Masalah ini dapat diidentifikasi dengan seberapa
lamanya periode, atau jumlah dan jangka waktu siklus menstruasi. Gaya hidup
yang kurang sehat, tekanan, masalah kesehatan, ketidakseimbangan aktivitas
fisik, hormon yang tidak seimbang, dan kekurangan gizi adalah beberapa faktor
yang dapat mengakibatkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi. Salah satu
penyebab umum dari gangguan siklus menstruasi adalah stres.
Berdasarkan pernyataan data Riset Kesehatan Dasar tahun Pada tahun 2019,
sekitar 14,5% dari wanita berusia 10 hingga 59 tahun mengalami
ketidakteraturan menstruasi. Secara lebih spesifik, sekitar 11,7% remaja
Indonesia dalam kelompok usia 15 hingga 19 tahun mengalami ketidakteraturan
menstruasi. Disamping itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh (Kusyani, 2015)
pada mahasiswi yang sedang menjalani perkuliahan dengan jadwal terlalu padat
disertai dengan tugas mereka yang menumpuk menjadi faktor pemicu terjadinya
stres, yang pada akhirnya menggaggu siklus menstruasi mereka.
Gangguan proses menstruasi seperti lamanya siklus menstruasi pun juga bisa
menimbulkan penyakit kronis. Dalam masa sekarang ini, telah banyak fakta
yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan menstruasi.
(Kaplan and Manuck, 2014; Wang dkk, 2014). Beberapa penelitian juga
mencatat bahwa stres memicu aktivasi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal
bersama dengan sistem saraf otonom, yang dapat mengakibatkan berbagai
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
“Adakah Pengaruh Tingkat Stres Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada
Remaja?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, maka peneliti
ingin menuliskan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah “Untuk
mengetahui Pengaruh Stres Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja.”
4
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan judul yang diangkat, maka manfaat yang ingin digapai dari
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut ;
a. Manfaat bagi peneliti
1) Sebagai syarat mengikuti Ujian Sekolah (US) di SMA Yappenda.
2) Menambah wawasan pengetahuan untuk peneliti saat melakukan
penelitian.
b. Manfaat bagi pembaca
1) Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.
2) Dapat menjadi refrensi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih
lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
a) Stres
5
6
c) Remaja
dalam sikap, perasaan, keinginan, dan emosi yang cenderung labil atau
tidak stabil. (Emi Kosvianti, 2023)
Hurlock membagi fase remaja menjadi masa remaja awal dengan usia
antara 13-17 tahun dan masa remaja akhir usia antara 17-18 tahun. Masa
remaja awal dan akhir menurut Hurlock memiliki karakteristik yang
berbeda dikarenakan pada masa remaja akhir individu telah mencapai
transisi perkembangan yang lebih mendekati dewasa (Sirupa et al., 2016)
Definisi remaja sendiri mencakup beberapa aspek, seperti umur,
perkembangan psikologis, dan perubahan fisik yang terjadi selama periode
ini. Berikut adalah beberapa aspek penting dari definisi remaja:
a) Umur :
c) Pubertas :
Pubertas adalah proses fisik yang signifikan yang terjadi selama masa
remaja. Selama periode ini, tubuh remaja mengalami pertumbuhan yang pesat,
termasuk pada peningkatan tinggi badan, perkembangan otot, serta perubahan
dalam penyebaran lemak. Pada pubertas, organ reproduksi mengalami
perubahan, termasuk pertumbuhan organ genital, perkembangan payudara
pada perempuan, dan pertumbuhan rambut kemaluan. Hormon seks seperti
estrogen dan testosteron diproduksi dalam jumlah yang lebih besar juga
memicu perubahan-perubahan ini.
Hasil uji validitas kuesioner menunjukkan nilai validitas indeks sebesar 0,94, yang
menghasilkan tingkat validitas sebesar 50,7%. Uji reliabilitas dengan menggunakan
Alpha Cronbach menghasilkan nilai reliabilitas sebesar 0,60 (p<0,01). Hasil uji
validitas untuk siklus menstruasi juga menunjukkan angka 0,482, yang masih
dianggap valid karena lebih besar dari 0,80. Peneliti juga menganalisis data
11
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri dalam penelitian ini mengalami
tingkat stres rendah (63,9%) dan memiliki siklus menstruasi yang tidak normal
(62,7%). Kami menemukan bahwa terdapat korelasi antara tingkat stres dan siklus
menstruasi dengan nilai p sebesar 0,002 (p<0,05). Dengan demikian, penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dan siklus menstruasi
pada remaja putri di SMA Negeri 01 Sampang Cilacap.
2. Penelitian oleh Ai Rita Suherman tahun 2023, yang berjudul HUBUNGAN TINGKAT
KECEMASAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI
2 SUKARESMI, bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan
dengan gangguan siklus mentruasi pada remaja putri di SMP Negeri 2 Sukaresmi.
Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan metode
pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 57 remaja putri,
Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Intrumen penelitian
ini menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil analisis
univariat menunjukan 26 remaja putri (45,6%) memiliki tingkat kecemasan ringan
dan 31 remaja putri (54,4%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Siklus menstruasi
normal 32 remaja putri (56,1%) dan siklus menstruasi oligomenorea 25 remaja putri
(43,9%). Hasil analisis hubungan menggunakan uji spearman rank antara tingkat
kecemasan dengan siklus menstruasi pada remaja putri diperoleh nilai p-value 0,003
maka terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan gangguan
siklus menstruasi remaja putri di SMP Negeri 2 Sukaresmi. Hasil penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan tentang
menstruasi agar remaja putri dapat menambah pengetahuan.
dari penelitian terdahulu yang membahas kaitan antara tingkat stres dan perubahan
siklus menstruasi pada remaja perempuan. Sampel penelitian terdiri dari tiga jurnal
yang dipilih dengan metode pemilihan purposif berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi yang berisiko mengalami stres dan
perubahan dalam menstruasi adalah remaja perempuan berusia antara 16 hingga 19
tahun. Dua penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan yang mengalami
tingkat stres ringan hingga berat cenderung memiliki siklus menstruasi yang tidak
teratur, sementara satu penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat stres dan perubahan dalam siklus menstruasi dengan nilai p
value 0,085. Faktor-faktor pemicu stres meliputi masalah dalam pelajaran di sekolah,
hubungan dengan teman dekat atau pacar, interaksi dengan orang tua, dan persaingan
antara saudara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat stres, baik ringan
maupun berat, memiliki kemungkinan untuk memengaruhi perubahan dalam siklus
menstruasi pada remaja perempuan.
4. Penelitian oleh Lelly Aprilia Vidayati et al (Alis Nurdiana & Rindiyani, 2023) yang
berjudul HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI DI KELURAHAN DEMANGAN BANGKALAN. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dan siklus
menstruasi pada wanita muda di Desa Demangan Bangkalan. Metode penelitian yang
digunakan adalah analisis deskriptif dengan desain cross-sectional, dengan jumlah
responden sebanyak 116 orang. Variabel independen adalah tingkat stres, sedangkan
variabel dependen adalah siklus menstruasi. Analisis data menggunakan uji statistik
chi-square. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami
siklus menstruasi yang tidak teratur, yaitu sebanyak 63,8%, dan stres ringan sebanyak
35,3%. Setelah dilakukan uji statistik chi-square, didapati bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat stres dan siklus menstruasi (ρ<α, dengan 0,03<0,05).
Upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengatasi stres itu sendiri melalui terapi
yang dilakukan oleh para ahli. Jika stres dapat diatasi, siklus menstruasi dapat
menjadi normal. Sebenarnya, stres dapat diatasi dengan cara tertawa, berpikir positif,
13
berolahraga, makan makanan bergizi, minum cukup air, membuat rencana kerja, serta
tidak menunda-nunda pekerjaan.
faktor lain, seperti pola makan, olahraga, dan tidur, pada keteraturan siklus
menstruasi dan tingkat stres pada remaja perempuan. Dengan demikian, kita dapat
meningkatkan pemahaman tentang keterkaitan antara stres dan perubahan siklus
menstruasi pada remaja perempuan, serta merancang intervensi yang lebih efektif
guna memperkuat kesehatan dan kesejahteraan mereka.
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
15
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian dengan judul Pengaruh Stres terhadap Siklus Menstruasi pada
Remaja di SMA Yappenda dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober dan
dilaksanakan di SMA Yappenda.
BULAN
1. Studi Literatur
2. Analisis
Keseluruhan
3. Pembuatan
Instrumen
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kuantitatif, yang merupakan
pendekatan penelitian yang didasarkan pada filsafat (Sugiyono, 2019:13). Metode ini
digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel tertentu dengan melakukan
pengambilan sampel biasanya secara acak. Dalam metode ini, data dikumpulkan
melalui penelitian lapangan, dan analisis data dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis
kuantitatif yang digunakan adalah survei. Metode ini digunakan dalam evaluasi untuk
membuat pencanderaan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta
serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian
16
17
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian mengacu pada asal-usul data yang dapat
diperoleh oleh peneliti, terutama menggunakan kuesioner atau wawancara sebagai
alat pengumpulan data. Dalam konteks ini, sumber data disebut sebagai responden,
yang merujuk kepada individu yang memberikan respon atau menjawab pernyataan
peneliti, baik yang disampaikan secara tertulis atau lisan.
Data primer dan data sekunder juga dapat dianggap sebagai sumber-sumber
informasi yang dikumpulkan untuk membentuk dasar kesimpulan dalam sebuah
penelitian. Meskipun pada dasarnya keduanya sama-sama merupakan sumber data,
mereka berbeda dalam metode perolehannya. Oleh karena itu, metode pengumpulan
data harus dipilih sesuai dengan karakteristik penelitian yang sedang dilakukan,
apakah akan menggunakan data primer atau data sekunder.
Adapun pengertian dari data primer dan sekunder adalah :
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2017;193), data primer adalah informasi yang diperoleh
secara langsung dari sumber aslinya oleh pengumpul data. Ini menandakan
bahwa dalam penelitian sumber data utama diperoleh langsung melalui
wawancara dengan individu atau kelompok. Dengan kata lain, peneliti perlu
mengumpulkan data dengan menjawab pertanyaan riset melalui metode survei
atau dengan melakukan pengamatan langsung menggunakan metode observasi.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017;193), data sekunder merujuk pada sumber yang
tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data. Maka itu,
dalam penelitian sumber data sekunder diperoleh melalui perantara atau secara
tidak langsung. Contohnya seperti jurnal dan arsip, baik yang telah
dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan secara umum.
18
E. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses di mana data diatur dan disusun menjadi pola,
kategori, serta unit-unit dasar sehingga memungkinkan pengidentifikasian tema dan
penyusunan hipotesis kerja berdasarkan informasi yang diberikan oleh data (Lexy J.
Moleong, 2017). Dalam konteks penelitian ini, peneliti mengaplikasikan analisis
data berbasis kuantitatif untuk mengevaluasi apakah terdapat dampak dari tingkat
stres terhadap siklus menstruasi pada siswi SMA Yappenda atau tidak.
19
F. Instrumen Penelitian
NO ASPEK INDIKATOR BUTIR JUMLAH
INSTRUMEN BUTIR
20
1 Dampak Penilaian 1 1
Stres pada dampak stres
Siklus pada
Menstruasi keteraturan
siklus
menstruasi.
2 Dampak Penilaian 2 1
Stres pada dampak stres
Nyeri pada intensitas
Menstruasi nyeri
menstruasi.
4 Perubahan Penilaian 4 1
Berat Badan perubahan berat
Selama badan selama
Menstruasi menstruasi yang
berkaitan
dengan stres.
6 Perubahan Penilaian 7 1
Emosi perubahan
Selama suasana hati dan
Menstruasi kecemasan
selama
menstruasi yang
berkaitan
dengan stres.
8 Dampak Penilaian 10 1
Stres pada dampak stres
Volume pada volume
Perdarahan perdarahan
selama
menstruasi.
21
Daftar Pustaka
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta,
CV
Suri, A. A. (2022). PENGARUH STRESS TERHADAP MENSTRUASI. SKRIPSI, 1-140.
Susiloningtyas, I., & Fitriana Rahayu, E. (2022). Hubungan Stres dengan Gangguan
Menstruasi pada Remaja Putri. Jurnal Sehat Masada, 34-39.
Yumi Rozali, d. (2021). MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL DI MASA
PANDEMIC. Jurnal Abdimas, 109-113.
Lampiran
23
24
25
Identitas Responden :
No. Responden :
KUESIONER
PENGARUH STRES TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI
PADA REMAJA DI SMA YAPPENDA
(STUDI KASUS SISWA SMA YAPPENDA)
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
a. Pria
b. Wanita
4. Usia :
a. 15-16 Tahun
b. 17-18 Tahun
c. 19< Tahun
3. Pendidikan terakhir :
a. SMP
b. SMA
Bobot skala likert
Berilah tanda (X) pada tempat yang telah tersedia dengan jawaban anda. Penilaian
dilakukan berdasarkan skala berikut :
1) Sangat tidak setuju (STS)
2) Tidak setuju (TS)
3) Setuju (S)
4) Sangat setuju (SS)
No Kisi-Kisi STS TS S SS
1. Saya merasa siklus menstruasi saya
tidak teratur saat stres
2. Saya mengalami nyeri menstruasi
yang lebih intens ketika stres
27
Biodata Peneliti
2. NIS : 8660
7. Pendidikan :
9. Email : nandivaanindya@gmail.com
Peneliti