Anda di halaman 1dari 7

PT PLN (Persero)

UNIT INDUK PEMBANGUNAN


JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
No. Dokumen : Revisi : 00
Jumlah Halaman : 9 Tanggal Efektif : 1 September 2021

PROSEDUR
PEMERIKSAAN KESEHATAN

INTEGRATED
MANAGEMENT
SYSTEM
(IMS)
Master . Copy
Jenis Dokumen :

Terkendali Tidak Terkendali


Status Dokumen :

TANDA
NAMA JABATAN TANGGAL
TANGAN
Dibuat oleh ISO Sekretariat

Diperiksa oleh Management Representatif

Disahkan oleh General Manager

RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN


Dokumen ini sepenuhnya milik PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali
Dilarang memperbanyak tanpa seijin pemilik
PT PLN (Persero) No.Dokumen JBTB- PK3-K3LK-04
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
Revisi 00
JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Tanggal
Halaman 2 dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

Tanggal No. Dokumen Uraian Revisi

Salinan hard copy adalah dokumen tidak terkendali


Versi terkendali dokumen ini disimpan dalam file elektronik
PT PLN (Persero) No.Dokumen JBTB- PK3-K3LK-04
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
Revisi 00
JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Tanggal
Halaman 3 dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa telah dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan (MCU)
pegawai PT PLN (Persero) UIP JBTB yang berusia > 40 tahun sesuai dengan peraturan perundangan K3
yang berlaku. Dan juga untuk mencegah penularan Virus Covid-19 di lingkungan kerja UIP JBTB.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup kegiatan identifikasi kebutuhan pemeriksaan kesehatan secara berkala (MCU)
pegawai PT PLN (Persero) UIP JBTB yang berusia > 40 tahun sesuai dengan ketentuan perusahaan, jenis
pemeriksaan dan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (MCU) pegawai.

1. REFERENSI
3.1. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
3.2. Undang – undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
3.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3.4. SPLN U1.006:2021 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kontraktor (Contractor Safety
Management System/CSMS).
3.5. SPLN U1.005:2014 Tentang Standar Implementasi Sitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3.6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-02/Men/1980 tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
3.7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-01/Men/1981 tentang Kewajiban
Melapor Penyakit Akibat Kerja.
3.8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja.
3.9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.333/Men/1989 Tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja.
3.10. Surat Keputusan Direksi No 168.K/DIR/2011 Tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan
bagi Pegawai dan Keluarga yang Ditanggung.

Salinan hard copy adalah dokumen tidak terkendali


Versi terkendali dokumen ini disimpan dalam file elektronik
PT PLN (Persero) No.Dokumen JBTB- PK3-K3LK-04
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
Revisi 00
JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Tanggal
Halaman 4 dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

3.11. Surat DIR HCM No. 23512/KLH.11.01/B01070000/2020 tanggal 06 Oktober 2020 hal Prosedur
Penanganan Hasil Screening Test COVID-19 Pegawai dan Tenaga Alih Daya di PT PLN (Persero).
3.12. Surat DIR HCM No. 2067/KLH.11.01/B01070000/2021 tanggal 21 Januari 2021 hal Prosedur
Tracing Kontak Erat, Ketentuan Sembuh dan Pengaturan WfO Kembali Bagi Pegawai dan Tenaga
Alih Daya Sembuh Covid -19.
3.13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/4642/2021 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
3.14. Sistem Manajemen K3 ISO 45001: 2018 Klausul 9.1

2. DEFINISI
4.1. Pemeriksaan Kesehatan Awal adalah kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
perusahaan atau dokter yang ditunjuk pada saat pegawai baru pertama kali akan masuk ke
perusahaan.
4.2. Pemeriksaan Berkala / Khusus adalah kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara
berkala atau khusus oleh dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk terhadap pegawai yang
berusia diatas 40 tahun.
4.3. Pegawai adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
4.4. Area Berbahaya adalah area yang memiliki kondisi atau aktivitas yang mempunyai potensi adanya
kecelakaan, kerusakan property dan penyakit akibat kerja.
4.5. Hyperkes adalah hygiene perusahaan ergonomi dan kesehatan.
4.6. Screening Tes Covid adalah Serangkaian Tes untuk mendeteksi seseorang terpapar Virus Covid -
19 melalui metode : Rapid Antigen, Rapid Antibody, Swab PCR.

3. URAIAN DAN TANGGUNG JAWAB


5.1. VP YAN HC REG JAMALI bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
pegawai.
5.2. MSB YAN HC JATIM DAN BALI bertanggung jawab atas terlaksananya pemeriksaan
kesehatan pegawai.
5.3. Dokter perusahaan bertanggung jawab atas terlaksananya pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja, pelayanan kesehatan kuratif, dan pengolahan limbah medis.

Salinan hard copy adalah dokumen tidak terkendali


Versi terkendali dokumen ini disimpan dalam file elektronik
PT PLN (Persero) No.Dokumen JBTB- PK3-K3LK-04
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
Revisi 00
JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Tanggal
Halaman 5 dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

4. URAIAN PROSEDUR
6.1. Sub Bidang Pelayanan HC Jatim dan Bali berkoordinasi dengan Biro K3L UIP JBTB dan
pihak dokter perusahaan menetapkan jadwal pemeriksaan kesehatan berkala dan
identifikasi lingkup pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan.
6.2. Sub Bidang Pelayanan HC Jatim dan Bali bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala pegawai sesuai jadwal yang ditetapkan
termasuk sosialisasi jadwal kepada semua unit kerja dan koordinasi dengan pihak jasa
pemeriksaan kesehatan yang ditunjuk perusahaan.
6.3. Laporan hasil pemeriksaan kesehatan pegawai akan diterima dan disimpan oleh Sub
Bidang Pelayanan HC Jatim dan Bali serta bersifat rahasia. Hasil pemeriksaan kesehatan
pegawai ini akan dikonsultasikan dengan dokter perusahaan untuk ditindaklanjuti dengan
tindakan rekomendasi kuratif dan preventif yang perlu dilakukan oleh perusahaan.
6.4. Sub Bidang Pelayanan HC Jatim dan Bali akan membuat atau memberikan salinan
laporan resume hasil pemeriksaan kesehatan pegawai kepada Biro K3L untuk kemudian
menjadi agenda pembahasan dalam Rapat P2K3 serta disampaikan ke Disnaker
Setempat.
6.5. Terkait Screening Test Covid (Rapid Antigen) dilaksanakan secara rutin tiap bulan kepada
seluruh pegawai dan tenaga alih daya. Apabila terdapat hasil reaktif/positif pada rapid
antigen maka dilaksanakaan Swab PCR dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk Pegawai dengan hasil reaktif/positif rapid antigen, maka dilaksanakan Swab
PCR ke RS / Lab Pemeriksaan Covid-19 yang ditetapkan / diakui Kemenkes RI,
dengan menggunakan anggaran kesehatan (Faskes).
b. Untuk Tenaga Alih Daya dengan hasil reaktif/positif rapid antigen, maka
dilaksanakan Swab PCR ke RS / Lab Pemeriksaan Covid-19 yang ditetapkan /
diakui Kemenkes RI, dengan menggunakan anggaran bencana.
c. Terkait tracing kontak erat, dilakukan kepada pegawai dan tenaga alih daya yang
berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi covid, untuk dapat diusulkan kepada
Bidang Pengelolaan Kesehatan Unit terkait pelaksanaan Rapid Antigen dan atau
Swab PCR kepada pegawai dan tenaga alih daya tersebut
d. Hasil rapid test salah satu anggota keluarga tertanggung (Pegawai, suami/istri dan
anak yang tertanggung) reactive atau bergejala dengan rekomendasi medis, dapat
Salinan hard copy adalah dokumen tidak terkendali
Versi terkendali dokumen ini disimpan dalam file elektronik
PT PLN (Persero) No.Dokumen JBTB- PK3-K3LK-04
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
Revisi 00
JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Tanggal
Halaman 6 dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

dilanjutkan dengan pemeriksaan swab test dengan mekanisme fasilitas


Kesehatan.
e. Salah satu anggota keluarga tertanggung tidak mempunyai hasil pemeriksaan
rapid test reactive atau tidak bergejala dan tidak direkomendasikan oleh medis
untuk melakukan pemeriksaan swab test, apabila hasil swab test negatif tidak
dapat dilakukan penggantian biaya.
f. Keluarga tertanggung dapat melakukan pemeriksaan swab test apabila salah satu
anggota keluarga tertanggung adalah kasus Konfirmasi dengan melaporkan
kepada Pimpinan Bidang dan selanjutnya mengirimkan Nota Dinas kepada Gugus
COVID-19 Unit untuk usulan pelaksanaan swab test bagi anggota keluarga
tertanggung dengan mencantumkan riwayat kontak erat dan melampirkan hasil
swab test anggota keluarga tertanggung kasus Konfirmasi.
6.6. Terkait penanganan pegawai dan tenaga alih daya yang terkonfirmasi positif covid
berdasarkan hasil Swab PCR, maka dilakukan penanganan lebih lanjut sebagai berikut :
a. Pegawai/Tenaga Alih Daya kasus Konfirmasi segera melakukan asesmen medis
lanjutan untuk mendapatkan rekomendasi isolasi mandiri atau perawatan di rumah
sakit. Asesmen medis lanjutan berupa:
- Rontgen toraks
- Tes darah lengkap
- Tes darah Protein C-reaktif (CRP)
b. asesmen medis lanjutan untuk pegawai terkonfirmasi positif covid melalui
mekanisme faskes. Dan untuk tenaga alih daya terkonfirmasi positif covid, akan
dilaporkan oleh Pimpinan Bidang yang mengelola Tenaga Ahli Daya kepada
perusahaan Tenaga Alih Daya untuk penanganan lebih lanjut sesuai prosedur
medis COVID-19.
c. Pegawai / Tenaga Alih Daya dapat dinyatakan sembuh setelah menjalani 1x swab
test negatif atau mendapatkan Surat Keterangan sembuh dari dokter RS /
Puskesmas setempat.
d. Terkait Swab PCR lanjutan diatur sebagai berikut :
- CT (cycle threshold) value di bawah 20 dapat menjalani swab test lanjutan
setelah menjalani isolasi mandiri minimal 14 hari.
Salinan hard copy adalah dokumen tidak terkendali
Versi terkendali dokumen ini disimpan dalam file elektronik
PT PLN (Persero) No.Dokumen JBTB- PK3-K3LK-04
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
Revisi 00
JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Tanggal
Halaman 7 dari 7

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

- CT (cycle threshold) value antara 20 sd 30 dapat menjalani swab test lanjutan


setelah menjalani isolasi mandiri minimal 10 hari.
- CT (cycle threshold) value di atas 30 dapat menjalani swab test lanjutan
setelah menjalani minimal 7 hari isolasi mandiri.

7. REKAMAN
1.1 Rekap Hasil Pemeriksaan Kesehatan Pegawai Yang Berusia Diatas 40 Tahun. (FM-K3LK-04-01)

Salinan hard copy adalah dokumen tidak terkendali


Versi terkendali dokumen ini disimpan dalam file elektronik

Anda mungkin juga menyukai