PENDAHULUAN
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari tentang aktivitas manusia
yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Selain itu, ekonomi juga bisa
diartikan sebagai sebuah sistem dengan bentuk kerjasama antar manusia untuk memenuhi
kebutuhan pokok dalam kehidupan. Ilmu ekonomi ini menjadi suatu hal yang penting karena
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia sehingga setidaknya setiap individu perlu
memahami dan mempelajari ilmu ekonomi. Tidak hanya itu saja, ilmu ekonomi juga membantu
manusia dalam menentukan skala prioritas kebutuhan mengenai kebutuhan mana yang harus
diutamakan dari kebutuhan lain. Ilmu ekonomi tentu tidak terlepas dari yang namanya rumus.
Memang ilmu ekonomi merupakan ilmu yang kompleks dan luas pembahasannya. Apalagi jika itu
sudah menyangkut suatu materi yang didalamnya mengandung banyak rumus. Keberadaan rumus
inilah yang menyebabkan peserta didik menjadi kesulitan dalam proses belajar. Tidak hanya rumus
saja, tetapi juga teori-teori yang terkadang peserta didik sulit untuk memahaminya. Mereka seolah
sudah menanamkan pada diri mereka bahwa ekonomi adalah suatu hal yang sulit dan rumit.
Kondisi ini menyebabkan minat dan motivasi peserta didik menjadi menurun bahkan tidak ada.
Berdasarkan penjabaran masalah diatas, ditemukan sebuah kasus nyata mengenai
kurangnya motivasi belajar peserta didik terhadap ilmu ekonomi. Dalam permasalahan ini
ditemukan siswa yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu, dan tidak disiplin dalam kegiatan
belajar. Kondisi ini ditandai dengan perolehan hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM). Kurangnya motivasi belajar ini disebabkan oleh metode
pembelajaran yang dinilai monoton sehingga menjadi suatu persoalan yang sebaiknya segera
mendapatkan penanganan serius dari guru ekonomi. Maka dari itu pada proses pelaksanaan
pembelajaran, guru dituntut harus memiliki gaya dan strategi metode pembelajaran yang variatif
dan menarik agar siswa menjadi aktif, kreatif, dan berjalan dengan optimal. Dengan pembenahan
metode pembelajaran yang dilakukan secara efektif dan efisien, diharapkan mampu mendorong
dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai.
Ada banyak metode pembelajaran efektif yang bisa diterapkan pada proses kegiatan
belajar mengajar. Model pembelajaran yang dinilai efektif antara lain yaitu Problem Based
Learning (PBL) tipe Jigsaw atau pembelajaran berbasis masalah, masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modelling), mind mapping, dan permainan. Metode ini dianggap mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa karena memfokuskan pembelajaran dengan memperbanyak
pengayaan materi sehingga melibatkan keaktifan seluruh siswa.
PEMBAHASAN
Motivasi
Menurut Mulyasa (2003: 112), motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Perubahan energi dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, dengan segala upaya yang
dapat ia lakukan untuk mencapainya (Winardi, 2007: 31).
Membahas mengenai motivasi, semua orang sangat memerlukan dalam hal psikologis.
Sama halnya dengan siswa. Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi
pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam konteks ini, tentu saja menjadi tugas dan
kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswanya,
mencari cara meningkatkan semangat belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan
memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Meningkatkan motivasi belajar penting
dilakukan terutama pada mata pelajaran yang kurang diminati oleh peserta didik, misalnya
pembelajaran Ekonomi.
Penyebab Kurangnya Motivasi Belajar Peserta Didik
Ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial menjadi dasar bagi setiap orang dalam bekerjasama
untuk kegiatan pemenuhan kebutuhan. Ilmu ekonomi sebagai mata pelajaran juga ikut membantu
membentuk kepribadian peserta didik menjadi seseorang yang dapat berfikir lebih kritis, rasional,
dan bijaksana. Namun sayang, dalam aspek nyata motivasi belajar peserta didik dalam mata
pelajaran ini sangat kurang. Kondisi ini dilatarbelakangi oleh siswa sendiri yang menganggap ilmu
ekonomi sebaga mata pelajaran yang sulit. Faktor lain yang juga turut berpengaruh adalah kualitas
guru atau pendidik belum memiliki empat kompetensi (profesional, pedagogik, sosial, dan
kepribadian), dan metode pembelajaran yang dianggap membosankan dan cenderung monoton.
Kunandar (2007:40) memaparkan bahwa salah satu faktor utama yang menentukan mutu
pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas
sumber daya manusia. Kemampuan atau kompetensi merupakan hal yang penting dimiliki guru
agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar secara efektif dan efisien. Itulah
sebabnya mengapa guru merupakan faktor penting dan utama di dalam pembangunan. Sehingga
dalam prakteknya guru juga harus memiliki kecakapan atau kompetensi agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai yang dicita-citakan. Pada dasarnya permasalahan yang selama ini melingkupi
Ilmu Ekonomi adalah peran guru dalam pembelajaran di kelas, sehingga tujuan belum tercapai
secara maksimal dan optimal.
Dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya, seorang guru harus memiliki kecakapan
atau kompetensi, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan hasil yang
optimal. Wahyudi (2012: 111) memaparkan sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 tentang kompetensi pendidik, yaitu :
1. Kompetensi pedagogik
2. Kompetensi profesional
3. Kompetensi sosial
4. Kompetensi kepribadian
Empat kompetensi tersebut menjadi pedoman bagi seorang pendidik khusunya Ilmu
Ekonomi. Secara umum, kendala yang sering terjadi adalah belum dimilikinya kemampuan
pedagogik oleh guru. Dimana saat proses pembelajaran di kelas guru menggunakan metode yang
monoton sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan bosan sehingga motivasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran Ekonomi menjadi menurun.
Metode Pembelajaran yang Membosankan
KESIMPULAN
Ilmu ekonomi merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari karena berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia sehingga setidaknya setiap individu perlu memahami
dan mempelajari ilmu ekonomi. Mempelajari ekonomi juga dapat melatih seseorang agar mampu
mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak. Namun kenyataannya, dalam proses
pembelajaran Ekonomi, motivasi belajar peserta didik dinilai masih rendah. Kondisi ini
disebabkan oleh metode pembelajaran yang dinilai monoton yaitu menggunakan metode ceramah
dan penampilan slide di LCD , sehingga siswa tidak merasa tertarik serta tidak memiliki motivasi
dalam mengikuti pembelajaran Ekonomi. Oleh karena itu pemilihan metode pembelajaran yang
kreatif menjadi solusi dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan
menyenangkan. Guru diharapkan mampu menerapkan metode pembelajaran yang kreatif, variatif,
dan atraktif untuk meningkatkan motivasi peserta didik terhadap mata pelajaran Ekonomi. Metode
pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan antara lain Problem Based Learning (PBL) tipe
Jigsaw, mind mapping, masyarakat belajar (learning community), permainan, media film, dan
Metode Team Games Tournament (TGT).
DAFTAR PUSTAKA