Anda di halaman 1dari 33

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 8 Semester 2 Bab 3

(Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dan


Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya
di Indonesia dan ASEAN)

❏ Pelaku ekonomi adalah orang/lembaga yang melakukan kegiatan


ekonomi. Ada 4 pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga
keluarga/konsumen, rumah tangga perusahaan/produsen, rumah
tangga pemerintah dan rumah tangga luar negeri.

❏ Hubungan pelaku ekonomi 2 sektor :

❏ Keunggulan yang dimiliki Indonesia yaitu sumber daya alam yang


melimpah, yang mengakibatkan munculnya penawaran produk hasil
produksi Indonesia dan munculnya permintaan negara lain. Adanya
penawaran dan permintaan produk mengakibatkan munculnya
aktivitas perdagangan.
❏ Berikut jenis sumber daya alam dan persebarannya di Indonesia :
❏ Pendapatan rumah tangga keluarga terdiri atas :
1) Sewa (rent) : balas jasa karena menyewakan tanahnya kepada
perusahaan
2) Upah (wage) : balas jasa karena mengorbankan tenaganya untuk
bekerja pada perusahaan
3) Bunga (interest) : balas jasa karena meminjamkan sejumlah dana
untuk modal usaha perusahaan
4) Laba/keuntungan (profit) : balas jasa karena memberikan
kontribusi berupa tenaga dan pikirannya dalam mengelola
perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.

❏ Peran rumah tangga konsumen adalah sebagai :


a. Pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
b. Pemasok faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan untuk
melakukan proses produksi

❏ Peran rumah tangga pemerintah : pengatur atau regulator dalam


perekonomian, konsumen dan produsen.

❏ Perdagangan/perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang


atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur
pemaksaan. Tujuan perdagangan antarpulau :
1. Memperoleh keuntungan : keuntungan diperoleh dari selisih
antara harga beli dengan harga jual
2. Memperluas jangkauan pasar : jumlah konsumen yang
mengonsumsi barang semakin banyak dan tersebar di berbagai
daerah
❏ Faktor pendorong perdagangan antarpulau/antardaerah : perbedaan
faktor produksi yang dimiliki dan perbedaan tingkat harga
antardaerah.

❏ Manfaat perdagangan antarpulau/antardaerah :

1. Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen :


Perbedaan kandungan alam dan perbedaan produk antardaerah
menyebabkan barang hasil produksi yang berbeda
2. Meningkatkan produktivitas : pemasaran produk yang meluas
menyebabkan permintaan produk meningkat
3. Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat : produsen butuh
tenaga kerja tambahan, memunculkan unit-unit usaha baru,
seperti jasa kirim, perluasan transportasi dll.

❏ Perdagangan antarnegara atau perdagangan internasional adalah


aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara
dengan masyarakat

❏ negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Ruang lingkup


perdagangan antarnegara berkaitan dengan :
1) Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain
2) Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke
dalam negeri
3) Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain
4) Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara
lain
5) Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku
dan pangsa pasar
❏ Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri.
Ekspor dilakukan oleh seseorang atau lembaga. Tujuan ekspor
adalah untuk memperoleh keuntungan.

❏ Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor :


1) Memberi kemudahan kepada produsen barang ekspor : berupa
kemudahan mengurus perizinan dan memberi fasilitas kepada
produsen barang ekspor
2) Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah : nilai tukar Rupiah yang
stabil terhadap mata uang asing mempermudah para eksportir
menghitung biaya produksi barang ekspornya
3) Membuat perjanjian dagang internasional : mencakup kesediaan
masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu
barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan
4) Meningkatkan promosi : berupa kegiatan pameran dagang, festival
olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi
sebagai promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu,
lembaga swasta, maupun pemerintah.

❏ Faktor pendorong ekspor :


1) Keadaan pasar luar negeri
2) Keuletan eksportir untuk menangkap peluang pasar
3) Kondisi sosial, ekonomi, politik suatu negara

❏ Manfaat perdagangan antarnegara : memperoleh keuntungan,


memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi didalam negeri,
menjalin persahabatan antarnegara dan transfer teknologi modern.

❏ Faktor-Faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara :


1) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2) Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
negara
3) Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
4) Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar
baru untuk menjual produk tersebut
5) Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim,
tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
6) Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan
dari negara lain
7) Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia
dapat hidup sendiri

❏ Perbedaan perdagangan antarpulau dengan perdagangan


antarnegara :
1) Peluang perdagangan lebih luas
2)Adanya kedaulatan bangsa
3) Penggunaan kurs tukar

❏ Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk mencapai :


1) Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan
2) Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para
nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang
berskala kecil
3) Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan
4) Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan
bangsa
❏ Kondisi ekonomi maritim di Indonesia, dilihat dari : Sektor pelayaran,
Sektor perikanan dan Sektor pariwisata bahari.
❏ Hambatan pengembangan agrikultur di Indonesia :
1) Skala usaha pertanian relatif kecil
2) Modal terbatas
3) Penggunaan teknologi sederhana
4) Dipengaruhi musim
5) Berusaha dengan tenaga kerja keluarga
6)Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar rendah
7) Sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar
sehingga akan merugikan petani
8)Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian
9) Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani

❏ Strategi pengembangan agrikultur di Indonesia : Ekofarming,


distribusi pupuk secara merata dan perbaikan irigasi.

❏ Redistribusi (pendistribusian kembali) pendapatan adalah


pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya
kepada masyarakat kelompok miskin yang berasal dari pajak atau
pungutan-pungutan lain.

❏ Redistribusi pendapatan ada 2 : Redistribusi vertikal (menunjuk pada


transfer uang dari orang kaya ke orang miskin) dan Redistribusi
horizontal (transfer uang “antar-kelompok”, yaitu dari kelompok satu
ke kelompok lain).
❏ Program redistribusi untuk pemerataan distribusi pendapatan di
Indonesia :
1) Program pemberian jaminan akses kebutuhan dasar (sandang,
pangan, papan) bagi rakyat bawah
2) Program kredit lunak dan penjaminan kredit berbasis komunitas
3) Pengembangan usaha atau industri kecil
4) Pemerintah bekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk
menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
5) Pemerintah konsisten dalam mewujudkan kebijakan penegakan
hukum dan keadilan ekonomi

❏ Alternatif praktik redistribusi pendapatan di Indonesia ada 2 yaitu


subsidi dan pengenaan pajak
Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 8 Semester
2 Bab 4 (Perubahan Masyarakat Indonesia
pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya
Semangat Kebangsaan)

❏ Bangsa Barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat


membutuhkan, sementara persediaan di Eropa sangat terbatas. Gold
(emas) bermakna kekayaan. Glory bermakna kejayaan bangsa.
Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan
agama Nasrani (Kristen) ke bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan
Amerika Selatan.

❏ Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara


menyeluruh dalam memproduksi barang yang awalnya
menggunakan tenaga manusia/hewan sekarang menggunakan
mesin. Penggunaan mesin menjadikan produksi lebih efisien, ongkos
produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah
besar dan cepat.

❏ Kedatangan Portugis di Maluku : Bartolomeus Diaz melakukan


pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Portugis mencapai
Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque.
Ia berhasil menguasai Malaka dan menjalin hubungan dagang
dengan Maluku.

❏ Ekspedisi Inggris : Persekutuan dagang milik Inggris bernama EIC


(East Indian Company). Di dalamnya bergabung para pengusaha
Inggris. Meskipun Inggris di Indonesia, pengaruhnya tidak terlalu
banyak seperti halnya Belanda.
❏ Kedatangan Belanda di Jayakarta (Jakarta) : tahun 1596, armada de
Houtman tiba di Pelabuhan Banten. Kemudian disusul ekspedisi
lainnya. Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia,
muncullah persaingan di antara mereka.

❏ Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, tahun 1602 didirikan


Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC/Perserikatan Maskapai
Hindia Timur) yang merupakan merger (penggabungan) dari
beberapa perusahaan dagang Belanda. Pengaruh ekonomi VOC
semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan.

❏ Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan


tetapi, dalam perkembangannya menjadi penguasaan pasar
(monopoli). VOC menekan para raja untuk memberikan kebijakan
perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC bukan hanya
menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau
pemerintahan.

❏ Pemerintah Belanda menginginkan keuntungan sebanyak-


banyaknya dari Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja
paksa. Rakyat Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai.
Mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak, tidak diperhatikan
asupan makanannya, dan melakukan pekerjaan di luar batas-batas
kemanusiaan.
❏ Kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah
atau landrent-system atau landelijk stelsel. Sistem tersebut memiliki
ketentuan :
a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah
tersebut
b Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai
d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala

❏ Penyebab kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah :


a. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak
semua rakyat memiliki tanah yang sama
b. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani
c. Keterbatasan jumlah pegawai
d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang

❏ Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem


tanam paksa (cultuur stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena
Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat perang Jawa atau
Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-1831).

❏ Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh


pegawai Belanda maupun pribumi. Praktik-praktik penekanan dan
pemaksaan terhadap rakyat yaitu :
a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib
hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya,
selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat
b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan
c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan
yang memadai
d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak

❏ Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa dilihat


dari jumlah kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan
dan penyakit kekurangan gizi. Karena paceklik, di Grobogan, Jawa
Tengah jumlah penduduk 89.000 orang, yang bertahan hanya 9.000
orang. Penduduk Demak yang berjumlah 336.000 orang hanya
tersisa 120.000 orang.

❏ Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang :


1) Sultan Baabullah mengusir Portugis di Ternate dan Tidore
2) Perlawanan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda
3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur” (Sultan Hasanudin) di
Sulawesi Selatan
4) Serangan Mataram terhadap VOC dipimpin oleh Tumenggung
Baurekso

❏ Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda :


1) Perang Saparua di Ambon dipimpin oleh Thomas Matulessi
(Pattimura)
2) Perang Paderi di Sumatra Barat dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol
3) Perang Diponegoro dipimpin oleh Pangeran Diponegoro
4) Perang Aceh
5) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara
6) Perang Banjar dipimpin oleh Pangeran Antasari
7) Perang Jagaraga Bali
❏ Teks Sumpah Pemuda :
❏ Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia :
a.Perluasan Pendidikan
b.Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah
c. Rasa Senasib Sepenanggungan
d.Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan
e.Berkembangnya Berbagai Paham Baru
f. Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar Negeri : 1)
Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 2)
Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara.

❏ Banyak penyelewengan dalam Politik Etis, seperti:


1) Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda
2) Emigrasi/transmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke
luar Jawa guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah
3) Pendidikan hanya sampai tingkat rendah, yang bertujuan
memenuhi pegawai rendahan. Pendidikan tinggi hanya untuk orang
Belanda dan sebagian anak pejabat
❏ Organisasi Pergerakan Nasional
Indonesia :
a. Budi Utomo (BU)
b. Sarekat Islam (SI)
c. Indische Partij (IP)
d. Perhimpunan Indonesia (PI)
e. Partai Nasional Indonesia (PNI)

❏ Tahun 1925, PI mengeluarkan manifesto arah perjuangan yaitu :


a. Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan
kekuasaan penjajah

b. Diperlukan aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri untuk


mencapai Indonesia Merdeka
c. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat merupakan sarat mutlak
untuk perjuangan kemerdekaan
d. Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik
e. Penjajahan telah merusak dan demoralisasi jiwa dan fisik bangsa,
sehingga normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara
sungguh-sungguh

❏ Keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928 :


a. Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
b. Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai
lagu kebangsaan Indonesia
c. Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara
Indonesia
❏ Jepang membagi daerah pemerintahan militer menjadi 3 :
1) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra,
dengan pusat di Bukittinggi
2) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan
Madura dengan pusat di Jakarta
3) Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah
Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar

❏ Kebijakan Pemerintah Militer Jepang :


1) Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial
2) Pembentukan Organisasi Semi Militer
3) Pengerahan Romusha
4) Eksploitasi Kekayaan Alam

❏ Sikap Kaum Pergerakan :


1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
2) Gerakan Bawah Tanah
3) Perlawananan Bersenjata : Perlawanan Rakyat Aceh,
Perlawanan Singaparna, Perlawananan Indramayu, Perlawanan
Peta di Blitar

❏ Perubahan pada Masa Kolonial Barat :


1) Perluasan Penggunaan Lahan
2) Persebaran Penduduk dan Urbanisasi
3) Pengenalan Tanaman Baru
4) Penemuan Tambang-Tambang
5) Transportasi dan Komunikasi
6) Perkembangan Kegiatan Ekonomi
7) Mengenal Uang
8) Perubahan dalam Pendidikan
9) Perubahan dalam Aspek Politik
10)Perubahan dalam Aspek Budaya

❏ Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang :


1) Perubahan dalam Aspek Geografi
2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi
3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan
4) Perubahan dalam Aspek Politik
5) Perubahan dalam Aspek Budaya

Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia tak dimungkiri


sangat merugikan dan membuat kondisi bangsa Indonesia
memprihatinkan. Sejarah kelam tersebut pun tak ayal berdampak pada
berbagai perubahan masyarakat Indonesia baik secara aspek geografis,
budaya, ekonomi, pendidikan, maupun politik.
Secara umum, akibat adanya penjajahan berabad-abad lamanya di
nusantara berdampak kepada perubahan masyarakat Indonesia. Ada
perubahan yang memiliki dampak negatif dan adapula perubahan yang
berdampak positif. Setidaknya ada 7 perubahan masyarakat Indonesia
yang dirasakan akibat terjadinya kolonialisme dan imperialisme,
diantaranya :

Perluasan dalam Penggunaan Lahan


Keadaan Indonesia yang saat itu masih banyak hutan belantara dibuka
untuk dijadikan perkebunan dan pemukiman. Berkat pembukaan hutan
tersebut, wilayah Indonesia banyak ditanami tanaman ekspor yang
bernilai tinggi.
Mengenal Tanaman Baru
Komoditas tanaman yang ditanam di perkebunan Indonesia tidak hanya
tanaman asli Indonesia, banyak juga tanaman-tanaman baru yang
dibawa dan bernilai tinggi. Berkat hal itu, wawasan rakyat Indonesia
mengalami peningkatan dan bermanfaat dalam pengembangan
perkebunan Indonesia.

Persebaran Penduduk dan Urbanisasi


Kebijakan politik etis juga membawa dampak dan perubahan bagi
masyarakat Indonesia. Banyak penduduk Jawa dikirim ke pulau-pulau
lain seperti Kalimantan dan Sumatera untuk dijadikan pekerja murah.
Meskipun begitu, persebaran penduduk di Indonesia menjadi lebih
merata dan muncul daerah-daerah baru yang menjadi pusat industri dan
ekonomi.

Ditemukannya Tambang-tambang
Dalam pembukaan lahan pada masa penjajahan juga dilakukan untuk
pertambangan batu bara, minyak bumi dan hasil pertambangan lainnya.

Fasilitas Transportasi dan Komunikasi


Perubahan lain yang dirasakan masyarakat Indonesia adalah semakin
banyaknya fasilitas transportasi dan komunikasi. Pembangunan jalan-
jalan raya serta rel-rel kereta api menjadikan daerah-daerah yang jauh
lebih mudah dan cepat untuk dicapai.
Selain itu, jaringan komunikasi yang semakin modern menjadikan
komunikasi antar masyarakat menjadi lebih mudah, dengan begitu
pergerakan nasional rakyat Indonesia menjadi semakin gencar.
Akulturasi Budaya
Akulturasi budaya juga terjadi pada saat bangsa barat datang ke
Indonesia. Budaya barat yang masuk ke Indonesia ini kemudian
dipadukan dengan budaya asli Indonesia oleh masyarakat. Budaya barat
yang masuk ke Indonesia banyak berpengaruh pada arsitektur
bangunan, pakaian, kesenian, bahasa, teknologi, bahkan agama.

Perubahan Politik
Perubahan politik juga dirasakan oleh masyarakat pada masa
penjajahan bangsa barat. Sistem politik bangsa barat yang lebih modern
membuat bangsa Indonesia mengenal sistem pemerintahan. Sebelum
mengenal politik barat, Indonesia belum memiliki sistem pemerintahan
seperti sekarang. Perubahan politik juga membuat banyak organisasi
pergerakan nasional berdiri.
PENDALAMAN MATERI
PENDALAMAN MATERI

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia


1. Pengertian kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme adalah perluasan wilayah dengan membentuk negara-
negara koloni di seberang lautan dan tunduk pada negara induk,
sedangkan imperialisme adalah perluasan wilayah sampai diluar batas
wilayah negara aslinya. Contoh kekuasaan kolonial Inggris di India,
Malaysia, Singapura, Kolonialisme Perancis di Indo Cina kolonialisme
Belanda di Indonesia, dan contoh imperialisme: Jepang di Indo Cina,
Myanmar, Philipina, dan Indonesia, Jerman menguasai Eropa, Italia
menguasai daerah sekitar laut Tengah.

2. Latar belakang kedatangan bangsa Barat


a. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453
b. Ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat     
c. Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas dan
meriam
d. Hasrat untuk menjelajahi dunia
e. Melanjutkan perang salib
f. Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences
(keajaiban dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang
menceritakan bahwa daerah Asia alamnya sangat indah, subur dan
memiliki banyak kekayaan alam.
g. Buku tulisan Tom Pires (Suma Orriental) yang mengatakan bahwa
Asia tanahnya sangat subur dan iklimnya baik
h. Mencari rempah-rempah sebagai penghangat badan
i. Mewujudkan 3G yaitu Gold (mencari emas/kekayaan), Glory
(mencari kemuliaan / kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama
Kristen).

Hal diatas mendorong bangsa Barat berlomba melakukan


penjelajahan samodra dan berusaha mencari daerah Asia (Hindia
Timur) guna mendapatkan rempah-rempah, Walaupun mereka saling
berebut wilayah. Mereka tak segan segan memaksa penduduk pribumi
untuk menjual hasil pertanian, tambang, hasil hutan hanya kepada
bangsa Barat yang paling pertama karena mereka merasa menguasai
daerah tersebut. Daerah-daerah yang mereka perebutkan adalah
kawasan Afrika, Asia dan Amerika.

3. Penjelajahan Samodra
Negara pelopor penjelajahan samodra adalah Portugis dan Spanyol
karena saat itu keduanya merupakan negara adikuasa di Eropa.
Sedangkan Inggris, Perancis, Belanda, Jerman dan Italia  menyusul
pada abad ke-17. Tokoh-tokohnya adalah:
a. Portugis: Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da
Gama (Calicut India 1498), Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511),
Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512), Carbal
(Brasilia)
b. Spanyol: Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep.
Bahama dan mengelilingi Amerika utara), Pizarro (Peru),Hermando
Cortez (Mexico1519), Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava
1486 /Philipina perjalanan dilanjutkan Kapten Sebastian Del Cano
ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah
yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat (LKS Cerah kelas
VII)
c. Inggris: Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580), William
Dampier (pantai baratAustralia), James Cook (pantai
timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta Australia dan
mengelilingi benua Australia)
d. Belanda: Cornelis De Hautman  (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23
Juni di Banten), Abel Tasman (Tasmania, Fiji dan Selandia Baru).
(Dini Susanti .IPS Sejarah Bilingual kelas 8 : 10)

Akibat penjelajahan samodra adalah daerah yang ditemukan


menjadi tanah jajahan bangsa penemu, bangsa Asia mengenal tanaman
baru yang dibawa bangsa Eropa seperti kopi, coklat, penduduk asli
mengenal senjata api dan minuman keras (anggur), berkembangnya
agama Katholik dan Kristen Protestan, dan budaya Barat lain seperti
cara berpakaian, alat musik,dll.

B. Proses Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia


1.  Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol
Portugis setelah menguasai Malaka (1511) daerah pasar
perdagangan terbesar di Asia tenggara bermaksud untuk menguasai
pusat rempah-rempah di Maluku. Maka diutuslah Antonio D’Abreau
dan Francisco Serao ke Maluku. Mereka tiba di Ambon, Ternate dan
Tidore tahun 1512. Portugis kemudian memperkuat kekuasaan di
Maluku dengan cara membangun pabrik-pabrik di Bacan dan Ternate,
mendirikan benteng Sao Paulo, mengganti S. Tabariji yang hendak
melawan Portugis.
Tahun 1521 Kapten Sebastian del Cano dari Spanyol tiba di Maluku
dan membantu Tidore melawan Ternate yang dibantu Portugis tetapi
kalah maka tahun 1529 mereka dipaksa menandatangani perjanjian
Saragosa dengan isi kesepakatan Spanyol harus meninggalkan Maluku
menuju Philipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Di Maluku
Portugis melakukan monopoli perdagangan sehingga menimbulkan
penderitaan rakyat, keadaan ini menyebabkan terjadinya perlawanan
rakyat dipimpin S. Hairun, tetapi dapat diatasi kemudian muncul lagi
perlawanan dipimpin S. Baabullah yang menyebabkan Portugis
menyingkir ke Timor-Timur.

2. Kedatangan bangsa Inggris


Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis
Drake dan Thomas Covendish pada tahun 1579 mereka berhasil
membawa rempah-rempah dari Maluku dan lewat kongsi dagangnya
yaitu EIC, Inggris berhasil menjalin hubungan dagang dengan Aceh,
Jayakarta, Banjar, Maluku dan Makasar. Tetapi Inggris tidak
berhasil menanamkan pengaruh di Indonesia karena ketidaksenangan
rakyat terhadap EIC yang memaksakan cara dagang menurut
aturannya sendiri.

3. Kedatangan bangsa Belanda


Belanda tiba di Indonesia tahun 1595 dipimpin Cornelis de
Hautman dan Pieter Keyzer. Latar belakang  Belanda pergi ke dunia
timur adalah karena ia tidak boleh berdagang di Lisabon pusat
rempah-rempah di Eropa Maka bebrbekal  buku Intinerario karya Jan
Huygen van Linschoten akhirnya Belanda memberanikan diri
menjelajahi samodra menuiju ke dunia Timur. Maka pada tahun 1596
Belanda tiba di Banten dipimpin Cornelis De Hautman. Karena
kecongkaan Cornelis, Belanda di usir dari Banten. Perjalanan kedua 
dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Warwijk. Mereka sampai di banten
1598 dan perjalanan dilanjutkan ke Ambon. Di Ambon para pedagang
Belanda membentuk kongsi dagang yaitu VOC.

C.  Perkembangan Kekuasaan Barat Di Indonesia


1. Terbentuknya VOC
Tanggal 20 Maret 1602 John van Olden Barnevalt membentuk
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan
Dagang Hindia Timur. Latar belakang didirikannya VOC adalah :
Semakin banyaknya para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia,
terjadi nya persaingan dagang antar pedagang Belanda , untuk
menghadapi persaingan dagang de ngan kongsi dagang bangsa lain,
banyaknya perlawanan dari rakyat Indonesia yang menen tang
eksistensi Belanda, dan keinginan memperluas pengaruh dan
memperbesar kekuasaan.
Tujuan dibentuk VOC adalah : menghindari terjadinya persaingan
dagang antar bangsa Belanda , menghadapi persaingan dengan 
persekutuan dagang Inggris (EIC) dan Perancis di Indo Cina, untuk
menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia, untuk mengokohkan
kekuasaannya di Indonesia, untuk mencari dana guna mendukung
keuangan negara Belanda.
Adapun hak-hak istimewa (Octroi) VOC adalah: memonopoli
perdagangan, memelihara angkatan perang, menyatakan perang,
mengadakan perjanjian, mengangkat pegawai, hak untuk memberi
pengadilan, dan hak untuk mencetak dan mengedarkan mata uang.
Gubernur Jendral VOC pertama  Pieter Both (1610-1614)
berpusat di Ambon. Langkah pertama yang dilakukan Belanda adalah
menguasai Maluku dan merebut Benteng New Victoria milik Portugis
dan berhasil di wujudkan pada tahun 1605 yang menjadi tonggak
kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon dikuasai, Jacob Van
Neck dan Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan Banten
dengan sikap lebih baik dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima
masyarakat Banten. Gubernur Jenderal VOC kedua JP Coen berhasil
merebut Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti menjadi
Batavia dan dijadikan pusat VOC yang baru.
Tanggal 31 Desember 1799 VOC di bubarkan dan langsung dibawah
kekuasaan pemerintahan Belanda (Republik Bataaf) .VOC bubar
disebabkan oleh: kesulitan ekonomi dan cenderung bangkrut, kalah
bersaing dengan kongsi dagang Perancis dan Inggris, menurunnya
daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan gelap
menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan
korupsi, VOC banyak mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang,
VOC tidak mampu lagi menggaji pegawai dan tentara, wilayah
kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh dana tidak sedikit untuk
mempertahankannya.

2. Kekuasaan Republik Bataaf di Indonesia


Seiring dengan dikuasainya kerajaan Belanda oleh Perancis,
Napoleon Bonaparte menugaskan saudaranya yaitu Louis Napoleon
untuk menjadi raja di kerajaan Belanda maka terbentuklah Republik
Bataaf di Belanda atau pemerintahan Belanda pro Perancis.
Sedangkan raja Belanda Willem V berhasil melarikan diri dan minta
perlindungan raja Inggris dengan jaminan Inggris boleh menguasai
tanah jajahan di Indonesia dengan merebutnya dari kekuasaan
Daendels sampai Kerajaan Belanda kembali dikuasai.
Pemerintah Belanda pro Perancis menugaskan Daendels dengan
tugas: mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris, menjalankan
pemerintahan kolonial Belanda pro Perancis di Indonesia, mencari
dana untuk menjalankan pemerintahan serta untuk diserahkan ke
negeri Induk.
Untuk melaksanakan tugas Daendels berusaha  memiliki tentara
dan benteng pertahanan yang kuat, dan dana banyak yang diambil dari
rakyat Indonesia sendiri, karena tidak mungkin  menggan tungkan
bantuan dari negara Belanda di Eropa dan justeru Ia yang harus
mengirim dana ke Eropa.

Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia :


1. Bidang pertahanan dan keamanan
a. Membangun benteng pertahanan
b. Membangun pangkalan  angkatan laut di Anyer dan ujung kulon
c. Meningkatkan jumlah tentara                                                     
d. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan sejauh 1.100 km
dengan cara kerja rodi. Fungsinya untuk memperlancar arus
transportasi, komunikasi dan pengiriman tentara
e. Membangun pabrik-pabrik senjata       
                                
2. Bidang pemerintahan                                                    
a. Memperbaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi     
b. Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah prefektur yang dipimpin
prefek dan membawahi para Bupati tetapi tunduk pada gubernur
jendral
c. Mengubah kedudukan bupati dari penguasa feodal menjadi
pegawai pemerintah dengan cara digaji
d. Mendirikan badan-badan pengadilan yang akan mengadili orang
Indonesia sesuai adat istiadatnya
e. Merombak sistem pemerintahan feudal menjadi sistem
pemerintahan Barat yang modern
f. Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan
g. Menyederhanakan upacara di keraton Yogyakarta dan Surakarta

3. Bidang sosial ekonomi


a. Contingenten yaitu kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi
sebagai pajak kepada pemerintah
b. Verplichte Leverantie yaitu kewajiban rakyat menjual hasil panen
hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah
ditentukan.
c. Prianger Stelsel yaitu kewajiban penduduk Priangan untuk
menanam kopi
d. Kerja rodi yaitu kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan
raya Anyer Panarukan
e. Menjual tanah-tanah Negara kepada pihak swasta atau partikelir
(landelijk Stelsel)
Daendels akhirnya ditarik ke negara Belanda dengan alasan untuk
menjadi tentara yang akan dikirimkan guna menghadapi Rusia. Adapun
alasan sebenarnya karena ia telah berani menjual tanah negara
kepada swasta atau partikelir. Ia kemudian digantikan oleh Jan
Willem Janssen yang semula menjabat Gubernur Jendral di Tanjung
Harapan. Dibawah kekuasaanyaIndonesia jatuh ke tangan Inggris.

3. Kekuasaan Inggris di Indonesia


Indonesia jatuh ke tangan Inggris ditandai dengan kapitulasi
tuntang yaitu penyerahan tanpa syarat Belanda pro perancis kepada
Inggris (Jan Willem Janssen dengan Raffles). Isi Kapitulasi Tuntang
adalah seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus
diserahkan Inggris, Hutang pemerintah Belanda tidak diakui Inggris,
pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa
menjadi kekuasaan Inggris.

Usaha-usaha Raffles di Indonesia:


a. Di  Bidang pemerintahan                                                 
1. Menghapuskan kasultanan Banten dan Cirebon
2. Menciptakan 4daerah pengawasan yaitu Jawa,Sumatera,
Malaka,Maluku
3. Membagi pulau Jawa dan Madura menjadi 16 daerah karesidenan
dipimpin seorang residen,
4. Peran dan kedudukan Bupati digantikan asisten residen sedang
Bupati dijadikan pegawai pemerintah dengan cara digaji.
5. Menjual tanah Negara di Kerawang, Priangan, Semarang, dan
Surabaya kepada pihak swasta
b. Di bidang ekonomi
1. Melaksanakan sistem sewa tanah dan pajak tanah (land rent)
nanti menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian uang
2. Menghapuskan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3. Menghapuskan kerja rodi dan perbudakan
4. Menghapuskan sistem monopoli
5. Meletakkan desa sebagai unit administrasi penjajahan
6. Pajak tanah ditetapkan ½ dari hasil (tanah subur) dan ¼ dari hasil
(tanah yang kurang subur)

Program sistem sewa tanah atau land rente ini gagal karena:
kepala desa punya kekuasaan besar untuk menentukan jenis tanah ,
tidak ada dukungan dari para Bupati, belum adanya pengukuran tanah
secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah, Bupati kembali
berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi
dan perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin
berkurang.
Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai
mengenal sistem perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar.
Akhir kekuasaan Inggris di Indonesia  ditandai dengan
penandatanganan Konvensi London tanggal 19 Agustus 1814 antara
John Fendell dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr. Elout,
Baron Van der Capellen dan Buyske  yang isinya Belanda memperoleh
kembali tanah jajahannya yang direbut Inggris termasuk wilayah
Indonesia. Berdasar kesepakatan tersebut Inggris mengembalikan
Indonesia kepada Belanda pada tahun 1816 dan sebagai gantinya
Inggris memperoleh daerah kekuasaan Belanda di India. (Matroji: 1-
8)
Jasa-jasa Raflles yaitu : menulis buku History of Java,
menemukan bunga Raflesia Arnoldi (bunga bangkai),merintis
terbentuknya kebun raya Bogor, menghapus sistem perbudakan.
4.  Kekuasaan Belanda di Indonesia
a. Masa pelaksanaan sistem tanam paksa
Pengganti Raffles adalah Gubernur Jenderal Baron Van Der
Capellen dari Belanda. Di masa kekuasaanya diterapkan kebijakan
politik liberal namun mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh:
1. Kebijakan politik liberal tidak sesuai dengan sistem feodal di
Indonesia
2. Struktur birokrasi feodal yang panjang menyebabkan pemerintah
tidak dapat berhubungan langsung dengan rakyat
3. Kas negeri Belanda mengalami defisit karena beban utang yang
banyak dalam perang 80 tahun dengan Spanyol dan lepasnya daerah
penopang ekonomi Belanda yaitu Belgia.

Tahun 1830 Indonesia di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Van


den Bosch dengan tugas utama mencari dana untuk menutup hutang-
hutang Belanda . Penyebab defisit keuangan Belanda adalah
terjadinya perang koalisi Inggris melawan Perancis dimana Belanda
memihak Inggris,perang kemerdekan untuk melepaskan dari Spanyol,
terjadinya perang paderi, dan perang Diponegoro di Indonesia. Maka
untuk menutup hutang dilaksanakanlah Cultuur Stelsel atau politik
tanam paksa dengan aturan sebagai berikut :
a. Penduduk menyediakan sebagian tanah mereka untuk ditanami
tanaman perdagangan
b. Tanah untuk tanaman perdagangan tidak boleh melebihi dari 1/5
tanah penduduk
c. Waktu untuk menanam perdagangan tidak boleh melebihi waktu
tanam padi
d. Tanah untuk tanaman perdagangan dibebaskan dari pajak
e. Hasil tanaman perdagangan diserahkan pemerintah bila melebihi
ketentuan dikembalikan
f. Kegagalan panen yang bukan disebabkan petani ditanggung
pemerintah      
g. Penduduk yang tidak punya tanah wajib bekerja di tanah
pemerintah selama 66 hari
h. Penanaman tanaman perdagangan diawasi oleh penguasa lokal

Sistem tanam paksa telah menyebabkan penderitaan bagi


bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh  adanya Cultuur
Procenten yaitu imbalan atau hadiah bagi yang dapat menyerahkan
hasil melebihi dari ketentuan yang di tetapkan.
Cultuur procenten telah mendorong para pengawas lokal saling
berlomba untuk meningkatkan hasil tanaman perdagangan.Akibatnya
terjadi banyak penyimpangan dari ketentuan pokok aturan tanam
paksa  seperti :
a. Tanah untuk tanaman perdagangan melebihi dari 1/5 tanah
penduduk.
b. Waktu untuk menanam perdagangan melebihi waktu tanam padi.
c. Tanah untuk tanaman perdagangan dikenakan pajak.
d. Hasil tanam perdagangan diserahkan pemerintah bila lebih dari
ketentuan  tidak dikembalikan.
e. Kegagalan panen yang bukan menjadi tanggungan petani.

Akibat tanam paksa adalah: Belanda menjadi makmur, Belanda


dapat melunasi hutang-hutangnya bahkan dapat
membangun kota Amsterdam, sedangkan dampak positifnya adalah
Indonesia mengenal berbagai macam tanaman perdagangan selain
penderitaan, kesengsaraan dan kelaparan yang dialami oleh
bangsa Indonesia.
Reaksi terhadap pelaksanaan tanam paksa: kemenangan kaum
liberal dalam parlemen menyebabkan STP (sistem tanam paksa)
dihapus diganti sistem ekonomi liberal.
Kekejaman STP diketahui  dari : Edward Douwes Dekker lewat
bukunya Max Havelaar  dengan nama samaran Multatuli, Frans van
der Putte lewat buku berjudul Zuicker Contracten (Kontrak-kontrak
gula) yang berisi penyelewengan aturan tanam paksa dan Baron van
Hoevel yang memprotes sistem tanam paksa melalui parlemen di
negeri Belanda.

b. Pelaksanaan sistem politik  ekonomi Terbuka / politik liberal


Akhirnya pemerintah Belanda mulai menghapuskan tanam lada
(1860), tanam nila dan teh (1865) Hapusnya tanam paksa di tandai
dengan  keluarnya Suiker Wet atau undang-undang gula dan UU
Agraria 1870 yang isinya tanah adalah milik rakyat dan melarang
perpindahan hak milik rakyat pada Asing kecuali menyewa dan
masuknya usaha swasta serta  modal asing di Indonesia. (Matroji:11-
12)
Untuk memperlancar usaha swasta ini dibangun jalan raya,
jembatan, jalan kereta api (1873), saluran irigasi dan benteng
pertahanan dengan cara kerja paksa. Pengaruh positif politik liberal
di Indonesia : Berkembangnya paham liberal yang menentang.
Kekuasaan raja yang sewenang-wenang, munculnya pengusaha
swasta, hapusnya politik tanam paksa (1870), masuknya modal asing
ke Indonesia, pembangunan sarana-prasarana seperti jalan raya
saluran irigasi, jalan kereta api, jembatan, tanah perkebunan semakin
luas, penduduk kota semakin padat, munculnya kaum buruh, rakyat
pedesaan semakin mengenal pentingnya uang sebagai alat tukar.
Akibat negatif pelaksanaan politik liberal adalah: gaji yang
diterima buruh kecil, para pekerja terikat kontrak sehingga tidak
bisa melepaskan diri dari pekerjaannya, adanya peraturan Poenale
Sanctie yaitu pemberian sanksi/hukuman bagi para buruh yang
melarikan diri bila tertangkap mereka diberi hukuman berat mulai
dari hukuman badan maupun penjara. Poenale Sanctie akhirnya
dihapuskan setelah munculnya pamlet yang berjudul De Milioener van
Deli (Jutawan-Jutawan dari Deli ) yang ditulis Van den Brand yang
menimbulkan kemarahan dari masyarakat Belanda, dan terdesaknya
usaha kerajinan rakyat oleh barang impor.
Sistem ekonomi liberal dan tanam paksa tetap tidak jauh beda
persamaannya kedua-duanya tetap menimbulkan penderitaan bagi
bangsa Indonesia, sedangkan perbedaanya sistem tanam paksa
dilakukan oleh pemerintah sedangkan sistem ekonomi liberal
dilakukan swasta.

c. Masa politik etis


Pelaksanaan sistem ekonomi terbuka menimbulkan protes dan
kritik keras untuk menghapus sistem usaha swasta dan lahirlah politik
Etis atau politik Balas Budi. Ini  berkat perjuangan A.Keyper, Van
Den Berg dan Van De Venter lewat bukunya berjudul “Een
Eresschuld” atau Hutang Kehormatan. Ia mengusulkan untuk
memperbaiki nasib rakyat  Indonesia perlu dilaksanakan : irigasi,
educatie (pendidikan) dan migrasi.
Dalam praktek pelaksanaan politik Etis masih jauh dari harapan.
Irigasi misalnya yang semula bertujuan mengairi sawah-sawah
penduduk diselewengkan untuk mengairi tanah-tanah perkebunan
milik Belanda, migrasi menjadi sarana pemerintah untuk mendapatkan
tenaga kerja yang murah dari Jawa untuk ditempatkan di tanah-tanah
perkebunan milik Belanda di luar Jawa. Edukasi atau pendidikan
terjadi diskriminasi antara Gbr. Van De Venter anak orang Eropa
dengan pribumi dan hanya mereka yang mampu yang bisa sekolah
seperti anak pejabat atau bangsawan. Yang bisa dipetik dari
pendidikan ini adalah munculnya kaum terpelajar yang melahirkan
organisasi pergerakan nasional yang akan memperjuangkan
kemerdekaan  lewat organisasi-organisasi modern.

Anda mungkin juga menyukai