Anda di halaman 1dari 1

S a b tu , 28 M ei 2022

MENU

HOME NASIONAL

Kritik Keras Buya Syafii Maarif


kepada Jokowi Soal Pemecatan 57
Pegawai KPK
Reporter: Tempo.co
Editor: S. Dian Andryanto

Sabtu, 28 Mei 2022 15:23 WIB

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif


(kiri) berbincang dengan calon Presiden dari PDI
Perjuangan, Joko Widodo di Sleman, (3/5).
ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Jumat, 27 Mei


2022, ulama dan juga cendekiawan
muslim Indonesia Ahmad Syafii Maarif
wafat. Sosok yang akrab dipanggil Buya
Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU
Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

Kepergian Buya Syafii Maarif


meninggalkan kesan dari banyak tokoh.
Hal ini karena semasa hidupnya, mantan
Ketua Umum PP Muhammdiyah ini
seringkali mencurahkan ide-idenya bagi
kemajuan bangsa, terlebih lagi ia dikenal
sebagai seorang yang humanis dan
sederhana.

Semasa hidupnya, Buya Syafii juga peduli


terhadap permasalahan korupsi yang
terjadi di negeri ini. Seringkali, ia
menunjukan kecintaan dan
kepeduliannya terhadap Komisi
Pemeberantasan Korupsi (KPK). Bahkan,
ketika KPK akan dilemahkan melalui
revisi UU KPK, Buya Syafii tampil ke
hadapan publik dan tegas menolak
pelemahan lembaga antirasuah tersebut.

“KPK itu wajib dibela, diperkuat, tetapi


KPK itu bukan suci. Harus diingat kalau
KPK tidak suci, tetapi ketika akan ada
yang melemahkan, KPK wajib dibela,”
kata Buya Syafii Maarif.

Selain itu, Buya Syafii juga pernah


menyoroti proses pemilihan calon
pimpinan KPK. Saat itu, ia berpesan
bahwa para pimpinan KPK harus orang
yang baik dan tak bermasalah serta jauh
dari kontroversi. “Orang yang
bermasalah, yang ada titik hitam, ya
jangan dipilih. Orang baik di republik ini
masih ada. Walau jumlahnya tidak
banyak,” kata Buya Syafii.

Di samping itu, ketika ramai-ramai soal


pemecatan pegawai KPK melalui Tes
Wawasan Kebangsaan, Buya Syafii
mengatakan bahwa TWK hanya menjadi
alat untuk menyingkirkan para pegawai
dan penyidik KPK yang berintegritas,
kredibel, dan menjadi musuh para
koruptor. “Ini masalah kontroversi dan
mereka dituduh tidak lulus tes
kebangsaan. Ini bagi saya hanya alasan
saja,” kata Buya Syafii.

Bahkan Buya Syafii Maarif mengkritik


keras terhadap sikap Presiden Jokowi
yang dianggapnya kurang tegas
mengenai pemecatan 57 pegawai KPK
yang kredibiltasnya telah teruji. "Jangan
sekadar imbauan. Perintah gitu lo.
Pemerintah bukan mengimbau-imbau,
melainkan memerintah. Jadi, harus lebih
keras, lebih tegas presidennya, supaya
didengar," katanya kepada Koran Tempo,
27 Mei 2021.

Kepedulian Buya Syafii Maarif terhadap


KPK juga ia tunjukan ketika ia menjadi
Ketua Tim 9 yang bertugas untuk
menyelsaikan konflik antara KPK dan
Polri. Oleh karena kecintaan dan
kepeduliannya terhadap KPK,
kepergiannya mengundang duka bagi
para pegiat antikorupsi.

EIBEN HEIZIE

Baca: Suara Keras Buya Syafii Maarif


dalam Kasus Ahok 6 Tahun Lalu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google


News, klik di sini.

Buya Syafii Maarif

Ketua Umum PP Muhammadiyah KPK

Jokowi Antikorupsi TWK

Koruptor

TERKAIT

Buya Syafii Maarif Pernah Minta


Keseriusan Jokowi dan Menkes
Tangani Pandemi
8 jam lalu

Buya Syafii Maarif Pernah Ingatkan


Jangan Pilih Pimpinan KPK yang
Bermasalah
9 jam lalu

Spanduk Dukungan di Pilpres


2024, Firli Bahuri: Saya Fokus
Berantas Korupsi
10 jam lalu

Ketua Umum PGI Berharap Kelak


Buya Syafii Maarif Dianugerahi
Gelar Pahlawan
11 jam lalu

Turun Langsung saat Gereja Yogya


Diteror, Empati Buya Syafii Terus
Membekas
12 jam lalu

Baca Juga

Dapatkan berita terkini dan terverifikasi dengan


mengikuti social media TEMPO.CO

TEMPO.CO | Majalah Tempo | Majalah Tempo English | Koran Tempo |


Tempo Institute | Indonesiana | Tempo Store | TEMPO.CO English

Tentang Kami Tempo Media Group © 2017


Pedoman Media Siber

Cashback Tokopedia
ajanan BUKA
Makanan Favorit Diskon s.d 70%

Anda mungkin juga menyukai