Anda di halaman 1dari 42

STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN

PENJUALAN INDIHOME PADA PT. TELEKOMUNIKASI


INDONESIA TBK WITEL MAKASSAR

PROPOSAL

Oleh
ERMA TRININGSIH
NIM 105721118017

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Telp. (0411) 866972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan

Penjualan Indihome Pada PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk. Witel Makassar

Nama Mahasiswa : Erma Triningsih

No. Stambuk/NIM : 105721118017

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah disetujui untuk diajukan dalam seminar proposal Strata Satu (S1) Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, Juni 2021

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Moh. Aris Pasigai, SE.,MM. Aulia, S.IP., M.Si. M.


NIDN : 0008056301 NIDN : 0923058802

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Muh. Nur Rasy id, SE.,MM.


NBM : 1085576

i
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 9

A. Tinjauan Hasil Penelitian......................................................... 9


B. Pemasaran.............................................................................. 12
C. Promosi.................................................................................... 17
D. Penjualan................................................................................. 23
E. Kerangka Pikir......................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 28

A. Jenis Penelitian........................................................................ 28
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian.................................................. 28
C. Unit Analisis dan Penentuan Informan.................................... 28
D. Sumber Data............................................................................ 29
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 30
F. Teknik Analisis Data................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul/Uraian Halaman

2.1. Tinjauan Hasil Penelitian..................................... 11

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul/Uraian Halaman

2.1. Model Penarikan Kesimpulan 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modernisasi sekarang, manusia sangat bergantung

pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar

setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda pun menggunakan

teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Bahkan, kurang dari 10

tahun terakhir, contohnya teknologi handphone yang awalnya hanya

sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi

yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan

mengakses internet dalam hitungan detik. (Aprilia Mentari, 2015)

Perkembangan teknologi merupakan dasar untuk

mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu

negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi

yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan

ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek

kehidupan manusia. (Aprilia Mentari, 2015)

Teknologi komunikasi dan era globalisasi berkembang sangat

pesat dan terus berevolusi dengan kecanggihan yang semakin bertambah

modern, tentu juga berpengaruh pada sarana komunikasi, hiburan, dan

informasi. Kebutuhan akan teknologi dan informasi menjadi hal penting

bagi masyarakat global Indonesia sendiri, baik pemerintah maupun

swasta mulai menyadarinya. Menurut survei yang dilakukan APJII

1
2

(Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia) mengungkap

bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke

internet. Survei yang dilakukan untuk jumlah pengguna yang telah

terhubung ke internet sepanjang 2016 mencapai 132,7 juta, 2017

mencapai 143,26 juta orang Indonesia. (https://apjii.or.id/survei/kirimlink

diakses pada 30 Oktober 2018 pukul 13.42 WIB).

Telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan

strategis dalam kehidupan manusia saat ini. Melalui teknologi komunikasi

dengan didukung adanya internet, manusia dapat saling tukar menukar

informasi dari jarak jauh dengan waktu yang relatif cepat dan efisien.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan sadar akan pentingnya

mendapatkan pengetahuan dan informasi membuat masyarakat sangat

tertarik untuk menggunakan internet sebagai alternatif untuk dapat

mengakses berbagai macam pengetahuan dan informasi yang

dibutuhkan.

Gaya hidup masyarakat sudah mulai berubah karena kehadiran

teknologi elektronik yang canggih dengan didukungnya internet, maka ini

menjadi peluang dan tantangan bagi operator layanan telekomunikasi

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Pesatnya

perkembangan teknologi akses jaringan dan teknologi yang berbasis

internet memungkinkan bagi operator layanan untuk dapat menyediakan

layanan yang beragam (multi service) bagi pelanggannya.

Akibat dari banyaknya provider penyedia jasa telekomunikasi yang

persaingannya tumbuh semakin pesat dan ketat, PT. Telekomunikasi


3

Indonesia melakukan inovasi untuk mengeluarkan produk terbaru. PT.

Telekomunikasi Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang melayani

jutaan konsumen diseluruh Indonesia. TIMES (Telecommunication,

Information, Media Edutainment and Service) merupakan portofolio bisnis

PT. Telekomunikasi Indonesia dengan didukung visi dan misi yang kuat,

dan pengalaman bisnis yang berkompeten. Telkom memiliki visi dan misi

baru yang diberlakukan sejak 2016, yaitu visi (Be the King of Digital in the

Region) dan misi (Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization).

(Dokumen PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar).

Indonesia Digital HOME yang disingkat IndiHOME adalah salah

satu produk layanan dari PT. Telekomunikasi Indonesia yang berupa

paket layanan telekomunikasi dan data seperti telepon rumah (voice),

internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi

interaktif (Usee TV Cable, IP-TV). Karena penawaran layanan inilah

Telkom memberi label IndiHOME sebagai tiga layanan dalam satu paket

(3 in 1) atau dikenal dengan layanan triple-play. Selain internet,

pelanggan juga mendapatkan tayangan TV berbayar dan saluran telepon.

(Dokumen PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar).

PT. Telekomunikasi Indonesia yakin dapat mewujudkan

kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia dari segi telekomunikasi.

Telkom memiliki produk internet yang pertama bernama speedy yang

saat ini sudah di rebranding menjadi IndiHOME. IndiHOME resmi


4

diluncurkan pada tahun 2015. Perbedaan dari speedy ke IndiHOME salah

satunya adalah speedy menggunakan kabel copper sedangkan

IndiHOME menggunakan kabel serat optik sehingga memiliki kecepatan

hingga 100 Mbps serta aman dari gangguan cuaca. Telkom mengklaim

produk IndiHOME telah dipesan sebanyak 2000 setiap harinya pelanggan

sepanjang tahun 2015. Jumlah pelanggan IndiHOME pada Mei 2015

telah mencapai 350 ribu pelanggan di seluruh Indonesia dan hingga

september
IndiHOME merupakan salah satu provider terbaik di Indonesia. Setiap

tahunnya IndiHOME memiliki respon pelanggan yang tinggi, namun ditengah

perkembangan saat ini banyak perusahaan dari kompetitor lain yang

mengeluarkan produk provider terbaru sebagai pesaing di bidang bisnis.

Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, persaingan bersifat global

pun juga semakin meningkat. Setiap perusahaan harus menciptakan strategi

untuk dapat memenangkan persaingan. Hal ini menjadi tantangan bagi PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar untuk memilih strategi

pemasaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan segmentasi pasar,

mempertahankan pelanggan IndiHOME dan mampu memenangkan persaingan

di bisnis layanan multi service. (Dokumen PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Witel Makassar.

Komunikasi pemasaran menjadi salah satu bagian utama dalam

memenangkan persaingan atau pencapaian tujuan perusahaan dan memiliki

peran yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Komunikasi pemasaran

adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan

komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya yang

ditujukan untuk perfomance pemasaran. (Prisgunanto, 2006: 8).

Semua perusahaan untuk mencapai sebuah goals atau kesuksesan tidak

lepas dari kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Menurut Morissan (2010),

kegiatan komunikasi pemasaran terpadu merupakan upaya untuk menjadikan

seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra

atau image yang positif yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen.

Komunikasi pemasaran terpadu mencakup unsur yang menggunakan bauran

pemasaran (marketing mix) yaitu periklanan (advertising), pemasaran secara

5
6

langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales promotion), penjualan

secara tatap muka (personal selling), hubungan masyarakat (public relations),

dan publisitas (publicity).

Upaya yang dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel

Makassar dalam meningkatkan penjualan produk IndiHOME yaitu dengan

kegiatan komunikasi pemasaran terpadu (intraged marketing communications)

meliputi, (a) periklanan (advertising) dengan cara memperkenalkan produknya

kepada masyarakat dengan memasang iklan melalui media cetak dan media

elektronik, pemasaran secara langsung (direct marketing) yaitu melalui sales

personal atau face to face, Plasa Telkom. promosi penjualan (sales promotion)

menginformasikan produk atau jasa untuk mempengaruhi pelanggan agar

mereka membeli produk tersebut seperti pemberian hadiah, pemberian kupon

dan voucher, pemberian diskon pada pelanggan, menawarkan paket promo

IndiHOME meliputi Paket Ramadhan, Paket Internet Rumah, Paket Merdeka,

Paket Promo HUT Telkom Indonesia, Paket Natal dan Tahun Baru dan lain

sebagainya, penjualan secara tatap muka (personal selling) dengan menawarkan

produk dan jasa secara langsung antara antara PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk. Witel Makassar dengan pelanggan membentuk pemahaman terhadap

penggunaan produk yang unggul sehingga mereka tertarik untuk memakai jasa

telekomunikasi dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar seperti

open table, door to door, hubungan masyarakat (public relations) yaitu upaya

komunikasi menyeluruh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar

untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok

pelanggan terhadap produk-produknya dalam bentuk kegiatannya seperti

seminar, sponsor, publisitas (publicity) yaitu kegiatan dan progam yang dilakukan
7

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar dalam mempromosikan

IndiHOME tidak hanya melalui media regional tetapi juga melalui media nasional,

kemudian mengadakan event spesial Ramadhan, HUT RI, penyelenggaraan

pameran, seminar, membuka tenant atau booth di setiap event tertentu.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar dalam memasarkan

produk dan jasa nya tidak lepas dari kegiatan pemasaran sebagai pokok untuk

menganalisis, merencanakan, mengawasi kegiatan-kegiatan terhadap progam-

progam yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Untuk terus

mempertahankan dan mengembangkan pasar dan konsumen yang telah ada,

sebuah perusahaan harus mengadakan evaluasi terhadap elemen kegiatan

promosi yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja antara pihak

perusahaan dengan konsumen, namun sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan

keinginan dan kebutuhannya.

Periode tahun 2015 sampai dengan 2018 saat ini situasi persaingan yang

dihadapi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar cukup ketat

dari perusahaan sejenis BUMN terutama persaingan dengan kompetitor lainnya

dari segi harga jual serta kegiatan komunikasi pemasaran yang cukup tinggi

intensitasnya. Menghadapi situasi yang demikian, permasalahan yang dihadapi

perusahaan adalah strategi komunikasi pemasaran belum terkoordinasi secara

baik untuk lebih mempertahankan pengguna IndiHOME di masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitia dengan judul “Strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan

penjualan Indihome pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Witel

Makassar.
8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa rumusan masalah, antara lain :

1. Bagaimana penerapan komponen strategi pemasaran dalam

meningkatkan penjualan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel

Makassar?

2. Bagaimana penerapan bentuk promosi yang dapat diterapkan dalam

meningkatkan penjualan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan komponen strategi pemasaran dalam

meningkatkan penjualan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel

Makassar.

2. Untuk mengetahui penerapan cara promosi dalam meningkatkan

penjualan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

khasanah keilmuan dan pengembangan kajian teoristis ilmu ekonomi

syariah khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran dan

promosi, diharapkan hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai

literature bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktisi
9

a. Bagi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Witel Makassar, hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu refrensi dan

masukan bagi manajemen perusahaan khususnya dibidang

pemasaran untuk mengembangkan strategi pemasaran dan promosi

guna meningkatkan penjualan.

b. Bagi perusahaan lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat

menjadi salah satu referensi dan masukkan bagi manajemen

perusahaan khususnya dibidang pemasaran untuk

mengembangkan strategi pemasaran dan promosi guna

meningkatkan penjualan.
10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Hasil Penelitian

Pembahasan ini penulis akan menyajikan beberapa hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Judul

penelitian ini merupakan upaya untuk melanjutkan penelitian

sebelumnya namun bukan dalam konteks meniru melainkan dilakukan

kajian yang lebih mendalam dan konprehensif. Berikut ini adalah

beberapa hasil penelitian yang telah diteliti oleh para peneliti

sebelumnya.

1. Rizki Yudha Taufik, (2018), (Peran Syariah Promotion dan Syariah

Marketing dalam Meningkatkan Penjualan pada Toko Zaidan Blitar). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa syariah promotion konsumen lebih tertarik

untuk membeli produk dari Toko Zaidan Blitar).

2. Rendy Septi Sanjaya, (2017), (Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan

Omzet Penjualan Unit Usaha Aqiqah pada Laz Nurul Hayat Medan).

Penelitian ini menggunakan data premier yang diperoleh melalui

penyebaran kuisioner. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode kualitatif deskriptif. Metode analisis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisis SWOT. Penelitian ini memperoleh hasil

bahwa dari diagram SWOT omzet Aqiqah LAZ Nurul Hayat berada pada

kuadran ke 1.

3. Eriza Yolanda Maldina (2016), (Strategi Pemasaran Islami dalam

Meningkatkan Penjualan pada Butik Calista). Hasil penelitian dapat

11
12

ditinjau dari perspektif strategi, pemasaran Islami, Butik Calista selain

menerapkan teori dan konsep strategi pemasaran konvensional, juga

menerapkan strategi pemasaran Islami yang terdiri atas tiga halpokok

pertama, penerapan, karakteristik pemasaran Islami; kedua, penerapan

etika bisnis Islami; ketiga, mencontoh praktik pemasaran Nabi

Muhammad SAW. Berdasarkan sifat Nabi Muhammad SAW yaitu:

Shiddiq, Amanah, Fathanah, dan Tabligh.

4. Nur Jannah, (2013), (Pengaruh Biaya Promosi terhadap Omset

Penjualan pada PT. Riau Pos Intermedia Pekanbaru ditinjau

Menurut Ekonomi Islam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variable biaya promosi berpengaruh terhadap kenaikan omset

penjualan.

5. Siti Aminah, (2018), (Tinjauan Islam terhadap Konsep dan Strategi

Promosi Perusahaan Provider Telekomunikasi di Makassar). Hasil

promosi yang dilakukan oleh perusahaan provider telekomunikasi

sangat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif.


13

Tabel 2.1

Tinjauan Hasil Penelitian

No. Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Rizki Yudha Taufik Peran Syariah Hasil penelitian
Promotion dan menunjukkan bahwa
Syariah Marketing syariah promotion
dalam konsumen lebih tertarik
Meningkatkan untuk membeli produk
Penjualan pada dari Toko Zaidan Blitar
Toko Zaidan Blitar
2 Rendy Septi Strategi Penelitian ini memperoleh
Sanjaya Pemasaran dalam
Meningkatkan hasil bahwa dari diagram
Omzet Penjualan
Unit Usaha Aqiqah SWOT omzet Aqiqah LAZ
pada Laz Nurul
Hayat Medan Nurul Hayat berada pada

kuadran ke 1.

3 Strategi Pemasaran Hasil penelitian dapat


Eriza Yolanda Islami dalam ditinjau dari perspektif
Maldina Meningkatkan strategi, pemasaran
Penjualan pada Islami, Butik Calista
Butik Calista selain menerapkan teori
dan konsep strategi
pemasaran konvensional,
juga menerapkan strategi
pemasaran Islami yang
terdiri atas tiga halpokok
pertama, penerapan,
karakteristik pemasaran
Islami; kedua, penerapan
etika bisnis Islami; ketiga,
mencontoh praktik
pemasaran Nabi
Muhammad SAW.
Berdasarkan sifat Nabi
Muhammad SAW yaitu:
Shiddiq, Amanah,
Fathanah, dan Tabligh.
4 Nur Jannah Pengaruh Biaya Hasil penelitian
Promosi terhadap menunjukkan bahwa
14

Omset Penjualan variable biaya promosi


pada PT. Riau Pos berpengaruh terhadap
Intermedia kenaikan omset
Pekanbaru ditinjau penjualan
Menurut Ekonomi
Islam
5 Siti Aminah Tinjauan Islam Hasil promosi yang
terhadap Konsep dilakukan oleh
dan Strategi perusahaan provider
Promosi telekomunikasi sangat
Perusahaan mempengaruhi
Provider konsumen dalam
Telekomunikasi di keputusan pembelian.
Makassar Penelitian ini
menggunakan metode
analisis kualitatif

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran dalam pengertian sempit adalah menjual dan mengiklankan.

Menurut Djaslim S. pemasaran adalah suatu sistem total kegiatan bisnis yang

dirancang untuk merencanakan, menentukan, harga, promosi, mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran

serta tujuan perusahaan. Dalam pengertian modern dan globalisasi saat ini,

definisi pemasaran lebih luas lagi, dimana para pemasar sudah lebih berorientasi

pada pelanggan, pada kepuasan pelanggan dan kesetiaan pelanggan terhadap

produk dan merek. Menurut Kotler dan Amstrong pemasaran merupakan proses

dimana perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun

hubungan pelanggan yang kuat untuk mengambil niai dari pelanggan saat

datang kembali. Menurut Hair Jr pemasaran merupakan proses perencanaan

dan pelaksanaan konsep pemberian harga, promosi, dan pendistribusian produk,


15

pelayanan, dan ide yang ditujukan untuk menciptakan kepuasan di antara

perusahaan dan para pelanggannya.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga pemasaran

zaman modern dan global saat ini harus mampu menciptakan nilai dan

hubungan yang berkesinambungan dengan pelanggan.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pemasaran yang berusaha menanamkan

perusahaan dan produknya di benak pelanggan. Strategi ini bertujuan untuk

mencapai how to win the market. Berikut empat komponen dalam strategi

pemasaran, sebagai berikut:

a. Segmentasi (segmentation)

Segmentasi adalah seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan

peluang-peluang yang muncul di pasar. Segmentasi adalah ilmu untuk

melihat pasar berdasarkan variabel-variabel yang berkembang di tengah

masyarakat. Dalam melihat pasar, perusahaan harus kreatif dan inovatif

menyikapi perkembangan yang sedang terjadi, karena segmentasi

merupakan langkah awal yang menentukan keseluruhan aktifitas

perusahaan. Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus

dalam mengalokasikan sumber daya.Dengan cara-cara yang kreatif

dalam membagi pasar ke dalam beberapa segmen, perusahaan dapat

menentukan di mana mereka harus memberikan pelayanan terbaik dan di

mana mereka mempunyai keunggulan kompetitif paling besar.Pada

dasarnya menurut karakteristik dalam melihat pasar, pendekatan

segmentasi melalui pendekatan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Statistic Attribute Segmentation


16

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membagi pasar

berdasarkan atribut-atribut yang statistic sifatnya, seperti geografis

atau demografis. Segmentasi geografis membagi pasar

berdasarkan negara, kawasan, provinsi, atau kota. Segmentasi

demografis membagi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis

pekerjaan, jumlah pendapatan, agama, dan pendidikan.

2) Dynamic Attribute Segmentation

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memperhatikan

atribut-atribut yang dinamis, seperti psikografis dan pelaku

(behavior). Segmentasi psikografis membagi pasar berdasarkan

gaya hidup dan kepribadian. Sedangkan segmentasi perilaku

berdasarkan sikap, penggunaan, dan respons.

3) Individual Segmentation

Pendekatan terakhir dilakukan atas unit terkecil pasar, yaitu

individu perseorangan.

b. Target (Targeting)

Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa

segmen, selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target pasar yang

akan di bidik. Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya

perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas.

Dengan menentukan target yang akan dibidik, usaha akan lebih terarah.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat

mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang mau ditarget.

1) Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup dan akan

cukup menguntungkan di masa mendatang (market growth).


17

2) Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan daya

saing perusahaan (competitive advantages). Keunggulan daya

saing merupakan cara-cara untuk mengukur apakah perusahaan

itu memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk

mendominasi segmen pasar yang dipilih.

3) Melihat situasi persaingan (competitive situation) yang terjadi.

Semakin tinggi tingkat persaingan, perusahaan perlu

mengoptimalkan segala usaha yang ada secara efektif dan

efisien sehingga targeting yang dilakukan akan sesuai dengan

keadaan yang ada di pasar.

c. Positioning

Positioning adalah strategi untuk merebut posisi di benak

konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun

kepercayaan, keyakinan, dan kompetisi bagi pelanggan. Konsumen

memegang peranan kunci untuk pembelian dan pemakaian produk-

produk perusahaan. Tersedianya berbagai pilihan yang masing-masing

mempunyai sisi positif dan negatifnya membuat konsumen selalu

membanding-bandingkan produk yang ditawarkan perusahaan satu

dengan peruahaan lainnya. Untuk itu, positioning diperlukan agar citra

terhadap produk atau perusahaan dapat terbentuk sesuai dengan niat

dan tujuan dari perusahaan.

Jadi, positioning memegang perananan dalam memasarkan

produk-produk perusahaan. Karena membangun positioning berarti

membangun kepercayaan dari konsumen. Membangun kepercayaan


18

berarti menunjukkan komitmen bahwa perusahaan itu menawarkan

sesuatu yang lebih jika dibandingkan perusahaan lain.

d. Diferentation

Diferensiasi didefinisikan sebagai tindakan merancang

seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan.

Namun, penawaran ini bukan berarti janji-janji belaka saja, melainkan

harus didukung oleh bentuk yang nyata. Diferensiasi ini bisa berupa

content (what to offer), dan context (how to offer), dan yang tak kalah

penting yaitu infrastructure (capability to offer). Content adalah dimensi

diferensiasi yang merujuk pada value yang ditawarkan kepada pelanggan

perusahaan. Ini merupakan bagian tangible diferensiasi. Context

merupakan dimensi yang merujuk pada cara perusahaan menawarkan

produk. Ini merupakan bagian intangible dari diferensiasi dan

berhubungan dengan usaha-usaha perusahaan untuk membantu

pelanggan dalam mempresepsi tawaran perusahaan dengan cara yang

berbeda di bandingkan tawaran pesaing. Dimensi terakhir, infrastruktur,

merujuk pada teknologi, SDM, fasilitas yang digunakan untuk

menciptakan diferensiasi content dan context diatas.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Salah satu strategi pemasaran terpadu adalah strategi marketing mix

yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan

penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen

pasar tertentuyang merupakan sasaran pasarnya. Marketing mix merupakan

kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
19

variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi

pembeli atau konsumen. Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat

dikendalikan dan dipergunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut

perlu dikombinasikan dan dikordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin

dalam melakukan tugas pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak

hanya sekedar memiliki kombinas kegiatan yang baik saja, tetapi dapat

mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk

melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Kinerja bauran pemasaran (marketing mix) dipengaruhi oleh perubahan

lingkungan yang sedang berlangsung di seluruh dunia.Perubahan tersebut

memerlukan tanggapan strategis dan mendasar bagi organisasi dan

manajemen.Implikasi dari prinsip tersebut maka aturan pemasaran terdiri dari 7P

product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (tempat), people

(manusia), physical evidence (bukti fisik), process (proses).

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah fungsi pemasaran yang memfokuskan pengkomunikasian

komponen-komponen program pemasaran secara persuasif kepada khalayak

sasaran untuk menunjang pertukaran antara pemasar dan konsumen dan untuk

membantu mencapai tujuan dari kedua belah pihak. Promosi berperan sebagai

koordinasi upaya-upaya komunikasi pemasaran untuk mempengaruhi sikap atau

perilaku.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program

pemasaran. Hal ini dikarenakan promosi merupakan sarana komunikasi yang


20

menghubungkan perusahaan dengan konsumen, betapapun berkualitasnya

suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin

bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan

membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk,

dan mengingatkan sasaran pasar atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal kepada produk yang ditawarkan perusahaan

tersebut.

Agar promosi dapat efektif maka seorang komunikator pemasaran harus

melakukan langkah-langkah: mengidentifikasi pasar sasaran, menentukan

tujuan, merancang pesan, menentukan bauran promosi, memilih saluran

komunikasi, menyusun anggaran, mengukur efektivitas, dan mengendalikan

serta memodifikasi kampanye promosi.

2. Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi,

membujuk, serta meningkatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan

bauran pemasarannya. Secara terperinci tujuan promosi tersebut dapat

dijabarkan, sebagai berikut:

1) Menginformasikan (informing), dapat berupa:

a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

b) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk

c) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d) Menjelaskan cara kerja suatu produk

e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan


21

f) Meluruskan kesan yang keliru

g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

h) Membangun citra perusahaan

2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

a) Membentuk pilihan merek

b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c) Mengubah presepsi pelanggan terhadap atribut produk

d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

(salesman).

3) Meningkatkan (remiding), dapat terdiri atas:

a) Meningkatkan pembeli atau konsumen bahwa produk yang

bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat

b) Meningkatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

dari perusahaan tertentu

c) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan

d) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

perusahaan

Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan

seseorang agar dapat mengenal produk suatu perusahaan, memahaminya,

berubah sikap, menyukai, yakin, dan kemudian akhirnya membeli dan selalu

ingat akan produk tersebut.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi

Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi, yaitu:

1) Jumlah dana
22

Jumlah dana atau uang yang tersedia merupakan faktor yang

mempengaruhi promotional mix. Dalam hal ini berarti perusahaan

yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih

efektif dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki dana terbatas.

1. Sifat pasar

2. Luas pasar secara geografis

Perusahaan yang memiliki pasar lokal akan mengadakan kegiatan

yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau

internasional. Perusahaan yang memiliki pasar lokal mungkin sudah

cukup dengan menggunakan saluran distribusi langsung.

2) Konsentrasi pasar

Perusahaan yang memusatkan penjualan pada suatu kelompok

pembeli saja akan menggunakan alat promos yang berbeda dengan

perusahaan yang menjual produknya pada semua kelompok pembeli.

a. Macam pembeli

Strategi promosi yang diterapkan dalam kampanye penjualan

dipengaruhi oleh objek atau sasaran, apakah itu pembeli industri,

konsumen rumah tangga, atau pembeli lainnya.

b. Jenis produk

Jenis produk yang mempengaruhi promosi adalah barang

konsumsi dan barang industri. Dalam mempromosikan barang

konsumsi harus disesuaikan dengan jenisnya apakah barang

convenience, shopping atau special.

c. Tahap-tahap dalam daur hidup produk


23

Strategi yang diambil untuk mempromosikan produk

dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam daur hidup produk tersebut,

mulai dengan tahap perkenalan sampai dengan tahap

kemunduran atau penurunan.

a) Pada tahap perkenalan, perusahaan harus berusaha mendorong

peningkatan permintaan primer atau primary demand (permintaan

untuk satu macam produk) lebih dulu, dan bukanmya permintaan

selektif atau selective demand (permintaan produk dengan merek

tertentu). Jadi, perusahaan harus menjual kepada pembelu dengan

mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum

mempromosikan satu merek tertentu. Pada saat mempromosikan

produk baru atau pada saat memasuki daerah pemasaran baru,

kegiatan penjualan tatap muka dapat lebih menonjolkan dari pada

kegiatan yang lain.

b) Pada tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan, perusahaan

dapat menitikberatkan periklanan dalam kegiatan promosinya.

c) Pada tahap kemunduran atau penurunan, penjualan produk yang

lama sudah tidak menentu dan tingkat labanya semakin menurun,

bahkan usaha-usaha promosinya sudah tidak efektif dan tidak

menguntungkan lagi. Promosi yang dilakukan hanya bertujuan untuk

memperlambat penurunan penjualan.

4. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Menurut Keller, bauran promosi adalah sarana yang digunakan dalam

upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen

(langsung atau tidak langsung) tentang produk dan merek yang mereka jual.
24

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong mendefisnisikan bauran promosi

adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran promosi adalah satu

bauran pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan nilai pelanggan atau

membangun ekuitas merek dalam ingatan pelanggan. Promosi merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah penjualan. Secara umum

promosi dapat dilakukan dengan lima cara yang digunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan pemasarannya, yaitu sebagai berikut:

1. Penjualan pribadi (personal selling)

Kegiatan ini dilakukan melalui para penjual, yang dikenal dengan

sebutan pramuniaga, wiraniaga atau sales, yang berhadapan langsung

dan mempengaruhi calon pelanggan dengan komunikasi yang persuasif.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal selling yaitu:

3. Persiapan sebelum penjualan

Tahap pertama dalam proses personal selling adalah

mengadakan persiapan-persiapan sebelum melakukan penjualan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama ini adalah

mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian

tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju, dan teknik

penjualannya.

4. Penentuan lokasi pembeli potensial

Tahap kedua ini menentukan lokasi dari segmen pasar yang

menjadi sasarannya. Dari lokasi inilah dapat disusun sebuah daftar

tentang calon pembeli atau pembeli potensial.

5. Pendekatan pendahuluan
25

Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua

masalah tentang calon pembelinya. Selain itu perlu juga mengetahui

tentang produk atau merek apa yang sedang digunakan dan bagaimana

reaksinya. Beberapa macam informasi perlu dikumpulkan untuk

mendukung penawaran produknya kepada pembeli.

D. Penjualan

1. Pengertian Penjualan

Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh

penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang

ditawarkan.Kegiatan penjualan merupakan kegiatan dari pemasaran yang

ditujukan untuk mengadakan pertukaran terhadap suatu produk dari produsen

kepada konsumen.Semua kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, guna mencapai

keuntungan yang optimal.Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting

dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai

pasar yang dituju. Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang

diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapatkan

laba. Jika barang-barang diproduksi atau dibeli untuk dijual, maka diusahakan

sejauh mungkin agar barang tersebut dapat terjual. Oleh karena itu perlu adanya

berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, seperti periklanan, peragaan,

penggunaan promosi secara luas guna mempengaruhi publik.

Pada konsep penjualan berkeyakinan bahwa konsumen, mungkin tidak

membeli secara kontinu produk yang ditawarkan, jadi perusahaan harus

melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan penjualan yang disertain promosi

yang agresif. Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen akan membeli


26

produk jika perusahaan melakukan promosi dan penjualan yang menonjol.

Sehingga dalam melaksanakan penjualan setiap produk, pemasar perlu

berupaya keras, cerdas dengan tepat.

Peningkatan penjualan dapat dikaitkan dengan volume penjualan yang

terjadi. Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukkan banyaknya atau

besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. Sehingga volume penjualan

merupakan total yang dihasilkan dari penjualan barang. Semakin tinggi penjualan

barang perusahaan maka menunjukkan tingkat keberhasilan dalam

mengembangkan perusahaan dan semakin tinggi laba yang dihasilkan.

Menurut Dauglas J. Dalrymple manajemen penjualan adalah

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program kontak tatap

muka yang dirancang untuk mencapai tujuan penjualan perusahaan. Definisi ini

menyarankan bahwa manajemen penjualan berkaitan dengan pengambilan

keputusan strategis, disamping rencana-rencana pemasaran. Menurut American

Marketing Association, manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan

dan pengawasan penjualan tatap muka, termasuk penarikan, pemilihan,

perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan

permotivasian sebagai tugas yang diberikan pada tenaga penjualan. Sedangkan

menurut Basu Swastha Dh., menajemen penjualan adalah perencanan,

pelaksanaan dan pengendalian program-program kontak tatap muka, termasuk

pengalokasisan, penarikan, pemilihan, pelatihan dan permotivasian yang

dirancang untuk mencapai tujuan penjualan perusahaan.

2. Tujuan Penjualan

Pada umumnya tujuan penjualan adalah mendapatkan laba dan

mempertahankan atau bahkan meningkatkan penjualan. Tujuan penjualan


27

tersebut dapat tercapai apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti apa yang

telah direncanakan. Dengan demikian tidak berarti bahwa barang dan jasa yang

terjual akan selalu menghasilkan laba, karena perlu diperhatikan pula proses

proses dari penjualan yang dapat menentukan berhasil tidaknya perusahaan

dalam menerapkan strategi penjualan.

Ada tiga tujuan umum dalam melaksanakan penjualan adalah sebagai

berikut:

1. Mencapai volume penjualan

Perlu adanya kerjasama yang rapi daiantara fungsionaris dalam

perusahaan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

2. Mendapatkan laba tertentu

Hal ini diperlukan guna mengukur keberhasilan suatu penjualan yang

dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan tujuan penjualan.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Pimpinan (top manager) harus dapat bertanggung jawab, pimpinanlah

yang harus mengukur seberapa besarsuksesnya dan kegagalan yang

dihadapinya untuk dapat ditentukan dengan cara menentukan

estimasi tentang potensi pesaing, kemampuan tenaga penjualan.

Pencapaian tujuan perusahaan ini merupakan suatu perkiraan tingkat

penjualan yang dapat diharapkan berdasarkan pada rencana

pemasaran yang telah ditetapkan dan pada lingkungan pemasaran

tertentu. Target penjualan ini merupakan suatu perkiraan tingkat

penjualan yang dapat diharapkan berdasarkan pada rencana

pemasaran yang telah ditetapkan dan pada situasi lingkungan


28

pemasaran tertentu, dengan tercapainya target penjualan maka akan

menghasilkan jumlah keuntungan yang meningkat.

3. Jenis-Jenis Penjualan

Dalam bidang manajemen terdapat lima jenis penjualan, antara lain

sebagai berikut:

a. Trade Selling adalah penjualan produk (barang atau jasa) melalui

penyalur atau distributor. Produsen tidak menjual sendiri produknya

ke konsumen akhir. Distributor bertugas untuk mengelola penjualan

produk sampai pada konsumen.

b. Missionary Selling adalah penjual atau produsen berusaha

mempengaruhi dan membujuk pembeli agar membeli produk dari

penyalur yang ditunjuk oleh perusahaan.

c. Technical Selling adalah teknik yang berusaha meningkatkan

penjualan produk dengan memberikan nasihat dan saran kepada

konsumen. Tugas penjual, adalah mengidentifikasi masalah-masalah

yang dihadapi oleh konsumen, lalu memberikan solusi dari masalah

tersebut dengan menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan.

d. New Bussiness Selling adalah penjual berusaha mengubah suspect

(calon pembeli potensial) menjadi pembeli yang actual atau

sesungguhnya.

e. Responsive Selling adalah tugas penjual memberikan reaksi dari

stimulus yang ditunjukkan oleh pembeli atau calon pembeli. Bertugas

memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen terpuaskan.


29

E. Kerangka Pikir

Gambar 2.3
SKEMA KERANGKA PIKIR
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mendekati obyek yang diteliti, cara-cara tersebut merupakan pedoman bagi

seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga dapat

dikumpulkan secara efektif dan efesien guna dianalisis sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai. Suatu rancangan penelitian atau pendekatan penelitian

dipengaruhi oleh banyaknya jenis variabel. Selain itu dipengaruhi oleh tujuan

penelitian, waktu dan dana yang tersedia, subyek penelitian dan minat atau

selera peneliti. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian kualitatif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan da perilaku yang

dapat diamati dari orang (subyek) itu sendiri.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Agustus 2021. Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Telekomunikasi

Indonesia Tbk. Witel Jl. Balaikota No. 4 Bulo Gading, Kecamatan Ujung

Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90171.

C. Unit Analisis dan Penentuan Informan

1. Subjek Penelitian ini adalah strategi pemasaran dan strategi

pemasaran dalam.

30
31

2. Informan adalah Asisten Manager (ASMAN) Sales Operation

Bapak Muhammad Faulana Hafidz Nur, Off-3 Sales ibu Fadhilah

Hamzah, Consumer Account Manager Ibu Ade Indriany dan Sales

Support HS Witel Makassar bapak Widodo Wijaya Kusuma. Alasan

dipilihnya informan tersebut karena peneliti meyakini bahwa

informan tersebut dapat memberikan data dan informasi yang lebih

dalam terhadap apa yang menjadi kebutuhan peneliti.

D. Sumber Data

Sumber data utama penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Berkaitan dengan hal

itu pada bagian ini jenis datanya dibagi dalam kata-kata, tindakan, dan

sumber data tertulis. Maka daya yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah hasil kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan pelaksanaan

penelitian, yaitu kerangka operasional PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Witel Makassar, serta data yang mendukung jawaban fakus permasalahan

yang telah ditetapkan.

Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama yang ada

di lapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua setelah

data primer. Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan


32

tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan.

Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari

sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah,

sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan

jenis data yang dibutuhkan. Dengan demikian, dalam penelitian ini

penulis menggunakan tiga cara yaitu:

1. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara

mendokumentasikan data dan informasi yang dianggap relevan

dengan objek penelitian.

2. Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kepada

Asisten Manager (ASMAN) Sales Operation Bapak Muhammad

Faulana Hafidz Nur, Off-3 Sales ibu Fadhilah Hamzah,

Consumer Account Manager Ibu Ade Indriany dan Sales

Support HS Witel Makassar bapak Widodo Wijaya Kusuma.

Alasan dipilihnya informan tersebut karena peneliti meyakini

bahwa informan tersebut dapat memberikan data dan informasi

yang lebih dalam terhadap apa yang menjadi kebutuhan

peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah jenis data

kualitatif, yaitu data yang bersumber dari pernyataan jawaban atau


33

gambaran tentang sesuatu yang berasal dari jawaban informan

berdasarkan pedoman wawancara. Jawaban dari narasumber dianalisis

dan dijabarkan secara deskriptif.

Metode analisis data adalah sebuah prosedur pengumpulan data

untuk memudahkan peneliti dalam menyimpulkan atau menafsirkan hasil

penelitiannya. Adapun metode analisis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisis kualitatif sebagaimana yang dikemukakan

oleh Miles dan Hubberman (1992:19-20) ada tiga alur kegiatan yang

dilakukan dalam model analisis ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Dari ketiga alur tersebut, berikut penjelasannya:

1. Reduksi Data

Pada tahap ini merupakan proses pemilihan, pemberian fokus

terhadap hal yang dianggap penting dengan memperbaharui data-data

kasar yang ditemui selama meneliti agar dapat menentukan informasi

sesuai permasalahan penelitian. Data yang tereduksi akan memberi

gambaran secara jelas sehingga peneliti dimudahkan dalam

melakukan pengumpulan data berikutnya jika perlu.

2. Penyajian Data

Pada tahapan ini merupakan susunan informasi yang terorganisir yang

mudah dipahami dan memungkinkan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.
34

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir dari metode analisis ini merupakan tinjauan kembali pada

data atau informasi yang diperoleh dari penelitian sehingga kesimpulan

yang dibuat teruji kebenarannya.

Gambar 2.1
Model Penarikan Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA

Asdin, Juniardi. 2018. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap


Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Hotel Novotel Makassar Grand Shayla
City Centre.

Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Denok, Sunarsi. 2020. Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan


Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Giant Dept Store Cabang Bsd
Tangerang. Jurnal Volume 21, Nomor 1, APRIL 2020 P-ISSN : 1412-968X
E-ISSN : 2598-9405

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi.Bandung : Alfabeta.

Fandy Tjiptono,& Gregorius Chandra. 2017. Manajemen Pelayanan Jasa,


Yogyakarta: Andi Offset.

Fandy ,Tjiptono. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Hendra, Kurniawan. 2016. Perancangan Strategi Bauran Pemasaran Untuk


Meningkatkan Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pembiayaan Umrah E-
ISSN: 2460-7819

Kuswadi. 2016. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta : PT Elex Media


Komputindo.

Kotler, Philip dan Keller. 2018. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas,
Jakarta : PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Mc. Carthy. 2007.Principles of Marketing, (Bob Sabran, Prinsip-
Prinsip Pemasaran), Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran Strategi dan Takik. Bogor:


Ghalia Indonesia.

Rahmat, Akbar. 2019. Analisis Dimensi Service Marketing Mix Sebagai Pengukur
Kepuasan Nasabah Bank Syariah Di Pekanbaru. Jurnal Volume 2 Nomor
2, November 2019 p-ISSN 2621-6833 e-ISSN 2621-7465

Rangkuti, Freddy. 2011. Business Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rumiyati. 2021. Pengaruh kualitas pelayanan, bauran pemasaran, terhadap


kepuasan nasabah bank era covid-19

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

36
37

Sumarmi dan Soeprihanto. 2010. Manajemen Pemasaran. Depok: PT. Raja


Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai