56
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN FINANSIAL SUNGKAI (Wahyudi)
ABSTRACT
Forestry concession conduct the plantation project at the logged over areas using TPTI silvicultural
system. The aim of this research was to analyze the growth and financial value of sungkai (Peronema
canescens) that be planted at the logged over areas of PT Gunung Meranti at the Kapuas, Central
Kalimantan Province, using TPTI silvicultural system. The research analyzed of 100 samples of sungkai
and it analysed of its growth until 13 years old and estimate of financial value until 40 years old at the
future with loan interest assumption 19,5% and 16%, expense increase 10%, price decrease 10% and the
form factor 0,6. The living percentage of sungkai at the 13 years old namely 89,7%. Mean Annual
Increment (MAI) namely 11,90 m3/ha/year, and the best financial cycle for the worker of wood company
class namely 13 to 25 years.
Keywords: Analyze, financial, growth, Peronema canescens
diameter tahunan rata-rata dapat dilihat hampir semua tanaman belum mempunyai
pada Grafik 1. percabangan. Namun demikian ketika
tanaman telah mencapai kelas diameter
2 layak tebang, semua tanaman sudah
1,8
mempunyai percabangan sehingga dapat
menentukan volume batang yang baik.
1,6
Riap volume tahunan berjalan (CAI)
1,4
dan riap volume tahunan rata-rata (MAI)
1,2
dapat dinyatakan dalam volume per hektar
Cm
m3/ha/th
CAI (cm/th) 0 1,86 1,8 1,8 1,9 0,8 1,3 1,8 1,3 1,4 1,3 1,6 1,4 1,4 20,00
MAI (cm) 0 1,86 1,84 1,83 1,85 1,65 1,59 1,62 1,58 1,56 1,54 1,54 1,53 1,52 15,00
Tahun
10,00
= CAI 0,00 0,00 1,60 1,92 3,60 2,11 4,77 7,44 7,88 10,96 21,90 30,02 29,43 33,11
Pada Grafik 1 terlihat bahwa riap
= MAI 0,00 0,00 0,80 1,18 1,78 1,85 2,33 3,06 3,67 4,48 6,22 8,38 10,14 11,90
diameter tahunan rata-rata tanaman
Tahun
sungkai pada empat tahun pertama sebesar
1,59 cm/th, namun kemudian terhenti
pada tahun ke-5 sebesar 0,85 cm/th yang Gambar 2. Grafik CAI dan MAI (volume)
disebabkan curah hujan yang menurun. tanaman sungkai sampai umur
Pada tahun-tahun berikutnya sampai tahun 13 tahun
ke-13 riap diameter tanaman sungkai
menunjukkan grafik yang cukup stabil Pada pertumbuhan volume per hektar
dengan kisaran angka (MAI) sebesar 1,4 disamping dipengaruhi oleh pertambahan
cm/th. Meskipun grafik CAI turun naik, riap diameter juga dipengaruhi oleh tinggi
namun secara keseluruhan pertumbuhan bebas cabang dan prosen hidup tanaman
tanaman sungkai sampai umur 13 tahun yang dinyatakan dalam jumlah pohon per
masih berada dalam tahap ke-1 yang hektar.
merupakan periode pertumbuhan optimal. Pada umur 13 tahun potensi tanaman
Tinggi bebas cabang tanaman sungkai sungkai di areal penelitian mencapai
baru nampak secara merata pada umur 7 154,74 m3/ha sementara itu menurut
tahun. Sebelum umur tersebut, masih Dephut (1980a) potensi tanaman sungkai
banyak tanaman yang belum membentuk umur 15 tahun sebesar 173 m3/ha.
cabang guna menandai letak bebas Perbedaan potensi sebesar 18,26 m3/ha
cabangnya. Bahkan pada umur satu tahun dalam waktu 2 tahun optimis dapat
61
Jurnal Hutan Tropika (ISSN: 1693-7643)
Vol. XI No.2, Desember 2016. Hal. 56-64
dicapai, karena potensi tanaman sungkai sekarang (present value) tahun 1992, yaitu
di areal penelitian satu tahun sebelumnya pada saat kegiatan penyiapan lahan dan
cuma 121,63 m3/ha, atau meningkat penanaman dilakukan. Perhitungan
sebanyak 33,11 m3/ha selama 1 tahun. menggunakan pendekatan nilai tunggak
Dengan demikian tanaman sungkai di dimana variabel pengeluaran (cost) dan
areal penelitian tumbuh secara normal. suku bunga didasarkan pada kondisi
Lokasi penelitian tanaman sungkai sebenarnya yang telah terjadi. Pada
mempunyai kondisi curah hujan dan hari analisis ke depan, setelah tahun 2016,
hujan rata-rata sebesar 2.690 mm/th dan variabel yang digunakan menggunakan
169 hari/th, tipe iklim A, suhu dan asumsi yang didasarkan pada
kelembaban rata-rata selama lima tahun perkembangan terakhir.
terakhir sebesar 24,97oC dengan Perhitungan nilai sekarang tanaman
kelembaban 86,1%, jenis tanah podsolik sungkai yang diasumsikan dalam luasan 1
merah kuning, kedalaman tanah lebih dari hektar selama 40 tahun dengan bunga
1 m, kelerengan yang datar serta berada pinjaman sebesar 19,5% sebelum dan
pada ketinggian 180 m dpl. Pengukuran setelah tanaman berumur 13 tahun
yang dilakukan tahun 2005 menunjukkan disajikan dalam Tabel 1.
pH tanah areal penelitian 3,46-3,54.
Menurut Deptan (1980a) tanaman sungkai Tabel 1. Nilai NPV, IRR dan BCR
dapat tumbuh pada tanah latosol dengan tanaman sungkai per tahun
ketinggian 0-600 m dpl, tipe iklim A, B
dan C. Sedangkan menurut Hatta (1999) Umur NPV IRR BCR
tanaman sungkai dapat tumbuh pada tanah (th)
podsolik merah kuning dan latosol dengan 5 -1.143.601,62 0% 0,0000
kisaran suhu 21-34oC, curah hujan 773- 10 1.197.754,85 27,01 % 1,8457
2.790 mm/th dan pH tanah 3-5,6. Dengan 13 5.973.003,20 36,95 % 4,6446
demikian tempat tumbuh areal penelitian 15 5.407.909,76 33,76 % 4,4789
20 2.213.146,80 25,61 % 2,5500
telah sesuai dengan pertumbuhan tanaman 25 616.373,98 21,15 % 1,4523
sungkai. 35 -722.665,24 16,74 % 0,2994
Gambar 2 menunjukkan bahwa sampai 40 -987.218,36 31,48 % 0,2374
umur 13 tahun tanaman sungkai masih
berada pada masa pertumbuhan tahap ke-
1. Grafik CAI maupun MAI masih Berdasarkan hasil analisis finansial
menunjukkan kenaikan dan belum tanaman sungkai yang dilakukan sampai
menunjukkan adanya tanda-tanda turun umur 40 tahun, diketahui bahwa daur
atau bertemu. Hal ini berarti sampai umur ekonomis tanaman sungkai dimulai umur
13 tahun dan sampai beberapa tahun ke 10 sampai 25 tahun dengan perolehan
depannya tanaman sungkai masih berada nilai finansial tanaman yang bervariasi.
dalam masa pertumbuhan yang baik. Daur ekonomis terbaik dicapai pada umur
13 dengan nilai NPV sebesar
5.973.003,20; nilai IRR sebesar 36,95%
C. Analisis Finansial dan nilai BCR sebesar 4,6446 yang
semuanya menunjukkan indikator
Analisis finansial tanaman sungkai kelayakan. Pada umur 14 dan 15 tahun
dilakukan dengan pendekatan nilai
.62
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN FINANSIAL SUNGKAI (Wahyudi)
tanaman ini masih mempunyai ini didasarkan pada tingkat suku bunga
keuntungan yang relatif tinggi. Pada umur yang lebih baik serta antisipasi terhadap
5 tahun ke bawah tanaman ini belum kondisi yang buruk. Nilai NPV, IRR dan
mendatangkan keuntungan finansial dan BCR dengan asumsi tersebut disajikan
pada umur 35 tahun ke atas tanaman ini dalam Tabel 2.
tidak lagi mendatangkan keuntungan, Pada Tabel 2 terlihat bahwa apabila
karena biaya operasional dan bunga yang bunga pinjaman turun menjadi 16%
terus membebani. setelah tahun 2016 atau pada saat umur
Tabel 2. Sensitifitas nilai tanaman sungkai per hektar dengan asumsi bunga pinjaman
turun menjadi 16%, harga turun 10%, biaya naik 10% dan angka bentuk
pohon 0,6
Mengingat grafik CAI dan MAI tanaman diatas 13 tahun, didapatkan daur
tanaman sungkai masih menunjukkan ekonomis terbaik tanaman sungkai pada
kecenderungan meningkat setelah umur umur 15 tahun dengan NPV sebesar
13 tahun dan pertumbuhan masih berada 9.141.316,33; nilai IRR sebesar 33,76%
dalam tahap ke-1, yang merupakan masa dan nilai BCR sebesar 6,2745. Keadaan
pertumbuhan terbaik seperti terlihat pada ini dapat tercapai apabila kondisi
Gambar 1 dan Gambar 2, maka analisa perekonomian secara umum berjalan
pertumbuhan dan finansial tanaman ini dengan normal dan adanya insentif bagi
perlu dilanjutkan dengan analisis pembangunan yang mengarah pada
sensitifitas menggunakan bunga pinjaman perbaikan lingkungan seperti kegiatan
16% setelah umur 13 tahun, harga jual reboisasi dan penghijauan.
turun 10%, biaya naik 10% setelah tahun Penggunaan berbagai tingkat
2016 dan angka bentuk pohon 0,6. Asumsi sensitifitas pada kondisi yang kurang baik
63
Jurnal Hutan Tropika (ISSN: 1693-7643)
Vol. XI No.2, Desember 2016. Hal. 56-64
Gambar 3. Nilai tanaman sungkai per hektar dengan asumsi bunga pinjaman 19,5%
dan 16%, harga turun 10%, biaya naik 10% dan angka bentuk pohon 0,6
DAFTAR PUSTAKA
1. Pada umur 13 tahun persen hidup,
pertumbuhan tahunan rata-rata (MAI) Brown S. 1997. Estimating biomass
dan kerapatan tanaman sungkai change of tropical forest a primer.
masing-masing sebesar 89,7%; 11,90 FAO Forestry Paper No.134. FAO
m3/ha/th dan 997 pohon/ha. USA.
.64
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN FINANSIAL SUNGKAI (Wahyudi)
Burkhart HE. 2003. Suggestion for Mac Kinnon, K., Gt. M. Hatta, H. Halim
choosing an appropriate level for dan A. Mangalik, 2000. Ekologi
modelling forest stand. In Amaro A, Kalimantan. Prenhallindo, Jakarta.
Reed D, Soares P, editors. Manan, S. 1995. Riap dan Masa Bera di
Modelling Forest System. CABI Hutan Tanaman Industri. Direktorat
Publishing. Jenderal Pengusahaan Hutan,
Deptan, 1980a. Pedoman Pembuatan Dephut RI, Jakarta.
Tanaman. Direktorat Jenderal Newman, M.F., P.F. Burgess and T.C.
Kehutanan, Departemen Pertanian, Whitmore, 1996. Borneo Island
Jakarta. Light Hardwoods. CIFOR and
Dephut, 1995. Status Penelitian Riap dan Royal Botanic Garden, Edinburgh.
Pertumbuhan HTI. Badan Penelitian Pollet, A. dan Nasrullah, 1994.
dan Pengembangan Hutan, Dephut Penggunaan Metode Statistika untuk
RI, Jakarta. Ilmu Hayati. Gajah Mada
Dephut, 1998. Pedoman Singkat University Press, Yogyakarta.
Identifikasi Jenis Kayu. Balai Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit
Informasi dan Sertifikasi Hasil Tanaman. Penebar Swadaya,
Hutan Wilayah VIII, Banjarbaru. Salatiga.
Dephut, 2007. Jenis Pohon yang Perlu PT Finantara Intiga, 2006. Gaung Acacia.
Dikembangkan dalam Pelaksanaan PT Finantara Intiga, Pontianak.
Enrichment Planting. Dirjen PT Gunung Meranti, 2014. Analisis
Pengusahaan Hutan Dephut RI, Mengenai Dampak Lingkungan
Jakarta. HPH PT Gunung Meranti. PT
Dephut dan Danida. 2001. Zona Benih Gunung Meranti, Banjarmasin.
Tanaman Hutan Kalimantan Sugiyono, 1999. Statistika untuk
Indonesia. Indonesia Forest Seed Penelitian. Penerbit Alfabeta,
Project. Danish International Deve Bandung.
lopment Assistance (Danida)
Denmark, Jakarta. .
FAO, 1979. Philippines Smallholder
Tree. Farming Project. FAO
Forestry Paper 17 Supplement,
Manila.
Hani’in, O. dan Na’iem, M. 2011.
Permasalahan Pembangunan dan
Riap HTI. Direktorat Jenderal
Pengusahaan Hutan, Dephut RI,
Jakarta.
Hatta, G.M. 1999. Sungkai (Peronema
canescens). A Promising Pioneer
Tree: An Experimental Provenance
Study in Indonesia. Wageningen
Universiteit, Netherland.