Anda di halaman 1dari 6

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi

Tugas Agenda III


ANALISIS ISU TERKAIT MANAJEMEN ASN DAN
SMART ASN DI UNIT KERJA

Disusun oleh:
Dominicus Hevy Hardiyanto,S.T. (NIP. 199505092022031007)

Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Desa, PDTT -Angkatan


XXXVI
A. IDENTIFIKASI ISU

KETERKAITAN
DENGAN ISU
KONDISI PIHAK SMART ASN
ISU DATA/FAKTA DAMPAK
IDEAL TERDAMPAK DAN/ATAU
MANAJEMEN
ASN
Belum Data produk unggulan Data produk Pegawai Seluruh pegawai di Belum sesuai
adanya yang dibahas dalam unggulan mengalami lingkungan dengan nilai
produk digital dokumen rentek belum disimpan rapi Kesusahan Direktorat smart ASN
yang tersaji secara digital dan dan tertata dan dalam Perencanaan dalam
merangkum penyimpanannya belum disajikan secara pencarian Teknis Direktorat memaksimalkan
data produk tertata digital data produk Perencanaan penggunaan
unggulan unggulan Teknis, Direktorat fasilitas digital
yang ada Jenderal
dalam Pengembangan
dokumen Ekonomi Desa,
perencanaan Daerah Teringgal
teknis dan Transmigrasi
dan UKE II lain
yang menggunakan
data dokumen
perencanaan teknis
tersebut
Terbatasnya Prasarana penunjang Setiap pegawai Pegawai Seluruh pegawai di Belum sesuai
prasarana yang terbatas seperti memiliki mengalami lingkungan dengan nilai
penunjang kursi, meja dan dan prasarana demotivasi Direktorat manajemen ASN
pekerjaan laptop hingga kertas penunjang yang kerja dan Perencanaan untuk
pegawai sebagai penunjang nyaman keterbatasa Teknis Direktorat peningkatan
pekerjaan pegawai n Perencanaan produktivitas
melakukan Teknis, Direktorat kerja
pekerjaan Jenderal
Pengembangan
Ekonomi Desa,
Daerah Teringgal
dan Transmigrasi
Belum Setiap bahan rapat dan Adanya google Kesusahan Seluruh pegawai di Belum sesuai
adanya notulensi dibuat namun drive atau media mencari lingkungan dengan nilai
database tidak disatukan penyimpanan informasi Direktorat smart ASN
bahan materi sehingga ketika ada lain yang dan adanya Perencanaan dalam
hingga rapat berkelanjutan merangkum kemungkina Teknis, Direktorat memaksimalkan
notulensi kesusahan mencari bahan rapat dan n terjadi Jenderal penggunaan
rapat informasi dan harus notulensi setiap missinforma Pengembangan fasilitas digital
ataupun mencari orang pembuat kegiatan si Ekonomi Desa,
kegiatan bahan ataupun sehingga bisa Daerah Teringgal
notulensi berkesinambung dan Transmigrasi
an
Kurangnya • Banyaknya Pegawai bekerja Pegawai Para pimpinan di Belum sesuai
disiplin pegawai yang berusaha sesuai jam kerja mengalami lingkungan dengan nilai
pegawai mensiasati absensi agar dan beristirahat penurunan Direktorat manajemen ASN
terkait jam bisa absen walaupun sesuai jam produktivita Perencanaan untuk disiplin
kerja dan jam tidak berada di istirahat tidak s kerja Teknis, Direktorat dan etos kerja
istirahat lingkungan kerja melewati Jenderal
• Banyaknya ketentuan yang Pengembangan
pegawai pada saat jam ada Ekonomi Desa,
istirahat sudah selesai Daerah Teringgal
masih berada di kantin dan Transmigrasi

Kurangnya Sebagian besar Pegawai bisa Pegawai Para pegawai di Belum sesuai
informasi pegawai masih menjadi mendaftarkan sedikit lingkungan dengan nilai
pembukaan staf dan belum dan menjdai lambat Direktorat manajemen ASN
jabatan mempunyai jabatan jabatan mengalami Perencanaan untuk
fungsional fungsional karena fungsional yang peningkatan Teknis, Direktorat pengembangan
dan kurangnya informasi sesuai keinginan karir Jenderal karier ASN
pencapaian serta pegawai yang dan Pengembangan
nilai kredit sudah mempunyai mendapatkan Ekonomi Desa,
jabatan jabatan fungsional pun informasi secara Daerah Teringgal
utuh untuk dan Transmigrasi
fungsional keusahan mendaparkan meningkatkan
tersebut angka kredit nilai angka
kredit

B. PENETAPAN ISU UTAMA


Setelah melakukan identifikasi terhadap isu-isu aktual yang ada di unit kerja,
kemudian perlu dilakukan penapisan isu unuk menetapkan isu utama yang ada. Dalam
penapisan isu dibutuhkan alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas, dalam
penetapan isu kali ini menggunakan kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak
sangat USG. Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
No Isu Aktual U S G Total Ranking
Belum adanya produk digital yang
merangkum data produk unggulan
1 5 5 4 14 1
yang ada dalam dokumen
perencanaan teknis
Terbatasnya prasarana penunjang
2 3 4 4 11 3
pekerjaan pegawai
Belum adanya database bahan materi
3 4 3 3 10 4
hingga notulensi rapat ataupun kegiatan
Kurangnya disiplin pegawai terkait jam
4 4 4 4 12 2
kerja dan jam istirahat
Kurangnya informasi pembukaan jabatan
5 fungsional dan pencapaian nilai kredit 3 4 4 11 3
jabatan fungsional tersebut
Skala 1 : sangat tidak mendesak/gawat/berdampak
Skala 5 : sangat mendesak/gawat/berdampak
C. ANALISIS ISU
Berdasarkan penapisan isu utama di atas yang menggunakan alat bantu
penetapan kriteria USG menetapkan isu utama dengan nilai 14 yaitu isu tentang
belum adanya produk digital yang merangkum data produk unggulan yang
ada dalam dokumen perencanaan teknis. Setelah ditetapkannya isu utama,
langkah selanjutnya adalah menganalisis isu utama untuk mendapatkan sebab dan
akibat sehingga bisa ditarik gagasan kreatif dalam rekomendasi penyelesaian isu
utama tersebut. Untuk pendekatan yang dilakukan dalam analisis isu ini menggunakan
pendekatan fishbone diagram yang lebih menekankan pada hubungan sebab akibat.

Lingkungan Sistem

Belum diarsipkan
secara digital data
Pengarsipan data dalam dokumen
di Direktorat ini rentek
masih
menggunakan
kertas
Minimnya pelatihan
digitalisasi data
Pegawai mengalami
Kesusahan dalam
pencarian data produk
unggulan

Banyaknya pegawai
yang belum mampu
Jumlah SDM
mendigitalisasi data terbatas

Sarana dan
prasarana yang
masih minim

Keterampilan Suppliers

Dari analisis isu menggunakan pendekatan fishbone diagram diatas dapat


diketahui bahwa akar masalah dari belum adanya produk digital yang
merangkum data produk unggulan yang ada dalam dokumen perencanaan
teknis adalah pengarsipan data di direktorat Perencanaan Teknis masih
menggunakan kertas atau media cetak yang menyebabkan belum diarsipkan secara
digitalnya data – data produk unggulan yang terdapat dalam dokumen perencanaan
teknis (rentek). Karena belum diarsipkan secara digital maka akan menyebabkan
pegawai kesusahan mencari data produk unggulan baik pegawai internal direktorat
perencanaan teknis maupun pegawai direktorat lain.

D. GAGASAN KREATIF
Untuk mengatasi belum adanya produk digital yang merangkum data
produk unggulan yang ada dalam dokumen perencanaan teknis
direkomendasikan beberapa solusi di antaranya :
1. Membiasakan melakukan pengarsipan data secara digital dan mengurangi
kertas di lingkungan Direktorat Perencanaan Teknis, Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
2. Mendata produk unggulan yang ada dalam dokumen perencanaan teknis yang
dibuat per tahun ke dalam media digital contohnya google drive, agar mudah
dilihat dan diakses oleh semua pegawai yang memiliki kepentingan.
3. Membuat Tim yang kompeten untuk melakukan pendataan dan pengarsipan
digital data data produk unggulan ini.
4. Mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang digitalisasi data yang efisien dan
baik, jika perlu mengundang para ahli di luar Direktorat Perencanaan Teknis,
Pengembann Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.

Anda mungkin juga menyukai