Anda di halaman 1dari 2

HUKUM BISNIS

NAMA : SUTTA DHARMA WIJAYA

NIM : 20200101503

1. Dalam penyelesaian sengketa bisnis pihak - pihak siapa sajakah yang terkait ?
Jawab : para pihak yang bersengketa dan mediator apabila diperlukan.
2. Apa sajakah dasar – dasar faktor perlunya penyelesaian sengketa bisnis di Indonesia ?
Jawab :
a. Sebagai upaya meningkatkan daya saing dalam mengundang penanaman modal ke
Indonesia.
b. Tuntutan masyarakat terhadap mekanisme penyelesaian sengketa yang efisien dan
mampu memenuhi rasa keadilan
c. Upaya untuk mengimbangi meningkatnya daya kritis masyarakat yang dibarengi dengan
tuntutan berperan serta aktif dalam proses pembangunan (termasuk pengambilan
keputusan terhadap urusanurusan publik)
d. Menumbuhkan iklim persaingan sehat (peer pressive) bagi lembaga peradilan
e. Sebagai langkah antisipatif membendung derasnya arus perkara mengalir ke pengadilan.
f. Pengenyampingan untuk tidak mempergunakan proses hukum via litigasi bahwa
diperkirakan akan lebih tepat apabila dalam kondisi,alasan dan atau perbuatan tertentu,
bisa dilakukan mekanisme penyelesaian sengketa alternatif atau alternative dispute
resolutions (selanjutnya disebut dengan ADR)
3. Berikan penjelasan singkat macam – macam penyelesaian sengketa bisnis yang ada di
Indonesia ?
Jawab :
a. Proses adjudikasi, dimana sifat dari penyelesaian sengketa menempatkan para pihak yang
bersengketa pada dua sisi yang berhadapan (antagonistis) dan hasil putusan yang
dikeluarkan oleh pihak ketiga yang diberi wewenang untuk memutus bersifat kalah dan
menang (win-lose). Proses penyelesaian sengketa yang masuk dalam kategori ini adalah
peradilan
(litigasi) dan arbitrase.
b. Proses konsensus, dimana sifat dari penyelesaian sengketa menempatkan para pihak pada
posisi yang saling bekerja sama (cooperative) dan menggunakan asas kesepakatan dalam
pengambilan keputusan baik melibatkan pihak ketiga maupun tidak, dan hasil keputusan
sama-sama bersifat menang (winwin). Proses penyelesaian sengketa yang masuk
dalam kategori ini adalah negosiasi, mediasi konsiliasi, ombudsman dan pencari fakta
bersifat netral
c. Proses adjudikasi semu, proses penyelesaian sengketa ini biasanya adalah penggabunga
antara dua proses penyelesaian sengketa di atas, sehingga sifat dan hasil putusan
tergantung dari pola proses yang dikolaborasikan. Adapun proses penyelesaian sengketa
yang masuk dalam kategori ini adalah mediasi arbitrase, persidangan mini (mini trial),
pemeriksaan juri
secara sumir (summary jury trial), evaluasi netral secara dini (early neutral evaluation).
4. Apakah yang dimaksud dengan ADR (Alternative Dispute Resolution) ?
Jawab : merupakan konsep penyelesaian konflik atau sengketa di luar pengadilan secara
kooperatif yang diarahkan pada suatu kesepakatan atau solusi terhadap suatu konflik atau
sengketa yang bersifat “menang- menang” (win-win).
5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat bentuk – bentuk alternatif penyelesaian sengketa ?
Jawab :
a.Konsultasi : suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu, yang
disebut dengan klien dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan, yang memberikan
pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan kliennya
tersebut.
Jawab :
b.Negosiasi : sarana bagi pihak-pihak yang bersengketa untuk mendiksusikan
penyelesaiannya tanpa keterlibatan pihak ketiga. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), negosiasi diartikan sebagai penyelesaian sengketa secara damai melalui
perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa.
c.Mediasi : intervensi terhadap suatu sengketa oleh pihak ketiga (mediator) yang dapat
diterima, tidak berpihak dan netral serta membantu para pihak yang berselisih mencapai
kesepakatan secara sukarela terhadap permasalahan yang disengketakan. Menurut
Rachmadi Usman, mediasi adalah cara penyelesaian sengketa diluar pengadilan melalui
perundingan yang melibatkan pihak ketiga (mediator) yang bersikap netral dan tidak
berpihak kepada pihak-pihak yang bersengketa serta diterima kehadirannya oleh pihak-
pihak yang bersengketa.
d.Konsiliasi : Penyelesaian melalui konsiliasi dilakukan melalui seorang atau beberapa orang
atau badan (komisi konsiliasi) sebagai penegah yang disebut konsiliator dengan
mempertemukan atau memberi fasilitas kepada pihak-pihak yang berselisih untuk
menyelesaikan perselisihannya secara damai. Konsiliator ikut serta secara aktif memberikan
solusi terhadap masalah yang diperselisihkan.

Anda mungkin juga menyukai