Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan

Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA GEDUNG MENARA


LEMHANNAS RI DI JAKARTA PUSAT

CONCEPT OF SUSTAINABLE ARCHITECTURE IN THE LEMHANNAS RI


TOWER BUILDING IN CENTRAL JAKARTA

Indie Dwi Harda*1, Etty R. Kridarso 2


1,2
JurusanArsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta
*e-mail : 1 indie052001710001@std.trisakti.ac.id, 2etty.k@trisakti.ac.id

ABSTRAK

Keadaan saat ini, prasyarat dan kemajuan dalam konfigurasi arsitektur bangunan mengarah pada konsep
arsitektur berkelanjutan yang dibutuhkan dan menghasilkan dampak positif yang besar pada lingkungan.
Penggunaan konsep arsitektur berkelanjutan itu sendiri harus mengikuti prinsip-prinsip dalam standar arsitektur,
namun kondisi lingkungan alam tetap diutamakan dalam melakukan suatu perubahan yang baru. Topik ini dipilih
untuk mengetahui bagaimana cara konsep arsitektur berkelanjutan dapat diterapkan pada sebuah bangunan, salah
satunya seperti efisiensi penggunaan energi. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pemahaman mengenai
aspek-aspek penting didalam konsep arsitektur berkelanjutan serta bagaimana cara penerapannya pada bangunan.
Sebagai objek penelitian, dipilih perancangan bangunan baru Menara Lemhannas RI yang berlokasi di Kawasan
Lemhannas RI, Jakarta Pusat. Penerapan konsep arsitektur berkelanjutan dicermati pada berbagai aspek yang terkait
dengan perancangan bangunan, serta dampak aspek tersebut terhadap lingkungan dengan menggunakan metode
deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan konsep arsitektur pada bangunan Menara Lemhannas RI
merupakan suatu pendekatan ekologi yang diterapkan dengan maksimal. Kajian olahan ini dilakukan berharap
menjadi suatu pengetahuan dan referensi nantinya mengenai pemanfaatan dari hasil rancangan bangunan yang
menerapkan konsep arsitektur berkelanjutan.

Kata Kunci : Arsitektur berkelanjutan, penerapan arsitektur berkelanjutan, lingkungan

ABSTRACT

The current state, prerequisites and advances in the architectural configuration of buildings lead to the required
sustainable architectural concepts and produce a large positive impact on the environment. The use of the concept
of sustainable architecture itself must follow the principles in architectural standards, but the conditions of the
natural environment are still prioritized in making new changes. This topic was chosen to find out how the concept
of sustainable architecture can be applied to a building, one of which is energy efficiency. This study aims to find out
about the understanding of important aspects in the concept of sustainable architecture and how to apply it to
buildings. As the object of research, the design of the new building of the RI Lemhannas Tower was chosen, which
is located in the RI Lemhannas area, Central

140
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

Jakarta. The application of the concept of sustainable architecture is observed in various aspects related to building
design, as well as the impact of these aspects on the environment using descriptive methods. The results of the study
show that the application of architectural concepts to the RI Lemhannas Tower building is an ecological approach
that is maximally applied. This processed study was carried out hoping to become a knowledge and reference later on
the use of the results of building designs that apply the concept of sustainable architecture.

Keywords: sustainable architecture, application of sustainable architecture, environment

A. PENDAHULUAN kepada generasi penerus. Tujuan dilakukannya


penelitian ini ialah untuk mengetahui serta
Arsitektur berkelanjutan adalah salah satu
memahami terkait pengaruh dari penerapan
strategi pembangunan yang ramah lingkungan
konsep arsitektur berkelanjutan pada sebuah
bagi ekosistem yang direncanakan dan dibangun
bangunan. Kedua, untuk mengetahui aspek-aspek
menggunakan inovasi struktur ekonomis,
apa saja yang terkandung dalam penerapan
kerangka energi yang layak, bahan struktur
konsep arsitektur berkelanjutan dalam
material yang dapat dikelola dan bahan struktur
perancangan.
praktis yang tidak membebani generasi di masa
depan dengan kewajiban alam dan moneter B. STUDI PUSTAKA
(Mangunwijaya, 1980).
Pengertian secara umum Arsitektur
Arsitektur berkelanjutan (Sustainable berkelanjutan atau sustainable architecture ialah
Architecture) dapat dicirikan sebagai arsitektur arsitektur yang berusaha untuk membatasi efek
desain yang menangani masalah saat ini, tanpa alami negatif dari lingkungan dan keseimbangan
mengorbankan kapasitas orang di masa depan dalam pemanfaatan material, energi, dan
untuk mengatasi kebutuhan mereka sendiri. peningkatan ruang dan aspek lingkungan lainnya
Kebutuhan yang bervariasi dari satu masyarakat yang lebih luas. Arsitektur berkelanjutan yang
ke masyarakat lainnya, dimulai dari satu daerah dapat dipertahankan melibatkan cara yang sadar
kemudian ke daerah berikutnya dan paling baik untuk menangani perlindungan energi dan biologi
bila ditentukan oleh masyarakat terkait (Steele, dalam desain lingkungan binaan atau hipotesis,
1997). Pada kondisi saat ini, arsitektur ilmu pengetahuan dan gaya struktur bangunan
berkelanjutan dapat menjadi solusi yang baik yang direncanakan dam dibangun dengan tidak
untuk di aplikasikan kedalam bangunan yang berbahaya bagi standar ekosistem.
akan di capai di Jakarta Pusat, karena akan
Arsitektur berkelanjutan harus mengatasi
berdampak pada tingkat kualitas bangunan.
masalah manusia dalam segi kenyamanan fisik
Dengan penerapan bangunan yang berkelanjutan
dan mental, kesejahteraan dan estetika. Arsitektur
tersebut dapat mempengaruhi perkembangan
berkelanjutan harus dianggap sebagai desain
pembangunan disekitarnya, seperti menjadi
yang dilakukan sesuai dengan standar prinsip
acuan pembangunan yang sesuai dan berdampak
pembangunan ramah lingkungan dan standar

141
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

yang ditetapkan dengan mempertimbangkan Hal yang dapat diterapkan adalah menjaga dan
semua masalah yang terkait dengan merawat dengan baik vegetasi yang sudah ada,
penggabungan antara lingkungan dan iklim, alangkah baiknya jika ditambahi dengan
efisiensi energi, pengelolaan air dan limbah, menanam tanaman penghias dan peneduh agar
produktivitas material, dan manajemen bahan Kawasan terlihat lebih asri. Keberadaan vegetasi
baku, preferensi lokal serta penggunaan yang ini dapat berguna untuk meredam polusi
nyaman dan berkualitas (Kamionka, 2019). kendaraan dari luar ke dalam bangunan.
Beberapa penerapan konsep arsitektur
C. METODOLOGI
berkelanjutan yang dapat diterapkan pada
bangunan : Pendekatan studi ini menggunakan penelitian
yang bersifat deskriptif dengan menjabarkan
• Efesiensi Penggunaan Energi
mengenai aspek-aspek yang terkait dengan
Pemanfaatan pengaruh yang diperoleh dari konsep arsitektur berkelanjutan sebagai acuan
adanya sinar matahari untuk pencahayaan alami konsep dalam perancangan desain bangunan.
didalam ruangan bangunan secara maksimal pada
C1. Teknik Pengambilan Data
siang hari, bertujuan mengurangi penggunaan
energi listrik. Sumber perolehan data yang diambil dalam
jurnal ini adalah data dokumen berupa artikel
• Efisiensi Penggunaan Lahan
penelitian yang menyangkut tema terkait. Teknik
Artinya melibatkan penggunaan lahan saat ini pengumpulan data menggunakan teknik
sesuai kebutuhan, tidak semua lahan harus observasi virtual dan analisis artikel penelitian.
dijadikan bangunan karena kondisi saat ini lahan
membutuhkan lebih banyak lahan hijau dengan C2. Proses Pengambilan Data
memanfaatkan lahan secara efisien, kompak, dan
Kajian ini dilakukan dengan
terpadu sehingga lahan bangunan memiliki
potensi pertumbuhan tanaman hijau di lahan mengkategorikan penerapan konsep yang dapat
tersebut serta memaksimalkan inovasi diterapkan pada bangunan yang menerapkan
penanaman dan pemanfaatan fungsi lahan tersisa konsep arsitektur berkelanjutan, serta
pada lingkungan tersebut. mendeskripsikan pengaruhnya terhadap
bangunan dan lingkungan. Tinjauan penelitian
• Efesiensi Penggunaan Teknologi
lebih fokus kepada bentuk fasad, efisiensi
Yakni efisiensi dalam pemanfaatan teknologi bangunan, dan material. Objek penelitian ini
hemat energi. Kemudian, memaksimalkan adalah sebuah perancangan kantor pemerintahan
pemanfaatan potensi energi yang berkelanjutan,
bernama Menara Lemhannas RI di dalam
misalnya energi angin, penyinaran dari sinar
kawasan Lemhannas RI, Jakarta Pusat. Gedung
matahari, dan air untuk menciptakan energi listrik
rumahan untuk rumah tangga dan bangunan lain baru Menara Lemhannas RI dibangun didalam
secara mandiri. kawasan Lemhannas RI yang sudah memiliki
beberapa bangunan eksisting namun tetap tidak
• Efesiensi Adaptasi Vegetasi
mengindahkan kualitas bangunan yang
dihasilkan.

142
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

D. HASIL PENELITIAN Salah satu upaya energi cahaya matahari pada


fasad bangunan Menara Lemhannas RI untuk
D.1 EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI bisa memanfaatkan energi cahaya matahari
Bukaan salah satu aspek prinsip arsitektur menjadi pencahayaan alami serta agar tidak
menimbulkan panas yang berlebih pada
berkelanjutan pada faktor efisiensi penggunaan
bangunan maka pada fasad gedung menggunakan
energi. Efiesien penggunaan energi yang bahan kaca yang dapat menyerap panas, selain itu
diterapkan ialah memanfaatkan sinar matahari juga dapat digunakan tritisan atau overstek pada
untuk pencahayaan alami didalam ruangan fasad.
Menara Lemhannas RI secara maksimal pada
siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi
listrik. Dalam efisiensi penggunaan energi,
perancangan Menara Lemhannas RI
memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan,
Gambar 2. Overstek Pada Bangunan, Penulis 2021
dengan meletakkan massa yang didasarkan atas
pertimbangan pergerakkan matahari. Untuk mengurangi panas matahari berlebih dari
arah timur dan barat menggunakan sun shading
atau double glass yakni menerapkan material
Double Sided Glass pada kaca bangunan. Upaya
inilah yang mendukung konsep arsitektur
berkelanjutan yang diterapkan pada perancangan.

Kemudian, estetika bangunan dibentuk oleh pola-


pola material bertekstur dengan minim finishing
untuk memberikan pengalaman ruang.
Gambar 1. Orientasi Bangunan Pada Menara
Lemhannas RI, Penulis 2022

Orientasi bangunan yang dapat meminimalisir


perolehan matahari pada bangunan adalah timur
ke barat. Selain itu, untuk memimalkan paparan
radiasi matahari timur dan barat, maka bukaan Gambar 3. Penerapan Pola Material Bertekstur &
Penggunaan Double Sided Glass Pada Kaca, Penulis
pada permukaan fasad di orientasi tersebut
2022
diminimalisir. Massa bangunan yang tinggi pun
dibuat setipis mungkin untuk mengurangi • Penggunaan kisi-kisi vertical
eksposur radiasi matahari pada permukaan. Komponen pelindung vertikal yang merupakan
D.1.1 MEMANFAATKAN ENERGI elemen pertahanan atau pelindung yang kuat serta
CAHAYA MATAHARI PADA FASAD efiesien untuk diterapkan pada selubung
BANGUNAN bangunan yang terletak ke arah timur dan barat
dengan posisi matahari rendah. Penggunaan kisi-
• Memanfaatkan Cahaya Matahari kisi vertikal pada sisi barat dan timur juga bisa
dilakukan untuk mencegah radiasi matahari

143
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

langsung seperti yang dikatakan Lippsmeier


(1980). Fasad bangunan dapat menerapkan
banyak pengulangan di daerah aksen vertikal dan
horizontal sehingga memiliki kesan atraktif.
Gambar 6. Tanaman Merambat Vertikal Sebagai
Penghalang Sinar Matahari, Penulis 2022

D3. EFISIENSI PENGGUNAAN


TEKNOLOGI & MATERIAL

Gambar 4. Kisi – Kisi Vertikal Pada Bangunan Dalam penggunaan teknologi dan material baru,
(Sumber : 1facades.com) memanfaatkan fitur-fitur hemat energi, seperti
lampu dengan sensor. Pencahayaan
dikombinasikan dengan daylight sensors untuk
area kerja yang diletakkan pada koridor dimana
sinar matahari kurang terdistribusi dan motion
sensors untuk area public (toilet).
Gambar 5. Penggunaan Kisi – Kisi Vertikal Pada
Fasad Menara Lemhannas RI, Penulis 2022

D2. EFISIENSI ADAPTASI VEGETASI

Fungsi tanaman/vegetasi juga tidak kalah penting


dalam mewujudkan bangunan yang
berkelanjutan. Dengan adanya pohon ataupun
tanaman merambat dapat mengurangi CO2 serta Gambar 7. Penerapan Daylight Sensor
polusi-polusi yang dapat menyebabkan Pada Area Meja Kerja
(Sumber : Iqs.omslighting.com)
pemanasan global. Oleh karena lahan terbuka
disite terbatas, maka vegetasi vertikal menjadi
alternatif yang digunakan pada fasad sisi utara
dan selatan, selain untuk dampak lingkungan,
tanaman juga bisa mempercantik tampilan fasad.
Pada sisi utara dan timur bangunan Menara
Lemhannas RI dominan ditumbuhi dekorasi
vegetasi hidup sebagai barier kebisingan dan Gambar 8. Penerapan Daylight Sensor Pada Area
penghalang sinar matahari. Meja Kerja Menara Lemhannas RI, Penulis 2022

Selain itu sun shading yang digunakan dirancang


agar dapat memantulkan sinar matahari sehingga
tidak menjadi silau.

144
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

Kebutuhan organisasi ruang bangunan Menara


Lemhannas RI disesuaikan dengan keseimbangan
zoning antara aktifitas pelaku didalamnya dan
fungsi ruang sehingga terwujudnya bentuk pola
kegiatan yang ideal.
Gambar 9. Peran Sun Shading Sebagai Penghalau
Sinar Matahari, Penulis 2022 D.3.1 MATERIAL LANTAI
MAINENTRANCE
Pada bangunan baru Menara Lemhannas RI
dirancang persegi menyeimbangkan bangunan Penggunaan material pada area main entrance
kondisi eksisting yang berada dikawasan berupa material batu alam. Selanjutnya,
Lemhannas yang memiliki bentuk dinamis dasar komponen yang dihasilkan pada unsur lantai
persegi. Selain itu, pola denah persegi bangunan ialah :
memudahkan penempatan kolom yang memiliki
• Warna
dua variasi jarak bertujuan untuk menempatkan
ruangan-ruangan yang membutuhkan sifat ruang Aspek warna yang digunakan di lantai dasar
tanpa kolom. bangunan area entrance menggunakan warna
yang didapat dari batu alami ini. Pengaruh yang
ditimbulkan oleh warna batu alami ialah
menciptakan kesan tegas setelah memasuki
bangunan

• Tekstur

Tekstur yang dihasilkan pada penggunaan


material jenis batu alam mewujudkan tekstur
yang kasar sehingga menciptakan kesan rustic.
Gambar 10. Grid Kolom Menara Lemhannas RI,
• Pola
Penulis 2022
Contoh pola yang diterapkan pada lantai ini ialah
mengaplikasikan batu alam dari sudut ke sudut
area dengan tujuan menekankan wilayah tersebut
sebagai wilayah masuk. Dampak yang dihasilkan
pada pengaplikasian jenis batu alam pada lantai
dapat memberikan kesan bangunan terlihat lebih
teratur dan alami.

Gambar 11. Zoning Menara Lemhannas RI, Penulis


2022

145
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

Gambar 12. Material Batu Alam


Pada Area Entrance Bangunan Gambar 15. Tata Ruang Open Plan Pada Lounge,
(Sumber : Jualbatutemplek.com) Penulis 2022

D4. EFISIENSI POLA TATA RUANG D5. EFESIENSI PENGGUNAAN LAHAN

Pada tata ruang dalam bangunan menggunakan Potensi yang dapat dikembangkan pada lahan
kombinasi tata ruang Open Plan dan Closed Plan, lingkungan bangunan Menara Lemhannas RI
dan meminimalisir ruang privat yang yakni menciptakan unsur walkability didalam
mengharuskan penggunaan dinding massif. kawasan dengan diimbangi vegetasi peneduh,
kemudahan akses sirkulasi masuk dan keluar
kawasan, adanya keterkaitan hubungan yang
terintegrasi satu bangunan dengan bangunan
eksisting lainnya sehingga pengunjung maupun
karyawan akan terasa nyaman.
Gambar 13. Tata Ruang Closed Plan & Open Plan
(Sumber : architecturaldigest.in)

Digunakan dinding partisi untuk memaksimalkan


distribusi pencahayaan pada ruang yang
menggunakan tata ruang open plan, serta
menggunakan material kaca sebagai alternatif Gambar 16. Unsur Walkability Sebagai Peran
dinding dalam penerapan beberapa fungsi kantor Penting Pada Lingkungan Perkantoran
yang tidak membutuhkan ukuran yang terlalu (Sumber : Makingcitiessofer.com)
luas dengan tujuan agar menciptakan
kenyamanan tata ruang meski sirkulasi manusia
terbatas.

Gambar 17. Penerapan Unsur Walkability Pada


Kawasan Lemhannas RI, Penulis 2022

E. KESIMPULAN

Dalam studi kajian ini dapat diketahui bahwa


Gambar 14. Tata Ruang Closed Plan Pada Ruang bangunan baru perancangan gedung Menara
Kerja, Penulis 2022 Lemhannas RI sebagai objek studi kajian ditinjau

146
Prosiding Seminar Intelektual Muda #7, Sains, Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan KualitasHidup Dan
Peradaban, 23 Februari 2022, hal: 140-147, ISBN 978-623-91368-5-7, FTSP, Universitas Trisakti.
INDIE DWI HARDA

dari beberapa aspek yang terkait dengan konsep lingkungan sehingga bangunan yang dirancang
arsitektur berkelanjutan. Konsep arsitektur sesuai dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
berkelanjutan dapat diterapkan melalui berbagai
F. UCAPAN TERIMAKASIH
penerapan yang dapat dilakukan dalam sebuah
bangunan, seperti efisiensi penggunaan energi, Dalam kesempatan ini kami sampaikan terima
efisiensi penggunaan lahan, efisiensi penggunaan kasih kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa dan
teknologi & material, efisiensi adaptasi vegetasi, civitas akademika universitas Trisakti, arsitektur
hingga efisiensi pola tata ruang. yang sudah memberikan banyak saran serta
masukan pada penyelesaian jurnal penelitian ini.
Efisiensi penggunaan energi bermanfaat akan
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
kepentingan didalam ruangan untuk
universitas Trisakti atas kesempatan dan
meminimalisir penggunaan energi listrik ,
dukungan yang telah memberikan kesempatan
efisiensi penggunaan lahan berfungsi untuk
kepada penulis untuk pelaksanaan penulisan ini.
memaksimalkan penggunaan lahan yang
diseimbangkan dengan lahan hijau dan taman REFERENSI
sehingga tidak semua lahan dijadikan bangunan,
Akmal, I. (2007). Seri Rumah Ide - Sustainable
efisiensi penggunaan teknologi & material Construction. Jakarta: Gramedia Pustaka
berfungsi akan pemanfaatan potensi penggunaan Utama.
teknologi dan material baru yang dimana Amin, M. N., Winarto, Y., & Marlina, A. (2019).
memaksimalkan fitur-fitur hemat energi seperti Penerapan Prinsip Arsitektur Berkelanjutan
lampu dengan sensor, efisiensi adaptasi vegetasi pada Perencanaan Kampung Pangan Lestari
di Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota
yang bermanfaat akan keseimbangan lingkungan Surakarta. Senthong, 2(2).
serta bangunan, dan efisiensi pola tata ruang yang
Ardiani, Y. M. (2015). Sustainable Architecture;
bertujuan agar menciptakan kenyamanan tata
Arsitektur Berkelanjutan. Jakarta :
ruang sebaik mungkin dengan Erlangga.
mempertimbangkan alur sirkulasi pelaku
Ervianto, W. I., Soemardi, B. W., Abduh, M., &
kegiatan dan pola tata letak setiap ruang. Surjamanto. (2012). Kajian aspek
keberlanjutan material konstruksi jembatan
Maka dapat disimpulkan pengaruh yang selat sunda. Seminar Nasional Teknik Sipil,
dihasilkan pada penerapan arsitektur 19–28.
berkelanjutan pada perancangan gedung baru Prayoga, Iwan. (2013). Desain Berkelanjutan
Menara Lemhannas RI ini dapat memberikan (Sustainable Design). E-Jurnal. Jurusan
contoh sebuah bangunan yang dirancang dengan Arsitektur, Universitas Pandanaran.
memperhatikan kebutuhan manusia dalam hal Wardiana, I. Y., Purnomo, A. H., & Sunoko, K.
kenyamanan fisik dan mental, keselamatan dan (2019). Penerapan Prinsip Arsitektur
Berkelanjutan untuk Mensejahterakan
estetika. Selain itu, setiap penerapan efisiensi Penghuni pada Rumah Susun Pondok Boro
yang mendukung arsitektur berkelanjutan di Surakarta. Senthong, 2(2).
memberikan manfaat adanya keterkaitan
integrasi antara pelaku pola kegiatan dan

147

Anda mungkin juga menyukai