DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
GEGER
Nglandung 1, Ngalndung Kecamatan Geger, Madiun
J Sumber 1. https://www.unicef.org/indonesia/id/child-
protection/apa-itu-cyberbullying#10 (di akses pada
2 April 2021).
2. Pandie, Mirla Marleni & Weismann, Ivan Th. J.
2016. “Pengaruh Cyberbullying Di Media Sosial
Terhadap Perilaku Reaktif Sebagai Pelaku Maupun
Sebagai Korban Cyberbullying Pada Siswa Kristen
Smp Nasional Makassar ”. Jurnal JAFFRAY. Vol
14, no 1
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
bersama
2. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta
didik/ siswa untuk menanyakan kabar dan
mempresensi siswa
3. Peserta didik/siswa menjawab dengan
menyampaikan kabar dan memperhatikan guru Bk
yang sedang mempresensi
4. Guru BK menyampaikan tujuan layanan bimbingan
dan konseling klasikal tentang stop cyberbullying
saat sekolah daring/online
5. Peserta didik/siswa memperhatikan dan
mendengarkan tujuan layanan yang disampaikan
guru BK
1. Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan,
b. Penjelasan tentang
tugas dan tanggungjawab peserta didik
langkah-langkah
2. Guru Bk memberikan kontrak layanan dengan
kegiatan
murid untuk menjalani layanan dengan baik
c. Mengarahkan
Guru BK mengajak peserta didik/siswa untuk berbagi
kegiatan
pengalaman terhadap topic yang bicirakan
(konsolidasi)
1. Guru BK Guru BK menjelaskan kegiatan yang
akan ditempuh siswa pada tahap selanjutnya
d. Tahap Peralihan
2. Guru Bk menanyakan kesiapan peserta didik/siswa
(Transisi)
untuk melanjutkan ketahap inti
3. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan diri siswa
2. Tahap Inti
a. Kegiatan Peserta 1. Peserta didik menyimak materi layanan yang
Didik dipaparkan melalui powerpoin
2. Peserta didik mengklasifikasikan materi stop
cyberbullying
3. Peserta didik merefleksikan diri dengan meteri stop
cyberbullying
4. Peserta didik membuat simulasi perencanaan
menghadapi cyberbullying saat sekolah daring
3. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk membuat
kesimpulan terkait layanan stop cyberbullying
2. Guru Bk merefleksikan peserta didik dengan
menanyakan manfaat/makna dari layanan yang
telah dilalui secara lisan
3. Guru Bk memberikan penguatan dan
menyampaikan materi yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa
bersama dan salam
N Evaluasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. PENGERTIAN CYBERBULLYING
Menurut Unicef Cyberbullying (perundungan dunia maya)
ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini
dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game,
dan ponsel. Adapun menurut Think Before Text, cyberbullying adalah
perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau
individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari
waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah
melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Jadi, terdapat perbedaan
kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini
merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental.
Dalam Pandie dan Weismann (2016) Cyberbullying adalah bentuk
intimidasi yang pelaku lakukan untuk melecehkan korbannya melalui
perangkat teknologi. Pelaku ingin melihat seseorang terluka, ada banyak
cara yang mereka lakukan untuk menyerang korban dengan pesan kejam
dan gambar yang mengganggu dan disebarkan untuk mempermalukan
korban bagi orang lain yang melihatnya.
B. FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI
Sepertihalnya perilaku Bullying maupun perilaku-perilaku antisosial lain
yang lebih umum pastinya memiliki faktor-faktor risiko latar serupa:
biologis, personal, keluarga, kelompok sebaya, sekolah/institusi dan
masyarakat. Ada beberapa faktor yang memengaruhi motif perilaku
cyberbullying yaitu:
1. Predictor Keluarga
2. Faktor Internal
Kartini Kartono (dalam Pandie dan Weismann, 2016)
menjelaskan Tingkah laku yang menjurus pada kriminalitas,
merupakan kegagalan sistem pengontrol diri anak terhadap dorongan-
dorongan instinktifnya. Dengan kata lain, anak muda tidak mampu
mengendalikan naluri (instink) dan dorongan-dorongan primitifnya
dan tidak bisa menyalurkannya ke dalam perbuatan yang bermanfaat
dan lebih berbudaya.
3. Faktor Eksternal
Faktor eksternal atau eksogen dikenal pula sebagai pengaruh
alam sekitar, faktor sosial atau faktor sosiologis yang adalah semua
perangsang dan pengaruh luar yang menimbulkan tingkah laku tertentu
pada anak-anak remaja (tindak kekerasan, kejahatan, perkelahian
massal dan seterusnya). Kelompok sebaya dan lingkungan atau iklim
sekolah secara umum juga memiliki efek kuat bagi seorang siswa
menjadi pelaku bullying.
C. DAMPAK CYBERBULLYING
Dampak dari cyberbullying antara lain :
1. Secara Mental akan merasa kesal, malu, bodoh, hingga bahkan marah.
2. Secara Emosional dampak dari cyberbullying ini adalah merasa malu
atau kehilangan minat pada hal-hal yang kamu sukai.
3. Secara Fisik ialah lelah (kurang tidur), atau mengalami gejala seperti
sakit perut dan sakit kepala.