Ditemukannya Tambang-tambang
Dalam pembukaan lahan pada masa penjajahan juga dilakukan untuk
pertambangan batu bara, minyak bumi dan hasil pertambangan lainnya.
Perubahan Politik
Perubahan politik juga dirasakan oleh masyarakat pada masa
penjajahan bangsa barat. Sistem politik bangsa barat yang lebih modern
membuat bangsa Indonesia mengenal sistem pemerintahan. Sebelum
mengenal politik barat, Indonesia belum memiliki sistem pemerintahan
seperti sekarang. Perubahan politik juga membuat banyak organisasi
pergerakan nasional berdiri.
PENDALAMAN MATERI
PENDALAMAN MATERI
3. Penjelajahan Samodra
Negara pelopor penjelajahan samodra adalah Portugis dan Spanyol
karena saat itu keduanya merupakan negara adikuasa di Eropa.
Sedangkan Inggris, Perancis, Belanda, Jerman dan Italia menyusul
pada abad ke-17. Tokoh-tokohnya adalah:
a. Portugis: Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da
Gama (Calicut India 1498), Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511),
Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512), Carbal
(Brasilia)
b. Spanyol: Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep.
Bahama dan mengelilingi Amerika utara), Pizarro (Peru),Hermando
Cortez (Mexico1519), Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava
1486 /Philipina perjalanan dilanjutkan Kapten Sebastian Del Cano
ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah
yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat (LKS Cerah kelas
VII)
c. Inggris: Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580), William
Dampier (pantai baratAustralia), James Cook (pantai
timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta Australia dan
mengelilingi benua Australia)
d. Belanda: Cornelis De Hautman (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23
Juni di Banten), Abel Tasman (Tasmania, Fiji dan Selandia Baru).
(Dini Susanti .IPS Sejarah Bilingual kelas 8 : 10)
Program sistem sewa tanah atau land rente ini gagal karena:
kepala desa punya kekuasaan besar untuk menentukan jenis tanah ,
tidak ada dukungan dari para Bupati, belum adanya pengukuran tanah
secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah, Bupati kembali
berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi
dan perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin
berkurang.
Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai
mengenal sistem perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar.
Akhir kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai dengan
penandatanganan Konvensi London tanggal 19 Agustus 1814 antara
John Fendell dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr. Elout,
Baron Van der Capellen dan Buyske yang isinya Belanda memperoleh
kembali tanah jajahannya yang direbut Inggris termasuk wilayah
Indonesia. Berdasar kesepakatan tersebut Inggris mengembalikan
Indonesia kepada Belanda pada tahun 1816 dan sebagai gantinya
Inggris memperoleh daerah kekuasaan Belanda di India. (Matroji: 1-
8)
Jasa-jasa Raflles yaitu : menulis buku History of Java,
menemukan bunga Raflesia Arnoldi (bunga bangkai),merintis
terbentuknya kebun raya Bogor, menghapus sistem perbudakan.
4. Kekuasaan Belanda di Indonesia
a. Masa pelaksanaan sistem tanam paksa
Pengganti Raffles adalah Gubernur Jenderal Baron Van Der
Capellen dari Belanda. Di masa kekuasaanya diterapkan kebijakan
politik liberal namun mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh:
1. Kebijakan politik liberal tidak sesuai dengan sistem feodal di
Indonesia
2. Struktur birokrasi feodal yang panjang menyebabkan pemerintah
tidak dapat berhubungan langsung dengan rakyat
3. Kas negeri Belanda mengalami defisit karena beban utang yang
banyak dalam perang 80 tahun dengan Spanyol dan lepasnya daerah
penopang ekonomi Belanda yaitu Belgia.