Anda di halaman 1dari 6

soal-soal:

1.Apa yang dimaksud persekutuan?

2.Bagaimana karakteristik persekutuan?

3.Jelaskan yang biasa dilakukan persekutuan?

4.Buatlah rangkuman tentang likuidasi persekutuan,berisi teori dan


perhitungannya?

NAMA : CHRISTIN SIAY INSORSERI, SARAWA

NIM : 01121037
Jawab.
1. Persekutuan artinya persatuan orang-orang yang sama kepentingannya terhadap suatu
perusahaan tertentu. Sekutu artinya peserta pada suatu perusahaan.
Persekutuan adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu dalam persekutuan, dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi.

2. Karakteristik Persekutuan
Secara umum ada 5 yang menjadi karakteristik persekutuan yaitu :
a. Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency) Setiap anggota merupakan agen dari pada
persekutuan untuk mencapai tujuanusahanya
b. Jangka waktu terbatas (Limited life)
Persekutuan tetap ada selama orang-orang (badan-badan) yang
mengadakanpersekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya.
c. Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability )
Tangung jawab seorang anggota terbatas pada jumlah yang ditanam di dalam
usahapersekutuan.
d. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest ina
Partnership) Kekayaan yang ditanam di dalam perusahaan tidak lebih dari hak milik
yang terpisah dari anggota yang menjadi kekayaan persekutuan.
e. Pengembalian bagian keuntungan persekutuan Setiap anggota mendapat bagian dari
keuntungan persekutuan. Suatu persetujuanyang dibuat untuk membagi keuntungan
itu sendiri, tidak merupakan suatu bentukpersekutuan.

3. Pada prakteknya, tidak semua orang yang mempunyai usaha dalam bentuk perusahaan
persekutuan wajib turun langsung dalam pengelolaan perusahaan. Bentuk keterlibatan
orang tersebut bergantung pada bentuk perusahaan persekutuan yang diikuti. Disamping
itu, perusahaan akan melihat dari jumlah modal yang ditanamkan. Adapun beberapa ciri-
ciri dari perusahaan persekutuan adalah:
a. Hak kepemilikan bersama, bentuk kepemilikan atas perusahaan dipunyai secara bersama
dan bukan individu. Dimana setiap orang yang menanamkan ekuitas ke perusahaan
tersebut, akan mempunyai hak yang sama. Semua orang memiliki hak penuh untuk
mengembangkan usaha tersebut.
b. Modal milik bersama, perusahaan yang dibentuk dengan kesepakatan bersama, jika salah
satu dari pendirinya keluar dari perusahaan, maka usaha itu harus dibubarkan. Mengingat
perusahaan itu dibentuk dengan atas nama bersama, bukan perorangan.
c. Tanggung jawab tidak terbatas, tiap-tiap penanam modal akan mempunyai hak dan
kewajiban sama. Besarnya kewajiban tergantung pada bentuk perusahaan yang didirikan,
pun demikian dengan keterlibatan individu dalam perusahan itu.
d. Besar keuntungan tergantung kesepakatan, proporsi pembagian imbal hasil akan
dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat di awal pendirian perusahaan.
Dimana dalam kesepakatan tersebut juga akan mencantumkan peran masing-masing
pihak dalam operasional perusahaan.

4. Contoh 1.
Persekutuan “Cinta Sekali” yang anggotanya A,B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003
bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak
ada kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat
direalisasikan seluruhnya menjadi uang kas. Pembagian laba ruginya dengan
perbandingan 4:4:2.
Adapun laporan keuangannya adalah :

CV. RIMBA HARMONI


Neraca
Per 31 Desember 2018
AKTIVA HUTANG DAN MODAL

Hutang Dagang Rp. 60.000


Kas Rp. 20.000 Hutang Kepada Sekutu B Rp. 10.000
Piutang Dagang Rp. 30.000 Modal A Rp. 40.000
Persediaan Rp. 40.000 Modal B Rp. 40.000
Modal C Rp. 20.000
Aktiva Tetap Rp. 80.000

Total Aktiva Rp. 150.000 Total Passiva Rp. 150.000


Realisasi aktiva non kas adalah sebagai berikut :

1. Piutang dagang dapat ditagih sebagai Rp 25.000

2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 42.000

3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 50.000

Untuk mempermudah di dalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun menjadi


ikhtisar sebagai berikut :

CV. RIMBA HARMONI


Laporan Likuidasi

Moda
A.Teta Modal Modal
Kas Piutang Persd H.Dag H.Kpd B l
p A C
B
S.sbllikuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000
Realisasipiutan
g
Dan distribusi 25000 -30000 -2000 -2000 -2000
rugi
45000 0 40000 80000 60000 10000 38000 38000 19000
Realisasi
Persediaan
Dan distribusi 42000 -40000 800 800 200
laba
87000 0 0 80000 60000 10000 38800 38800 19400
Realisasi tetap
Dan distribusi 50000 - -12000 -12000 -6000
rugi 80000
137000 0 0 0 60000 10000 26800 26800 13400
Pmbympd -60000 -60000
krditur
77000 0 0 0 0 10000 26800 26800 13400
Pem.kpdskutu -10000 -10000
B
67000 0 0 0 0 0 26800 26800 13400
Pmbgian kpd -67000 -26800 -26800 -13400
anggt
S.stlh likuidasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi
1. Jurnal penagihan piutang dagang

Kas Rp 25.000
Modal A Rp 2.000
Modal B Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 25.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berari ada kerugian
penagihan piutang sebesar Rp 5.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:2)

2. Jurnal penjualan persediaan

Kas Rp 42.000
Modal A Rp 800
Modal B Rp 800
Modal C Rp 400
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 42.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
keuntungan sebesar Rp 2.000 dibagikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan
4:4:2)

3. Jurnal penjualan aktiva tetap

Kas Rp 50.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 50.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000 dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan
4:4:2)

4. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal


Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000

5. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur internal


Hutang kepada sekutu B Rp 10.000
Kas Rp 10.000

6. Pembagian kepada para anggota

Modal A Rp 26.800
Modal B Rp 26.800
Modal C Rp 13.400
Kas Rp 67.000

Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian modal kepada
para anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau beberapa anggota sekutu
mengalami defisit modal. Ada dua kemungkinan dalam permasalahan defisit modal anggota: (1)
anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar, (2) anggota yang mengalami defisit
modal tidak mampu membayar. Permasalahan yang lebih serius lagi apabila hasil realisasi aktiva
non kas tidak mampu menutupi hutangnya.

Anda mungkin juga menyukai