REVIEW ARTIKEL Maternitas (Abortus) - Rizky Lukman Saputra 18-125 Kelas C
REVIEW ARTIKEL Maternitas (Abortus) - Rizky Lukman Saputra 18-125 Kelas C
Agung”
KEPERAWATAN MATERNITAS
Oleh:
Rizky Lukman Saputra
NIM. 182310101125 (Kelas C)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Review Artikel
Mengenai Ibu Hamil dengan Abortus” ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Universitas Jember. Dalam penyusunan makalah ini, saya mendapat bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kami menyampaikan
terimakasih kepada:
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
Hipotalamus
Cortex
cerebri
Persepsi nyeri
Nyeri Akut
2 17/03/20 DS: Klien Infeksi Risiko ®
mengatakan brucella
Infeksi Ns.
setelah terjadi
pendarahan Rizky
vagina serta
nyeri perut, Membran
kemudian janin
terjadi sedikit pecah
peluruhan
konsepsi
DO:
1.klien post Aborsi
abortus spontan
spontan dan inkomplit
melakukan
persalinan
pervaginam
Persalinan
pervagina
2. Klien tampak
meringis
kesakitan dan Risiko infeksi
memegangi
perutnya
3. peningkatan
leukosit
11,71.10 ^ 3 /
uL, dan HB
rendah 10,8 g /
dl
F. Diagnosa
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis d.d Ds:Klien mengatakan nyeri pada
abdomen, do: klien tampak menahan nyeri.
2. . Resiko infeksi b.d Pecah ketuban dini d.d peningkatan leukosit 11,71.10
^ 3 / uL, dan HB rendah 10,8 g / dl
G. Intervensi
No Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Kep. Hasil
1 17/03/20 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan
b.d tindakan pengkajian
agen cedera keperawatan 3 x24 nyeri secara
biologis d.d jam diharapkan komprehensif
Ds:Klien nyeri akut pada termasuk
mengatakan pasien berkurang lokasi,
nyeri pada dengan kriteria hasil karakteristik,
abdomen, do: : durasi,
klien tampak 1. Nyeri yang frekuensi,
menahan dilaporkan kualitas, dan
nyeri dari skala 8 faktor
menjadi 5 presipitasi
2. Tidak ada 2. Kaji ulang
ekspresi tanda-tanda
menahan vital
nyeri dan 3. Lakukan
ungkapan kompres
secara dingin selama
verbal. fase akut
3. Pasien sesuai
kembali keperluan
merasakan 4. Ajarkan
kenyamanan tentang teknik
non
farmakologi
(napas
dalam)
5. Kolaborasi
untuk
pemberian
analgetik
untuk
mengurangi
nyeri
H. Implementasi
No Tanggal No Pukul Tindakan Respon Nama
Dx Paraf
1 17/3/20 1,2 08.00 Mengkaji dan TD: 100/570 Ns
mengukur mmHG
Rizky
tanda-tanda N:
vital 123x/menit
R: 22x/ menit
S: 38ºC
I. Evaluasi
No Tanggal/jam No Dx Kep Evaluasi Paraf dan
nama
1 17/03/20 1 S: Pasien Ns. Rizky
mengatakan
08.45
nyeri
sudah
berkurang
menjadi
skala 7
O: Skala
nyeri dari 8
menjadi
7. Pasien
merasa
sedikit
lebih nyaman
A: Masalah
Belum
teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Abortus dapat terjadi secara spontan atau secara buatan.
Abortus spontan ialah suatu mekanisme alamiah untuk
mengeluarkan hasil konsesi yang abnormal. Abortus dapat dialami
oleh semua ibu hamil, faktor penyebabnya dapat meliputi faktor
janin, faktor dari ibu, faktor lingkungan, dan infeksi yang disebabkan
oleh beberapa virus. Kejadian abortus diduga mempnyai efek
terhadap kehamilan yang berikutnya, baik pada timbulnya penyulit
kehamilan maupun pada hasil kehamilan. Sebagai perawat kita
mempunyai peran dalam penanganan abortus dengan memberikan
asuhan keperawatan yang tepat. Kita dapat membantunya dalam
proses pengobatan baik itu farmakologi maupun non-farmakologi.
Perawat juga mempunyai kewajiban untuk selalu menjaga status
nutrisi, pola istirahat, dan kondisi psikososial dari pasien. Dengan
begitu kita dapat mencegah terjadinya faktor resiko dari abortus dan
dapat mencegah terjadinya kematian ibu.
5.2 Saran
a. Saran untuk Pembaca
1. Pembaca diharapkan memahami isi dari makalah ini guna untuk
menambah wawasan tentang ibu hamil dengan abortus.
2. Pembaca tidak lagi memandang suatu tindakan abortus
dengan sebelah mata.
b. Saran untuk Pasien
1. Bagi pasien disarankan dapat semaksimal mungkin menjaga pola
istirahat dan asupan nutrisinya.
2. Lebih memperhatikan aktivitas, sebaiknya hindari aktivitas berat untuk
mengurangi nyeri
DAFTAR PUSTAKA