Anda di halaman 1dari 2

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bayi dan

anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus golongan Paramyxovirus. Pada tahun 2013, di dunia
terdapat 145.700 orang meninggal akibat campak, sedangkan sekitar 400 kematian setiap hari
sebagian besar terjadi pada balita (WHO, 2015).

Menurut Kemenkes RI (2015), campak merupakan penyakit endemik di negara berkembang


termasuk Indonesia. Di Indonesia, campak masih menempati urutan ke-5 penyakit yang menyerang
terutama pada bayi dan balita. Pada tahun 2014 di Indonesia terdapat 12.943 kasus campak. Angka
ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 11. 521 kasus. Jumlah kasus meninggal
sebanyak 8 kasus yang terjadi di 5 provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan
Kalimantan Timur. Incidence rate (IR) campak pada tahun 2014 sebesar 5,13 per 100.000
penduduk.Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 4,64 per 100.000 penduduk.
Kasus campak terbesar pada kelompok umur 5-9 tahun dan kelompok umur 1-4 tahun sebesar 30%
dan 27,6%.

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang
rentan.

Di Indonesia, rubella merupakah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya
pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella
terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu,berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit
CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada
usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada ibu usia 40-44 tahun. Dalam Global
Vaccine Action Plan (GVAP), campak dan rubella ditargetkan untukdapat dieliminasi di 5 regional
WHO pada tahun 2020. Sejalan dengan GVAP, The GlobalMeasles & Rubella Strategic Plan 2012-
2020 memetakan strategi yang diperlukan untukmencapai target dunia tanpa campak, rubella atau
CRS. Satu diantara lima strategi adalahmencapai dan mempertahankan tingkat kekebalan
masyarakat yang tinggi dengan memberikan dua dosis vaksin yang mengandung campak dan rubella
melalui imunisasi rutin dan tambahan dengan cakupan yang tinggi (>95%) dan merata.

Sasaran pelaksanaan kegiatan kampanye imunisasi MR adalah seluruh anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun.

Imunisasi MR diberikan tanpa melihat status imunisasi maupun riwayat penyakit campak dan rubella
sebelumnya.

Pokok penjelasan yang akan disampaikan:

1. Penjelasan mengenai imunisasi MR

2. Penjelasan mengenai pentingnya imunisasi MR pada anak

3. Penjelasan mengenai kapan waktu anak harus mendapat imunisasi MR

4. Penjelasan tentang KIPI


1. Tempat Pelaksanaan

Kampanye imunisasi MR dilaksanakan di SDN 003 dan SD Permata Harapan

2. Waktu dan Periode Pelaksanaan Kampanye

Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dilakukan pada tanggal 16 Desember 2021 sebelum pelaksaan
penyuntikan imunisasi MR.

3. Strategi Pelaksanaan

Target cakupan kampanye imunisasi MR adalah minimal 95%

Monitoring dan evaluasi ditujukan pada setiap tahapan kegiatan mulai dari
perencanaan,pelaksanaan (termasuk di dalamnya adalah hasil cakupan) dan dampak. Dalam
kegiatan kampanye imunisasi MR, monitoring dan evaluasi ditujukan pada pelaksanaan kegiatan
untuk mengetahui hasil dibandingkan dengan target atau standar yang ditetapkan. Kegiatan
monitoring dan evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kampanye imunisasi MR.

Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi pencapaian hasil kegiatan
seperti cakupan di masing-masing wilayah, pemakaian logistik dan masalah-masalah yang dihadapi
saat pelaksanaan, termasuk identifikasi kasus KIPI yang terjadi serta aspek-aspek penyebabnya.
Semakin cepat monitoring dan evaluasi dilakukan, maka semakin cepat tindak lanjut perbaikan dapat
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai