Anda di halaman 1dari 10

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS YANG DIMINTA

Unit Kerja : RS. ADVENT BANDUNG


Nama : dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp. A(K).,MKes
Spesialis : A(K).,MKes

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS


ICD DIMINTA KETERANGAN
A. TATALAKSANA:
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak 4B
2. Pemantauan peningkatan kualitas hidup anak 4B
3. Pemantauan dan penerapan pediatric social 4B
4. Pemantauan nutrisi klinis pediatrik 4B
5. Asuhan keterampilan makan bayi (infant feeding practice) 4B
6. Asuhan nutrisi pada anak dan remaja 4B
7. Asuhan diet pada berbagai penyakit 4B
8. Asuhan medik anak sakit gawat 4B
10. Asuhan diet pada berbagai penyakit anak 4B
11. Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang pediatrik 4B

B. TATALAKSANA KASUS SPESIALISTIK:

12. Gawat darurat susunan saraf pusat (SSP) 4B


13. Gawat darurat respirasi 4B
14. Gawat darurat kardiovaskuler 4B
15. Gawat darurat metabolik-gastro-renal-endokrin-alergi 4B
16. Gawat darurat infeksi-hematologi 4B
17. Gawat darurat keracunan (poisoning) 4B
18. Gawat darurat hampir tenggelam 4B
19. Gawat darurat trauma non SSP 4B
20. Gawat darurat luka bakar 4B
21. Kejang dan jittery pada neonatus 4B
22. Syok pada neonatus 4B
23. Sepsis neonatorum 4B
24. Anemia pada neonatus 4B
25. Kelainan respirasi pada neonatus 4B
26. Termoregulasi pada neonatus 4B
27. Infeksi TORCH pada neonatus 4B
28. Cacat lahir 4B
29. Ensefalitis 4B
30. Meningitis 4B
31. Abses otak 4B
32. Ventrikulitis 4B
33. Empiema subdural 4B
34. Tetanus 4B
35. Poliomielitis 4B
36. Rabies 4B
37. Infeksi respiratorik akut 4B
38. Difteri 4B
39. Bronkitis akut 4B
40. Rinosinobronkitis kronik non TB 4B
41. Tuberkulosis paru 4B
42. Tuberkulosis ekstra-paru 4B
43. Tuberkulosis diseminata 4B
44. Tuberkulosis perinatal 4B
45. Tuberkuloma 4B
46. Mikobakteriosis atipik 4B
47. Pneumotoraks 4B
48. Penumomediastinum 4B
49. Endokarditis infeksi 4B
50. Miokarditis 4B
51. Kandidiatis 4B
52. Miokarditis 4B
53. Tuberkolosis paru 4B
54. Hepatitis 4B
55. Hepatitis amubiasis haji 4B
56. Kolesistitis akut 4B
57. Pankreatitis akut 4B
58. Infeksi saluran kemih 4B
59. Penyakit menular seksual 4B
60. Fever of unknown sources 4B
61. Sepsis 4B
62. Demam neutropenia 4B
63. Demam tifoid 4B
64. Infeksi arboviruses (dengue & chikungunya) 4B
65. Infeksi virus HIV 4B
66. Eksantema akut/demam dengan ruam 4B
67. Malaria 4B
68. Anthrax 4B
69. Lepra 4B
70. Filariasis 4B
71. Artritis septik 4B
72. Osteomyelitis 4B
73. Infeksi kulit 4B
74. Infected bite/sting 4B
75. Infeksi konjungtiva akut 4B
76. Infeksi nosokomial 4B
77. Urtikaria 4B
78. Ermatitis atopik 4B
79. Rinitis alergika 4B
80. Konjungtivitis vernalis 4B
81. Alergi obat & makanan 4B
82. Penyakit defisiensi imun 4B
83. Artritis reumatoid juvenilis 4B
84. Lupus eritematosus sistematik 4B
85. Purpura henoch-Schonlein 4B
86. Sindrom Steven Johnson 4B
97. Nekrolisis epidermal toksik 4B
88. Asma 4B
89. Gigitan/sengatan: serangga, ular, hewan lain 4B
90. Demam reumatik 4B
91. Penyakit jantung rematik 4B
92. Gangguan tiroid 4B
93. Hipotiroid kongenital 4B
94. Hiperplasia adrenal kongenital 4B
95. Diabetes melitus 4B
96. Disorders of sexual development 4B
97. Diare 4B
98. Gangguan motilitas saluran cerna 4B
99. Kelainan hepatobilier 4B
100. Anemia 4B
101. Kelainan trombosit 4B
102. Gangguan pembekuan 4B
103. Leukemia 4B
104. Tumor padat 4B
105. Penyakit jantung bawaan 4B
106. Hematuria 4B
107. Proteinuria 4B
108. Enuresis 4B
109. Ikontinensia urin 4B
110. Glomerulonefritis 4B
111. Kelainan ginjal akibat penyakit sistemik 4B
112. Sindrom nefrotik 4B
113. Hipertensi 4B
114. Uropati obstruktif 4B
115. Epilepsi pada neonatus, bayi dan anak 4B
116. Kejang demam 4B
117. Keadaan yang menyerupai epilepsi 4B
118. Penyakit metabolik dan degeneratif 4B
119. Penyakit neurokutan 4B
120. Penyakit neuromuskular 4B
121. Nyeri kepala 4B
122. Ensefalopati 4B
123. Trauma kepala 4B
124. Serebrovaskuler 4B
125. Gangguan perkembangan khusus 4B
126. Gangguan otonom 4B
127. Malnutrisi energi protein 4B
128. Failure to thrive 4B
129. Obesitas pada anak dan remaja 4B
130. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) 4B
131. Kelainan metabolisme bawaan 4B
132. Kelainan kulit pada anak 4B
133. Kelainan mata pada anak 4B
134. Kelainan/gangguan psikologis-psikiatris 4B
C. TINDAKAN

135. Mempertahankan jalan napas 4B


136. Bag-mask ventilation 4B
137. Intubasi/ekstubasi 4B
138. Terapi oksigen 4B
139. Ventilator mekanik 4B
140. Pemasangan CPAP 4B
141. Pemantauan tanda vital dengan monitor 4B
142. Terapi inhalasi 4B
143. Akses vaskuler sentral pada neonatus bayi dan anak 4B
144. Akses vaskuler perifer pada neonatus bayi dan anak 4B
145. Introosseous lines 4B
146. Transfusi 4B
147. Transfusi tukar 4B
148. Pengambilan darah verna 4B
149. Pemasangan kateter saluran kemih 4B
150. Pemasangan pipa lambung (+bilasan lambung) 4B
151. Pungsi lumbal 4B
152. Pemasangan EKG / monitoring EKG 4B
153. Uji tuberculin 4B
154. NRP certified/resusitasi 4B
155. PALS certified/Pediatric 4B
156. Imunisasi 4B
157. Resusitasi dan Transportasi anak sakit gawat darurat 4B

Bandung, 8 November 2018

dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp. A(K).,MKes


RINCIAN KEWENANGAN KLINIS YANG DISETUJUI
Unit Kerja : RS. ADVENT BANDUNG
Nama : dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp. A(K).,MKes
Spesialis : A(K).,MKes

Tidak
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DISETUJUI aplikabel
ICD DIMINTA
1 2 3 4
A. TATALAKSANA: A B A B
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak 4B 4B
2. Pemantauan peningkatan kualitas hidup anak 4B 4B
3. Pemantauan dan penerapan pediatric social 4B 4B
4. Pemantauan nutrisi klinis pediatrik 4B 4B
5. Asuhan keterampilan makan bayi (infant feeding practice) 4B 4B
6. Asuhan nutrisi pada anak dan remaja 4B 4B
7. Asuhan diet pada berbagai penyakit 4B 4B
8. Asuhan medik anak sakit gawat 4B 4B
10. Asuhan diet pada berbagai penyakit anak 4B 4B
11. Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang pediatrik 4B 4B

B. TATALAKSANA KASUS SPESIALISTIK:

12. Gawat darurat susunan saraf pusat (SSP) 4B 4B


13. Gawat darurat respirasi 4B 4B
14. Gawat darurat kardiovaskuler 4B 4B
15. Gawat darurat metabolik-gastro-renal-endokrin-alergi 4B 4B
16. Gawat darurat infeksi-hematologi 4B 4B
17. Gawat darurat keracunan (poisoning) 4B 4B
18. Gawat darurat hampir tenggelam 4B 4B
19. Gawat darurat trauma non SSP 4B 4B
20. Gawat darurat luka bakar 4B 4B
21. Kejang dan jittery pada neonatus 4B 4B
22. Syok pada neonatus 4B 4B
23. Sepsis neonatorum 4B 4B
24. Anemia pada neonatus 4B 4B
25. Kelainan respirasi pada neonatus 4B 4B
26. Termoregulasi pada neonatus 4B 4B
27. Infeksi TORCH pada neonatus 4B 4B
28. Cacat lahir 4B 4B
29. Ensefalitis 4B 4B
30. Meningitis 4B 4B
31. Abses otak 4B 4B
32. Ventrikulitis 4B 4B
33. Empiema subdural 4B 4B
34. Tetanus 4B 4B
35. Poliomielitis 4B 4B
36. Rabies 4B 4B
37. Infeksi respiratorik akut 4B 4B
38. Difteri 4B 4B
39. Bronkitis akut 4B 4B
40. Rinosinobronkitis kronik non TB 4B 4B
41. Tuberkulosis paru 4B 4B
42. Tuberkulosis ekstra-paru 4B 4B
43. Tuberkulosis diseminata 4B 4B
44. Tuberkulosis perinatal 4B 4B
45. Tuberkuloma 4B 4B
46. Mikobakteriosis atipik 4B 4B
47. Pneumotoraks 4B 4B
48. Penumomediastinum 4B 4B
49. Endokarditis infeksi 4B 4B
50. Miokarditis 4B 4B
51. Kandidiatis 4B 4B
52. Miokarditis 4B 4B
53. Tuberkolosis paru 4B 4B
54. Hepatitis 4B 4B
55. Hepatitis amubiasis haji 4B 4B
56. Kolesistitis akut 4B 4B
57. Pankreatitis akut 4B 4B
58. Infeksi saluran kemih 4B 4B
59. Penyakit menular seksual 4B 4B
60. Fever of unknown sources 4B 4B
61. Sepsis 4B 4B
62. Demam neutropenia 4B 4B
63. Demam tifoid 4B 4B
64. Infeksi arboviruses (dengue & chikungunya) 4B 4B
65. Infeksi virus HIV 4B 4B
66. Eksantema akut/demam dengan ruam 4B 4B
67. Malaria 4B 4B
68. Anthrax 4B 4B
69. Lepra 4B 4B
70. Filariasis 4B 4B
71. Artritis septik 4B 4B
72. Osteomyelitis 4B 4B
73. Infeksi kulit 4B 4B
74. Infected bite/sting 4B 4B
75. Infeksi konjungtiva akut 4B 4B
76. Infeksi nosokomial 4B 4B
77. Urtikaria 4B 4B
78. Ermatitis atopik 4B 4B
79. Rinitis alergika 4B 4B
80. Konjungtivitis vernalis 4B 4B
81. Alergi obat & makanan 4B 4B
82. Penyakit defisiensi imun 4B 4B
83. Artritis reumatoid juvenilis 4B 4B
84. Lupus eritematosus sistematik 4B 4B
85. Purpura henoch-Schonlein 4B 4B
86. Sindrom Steven Johnson 4B 4B
97. Nekrolisis epidermal toksik 4B 4B
88. Asma 4B 4B
89. Gigitan/sengatan: serangga, ular, hewan lain 4B 4B
90. Demam reumatik 4B 4B
91. Penyakit jantung rematik 4B 4B
92. Gangguan tiroid 4B 4B
93. Hipotiroid kongenital 4B 4B
94. Hiperplasia adrenal kongenital 4B 4B
95. Diabetes melitus 4B 4B
96. Disorders of sexual development 4B 4B
97. Diare 4B 4B
98. Gangguan motilitas saluran cerna 4B 4B
99. Kelainan hepatobilier 4B 4B
100. Anemia 4B 4B
101. Kelainan trombosit 4B 4B
102. Gangguan pembekuan 4B 4B
103. Leukemia 4B 4B
104. Tumor padat 4B 4B
105. Penyakit jantung bawaan 4B 4B
106. Hematuria 4B 4B
107. Proteinuria 4B 4B
108. Enuresis 4B 4B
109. Ikontinensia urin 4B 4B
110. Glomerulonefritis 4B 4B
111. Kelainan ginjal akibat penyakit sistemik 4B 4B
112. Sindrom nefrotik 4B 4B
113. Hipertensi 4B 4B
114. Uropati obstruktif 4B 4B
115. Epilepsi pada neonatus, bayi dan anak 4B 4B
116. Kejang demam 4B 4B
117. Keadaan yang menyerupai epilepsi 4B 4B
118. Penyakit metabolik dan degeneratif 4B 4B
119. Penyakit neurokutan 4B 4B
120. Penyakit neuromuskular 4B 4B
121. Nyeri kepala 4B 4B
122. Ensefalopati 4B 4B
123. Trauma kepala 4B 4B
124. Serebrovaskuler 4B 4B
125. Gangguan perkembangan khusus 4B 4B
126. Gangguan otonom 4B 4B
127. Malnutrisi energi protein 4B 4B
128. Failure to thrive 4B 4B
129. Obesitas pada anak dan remaja 4B 4B
130. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) 4B 4B
131. Kelainan metabolisme bawaan 4B 4B
132. Kelainan kulit pada anak 4B 4B
133. Kelainan mata pada anak 4B 4B
134. Kelainan/gangguan psikologis-psikiatris 4B 4B
C. TINDAKAN

135. Mempertahankan jalan napas 4B 4B


136. Bag-mask ventilation 4B 4B
137. Intubasi/ekstubasi 4B 4B
138. Terapi oksigen 4B 4B
139. Ventilator mekanik 4B 4B
140. Pemasangan CPAP 4B 4B
141. Pemantauan tanda vital dengan monitor 4B 4B
142. Terapi inhalasi 4B 4B
143. Akses vaskuler sentral pada neonatus bayi dan anak 4B 4B
144. Akses vaskuler perifer pada neonatus bayi dan anak 4B 4B
145. Introosseous lines 4B 4B
146. Transfusi 4B 4B
147. Transfusi tukar 4B 4B
148. Pengambilan darah verna 4B 4B
149. Pemasangan kateter saluran kemih 4B 4B
150. Pemasangan pipa lambung (+bilasan lambung) 4B 4B
151. Pungsi lumbal 4B 4B
152. Pemasangan EKG / monitoring EKG 4B 4B
153. Uji tuberculin 4B 4B
154. NRP certified/resusitasi 4B 4B
155. PALS certified/Pediatric 4B 4B
156. Imunisasi 4B 4B
157. Resusitasi dan Transportasi anak sakit gawat darurat 4B 4B
PERSETUJUAN BERSAMA
KONTRAK KLINIS STAF MEDIS

Sebagai Ketua Sub Komite Kredensia Komite Medik menyatakan bahwa:


Dengan selesainya proses Kredensial dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp. A(K).,MKes.,
maka Komite Medik Sub Komite Kredensial menetapkan Rincian Kewenangan Klinis (RKK)
kepada dokter yang bersangkutan akan di rekomendasikan ke Komite Medik, kemudian
diteruskan kepada Direktur untuk mendapatkan Penetapan Surat Penugasan Klinis (SPK).

Bandung, 8 November 2018


Ketua Sub Komite Kredensial
Komite Medik

dr. Selvie Ticoalu, Sp.OG

Saya, dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp. A(K).,MKes., menyetujui dan telah memahami
Rincian Kewenangan Klinis (RKK) yang telah disepakati bersama dengan Sub Komite
Kredensial R.S. Advent Bandung dan bersedia menjalankan Asuhan Kedokteran sebagai Staf
Medis Rumah Sakit Advent Bandung, sesuai Rincian Kewenangan Klinis (RKK) apabila
didalam pelaksanaan Asuhan Kedokteran didapati tidak sesuai dengan yang tertera pada
Rincian Kewenangan Klinis (RKK), maka saya bersedia untuk dilakukan Evaluasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Demikianlah persetujuan ini saya tandatangani dengan sadar dan tanpa ada unsur paksaan
dari pihak manapun.

Bandung, 8 November 2018

dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp. A(K).,MKes


Catatan: Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan
Keterangan:
Tingkat Kemampuan 1: Mengenali dan menjelaskan.

Mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang
paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: Mendiagnosa dan merujuk.


Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
Tingkat Kemampuan 3A: (Bukan gawat darurat)
Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
yang bukan gawat darurat, mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi untuk
penanganan pasien selanjutnya, dan mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat kemampuan 3B: (Gawat Darurat)
Mampu membuat diagnosa klinis dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan atau
kecacatan pada pasien, mampu menentukan rujukan yang paling tepat untuk
penanganan pasien selanjutnya, dan mampu menindak-lanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: Mendiagnosa, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.
Mampu ,membuat diagnosa klinis dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut
secara mandiri dan tuntas.
4 A: Kompetensi yang didapat saat lulus dokter.
4 B: Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan/atau Pendidikan
Berkelanjutan (PKB).

CATATAN:
Pemberian angka 1 sampai 4 adalah berjenjang. Misalnya: apabila diberikan angka 3 (a,b)
maka secara otomatis dapat dilakukan angka 1 dan 2.

Anda mungkin juga menyukai