Anda di halaman 1dari 13

43

Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

Pengembangan Modul Analisis Volumetri


Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada LSP
P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

The Development of Volumetry Analysis Module


Based on Indonesian National Work Competence Standards on LSP P1
Chemical Analyst of SMK-SMAK Makassar

I Ketut Suryawirawan
Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui desain/alur kerja
pengembangan modul melaksanakan analisis volumetri berbasis SKKNI,
CBT dan pembelajaran mandiri dan untuk mengetahui kualitas modul
yang telah dikembangan sampai pada hasil uji coba lapangan skala luas.
Pegembangan modul melaksanakan analisis volumetri berbasis SKKNI di
LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar berpedoman pada langkah-
langkah pokok pengembangan Borg & Gall (1983) yang dikombinasikan
dengan langkah-langkah pengembangan modul yang terdapat dalam
panduan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Pendidik Kementerian Pendidikan. Modul yang dikembangkan yaitu:
Panduan modul, Buku informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian.
Ditinjau dari ketepatan cakupan isi, penggunaan bahasa, tampilan, sajian
dan kelengkapan modul telah divalidasi oleh tiga orang ahli dan hasilnya
valid dan reliabel. Berdasarkan uji validitas korelasi bivariate product
moment dan uji reliabilitas koefisien Alpha Cronbach prestasi hasil
belajar setelah mempelajari modul dengan software SPSS 22 diperoleh
hasil modul melaksanakan analisis volumetri telah valid dan reliabel.
Hasil uji coba oleh empat orang asesor atau 100% dan 38 dari 40 atau
92,50% peserta uji kompetensi memberikan respon positif mengenai
penggunaan modul sebelum uji kompetensi, dengan demikian telah
terpenuhi aspek kepraktisan. Tingkat ketuntasan belajar siswa diukur dari
prestasi belajar kognitif dan psikomotorik setelah mempelajari modul
sebesar 97,50% telah memenuhi kriteria keefektifan.
Kata kunci: SKKNI, CBT, Valid dan Reliabel

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


44
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

ABSTRACT
The objectives of the research are to discover the
design/workflow of volumetric analysis module based on SKKNI
(Indonesian National Work Competence Standart), CBT, and independent
learning to discover the quality of module developed until lerge scale field
test result. The development of volumetric analysis module based on
SKKNI in LSP P1 of Chemistry Analysis of SMK-SMAK Makassar is
based on basic stages by Borg & Gall’s (1983) development stages
combined with module development stages contained in Directorarate
General of Educator and Teacher Quality Improvement of Education
Minister guide. The module developed re: Module Guide, Information
Book, Work Book and Assessment Book. In terms of content coverage
accuracy, languange usange, display, course and completeness of the
module had been validated by three experts and the result is valid and
reliable. Based on validity test of bivariate product moment correlation
and reliability test of Alpha Cronbach coefficient of learning result
achievement and after studying the module with SPSS 22 software, it is
obtained the result of volumetric analysis module is valid and reliable.
The test result based on four assessor is 100% or 38 out of 40 or 92,50%
of competency test give positive response on the untilization of module
before competency test; therefore, practicality aspect had been fulfilled.
The students’ learning completeness levels measured from cognitive and
psychomotor learning achievements after studying the module is 97,50%
which had fulfilled effectiveness criteria
Keywords: SKKNI, CBT, valid and reliable

PENDAHULUAN
Salah satu standar dalam SKKNI, Standar Internasional dan atau
bidang kimia analisis yaitu SKKNI standar khusus yang telah ditetapkan.
yang merupakan rumusan kemampuan Penerapan SKKNI yang telah
kerja yang mencakup aspek ditetapkan dilakukan oleh lembaga
pengetahuan, keterampilan, dan/atau pendidikan vokasi industri berbasis
keahlian serta sikap kerja yang relevan kompetensi, lembaga pelatihan industri
dengan pelaksanaan tugas dan syarat berbasis kompetensi, LSP, perusahaan
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan industri dan/atau perusahan kawasan
ketentuan peraturan perundang- industri. Untuk jenis pekerjaan yang
undangan. Untuk mengetahui memiliki resiko tinggi teradap
pemahaman pencari kerja teradap keamanan, keselamatan, kesehatan,
standar tersebut maka dilakukan dan lingkungan bagi tenaga kerja
sertifikasi kompetensi yaitu proses industri dan produk yang dihasilkan
pemberian sertifikat kompetensi yang pemerintah menetapkan pemberlakuan
dilakukan secara sistematis dan SKKNI secara wajib artinya
objektif melalui uji kompetensi sesuai perusahaan industri dan/atau

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


45
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

perusahan kawasan industri wajib telah melakukan penyusunan


menggunakan tenaga kerja indonesia kurikulum pendidikan SMK yang
yang memenuhi SKKNI. berbasis kompetensi, yang ditindak
Pemenuhan tenaga kerja lanjuti dengan penyusunan bahan ajar
industri yang memahami SKKNI, berbasis kompetensi, reposisi
dapat dilakukan dengan sertifikasi Pusdiklat jilid I dan II. Sebagai bagian
kompetensi dimana hal ini dilakukan dari sasaran yang akan dicapai dalam
untuk mewujudkan kesesuaian antara reposisi lembaga pendidikan SMK-
sistem pengupahan dengan SMAK Makassar sebagai salah satu
produktifitas kerja guna memberikan lembaga pendidikan yang berada
perlindungan dan kesejatraan bagi dibawah Pusat Pendidikan dan
tenaga kerja indonesia. Sertifikasi Pelatihan Industri (Pusdiklat).
kompetensi dilakukan oleh LSP yang SMK-SMAK Makassar
telah memperoleh lisensi dari BNSP merupakan satu satunya sekolah negeri
dimana LSP dapat dibentuk oleh dikawasan timur Indonesia yang
asosiasi profesi, asosiasi industri, mengelola program keahlian Kimia
pelaku usaha industri, lembaga Analisis empat tahun.Usaha yang telah
pendidikan, dan/atau lembaga dilakukan manajemen SMK-SMAK
pelatihan sesuai peraturan perundang- Makassar untuk mewujudkan visi, misi
undangan yang berlaku. dan tujuan adalah dengan melakukan
Lulusan SMK-SMAK beberapa trobosan diantaranya adalah
Makassar tahun ajaran 2015/2016 penerapan Sistem Manajemen Mutu
dengan masa tunggu 3 bulan setelah (SMM) ISO 9001-2008 sejak tahun
dinyatakan menyelesaikan studi 2008, Akreditasi terbaik SMK Provinsi
terserap 76% pada dunia usaha dan Sulawesi Selatan tahun 2011, kerja
industri yang tersebar di Indonesia, sama internasional dengan VAPRO
sesuai bidang keahliannya. Sekolah Belanda dalam bidang sertifikasi
Menengah Kejuruan di lingkungan Internasional HSE dan Kimia Analisis
Pusdiklat Industri Kementerian dan Pembentukan LSP dan dengan
Perindustrian bertujuan untuk telah terbentuknya Lembaga
menyiapkan calon tenaga kerja industri Sertifikasi Profesi P1 Kimia Analisis
tingkat trampil yang kompeten dan (LSP-P1 Kimia Analisis) dan Tempat
berdaya saing untuk mewujudkan hal Uji Kompetensi (TUK) yang telah di
tersebut, maka pendidikan berbasis akreditasi oleh BNSP.
kompetensi, yang didukung dengan Terbentuknya LSP dan TUK
ketersediaan tenaga pengajar yang pada SMK-SMAK Makassar memberi
kompeten dan materi pembelajaran peluang kepada lulusannya untuk
yang berbasis kompetensi. memperoleh sertifikat kompetensi
Pendidikan berbasis bidang kimia analisis disamping ijazah
kompetensi mengarahkan peserta didik pendidikan formal pada umumnya.
pada pencapaian kompetensi yang LSP P1 Analis kimia SMK-SMAK
dipersyaratkan dalam pekerjaan. Makassar memiliki empat klaster
Pusdiklat Industri pada tahun 2014 SKKNI Kimia Analisis yang telah

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


46
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

terakreditasi oleh BNSP yaitu: 1) mungkin disebabkan oleh proses


Klaster Analisis Gravimetri; 2) Klaster asesmen yang dilakukan pada
Analisis Volumetri; 3) Klaster Analisis tingkat/kelas empat padahal materi
Spektrofotometri dan 4) Klaster asesmen diperoleh pada saat mereka
Analisis Proksimat. Pada tahun 2014 masih kelas satu, dua dan tiga,
LSP P1 Analis Kimia SMAK sehingga materi tersebut sudah tidak
Makassar berhasil melakukan terlalu diingat lagi.
sertifikasi kompetensi teradap 40 Klaster analisis volumetri yang
lulusan SMAK Makassar sedangkan mencakup kemampuan
pada tahun 2015 telah melakukan mempersiapkan larutan analisis,
asesmen teradap 127 calon lulusan melaksanakan analisis volumetri serta
SMAK Makassar, terjadi peningkatan melaporkan hasil analisis dalam satuan
yang singnifikan teradap jumlah yang yang sesuai merupakan salah satu
diasesmen karena bertambahnya materi uji yang proses uji
Asesor Kompetensi yang dimiliki oleh kompetensinya dilakukan di kelas
LSP P1 Analis Kimia SMAK empat, sementara peserta didik
Makassar. memperoleh materi tersebut pada kelas
Proses asesmen atau penilaian dua sehingga menjelang uji
pada sertifikasi kompetensi berbeda kompetensi perlu ada usaha yang
dengan penilaian proses ujian akhir dapat dilakukan oleh peserta didik
dan tengah semester, dimana pada untuk membangkitkan inggatan dan
sertifikasi kompetensi hanya dikenal pemahamannya teradap klaster analisis
istilah kompeten dan belum kompeten, volumetri yang akan diujikan, usaha
arti kompeten yaitu peserta asesmen itu adalah dengan pembelajaran
atau asesi telah memahami secara utuh mandiri, dan media yang paling sesuai
klaster SKKNI yang diujikan baik untuk pembelajaran madiri adalah
pengetahuan, keterampilan maupun modul.
sikap kerja sedangkan jika belum Berdasarkan kondisi tersebut
kompeten adalah ada bagian yang penulis mencoba melakukan
belum dipahami. Penilaian ujian pengembangan modul SKKNI pada
semester hal ini dapat dikonversi klaster analisis volumetri yang di
kedalam bentuk nilai, sehingga ujikan pada LSP P1 Analis Kimia
meskipun peserta asesmen belum SMAK Makassar. Pengembangan
memahami secara utuh dapat modul SKKNI ini menggunakan
dinyatakan lulus dengan standar nilai pendekatan kurikulum berbasis
kelulusan (KKM). kompetensi yang biasa disebut CBT.
Dari data yang dimiliki LSP P1 Pendekatan CBT dipilih karena
Analis Kimia SMAK Makassar 87% didalamnya telah terakomodasi
peserta asesmen sertifikasi profesi penguasaan pengetahuan, keterampilan
berhasil memperoleh sertifikat dan sikap kerja dan jika semuanya
kompetensi dengan melakukan lebih telah dipahami maka asesi/peserta uji
dari satu kali proses asesmen artinya kompetensi dapat dinyatakan
harus melakukan pengulangan, hal ini kompeten.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


47
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

Melalui penelitian ini 7. Penyempurnaan produk hasil uji


diharapkan dapat diperoleh gambaran lapangan (Operational product
pengembangan modul yang valid dan revision)
reliabilitas sesuaituntutan Sertifikasi 8. Uji Pelaksanaan lapangan
Kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi (Operasional field testing)
Kompetensi dan Kurikulum 9. Penyempurnaan produk akhir
SMK/Pendidikan Vokasi berbasis (Final product revision)
kompetensi 10. Diseminasi dan implementasi
(Dissemination and
METODE PENELITIAN implementation)
A. Tahapan Pengembangan
Penelitian pengembangan ini
dilakukan untuk menghasilkan produk B. Penilaian Produk
berupa modul pada unit kompetensi Penilaian produk bertujuan
melaksanakan analisis volumetri untuk mendapatkan data yang akurat
dengan pendekatan Competensy Basic yang digunakan untuk melakukan
Traning (CBT) dan pembelajaran revisi (perbaikan), menetapkan tujuan
mandiri. Rancangan penelitian dan keefektifan, kevalidan, dan kepraktisan
pengembangan ini mengacu pada produk yang dihasilkan. Dalam
standar SKKNI yang telah dimiliki penilaian produk ini diuraikan tentang
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi desain penilaian, jenis data, instrumen
(LSP) P1 Analis Kimia SMK-SMAK pengumpulan data, dan teknik analisa
Makassar dan telah dilakukan data.
asesment pada Tempat Uji
Kompetensi (TUK) Analis Kimia 1. Desaian Penilaian
Makassar, dalam Sukmadinata (2008) Tahap penilaian dari
secara lengkap menurut Borg dan Gall pengembangan ini melalui beberapa
ada 10 langkah pelaksanaan strategi tahap berikut:
penelitian dan pengembangan, yaitu: a. Tahap identifikasi masalah
1. Penelitian dan pengumpulan data Peneliti mengidentifikasi
(Research and information masalah rill tentang proses
collecting) pembelajaran dan sertifikasi
2. Perencanaan (Planing). kompetensi yang tidak efektif karena
3. Pengembangan draf produk kurangnya sumber belajar yang sesuai
(Develop preliminary form of dengan standar uji SKKNI.
product) b. Tahap validasi ahli
4. Uji coba lapangan awal Validasi ahli terdiri dari Ahli
(Preliminary field testing) kimia analisis volumetri, ahli
5. Merevisi hasil uji coba (Main pendekatan CBT dan Pembelajaran
product revision) mandiri, dan praktisi lapangan (guru
6. Uji coba lapangan (Main field kelas II) memberikan kritik dan saran
testing) teradap modul yang dihasilkan.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


48
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

2. Jenis Data kompetensi dilakukan, yaitu tes yang


Jenis data dalam digunakan untuk mengukur
pengembangan modul ini adalah data pencapaian seseorang setelah
kualitatif dan data kuantitatif. Data mempelajari sesuatu, sesuatu yang
kualitatif berasal dari kritik, saran dan dimaksud adalah produk
komentar dari para ahli teradap modul pengembangan modul berbasis CBT
yang dikembangkan. Sedangkan pada dan pembelajaran mandiri.
uji coba lapangan, data kualitatif
diperoleh dari observasi dan 4. Teknik Analisa Data
wawancara. Data kuantitatif diperoleh Teknik analisa data yang
dari angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian dan
diberikan kepada validator untuk pengembangan ini adalah
menilai produk pengembangan modul pengumpulan data lewat instrumen
dan tes hasil belajar pada modul/buku kemudian dikerjakan sesuai dengan
penilaian bagi asesi/peserta uji prosedur penelitian dan
kompetensi yang digunakan untuk pengembangan. Adapun data yang
mengukur pencapaian peserta didik dianalisis dalam pengembangan modul
setelah mempelajari atau berbasis CBT dan pembelajaran
menggunakan produk pengembangan mandiri ini adalah data kuantitatif.
modul dalam rangka menghadapi uji Data kuantitatif diperoleh dari angket
kompetensi. penilaian validator dan hasil tes kelas
eksperimen.
3. Instrumen Pengumpulan Data Analisis statistik deskriptif
Instrumen yang digunakan untuk mendeskripsikan data
dalam pengembangan modul ini adalah kwantitatif dan memberikan makna
observasi, wawancara, angket, dan tes. terhadap deskripsi data tentang isi.
Observasi dilakukan pada saat Data yang dianalisis adalah data hasil
penggunaan modul berlangsung validasi modul SKKNI berbasis CBT
mandiri dengan menggunakan kartu dan pembelajaran mandiri.
kontrol. Observasi dilakukan secara Analisis data yang diperoleh
langsung untuk mengetahui dikelompokkan menjadi 2 yaitu : (a)
kepraktisan dalam mempelajari modul analisis validitas; dan (b) analisis
hasil pengembangan. Angket dalam reliabelitas. Selain melakukan validitas
penelitian pengembangan modul ini isi oleh pakar, dilakukan pula analisis
diberikan pada validator untuk menilai validitas empirik dengan
produk pengembangan. Tes yang menggunakan rumus korelasi product
digunakan dalam pengembangan moment yang dikemukakan oleh
produk modul berbasis CBT dan pearson. Untuk memutuskan apakah
pembelajaran mandiri ini adalah tes instrumen penilaian reliable, maka
prestasi/sumatif dalam bentuk pilihan kriteria hasil dari ketiga validator
ganda dan essay yang terdapat dalam minimal memiliki derajat keandalan
buku/modul penilaian pada akhir yang “tinggi”. Namun apa bila tidak
pembelajaran mandiri sebelum uji demikian maka perlu dilakukan revisi

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


49
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

berdasarkan saran yang diberikan oleh 1. Buku panduan modul


validator atau dengan melihat kembali Dalam buku panduan modul
aspek-aspek yang nilainya kurang mencakup acuan standar kompetensi
untuk kemudian dilakukan validasi dan kerja yaitu SKKNI KA.ANA.U.013.A
analisis ulang. Demikian seterusnya Melaksanakan Analisis Volumetri
hingga dapat dinyatakan memiliki yang mengandung unit kompetensi,
tingkat konsistensi internal yang deskripsi unit kompetensi, elemen
ditentukan. kompetensi, kriteria unjuk kerja,
Penelitian pengembangan batasan variabel, panduan penilaian,
modul SKKNI berbasis CBT dan kompetensi kunci dan kemampuan
pembelajaran mandiri ini, peneliti yang harus dimiliki
menetapkan kriteria keefektifan dan sebebelumnya/materi prasyarat.
kepraktisan sebagai berikut: Acuan standar kompetensi
a. Ketuntasan belajar sekurang- tersebut dikembangkan atau
kurangnya 75% dari jumlah siswa diturunkan dalam bentuk silabus
telah kompeten pada akhir pelatihan dengan pendekatan CBT,
pembelajaran modul (tes sumatif), dimana kriteria unjuk kerja yang
sebelum proses uji kompetensi inggin dicapai dari setiap elemen
pada LSP P1 Analis Kimia SMAK kompetensi diterjemahkan dalam
Makassar. indikator unjuk kerja yang mencakup
b. Tangapan positif dari rekan pengetahuan, keterampialan dan sikap
sejawat dan asesi/peserta uji kerja, dengan kata kerja dapat, mampu
kompetensi dalam menggunakan dan harus. Setiap indikator dilakukan
modul SKKNI berbasis CBT identifikasi materi pembelajaran yang
dalam proses pembelajaran. sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang inggin dicapai, dan dilakukan
pemetaan waktu pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN minimal untuk mencapai kompetensi
A. Hasil Penelitian tersebut.
Pengembangan modul analisis
volumetri mengacu pada penelitian a. Buku Informasi
pengembangan menurut Borg & Gall Silabus pembelajaran yang
(1983) yang dikombinasikan dengan telah dikembangkan pada buku
panduan modul yang diterbitkan oleh informasi merupakan pengembangan
Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan dari materi pembelajaran pengetahuan
Tenaga Kependidikan P4TK yang terdapat dalam silabus
Produk yang dihasilkan pembelajaran. Secara umum tujuan
merupakan modul Melaksanakan yang diharapkan setelah mempelajari
Analisis Volumetri berbasis SKKNI buku informasi pada modul
yang telah memiliki struktur kelayakan melaksanakan analisis volumetri
modul. Berikut ini bagian-bagian adalah peserta didik dapat memahami
modul meliputi : praktek laboratorium yang benar, dan
memfasilitasi peserta didik sehingga

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


50
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

pada akhir pelatihan diharapkan kerja. Lebar penilaian teori pada


memiliki kemampuan melaksanakan umumnya untuk menilai penguasaan
analisis volumetri secara tepat yang pengetahuan peserta pelatihan teradap
meliputi kegiatan mempersiapkan unit kompetensi yang diujikan.
larutan analisis, melakukan prosedur Lembar penilaian praktik untuk
analisis, dan melaporkan hasil menilai skill/keterampilan peserta
pengujian. pelatihan dalam menampilkan atau
penguasaan tata urutan pelaksanaan
b. Buku Kerja praktek/demonstrasi pada setiap
Buku kerja berisi petunjuk masing-masing tugas praktek. Lembar
untuk pencapaian kompetensi penilain praktek pada memuat hal
pedagogik dan psikomotorik dalam berikut : Nama tugas praktek; Waktu;
bentuk tugas teori dan tugas praktek Tujuan; Daftar alat dan bahan;
dalam mempersiakan larutan analisis, Indikator unjuk kerja keterampilan;
melakukan prosedur analisis dan Standar kerja; Instruksi Kerja; Hasil
melaporkan hasil pengujian. kerja dan Lembar pemeriksaan.
Pencapaian kompetensi dapat Lembar penilaian sikap kerja dalam
dilakukan melalui pemberian tugas bentuk cek list atau daftar sikap yang
teori dan tugas praktik. Untuk tugas menunjang keberhasilan pencapaian
teori biasanya dalam bentuk kompetensi yang diujikan bagi peserta
pertanyaan pilihan ganda maupun esai pelatihan.
tertutup, adapaun tujuan dari
pertanyaan tertutup tersebut adalah 2. Penggunaan Modul dengan
agar tidak menimbulkan persepsi yang Melaksanakan
berbeda –beda dari tiap peserta uji a. Evaluasi Formatif dan Sumatif
kompetensi yang mempelajari modul Pelaksanaan evaluasi formatif
tersebut. dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
Tugas praktik digunakan 1) Validasi oleh ahli
untuk memantau perkembangan Modul pelatihan analisis
kompetensi psikomotorik peserta uji volumetri berbasis SKKNI yang telah
dengan pemberian tugas sesuai dikembangkan selanjutnya divalidasi
indikator unjuk kerja yang inggin oleh 3 ahli dengan cara memberikan
dicapai, dengan memperhatikan kuesioner untuk diisi dan diskusi
kesehatan keselamatan kerja (K3), terbuka untuk membahas kualitas
standar kinerja yang diharapkan modul pelatihan yang dikembangkan,
dicapai setelah mempelajari melalui beberapa kali perbaikan modul
kompetensi ini. tersebut dinyatakan valid dan reliabel
oleh ketiga ahli dengan beberapa
c. Buku Penilaian revisi.
Buku penilaian mengandung Hasil validasi dari para
tiga unsur utama yaitu: lembar validator menunjukkan bahwa buku
penilaian teori, lembar penilaian panduan modul yang terdiri atas
praktik dan lembar penilaian sikap standar kompetensi/SKKNI yang telah

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


51
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

dikembangkan kedalam silabus Hasil validasi terhadap buku


pelatihan berbasis CBT memiliki penilaian modul melaksanakan analisis
kekurangan yaitu tidak ada batasan volumetri berbasis SKKNI adalah pada
yang jelas antara indikator pada bagian pengetikan soal, terdapat istilah
keterampilan dan sikap kerja, alokasi atau singkatan yang tidak dijelaskan
waktu belum ditentukan secara dalam bentuk keterangan misalnya K =
proporsional dan setelah melalui revisi Kompeten dan BK = Belom
buku panduan modul telah memenuhi Kompeten, hal tersebut dianggap
kriteria penulisan sehingga dapat penting untuk menghindari persepsi
dilanjutkan untuk penyusunan buku yang berbeda antara asesor dan peserta
informasi. uji kompetensi, buku penilaian ini
Hasil validasi tiga validator digunakan pada penilaian prestasi
untuk buku informasi modul belajar setelah mempelajari modul
melaksanakan analisis volumetri secara keseluruhan.
berbasis SKKNI diantaranya adalah
penulisan hendaknya selalua ada alinia 2) Evaluasi kelompok kecil/Uji coba
baru, gambar yang terdapat dalam lapangan kecil/tes formatif
modul hendaknya berwarna dan jelas, Evaluasi kelompok kecil/uji
sampul dibuat semenarik mungkin, coba lapangan kecil dilakukan pada
sedangkan dilihat dari isi, sudah sesuai minggu ketiga februari 2017 untuk
dengan kompetensi padagogik yang kelompok B1 kelas IIB SMK-SMAK
inggin dicapai. Makassar tahun ajaran 2016/2017
Hasil validasi untuk buku dengan jumlah siswa sebanyak 14
kerja yang dilakukan oleh validator orang peserta didik, berdasarkan hasil
pada modul melaksanakan analisis prestasi belajar kognitif dan
volumetri berbasis SKKNI diantaranya psikomotorik yang diolah dengan
adalah koreksi teradap beberapa soal SPSS 22 diperoleh data dan dari hasil
dengan kesesuaiannya terhadap uji valid, nilai r hitung untuk
indikator unjuk kerja yang inggin Pengetahuan (KI -3) dan Keterampilan
dicapai soal tersebut, pertanyaan dari (KI -4) yaitu (0,334) lebih kecil dari
validator mengapa rata-rata soal esai nilai r tabel df = 12 = 0,5324. (0,334
yang dibuat adalah jenis tertutup. Soal < 0,5324). Pada taraf signifikansi 0,05,
–soal yang terdapat dalam buku kerja maka dapat dikatakan Tidak Valid
dibagi dalam beberapa tes formatif karena nilai r hitung lebih kecil dari r
sesuai dengan jumlah elemen tabel.
kompetensi yang terdapat dalam Item dikatakan valid jika nilai
SKKNI yang dikembangkan, tes r hitung > dari nilai r tabelnya
formatif terakhir akan digunakan pada r tabel dapat dilihat pada tabel r
penilaian prestasi belajar saat uji coba statistik, dimana nilai df=N-2, disini
kelompok kecil. Dengan sedikit revisi saya menggunakan N=14 dan jika
buku kerja sudah siap untuk diuji mengikuti rumus maka df = N (40) -2
cobakan. = 12.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


52
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

Nilai Cronbach’Alpha yang klaster melaksanakan analisis


diperoleh dari analisis dengan program volumetri sebanyak 40 orang dengan 4
SPSS 22 sebesar 0.498 dan seretal orang asesor. Sebelum melakukan uji
dibandingkan dengan patokan nilai kompetensi peserta uji kompetensi
tersebut berada pada kategori alphoa < diberiikan modul sebagai pengganti
0,50. Dari hasil uji reliabilitas, yang SKKNI untuk dipelajari dan diakhiri
dilihat adalah nilai cronbach's alpha dengan penilaian prestasi belajar baik
nilai cronbach's alpha yang kita padagogik maupun keterampilan.
peroleh sebesar 0,498, artinya Adapun hasil evaluasi lapangan dapat
tergolong reabilitas rendah. dilihat pada Lampiran 8. Data tersebut
Pada uji coba skala kecil ini diolah dengan program SPSS 22.
peneliti juga diminta tanggapan siswa Dari hasil uji valid, nilai r
tentang modul melaksanakan analisis hitung untuk Pengetahuan (KI -3) dan
volumetri berbasis SKKNI yang Keterampilan (KI -4) yaitu (0,670)
mereka pelajari sebelum menjawab tes lebih besar dari nilai r tabel df =38 =
formatif, tanggapan siswa semua 0,3120. (0,670 > 0,3120). Pada taraf
menyatakan tertarik terhadap modul signifikansi 0,05, maka dapat
tersebut ditinjau dari isi, bahasa, dikatakan Valid karena ketentuannya
tampilan dan penyajiannya. adalah, item valid jika nilai r hitung
Keefektifan modul yang diperoleh lebih besar
melaksanakan analisis volumetri dibandingkan dengan r tabel
sangat efektif karena pada uji coba Item dikatakan valid jika nilai
skala kecil ini dapat dilihat dari r hitung > dari nilai r tabelnya
capaian siswa yang keseluruhan r tabel dapat dilihat pada tabel r
nilainya berada diatas 75/cukup yaitu statistik, dimana nilai df=N-2, disini
kriteria ketuntasan minimal pada saya menggunakan N=40 dan jika
kurikulum 2013. mengikuti rumus maka df = N (40) -2
Berdasarkan hasil evaluasi = 38. Jadi kita melihat nilai df 38=
tersebut diatas, dengan beberapa 0,3120, jika nilainya itemnya lebih
perbaikan dan penyempurnaan maka besar dari 0,3120 maka item valid.
dapat dilakukan uji coba lapangan Nilai Cronbach’Alpha yang
dengan skala yang lebih besar. diperoleh dari analisis dengan program
SPSS 22 sebesar 0.764 dan seretal
3) Evaluasi kelompok besar/Uji dibandingkan dengan patokan nilai
pelaksanaan lapangan tersebut berada pada kategori alpha
Evaluasi lapangan atau Uji 0,70 – 0,90. Dari hasil uji reliabilitas,
pelaksanaan lapangan dilakukan yang dilihat adalah nilai cronbach's
terhadap calon lulusan SMK-SMAK alpha nilai cronbach's alpha yang kita
Makassar tahun ajaran 2016/2017 yang peroleh sebesar 0,764, artinya
telah melaksanakan Praktek Kerja tergolong reabilitas tinggi.
Industri (Prakerin) selam tiga bulan, Data dan analisis diatas
uji kompetensi ini dilaksanakan pada menunjukkan bahwa modul
awal maret 2017 dan yang memilih melaksanakan analisis volumetri yang

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


53
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

dikembangkan dan di uji cobakan yaitu sekurang-kurangnya 75% siswa


secara luas pada peserta uji telah kompeten dilihat dari prestasi
kompetensi LSP P1 Analis Kimia hasil belajar pada akhir pembelajaran
SMK SMAK Makassar tahun modul (tes sumatif dengan buku
anggaran 2017, dimana untuk klaster penilaian). Setelah melalui tahap uji
volumetri dengan jumlah asesi coba lapangan jumlah peserta uji
sebanyak 40 orang dimana modul yang kompetensi yang berhasil memcapai
dikembangkan telah valid dan reliabel. kriteria ketuntasan minimal adalah 39
orang dari 40 peserta, dengan
B. Pembahasan prosentase 97,50%. berdasarkan data
Hasil validasi dan uji tersebut maka modul melaksanakan
coba/evaluasi modul melaksanakan analisis volumetri yang dikembangkan
analisis volumetri berbasis SKKNI dinyatakan efektif.
digunakan untuk mengetahui
kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan 3. Kepraktisan
modul yang telah dikembangkan. Suatu modul dikatakan
praktis bila pelaksanaanya mudah dan
1. Kevalidan dalam waktu yang relatif singkat. Pada
Suatu modul dikatakan valid modul pengembangan ini dilihat dari
apabila modul tersebut mampu tangapan positif para pengguna modul
mengevaluasi apa yang seharusnya yaitu peserta uji kompetensi dan asesor
dievaluasi. Modul yang telah dibuat kompetensi, dimana jika lebih besar
sudah divalidasi oleh dua orang dosen dari 70% memberi tanggapan positif
pendidikan kimia FMIPA UNM dan terhadap manfaat, kemudahan,
seorang asesor kompetensi analisis kepraktisan dalam mempelajari modul
volumetri dari LSP P1 Analis Kimia tersebut. Dalam penelitian ini setelah
SMAK Makassar. Saran-saran yang diminta tanggapan pengguna modul
diperoleh dari validator tersebut telah dengan memberikan kuesioner dan
ditindaklanjuti dengan melakukan data dianalisis dengan stasistik
revisi, adapun jenis validasi yang deskriftif sebagian besar atau 92,50%
dilakukan untuk menguji modul ini % peserta uji kompetensi dan 100%
adalah validasi isi dan konstruk asesor memberikan tanggapan positif
dimana dari analisis data dari validator terhadap modul melaksanakan analisis
dan tes hasil belajar modul kompetensi volumetri yang dikembangkan.
melaksanakan analisis volumetri
berbasis SKKNI dinyatakan valid. 4. Temuan Khusus
Berdasarkan analisis angket
2. Keefetifan yang diberikan kepada asesor, peserta
Pada modul yang uji kompetensi dan pengamatan selama
dikembangkan ini keefektifannya penelitian diperoleh temuan – temuan
dilihat dari tingkat keberhasilan yang khusus pada penelitian pengembangan
dicapai peserta uji kompetensi dalam modul melaksanakan analisis
mencapai kriteria ketuntasan minimal volumetri berbasis SKKNI antara lain:

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


54
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

a. Peserta uji kompetensi merasa uji kompetensi masih seperti pada


sangat terbantu dalam memahami proses KBM dimana harus selalu
unit kompetensi/SKKNI sebelum dibimbing dan diarahkan secara
melakukan uji kompetensi, hal ini terus menerus.
terlihat dari respon positif peserta b. Penilaian dengan metode uji
uji kompetensi dalam mempelajari kompetensi membutuhkan waktu
modul, yakni sebesar 94%. yang cukup lama, misalnya pada
b. Waktu yang digunakan untuk penilaian psikomotorik satu asesor
pembelajaran modul melaksanakan hanya dapat menghadapi satu
analisis volumetri berbasis SKKNI peserta uji kompetensi, agar semua
kurang terkontrol karena aktifitas peserta uji dapat diamati
pembelajaran dilakukan diluar dengan seksama.
KBM, untuk mengatasi hal tersebut
peneliti memberikan kartu kontrol 6. Keterbatasan Penelitian
dalam mempelajari modul. Penelitian pengembangan
c. Pada uji coba lapangan kecil hasil modul melaksanakan analisis
tes belajar kognitif dan volumetri berbasis SKKNI terdapat
psikomotorik tidak valid dan beberapa keterbatasan dalam
tingkat reliabelnya rendah, pelaksanaan antara lain:
menurut peneliti hal ini disebabkan a. Tahapan uji coba skla kecil dan
oleh jumlah soal yang diujikan luas hanya dilakukan pasa LSP P1
kurang. Analis Kimia SMK-SMAK
d. Penilain objektif dengan rubrik Makassar, hal ini disebabkan
dan soal yang jelas. Sehingga nilai belum ada sekolah sejenis di
yang diperoleh peserta uji Makassar atau Sulawesi Selatan
kompetensi bukan merupakan yang mengajarkan unit kompetensi
prediksi atau perkiraan. tersebut serta memiliki LSP.
e. Peserta uji kompetensi sangat b. Tahap Desiminasi dan
terbantu dengan adanya modul Implementasi belum dilakukan
melaksanakan analisis volumetri karena terbatasnya waktu, biaya
berbasis SKKNI karena dan tempat penyebaran, dimana
memudahkan memahami informasi sekolah sejenis yang memiliki
untuk persiapan uji kompetensi TUK dan LSP Analis Kimia hanya
pada LSP P1 Analis Kimia SMK- ada di Makassar, Bogor dan
SMAK Makassar. Padang.
c. Pilihan lain desiminasi adalah,
5. Kendala selama penelitian peneliti merencanakan mengikuti
Pelaksanaan uji coba modul seminar nasional, jurnal nasional
melaksanakan analisis volumetri dan penggunaan modul analisis
mengalami beberapa kendala, yaitu: volumetri hasil pengembangan
a. Menumbuhkan budaya pada setiap uji kompetensi di LSP
pembelajarn mandiri bagi peserta P1 Analis Kimia SMK-SMAK
uji kompetensi, kebiasaan peserta Makassar.

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55


55
Pengembangan Modul Analisis Volumetri Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
pada LSP P1 Analis Kimia SMK-SMAK Makassar

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Pengembangan dan uji coba intensif terhadap peserta uji
modul melaksanakan analisis kompetensi dalam pembelajaran
volumetri berbasis SKKNI pada LSP modul, Tahap diseminasi dan
P1 Analis Kimia SMK-SMAK implementasi peneliti belum lakukan
Makassar adalah modifikasi dan karena terbatasnya waktu dan biaya,
adopsi dari model Borg & Gall yang peneliti merencanakan tahap ini
memiliki 10 langkah umum. Dalam dilakukan pada tiga LSP yang dimiliki
pengembangan modul ini terdapat 6 oleh sekolah kejuruan yang sejenis
langkah pengembangan modul Dirjen yaitu SMAK Bogor, Padang dan
Peningkatan Mutu Pendidik dan Makassar.
Tenaga Kependidikan. Hasil analisis
secara keseluruhan disimpulkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
modul melaksanakan analisis Depdiknas.2008. Penulisan Modul.
volumetri yang telah dikembangkan Jakarta: Dirjen Peningkatan
memenuhi kriteria valid, reliabel, Mutu Pendidik dan Tenaga
efektif dan praktis. Kependidikan.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008.
B. Saran Metode Penelitian Pendidikan.
Berdasarkan hasil dan Bandung: Remaja Rosdakarya.
keterbatasan penelitian yang diperoleh
dalam penelitian ini dikemukakan
beberapa saran sebagai yaitu tahapan
uji coba skala luas/lapangan kiranya
dapat dilakukan lebih dari satu
sekolah, Pada proses penelitian
sebaiknya dilakukan control yang

Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017, 43 - 55

Anda mungkin juga menyukai