Anda di halaman 1dari 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR AKUNTANSI DENGAN MODEL PBL

Dalam konteks pembelajaran yang menyenangkan, peserta didik diarahkan untuk memiliki motivasi
yang tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan menggembirakan.
Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat situasi yang rileks, bebas dari
tekanan, aman, menarik bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik
tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan yang gembira, konsentrasi tinggi.
Sedangkan sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan
terancam, takut, tidak berdaya, tidak bersemangat, malas, tidak berminat, jenuh, membosankan, suasana
pembelajaran yang monoton dan tidak menarik.

Realita pembelajaran yang ada di kelas XII IPS SMA Negeri 1 Jatisrono pada materi Akuntansi tidak
sesuai dengan yang diinginkan. Sering terjadi kepasivan siswa dan kurang termotivasi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Ketika siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal- hal yang belum dipahami,
sedikit siswa yang berani bertanya. Semua itu akhirnya berdampak besar pada pencapaian evaluasi yang
menunjukkan sebagian siswa tidak dapat mencapai KKM yang telah ditentukan. Sebagian besar guru juga
minim dalam menggunakan media dan model pembelajaran. Padahal media dan model pembelajaran
cukup pent  ing untuk meningkatkan mo vasi dan krea fi tas siswa

Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan model pembelajaran PBL yang diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam hal pencatatan akuntansi. Adapun untuk
meningkatkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa yaitu
kemampuan berpikir kreatif. Menyadari pentingnya kemampuan berpikir kreatif yang harus dimiliki oleh
siswa, maka guru harus mengupayakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa
melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan motivasi dan kemampuan berpikir adalah model
pembelajaran Problem Based Learning.

Proses pada pembelajaran PBL terdiri dari lima langkah yaitu (1) orientasi siswa pada masalah (2)
mengorgaisasi siswa,(3) mem  bimbing penyelidikan individual/ kelompok, (4) mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Peran utama guru
dalam PBL adalah merancang kegiatan untuk merangsang motivasi dan mendorong siswa melakukan refl
eksi, dan untuk memfasilitasi pembelajaran berupa bantuan, umpan balik, bimbin  gan dan menyuruh
siswa berpikir. Sedangkan peran siswa dalam PBL adalah bertanggung jawab untuk pembelajaran mereka
dan membangun pengetahuan dan konsep mereka sendiri.

Setelah penerapan model pembelajaran PBL dikembangkan untuk mata pelajaran Ekonomi
Akuntansi suasana belajar menjadi aktif dan menyenangkan . Materi pembelajaran yang disampaikan
lebih menarik perhatian siswa, kemudian mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf
ketuntasan belajar. Suasana kegembiraan juga tumbuh dalam proses pembelajaran , selanjutnya
kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa
model pembelajaran PBL, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, memotivasi internal untuk belajar
dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok

Anda mungkin juga menyukai