Sosiologi Kelas 12
Pernahkah kamu melihat keadaan atau kondisi seperti gambar di atas? Ya, pemandangan
yang sangat kontras sekali bukan? Jauh di belakang pemukiman kumuh tersebut terdapat
gedung-gedung yang menjulang tinggi dengan megahnya. Kondisi yang sebenarnya sudah
sangat umum terjadi di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di ibu kota. Nah, fenomena ini
bisa kita sebut dengan ketimpangan sosial (kesenjangan sosial).
“Ketimpangan sosial merupakan keadaan yang terjadi karena adanya kesenjangan atau
ketidakseimbangan akses untuk mendapat dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.”
Sumber daya ini mencakup kebutuhan primer, seperti pendidikan, kesehatan, tempat tinggal,
peluang usaha dan kerja, serta kebutuhan sekunder, seperti sarana untuk mengembangkan
usaha dan karir. Perlu kamu ketahui, ketimpangan sosial merupakan masalah sosial yang
bersifat global (dapat terjadi di negara maju maupun berkembang). Ketimpangan sosial
terjadi karena beberapa faktor dan mengakibatkan berbagai macam dampak, terutama di
bidang ekonomi, politik, dan budaya.
Terdapat lima macam bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, di antaranya
sebagai berikut.
Sementara itu, program pembangunan masih terlalu fokus pada sektor industri di
perkotaan, sehingga sektor pertanian menjadi terpuruk dan terabaikan. Para petani dan
pedagang hanya memperoleh keuntungan yang kecil dari hasil panen/barang dagangannya.
Keuntungan yang kecil ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Akibatnya, angka kemiskinan di desa jauh lebih tinggi daripada di kota.
Selain itu, tidak adanya alternatif pekerjaan di desa juga menyebabkan banyak masyarakat
desa yang memutuskan untuk mencari pekerjaan lain di kota, agar dapat menghasilkan
pendapatan yang lebih besar.
Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar akan lebih mudah mendapatkan akses pendidikan
yang bagus. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di daerah dengan infrastruktur dan jaringan
komunikasi yang masih sangat terbatas pasti akan sulit untuk mendapatkannya. Tentunya,
kesenjangan ini akan mempengaruhi kualitas diri mereka masing-masing.
Anak-anak yang tinggal di wilayah pedalaman masih sangat sulit mendapat akses pendidikan.
(sumber: kesekolah.com)
Karena tidak bisa memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas, masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil atau terpelosok akan kalah saing dengan masyarakat yang tinggal
di kota. Peluang mereka untuk mencari pekerjaan yang layak dan meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka juga akan semakin kecil.
Gelandangan dan pengemis muncul karena rendahnya pendidikan dan keterampilan pada diri
seseorang. (sumber: idnews.co.id)
Tentunya, ketimpangan penyebaran aset ini akan menyebabkan usaha-usaha kecil dan
menengah sulit untuk berkembang. Bahkan, tidak sedikit dari usaha-usaha tersebut yang
harus bangkrut karena minimnya aset dan tidak adanya modal.
Banyak usaha kecil yang gulung tikar karena tidak ada modal dan aset. (sumber:
nasional.repbulika.co.id)
Selain itu, pernahkah kamu memperhatikan juga, umumnya di daerah perkotaan pasti banyak
dibangun gedung-gedung yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi wilayahnya.
Sebaliknya, di daerah terpencil, sekolah dan rumah sakit pun masih sangat jarang ditemui.
Nah, perbedaan-perbedaan ini merupakan contoh dari ketimpangan antar wilayah dan
subwilayah sebagai akibat dari pembangunan ekonomi antar wilayah yang tidak merata.
Gedung-gedung tinggi yang hanya bisa dijumpai di kota-kota besar. (sumber:
id.wikipedia.org)
Sebenarnya, pembangunan yang tidak merata ini disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya perbedaan kondisi geografis serta sumber daya alam dan manusia yang
dimiliki oleh masing-masing wilayah. Akibatnya, kemampuan suatu daerah dalam
membangun pertumbuhan ekonomi wilayahnya juga berbeda-beda.
Nah, itu lah penjelasan mengenai bentuk-bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di
masyarakat. Secara umum, ketimpangan sosial tidak selalu menimbulkan dampak negatif,
melainkan juga dampak positif. Ketimpangan sosial dapat mendorong pemerintah daerah
untuk selalu melakukan perubahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan wilayahnya.
Selain itu, ketimpangan sosial juga dapat memotivasi masyarakat untuk bisa hidup lebih baik.