Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR)

UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK KOTA


BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles Rubella

D. Tempat kegiatan
SD Immanuel dan SD Suster wilayah bina UPTD Puskesmas Kec.Pontianak
Kota.

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


17 dan 18 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan alasan takut
vaksin kualitas tidak baik , takut jarum tidak diganti dan takut ada kejadian
setelah imunisasi, sehingga perlu peran serta dari guru dan petugas kesehatan,serta
pihak terkait untuk dapat memotivasi dan mengedukasi orang tua tentang
pentingnya imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK KOTA
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMP DDI Pontianak

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


31 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan alasan takut
vaksin belum jelas status halalnyadan takut ada kejadian setelah imunisasi.
sehingga perlu peran serta dari guru dan petugas kesehatan,serta pihak terkait
untuk dapat memotivasi dan mengedukasi orang tua tentang pentingnya imunisasi
MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK KOTA
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella (MR)

D. Tempat kegiatan
SMPN 1 Pontianak

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


1-2 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih banyak orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai
alasan takut vaksin tidak halal dan takut terjadi sesuatu setelah imunisasi.
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang tua tentang
pentingnya imunisas MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMP Budi Baik

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


29 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya imunisasi
MR bagi anak
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Bruder Dahlia
TK Joyful

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


29 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Bruder Dahlia

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


28 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Gembala Baik

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


29 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Darul Khair
TK Raudhatul Muhtadin

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


2 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Karya Yosef

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


13 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Bruder Nusa Indah

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


16 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
PAUD Surya Cendekia
Play Group Alfan

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


1 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDN 06 Pontianak Selatan

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


2 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDN 16 Pontianak Selatan

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


6 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
Al Ayman Preschool
MTA Assalam

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


3 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
Jl. A. Yani,Komplek Mujahidin Pontianak Selatan

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


12 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN AGUSTUS 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMP LKIA Pontianak Selatan

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


3 Agustus 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
PAUD Permata Bunda
PAUD Bina Anak Sholeh

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


3 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Gembala Baik
TK LKIA 2

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


10 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMPN 23

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


21 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMPN 11

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


24 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Mujahidin

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


25,26 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMPN 3

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


26,27 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Al-Kautsar
TK Adhyaksa

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


12 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDN 34

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


10 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
PAUD Mentari

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


17 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK LKIA 3

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


13 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMP Muhammadiyah 1

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


20 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
MTS Mujahidin

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


18 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMPN 2

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


19 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Muhammadiyah 2

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


17 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDN 28

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


13 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Pembina
TK Mujahidin

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


14 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SD LKIA 3

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


13 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDN 35

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


12 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Budi Baik
TK Bruder Nusa Indah

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


4 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMPN 10

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


5 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Joyful

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


5 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SMP YPK

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


6 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDN 20

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


7 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SD Mulya Dharma

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


3 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
SDS Budi Baik

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


4 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TK Idhata
TK Mulya Dharma

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


3 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
TPA Mujahidin
PAUD LKIA 3

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


13 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
PAUD Mujahidin
PAUD BML

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


4 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA
UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
BULAN SEPTEMBER 2018.

A. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan disebabkan
oleh virus serta dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.Ketika seseorang
terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular
jika mereka belum kebal terhadap penyakit campak. Pada tahun 2000, lebih dari
562.000 anak pertahun meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit
campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah
dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi
115.000 pertahun, dengan perkiraan 314 anak perhari atau 13 kematian setiap
jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Infeksi rubella yang terjadi sebelumkonsepsi dan
selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom
rubella congenital pada bayi yang dilahirkan. Di Indonesia, rubella merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan
efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukkan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih
dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

B. Sasaran
Anak umur 1 - < 15 tahun.

C. Jenis kegiatan
Imunisasi Measles, Rubella

D. Tempat kegiatan
PAUD Kasih Bunda
PAUD Purnama

E. Waktu pelaksanaan kegiatan


7 September 2018

F. Hasil kegiatan Imunisasi


Terlampir

G. Kesimpulan
Masih ada orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi dengan berbagai alasan,
sehingga perlu peran serta dari guru untuk dapat memotivasi orang perlunya
sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada orangtua tentang pentingnya
imunisasi MR bagi anak.

Anda mungkin juga menyukai