Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH MAKANAN PEDAS TERHADAP KESEHATAN

SISTEM PENCERNAAN

Karya Tulis oleh :


Nama : Alfi Akbar Rahmada
NIS/NISN : 4748/0054483796
Kelas : XI MIPA 3

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMAN 3 UNGGULAN KAYUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022
HALAMAN JUDUL

PENGARUH MAKANAN PEDAS TERHADAP KESEHATAN SISTEM


PENCERNAAN

Karya Tulis Ilmiah


Diajukan Sebagai Hasil Literasi Siswa
SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG

Karya Tulis oleh :


Nama : Alfi Akbar Rahmada
NIS/NISN : 4748/0054483796
Kelas : XI MIPA 3

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMAN 3 UNGGULAN KAYUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MAKANAN PEDAS TERHADAP KESEHATAN SISTEM


PENCERNAAN

Karya Tulis oleh :


Nama : Alfi Akbar Rahmada
NIS/NISN : 4748/0054483796
Kelas : XI MIPA 3

Disahkan di : Kayuagung
Tanggal: Mei 2022

Mengesahkan, Menyetujui,
Kepala SMAN 3 Kayuagung, Pembimbing,

H. Anis Joko Santoso, S.Pd., M.M. Emi Yulia, S. Pd.


Pembina Tk I NIP 196707171989032005
NIP 197412081999031001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan Karya Tulis Ilmiah
ini benar-benar ditulis oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan

Judul : Pengaruh Makanan Pedas Terhadap Kesehatan Sistem


Pencernaan
Penulis : Alfi Akbar Rahmada
NIS/NISN : 4748/0054483796
Guru Pembimbing : Emi Yulia, S. Pd.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, saya siap bertanggung jawab atas karya tulis
saya sendiri.

Kayuagung, Mei 2022


Yang menyatakan,

Alfi Akbar Rahmada

iv
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Makanan Pedas Terhadap Kesehatan
Sistem Pencernaan”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
makanan pedas terhadap kesehatan sistem pencernaan dan untuk mengetahui
pengaruh apa saja yang disebabkan oleh makanan pedas terhadap kesehatan
sistem pencernaan, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian
ini dilakukan mulai dari bulan April hingga bulan Mei, dengan sampel berjumlah
10 siswa dan siswi SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung yang menyukai
makanan-makanan pedas dengan angket sebagai teknik pengumpulan datanya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makanan pedas berpengaruh negatif pada
kesehatan sistem pencernaan dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menjadi
penyebab terjadinya beberapa penyakit seperti diare dan gastritis (radang
lambung).

Kata Kunci: Sistem Pencernaan, Makanan Pedas, Gastritis

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat
dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “PENGARUH MAKANAN PEDAS TERHADAP KESEHATAN
SISTEM PENCERNAAN” ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang baik dan
benar tidaklah mudah. Hambatan dan rintangan silih berganti menghampiri
mencoba mematahkan semangat. Akhirnya hanya dengan ketabahan hati dan
dukungan dari berbagai pihak karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.

Banyak pihak yang seacara langsung dan tidak langsung berperan dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini. Pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
 Bapak H. Anis Joko Santoso, S. Pd, M. M. Selaku Kepala Sekolah SMAN
3 Unggulan Kayuagung.
 Bapak H. Amrul, S. Pd. Selaku wali kelas XI. MIPA-3.
 Ibu Emi Yulia, S. Pd. Selaku Guru Pembimbing dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini.
 Bapak Ibu guru yang telah menuntun saya dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata kesempurnaan
dan memiliki keterbatasan serta kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari para
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Demikian pula penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUI..........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................iv
ABSTRAK.........................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................vii
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................1
I.1. Latar Belakang.........................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah....................................................................................2
I.3. Tujuan......................................................................................................2
I.4. Manfaat....................................................................................................2
I.5. Hipotesis..................................................................................................3
BAB II................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................4
II.1. Sistem Pencernaan..................................................................................4
II.1.1. Pengertian Sistem Pencernaan.....................................................4
II.1.2. Organ-Organ Pada Sistem Pencernaan........................................5
II.1.3. Gangguan Pada Sistem Pencernaan.............................................8
II.2. Pengertian Makanan...............................................................................10
II.3. Pengertian Pedas.....................................................................................10
BAB III..............................................................................................................12
METODE PENELITIAN.................................................................................12
III.1. Jenis Penelitian......................................................................................12
III.2. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................12
III.3. Populasi dan Sampel.............................................................................12
III.4. Teknik Pengumpulan Data....................................................................13
III.5. Teknik Analisis Data.............................................................................14

vii
BAB IV...............................................................................................................15
HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................15
IV.1. Hasil Penelitian.....................................................................................15
IV.2. Pembahasan..........................................................................................16
BAB V................................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................18
V.1. Simpulan................................................................................................18
V.2. Saran.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................19
LAMPIRAN........................................................................................20

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Seperti yang kita tahu sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah
makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kesehatan Sistem
Pencernaan yang baik didapat dari makanan yang bergizi dan bernutrisi baik.
Makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan mengandung gizi
dan nutrisi yang penting bagi sistem pencernaan dan juga tubuh. Kesehatan
pencernaan yang selalu terjaga dengan baik akan terhindar dari berbagai
penyakit pencernaan yang kemudian pada akhirnya berdampak baik bagi
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini tentu bisa membuat tubuh
memiliki sistem imun tubuh yang baik sehingga tidak mudah terserang
penyakit.
Kondisi yang menjadi trend sekarang ini yaitu adanya perilaku
mengonsumsi makanan pedas berlebihan, dimana perilaku tersebut lebih
dikarenakan adanya perilaku sesaat yang tidak memperhatikan efek samping
terhadap risiko dengan banyak mengonsumsi makanan pedas tersebut. Trend
atas perilaku tersebut telah menjadi salah satu gaya hidup sehingga perilaku
tersebut telah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh beberapa masyarakat,
dengan mengikuti trend yang ada sekarang ini yaitu mengonsumsi makanan
pedas yang berlebihan maka akan mempengaruhi perilaku masyarakat
tersebut untuk tetap mengonsumsi jenis makanan pedas tersebut tanpa
memperhatikan efek samping yang dapat terjadi.
Makanan berkaitan erat dengan sistem pencernaan, menjaga kesehatan
saluran pencernaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Pasalnya, pencernaan yang sehat dapat membuat kita terhindar dari
berbagai macam penyakit.
Berdasarkan latar belakang di atas dan melihat tingginya trend
memakan makanan pedas di kalangan masyarakat saat ini maka dari itu
penulis tertarik untuk mencoba meneliti pengaruh makanan pedas
terhadap kesehatan sistem pencernaan.

1
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran dari latar belakang di atas, maka dapat
disimpulkan rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah makanan pedas mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan?
2. Apa saja pengaruh yang disebabkan oleh makanan pedas terhadap
kesehatan sistem pencernaan?

I.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai dari penulisan karya tulis
ilmiah adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh makanan pedas terhadap kesehatan sistem
pencernaan, dan;
2. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang disebabkan oleh makanan
pedas terhadap kesehatan sistem pencernaan.

I.4. Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat bagi penulis
Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru bagi peneliti tentang
pengaruh makanan pedas terhadap sistem pencernaan, pola makan yang
baik, kesehatan sistem pencernaan, dan cara mencegah penyakit yang
disebabkan oleh makanan pedas pada sistem pencernaan.
2. Manfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi masyarakat
khususnya penyuka makanan pedas, mengenai pentingnya menjaga pola
makan, serta pentingnya menjaga kesehatan sistem pencernaan.
3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat evaluasi dan menjadi sumber
data dasar yang berisi informasi serta referensi pada penelitian
berikutnya. Sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dan
bermanfaat.

2
3
I.5. Hipotesis
Ada pengaruh mengonsumsi makanan pedas yang berlebihan terhadap
kesehatan sistem pencernaan.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

II.1. Sistem Pencernaan


II.1.1. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana
dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem
pencernaan juga merupakan perangkat tubuh yang terdiri dari sejumlah
organ untuk mencerna makanan. Organ-organ pencernaan ini
bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas pencernaan mulai dari
mencerna makanan, menyerap gizi yang terkandung pada makanan,
hingga proses pembuangan sisa-sisa makanan yang masuk ke dalam
tubuh (diakses melalui laman Doktersehat.com pada tanggal, 22 Mei
2022).
Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah untuk mengolah
makanan mulai dari awal masuk ke mulut lalu diolah di dalam
lambung sampai akhirnya keluar di proses pembuangan.
Tanpa adanya sistem pencernaan, atau apabila pencernaan tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tubuh akan mengalami
sejumlah gangguan kesehatan terutama gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh pola makan yang salah dan kurangnya asupan nutrisi.

5
II.1.2. Organ-Organ Pada Sistem Pencenaan
Secara garis besar, sistem pencernaan manusia terdiri dari dua
bagian, yaitu: Organ pencernaan utama dan organ pencernaan
pendukung. Organ pencernaan utama pada sistem pencernaan terdiri
dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus (usus besar dan
usus halus), anus. Sementara organ pencernaan pendukung terdiri dari
gigi, lidah, kelenjar liur, hati (liver), empedu, dan pankreas. Berikut ini
adalah penjelasan mengenai organ-organ pada sistem pencernaan
manusia (diakses melalui laman Doktersehat.com pada, 22 Mei 2022):
A. Mulut
Sistem pencernaan manusia diawali dari mulut. Di dalam mulut
inilah makanan yang kita konsumsi akan dihancurkan terlebih
dahulu sebelum masuk lebih jauh ke saluran pencernaan yaitu faring
dan kerongkongan.
Guna menjalankan fungsinya tersebut, pada mulut terdapat
sejumlah “peralatan” yakni gigi, lidah, dan air liur. Gigi bertugas
untuk memotong makanan, lidah berperan untuk mendorong
makanan ke belakang menuju tenggorokan dan air liur akan
membasahi makanan yang sudah terpotong-potong tersebut agar
menjadi lembek sehingga mudah untuk dicerna, pada tenggorokan
juga terdapat yang namanya epiglotis, yaitu klep yang berfungsi
untuk mencegah makanan tidak masuk ke saluran udara yang
berada dekat dengan trakea atau batang tenggorokan.
B. Kerongkongan (Esofagus)
Setelah selesai dikunyah, makanan akan didorong oleh lidah
menuju tenggorokan. Dari tenggorokan, makanan akan melewati
organ penyusun sistem pencernaan selanjutnya yaitu kerongkongan.
Kerongkongan atau dalam dunia medis disebut esofagus adalah
bagian dari sistem pencernaan manusia di mana fungsi dari organ
ini sebagai penyambung antara mulut dan organ pencernaan lainnya
yaitu lambung.

6
Mekanisme kerja kerongkongan adalah dengan mendorong
makanan yang masuk untuk menuju lambung. Agar dapat
melaksanakan “tugasnya” tersebut, kerongkongan memiliki otot
yang secara otomatis akan berkontraksi begitu ada makanan masuk.
Aktivitas kontraksi otot kerongkongan untuk mendorong
makanan ini dikenal dengan istilah gerakan peristaltik.
Pada kerongkongan tepatnya di ujung kerongkongan sebelum
lambung juga terdapat katup yang disebut sfingter. Fungsi dari
sfingter ini adalah sebagai ”benteng” dari kerongkongan untuk
menghalau makanan dan asam lambung berbalik menuju organ
tersebut.
Sfingter akan terbuka ketika makanan hendak masuk ke dalam
lambung, kemudian kembali menutup setelah makanan
melewatinya.
C. Lambung
Sistem pencernaan juga diisi oleh organ yang tentunya sudah
tidak asing lagi bagi kita, yaitu lambung. Lambung adalah satu dari
sekian macam organ-organ penyusun sistem pencernaan yang
fungsinya sangat penting. Ada 3 (tiga) fungsi sistem pencernaan
organ lambung kita ketahui, yaitu:
 Tempat penyimpanan makanan sebelum masuk ke usus.
 Mengolah makanan dan cairan asam lambung.
 Menghantarkan makanan menuju usus kecil.
Saat berada di dalam lambung, makanan akan dicerna dengan
bantuan enzim dan asam yang diproduksi oleh organ pencernaan
tersebut. Proses ini akan membuat makanan memiliki tekstur yang
sedikit padat (disebut chime).
Chime ini lantas dikirim oleh lambung menuju organ usus halus.
Di bagian ujung lambung juga terdapat sfingter yang berfungsi
sebagai pemisah antara lambung dengan usus halus bagian depan
(duodenum).

7
Idealnya, durasi dari sejak makanan masuk ke lambung sampai
seluruhnya masuk ke usus halus adalah empat jam.
D. Usus Halus
Dari lambung, makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus
yang memiliki bentuk  seperti tabung ini berfungsi membantu
optimasi pencernaan makanan dengan dibantu oleh enzim yang
dihasilkan dari kelenjar pankreas dan empedu, usus halus juga
berperan dalam proses penyerapan nutrisi yang ada pada makanan.
Usus halus terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu bagian atas yang
disebut usus 12 jari (duodenum), bagian tengah (jejunum), dan
bagian  bawah (ileum).
Duodenum bertanggung jawab atas proses pencernaan makanan
lebih lanjut. Sementara itu, jejunum dan ileum bertugas untuk
menyerap nutrisi dari makanan untuk diantarkan menuju aliran
darah. Selanjutnya, aliran darah akan mendistribusikan nutrisi
tersebut ke seluruh tubuh.  
E. Usus besar (kolon)
Usus besar juga terdiri dari tiga bagian yakni:
 Sekum adalah bagian awal dari usus besar. Fungsi sekum adalah
sebagai “gerbang” masuk makanan menuju usus besar setelah
dari usus halus.
 Kolon adalah bagian usus besar yang fungsinya untuk menyerap
garam.
 Rektum adalah bagian terakhir dari usus besar. Fungsi rektum
adalah untuk menyimpan limbah sisa makanan sebelum
akhirnya dibuang dalam bentuk feses melalui anus.
Guna mengoptimalkan fungsi organ pencernaan manusia, pada
usus besar terdapat bakteri baik yang bekerja dengan cara
menghancurkan sisa-sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh.

8
F. Anus
Jika mulut adalah “gerbang” dari sistem pencernaan manusia,
maka anus adalah akhir dari sistem ini. Setelah melalui seluruh pros
es atau tahapan pencernaan, sisa makanan yang kita konsumsi akan
dibuang dalam bentuk feses melalui anus. Anus terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
 Otot pelvik, berfungsi untuk menghentikan proses keluarnya
feses.
 Sfingter anal, berfungsi untuk mengontrol keluarnya feses.
 Sfingter internal, berfungsi untuk menjaga agar feses tidak
keluar di waktu yang tidak semestinya (misalnya saat tidur
malam).

II.1.3. Gangguan Pada Sistem Pencernaan


Ada banyak jenis gangguan yang bisa terjadi pada sistem
pencernaan manusia. Berikut ini beberapa di antaranya (diakses
melalui laman Halodoc.com pada tanggal, 22 Mei 2022):
A. Maag
Gangguan ini ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut,
yang umumnya ringan dan muncul ketika mengonsumsi makanan
atau minuman tertentu, serta saat terlambat makan. Pada
kebanyakan kasus, maag bisa diatasi dengan memperbaiki pola
makan dan menghindari hal-hal yang memicunya.
B. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan
(esofagus). Gangguan pencernaan ini terjadi karena longgar atau
tidak menutup dengan baiknya katup antara esofagus dan lambung.
Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa menyebabkan
iritasi. Itulah sebabnya ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya
mengalami sensasi panas di dada, mual, muntah, kesulitan
menelan, dan batuk.

9
C. Tukak Lambung
Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan
adanya luka lepuh pada dinding lambung. Penyebabnya adalah
infeksi bakteri H. pylori  atau efek samping dari konsumsi obat
antiinflamasi non-steroid.
Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami
adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain
yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah, hilangnya nafsu
makan, hingga warna feses yang menghitam.
D. Diare
Cukup umum terjadi, diare adalah kondisi ketika frekuensi
buang air besar meningkat, dengan tekstur feses yang encer. Pada
beberapa kasus, dapat juga disertai sakit perut, mual, hingga
adanya darah di feses. 
Penyebab dari diare sangat beragam. Bisa jadi karena konsumsi
makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek
samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya
operasi pada area perut).
E. Sembelit
Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang
air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses
yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi karena banyak
hal.
Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan
berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat
antiinflamasi nonsteroid).
F. IBD (Inflammatory Bowel Disease)
IBD terjadi ketika ada luka melepuh kronis di saluran
pencernaan, umumnya pada usus besar. Gangguan ini terbagi
menjadi dua jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

10
Gejala yang bisa timbul ketika mengalami IBD adalah sakit
perut, diare, feses yang disertai darah, demam, kelelahan,
penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi).
Penyebab dari gangguan pencernaan ini belum diketahui secara
pasti.
G. IBS (Irritable Bowel Syndrome)
Ini adalah gangguan pencernaan kronis pada usus besar.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi sejumlah faktor
memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti
kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan
bakteri di usus.
Gejala IBS yang umum terjadi adalah nyeri atau kram perut,
kembung, diare atau sembelit, dan adanya lendir pada feses.
Gejala-gejala tersebut umumnya dipicu oleh konsumsi makanan
tertentu, stres, maupun perubahan hormon.

II.2. Pengertian Makanan


Dikutip dari laman Dosenpintar.com, pengertian makanan menurut KBBI
ialah sesuatu yang dapat dikonsumsi (seperti bahan penganan dan lauk-pauk)
serta semua bahan yang telah kita makan akan membentuk jaringan tubuh,
memberikan sumber tenaga dan mengatur semua proses di dalam tubuh.

II.3. Pengertian Pedas


 Pedas merupakan suatu sensasi panas dan terbakar yang diterima oleh
ujung saraf lidah yang disebut papila. makanan yang menyebabkan sensasi
pedas adalah makanan yang mengandung suatu senyawa bernama capsaicin.
Semakin banyak capsaicin yang kita makan, kita akan semakin merasa pedas.

11
Capsaicin yang merupakan suatu partikel ini akan berikatan dengan
reseptor yang ada di papila lidah kita. Capsaicin dapat berikatan dengan
papila lidah yang mana saja, tidak harus di bagian ujung, samping, atau
pangkal. Semakin banyak papila yang berikatan dengan capsaicin, makin
terasa pula sensasi pedas yang kita dapatkan (diakses melalui laman
Ilmumum.blogspot.com pada tanggal, 23 Mei 2022).

12
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan
instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian
kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan
teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah
teori. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Penelitian ini akan mengunakan beberapa teknik pengumpulan data
diantaranya adalah angket (kuesioner). Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responen untuk dijawab
(sugiyono, 2014: 142). Sementara itu angket tertutup adalah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memberikan tanda centang () pada kolom atau tempat yang sesuai. Angket
terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga
responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak atau keadaanya
(Suharsimi, 1995: 136-138). Angket (kuesioner) yang digunakan dalam
penelitian ini berupa angket tertutup.

III.2. Waktu dan Tempat Penelitian


 Waktu : April - Mei 2022.
 Tempat Lokasi: SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung.

III.3. Populasi dan sampel


 Populasi : Siswa SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung.

13
 Sampel : 10 siswa SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung
yang menyukai makanan pedas.

III.4 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis meneliti pokok
pembahasan dengan metode penyebaran angket (kuesioner) kepada 10 siswa
dan siswi SMAN 3 Unggulan Kayuagung melalui penelitian studi kasus.
ANGKET PENELITIAN
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai Karya Tulis Ilmiah
penulis dengan judul “Pengaruh Makanan Pedas Terhadap Kesehatan Sistem
Pencernaan”.

Nama :
Kelas :
 Berilah tanda centang () pada jawaban yang dipilih!

No Pertanyaan Pilihan Jawaban


.
Ya Tidak
1. Apakah anda menyukai
makanan pedas?

2. Level/tingkatan ke berapa yang Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5


paling tinggi yang pernah anda (Satu (Dua (Tiga (Empat (Lima
gunakan dalam menyantap sendok sendok sendok sendok sendok
makanan pedas? makan) makan) makan) makan) makan)

Ya Tidak
3. Apakah anda merasakan sakit
setelah menyantap makanan
pedas dengan level/tingkatan
tersebut?
Ya Tidak
4. Apakah anda merasa perih
pada bagian ulu hati setelah
menyantap makanan pedas
dengan level/tingkatan
tersebut?
Ya Tidak
5. Apakah setelah menyantap
makanan pedas dengan
level/tingkatan tersebut anda
mengalami BAB secara
berlebihan?

14
Ya Tidak
6. Apakah anda merasa mual
setelah menyantap makanan
pedas dengan level/tingkatan
tersebut?
Ya Tidak
7. Apakah setelah anda
menyantap makanan pedas
dengan level/tingkatan tersebut
anda mengalami muntah-
muntah?
Ya Tidak
8. Apakah anda merasa sakit
kepala setelah menyantap
makanan pedas dengan
level/tingkatan tersebut?

Pada angket ini penulis mengambil sampel jawaban dengan respondennya


merupakan 10 perwakilan siswa SMAN 3 Unggulan Kayuagung yang menyukai
makanan-makanan pedas.

III.5. Teknik Analisis Data


Analisis data penelitian kualitatif dengan mengorganisasikan data yang
dikumpulkan berupa hasil angket (kuesioner) mengenai masalah yang
diteliti dilapangan, kemudian menjabarkannya kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
dan mana yang akan dikaji sehingga dibuat suatu kesimpulan.

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini diperoleh dari memberikan angket (kuesioner) kepada
10 siswa SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung yang menyukai makanan-makanan
pedas.
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah anda menyukai makanan 100%
pedas? 0%
2. Level/tingkatan ke berapa yang Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
paling tinggi yang pernah anda (Satu (Dua (Tiga (Empat (Lima
gunakan dalam menyantap sendok sendok sendok sendok sendok
makanan pedas? makan) makan) makan) makan) makan)
0% 0% 0% 30% 70%

Ya Tidak
3. Apakah anda merasakan sakit
setelah menyantap makanan pedas 100% 0%
dengan level/tingkatan tersebut?
Ya Tidak
4. Apakah anda merasa perih pada
bagian ulu hati setelah menyantap
makanan pedas dengan 90% 10%
level/tingkatan tersebut?
Ya Tidak
5. Apakah setelah menyantap
makanan pedas dengan
level/tingkatan tersebut anda 100% 0%
mengalami BAB secara
berlebihan (diare)?
Ya Tidak
6. Apakah anda merasa mual setelah
menyantap makanan pedas 70% 30%
dengan level/tingkatan tersebut?
Ya Tidak
7. Apakah setelah anda menyantap
makanan pedas dengan
level/tingkatan tersebut anda 60% 40%
mengalami muntah-muntah?
Ya Tidak
8. Apakah anda merasa sakit kepala
setelah menyantap makanan pedas 60% 40%
dengan level/tingkatan tersebut?

16
IV.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil kuesioner terhadap sepuluh siswa dan siswi SMA
Negeri 3 Unggulan Kayuagung yang menyukai makanan-makanan pedas,
dapat disimpulkan bahwa dari sepuluh siswa dan siswi yang menyukai
makanan-makanan pedas 60% atau enam orang di antaranya berpotensi
terkena penyakit gastritis (radang lambung) dan 100% atau sepuluh dari
sepuluh orang yang menjadi responden berpotensi terkena penyakit diare
dan beberapa efek samping lainnya seperti mual, muntah serta sakit kepala
yang diakibatkan oleh memakan makanan pedas dengan level/tingkatan
yang paling tinggi yang pernah para responden makan yang dapat dilihat
dari kolom pertanyaan dan jawaban nomor empat, lima, enam, tujuh dan
delapan pada angket yang telah diisi oleh para responden tersebut.
Pada pertanyaan nomor empat yang berisi “Apakah anda merasa perih
pada bagian ulu hati setelah menyantap makanan pedas dengan
level/tingkatan tersebut?”, dari pertanyaan ini 90% responden menjawab
“Ya” dan 10% menjawab “Tidak”. Dikutip dari laman Alodokter.com,
penyakit gastritis (radang lambung) ini umumnya ditandai dengan nyeri di
bagian ulu hati. Nyeri pada bagian ulu hati merupakan masalah kesehatan
yang sering kali dikeluhkan terlebih setelah makan, makanan-makanan
pedas dan makanan-makanan yang mengandung merica serta rempah
lainnya merupakan pemicu sakit ulu hati.
Selanjutnya pada pertanyaan nomor lima yang berisi “Apakah setelah
menyantap makanan pedas dengan level/tingkatan tersebut anda mengalami
BAB secara berlebihan (diare)?”, dari pertanyaan tersebut 100% responden
menjawab “Ya”. Dikutip dari laman Idnmedis.com, diare merupakan
penyakit yang ditandai dengan munculnya kebiasaan buang air besar yang
lebih sering terjadi, mengonsumsi makanan pedas diketahui merupakan
salah satu penyebab terjadinya diare, hal ini diketahui dapat disebabkan oleh
efek panas yang dihasilkan zat capsaicin dalam sumber rasa pedas seperti
cabai rawit.

17
Dan pada pertanyaan-pertanyaan nomor enam, tujuh dan delapan yang
berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai apakah responden mual, muntah-
muntah dan sakit kepala setelah memakan makanan pedas dengan
level/tingkatan tersebut, sebagian besar responden menjawab “Ya” dengan
persentase pilihan jawaban pada nomor enam 70% yang menjawab “Ya”,
pada nomor enam 30% yang menjawab “Ya”, pada nomor tujuh 60% yang
menjawab “Ya”, dan yang terakhir pada pertanyaan nomor delapan 60%
yang menjawab “Ya”. Dikutip dari laman Herbana.id mengonsumsi
makanan pedas dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit gastritis (radang
lambung), pada umumnya kebanyakan orang mengalami gejala gastritis
(radang lambung) seperti mual, muntah, diare, serta sakit kepala.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Mengonsumsi makanan-makanan pedas secara berlebihan dapat
mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan yang tentunya memiliki
dampak buruk bagi kesehatan sistem pencernaan. Mengonsumsi makanan-
makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan diare, mual, muntah,
sakit kepala dan dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit gastritis
(radang lambung).

V.2. Saran
Bagi pembaca terutama bagi pencinta makanan-makanan pedas agar
tidak mengonsumsi makanan-makanan pedas terlalu sering dengan porsi
yang berlebihan dan dapat menjaga pola makan yang baik serta agar dapat
menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan cara banyak makan makanan
yang mengandung serat, banyak minum air putih, membatasi konsumsi
makanan yang pedas dan berlemak dan rutin berolah raga.

19
DAFTAR PUSTAKA

Zulfa Nabilatuz (2022). “Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia”.


https://www.academia.edu/28767034/
Pengertian_Sistem_Pencernaan_Pada_Manusia. Diakses: 20 Mei 2022.
Verizarie Rhandy (2022). “Sistem Pencernaan Manusia: Fungsi, Organ, dan Cara
Jaga Kesehatan”.
https://doktersehat.com/informasi/kesehatan-umum/sistem-pencernaan.
Diakses: 22 Mei 2022.
Dosenpintar.com (2022). “Makan Adalah”.
https://dosenpintar.com/makan-adalah/. Diakses: 23 Mei 2022.
Ilmumum.blogspot.com (2013). “Apa Itu Rasa Pedas”.
https://ilmumum.blogspot.com/2013/06/apa-itu-rasa-pedas.html. Diakses: 23
Mei 2022.
Pittara (2021). “Gastritis-Gejala, Penyebab dan Mengobati”.
https://www.alodokter.com/gastritis. Diakses: 29 Mei 2022.
Arlene Maria (2022). “11 Penyakit yang Disebabkan oleh Makanan Pedas”.
https://idnmedis.com/penyakit-yang-disebabkan-oleh-makanan-pedas.
Diakses: 29 Mei 2022.
Tanga Natasha (2019). “Pengaruh Konsumsi Makanan Pedas Terhadap Kesehatan
Pencernaan”.
https://herbana.id/id/jurnal/how-consuming-too-much-spicy-food-can-affect-
digestion. Diakses: 29 Mei 2022.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai