Yang membuat
pernyataan,
KATA PENGANTAR
Gowa,
Penulis
iv
ABSTRAK
DAFTAR ISI
v
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan Penelitian...............................................................................3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................3
E. Batasan Masalah...............................................................................3
F. Sistematika Penulisan.......................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................6
A. Drainase............................................................................................6
B. Genangan........................................................................................10
C. Analisa Hidrologi..............................................................................12
D. Analisa Hidrolika...............................................................................21
E. Aplikasi EPA-SWMM 5.2.................................................................23
BAB 3. METODE PENELITIAN.................................................................27
A. Lokasi Penelitian.............................................................................27
B. Jenis Penelitian...............................................................................28
C. Sumber Data.....................................................................................29
D. Teknik Analisis Data........................................................................29
E. Bagan Alir Penelitian.......................................................................31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................32
A. Analisa Daerah Studi.........................................................................32
B. Analisa Hidrologi................................................................................33
C. Metode Log Person III.......................................................................39
D. Perhitungan Inensitas Curah Hujan..................................................44
vi
E. Analisa Hidraulika..............................................................................49
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................65
A. Kesimpulan......................................................................................65
B. Saran...............................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................67
vii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting bagi
makhluk hidup di bumi. Air adalah sumber kehidupan yang dikelola secara
kondisi air mencapai kondisi too little ini berdampak pada kekeringan dan
much water ini akan berakibat pada kondisi kelebihan air yang bisa
rata-rata yang seharusnya terjadi. Hal ini bisa diakibatkan oleh beberapa
faktor, baik faktor alam seperti curah hujan yang tinggi disertai pasang
surut di laut, hingga faktor manusia itu sendiri seperti aliran drainase yang
kurang baik atau beralih fungsi lahan dari resapan menjadi lahan
scope area Jalan Tumanurung Raya, banjir kerap terjadi akibat adanya
luapan air berasal drainase yang tidak sanggup lagi menampung debit air
2
yang ada. Kondisi ini pada saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada
Pada dasarnya , drainase vertikal bisa diterapkan untuk hal ini dengan
Sumur resapan bisa di desain untuk menampung run off yang ada
Selain itu, konsep ini juga sangat mendukung konsep Sustainable Drain
dimana air tidak hanya dengan segea dialirkan menuju laut tetapi disa
konsep sumur vertikal ini bisa didesain sesuai kebutuhan dan dikondisikan
terhadap ketersediaan lahan yag tentunya dari segi efisiensi lahan masih
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Gowa.
E. Batasan Masalah
ini, maka perlu adanya batasan masalah untuk memperjelas arah dari
4
F. Sistematika Penulisan
BAB 1. Pendahuluan
akhir ini.
Dalam bab ini berisi mengenai teori-teori yang relevan dengan topik
bagan alir penelitian, lokasi dan waktu penelitian, alat dan bahan yang
5
digunakan dalam penelitian, jenis dan dan sumber data serta analisis
A. Drainase
Drainase (drainage) adalah kata yang berasal dari kata kerja ‘to
yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial budaya yang ada
parit.
hidup. Oleh air hujan yang jatuh, polutan akan terbawa ke dalam
lingkungan.
Air buangan berupa air hujan dan limbah harus diatur aliranna
Pada kondisi muka air tanah dangkal, daya serap lahan terhadap
hujan kecil dan dapat menambah potensi banjir. Muka air tanah
disebabkan ruang antar butir dalam tanah yang tadinya terisi air
sumber daya air. Daur ulang air dari sistem drainase dapat
beberapa syarat.
1) Drainase Alami
9
Saluran ini terbentuk secara alami, tidak ada unsur campur tangan
2) Drainase Buatan
sebagainya.
c. Menurut Fungsi
1) Single Purpose
misalnya air hujan atau jenis air buangan seperti air limbah
2) Multi Purpose
d. Menurut Konstruksi
1) Saluran terbuka
Saluran untuk air hujan yang terletak di area yang cukup luas.
kesehatan lingkungan.
2) Saluran tertutup
B. Genangan
berhenti mengalir pada suatu area tertentu yang bukan merupakan badan
air atau tempat air. Tetapi, masyarakat secara umum memahami bahwa
11
dampak dari konflik kepentingan antara air dan manusia. Tarik menarik itu
dibanguni dan ruang terbuka hijau; antara ruang bangunan dan tata ruang
air, serta antara penataan ruang wilayah kota dan pengelolaan sumber
daya air.
Rachmat Fajar Lubis pada Juni 2006 dalam Majalah Inovasi Online
berdampak terhadap siklus air yang ada di suatu wilayah sungai. Siklus air
antara air hujan, air permukaan, dan air bawah tanah (air tanah). Air yang
harusnya meresap sebagai infltrasi dan menjadi imbuhan bagi air tanah
C. Analisa Hidrologi
Data itu yang kemudian hari digunakan untuk menentukan besar dimensi
dan gerakan air di alam kita ini. Ini meliputi berbagai bentuk air, yang
tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang
DAS dianggap bahwa hujan adalah sama dengan yang terjadi pada
stasiun yang terdekat, sehingga hujan yang tercatat pada suatu stasiun
stasiun hujan di daerah yang ditinjau tidak merata, pada metode ini
berikut:
masing-masing stasiun.
bersangkutan.
4. Hitung luas tiap poligon yang terdapat di dalam DAS dan luas DAS
A 1 R 1+ A 2 R 2+…+ An Rn
¿ (1)
A 1+ A 2+…+ An
Keterangan :
A1, A 2,..... ,An = bagian daerah yang mewakili tiap titik pengamatan
(km2)
Keterangan:
kala ulang (return) periode adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan
√ log x
Log XT = + KT Sd (3)
√
n 2
( log xi - log x )
∑ n-1
i=1
Sd = (4)
log x ∑ lognxi
i=1
= (5)
n
n ∑ ( log xi - log x)3
i=1
( n - 1 )( n - 2 ) Sd3
Cs = (6)
Keterangan:
Sd = standar deviasi
nilai variat yang lebih besar atau lebih kecil dari pada nilai rata-ratanya.
[ ]
n 0.5
∑ (Xi − Xrt) 2
(7)
I=0
s=
n −1
S
Cv= (8)
Xrt
n
n ∑ ¿ 1( Xi − Xrt )
3
i (9)
Cs= 3
(n −1)(n −2)S
n
n2 ∑ { log ( Xi ) − log Xrt }
4
i=1 (10)
Ck= 4
( n −1 ) ( n− 2 ) ( n− 3 ) S
Keterangan:
S = standar deviasi.
n = jumlah kelas
Cv = Koefisien Variasi.
Cs = Keofisien Kemencengan
Ck = Koefisien Kurtosis
distribusi peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik
sampel data yang dianalisa atau dengan kata lain apakah distribusi yang
telah dipilih benar atau dapat digunakan untuk menghitung sampel data.
n = Jumlah data.
aliran bisa dijadikan alat untuk MonEv (Monitoring dan Evaluasi) neraca
Rumus Mononobe
( )
R 24 24 2
I= 3
(12)
24 tc
Keterangan:
Kirpich :
20
2
0.87 x L
t c= (13)
1000 x S
tc = Waktu konsentrasi (jam)
ditinjau(Km)
L
t 2= (14)
60 xV
Keterangan :
sebagai berikut :
Q
A=
V
21
Keterangan:
( b +mℎ )
A=
ℎ
P=b+2 ℎ √1+m
2
A
R=
P
Keterangan:
R = Jari-jari hidrolis ( m )
D. Analisa Hidrolika
lapangan agar diketahui bahwa saluran yang ada mampu mengalirkan air
2 1
1 3 2
V= R S
n
Keterangan:
n = koef. Manning
R = jari-jari hidrolik
S = kemiringan dari muka air atau gradient energi dari dasar saluran.
untuk simulasi limpasan dan uji kelayakan drainase dalam rentang waktu
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh selama periode
diartikan jumlah air hujan yang turun di daerah tertentu dalam satuan
waktu tertentu. Jumlah curah hujan merupakan volume air yang terkumpul
datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter
ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
bukit atau gunung dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang
4. Conduit (Drainase)
ril di lapangan.
Outfall adalah titik tempat keluarnya air dari rangkaian yang telah
dibuat di aplikasi EPA-SWMM. Ini adalah titik hilir. Oleh karena itu, Outfall
A. Lokasi Penelitian
Somba Opu memiliki luas wilayah luas lebih 28,09 km 2. Berdasarkan letak
LOKASI
PENELITIAN
saat musim hujan. Kecamatan Somba Opu merupakan salah satu dari
B. Jenis Penelitian
C. Sumber Data
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data Primer dan
dikumpulkan dari laman LAPAN dan data kejadian banjir dari pemkab
sekunder dari penyedia data yang ada. Adapun sumber data yang
metode Kualitatif. Tahap Analisa Data ialah fase untuk mengelolah data
1. Kajian Hidrologi :
2. Kajian Hidrolika :
Persiapan
-Peta Lokasi
Pengumpulan -Data Saluran
Data Eksisting
-Data Curah
Hujan
Pengolahan Data
Analisa Hidrologi :
- Analisa curah hujan
- Analisa curah hujan maksimum
- Analisa hujan wilayah
- Analisa banjir menggunakan
aplikasi EPA-SWMM
Saluran mampu
Cek dimensi
menampung
saluran
debit banjir
Tidak
Ya
32
SELESAI
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 6. Bagan Alir Metode Penelitian
kejadian atau perilaku asli dari objek suatu pengamatan. Adapun dimensi
kanan meliputi nilai lebar atas, lebar bawah, dan tinggi saluran. Serta
B. Analisa Hidrologi
hujan yang diperoleh adalah 10 tahun terhitung sejak tahun 2010 hingga
tahun 2019. Adapun data Curah Hjan pada stasiun lembayya dalah
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Max
2010 35 36 37 21 21 25 10 10 0 25 32 31 37,00
2011 39 39 24 30 31 23 29 17 0 0 34 32 39,00
2012 35 23 24 31 28 27 29 25 24 29 29 29 35,00
2013 24 27 26 28 23 21 12 0 0 21 24 26 28,00
2014 24 51 26 21 21 20 19 0 23 28 27 26 51,00
2015 28 21 21 27 22 35 27 15 0 20 25 28 35,00
2016 35 26 25 25 25 22 22 22 0 0 21 27 35,00
2017 27 28 28 27 27 0 0 0 0 0 23 27 28,00
2018 27 23 25 24 21 23 22 15 22 22 0 22 27,00
2019 23 23 21 22 20 20 20 16 21 18 21 23 23,00
34
Adapun data curah hujan pada stasiun kajenjeng adalah seperti pada
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Max
2010 74 100 73 53 34 20 4 0 0 48 113 175 175,00
2011 23 23 20 9 18 20 75 150 85 60 75 40 150,00
2012 92 97 88 35 46 35 20 20 80 56 66 80 97,00
2013 50 40 50 108 108 17 50 15 10 17 120 25 120,00
2014 25 109 76 46 72 33 97 172 43 100 100 12 172,00
2015 25 25 25 25 44 25 25 7 2 3 0 0 44,00
2016 35 35 27 40 40 25 25 20 0 10 25 90 90,00
2017 85 75 175 200 65 60 75 50 50 60 85 85 200,00
2018 105 108 100 118 125 115 110 19 130 68 53 100 130,00
2019 20 25 25 21 21 24 15 5 10 50 19 35 50,00
Normal, Gumbel, Log Normal, dan Log Person Tipe III . Adapun syarat
1 Normal Cs = 0 ; Ck = 3
3 Log-Normal Cs/Cv = 3
diatas untuk menentukan Gumbel dan Log Normal. Tetapi apabila pada
yang dibutuhkan
Sx=
√ ∑ ( X i − X )2
n −1
X (Xi-Xrata-rata)²
No.
(mm) (mm)
1 113.5 1697.4
2 103.0 942.5
3 86.0 187.7
4 83.5 125.4
5 76.0 13.7
36
6 72.0 0.1
7 63.5 77.4
8 58.5 190.4
9 34.0 1466.9
10 33.0 1544.5
Jumlah 723 6246.1
Rata-rat
72.3
a
Sehingga,
Sx=
√∑ ( X i − X )2
n −1
Sx=
√ ∑
Sx=26,344
6246,1
9
B. Koefisien Skewness
dibutuhkan
n
c s =n ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
i=1
X (Xi-Xrata-rata)² (Xi-Xrata-rata)³
No.
(mm) (mm) (mm)
1 113.5 1697.4 69934.53
2 103.0 942.5 28934.44
3 86.0 187.7 2571.35
4 83.5 125.4 1404.93
5 76.0 13.7 50.65
6 72.0 0.1 -0.03
7 63.5 77.4 -681.47
37
sehingga
n
c s =n ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
i=1
− 172940,1
cs =
1316382,596
c s =¿ - 0,131
B. Koefisien Kuortosis
yang dibutuhkan
n
n 2
∑ ( xi − X )4
i=1
ck=
( n −1 ) ( n −2 ) ( n −3 ) Sx 4
(Xi-Xrata-ra
X (Xi-Xrata-rata)² (Xi-Xrata-rata)³
No. ta)⁴
(mm) (mm) (mm) (mm)
1 113.5 1697.4 69934.53 2881302.55
2 103.0 942.5 28934.44 888287.40
3 86.0 187.7 2571.35 35227.54
4 83.5 125.4 1404.93 15735.19
5 76.0 13.7 50.65 187.42
6 72.0 0.1 -0.03 0.01
7 63.5 77.4 -681.47 5996.95
8 58.5 190.4 -2628.07 36267.39
38
Sehingga,
n
n2 ∑ ( x i − X ) 4
i=1
ck=
( n −1 ) ( n −2 ) ( n −3 ) Sx 4
13000086093081,2
ck=
201633988382483
c k =0,064
D. Koefisien Variasi
Sx
cv=
X
26,344
cv=
72,3
c v =0,17
4 Log-Pearson tipe III Distribusi lain tidak cocok Cs = -0,1314 dan Ck = 0,0645 Memenuhi
koefisien kemencengan.
1. Harga Rata-rata
Xi (m
Tahun Log Xi
No m)
1 2010 113.500 2.0550
2 2011 103.000 2.0128
3 2012 86.000 1.9345
4 2013 83.500 1.9217
5 2014 76.000 1.8808
6 2015 72.000 1.8573
7 2016 63.500 1.8028
8 2017 58.500 1.7672
9 2018 34.000 1.5315
10 2019 33.000 1.5185
Jumlah 18.2821
Sehingga,
18.2821
Log X = = 1.828209
10
40
2. Standar Deviasi
Sx=
√ ∑ ( log Xi −log X )2
(n −1)
Sehingga,
Sx=
√ ∑ ( log Xi −log X )2
(n −1)
Sx=
√ 0.2975
9
= 0.18181
3. Koefisien Kemencengan
n
(n) ∑ ( log X i − log X )
3
i=1
Cs=
( n −1 ) ( n− 2 ) (Sx3 )
Sehingga,
n
(n) ∑ ( log X i − log X )3
i=1
Cs=
( n −1 ) ( n− 2 ) (Sx3 )
10. −0.0359
Cs=
9. 8. 0.183
= -0.8302776
untuk distiribusi Log Person III pada periode ulang 2,5,10 dan seterusnya
-0,830277562 0,137 0,855 1,161 1,344 1,436 1,589 1,711 1,835 1,896 1,997
dilakukan pada kala ulang yang pada umumnya efektif pada saluran
y t = log X + ( K × Sx )
y t = 1,8282 + (0,138 × 0,18181)
= 1,8533
x t = 101,8533
= 71,34 mm
y t = log X + ( K × Sx )
y t = 1,8282 + (0,857 × 0,18181)
= 1,984
x t = 101,984
= 96,39 mm
rencana dengan metode log person type III seperti pada table 16 dibawah
ini.
Mononobe .
( )
2
R 24
I= X 3
24 t
Dimana, R merupakan nilai curah hujan yang diperoleh pada Metode Log
R2 = 71.339 mm
R5 = 96.388 mm
71.339 24
I2 = x ( )2/3 = 24.732 mm/jam
24 1
96.388 24
I5 = x ( )2/3 = 33.416 mm/jam
24 1
71.339 24
I2 = x ( )2/3 = 15.580 mm/jam
24 2
96.388 24
I5 = 24 x ( 2 )2/3 = 21.051 mm/jam
71.339 24
I2 = x ( )2/3 = 11.890 mm/jam
24 3
96.388 24
I5 = x ( )2/3 = 16.065 mm/jam
24 3
71.339 24
I2 = x ( )2/3 = 9.815 mm/jam
24 4
96.388 24
I5 = x ( )2/3 = 13.261 mm/jam
24 4
46
71.339 24
I2 = x ( )2/3 = 8.458 mm/jam
24 5
96.388 24
I5 = x ( )2/3 = 11.428 mm/jam
24 5
tiap jam hingga jam ke 24 bisa kita sajikan sesuai tabel dibawah ini
Intensitas (mm/jam)
t (jam)
I2 I5
1 24,718 33,393
2 15,572 21,037
3 11,883 16,054
4 9,809 13,252
5 8,454 11,420
6 7,486 10,113
7 6,755 9,126
8 6,180 8,348
9 5,713 7,718
10 5,325 7,194
11 4,998 6,751
12 4,716 6,371
13 4,471 6,040
14 4,255 5,749
15 4,064 5,490
16 3,893 5,259
17 3,739 5,051
18 3,599 4,862
19 3,471 4,690
20 3,355 4,532
21 3,247 4,387
22 3,148 4,253
23 3,056 4,129
24 2,971 4,013
E. Analisa Hidraulika
dan rain gage atau curah hujan. Pengumpulan data elevasi dan panjang
drainase. Alat yang digunakan untuk pengukuran jarak, luas dan panjang
Yusuf dengan panjang 190m. Dengan adanya 2 saluran pada tiap jalan,
kecil daya resap Subcatchment, maka semakin tinggi pula debit air yang
as Kementrian
Gedung perdagangan Kantor
Haji BAPEDA
Bate
Food Court
Perumahan
Warung Samsat Lap. Bulu
g Tangkis
Toko
Pada gambar, dapat dilihat pada Jalan Tumanurung Raya, air yang
mengalir pada saluran drainase memiliki 2 arah yaitu arah dari Sultan
Hasanuddin yang masuk pada Jalan Tumanurung 1 dan arah Jalan Agus
Salim yang masuk pada Jalan Tumanurung 2. Kedua arah ini bermuara
Damkar, dan Taman Sultan Hasanuddin. Pada air yang mengalir pada
T2.8 T2.6
Outfall T2.5 T2.4 T2.3
T2.7
T1.7
T1.11
T1.9 T1.10
T1.6 T1.8
T2.2 T2.1
T1.1 T1.5
T1.2 T1.4
T1.3
Pada gambar di atas, titik saluran drainase tertulis dengan warna merah.
Dari Jalan Tumanurang 1, saluran dari hulu dinamakan T 1.1, T1.2, T1.3, T1.4, T1.5,
51
T1.6, T1.7, T1.8, T1.9, T1.10, dan T1.11. Pada Jalan Tumanurung 2, dinamakan T 2.1,
T2.2, T2.3, T2.4, T2.5, T2.6, T2.7, dan T2.8. Saluran tersebut keluar melalui saluran
sebagai berikut:
53
4. Data Conduit
Running EPA-SWMM
tersebut sudah penuh dan terjadi banjir karena air sudah melua
kanan T1.1, T1.2, T1.3, T1.4, T1.5, dan P1 saluran berwarna biru tua
dan berisi 40%. Kemudian saluran kiri T 1.6, dan T1.7 saluran
100% air. Kapasitas air pada T 1.6 dan T1.7 adalah 90%. Lalu
saluran T1.8, dan T1.9 terlihat berwarna merah, yang berarrti saluran
saluran kiri T2.3 berwarna biru tua yang berisikan air 48%.
Kemudian saluran T2.4, dan T2.5 berwarna hijau yang berarti saluran
berisikan air 70%. Dan pada saluran T 2.6, T2.7, dan T2.8 saluran
saluran T1.1, T1.2, T1.3, T1.4, dan T1.5. Conduit tersebut adalah titik-
Gambar 14. Potongan memanjang T1.6 sampai Outfall kala ulang 2 tahun
stabil. Sedangkan pada saluran setelanya yaitu P 1.7 sampai P1.10 saluran
Gambar 15. Potongan memanjang T2.1 sampai T2.2 kala ulang 2 tahun
59
overcapacity (melimpas).
Gambar 16. Potongan memanjang T2.3 sampai Outfall kala ulang 2 tahun
dengan intensitas hujan yang tinggi, pada Study Area Map di gambar
dengan baik.
61
Gambar 19. Potongan memanjang T1.6 sampai Outfall kala ulang 5 tahun
T1.6 - T1.11 hampir sama dengan hujan rencana kala ulang 2 tahun. Area-
Gambar 20. Potongan memanjang T2.1 sampai T2.2 kala ulang 5 tahun
dapat dilihat pada saat running, garis yang berubah warna menjadi merah
Gambar 21. Potongan memanjang T2.3 sampai Outfall kala ulang 5 tahun
pada saluran T2.3 sampai T2.8 terjadi limpasan yang menyebabkan banjir,
Saluran Efektifitas
Drainase
(%)
T1.1 100%
T1.2 100%
T1.3 100%
T1.4 100%
T1.5 100%
T1.6 100%
T1.7 25%
T1.8 0%
T1.9 0%
T1.10 0%
T1.11 25%
T2.1 75%
T2.2 75%
T2.3 75%
63
T2.4 75%
T2.5 75%
T2.6 75%
T2.7 75%
T2.8 75%
Pertemuan 1 100%
Pertemuan 2 100%
Outfall 100%
pernah mengalirkan air dengan baik dan selalu terjadi banjir dari
saluran kiri T2.3 sampai T2.8 juga bernilai 75% karena pernah
stabil.
A. Kesimpulan
B. Saran
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA