Anda di halaman 1dari 13

SINKRONISASI

KURIKULUM DAN
SKKNI
Subuh Kurniawan
PRINSIP
PENGEMBANGAN

Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk kompetensi


Berbasis pada kompetensi dasar sebagai national platform
Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa menyelesaikan
pendidikannya
Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter, akademik,
keterampilan, dan apresiasi seni)
Ketuntasan belajar (mastery learning)
Komprehensif, berkesinambungan, belajar sepanjang hayat
Diversifikasi kurikulum
Strategies
1. Apa kompetensi yang harus dikuasai
siswa?
2. Bagaimana cara mencapainya?
3. Bagaimana cara mengetahui
pencapaiannya?
Mengkaji Standar Kompetensi
dan Kompetensi dasar

Mengkajis tandar kompetensi dan kompetensi dasar


memperhatikan hal-hal berikut:
1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang
ada di silabus;
2. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran;
3. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar
mata pelajaran.
Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:


1. potensi peserta didik
2. relevansi dengan karakteristik daerah;
3. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
4. kebermanfaatan bagi peserta didik;
5. struktur keilmuan;
6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
8. alokasi waktu ;
MENGEMBANGKAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan dosen dan pelatih kompetensi di tempat kerja,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi

Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan


pembelajaran yang bervariasi dan yang terpenting mempunyai kompetensi
bertindak bagi peserta didik
Saat ini peserta didik dituntut kemandirin, kesadaran akan tanggung jawab,
bekerja secara kelompok, kemampuan komunikasi dan
menyampaikan/menerima kritik,dan inovatif.
PENDIDIKAN :
GELAR AKADEMIS

OTODIDAK :
PENGALAMAN
PROFESI : KEAHLIAN
SERTIFIKAT PROFESI (PII) KHUSUS

INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur
GOAL
1. Memiliki kandungan materi yang benar menurut
kaidah ilmu, teknis kebutuhan industri, dan
dirumuskan secara sistimatik dan sekuensis yang
logis.
2. Memperoleh pengakuan dari seluruh “stakeholders”,
melalui forum konsensus
3. Memiliki dukungan dari aspek legal, dalam bentuk
penetapan dari lembaga yang berwenang
4. Kompatibel dengan standar sejenis dari luar negeri
Alur
Alur sinkronisasi antara Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
dengan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melibatkan beberapa tahapan
penting guna memastikan bahwa kompetensi yang diajarkan di SMK sesuai dengan
standar yang ditetapkan dalam SKKNI. Berikut adalah alur umum dari proses
tersebut

2 3 4
1

Penentuan Kompetensi Analisis SKKNI Perancangan Kurikulum Pengembangan Bahan Ajar:


SKKNI

9 8 7 6 5
Sertifikasi Kompetensi Penyesuaian dan Evaluasi dan Pemantauan Praktik Kerja Industri Pengajaran
Pembaruan (Prakerin)
Plans
Penentuan Kompetensi SKKNI: Pihak yang
berwenang, seperti Kementerian Ketenagakerjaan
atau lembaga terkait, menetapkan SKKNI untuk suatu
bidang pekerjaan atau industri tertentu. SKKNI berisi
deskripsi kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
pekerja dalam bidang tersebut.

Analisis SKKNI: Pihak sekolah dan industri melakukan


analisis mendalam terhadap SKKNI yang telah
ditetapkan. Mereka menganalisis kompetensi yang
tercantum dalam SKKNI dan memahami tuntutan
pekerjaan serta perkembangan industri terkini.
About The
Plan
Plans
Perancangan Kurikulum: Berdasarkan analisis SKKNI
dan tuntutan industri, pihak sekolah merancang atau
menyusun kurikulum SMK. Kurikulum ini harus
mencakup kompetensi-kompetensi yang terdapat
dalam SKKNI. Di sini, mata pelajaran, modul, metode
pembelajaran, dan penilaian kompetensi dapat
dirancang.

Pengembangan Bahan Ajar: Setelah kurikulum


dirancang, bahan ajar seperti buku teks, materi
presentasi, dan materi praktikum perlu
dikembangkan. Bahan ajar ini harus mencakup
materi yang mendukung penguasaan kompetensi
sesuai SKKNI.
About The
Plan
Plans
Pengajaran: Kurikulum yang sudah disusun akan
diimplementasikan dalam proses pengajaran di SMK.
Guru-guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

Praktik Kerja Industri (Prakerin): Dalam rangka memberikan


pengalaman nyata kepada siswa, program Prakerin dapat diadakan.
Prakerin memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan
lingkungan kerja sesungguhnya dan menerapkan kompetensi yang
telah dipelajari.

Evaluasi dan Pemantauan: Selama proses pembelajaran, evaluasi


berkala dilakukan untuk memastikan bahwa siswa mencapai
kompetensi sesuai dengan SKKNI. Pihak sekolah juga melakukan About The
pemantauan terhadap perkembangan siswa.
Plan
Plans
Penyesuaian dan Pembaruan: Jika terdapat perubahan dalam
SKKNI atau tuntutan industri, kurikulum dan proses
pembelajaran perlu disesuaikan agar tetap relevan. Pembaruan
dilakukan secara berkala.

Sertifikasi Kompetensi: Setelah menyelesaikan program SMK dan


memenuhi kompetensi yang tercantum dalam SKKNI, siswa dapat
mengikuti uji kompetensi atau sertifikasi. Sertifikasi ini menegaskan
bahwa siswa memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai
dengan standar yang ditetapkan.

Dengan mengikuti alur ini, SMK dapat memastikan bahwa About The
lulusannya siap untuk memasuki dunia kerja dengan memiliki
kompetensi yang sesuai dengan tuntutan industri.
Plan

Anda mungkin juga menyukai