Anda di halaman 1dari 8

Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian

NPM. : 22011010090

Permasalahan kependudukan di ibu kota Jakarta

Kota-kota besar yang ada di Indonesia memiliki permasalahan perkotaan yang beragam , Jakarta
ialah salah satu contohnya, khususnya mengenai permasalahan kepadatan penduduk. Menurut
data Badan Pusat Statistik tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia lebih dari 250 juta dan
Jakarta menyumbang 3,6 % yaitu 9.607.787 juta. Berdasarkan data dari kantor pemerintah
daerah DKI Jakarta, luas wilayah DKI Jakarta ialah 740,3 Km2, dengan tingkat kepadatan
penduduk 14.000 jiwa per-Km2, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Jakarta mengalami
kepadatan penduduk dan tidak seimbangnya antara luas kota Jakarta dengan jumlah penduduk
yang ada di dalamnya.

Kepadatan penduduk yang tinggi mempengaruhi aspek aspek kehidupan di Jakarta, seperti
tingkat kebahagiaan, tingkat kesejahteraan subjektif, tingkat pengangguran dan juga sosialisasi
yang tidak merata di dalamnya. Kemudian tinggi rendahnya kepadatan penduduk di Jakarta
salah satunya di sebabkan oleh urbanisasi. Beberapa penyebab urbanisasi ini ialah Jakarta
sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Salah satu pemicu urbanisasi melalui sosial
budaya yaitu melalui media masa. Pemberitaan ditelevisi mengenai tingkat pendapatan dan gaya
hidup warga Jakarta yang serba berkecukupan menjadi daya tarik penduduk yang melakukan
urbanisasi. Urbanisasi menjadi salah satu faktor penyebab kepadatan penduduk di Jakarta
meningkat. Kepadatan penduduk di Jakarta ini adalah contoh yang tepat untuk menggambarkan
kompleksitas permasalahan sebuah kota besar dewasa ini. Masalah kepadatan penduduk ini dapat
menimbulkan permasalahan sosial lainnya, seperti Kesenjangan sosial, Banjir, dan kemacetan.

Permasalahan sosial yang pertama yaitu kesenjangan sosial yang kerap terjadi di masyarakat
Jakarta. Kesenjangan ini dapat diartikan sebagai ketimpangan atau ketidakseimbangan akses
untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut bisa
berupa pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan bekerja. Kesenjangan sosial
yang terjadi di Jakarta biasanya disebabkan karna adanya individu yang tidak dapat bersaing
dengan individu lainnya dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Serta hal ini di dukung
dengan jumlah kepadatan penduduk di Jakarta. Sehingga untuk mendapatkan sumber daya yang
jumlahnya lebih sedikit harus bersaing. Individu yang tidak dapat bersaing dan tidak
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090
mendapatkan sumber daya tersebut berdampak dengan timbulnya kecemburuan sosial.
Kecemburuan sosial itu yang membagi masyarakat berdasarkan dua kelompok, yaitu kelompok
menengah atas yang mampu bersaing dan mendapatkan sumber daya lebih, dan kelompok kedua
yaitu kelompok menengah bawah yang tidak mampu bersaing dan lebih sedikit mendapatkan
sumber daya.

Permasalahan kedua dari kepadatan penduduk Jakarta yaitu banjir. Banjir sering kali melanda
kota Jakarta terlebih pada musim hujan salah satu penyebabnya ialah sampah yang tidak
dibuang pada tempatnya dan gorong-gorong yang tersumbat mengakibatkan banjir tetap terjadi
di kota Jakarta. Selain itu bangunan liar dan tata kota yang buruk juga menjadi salah satu
penyebabnya. Pembangunan gedung-gedung pencakar langit, hingga pusat perbelanja yang tidak
mengikut sertakan wawasan lingkungan dalam pembangunan juga berdampak buruk bagi
pencemaran lingkungan. Sungai-sungai yang berwarna hitam pekat dengan bau yang menyengat
tentu menjadi pemandangan yang tidak sedap untuk kota yang menjadi Ibu kota Negara . Hal
tersebut sebagian besar disebabkan oleh perilaku negatif warga Jakarta yang tidak peduli
dengan lingkungan. Seperti membuang sampah pada tempatnya serta aliran sungai-sungai di
Jakarta semakin menyempit disebabkan berdirinya rumah-rumah di bantaran sungai. Seperti
yang telah dikemukan diatas, tingginya urbanisasi dan kelebihan penduduk di Jakarta,
menyebabkan warga yang tidak memiliki rumah terpaksa mendirikan rumah mereka secara
praktis berbahan kayu triplek untuk tempat mereka tinggal.. Minimnya pengetahuan yang
dimiliki warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai sebagai salah satu penyebab mereka
enggan pindah dan memikirkan dampaknya. Perilaku membuang sampah rumah tangga ke
sungai sebagai contohnya, sehingga sungai tidak berfungsi dengan baik pada saat ini.
Selanjutnya ialah Kemacetan adalah salah satu permasalahan dari kepadatan penduduk yang ada
di Jakarta. Jumlah kendaraan milik pribadi baik roda dua maup un roda empat yang menghiasi
kota Jakarta setiap harinya. Kemacetan di kota Jakarta umumnya sering terjadi pada pagi hari
dan sore hari, dimana waktu tersebut masyarakat Jakarta melakukan mobilitas ke sekolah atau ke
kantor, dan pada sore harinya kemballi ke rumah. Kemacetan Jakarta nampaknya susah untuk
dikendalikan, meskipun jumlah transportasi umum sudah banyak dan diperbaiki kelayakannya.
Masyarakat lebih senang mengenakan kendaraan pribadinya sendiri. Hal yang seperti ini yang
menimbulkan kepadata n di Jakarta semakin terlihat.. Bukan hanya jumlah kendaran yang tinggi
yang menyebabkan kemacetan, tetapi perilaku dari setiap pengguna jalan yang semakin tidak
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090
beraturan.masih banyak penjual kaki lima yang tidak mematuhi aturan pemerintah yang
berjualan di trotoar jalan,maupun di pinggir jalanan yang pada akhirnya menyebabkan
kemacetan,lalu angkutan umum yang berhenti sembarangan di Jakarta juga menjadi penyebab
Jakarta setiap hari mengalami kemacetan di sepanjang jalan,masalah selanjutnya ialah masih
banyaknya pengangguran di Jakarta Salah satu dampak negatif yang disebabkan oleh pandemi
Covid-19 adalah banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan beberapa
perusahaan. PHK terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian maupun
kebangkrutan. Akibatnya, jumlah pengangguran dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di
Jakarta meningkat. Pada Agustus 2020, jumlah pengangguran di DKI Jakarta mencapai 572.780
orang dan TPT sebesar 10,95%. Namun seiring dengan berjalannya pemulihan ekonomi, jumlah
pengangguran dan TPT DKI Jakarta menurun hingga mencapai angka 439.899 orang dan TPT
sebesar 8,50%Berdasarkan pendidikan terakhir, penduduk usia 16-30 tamatan SMK menjadi
penduduk dengan jumlah pengangguran terbanyak atau hampir setengah (44,38%) jumlah
pengangguran dengan 120.319 orang dan didominasi oleh laki-laki sebesar 64%: 36%. Namun
berdasarkan TPT, persentase terbesar berasal dari kelompok SMA dengan 20,95%.
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090

Lalu, penduduk yang berasal dari tamatan DI/DII/DIII, menjadi kelompok dengan jumlah
pengangguran paling sedikit yaitu, 7.181 orang atau 2,65%. Jika dilihat secara menyeluruh,
perbaikan ekonomi yang terus terjadi berperan penting dalam mengurangi angka pengangguran
DKI Jakarta. Sementara secara keseluruhan, jumlah pengangguran sepanjang tahun 2021 adalah
sebanyak 439.900 orang permasalahan selanjutnya dari kepadatan penduduk di Jakarta ialah
masalah di bidang pendidikan yang belum merata,salah satu akar masalah dibidang pendidikan
yaitu kurangnya pemerataan pendidikan keseluruh pelosok desa yang ada di Jakarta,mahalnya
biaya pendidikan,rendahnya prasarana dan sarana gedung gedung yang sudah tidak layak pakai
di berbagai tingkat pendidikan,dan juga tidak adanya bantuan beasiswa dari pemerintah untuk
warga yang sangat membutuhkan bantuan pendidikan.itu dia beberapa contoh dari permasalahan
maupun dampak yang diakibatkan oleh kepadatan pendudukan di Jakarta. Masalah demografi
harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan proses pembangunan
nasional dan sasaran pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, karena menyangkut sumber daya
alam manusia yang juga merupakan input pembangunan. Maka dari itu harus adanya solusi dan
juga harapan yang membangun untuk kedepannya.

Berikut Merupakan Solusi yang bisa di terapkan di dalam permasalahan demografi yang ada di
Indonesia khususnya di Jakarta sendiri.

1. Kemiskinan
Upaya untuk menanggulangi kemiskinan yang pertama ialah dengan cara pemerintah
dapat menghimpun penduduk-penduduk di desa yang tertinggal didalam suatu wadah di
bawah naungan lembaga kesejahteraan desa, misalnya KUD, kelompok tani, dan
sebagainya. Kemudian pemerintahmemberikan anggaran bagi tiap desa tertinggal yang
dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok di sana untuk memulai usaha yang dapat
berjalan, berkelanjutan, ramah lingkungan,dan juga dimanfaatkan untuk membuka usaha
sendiri.
Kedua dengan cara memberi program penyuluhan dan pembekalan keterampilan
Pemerintah hendaknya intensif terjun ke masyarakat untuk memberikan pengajaran dan
pelatihan keterampilan bagi penduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu agar
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090
dapat menunjang pendapatannya. Pemerintah mencarikan bapak asuh terutama para
pengusaha-pengusaha untuk menggandeng masyarakat dalam mengembangkan usaha
Ketiga dengan cara Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk
Pasar merupakan fasilitas penting dalam menunjang pendapatan penduduk. Selain
sebagai tempat memasarkan hasil produksi masyarakat, keberadaan pasar juga bisa
memotivasi masyarakat untuk lebih produktif lagi. Karena masyarakat tidak perlu kawatir
lagi akan mengalami kesulitan memasarkan hasil produksinya
2. Kesehatan
Untuk menanggulangi masalah kesehatan di masyarakat dapat dilakukan dengan cara
yaitu :
 Peningkatan gizi masyarakat
Yaitu dengan cara memberi makanan tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak.
Program ini dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu.
 Pelaksanaan imunisasi
Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik dari pengobatan, program imunisasi bertujuan
melindungi tiap anak dari penyakit umum. Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui PIN
(Pekan Imunisasi Nasional).
 Penambahan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan harus bisa menampung dan menjangkau masyarakat di daerah-daerah
tertinggal yang ada di Jakarta. Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi rumah sakit,
puskesmas, posyandu. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti imunisasi, KB, pengobatan, dan lain-lain.
 Penyediaan pelayanan kesehatan gratis
Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin
(asuransi kesehatan masyarakat miskin) dan kartu sehat yang dapat digunakan untuk
memperoleh layanan kesehatan secara murah, atau bahkan gratis di rumah sakit
pemerintah atau puskesmas.
 Penambahan jumlah tenaga medis
Agar pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dan mencakup
seluruh wilayah yang ada di Jakarta maka diperlukan penambahan jumlah tenaga medis,
seperti dokter, bidan, perawat. Tenaga medis tersebut juga harus memiliki dedikasi tinggi
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090
untuk ditempatkan di daerah-daerah terpencil serta berdedikasi tinggi melayani
masyarakat miskin.
 Melakukan penyuluhan bertema arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
Penyuluhan ini juga bisa diikutsertakan lembaga - lembaga lain di luar lembaga
kesehatan, seperti sekolah, organisasi kemasyarakatan, tokoh- tokoh masyarakat. Jika
kesadaran akan arti pentingnya pola hidup sehat sudah tertanam dengan baik, maka
masyarakat akan dengan sendirinya terhindar dari berbagai penyakit.
3. Pengangguran
Untuk menanggulangi masalah pengangguran diperlukan dua usaha penanggulangan,
yakni usaha perbaikan kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja. Adapun usaha-
usaha tersebut, antara lain:
 Peningkatan keterampilan kerja masyarakat
Program ini dapat dilakukan melalui pendidikan keterampilan singkat di daerah -
daerah Jakarta
 Pembentukan Tenaga Kerja Muda Mandiri Profesional (TKMMP)
Program ini bertujuan mencari anak-anak muda berpotensi di masing-masing
daerah untuk kemudian dibimbing, dibina, dan dibentuk menjadi seorang yang

mandiri dan profesional. Dari program ini diharapkan akan muncul tenaga-tenaga
kerja muda yang mampu membuat usaha sendiri agar dapat menyerap tenaga
kerja.
 Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif
Hal ini terkait dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. Jika stabilitas di masing-
masing aspek tersebut kondusif, maka akan banyak orang termotivasi untuk membuka
usaha. Bahkan akan memancing investor asing untuk berinvestasi dan membuka usaha di
Indonesia. Dengan demikian akan dapat menambah lapangan pekerjaan baru.
Itu dia beberapa contoh dari permasalahan yang ada di Jakarta saat ini, dimana kepadatan
pendudukan yang makin tahun semakin bertambah dan juga kita ketahui dampak apa
yang dirasakan oleh warga Jakarta sendiri,dan beberapa solusi dari permasalahan
demografi masalah kependudukan yaitu Pertambahan penduduk yang tinggi dalam
keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090
pembangunan. Sehingga dapat menyebabkan suatu masalah bagi pertumbuhan dan
perbaikan ekonomi. Oleh karena itu, penyebaran penduduk yang tidak merata perlu
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah agar dapat memecahkan masalah
kependudukan tersebut serta mengambil suatu kebijakan yang mensukseskan
pembangunan kependuduk di wilayah jakarta. Salah satunya dengan mensosialisasikan
program KB guna mengantisipasi ledakan pertambahan penduduk.
Nama : Alifia Zerlinda Olivia Sophian
NPM. : 22011010090

Daftar Pustaka
Shaid, Deddy Lukman. 2022. PENGANGGURAN DI DKI JAKARTA BERKURANG PADA AGUSTUS
2021,

Trianingsih, Anna. 2013. MASALAH DEMOGRAFIS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI


KEPULAUAN RIAU.

Yunianto, Dwi. 2021 Analisis Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai