Askep - HHF CKD Anemia Renalis
Askep - HHF CKD Anemia Renalis
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
1. DIAGNOSIS MEDIS:
HHF, CKD St.5, Anemia Renal, Efusi Pleura Dekstra.
2. KELUHAN UTAMA:
Sesak Napas disertai batuk kering.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Awalnya pasien sedang beristirahat, kemudian pasien tiba-tiba merasa sesak berat
dari sebelumnya (6hari lalu) yang sudah mulai terasa sesak namun masih ringan. Lalu
pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Soebandi. Sampai IGD RSUD Soebandi pada pukul
23.55 WIB. Ketika tiba di IGD, kondisi pasien: RR 31x/menit, Pasien tanpak sesak,
SPO2 88% sehingga langsung mendapatkan terapi Rebreathing Mask 6 Lpm. Nadi
74x/menot, TD: 170/81 MmHg, Suhu 36,8 C, Akral Hangart, GCS 456. Pasien juga
mengeluh nyeri dada skala 7 dengan frekuensi nyeri hilang timbul. Beraktivitas
menjadi faktor pemicu/memperberat rasa nyeri dan akan terasa berkurang ketika
pasien beristirahat. Pasien juga ditemukan batuk kering. Pasien merupakan pasien
hemodialisa juga di RSUD dr. Soebandi karena memiliki dx Medis CKD sehingga rutin
HD 2x seminggu (rabu dan sabtu). Pemeriksaan fisik selama di IGD: Keadaan umum
lemah, Konjungtiva anemis. Kognitif pasien berorientasi penuh.
4. RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU:
Sebelum terdiagnosa CKD dan beberapa dx medis lain, pasien merupakan buruh
pabrik rokok. Selama bekerja disana, pasien dilarang minum air ketika bekerja, baru
boleh minum air ketika siang hari pada jam istirahat. Oleh karena kelelahan yang ia
Genogram:
X X X X
2. POLA NUTRISI/ METABOLIK (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
2.1 Antropometry
Komponen Sebelum Sakit Setelah Sakit
BB 64 45 Kg
TB 166 Cm 167 Cm
IMT Skor IMT: 23,2 Skor IMT: 16,1
BBI Overweight Kurus (Kurang Berat Badan)
Penurunan 0,29 %
Penurunan/
Kenaikan dari BBI
Kebutuhan Nutrisi
KOMPONEN RUMUS HASIL
Keb. Energi/ = (88,4 + 13,4 x bb kg) + (4,8 x tb cm) – (5,68 2.294,6 kkal
Kalori x usia th)
= (88,4 + 13,4 x 45 kg) + (4,8 x 167 cm) –
(5,68 x 40 th)
= 691,4 + 801,6 + 801,6
= 2.294,6 kkal
Interpretasi:
Pasien berisiko konstipasi dikarenakan kurangnya asupan serat (sayur dan buah).
Balance cairan:
Balance Cairan= Input (cc) – Output (cc)
= (Intake Oral + Terapi Intravena + Water Metabolism) – (Urine Production +
Insisible Water Loss)
= ………..cc (Positif/Negatif)
Interpretasi:
Tidak teridentifikasi masalah terkait dengan pola eliminasi.
4. POLA AKTIVITAS & LATIHAN (Saat Sebelum Sakit Dan Saat Di Rumah Sakit)
Aktivitas harian (Activity Daily Living) 0: tergantung total,
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 1: dibantu petugas
Makan / minum V dan alat,
Toileting V 2: dibantu petugas,
Berpakaian V 3: dibantu alat,
Mobilitas di tempat tidur V 4: mandiri
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
TOTAL SKOR 12
Terapi oksigen :
a) Terapi Oksigen : Ya
b) Jenis : Nasal Kanul
c) Jumlah dosis : 3 Lpm
d) Lain lain :-
Lain-lain: Klien mengatakan sesak dan ada sensasi batuk apabila dalam posisi supinasi
dan merasa lebih mendingan ketika dalam posisi duduk.
5. POLA TIDUR & ISTIRAHAT (Saat Sebelum Sakit Dan Saat Di Rumah Sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat MRS
Durasi 7-8 Jam sehari 2-3 Jam sehari
Gangguan tidur Tidak ada Perasaan Sesak, Batuk
kering, dan nyeri dada yang
hilang timbul.
Penyebab Tidak ada Sesak, Batuk, Nyeri Dada.
Keadaan bangun tidur Bugar Lesu, Lemas, Tidak bugar
Lain-lain: Tampak terlihat kantong
mata, klien mengatakan tidur
tidak puas dan mudah
terbangun.
Interpretasi:
Terdapat gangguan pada pola tidur pasien yang disebabkan oleh Sesak, nyeri, dan
batuk.
Kompone Hasil
n
TD 120/80 Mmhg
Nadi 91 x/mnt
RR 25 x/mnt
Suhu 36,5C
SpO2 98 %
Nyeri Skala 7
Nyeri bersifat menetap
3. Keadaan local (status lokalis): Pasien mengeluh nyeri dada sehingga menimbulkan
sensasi sesak dan batuk kering. Setelah diauskultasi, tidak ditemukan suara napas
tambahan dan hasil perkusi toraks suara dullness (redup) pada toraks dekstra.
Interpretasi:
Klien merasa nyeri derajat sedang pada kaki sinistra
4. Pengkajian Fisik
Ekstremitas bawah:
Normal. Gerakan sendi bebas.
Kulit & Warna kulit sawo matang. Tidak ada jejas/luka.
Kuku
Keadaan Lokal (sesuai pykt) Nyeri dada skala 7
Deskripsi Terapi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Lengkap
No Komponen Hasil Normal Interpretasi
1 Kolestrol HDL 33 <40 mg/dL Low
2 Hemoglobin 7,9 12-16 g/dL Low
3 Eosinofil 4 0-3 % High
4 Limfosit 10 24-44 % Low
5 Monosit 12 3-6 % High
6 Hematokrit 25,2 36-46 % Low
7 Kreatinin Serum 5,5 0,5-1,1 High
8 BUN 31 6-20 mg/dL
DO:
Rr: 25x/mnt
Penggunaan otot bantu napas
Fase ekspirasi memanjang
Foto ronsen menunjukan
penumpukan cairan pada toraks
paru dekstra
2 DS:
Pasien mengeluh nyeri
DO:
Pasien tempak meringis ketika
diposisikan supinasi
Nadi 91x/menit
Durasi tidur 2-3 jam mudah
terbangun dan sulit tidur
Pola napas berubah (rr 25 x/mnt)
Nafsu makan berubah
3 DS: Gg tidur
Pasien mengeluh sulit tidur
Pasien mengatakan mudah
terbangun karena rasa sesak
dan nyeri
Pasien mengaku setelah bangun
merasa tidak puas akan tidur
nya
Pola tidur pasien berubah sejak
MRS
DO:
Durasi tidur 2-3 jam
Gangguan tidur: Rasa nyeri dan
sesak
Terdapat kantung mata
Konjungtiva anemis
4 DS: Intoleransi
Pasien mengeluh mudah lelah
dan lemas
Pasien mengeluh sesak setelah
beraktivitas (cth: Ke kamar
mandi)
DO:
Pasien melakukan upaya koping
atasi nyeri dan sesak sesuai
dengan informasi yang sejauh ini
ia ketahui
Gangguan Pola tidur Pola Tidur (L.05045) Dukungan Tidur (I.09265) Istirahat dan tidur
(D.0055) merupakan salah satu
Setelah dilakukan tindakan keprawatan Observasi kebutuhan dasar
selama 3x34 Jam, Pola Tidur pasien 1. Identifikasi pola aktivitas manusia sebagai upaya
Membaik dengan kriteria hasil: dan tidur mengistirahatkan tubuh
Indikator Sebelum Sesudah 2. Identifikasi faktor dari aktivitas sehari-
Keluhan 3 5 pengganggu tidur hari. Adanya gangguan
suit tidur Terapeutik tidur akan menyebabkan
Keluhan 3 4 1. Batasi waktu tidur siang kelelahan organ-organ
sering 2. Fasilitasi menghilangkan tubuh dalam bekerja
terjaga stress sebelum tidur ketika individu
Keluhan 2 4 3. Lakukan prosedur untuk terjaga/terbangun
tidak meningkatkan kenyamanan sehingga proses
puas Edukasi pemulihan pasien
tidur 1. Anjurkan menepati menjadi terganggu.
Keluhan 3 5 kebiasaan waktu tidur Maka diperlukan upaya
pola Ajarkan relaksasi/cara dukungan tidur agar
tidur nonfarmakologi lainnya pasien mampu
Keluhan 3 5 mengatasi masalah
istirahat tidurnya.
tidak
E: -
11/10/22 (14.00 Ners S: 1. Identifikasi skala nyeri
WIB) Pasien mengatakan nyeri skala 4 2. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
O:
nyeri
Pasien tampak meringis, pasien bersikap
waspada/protektif, 3. Monitor keberhasilan terapi
A: komplementer yang sudah
Intervensi efektif, Diagnosa nyeri akut diberikan
belum teratasi 4. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
P: 5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Lanjukan intervensi 1-8
6. Anjurkan memonitor nyeri secara
I: mandiri
1. Identifikasi skala nyeri 7. Ajarkan teknik nonfarmakologis
2. Identifikasi faktor yang memperberat
E: -
P:
Intervensi dilanjutkan (1-7)
I:
1. Periksa sirkulasi perifer
2. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
bengkak pada kstremitas
3. Lakukan perawatan kaki dan kuku
4. Hidnari pemasangan
infus/pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
5. Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi
6. Anjurkan melakukan perawatan kulit
yang tepay
7. Anjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi
P:
Intervensi dilanjutkan (1-4)
I:
1. Periksa sirkulasi perifer
2. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
bengkak pada kstremitas
3. Hidnari pemasangan
infus/pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
4. Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi
E: -
E: -
11/10/22 (14.00 Ners S: 1. Atur posisi semi fowler
WIB) Klien mengatakan sulit menggerakkan 2. Posisikan pada kesejajaran tubuh
ekstremitas bawah sinistra ketika merubah yang tepat
posisi
3. Imobilisasi dan topang bagian
O: tubuh yang cedera dengan tepat
1. Kekuatan otot menurun 4. Tinggikan bagian tubuh yang sakit
2. Rentang gerak menurun (ROM) dengan tepat
ditandai dengan gerakan sendi 5. Motivasi melakukan ROM
menurun pasif/aktif
6. Ubah posisi setiap 2 jam
A:
Intervensi efektif. Diagnosa gg mobilitas
fisik belum teratasi
E: -
I:
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
3. Batasi waktu tidur siang
4. Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
5. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
6. Anjurkan menepati kebiasaan waktu
tidur
7. Ajarkan relaksasi/cara
nonfarmakologi lainnya
E:
11/10/22 (14.00 Ners S: 1. Identifikasi pola aktivitas dan
WIB)
O:
1. Konjungtiva anemis
2. Gangguan tidur: Nyeri
I:
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
3. Batasi waktu tidur siang
4. Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
5. Lakukan prosedur untuk
E:
I:
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
2. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
3. Jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
4. Berikan kesempatan untuk bertanya
5. Jelaskan proses patofisiologi
munculnya penyakit
6. Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit
7. Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang dirasakan
O:
-
A: Intervensi efektif. Diagnosa peningkatan
manajemen kesehatan teratasi
P: Hentikan intervensi
I: -
E: -