Anda di halaman 1dari 6

Dwiyanto: Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pencapaian Imunisasi Measles Rubella

(Mr) Pada Balita Di Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEBERHASILAN PENCAPAIAN IMUNISASI MEASLES
RUBELLA (MR) PADA BALITA DI PUSKESMAS
BATANG GANSAL KABUPATEN
INDRAGIRI HULU

Factors That Related With The Success Of Achieving The Immunization Of


Measles Rubella (Mr) In Toddler In Batang Gansal Health Center Indragiri Hulu
District

Dwiyanto
STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru

Abstrak
Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas
yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella yang disebut juga Measles
Rubella. Vaksin MR (Measles Rubella) memberikan manfaat seperti dapat
melindungi anak dari kecacatan dan kematian akibat komplikasi pneumonia, diare,
kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan penyakit jantung bawaan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan
keberhasilan pencapaian imunisasi Measles Rubella (MR) pada balita di
Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu. Jenis penelitian yang
digunakan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh
ibu yang memiliki anak balita ≥ 9 bulan s/d ≤ 5 tahun di 10 desa pada 25 posyandu
di wilayah kerja Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu, jumlah
sampel sebanyak 242 balita. Instrumen penelitian adalah lembar kuesioner.
Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square dengan derajat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan (p value= 0,044), sikap pasien (p value= 0,046) dan motivasi (p
value=0,048) dengan keberhasilan pencapaian imunisasi Measles Rubella (MR)
pada balita di Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu. Diharapkan
kepada tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas agar meningkatkan promosi
kesehatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa dan lintas sektor
terkait faktor – faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pencapaian
imunisasi Measles Rubella (MR) pada balita..

Katakunci : Measles Rubella, Balita , Campak Rubella

Abstract
Measles and Rubella are infectious diseases transmitted through the respiratory
tract caused by the measles and rubella virus, also called the Rubella Measles. MR
vaccine (Rubles Measles) provides benefits such as protecting children from
disability and death due to complications of pneumonia, diarrhea, brain damage,
deafness, blindness and congenital heart disease. The purpose of this study was to
determine the factors that influence the success of achieving Measles Rubella
immunization (MR) in children under five in Batang Gansal Health Center Indragiri
Hulu Regency. The type of research used is quantitative with cross sectional
design. The population of this study were all mothers who had children under five ≥
9 months to ≤ 5 years in 10 villages in 25 posyandu in the work area of Batang
Gansal Health Center Indragiri Hulu Regency, the total sample was 242 toddlers.
The research instrument was a questionnaire sheet. Data analysis was carried out
by Chi Square test with 95% confidence level. The results showed that there was a
significant relationship between knowledge (p value = 0.044), patient attitudes (p
value = 0.046) and motivation (p value = 0.048) with the success of achieving
Measles Rubella (MR) immunization in infants at Batang Gansal Health Center
Indragiri Regency Upstream. It is expected that health workers in the Puskesmas
can improve health promotion to community leaders, religious leaders, village
heads and cross-sectors related to factors related to the success of achieving
Measles Rubella immunization (MR) in infants.

Keywords : Toddler Rubella Measles

1. PENDAHULUAN usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun (Ditjen


P2P, 2016).
Campak dan Rubella merupakan Salah satu topik yang menjadi
penyakit infeksi menular melalui saluran perdebatan pro dan kontra adalah
nafas yang disebabkan oleh virus Campak penggunaan vaksin Measles Rubella (MR).
dan Rubella (IDAI, 2017). Campak adalah Karena didalamnya mengandung unsur
penyakit yang memiliki nama lain Measles haram (Hewan Babi). Di Indonesia Vaksin
dan Rubella. Sedangkan Rubella adalah Measles Rubella (MR) yang beredar
jenis dari Measles yang dikenal dengan mengandung unsur Babi. Ditinjau dari
German Measles atau campak jerman. komposisi vaksin Measles Rubella (MR) yang
Penyakit ini juga disebabkan oleh virus dan terdiri atas gelatin yang berasal dari kulit babi
bersifat akut. Batuk dan bersin dapat menjadi dan Typsin yang berasal dari pankreas babi,
jalur masuknya virus campak maupun rubella bahan lain yang berpeluang besar
(WHO, 2017). bersentuhan dengan babi dalam proses
Menurut WHO pada tahun 2000 produksinya yaitu laktabumin hydrolysate,
terdapat 535.000 anak meninggal karena serta terdapat pula bahan yang berasal dari
Measles. Kejadian CRS tahun 2008 lebih dari tubuh manusia (Human diploid cell). Menurut
110.000, dengan kasus tertinggi terdapat di Fatwa MUI status penggunaan Vaksin yang
Asia Tenggara (sekitar 48%) dan Afrika didalamnya terkandung unsur babi dan
(sekitar 38%). Berdasarkan laporan turunannya hukumnya Haram. Namun, bisa
Kemenkes (2018) Kasus campak dan Rubella menjadi mubah (boleh) apabila dalam kondisi
di Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 2011 darurat dan terpaksa. (Fatwa MUI
sebesar 14.000 kasus Setiap tahun melalui No.23,2018)
kegiatan surveilans dilaporkan lebih dari Ibu adalah orang yang berperan besar
11.000 kasus suspek campak, dan hasil dalam merawat anak dan dalam pengambilan
konfirmasi laboratorium menunjukkan 12– keputusan dirumah tangga untuk imunisasi
39% di antaranya adalah campak pasti (lab anak. Wanita yang mempunyai motivasi dan
confirmed) sedangkan 16–43% adalah rubella kepercayaan diri dapat berperan dalam
pasti. pengambilan keputusan berkaitan dengan
Menurut profil kesehatan Kabupaten pengelolaan sumber daya dirumah tangga.
Indragiri Hulu angka kejadian campak tahun Ibu yang mempunyai motivasi agar anak
2016 terdapat 233 kasus. Di Puskesmas hidup sehat, meningkatkan akses dalam
Batang Gansal yang merupakan salah satu perawatan dan kesehatan anak – anaknya
Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas khususnya pelayanan imunisasi Measles
Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu pada Rubella (Nurhidayati, 2016).
tahun 2016 terjadi KLB campak pada dua Pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR
desa yaitu Sungai Akar dan Penyaguan. Fase I telah mencapai target cakupan yaitu >
Penyakit campak dan rubella dapat 95%. Cakupan Kampanye Imunisasi MR
memberikan dampak buruk terhadap Fase I yang sudah dicapai yaitu 100,9% atau
kesehatan anak. Vaksin MR (Measles sejumlah 35.307.148 anak telah diberikan
Rubella) memberikan manfaat seperti dapat imunisasi MR. Kampanye Imunisasi Measles
melindungi anak dari kecacatan dan kematian Rubella (MR) Fase II akan dilaksanakan pada
akibat komplikasi pneumonia, diare, bulan Agustus – September 2018 dengan
kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan jumlah sasaran anak usia 9 bulan sampai
penyakit jantung bawaan. Vaksin MR dengan < 15 tahun sebesar 31.963.154 di 28
merupakan vaksin hidup yang sudah provinsi di luar Pulau Jawa. Semua upaya
dilemahkan dalam bentuk serbuk dan yang dilakukan tersebut ditujukan untuk
pelarutnya. Vaksin MR diberikan pada anak memperoleh herd imunity (kekebalan
Dwiyanto: Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pencapaian Imunisasi Measles Rubella
(Mr) Pada Balita Di Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu

kelompok) yang dapat menangkal kasus Pengetahu Frekuensi Persentasi


infeksi Campak dan Rubella. Penurunan an (n) (%)
kasus Campak dan Rubella diharapkan dapat Baik 72 29,8
berkontribusi terhadap penurunan angka Cukup 116 47,9
kematian neonatal, bayi dan balita di Kurang 54 22,3
Indonesia. Anak anak yang sehat dan Total 242 100
terbebas dari penyakit adalah asset bangsa Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Responden
dalam menyongsong bonus demografi yang Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas
berpotensi untuk diperoleh Indonesia di masa Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu
depan (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan survey pendahuluan yang Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
dilakukan kepada 10 orang ibu yang memiliki mayoritas responden memiliki pengetahuan
balita, diperoleh informasi bahwa 4 (empat) cukup sebanyak 116 orang (47,9%)
orang ibu sangat tertarik dengan imunisasi
MR karena dapat mencegah penyakit campak
dan rubella, 5 (lima) orang ibu menolak 3.1.2 Sikap
imunisasi MR karena vaksin MR itu tidak
memiliki izin halal dan 1 (satu) orang ibu Frekuensi Persentasi
masih ragu-ragu dan mengikut saja kalau Sikap
(n) (%)
banyak yang diimunisasi maka anaknya juga Positif 171 70,7
akan diimunisasi. Negatif 71 29,3
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Total 242 100
Untuk mengetahui faktor – faktor yang
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden
berhubungan dengan keberhasilan
Berdasarkan Sikap di Puskesmas Batang
pencapaian imunisasi Measles Rubella (MR)
Gansal Kabupaten Indragiri Hulu
pada balita di Puskesmas Batang Gansal
Kabupaten Indragiri Hulu.
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui
bahwa mayoritas responden memiliki sikap
2. METODOLOGI positif yaitu sebanyak 171 orang (70,7%).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian 3.1.3 Motivasi


kuantitatif dengan desain penelitian cross
sectional. Penelitian ini dimulai dari bulan Frekuensi Persentasi
Motivasi
Januari sampai dengan Februari 2019 di (n) (%)
wilayah kerja Puskesmas Batang Gansal Baik 154 63,6
Kabupaten Indragiri Hulu Sampel penelitian Kurang 88 36,4
ini adalah ibu yang memiliki anak balita ≥ 9 Total 242 100
bulan s/d ≤ 5 tahun di 10 desa pada 25 Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Batang Berdasarkan Motivasi di Puskesmas Batang
Gansal Kabupaten Indragiri Hulu berjumlah Gansal Kabupaten Indragiri Hulu
242 orang
Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui
3. HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa mayoritas responden memiliki motivasi
yang baik sebanyak 154 orang (63,6%)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti dengan instrument 3.1.4 Keberhasilan Imunisasi MR
kuesioner kepada 242 ibu balita, untuk
mengetahui faktor – faktor yang berhubungan Keberhasilan Frekuensi Persentasi
dengan keberhasilan pencapaian imunisasi Imunisasi MR (n) (%)
Measles Rubella (MR) pada balita di Berhasil 133 55
Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Tidak berhasil 109 45
Indragiri Hulu, diperoleh hasil sebagai berikut:
Total 242 100
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden
3.1 Analisis Univariat
Berdasarkan Keberhasilan Imunisasi MR di
Puskesmas Batang Gansal Kabupaten
3.1.1 Pengetahuan
Indragiri Hulu
Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-
bahwa responden pada penelitian mayoritas faktor yang mempengaruhi tingkat
berhasil pencapaian imunisasi MR berjumlah pengetahuan antara lain: 1) Tingkat
133 orang (55%). Pendidikan, pendidikan adalah upaya untuk
memberikan pengetahuan sehingga terjadi
perubahan perilaku positif yang meningkat. 2)
Informasi, seseorang yang mempunyai
sumber informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas. 3)
Budaya, budaya merupakan tingkah laku
manusia atau kelompok manusia dalam
memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan
kepercayaan. 4) Pengalaman, pengalaman
3.2 Analisis Bivariat adalah sesuatu yang pernah dialami
seseorang dimana akan menambah
3.2.1 Hubungan Pengetahuan dengan pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat
Keberhasilan Imunisasi MR non formal. 5) Sosial ekonomi, sosial ekonomi
adalah tingkat kemampuan seseorang untuk
Keberhasilan Imunisasi memenuhi kebutuhan.
MR
Penget Total p 3.2.2 Hubungan Sikap dengan
ahuan Berhasil Tidak value Keberhasilan Imunisasi MR
Berhasil
F % F % F %
Baik 32 44,4 40 55,6 72 100 0,044 Keberhasilan Imunisasi
% % % p
MR OR
Cukup 65 56% 51 44% 116 100 Total val
95% CI
% Sikap Berhasil Tidak ue
Kurang 36 66,7 18 33,3 54 100 Berhasil
% % % F % F % F % 0,0 0,569
Tabel 5 : Hubungan Pengetahuan dengan 46 (0,325-
Positif 101 59, 70 40, 171 10 0,994)
Keberhasilan Imunisasi MR di Puskesmas 1% 9% 0%
Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Negatif 32 45, 39 54, 71 10
1% 9% 0%
Indragiri Hulu
Tabel 6 : Hubungan Sikap dengan
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat kita Keberhasilan Imunisasi MR di Puskesmas
lihat dari 72 responden yang memiliki Kecamatan Batang Gansal Kabupaten
pengetahuan baik 32 orang (44,4%) Indragiri Hulu
diantaranya berhasil imunisasi dan 40 orang Berdasarkan tabel 6 diatas dapat kita
(55,6%) tidak berhasil imunisasi. Berdasarkan lihat bahwa responden dengan sikap positif
uji Chi Square didapatkan p value 0,044 ini dan berhasil imunisasi sebanyak 101 orang
menunjukkan ada hubungan yang signifikan (59,1%) dan responden dengan sikap negatif
antara pengetahuan dengan keberhasilan dan tidak berhasil imunisasi sebanyak 39
imunisasi MR di Puskesmas Kecamatan orang (54,9%). Hasil uji statistik Chi square
Gansal Kabupaten Indragiri Hulu. didapatkan nilai p value 0,046 ini
Hasil penelitian ini sejalan dengan menunjukkan ada hubungan yang signifikan
penelitian yang dilakukan Kusumoningtyas antara pengetahuan dengan imunisasi MR di
(2016) yang meneliti hubungan pengetahuan Puskesmas Kecamatan Batang Gansal
ibu tentang imunisasi anjuran dengan minat Kabupaten Indragiri Hulu dengan OR 0,569
melakukan imunisasi anjuran pada balita ini menunjukkan bahwa responden dengan
dengan nilai p 0,000 yang artinya terdapat tingkat sikap positif memiliki peluang 0,569
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu kali lebih besar untuk berhasil imunisasi.
tentang imunisasi anjuran dengan minat Sikap orang tua memiliki hubungan
melakukan imunisasi anjuran. dengan kelengkapan imunisasi, perbedaan
Menurut Sarwono (2008), tingkat sikap yang dimiliki ibu memiliki hubungan
pengetahuan lebih bersifat pengenalan yang signifikan dengan perilaku dalam
terhadap sesuatu benda atau hal secara pemberian imunisasi, ibu yang memiliki sikap
obyektif. Tingkat pengetahuan atau kognitif negatif mempunyai peluang lebih besar untuk
merupakan domain yang sangat penting untuk memiliki perilaku negatif dan sikap
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt positif mempunyai peluang lebih besar untuk
behaviour). memiliki perilaku positif.
Dwiyanto: Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pencapaian Imunisasi Measles Rubella
(Mr) Pada Balita Di Puskesmas Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu

Perubahan sikap dipengarui oleh 3 Gansal Kabupaten Indragiri Hulu p


faktor yaitu sumber dari pesan yang meliputi value 0,044
kreabilitas dan daya tarik, isi pesan yang b. Ada hubungan signifikan antara sikap
meliputi usulan dan menakuti, serta dengan Keberhasilan Pencapaian
penerimaan pesan yang meliputi Imunisasi Measles Rubella (MR) Pada
influenceability dan arah perhatian pesan. Balita Di Puskesmas Batang Gansal
Kabupaten Indragiri Hulu p value 0,046
3.2.3 Hubungan Motivasi dengan c. Ada hubungan signifikan antara motivasi
Keberhasilan Imunisasi MR dengan Keberhasilan Pencapaian
Imunisasi Measles Rubella (MR) Pada
Keberhasilan Balita Di Puskesmas Batang Gansal
Imunisasi MR
Moti Total p Kabupaten Indragiri Hulu p value 0,048
vasi Berhasil Tidak value
Berhasil
F % F % F % DAFTAR PUSTAKA
Baik 92 59 62 40 154 100 0,048
,7 ,3 % (0,347 1. Amin, Farid dkk. 2018. Moderasi
% %
Kura 41 46 47 53 88 100 0,997) Islam Terhadap Penggunaan Vaksin
ng ,6 ,4 % Measles Rubella (MR) Pada
% % Masyarakat Multikultura. Jakarta :
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Tabel 7 : Hubungan Motivasi dengan Hidayatullah
Keberhasilan Imunisasi MR di Puskesmas 2. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian
Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Indragiri Hulu Rineka Cipta
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat kita 3. Awar. 2011. Sikap Manusia Teori dan
lihat bahwa responden yang memiliki motivasi Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
yang baik dengan berhasil imunisasi Pelajar
sebanyak 92 orang (59,7%) dan responden 4. inkes Indragiri Hulu. 2018. Profil
yang memiliki motivasi kurang dengan tidak Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu
berhasil imunisasi sebanyak 47 orang juga tahun 2017. Indragiri Hulu: Dinas
dengan persentase 53,4%. Hasil uji statistik Kesehatan
Chi square didapatkan nilai p value 0,048 ini 5. Ditjen P2P, K. 2017. Petunjuk Teknis
menunjukkan ada hubungan yang signifikan Kampanye Imunisasi Measles
antara motivasi dengan keberhasilan Rubella (MR). Jakarta: Kementerian
imunisasi di Puskesmas Kecamatan Batang Kesehatan RI
Gansal Kabupaten Indragiri Hulu dengan nilai 6. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
OR 0,588 ini menunjukkan bahwa responden Nomor : 33 Tahun 2018 Tentang
dengan motivasi baik memiliki peluang Penggunaan Vaksin MR (Measles
berhasil sebesar 0,588 kali lebih besar Rubella) Produk Dari SII (Serum
dibandingkan responden dengan motivasi Intitute Of India) Untuk Imunisasi.
kurang. 7. Gahara, E., dkk., 2015. Hubungan
Motivasi merupakan penggerak atau Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status
pendorong untuk melakukan tindakan Ekonomi dengan Kelengkapan
tertentu, tinggi rendahnya motivasi dapat Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12
menentukan tinggi rendahnya semangat Bulan di Puskesmas Sawah. Mjority.
seseorang untuk beraktivitas dan tentu saja Volume 4 Nomor 9.
tinggi rendahnya semangat akan menentukan 8. Hastono, S. Dan Sabri, L. 2008.
hasil yang diperoleh (Wina Sanjaya, 2013). Statistik Kesehatan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
9. Hidayat, A.A. 2009. Metode
4. KESIMPULAN Penelitian Keperawatan dan Teknis
Analisis Data. Jakarta: Salemba
a. Ada hubungan signifikan antara Medika
pengetahuan dengan Keberhasilan 10. Hidayat A.A. 2014. Metode Penelitian
Pencapaian Imunisasi Measles Rubella Kebidanan & Tekhnik Analisa Data.
(MR) Pada Balita Di Puskesmas Batang Jakarta : Salemba Medika
11. IDAI. 2008. Pedoman Imunisasi di 23. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bandung: Alfabeta
24. Tara, E. 2005. Buku Pintar
Kesehatan Kehamilan. Jakarta:
12. IDAI. 2017. Imunisasi Campak- Ladang Pustaka
Rubella (MR. 25. Triana. V. 2016. Faktor yang
http://idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/i Berhubungan dengan Pemberian
munisasi-campak-rubella-mr. Diakses Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi
tanggal 23 Oktober 2018 Tahun 2015. Jurnal Kesehatan
13. Indiarti, M.T. 2007. Kehamilan, Masyarakat Andalas. Volume 10
Persalinan dan Perawatan Bayi. Nomor 2.
Yogyakarta: Diglossia Media 26. Wahab, Madarina, J. 2002. Sistem
14. Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Imun, Imunisasi dan Penyakit Imun.
Indonesia 2016. Jakarta: Kementrian Jakarta: Widya Medika
Kesehatan RI 27. WHO. 2017. Status Campak dan
15. Kemenkes RI 2018. Paket Rubella Saat Ini di Indonesia.
Advokasi(Imunisasi Massal Campak http://www.searo.who.int/indonesia/to
dan Rubella). Jakarta pics/immunization/mr_Measles-
16. Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan status.pdf?ua=1 diakses tanggal 23
Anak. Jakarta: CV. Trans Info Media Oktober 2018
17. Notoatmodjo, S. 2014. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
18. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
19. Nurhidayati. 2016. Hubungan
Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi
Dasar terhadap Kelengkapan
Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan Kota
Tangerang Selatan Tahun 2016.
Diakses tanggal 27 Januari 2018.

20. Prabandari, GM., Syamsulhuda BM.,


Aditya, K. 2018. Beberapa Faktor
yang Berhubungan dengan
Penerimaan Ibu terhadap Imunisasi
Measles Rubella pada Anak SD di
Desa Gumpang Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharja.
Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Volume 6 Nomor 4.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.ph
p/jkm/article/view/21481 diakses
tanggal 20 Oktober 2018
21. Pramitasari, DA, Ian, RPP. 2017.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Ibu dengan Kepatuhan dalam
Mengikuti Imunisasi Measles Rubella
(MR) Massal di Posyandu Wilayah
Kerja Puskesmas Ngangklik II
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
22. Riyanto, A. 2011. Buku Ajar
Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai