Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH KESEHATAN MATA TERHADAP KONSENTRASI

BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 SMAN 4 DEPOK

Nama : Prayoga Putra Pratama

Kelas : XI IPS 1

Absen : 27

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Bahasa

Indonesia

SMA NEGERI 4 DEPOK

JL. Jeruk Raya No.1, Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16454
LEMBAR PERSETUJUAN

Disusun oleh.

Nama : Prayoga Putra Pratama

No. Absen : 27

Kelas : XI IPS 1

Judul : Pengaruh kesehatan mata terhadap kegiatan konsentrasi Belajar

Siswa Siswi Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Depok

Karya Ilmiah Ini Telah Disetujui Oleh:

Guru Pembimbing

Tasri, M.Pd

NUPTK: 1962752656300002

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Kesehatan Mata Terhadap Konsentrasi Kegiatan Belajar Siswa

Siswi XI IPS 3 SMAN 4 DEPOK

Di susun oleh :

a. Nama : Prayoga Putra Pratama (27)

b. Kelas : XI IPS 1

c. NISN :

Disusun Untuk Memenuhi Nilai Psikomotorik Pelajaran Bahasa Indonesia.

Karya Ilmiah Ini Telah Dibaca Dan Disahkan Oleh:

Guru Pembimbing

Tasri M.Pd

NUPTK: 1962752656300002

Mengetahui,

Wali Kelas Kepala SMA Negeri 4 Depok

Annisa Irma Fiaci, S.Pd Drs. Mamad Mahfudin M.Pd

NIP: 196002181983051001

ii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah “Pengaruh Kesehatan Mata Terhadap

konsentrasi Belajar Siswa Siswi Kelas XI IPS SMAN 4 Depok” memerlukan

bantuan dari pihak-pihak lain. Maka untuk itu, karya tulis ilmiah ini saya

persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya bagi kita semua,

sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Kepada Ibu Tasri, M.Pd selaku guru pembimbing dalam mengerjakan tugas karya

ilmiah ini yang selalu memberikan saran dan arahan kepada saya.

3. Kepada orang tua dan keluarga yang sangat mendukung dalam penulisan karya ilmiah

ini

4. Kepada siswa dan siswi kelas XI IPS yang telah membantu saya dalam meneliti

apakah kesehatan mata berpengaruh terhadap konsentrasi belajar.

5. Dan kepada berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Saya ucapkan terima kasih karena telah membantu dan berkontribusi

dalam penulisan karya tulis ilmiah ini serta telah memberikan informasi yang saya

butuh kan

iii
Lembar Motto

" Sepak bola adalah permainan yang hebat, dan keragaman gaya dan gairah yang

datang dengan menjadi benar-benar global membuat Piala Dunia menjadi acara yang

tak ada tandingannya di alam semesta olahraga kompetitif."

- Serge Schmemann

" Kamu harus berjuang untuk mencapai impianmu, kamu harus berkorban dan

bekerja keras untuk itu."

- Lionel Messi

" Rahasianya adalah untuk percaya pada impian-impianmu, pada potensimu bahwa

kamu bisa menjadi sama seperti idolamu, tetap mencari, tetap percaya dan jangan

kehilangan iman atau keyakinan pada dirimu sendiri."

- Neymar

iv
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya haturkan segala puji & syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa, Karena atas berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan karya

ilmiah ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih

yang sebesar besarnya kepada Ibu Tasri, M.Pd selaku guru pengajar bahasa indonesia

yang membimbing saya dalam pengerjaan tugas karya ilmiah ini.Berikut ini saya

mempersembahkan sebuah karya ilmiah tentang “Pengaruh kesehatan mata Terhadap

konsentrasi Belajar Siswa Siswi SMAN 4 Depok” yang menurut saya dapat

memberikan manfaat bagi kita untuk mempelajari bagaimana pentingnya jaga

kesehatan mata bisa berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa. Saya menyadari

bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik & saran dari

semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan

karya ilmiah ini. Dengan ini saya persembahkan karya ilmiah ini dengan penuh rasa

terimakasih & semoga Allah SWT memberkahi karya ilmiah ini sehingga dapat

bermanfaat untuk semua pihak. Amin.

Depok, April 2022

Prayoga Putra Pratama

v
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh kesehatan mata terhadap konsentrasi Siswa Siswi
Kelas XI SMAN 4 DEPOK” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh mata
terhadap konsentrasi dan belajar bagi siswa siswi kelas XI SMAN 4 Depok.
kesehatan mata adalah memiliki penglihatan yang lebih baik atau tanpa masalah, dan
mata bebas penyakit. terlepas dari itu ada langkah-langkah tertentu yang perlu anda
kerjakan untuk mempertahankan kesehatan mata ada seumur hidup
penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif ini
adalah tipe penelitian yang digunakan untuk menggambarkan kondisi data, serta
gejala-gejala yang ada didalamnya.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam karya ilmiah ini, penulis
memakai cara: Penelitian Kepustakaan (Library Research) .Penelitian kepustakaan ini
dimaksudkan sebagai usaha mengkaji literature dan buku maupun internet atau bahan
lainnya yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesehatan mata sangatlah penting bagi para
siswa siswi, karena jika siswa siswi tidak mamiliki mata yang sehat mereka akan
merasa terganggu penglihatannya yang berdampak siswa tidak dapat focus terhadap
pelajarannya tersebut. Oleh karena itu menjaga kesehatan mata sangatlah penting bagi
para siswa siswi.

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii

LEMBAR PERSEMBAHAN........................................................................... iii

LEMBAR MOTTO.......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR...................................................................................... v

ABSTRAK. ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah................................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

E. Manfaat Penelitian................................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

KERNGKA TEORI.......................................................................................... 5

PENGERTIAN KESEHATAN MATA........................................................... 5

GEJALA PENYAKIT MATA......................................................................... 6

CARA MENCEGAH PENYAKIT MATA...................................................... 11

vii
DAMPAK LALAI MENJAGA KESEHATAN MATA TERHADAP

KONSENTRASI BELAJAR............................................................................ 16

KERANGKA BERPIKIR................................................................................. 18

HIPOTESIS...................................................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 20

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN........................................................ 20

WAKTU PENELITIAN............................................................................. 20

TEMPAT PENELITIAN............................................................................ 21

POPULASI DAN SAMPEL............................................................................. 21

POPULASI................................................................................................. 21

SAMPEL..................................................................................................... 22

METODE PENELITIAN................................................................................. 23

METODE PENGUMPULAN DATA......................................................... 23

METODE ANALISIS DATA..................................................................... 23

INSTRUMEN PENELITIAN..................................................................... 24

SISTEMATIKA PENULISAN........................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 26

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada zaman ini konsentrasi sangatlah penting dalam melakukan segala suatu

kegiatan atau pekerjaan. Bayangkan kita sedang bersepedah di jalan yang ramai, kita

harus berkonsentrasi ke jalan agar kita tidak membahayakan diri sendiri dan

pengguna jalan lainya. Oleh sebah itu konsentrasi sangatlah pentik dalam kehidupan,

namun apasih yang dimaksud konsetrasi itu?.

Konsentrasi adalah kemampuan otak dan pikiran untuk memusatkan perhatian

kepada suatu hal tertentu, kebanyaan orang dapa berkonsentrasi pada satu hal saja.

Sebagai contoh ketika kita memilih untuk berkonsensi belajar maka kita akan fokus

pada pelajara yang sedang dipelajari karena keterbatasan otak manusia.

Konsentrasi adalah kemampuan otak dan pikiran kita untuk memusatkan

perhatian kepada suatu hal tertentu, kebanyakan orang hanya dapat berkonsentrasi

pada satu hal saja. Sebagai contoh ketika memilih untuk berkonsentrasi belajar maka

kita akan fokus pada pelajaran yang sedang dipelajari karena keterbatasan otak

manusia.

Pada umumnya otak hanya mampu memfokuskan tujuan pada satu hal. Jika

seseorang mencoba untuk fokus pada dua hal pada saat bersamaan maka yang terjadi

adalah konsentrasi orang tersebut terbagi dua sehingga tidak menghasilkan

1
2

konsentrasi yang maksimal. Walaupun memang ada beberapa orang yang dapat fokus

dalam 2 hal secara bersamaan, dan jumlahnya pun sangat sedikit.

Konsentrasi dipengaruhi oleh banyak hal, yang pertama adalah asupan nutrisi.

Pada masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak diperlukan asupan

makanan yang mengandung gizi seimbang, agar proses tersebut tidak terganggu

termasuk juga pertumbuhan otak yang tentunya akan mempengaruhi konsentrasi

Kedua, konsentrasi juga dipengaruhi oleh faktor psikologi dan fisik. Pikiran

yang jernih diperlukan untuk berkonsentrasi. Jika pikiran sedang dipenuhi oleh

berbagai masalah tentu akan semakin sulit untuk berkonsentrasi. Ini terjadi karena

otak sedang memfokuskan pikiran kepada masalah tersebut. Demikian juga dengan

kondisi fisik jasmani. Kondisi fisik yang kurang baik akan sangat mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi. Kondisi fisik yang tidak baik dapat

membuat pikiran menjadi cemas dan pada akhirnya mengganggu konsentrasi pada

suatu hal.

Selain itu, konsentrasi dapat terganggu karena penglihatan yang buruk.

Karena dalam melaksanakan suatu kegiatan harus melihat sesuatu dengan baik.

Sebagai contohnya, seorang pelajar yang memiliki gangguan mata sulit untuk melihat

tulisan yang ada dipapan tulis atau di buku. Oleh sebab itu, kesehatan mata sagatlah

peting dalam melakukan kegiatan belajar.


3

1.2 BATASAN MASALAH

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian secara mendalam,

maka peneliti hanya akan membahas Pengaruh kesehatan mata terhadap konsentrasi

belajar siswa kelas XI IPS SMAN 4 Depok dengan jumlah subjek 25% dari

keseluruhan populasi.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa kesehatan mata mempengaruhi konsentrasi siswa ?

2. Apa saja gangguan kesehatan mata ?

3. Apa yang harus di lakukan siswa untuk menjaga kesehatan mata ?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pentiknya kesehatan mata bagi pelajar

2. Mengetahui dampak kesehatan mata terhadap konsentrasi siswa sisiwi

3. Mengetahui jenis jenis ganguan mata


4

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi pembaca, dapat memberikan informasi tentang kesehatan mata

2. Bagi peneliti lain, dapat untuk memberikan masukan atau contoh untuk penelitianya.
Bab II

LANDASAN TEORI

2.1 KERANGKA TEORI

2.1.1 PENGERTIAN KESEHATAN MATA

Sebelum mengetahui apa itu kesehatan mata alangkah baiknya kita mengeahui

dulu. Apasih mata ?

Menurut sehatsenang

“Mata adalah organ yang sangat berharga. Memiliki mata yang sehat, serta
memberikan diri Anda aset untuk melihat keindahan dunia dan isinya. Itu
sebabnya, Anda harus menjaga kesehatan mata, terutama untuk menghindari
timbulnya berbagai risiko kesehatan. Ini bisa rabun jauh, presbiopia, miopia,
atau hipermetropi.”

Apa yang di maksud dengan kesehatan mata Pengertian kesehatan mata menurut para

ahli yaitu

“kesehatan mata adalah memiliki penglihatan yang lebih baik atau tanpa
masalah, dan mata bebas penyakit. terlepas dari itu ada langkah-langkah
tertentu yang perlu anda kerjakan untuk mempertahankan kesehatan mata ada
seumur hidup.”

5
6

2.1.2 GEJALA PENYAKIT MATA

Biasanya sebelum timbulnya penyakit ada gejala gejala yang menandai

penyakit tersebut akan muncul. Apa sih yang di maksud dengan gejala penyakit

mata?

Menurut sehatsenang

“Gangguan Penglihatan adalah gangguan yang menyebabkan


gangguan pada penglihatan normal. Berbagai jenis masalah
penglihatan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis dan
gangguan tertentu.”

Beberapa ini adalah gejala nya :

1. Konjungtivitis

Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang dan

membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh

iritasi, alergi, atau infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, mata dapat menjadi

bernanah.

Pengobatan konjungtivitis disesuaikan dengan penyebabnya. Jika konjungtivitis

disebabkan oleh alergi, penanganannya adalah dengan menjauhi pemicu alergi dan

menggunakan obat antihistamin.

Jika disebabkan oleh infeksi virus, konjungtivitis dapat sembuh sendiri dalam

beberapa hari. Sedangkan untuk konjungtivis yang disebabkan oleh infeksi bakteri,

dibutuhkan pengobatan dengan obat tetes mata atau salep mata antibiotik.

2. Mata Kering
7

Mata kering bisa terjadi pada siapa saja, tetapi keluhan ini lebih sering dialami

oleh lansia dan wanita. Penderita mata kering akan merasakan gejala berupa mata

terasa berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata merah, terasa perih atau

gatal, dan silau.

Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya produksi air

mata, penyakit autoimun, infeksi, iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu

sering terpapar angin atau sinar matahari, hingga efek samping obat-obatan.

Mata kering bisa ditangani dengan penggunaan obat tetes air mata (artificial

tears), atau obat untuk meningkatkan produksi air mata. Selain itu, faktor penyebab

mata kering juga perlu diidentifikasi dan diobati.

3. Katarak

Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit mata

ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur. Katarak

kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun, pada beberapa

kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada bayi baru lahir.

Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak

juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV,

kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan terapi

radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani dengan operasi.

4. Glaukoma
8

Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta orang. Glaukoma

terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya mengalami gangguan

penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh

peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam

mata.

Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia.

Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang yang

sudah berusia di atas 60 tahun.

Pengobatannya bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi

tekanan di dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik

operasi laser maupun operasi mata konvensional.

5. Kelainan refraksi (penglihatan buram)

Kelainan refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas, karena

fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya. Normalnya, fokus cahaya atau

bayangan suatu objek yang ditangkap mata akan jatuh di bagian belakang mata, yaitu

pada retina.

Pada penderita kelainan refraksi, fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina.

Akibatnya, objek tampak buram. Selain itu, kelainan refraksi juga bisa ditimbulkan

oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa.

Kelainan refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:


9

 Rabun dekat, yaitu penderita tidak dapat melihat objek dekat dengan jelas karena

fokus cahaya berada di belakang retina

 Rabun jauh, yaitu objek yang berada di kejauhan terlihat buram akibat fokus cahaya

berada di depan retina

 Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk melihat sesuatu

dengan jelas seiring bertambahnya usia, karena otot-otot di sekitar mata yang

kehilangan elastisitasnya dan mengeras

 Astigmatisme atau mata silinder, yaitu kondisi yang terjadi akibat kornea atau lensa

mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan lebih cembung atau cekung

6. Gangguan retina

Gangguan retina dapat memengaruhi bagian mana pun dari retina, yaitu lapisan di

belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan gambar ke otak.

Berikut adalah beberapa gangguan retina yang umum terjadi:

 Ablasi retina, yaitu retina robek atau terlepas akibat adanya cairan berlebih di

sekitarnya

 Retinopati diabetik, yaitu gangguan retina yang terjadi pada penderita diabetes,

khususnya pada penderita diabetes yang tidak berobat teratur

 Epiretinal membrane, yaitu jaringan parut di atas retina

 Lubang makula, yaitu cacat kecil di tengah retina, yang dapat terjadi ketika mata

mengalami cedera
10

 Degenerasi makula, yaitu menurunnya kemampuan melihat akibat penuaan, dengan

keluhan berupa adanya titik hitam (titik buta) di tengah penglihatan

 Retinitis pigmentosa, yaitu penyakit degeneratif yang memengaruhi retina, di mana

penderitanya dapat merasakan rabun di malam hari, penglihatan terganggu, atau

mudah silau

7. Kelainan kornea

Kornea adalah lapisan terluar mata yang membantu mata fokus menangkap sinar

atau gambar dari suatu objek, serta melindungi mata dari kuman, debu, dan zat

berbahaya. Berbagai kondisi yang dapat menyerang kornea adalah:

 Cedera mata

 Alergi

 Keratitis, yaitu peradangan pada kornea akibat infeksi atau iritasi terhadap zat tertentu

 Ulkus kornea, yaitu luka atau tukak pada kornea mata akibat infeksi, cedera, atau

paparan zat iritatif pada mata

 Distrofi kornea, yaitu kornea yang kehilangan kejernihannya karena adanya

penumpukan zat tertentu pada permukaan atau di belakang lapisan kornea.

Selain berbagai penyakit di atas, masih ada banyak jenis penyakit mata yang

dapat terjadi. Jika penglihatan Anda tiba-tiba kabur atau mata terasa nyeri, bengkak,
11

dan mengeluarkan cairan, segera periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan

penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.

2.1.3 CARA MENCEGAH PENYAKIT MATA

Fungsi mata sangatlah pentik bagi sebagian makhluk hidup salah satunya

iyalah manusia. Karena segala sesuatu aktivitas tidak lepas dari peran mata. Oleh

sebab kita harus tau cara menjaga kesehatan mata . Nah, ada beberapa cara menjaga

kesehatan mata yang dapat Anda lakukan. Dengan mata yang sehat, Anda pun dapat

melihat dengan jelas dan melakukan rutinitas sehari-hari dengan lebih nyaman. Yaitu

dengan cara sebagai berikut :

1. Periksakan mata secara rutin

Setiap orang, mulai dari anak-anak hingga lansia, dianjurkan untuk memeriksakan

mata secara rutin setidaknya 2 tahun sekali. Orang dewasa yang sudah berusia lebih

dari 40 tahun, bahkan disarankan untuk memeriksakan mata setahun sekali.

Hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit mata yang berkaitan dengan

pertambahan usia, seperti degenerasi makula, glaukoma, dan katarak.

Melalui pemeriksaan mata, dokter dapat memantau kondisi mata dan mendeteksi

sejak dini masalah pada mata akibat penyakit tertentu, seperti diabetes dan tekanan

darah tinggi.
12

Melalui pemeriksaan mata, dokter dapat memantau kondisi mata dan mendeteksi

sejak dini masalah pada mata akibat penyakit tertentu, seperti diabetes dan tekanan

darah tinggi.

2. Konsumsi makanan bergizi

Untuk menjaga kesehatan mata, Anda disarankan untuk mengonsumsi

makanan bernutrisi yang kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin E,

lutein, selenium, dan asam lemak omega-3.

Beberapa nutrisi di atas diketahui dapat menangkal masalah mata terkait usia,

misalnya katarak dan degenerasi makula. Anda dapat memperoleh berbagai nutrisi

tersebut dengan mengonsumsi sayuran hijau, salmon, tuna, telur, kacang-kacangan,

dan jeruk.

3. . Istirahatkan Mata

Istirahatkan mata setiap 20 menit saat menjalankan aktivitas dengan ponsel,

laptop, maupun mengerjakan tugas sekolah. Bila perlu, atur waktu khusus untuk

mengerjakan tugas dan mengerjakan aktivitas lain.

Agar mata tidak mudah lelah, variasikan belajar tidak hanya menatap layar

laptop, ponsel, atau televisi, tapi juga melihat buku. Setelah menyelesaikan satu

tugas, arahkan melihat ke luar jendela rumah atau melakukan aktivitas lain selain

menatap layar ponsel atau laptop selama 20 detik

4. Tidak Belajar di Ruangan Gelap


13

Hindari menggunakan laptop atau gawai di ruangan yang sangat terang.

Kondisi ruangan yang terlalu silau cahaya juga dapat membuat mata menjadi mudah

tegang dan mudah terkena myopia atau rabun jauh. Usahakan untuk selalu mengatur

tingkat kecerahan dan kontras pada layar ponsel, laptop, atau televisi di rumah.

Sesuaikan dengan kenyamanan.

5. Duduk dengan Posisi Nyaman

Saat belajar dengan ponsel maupun mengerjakan tugas, arahkan anak agar

duduk dalam posisi yang nyaman. Jangan biarkan anak memegang gawai atau buku

sambil berbaring atau tengkurap karena memperbesar kemungkinan terkena rabun

jauh.

6. Jaga Jarak Mata dengan Layar

Ketika menatap layar ponsel dari jarak dekat saat proses belajar daring

usahakan jaraknya antara 40 centimeter sampai 60 centimeter. Jika bisa , usahakan

untuk memberikan layar yang lebih besar agar tidak terlalu dekat ketika menatap

layar saat belajar, seperti laptop atau tablet yang berukuran besar.

7. Hindari penggunaan gawai terlalu lama

Menatap layar komputer atau smartphone terlalu lama dapat menyebabkan

mata lelah. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, nyeri leher, sakit pada bahu dan

punggung, mata kering, serta pandangan menjadi kabur.


14

Jika Anda bekerja di depan komputer sepanjang hari, istirahatkan mata

dengan mengalihkan pandangan selama 20 detik, setiap 20 menit sekali. Anda juga

bisa mengistirahatkan mata selama 15 menit setiap 2 jam sekali.

Bila mata terasa kering, Anda bisa sering mengedipkan mata atau

menggunakan obat tetes mata.

8. Hindari paparan sinar ultraviolet

Tak hanya kulit, mata juga perlu dilindungi dari efek berbahaya sinar

ultraviolet. Hal ini karena mata yang terlalu sering terpapar sinar ultraviolet lebih

berisiko mengalami katarak, degenerasi makula, kornea terbakar, dan bahkan kanker

mata.

Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memakai kacamata hitam yang dapat

melindungi mata dari sinar UVA dan UVB atau menggunakan topi bertepi lebar saat

beraktivitas di siang hari.

9. Hentikan kebiasaan merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit katarak, degenerasi

makula, dan kerusakan saraf optik yang mampu menyebabkan kebutaan serta

merusak retina mata. Oleh karena itu, bila Anda seorang perokok aktif, hentikan

kebiasaan merokok mulai sekarang juga.

10. Hati-hati saat menggunakan make up

Make up berbentuk cairan atau krim umumnya rentan akan pertumbuhan

bakteri bila terlalu lama tidak digunakan. Oleh karena itu, buang dan ganti make up

Anda jika sudah 3 bulan digunakan. Hindari pula saling berbagi pakai alat rias.
15

Selain itu, pastikan untuk mencuci wajah hingga bersih sebelum dan setelah

memakai make up. Jika mengalami iritasi atau infeksi mata ketika mengenakan make

up, hapus riasan dan segera periksakan diri ke dokter.

11. Olahraga secara rutin

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko

penyakit mata dan bahkan menurunkan risiko kehilangan penglihatan akibat tekanan

darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol yang tinggi.

12. Menggunakan Kacamata Antiradiasi

Cara lain yang bisa dilakukan orang tua agar anaknya tidak terkena myopia

atau mata minus adalah dengan memberikan kacamata antiradiasi atau kacamata baca

komputer, karena kacamata ini berfungsi untuk menangkal efek sinar biru yang

berpotensi merusak mata serta dapat mengurangi ketegangan mata saat melihat layar.

Selain berbagai cara di atas, Anda juga dianjurkan untuk menghindari

kebiasaan membaca di tempat gelap. Saat membaca, jaga jarak antara mata dan buku

atau objek bacaan sebanyak sekitar 25–30 cm, termasuk ketika Anda sedang

membaca sambil berbaring.

Cara menjaga kesehatan mata juga dapat dilakukan dengan tidak mengabaikan

berbagai masalah pada mata. Namun, jika keluhan pada mata terus berlanjut atau

mata terasa sakit, bengkak, dan menyebabkan penglihatan Anda terganggu, jangan

ragu untuk segera memeriksakan mata ke dokter.


16

2.1.4 DAMPAK LALAI MENJAGA KESEHATAN MATA TERHADAP

KONSENTRASI BELAJAR

Konsentrasi adalah kemampuan otak dan pikiran untuk memusatkan perhatian

kepada suatu hal tertentu, kebanyaan orang dapa berkonsentrasi pada satu hal saja.

Sebagai contoh ketika kita memilih untuk berkonsensi belajar maka kita akan fokus

pada pelajara yang sedang dipelajari karena keterbatasan otak manusia.

Konsentrasi adalah kemampuan otak dan pikiran kita untuk memusatkan

perhatian kepada suatu hal tertentu, kebanyakan orang hanya dapat berkonsentrasi

pada satu hal saja. Sebagai contoh ketika memilih untuk berkonsentrasi belajar maka

kita akan fokus pada pelajaran yang sedang dipelajari karena keterbatasan otak

manusia.

Pada umumnya otak hanya mampu memfokuskan tujuan pada satu hal. Jika

seseorang mencoba untuk fokus pada dua hal pada saat bersamaan maka yang terjadi

adalah konsentrasi orang tersebut terbagi dua sehingga tidak menghasilkan

konsentrasi yang maksimal. Walaupun memang ada beberapa orang yang dapat fokus

dalam 2 hal secara bersamaan, dan jumlahnya pun sangat sedikit.

Konsentrasi dipengaruhi oleh banyak hal, yang pertama adalah asupan nutrisi.

Pada masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak diperlukan asupan

makanan yang mengandung gizi seimbang, agar proses tersebut tidak terganggu

termasuk juga pertumbuhan otak yang tentunya akan mempengaruhi konsentrasi

Kedua, konsentrasi juga dipengaruhi oleh faktor psikologi dan fisik. Pikiran

yang jernih diperlukan untuk berkonsentrasi. Jika pikiran sedang dipenuhi oleh
17

berbagai masalah tentu akan semakin sulit untuk berkonsentrasi. Ini terjadi karena

otak sedang memfokuskan pikiran kepada masalah tersebut. Demikian juga dengan

kondisi fisik jasmani. Kondisi fisik yang kurang baik akan sangat mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi. Kondisi fisik yang tidak baik dapat

membuat pikiran menjadi cemas dan pada akhirnya mengganggu konsentrasi pada

suatu hal.

Selain itu, konsentrasi dapat terganggu karena penglihatan yang buruk.

Karena dalam melaksanakan suatu kegiatan harus melihat sesuatu dengan baik.

Sebagai contohnya, seorang pelajar yang memiliki gangguan mata sulit untuk melihat

tulisan yang ada dipapan tulis atau di buku. Oleh sebab itu, kesehatan mata sagatlah

peting dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam kegiatan belajar mata sangatlah pentik bagi para pelajar. Agar dapat

melihat dan memahmi suatu pelajaran yang di pelajarin. Mau dari papan tulis,buku

atau pun dari layar computer.

Menurut Ketua Bank Mata Jogja Suhardjo

“Mata minus dan rabun jauh pasti akan mengganggu prestasi belajar, karena
tidak ada orangtua manapun yang menginginkan anaknya jadi bodoh rapornya
turun nilainya,” ujar Suhardjo dalam jumpa pers World Sight Day di RS Mata
Dr “YAP” Rabu (10/10).
18

2.2 KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk belajar

dengan baik diperukan adanya kondisi mata yang sanagat baik. Karena dalam

melakukan belajar di sekolah maupun di rumah, mata memiliki peran yang sangat

penting untuk melihat dalam membaca dan menulis. Kita ambil contoh seorang

pelajar yang memiliki rabun jauh akan lebih susah mengikuti kegiaan belajar

mengajar ,disbanding orang yang memiliki mata yang sehat.

2.3 HIPOTESIS

Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya

Hipotesis yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah memiliki mata yang sehat

dapat membantu kegiatan belajar dan hasil belajar siswa. Karena dengan mata yang

sehat kita dapat sanagat mudah untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak

terganggu.

tenang. Tanpa disadari hal tersebut membuat seseorang berkonsentrasi pada saat

belajar dalam suatu interaksi sosial bersama rasa senang dan rileks. Dalam hal ini

yang menjadi hipotesis awal adalah (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

Ho: Terdapat pengaruh kesehatan mata terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XI

IPS SMAN 4 Depok.


19

Ha: Tidak terdapat pengaruh kesehatan mata terhadap konsentrasi belajar siswa kelas

XI IPS SMAN 4 Depok.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

3.1.1 WAKTU PENELITIAN

No Januari Februari Maret April Keterangan


Uraian
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Terlaksana
Pengajuan Terlaksana
1. ✔
Judul
Disetujui Terlaksana
2. ✔
Judul
Pengajuan Terlaksana
3. ✔
Bab 1
4. Revisi Bab 1 ✔ Terlaksana

Pengajuan Terlaksana
5. ✔
Bab 2
6. Revisi Bab 2 ✔ Terlaksana

Pengajuan Terlaksana
7. ✔
Bab 3
8. Revisi Bab 3 ✔ Terlaksana

9. Penyelesaiaan ✔ Terlaksana

3.1.2 TEMPAT PENELITIAN

20
21

Penelitian ini berlokasi di SMAN 4 DEPOK Tepatnya berlokasi di jalan Jeruk

Raya No.1 Kompleks Sukatani Permai Cimanggis Kota Depok. Penelitian akan

dilakukan saat penyebaran angket berupa kuesioner yang akan diberikan kepada 20%

siswa kelas XI IPS SMAN 4 untuk kemudian diisi.

3.2 METODE PENELITIAN

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif. Metode penelitian deskriptif ini adalah tipe penelitian yang digunakan

untuk menggambarkan kondisi data, serta gejala-gejala yang ada didalamnya.

3.3 POPULASI DAN SEMPEL

3.3.1 POPULASI

Dalam hal ini penulis menyertakan pengertian populasi menurut para ahli

yaitu sebagai berikut.

“Populasi merupakan kelompok tertentu dari sesuatu (benda, orang,


peristiwa dan sebagainya) yang dipilih oleh peneliti di mana hasil studinya
atau penelitiannya dapat digeneralisasikan terhadap kelompok tersebut.
Suatu populasi sedikitnya mempunyai satu karakteristik yang
membedakannya dengan kelompok yang lain (Gay, 1987).”

Sama halnya dengan pengertian diatas Arikunto (2006) menjelaskan

bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya

merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus. Populasi dalam
22

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 4 Depok.

3.3.2 SEMPEL PENELITIAN

Sampel merupakan contoh atau himpunan bagian (subset) dari suatu

populasi yang dianggap memiliki populasi tersebut sehingga informasi apapun

yang dihasilkan oleh sampel bisa dianggap mewakili keseluruhan populasi.

Dalam hal ini peneliti memperkuat pendapat diatas dengan pendapat para

ahli sebagai berikut.

“Sampel memiliki arti suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik


yang dimiliki oleh sebuah Populasi. Jika Populasi tersebut besar, sehingga
para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari
keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut beberapa kendala yang
akan di hadapkan di antaranya seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu
maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari
populasi itu (Sugiyono, 2008).”

Sama halnya dengan pendapat diatas Arikunto menjelaskan pendapatnya

sebagai berikut.

“Apabila subjeknya kurang dari 100,lebih baik diambil semua sehingga


penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah
subjek penelitian lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 20-25%
atau lebih. Melalui teori tersebut, peneliti akan mengambil sampel 25%
dari keseluruhan populasi (Arikunto, 2010).”
23

3.4 METODE PENELITIAN

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif. Metode penelitian deskriptif ini adalah tipe penelitian yang digunakan

untuk menggambarkan kondisi data, serta gejala-gejala yang ada didalamnya.

teknik pengumpulan data

3.4.1 METODE PENGUMULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam karya ilmiah ini,

penulis memakai cara: Penelitian Kepustakaan (Library Research) .Penelitian

kepustakaan ini dimaksudkan sebagai usaha mengkaji literature dan buku maupun

internet atau bahan lainnya yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

3.4.2 Metode analisis data

Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari

suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.

Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini:

1. Tahap Penelitian

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

 Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel.

 Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan untuk

penelitian.

b. Pelaksanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
24

 Peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian.

 Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan instrumen penelitian.

c. Evaluasi pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang

telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.

d. Penyusunan laporan pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan

melaporkan hasil-hasil penelitian.

3.4.3 INSTRUMEN PENELITIAN

Adapun prosedur yang dilakukan dalam penyusunan instrumen ini adalah:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan oleh peneliti dan guru bidang mata pelajaran.

Pada tahap ini ditentukan mengenai:

1. Materi pokok yang akan diteliti.

2. Bentuk-bentuk soal yang akan digunakan.

b. Pembuatan butir soal dilakukan oleh peneliti berdasarkan perencanaan yang telah

dibuat, karena untuk menjaga kemungkinan soal tes yang mungkin tidak tepat untuk

tes atau rusak.

3.5 SISTEMATIKA PENELITIAN

 BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah.


25

batasan masalah, tujuan penilitian, serta manfaat penelitian. Secara ringkas pada

Bab 1 memuat alasan peneliti memilih judul, pemilihan masalah apa yang akan

diteliti, dan pengaruh yang ditimbulkan di akhir penelitian.

 BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam

proses penyusunan penelitian ini. Berisi definisi-definisi serta teori-teori menurut

para ahli yang telah dibuktikan sebelumnya, yang menjadi dasar dalam penulisan

penelitian yang diambil dari beberapa sumber. Terdapat juga kerangka berpikir

yang merupakan skema penggambaran sebab akibat.

 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab tiga terdiri dari Waktu dan Tempat Penelitian, Metode Penelitian,

Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik

Analisis Data dan Sistematika Penelitian.


26

DAFTAR PUSTAKA

 https://sehatsenang.

>

/gejala-penyakit-mata/

 https://sehatsenang.com/category/kesehatan-mata/

 https://www.alodokter.com/inilah-penyakit-mata-yang-umum-terjadi

 https://www.alodokter.com/inilah-gejala-dan-cara-mengobati-sakit-mata-secara-alami

 https://www.alodokter.com/tujuh-cara-menjaga-kesehatan-mata

 https://www.merdeka.com/jateng/6-dampak-menatap-layar-terlalu-lama-bagi-

kesehatan-mata-dapat-sebabkan-migrain-mata-kln.html

 https://yoursay.suara.com/health/2020/10/19/142856/fenomena-myopia-booming-

dan-risiko-mata-minus-akibat-belajar-online

 https://radarjogja.jawapos.com/jogja-raya/2018/10/11/kesehatan-mata-bisa-ganggu-

prestasi-belajar/

 https://kbbi.web.id/konsentrasi

 https://www.duniadosen.com/penelitian-deskriptif/

 https://rachmatul4112.wordpress..com2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-dalam-

penelitian-kuantitati
27

Anda mungkin juga menyukai