Anda di halaman 1dari 12

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS YANG DIMINTA

Unit Kerja : RS. ADVENT BANDUNG


Nama : dr. Hendra Gunawan, Sp.KK. (K), Ph.D
Spesialis : Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

ICD DIMINTA
A. Nama/Jenis Penyakit

PENGELOLAAN PENYAKIT DERMATOLOGI-VENEREOLOGI UMUM


INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT
1. Morbus Hansen tanpa penyulit A30 √
2. Infeksi non-nekrosis pada dermis dan subkutan L03 √
3. Infeksi dan infestasi tungau dan kutu B88.9/B85 √
4. Reaksi gigitan serangga T14.0 √
INFEKSI JAMUR DAN VIRUS
5. Infeksi jamur superfisialis B35 √
6. Eksantema virus tanpa penyulit B09 √
7. Varisela tanpa penyulit B01.9 √
8. Herpes zoster tanpa penyulit B02.9 √
9. Infeksi virus pox B08.1 √
ALERGI IMUNOLOGI
10. Psoriasis vulgaris tanpa penyulit L40.0 √
11. Dermatitis atopik tanpa penyulit L20.9 √
12. Dermatitis kontak alergi/iritan L23 / L24 √
13. Urtikaria dan angioedema ringan L50 √
14. Eritema multiforme ringan L51 √
15. Fixed drug eruption L27.1 √
VENEREOLOGI
16. Infeksi bakteri pada kelamin tanpa penyulit A53.9 (sifilis) √
17. Infeksi virus pada kelamin tanpa penyulit A60.0 (herpes genitalis) √
18. Infeksi parasit pada kelamin tanpa penyulit B85.3 (phtiriasis pubis) √
DERMATOLOGI ANAK
19. Dermatitis seboroik pada neonatus/bayi/anak/adolesen L21.1 √
tanpa penyulit
20. Dermatitis atopik pada neonatus/bayi/anak/adolesen L20.8 √
tanpa penyulit
21. Infeksi bakteri pada neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa L01 (impetigo) √
penyulit
22. Infeksi jamur pada kulit neonatus/bayi/anak/adolesen B37.9 (kandidiasis) √
tanpa penyulit B35.0 (tinea kapitis)
23. Infeksi virus pada kulit neonatus/bayi/anak/adolesen B01 (varisela) √
tanpa penyulit
24. Infeksi dan investasi parasit B85.0 (pedikulosis
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit kapitis) √
B86 (skabies)
KOSMETIK
25. Photoaging L21.9 (keratosis seboroik)
L81.1 (melasma) √
Q82.8 (skin aging)
26. Akne vulgaris ringan-sedang L70.0 √
27. Rosasea L71 √
28. Dermatitis perioral L71.0 √
29. Erupsi akneiformis L27.1 √
30. Kelainan hiperpigmentasi tanpa penyulit L81.4 (lentigo) √
31. Kelainan hipopigmentasi tanpa penyulit L80 √
32. Kelainan kelenjar ekrin/apokrin tanpa penyulit L75 √
33. Kelainan rambut estetik tanpa penyulit L63 (alopesia areata) √
34. Kelainan kuku estetik tanpa penyulit L60 √
TUMOR BEDAH KULIT
35. Lesi prekanker pada kulit L57.0 (aktinik keratosis) √
36. Tumor jinak dan kista epidermis L72.0 (kista epidermoid)
37. Tumor jinak adneksa L85.8 (keratoakantoma) √
L72.0 (kista epidermoid)
38. Tumor jinak melanosit dan sel nevus L78.1 (Nevus √
nonneoplastic)
39. Tumor jinak jaringan ikat D21 √
40. Tumor jinak jaringan lemak dan kelainan metabolisme D17 √
lemak
41. Tumor jinak karena virus B07(Viral Wart) √
42. Neoplasma, hiperplasia, dan malformasi vaskular D18.0 (hemangioma) √
GERIATRI DAN NON-INFEKSI
43. Dermatitis numularis L30.0 √
44. Dermatitis seboroik L.21 √
45. Liken simpleks kronikus L28.0 √
46. Dermatitis autosentitasi L30.2 √
47. Pitiriasis rosea L42 √
48. Penyakit eritropapuloskuamosa tanpa penyulit L40-L45 √
49. Pruritus senilis L29.8 √
50. Xerosis kutis L85.3 √
51. Kelainan kulit pada kehamilan tanpa penyulit O99.7 √
PENGELOLAAN PENYAKIT DERMATOLOGI-VENEREOLOGI KHUSUS
INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT
52. Morbus Hansen dengan penyulit B92 (sequele of leprosy) √
53. Tuberkulosis dan mikobakterium lain A15 - A19 / A31 √
54. M72.6 (necrotizing √
Infeksi nekrotikans pada dermis dan subkutan
fasciitis)
55. Infeksi Gram positif terkait toksin L00 (SSSS) √
56. A39.2 (acute √
Infeksi basil dan Gram negatif
meningococcaemia)
INFEKSI JAMUR DAN VIRUS
57. Infeksi jamur superfisialis dengan penyulit B35.0 (kerion) √
58. B47.0 (misetoma) √
Infeksi jamur subkutan
B43.9 (kromomikosis)
59. Infeksi jamur sistemik B44.8 (aspergilosis) √
60. Varisela dengan penyulit B01.8 √
61. Herpes zoster dengan penyulit B02.8 √
ALERGI IMUNOLOGI
62. Psoriasis vulgaris dengan penyulit L40.9 √
63. Varian psoriasis vulgaris (L40.0 = nummular, √
plaque)
64. Dermatitis atopik dengan penyulit L20.9 √
65. Dermatitis kontak alergi/iritan dengan penyulit L23 / L24 √
66 Urtikaria dan angioedema berat L50 √
67 Syok anafilaktik T78.2 √
68. Eritema multiforme sedang-berat L51.0 √
69. Sindroma Steven Johnson L51.1 √
70. Toxic Epidermal Necrolysis L51.2 √
71. Dermatitis eksfoliatif dengan sebab penyakit alergi L26 √
imunologi
72. Penyakit vesikobulosa kronik L10-L14 √
73. Penyakit gangguan jaringan ikat lokal maupun sistemik M34 (skleroderma) √
74. Penyakit autoimun dengan manifestasi kulit L93.1 (SCLE) √
75. Penyakit inflamasi vaskular imunologis L95 (vasculitis limited to √
skin)
76. Penyakit inflamasi terkait produksi netrofil/eosinofil D47.5 (hypereosinophia √
syndrome)
77. Fotoimunologi L56.1 √
VENEREOLOGI
78. Infeksi bakteri pada kelamin dengan penyulit N41.0 (Prostatitis) √
79. Infeksi virus pada kelamin dengan penyulit A60.0 (herpesviral
infection of genitalia and √
urogenitalia infection)
DERMATOLOGI ANAK
80. Genodermatosis Q80 (congenital ichtyosis) √
81. Infeksi bakteri pada kulit neonatus/bayi/anak/adolesen L01 (Impetigo) √
dengan penyulit
82. Infeksi jamur pada kulit neonatus/bayi/anak/adolesen B37.8 (kandidiasis
dengan penyulit diseminata) √
B37.8 (kandidiasis
endocarditis)
83. Infeksi virus pada kulit neonatus/bayi/anak/adolesen B60.8 (rubela dengan √
dengan penyulit penyulit)
84. Infeksi dan investasi parasit pada bayi/anak/adolesen B76.9 (CLM) √
tanpa penyulit B85.0(pediculosis kapitis)
B86.0 (skabies)
85. Penyakit mastositosis-histiositosis Q82.2 (mastositosis) √
Q82.3 (incontinentia
pigmenti)
86. Erupsi eksematosa pada neonatus/bayi/anak/adolesen L22 (diaper dermatitis) √
87. Erupsi papulo-eritroskuamosa pada L21.1 (seborrhoeic √
neonatus/bayi/anak/adolesen infantile dermatitis)
88. Kelainan kulit akibat nutrisi pada E83.2 (akrodermatitis √
neonatus/bayi/anak/adolesen enterohepatika)
89. Kelainan pigmentasi yang diturunkan dan didapat pada L80 (vitiligo) √
neonatus/bayi/anak/adolesen
90. Kelainan kulit pada neonatus yang didapat saat 098.2 (gonorrhea
kehamilan atau persalinan complicating pregnancy, √
childbirth and
puerpureum)
91. Manifestasi kulit akibat keganasan pada Q82.1 (xeroderma √
neonatus/bayi/anak/adolesen pigmentosum)
KOSMETIK
92. Akne vulgaris berat/fulminan L70.1 √
93. Varian akne vulgaris L70.0 (papulopustul)
L70.0 (komedonal) √
L73.0 (keloid)
L70.1(konglobata)
94. Rosasea dengan penyulit L71.8 (rosasea tipe ocular) √
95. Kelainan hiperpigmentasi estetik dengan penyulit E70.2 (Okronosis) √
Q85.8 (Peutz-jeghers
syndrome)
96. Kelainan hipopigmentasi estetik dengan penyulit E70.3 (albinism) √
97. Kelainan kelenjar ekrin/apokrin estetik dengan penyulit D23.3 (hiperplasia sebasea) √
98. Kelainan rambut estetik dengan penyulit L64 (alopesia √
androgenika)
99. Striae (L90.6, √
100. Selulit L03 √
 TUMOR BEDAH KULIT
101. Tumor ganas epidermis dan adneksa C44.3 (karsinoma sel √
basal)
102. Tumor ganas melanosit C43.3 (melanoma √
maligna)
103. Limfoma dan leukemia kutis C88.4 √
GERIATRI NON-INFEKSI
104. Dermatitis numularis dengan penyulit L30.0 √
105. Dermatitis seboroik dengan penyulit L.21 √
106. Liken simpleks kronikus dengan penyulit L28.0 √
107. Penyakit eritropapuloskuamosa dengan penyulit L40-L45 √
108. Erupsi pustular palmo-plantar L40.3 √
109. Prurigo nodularis dengan penyulit L28.2 √
110. Vesicular palmo-plantar eczema L30.1 (dishidrosis) √
111. Dermatitis eksfoliativa L26 √
112. Kelainan pigmentasi non-estetik L81.9 (unspecified) √
113. Kelainan kelenjar ekrin/apokrin non-estetik L75 √
114. Kelainan kulit akibat faktor lingkungan, kimia, fisik dan L56 (other acute skin
radiasi changes due to ultraviolet √
radiation)
115. Kelainan neurokutaneus dan psikokutaneus L28.0 (liken simpleks √
kronikus)
116. Kelainan kulit akibat nutrisi, metabolik dan herediter L98.9 √
117. Kelainan kulit pada kelainan sistemik organ dalam M35.9 √
118. Kelainan kulit inflamasi vaskuler non-imunologis L53 (eritema nodosum) √
119. Cutaneous changes in peripheral arterial vascular D69.0 (allergic purpura) √
disease
120. Cutenaous changes in peripheral venous and lymphatic B74 (filariasis) √
insuficiency
121. Penyakit degeneratif L82 (keratosis seboroik) √
L81.4 (lentigo solaris)
122. Pruritus akibat neuropati L29.8 √
123. Pruritus akibat kelainan metabolik L29.8 √
124. Pruritus akibat kelainan endokrin L29.8 √
125. Pruritus akibat keganasan L29.8 √
126. Kelainan kulit pada kehamilan dengan penyulit O99.712-O99.72 √
B. Tindakan Medis ICD DIMINTA
PROSEDURAL/KETERAMPILAN UMUM
1. Basic wound care V58.30 √
2. Pemeriksaan dermatologi dan penunjang umum V82.0 √
3. Pemeriksaan venereologi V74.5 √
4. Sediaan basah 91.69 √
5. Tes asetowhite 078.10-11 √
6. Pemeriksaan umum skrining penyakit Morbus Hansen 91.61 √
7. Prevention of Disability V68.01 √
8. Tes uji tusuk dan uji tempel V72.7 √
9. Basic dermoskopi dan dermatopatologi Z12.83 √
10. Injeksi kortikosteroid intralesi 99.23 √
11. Ekstraksi komedo 706.1 √
12. Bedah kimia superfisial dan medium 86.24 √
13. Mikrodermabrasi 86.25 √
14. Penanganan sikatriks akne noninvasif L70.9 √
15. Bedah listrik 86.3 √
16. Bedah beku 86.3 √
17. Laser CO2 konvensional E926.4 √
18. Biopsi plong 86.11 √
19. Biopsi shave 86.11 √
20. Biopsi eksisi sederhana 86.11 √
21. Ekstirpasi tumor jinak kulit 86.11 √
PROSEDURAL/KETERAMPILAN KHUSUS
22. Advance wound care V58.30 √
23. Uji intradermal Z.01.82 √
24. Uji provokasi oral Z.01.82 √
25. Photopatch test Z.01.82 √
26. Advance dermoskopi dan dermatopatologi Z12.83 √
28. Dermabrasi 86.25 √
29. Bedah kimia dalam 86.24 √
30. Penanganan sikatriks akne invasif L70.9 √
31. Skin needling L70.9 √
32. Laser ablative/non-ablatif dan alat berbasis cahaya untuk 86.3 √
indikasi: vaskular, pigmen, rejuvenation, hair removal
33. Fototerapi dan Fotodinamik UVA/UVB 6A600ZZ √
34. Bedah kuku 86.23 √
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS YANG DISETUJUI
Unit Kerja : RS. ADVENT BANDUNG
Nama : dr. Hendra Gunawan, Sp.KK. (K), Ph.D
Spesialis : Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

A. Nama/Jenis Penyakit ICD DIMINTA DISETUJUI Tidak


1 2 3 4 aplikabel
A B A B
PENGELOLAAN PENYAKIT DERMATOLOGI-VENEREOLOGI UMUM
INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT
1. Morbus Hansen tanpa penyulit A30 √ √
2. Infeksi non-nekrosis pada dermis dan L03 √ √
subkutan
3. Infeksi dan infestasi tungau dan kutu B88.9/B85 √ √
4. Reaksi gigitan serangga T14.0 √ √
INFEKSI JAMUR DAN VIRUS
5. Infeksi jamur superfisialis B35 √ √
6. Eksantema virus tanpa penyulit B09 √ √
7. Varisela tanpa penyulit B01.9 √ √
8. Herpes zoster tanpa penyulit B02.9 √ √
9. Infeksi virus pox B08.1 √ √
ALERGI IMUNOLOGI
10. Psoriasis vulgaris tanpa penyulit L40.0 √ √
11. Dermatitis atopik tanpa penyulit L20.9 √ √
12. Dermatitis kontak alergi/iritan L23 / L24 √ √
13. Urtikaria dan angioedema ringan L50 √ √
14. Eritema multiforme ringan L51 √ √
15. Fixed drug eruption L27.1 √ √
VENEREOLOGI
16. Infeksi bakteri pada kelamin tanpa penyulit A53.9 (sifilis) √ √
17. Infeksi virus pada kelamin tanpa penyulit A60.0 (herpes √ √
genitalis)
18. Infeksi parasit pada kelamin tanpa penyulit B85.3 √ √
(phtiriasis
pubis)
DERMATOLOGI ANAK
19. Dermatitis seboroik pada L21.1 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit
20. Dermatitis atopik pada L20.8 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit
21. Infeksi bakteri pada L01 (impetigo) √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit
22. Infeksi jamur pada kulit B37.9 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit (kandidiasis)
B35.0 (tinea
kapitis)
23. Infeksi virus pada kulit B01 (varisela) √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit
24. Infeksi dan investasi parasit B85.0
neonatus/bayi/anak/adolesen tanpa penyulit (pedikulosis
kapitis) √ √
B86 (skabies)
KOSMETIK
25. Photoaging L21.9
(keratosis √ √
seboroik)
L81.1
(melasma)
Q82.8 (skin
aging)
26. Akne vulgaris ringan-sedang L70.0 √ √
27. Rosasea L71 √ √
28. Dermatitis perioral L71.0 √ √
29. Erupsi akneiformis L27.1 √ √
30. Kelainan hiperpigmentasi tanpa penyulit L81.4 (lentigo) √ √
31. Kelainan hipopigmentasi tanpa penyulit L80 √ √
32. Kelainan kelenjar ekrin/apokrin tanpa L75 √ √
penyulit
33. Kelainan rambut estetik tanpa penyulit L63 (alopesia √ √
areata)
34. Kelainan kuku estetik tanpa penyulit L60 √ √
TUMOR BEDAH KULIT
35. Lesi prekanker pada kulit L57.0 (aktinik √ √
keratosis)
36. Tumor jinak dan kista epidermis L72.0 (kista
epidermoid)
37. Tumor jinak adneksa L85.8 √ √
(keratoakanto
ma)
L72.0 (kista
epidermoid)
38. Tumor jinak melanosit dan sel nevus L78.1 (Nevus √ √
nonneoplastic)
39. Tumor jinak jaringan ikat D21 √ √
40. Tumor jinak jaringan lemak dan kelainan D17 √ √
metabolisme lemak
41. Tumor jinak karena virus B07(Viral √ √
Wart)
42. Neoplasma, hiperplasia, dan malformasi D18.0 √ √
vaskular (hemangioma)
GERIATRI DAN NON-INFEKSI
43. Dermatitis numularis L30.0 √ √
44. Dermatitis seboroik L.21 √ √
45. Liken simpleks kronikus L28.0 √ √
46. Dermatitis autosentitasi L30.2 √ √
47. Pitiriasis rosea L42 √ √
48. Penyakit eritropapuloskuamosa tanpa L40-L45 √ √
penyulit
49. Pruritus senilis L29.8 √ √
50. Xerosis kutis L85.3 √ √
51. Kelainan kulit pada kehamilan tanpa O99.7 √ √
penyulit
PENGELOLAAN PENYAKIT DERMATOLOGI-VENEREOLOGI KHUSUS
INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT
52. Morbus Hansen dengan penyulit B92 (sequele √ √
of leprosy)
53. Tuberkulosis dan mikobakterium lain A15 - A19 / √ √
A31
54. Infeksi nekrotikans pada dermis dan M72.6 √ √
subkutan (necrotizing
fasciitis)
55. Infeksi Gram positif terkait toksin L00 (SSSS) √ √
56. Infeksi basil dan Gram negatif A39.2 (acute √ √
meningococca
emia)
INFEKSI JAMUR DAN VIRUS
57. Infeksi jamur superfisialis dengan penyulit B35.0 (kerion) √ √
58. Infeksi jamur subkutan B47.0 √ √
(misetoma)
B43.9
(kromomikosis)
59. Infeksi jamur sistemik B44.8 √ √
(aspergilosis)
60. Varisela dengan penyulit B01.8 √ √
61. Herpes zoster dengan penyulit B02.8 √ √
ALERGI IMUNOLOGI
62. Psoriasis vulgaris dengan penyulit L40.9 √ √
63. Varian psoriasis vulgaris (L40.0 = √ √
nummular,
plaque)
64. Dermatitis atopik dengan penyulit L20.9 √ √
65. Dermatitis kontak alergi/iritan dengan L23 / L24 √ √
penyulit
66 Urtikaria dan angioedema berat L50 √ √
67 Syok anafilaktik T78.2 √ √
68. Eritema multiforme sedang-berat L51.0 √ √
69. Sindroma Steven Johnson L51.1 √ √
70. Toxic Epidermal Necrolysis L51.2 √ √
71. Dermatitis eksfoliatif dengan sebab L26 √ √
penyakit alergi imunologi
72. Penyakit vesikobulosa kronik L10-L14 √ √
73. Penyakit gangguan jaringan ikat lokal M34 √ √
maupun sistemik (skleroderma)
74. Penyakit autoimun dengan manifestasi kulit L93.1 (SCLE) √ √
75. Penyakit inflamasi vaskular imunologis L95 (vasculitis √ √
limited to
skin)
76. Penyakit inflamasi terkait produksi D47.5 √ √
netrofil/eosinofil (hypereosinop
hia syndrome)
77. Foto imunologi L56.1 √ √
VENEREOLOGI
78. Infeksi bakteri pada kelamin dengan N41.0 √ √
penyulit (Prostatitis)
79. Infeksi virus pada kelamin dengan penyulit A60.0
(herpesviral √ √
infection of
genitalia and
urogenitalia
infection)
DERMATOLOGI ANAK
80. Genodermatosis Q80 √ √
(congenital
ichtyosis)
81. Infeksi bakteri pada kulit L01 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen dengan (Impetigo)
penyulit
82. Infeksi jamur pada kulit B37.8
neonatus/bayi/anak/adolesen dengan (kandidiasis √ √
penyulit diseminata)
B37.8
(kandidiasis
endocarditis)
83. Infeksi virus pada kulit B60.8 (rubela √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen dengan dengan
penyulit penyulit)
84. Infeksi dan investasi parasit pada B76.9 (CLM) √ √
bayi/anak/adolesen tanpa penyulit B85.0(pedicul
osis kapitis)
B86.0
(skabies)
85. Penyakit mastositosis-histiositosis Q82.2 √ √
(mastositosis)
Q82.3
(incontinentia
pigmenti)
86. Erupsi eksematosa pada L22 (diaper √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen dermatitis)
87. Erupsi papulo-eritroskuamosa pada L21.1 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen (seborrhoeic
infantile
dermatitis)
88. Kelainan kulit akibat nutrisi pada E83.2 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen (akrodermatitis
enterohepatika)
89. Kelainan pigmentasi yang diturunkan dan L80 (vitiligo) √ √
didapat pada neonatus/bayi/anak/adolesen
90. Kelainan kulit pada neonatus yang didapat 098.2
saat kehamilan atau persalinan (gonorrhea √ √
complicating
pregnancy,
childbirth and
puerpureum)
91. Manifestasi kulit akibat keganasan pada Q82.1 √ √
neonatus/bayi/anak/adolesen (xeroderma
pigmentosum)
KOSMETIK
92. Akne vulgaris berat/fulminan L70.1 √ √
93. Varian akne vulgaris L70.0
(papulopustul) √ √
L70.0
(komedonal)
L73.0 (keloid)
L70.1
(konglobata)
94. Rosasea dengan penyulit L71.8 (rosasea √ √
tipe ocular)
95. Kelainan hiperpigmentasi estetik dengan E70.2 √ √
penyulit (Okronosis)
Q85.8 (Peutz-
jeghers
syndrome)
96. Kelainan hipopigmentasi estetik dengan E70.3 √ √
penyulit (albinism)
97. Kelainan kelenjar ekrin/apokrin estetik D23.3 √ √
dengan penyulit (hiperplasia
sebasea)
98. Kelainan rambut estetik dengan penyulit L64 (alopesia √ √
androgenika)
99. Striae (L90.6, √ √
100. Selulit L03 √ √
TUMOR BEDAH KULIT
101. Tumor ganas epidermis dan adneksa C44.3 √ √
(karsinoma sel
basal)
102. Tumor ganas melanosit C43.3 √ √
(melanoma
maligna)
103. Limfoma dan leukemia kutis C88.4 √ √
GERIATRI NON-INFEKSI
104. Dermatitis numularis dengan penyulit L30.0 √ √
105. Dermatitis seboroik dengan penyulit L.21 √ √
106. Liken simpleks kronikus dengan penyulit L28.0 √ √
107. Penyakit eritropapuloskuamosa dengan L40-L45 √ √
penyulit
108. Erupsi pustular palmo-plantar L40.3 √ √
109. Prurigo nodularis dengan penyulit L28.2 √ √
110. Vesicular palmo-plantar eczema L30.1 √ √
(dishidrosis)
111. Dermatitis eksfoliativa L26 √ √
112. Kelainan pigmentasi non-estetik L81.9 √ √
(unspecified)
113. Kelainan kelenjar ekrin/apokrin non-estetik L75 √ √
114. Kelainan kulit akibat faktor lingkungan, L56 (other
kimia, fisik dan radiasi acute skin √ √
changes due to
ultraviolet
radiation)
115. Kelainan neurokutaneus dan psikokutaneus L28.0 (liken √ √
simpleks
kronikus)
116. Kelainan kulit akibat nutrisi, metabolik dan L98.9 √ √
herediter
117. Kelainan kulit pada kelainan sistemik organ M35.9 √ √
dalam
118. Kelainan kulit inflamasi vaskuler non- L53 (eritema √ √
imunologis nodosum)
119. Cutaneous changes in peripheral arterial D69.0 √ √
vascular disease (allergic
purpura)
120. Cutenaous changes in peripheral venous B74 (filariasis) √ √
and lymphatic insuficiency
121. Penyakit degeneratif L82 (keratosis √ √
seboroik)
L81.4 (lentigo
solaris)
122. Pruritus akibat neuropati L29.8 √ √
123. Pruritus akibat kelainan metabolik L29.8 √ √
124. Pruritus akibat kelainan endokrin L29.8 √ √
125. Pruritus akibat keganasan L29.8 √ √
126. Kelainan kulit pada kehamilan dengan O99.712- √ √
penyulit O99.72
B. Tindakan Medis ICD DIMINTA DISETUJUI Ti
apli
1 2 3 4
A B A B
PROSEDURAL/KETERAMPILAN UMUM
1. Basic wound care V58.30 √ √
2. Pemeriksaan dermatologi dan penunjang V82.0 √ √
umum
3. Pemeriksaan venereologi V74.5 √ √
4. Sediaan basah 91.69 √ √
5. Tes asetowhite 078.10-11 √ √
6. Pemeriksaan umum skrining penyakit 91.61 √ √
Morbus Hansen
7. Prevention of Disability V68.01 √ √
8. Tes uji tusuk dan uji tempel V72.7 √ √
9. Basic dermoskopi dan dermatopatologi Z12.83 √ √
10. Injeksi kortikosteroid intralesi 99.23 √ √
11. Ekstraksi komedo 706.1 √ √
12. Bedah kimia superfisial dan medium 86.24 √ √
13. Mikrodermabrasi 86.25 √ √
14. Penanganan sikatriks akne noninvasif L70.9 √ √
15. Bedah listrik 86.3 √ √
16. Bedah beku 86.3 √ √
17. Laser CO2 konvensional E926.4 √ √
18. Biopsi plong 86.11 √ √
19. Biopsi shave 86.11 √ √
20. Biopsi eksisi sederhana 86.11 √ √
21. Ekstirpasi tumor jinak kulit 86.11 √ √
PROSEDURAL/KETERAMPILAN KHUSUS
22. Advance wound care V58.30 √ √
23. Uji intradermal Z.01.82 √ √
24. Uji provokasi oral Z.01.82 √ √
25. Photopatch test Z.01.82 √ √
26. Advance dermoskopi dan dermatopatologi Z12.83 √ √
28. Dermabrasi 86.25 √ √
29. Bedah kimia dalam 86.24 √ √
30. Penanganan sikatriks akne invasif L70.9 √ √
31. Skin needling L70.9 √ √
32. Laser ablative/non-ablatif dan alat berbasis 86.3 √ √
cahaya untuk indikasi: vaskular, pigmen,
rejuvenation, hair removal
33. Fototerapi dan Fotodinamik UVA/UVB 6A600ZZ √ √
34. Bedah kuku 86.23 √ √
Catatan: Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan
Keterangan:
Tingkat Kemampuan 1: Mengenali dan menjelaskan.

Mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang
paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: Mendiagnosa dan merujuk.


Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
Tingkat Kemampuan 3A: (Bukan gawat darurat)
Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
yang bukan gawat darurat, mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi untuk
penanganan pasien selanjutnya, dan mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat kemampuan 3B: (Gawat Darurat)
Mampu membuat diagnosa klinis dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan atau
kecacatan pada pasien, mampu menentukan rujukan yang paling tepat untuk
penanganan pasien selanjutnya, dan mampu menindak-lanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: Mendiagnosa, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.
Mampu ,membuat diagnosa klinis dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut
secara mandiri dan tuntas.
4 A: Kompetensi yang didapat saat lulus dokter.
4 B: Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan/atau Pendidikan
Berkelanjutan (PKB).

CATATAN:
Pemberian angka 1 sampai 4 adalah berjenjang. Misalnya: apabila diberikan angka 3
(a,b) maka secara otomatis dapat dilakukan angka 1 dan 2.

Ditetapkan di: Bandung


Pada tanggal : 05 Desember 2017
Direktur,

DR. Roy David Sarumpaet, dr. Sp.THT-KL.


NIK. 01131530

Anda mungkin juga menyukai