Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Nomor Dokumen : WB/SOP/PPI/08


No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 03/01/2022
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Hj.Wirdawati,SKM,M.M.Kes
WARA BARAT NIP : 19740511 199403 2 003

1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
2. Tujuan Untuk menghalangi pajanan infeksius pada kulit, mulut, hidung atau mata (selaput
lendir) tenaga kesehatan, pasien, atau pengguna kesehatan.
3. Kebijakan Permenkes No. 27 tahun 2017 tentang PPI
4. Referensi Pedoman Teknis PPI di FKTP tahun 2020
5. Prosedur/Langkah- 1. Pelindung kepala
langkah - Penutup kepala yang digunakan terdiri dari bahan yang digunakan sekali
pakai dan yang dapat digunakan ulang (terbuat dari bahan kain yang dapat
dilakukan pencucian), terbuat dari bahan yang tidak mudah robek, dan pas
dengan kepala pemakai.
Apabila petugas menggunakan hijab pada prosedur medis maka:
 Ganti hijab yang digunakan pada saat bekerja dipelayanan dengan risiko
paparan darah, cairan tubuh, ekskresi dan sekresi dengan hijab yang lain
termasuk saat akan pulang ke rumah.
 Jika jilbab akan digunakan pada prosedur berikutnya maka jilbab
ditutupi dengan penutup kepala.
- Penutup kepala digunakan pada indikasi :
 Operasi kecil (minor surgery)
 Pertolongan atau tindakan persalinan
 Intubasi trachea dan tracheotomy
 Penghisapan lendir masif
 Pembersihan alat kesehatan, dll

2. Kacamata (google) dan pelindung wajah


- Untuk melindungi selaput mukosa mata, hidung atau mulut pada petugas
kesehatan dari resiko kontak dengan sekret pernapasan atau percikan darah,
cairan tubuh, sekresi atau ekskresi pasien
- Tempatkan kaca mata atau pelindung wajah dan sesuaikan mata agar pas
dan nyaman
- Indikasi penggunaan
 Pada tindakan yang dapat menimbulkan percikan atau semburan darah,
cairan tubuh, sekret, atau ekskresi ke mukosa, mata, hidung atau mulut
 Potensi terjadinya transmisi airborne misalnya pada tindakan gigi
(scaler ultrasonic dan hight speed air driven), swab hidung atau
tenggorokan dan RPJ (Resusitasi Jantung Paru).
3. Masker
- Untuk melindungi wajah dan membrane mukosa mulut dan hidung dari
cipratan darah dan cairan tubuh pasien atau permukaan lingkungan yang
kotor dan melindungi pasien dari petugas pada saat batuk atau bersin dan
sebaliknya.
- Gunakan masker dengan tali ke bagian belakang kepala atau di kaitkan di
telinga denga aman dan nyaman.
- Pasang penjepit fleksibel ke atas tulang hidung menutupi hidung, wajah dan
bawah dagu.
- Penggunaan masker harus menutupi hidung dan mulut serta penggunaan
masker N 95 harus dilakukan fit test (penekanan di bagian hidung dan
penilaian kerapatan penggunaan masker)
- Indikasi penggunaan
 Pada tingkatan atau prosedur yang dapat menghasilkan cipratan darah,
cairan tubuh, sekresi atau ekskresi, atau jika petugas beresiko
menghasilkan cipratan cairan dari mulut dan hidung
 Masker N95 digunakan pada resiko paparan infeksi melalui udara
(Airborne disease).
4. Gaun
- Untuk melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan atau percikan
darah atau cairan tubuh, sekresi, ekskresi atau melindungi pasien dari
paparan pakaian petugas pada tindakan steril.
- Gunakan gaun untuk seluruh tubuh dan tangan dengan belahan ikatan
berada di belakang tubuh.
- Kencangkan tali gaun di belakan leher dan pinggang
- Indikasi penggunaan
 Transmisi kontak misal ada wabah dan transmisi droplet
 Membersihkan luka, tindakan drainase, menuangkan cairan kontaminasi
ke pembuangan atau ke pembuangan wc
 Menangani pasien pendarahan massif, tindakan bedah dan perawatan
gigi
5. Sarung tangan
- Pasang sarung tangan dengan menutup ujung gaun pada pergelangan tangan
- Gunakan sarung tangan yang sesuai ukuran tangan
- Sarung tangan hanya digunakan untuk satu kali prosedur pada satu pasien,
jika rusak atau robek maka diganti dengan sarung tangan baru
- Indikasi penggunaan : digunakan pada tindakan aseptik maupun tindakan
steril untuk menghindari paparan mikroorganisme
6. Sepatu
- Sepatu yang digunakan harus tertutup dan tahan air serta tahan tusukan.
- Segera lepaskan sepatu jika terkontaminasi darah atau cairan tubuh untuk
dilakukan proses pembersihan atau dekontaminasi
- Indikasi penggunaan : penanganan limbah, tindakan operasi, pertolongan
dan tindakan persalinan, penanganan linen, mencuci peralatan.

6. Bagan Alir
Penggunaan penutup Penggunaan kaca Penggunaan masker
kepala mata/penutup wajah

Penggunaan sarung Penggunaan gaun Penggunaan sarung


tangan tangan

Penggunaan sepatu

7. Hal-hal yang perlu - Gunakan APD sesuai indikasi


diperhatikan - Cuci tangan sebelum menggunakan dan setelah melepas APD
8. Unit terkait Seluruh staf puskesmas

9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi yang diubah Tanggal mulai diberlakukan
1. 03/01/2022

Anda mungkin juga menyukai