Anda di halaman 1dari 93

 

BAB I SENSOR DAN PA


PARAMETER
RAMETER DRILLING

1.1. SENSOR PIT


 
Sensor pit ada 2 macam yaitu delaval
delaval dan potensio meter.
meter. Pit sensor delaval bekerja denga
dengan
n rangkaian IC
yang dipengaruhi oleh naik turunnya pelampung sensor. Pit sensor potensio bekerja dengan berdasarkan
 perubahan resistivity pada potensio
potensio meter yang digerakkan ( diputar ) oleh naik-turunnya pelampung
pelampung sensor.
Pergeraka
Pergerakan
n bola sensor terjadi oleh naik turunnya
turunnya permukaa
permukaann umpur
umpur di pit dimana sensor tersebut di
 pasang.

Parameter yang dihasilkandi!engar"hi


dihasilkandi!engar"hi #leh sens#r Pit adalah

 Pit !olume ( Pit " # Pit 2# Pit $ %dst )


 Pit &'
 otal Pit !o
!olume
lume
 rip ank !olume
 rip ank &'

$al%hal yang !erl" di!erhatikan !ada sens#r Pit  Pit &#


&#l"me
l"me


Pasa
Pasang
ng sens
sensor
or agagak
ak ja jauh
uh'a
'ama
man
n da
dari
ri pu
puta
tara
ran
n agit
agitat
ator
or ump
umpur
ur.. Sens
Sensor
or terp
terpas
asan
ang
g de
deng
ngan
an
kuatmenggunakan
kuatmengg unakan C* claim
• Sensor dikalibrasi ulang tiap + hari sekali ( atau cek nilai volume'signal ma, dan min pada saat
S'/C )
• Catat nilai signal'volume min dan ma, tiap-tiap sensor pada kalibrasi pertama kali ( tabel % )
• Cek set
setiap
iap saat
saat kokond
ndisi
isi sensor
sensor pastik
pastikan
an dalam
dalam ke
keada
adaan
an baik.
baik. 0ola
0ola senso
sensorr dapat
dapat ber
berge
gerak 
rak 
 bebas'tanpa hambatan# posisi sensor lurus vertical ( tidak miring )# 1-bo, sensor tertutup rapat#
rangkaian kabel terpasang aman (di baah lantai ) sampai 1-bo, utama (main 1-bo,)
• 0ersihkan sensor saat tank
tank umpur di kuras dan saat rig don.
don.
• 0ila terjadi penurunan volume pit active# kemungkinan ada trans3er kebocoran tangki umpur# atau
Pit drill. 0ila terjadi loss akan disertai penurunan SPP
• 0ila terjadi penaikan volume pit active# kemungkinan ada trans3er atau kick ( gain ) perhatikan gas
dan cek degasser pastikan dalam kondisi bagus.

1.' SENSOR DENSIT( L)MP)R

Sensor ini ada dua buah terpasang di possum belly untuk 4 out dan di pit aktiv untuk 4 in. Cara kerja
sensor ini berdasarkan pengaruh umpur terhadap membrane yang terpasang di sensor dan di record dalam
 bentuk satuan arus listrik (m5).

Parapeter yang dihasilkan adalah 6


4 in 'out
7ydrolika ( 7yd press# 8c-e,p# Press loss# 9C8# Surge press# Sab press )
 
 

  $al%hal yang !erl" di!erhatikan


• Sensor terpasang dengan kuat menggunakan C* claim
• 0ersihkan sensor saat possum belly atau pit active kosong.

1.* SENSOR
SENSOR TEMPE
TEMPERA
RAT
T)R 
 
Sensor ini ada dua buah terpasang di possum belly untuk emp
emp out dan pit aktiv untuk emp
emp in. Cara
kerja sensor ini berdasarkan pengaruh temp
temp lumpur terhadap sensor
sensor yang terpasang
terpasang dan di record dalam
 bentuk satuan arus listrik (m5).
 
Parameter yang dihasilkan adalah 6
emp in 'out

$al%hal yang !erl" di!erhatikan


• Sensor terpasang dengan kuat menggunakan C* claim
• 0ersihkan sensor saat possum belly atau pit active kosong.
• Posisi sensor diusahakan tidak terbenam oleh tumpukan cutting di possum belly

1.+. GAS TRAP , DEGASSER -

8egasser dipasang di possum


possum belly.
belly. Prinsip kerja degasser ini pada dasarnya
dasarnya mengaduk 
umpur
umpur dengan
agitator agar gas dalam umpur keluar dan diisap oleh vacuum pump untuk dianalisa oleh Chromatograph.

5da dua macam


( electric degasser dengan
) dan gegasser berdasarkan tenaga
tenaga anginpenggerak'pemu
penggerak'pemutar
(air degasser ).tar agitator
:ntuk yaitu degasser
degasser electric dengan tenaga listrik 
jarang hamper tidak 
 pernah digunakan.
digunakan. ecuali untuk
untuk rig yang tidak
tidak menyediakan
menyediakan angin compressor.
compressor.

7al-hal yang perlu diperhatikan


• Sensor terpasang dengan kuat menggunakan C* claim dan posisi tegak 
• 0ersihkan degasser saat possum belly kosong# atau setelah penyemenan.
• Posisi degasser dan putaran agitator bagus dalam keadaan drilling'sirkulasi.
umpur keluar dari corong degasser setengah penuh.
• Cek selalu oli pelumas pada regulator atau suntikkan
suntikkan oli pelumas ke slang angin tiap " jam sekali.
• Cek sekali-sekali kondisi agitator saat stop sirkulasi. 1ika sudah goyah# segera
  dikencangkan'perbaiki
dikencangkan'perbaiki atau ganti dengan degasser spare.
• Pelankan putaran agitator bila degasser tidak digunakan.
• ekanan angin 2;-$; psi ( kondisi degasser bagus )untuk memutar agitator guna memecah umpur.
• Cek posisi degasser bila terjadi perubahan <lo =ate ( gpm )

1.. SENSOR POMPA , SPM -

Sensor pompa dipasang di atas liner pompa rig. Prinsip kerja sensor ini berdasarkan system electromagnetic
yang ditrans3er ke dalam arus listrik. Sensor akan mengirimkan signal digital ke 85: jika tersentuh'didek
tersentuh'didekati
ati
oleh logam. 0ila pro,imity sensor tersentuh'dekat logam ( jarak >'- ;.? cm ) 98 pada card sensor akan
menyala.
 

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi oleh sensor pompa 6
 SP4
 otal Stroke
 ag ' 8on Stroke
 ag 8epth
 ag ' 8on time
 <lo in'Pump rate ( gpm )
 7ydorolika pemboran

$al%hal yang !erl" di!erhatikan dari SPM

• Sensor terpasang dengan kuat menggunakan C* claim


• Cek posisi sensor terutama setelah perbaikan pompa
• Pastikan posisi sensor dalam keadaan baik bila akan mulai drilling# slo pump rate# displace
sement bila pakai pompa rig# spot C4# spot black magic# dan saat sangat diperlukan perhitungan
stroke pompa'spm.
• indungi pro,imity dari semprotan air.
• Pastikan kabel tersambung dengan baik ( > dan @ jangan terbalik ) dan tidak
 basah.
• Pasang card sensor pada tongkat sensor agar mudah melihat'memastikan nyala lamp 98 saat
sensor active.

1./ SENSOR $OO0 LOAD


 
Sensor hook load di  pasang di pancake. Prinsip kerja sensor dengan pressure tranducer# yang mendapat
tekanan saat drilling line mendapat beban dan tekanan tersebut akan ditrans3er ke 85: sebagai arus listrik 
( ; @ 2A m5).

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi adalah6
 7ook oad
 Slip status 6 in'out ( out6bila hook load melebih
melebihii jumlah beban elly dan hook
hook.. In6 bila hook load
lebih kecil dari jumlah beban elly dan hook ) lihat Slip hreshold
 /0 ( eigh /n 0it )
 0it depth dan depth

$al%hal yang !erl" di!erhatikan

• Pastikan sensor terpasang


terpasang dengan kuat#
kuat# Buick coupling sesuai
sesuai ukuran dengan
dengan rig biasanya  .
Pasang sensor pada saat hook tidak ada beban.
 

• 0ila pressure tranducer baru# isi dengan martin decker 3luid setelah dipasang male 'male Buick 
coupling
• Pastikan kabel tersambung dengan baik ( > dan @ jangan terbalik ) dan tidak basah.
• Perhatikan hook load saat cabut'angkat pipa bila melebihi ?-"; klbs dari berat string terbouyancy*
itu normal karena pengaruh drag dan gravity ( apalagi pada sumur berarah 'directional ) jika sampai
melebihi $; @ A; lbs berarti ada over pull. ( catat berapa over pull 'selisih dari berat normal
string)

0ila 7ook load berkurang pada saat masuk pipa dari berat string normal (saat bergerak turun '
sluck o33 ) berarti tight hole' 3ill (duduk).

1.2. SENSOR STAND PIPE PRESS)RE

Sensor dipasang
Sensor dipasang di stand
stand pipe pressure#
pressure# prinsip
prinsip kerja sensor dengan
dengan press
pressure
ure tranducer
tranducer yang mendapat
mendapat
tekanan saat pemompaan meleati stand pipe. tekanan tersebut akan ditrans3er ke 85: sebagai arus listrik 
( ; @ 2A m5).

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi adalah6
-. Stand pipe pressure ( SPP )

$al%hal yang !erl" di!erhatikan dengan sens#r SPPSPP

Pastikansensor
Pasang sensor terpas
terpasang
pada saatang
hookdengan
tidak kuat#
kua
adat#beban.
Buick coupling sesuai
sesuai ukuran dengan
dengan rig biasanya  .
• 0ila pressure tranducer baru# isi dengan martin decker 3luid setelah dipasang male'male Buick 
coupling
• Pastikan kabel tersambung dengan baik ( > dan @ jangan terbalik ) dan tidak basah.
• 0ila SPP berkurang sampai
sampai lebih ";; psi dengan rate pompa SP4 tetap# kemungkinan
kemungkinan ash pipe#
 problem pompa#
pompa# atau loss (3lo
(3lo out D vol
vol pit berkurang ).
• 0ila SPP bertambah lebih ";; psi psi dengan SP4 tetap# kemungk
kemungkinan
inan ada line buntu#noEEle plug atau
 pack o33 ( annulus
annulus penuh cutting
cutting ) perhatikan
perhatikan torsi biasanya
biasanya besar.

1.3. SENSOR 4ASING PRESS)RE

Sensor dipasang di 0P4 ( 0ack Pressure 4ani3old)# prinsip kerja sensor dengan pressure tranducer yang
mendapat tekanan saat Pipe ram ditutup dan ada pressure meleati 0P4. tekanan tersebut akan ditrans3er ke

85: sebagai arus listrik ( ; @ 2A m5).


Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi
dihasilkan'dipengaruhi adalah6
-. Casing pressure ( CSP )

7al-hal yang perlu diperhatikan6


diperhatikan6
• Pastikan sensor terpasang dengan
dengan kuat# Buick coupling sesuai ukuran
ukuran dengan rig
 biasanya  . Pasang
Pasang sensor pada saat hook tidak
tidak ada beban.
• alibrasi setelah dipasang# dengan signal min nilai ; psi dan signal ma,6 A;2;
  dengan nilai ";;;;'?;;;
";;;;'?;;; psi ( sesuai ukuran tranducer# biasanya ";;;; psi )
 

• 0ila pressure tranducer baru# isi dengan martin decker 3luid setelah dipasang male 'male Buick coupling
• Pastikan kabel tersambung dengan baik ( > dan @ jangan terbalik ) dan tidak basah
•  Casing pressure diamati pada saat shut in ell atau saat eak o33 test ' integrity test.

1.5. SENSOR TOR6)E

Sensor berupa press tranducer ?;;; psi dipasang di 8rilling console atau di * connector torBue op drive#
 prinsip kerja sensor dengan pressure tranducer yang mendapat tekanan saat pipa diputar. tekanan tersebut
akan ditrans3er ke 85: sebagai arus listrik ( ; @ 2A m5).

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi adalah6
-. orBue ' =elati3 orBue ( bila di drilling console tidak ada satuan )

7al-hal yang perlu diperhatikan pada Sensor dan orBue6


• Pastikan sensor terpasang dengan
dengan kuat# Buick coupling sesuai ukuran
ukuran dengan rig
  biasanya  .
• 0ila pressure tranducer baru# isi dengan martin decker 3luid setelah dipasang male
  '3emale Buick coupling
• Pastikan kabel tersambung dengan baik ( > dan @ jangan terbalik ) dan tidak basah.
• 0ila torBue bartambah signi3icant pada =P4 tetap # kemungkinan ada perubahan 3ormasi misal dari
shale ke imestone ( <.0aturaja atau <.ujung )

0ila torBue'relati
torBue'relative
ve torBue
torBue berubah
berubah ubah (eratic) dengen =P4 tetap tetap## dan bit hours
hours sudah
sudah tinggi#
tinggi#
kemungk
kemu ngkinan
inan 3acto
3actorr bit yang
yang sudah
sudah aus'dull
aus'dull## biasanya
biasanya dise
disertai
rtai mun
munculny
culnyaa gram-gram
gram-gram (metal) pada
cutting.
• 0ila torBue tiba-tiba tinggi
tinggi kemungkinan pack o33o33 ( SPP juga membesar)#
membesar)# pipa terjepit (stuck pipe)# ada
 benda logam jatuh
jatuh ke lobang ( ada gram'metal
gram'metal pada cutting)
cutting) atau pengaruh g geometri
eometri lobang ( directional
directional
ell ).
 

1.17. SENSOR RPM

Sensor dan target dipasang di motor penggerak rantai pemutar elly terletak di depan drilling console'dekat
draork. 0ila dengan op drive# ada 3asilitas untuk =P4 mud logging dengan menggunakan connector ?
kaki# atau bila rusak'short# sensor dan target
target dipasang di motor pemutar pipa o
op
p drive. Prinsip kerja pada
dasarnya sama dengan sensor pompa.

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi adalah6
-. =P4
-. 8c-e,p

7al-hal yang perlu diperhatikan6


diperhatikan6
• Sensor dan target terpasang dengan
dengan kencang menggunakan
menggunakan C* claim kecil bila
memungkinkan.
• 1ika dipasang di motor op drive# harus menggunakan kabel yang besar dan kuat.
abel ditarik mengikuti hose hitam'engine 3luid top drive.
 

• alibrasi dengan menyamakan =P4 rig'top drive. Caranya dengan mengisikan angka pada @ realtime
 F 8#ntr#l
8#ntr#l  --- e9"i!ment  -- :'  --- RPM gear rati#   diis
diisii dengan angka
angka berapapun
berapapun sampai
sampai sesuai
sesuai
dengan =P4 rig 3lor'top
3lor'top drive' atau manual.

1.11. SENSOR :LO; O)T


 
Sensor 3lo out dipasang di 3lo line. Prinsip kerja dengan menggunakan potensio meter. Potensio meter 
tersambung
meleati deng
dengan
3lo an Pemutaran
line. pedal. Pedal akan bergerak
potensio naik'turun
naikmenghasilkan
meter akan 'turun memutar potensioresistivity
perubahan meter
meter biladan
adaarus
aliran umpur 
listrik ( ; @ 
2A m5).

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi adalah6
 <lo out
 <lo &'

$al yang !erl" di!erhatikan dari :l#< O"t

• Sensor terpasang kuat dan tidak ada kebocoran umpur pada dudukan sensor 
• Pemasangan kabel potensio meter ke card sensor harus benar (tidak terbalik)
• Pastikan pemasangan pedal ke potensio terpasang dengan bagus. 0ila pedal
digerakkan# potensio ikut berputar.

0ila 3lo out tiba-tiba membesar sedangkan SP4 tetap# kemungkinan ada kick'gain perhatikan gas dan
cek degasser.
• 8emikian pula sebaliknya bila 3lo out mengecil disertai SPP mengecil# dan SP4 tetap# kemungkinan
terjadi loss

4ard :l#< #"t dan P#tenti# meter


 

1.1'. SENSOR DEPT$ dan ROP

Sensor depth dipasang di cron block. erdiri dari dua pro,imity yang dipasang sejajar miring >'- A? derajat.

8ua sensor
 block. 8epthpro,imity ini akan atau
akan bertambah dileberkurang
dileati
ati A-G target ( sesuai
sesuai diameter
dengan cron block
arah putaran target )yang
dalam satu putaran
mengenai cron
cron.
pro,imity.
pro,imity
a
arget
rget berupa stereo3oam dengan
dengan ukuran 2? , 2? cm tebal >'- $ cm yang permukaannya
permukaannya dilapisi alluminium
tape. jarak antar target usahakan sama. Posisi target terhadap pro,imity adalah sebagai berikut 6 cron
 berputar dan target bergerak mengenai pro,imity no" tapi belum mengenai pro,imity no2 ( no" nyala dan
no2 padam)# target terus bergerak
bergerak dan mengenai kedua pro,
pro,imity
imity ( " dan 2 nyala semua )# terus bergerak dan
meleati pro,imity no" tapi masih mengenai pro,imity no2 ( no" padam dan no2 nyala )# target terus
 bergerak meleati pro,imity no2 ( no" padam no2 juga padam ). 1ika dinyatakan 6 > nyala - padam
maka 6 > - > > - > - -

Parameter yang dihasilkan'dipengaruhi


dihasilkan'dipengaruhi adalah
 8epth
  0it 8epth
 =/P ( tiap perubahan depth " m )
 =/P instant ( =/P tiap perubahan depth "; cm )
 7ook position

$al yang !erl" di!erhatikan De!th dan ROP6

• Sebelum di pasang di cron


cron block# Cek sensor di baah pastikan
pastikan sensor bekerja
dengan baik . Pasang kabel sensor ke 1-bo, dimana kabel m multi
ulti core sudah
terpasang dan ada poer. Coba dengan target secara manual .
• Sensor terpasang dengan kuat menggunakan C* claim
• 1arak ujung pro,imity dengan permukaan target ma, -'> ;.? cm
• Permukaan target rata dan tebal target satu dengan lainnya harus sama -'> $ cm
• Pastikan kondisi sambungan kabel bagus dan posisi kabel dalam keadaan aman.
• 5mati dalam keadaan
keadaan block bergerak
bergerak naik turun#
• =/P mengecil'cepat ( ;."-;.$ dari =/P sebelumnya
sebelumnya ) terjadi drilling break# kemungkinan ada perubahan
3ormasi. 8ianjurkan untuk spot sample dan perhatikan ada loss atau kick# tunggu bottom up perhatikan
gas.
• =/P membesar'lambat-sangat
membesar'lambat-sangat lambat# kemungkinan perubahan 3ormasi atau kondisi bit ( cek bit hours )
atau bit tidak cocok.

-. $"= POR >thrs ma? terhada! diameter l#=an


l#=ang
g
 
Diameter L#=ang
in8linati#n  2G* "+-"'2* @ "G* "2-"'A* H-"'2*
 

  ; @ $? G; ""; "G? 2A;

$?-?? A; +? H? "2?

   ?? -- G; +? ";;

&ambar Card Sensor depth6

98 7I15: 98 49=57

". 8I=9CI/J
IC IC 2. P:S9
$. P/SII<
IC A. J9&5I<
IC G. > 9 P=/KI4IL "
+. - 9 P=/KI4I
KI4I
L "
IC 98 :JIJ& IC M. > 9
9 P=/KI4IL 2
";
";.. @ 9 P=/KI
P=/KI4I
4IL
L 2

98 kuning nyala bergantian bila terkena target


98 merah (pulsa)menyala terus selama ada poer 22 ! 8C dari 85: pulsa bisa
masuk ( bila mati ada kabel ke 85: lepas atau putus. 5tau card rusak )
98 hijau ( direction) nyala bila block turun dan mati bila block naik atau
sebaliknya. ( nyala terus atau mati berarti card rusak )
 

4ARA 4E0 4ARD DEPT$ Bateray 13%'7 & D4

-. est Pro,imity dengan target


  -. 98 hijau nyala
dan padam
 bila pro,imity
pro,imity dikenai
target bergantian
dan 98 kuning juga
nyala bergantian
  -. 98 merah nyala terus
selama
  ada poer
 bila demikian#
demikian# kondisi @ BAG)S
BAG)S--

Pro,imity " pro,imity 2


 

1.1* GAS 4$ROMATOGRAP$ M'77

 8etektor gas yang dapat mendeteksi gas sampai pentane (C?7"2) dan menganalisa tiap $; detik. &as carrier
 berupa gas 7e bertekanan ma, H;
H; psi.

Install M'77
 Siapkan 42;;# buka
buka semua plug yang ada di sisi
sisi belakang dan depan
 Pasang Connector I/ dari CP: ke Chromatograp
 Pasang kabel poer supley "2 ! ke Chromatograph
Chromatograph
 Pasang =egulator &as helium dan pasang stailess tubing "'"G* ke regulator &as 7elium.
 0uka valve gas 7elium dan regulator sehingga gas keluar leat stainless tubing "'"G*
diamkan selama ;.?-" menit# untuk 3lushing agar kotoran dan gas C/2 di dalam
tubing keluar # kemudian
kemudian tutup
tutup valve gas helium dan regulator.
regulator.
 0ila gas tidak keluar# tutup valve# coba ganti 3ilter ;.? micron yang ada di stain less tubing# lanjutkan
ulangi step sebelumnya.
 Pasang ujung tubing stainless "'"G* ke Chromatograph
Chromatograph 42;;# sampai kencang.
 =egulator dan &as 7elium masih dalam keadaan tertutup
 0uka valve utama &as 7elium ( pastikan press 7e masih cukup ?;; @ 2;;; psi )
 0uka valve regulator pelan-pelan hingga pressure menunjukkan
menunjukkan +;-+? psi
 Cek valve regulator dengan air sabun ada kebocoran atau tidak.
 tekan tombol depan ( lampu hijau menyala ) untuk 7idupkan Chromatograph.
Chromatograph.
 diamkan selama
selama >'- $ @ A jam# cek pressure 7e turun atau tetap. 1ika
1ika turun berarti ada kebocoran.
kebocoran. Cari
kebocoran dan perbaiki.

Akti>kan m'77 4hr#mat#gra!h


4hr#mat#gra!h
-. N m2;;admin D
-. N cd 'datalog'con3ig
'datalog'con3ig
-. N rm m2;;admn.c3g
m2;;admn.c3g
( setelah hidupkan m2;; chromat# m2;;admn.c3g
m2;;admn.c3g otomatis terbentuk kembali
-. 4asuk O-log menu
-. Control
-. Chromatograp
Chromatograph h
-. Setup
-. <H# ganti port
port 6 null menjadi port6 Nmdm
Nmdm
-. <+
-. Pada menu chromat
chromat tertera 42;;6J9
42;;6J9
-. ekan <+# tekan lagi <+
0ila 42;; 6 :nplugged
:nplugged ( jangan coba-coba tekan
tekan <+ hang QQQ )
-. <A ( keluar )# matikan poer m2;;
-. N dauRkill m2;;admn
-. N 42;;admin D
-. 7idupkan poer m2;;
-. O-log menu# control# chromatograph# set up
 biasanya m2;;6J9 ( jika masih unplugged# matikan poer m2;;# hidupkan kembali# biasanya diulang 2 @ 
A kali baru tertera J9 )
 

-. 8iamkan# tak lama J9 berubah menjadi --o33 line-- diiringi bunyi teklek*# berubah lagi menjadi @idle-
dan akhirnya --running--
-. 1ika didiamkan tak berubah#
-. ekan
ekan <+# tekan lagi <+. ( baru dapat berubah
berubah )
-. Cocokkan semua parameter setup dengan sheet kalibrasi yang ditempel di Chromat.
 :ntuk mengubah setup method# tekan <+ setelah selesai tekan lagi <+
 :ntuk mengubah con3igurasi tekan <G setelah selesai tekan <+

0ali=rasi m'77 4hr#mat#gra!h.

- Siapkan test gas.


- 4asuk indos
- menu O-log--- 8#ntr#l---8hr#mat#gra!h ---set"!--- <2# <2 ( m2;;6 running )# <A
(keluar)
- masukkan poly3lo dari test gas ke 42;;# harus leat 3ilter 4g perchlorat dan 3inite
3ilter
-. ihat komposisi gas dari C" hingga C? > C/2 biasanya komp komposisinya
osisinya masih kurang
 bagus.
-. Pilih menu 8hr#mat#gra!h --- 8ali=
-.pilih re8#rd # muncul 8"rrent@sam!le ganti dengan tgl calibrasi missal 2+nov# enter 
-. unggu sampai 2, bunyi teklek*
-. Pilih sele8t Fpilih
 Fpilih 3ile '2n#
-. ihat gra3iknya # apa peak-peak gas sudah lengkap jika belum#
-. :langi lagi pilih re8#rd ketik '2n#
-. unggu bunyi teklek*
-. Pilih sele8t F 
 F '2n#
'2n#
-. ihat gra3ik gas# bila sudah bagus# pilih de>ine
-. Pilih 41 @ B Fklik batas kiri
kiri kemudian kanan
kanan gra3ik parabola
parabola pertama ( sebagai
sebagai gra3ik
C" ) beri nilai 1.77# ok 
-. Pilih de>ine --- 4O'---B Fklik batas kiri
kiri kemudian kanan
kanan pada gra3ik parabola
parabola kedua
-. akukan hal yang sama
sama untuk C2 pada parabola ke tiga beri nilai ;.2
;.2 ok 
-. Pilih de>ine--- 4*---A--- klik batas kiri kemudian kanan pada gra3ik parabola pertama
  0eri nilai ;.2 ok 
-. akukan hal yang sama untuk CA sampai iC? gra3ik parabolanya juga urut sampai

-. terakhir # semua
ihat hasil beridari
calibrasi nilaiC"  ok  C/2 bagaimana composisinya
7.'hingga composisinya bila sudah sesuai#
  atau paling tidak mendekati 6
  C" 6 ";;;; ppm
  C2 6 2;;; ppm
  C$ 6 2;;; ppm
  iCA 6 2;;; ppm
  nCA 6 2;;; ppm
  iC? 6 2;;; ppm
  nC? 6 2;;; ppm
  C/2 6 2;;; ppm
 

-. Print hasil kalibrasi


kalibrasi dan catat 3ile
3ile kalibrasi 2+nov juga hasil set-upnya
set-upnya dan temple
temple di atas chromat.
chromat. ---- selesai
-----

 =ila s"sah set "! ata" s"sah r"nning Cangan segan%segan 8all #>>i8e ata" minta datang teknisiseri8e
engineer dari !ada r"sak makin !arah 

$al yang !erl" di!erhatikan dari M'77 



empatkan 42;; Chromat di ruangan ber 5C dan dingin.
• 1ika akan mematikan m2;;# matikan d"l" a8""m !"m! baru matikan m2;;
• &anti <inite <ilter bila sudah'ham
sudah'hamper
per jenuh ( arna agak kusam ).
• &anti Calcium Chloride bila sudah mengkristal'berair 
• &anti 4agnesium Chloride
Chloride bila ujungnya
ujungnya sudah tampak berair.
• Poli3lo magnesium perchlorat panjang min "? cm .
• Cek selalu tekanan pada helium pastikan stabil.
• Sekali-sekali cek dengan korek gas dari slang yang tersambung dengan degasser ( gas korek api sempat
meleati CaC/2 dan &licol. kira-kira "-$ menit# muncul gas C$# iCA dan nCA )# jika munculnya
munculnya agak
lama# kemungkinan poli3lo terlalu panjang bergulung-gulung.
bergulung-gulung.
• 0ila total gas besar mis6 $;; unit tapi pada monitor tampil C" @ C? >C/2 hanya kecil mis6 "" unit.
8alam hal ini ada gas lain yang ikut terhitung oleh* total gas* indos @ buka 8hr#am#gra!h --- 8ali= 
--- "nde>ined--- klik SO' # klik $# klik 4O (pokokny
(pokoknyaa klik semua selain hidrokarbon dan
dan C/2 ) oke.
0iasanya di data=ase gas-gas selain hidrikarbon muncul nilai 2# alaupun tampilan di monitor jumlah
total gas sudah sesuai. eluar dari B-log dau-kill semua# ' matikan CP: kemudian
kemudian nyalakan lagi.

PROGRAM MTI M'77 4$ROMATOGRAP$

". dauRk
dauRkill
ill m2;;
m2;;adm
adm ( 7eli
7elium
um dan
dan poe
poerr 2;; teta
tetap
p hidup
hidup )
 copot kabel =S2$2 yang nyambung ke node " dari m2;;# sambungkan ke computer o33 line (tersambung
m2;; dan computer o33 line melalui kabel =S2$2 )
 klik START( sudut kiri baah monitor o33 line )
 klik  R)N
 R)N ---- pilih 4MTI)TILIT(4he8k.e?e
 ada pertanyaan Is The G4 8#nne8ted  T* klik yes
 akan dijaab &C as connected# jika anya I8# klik Buite
 eluar dari menu Check.e,e
2. lik
lik S5
S5= ( sudu
sudutt kiri
kiri baa
baah
h monit
monitor
or )
 lik =:J ---- pilih 4MTI)TILIT(G8set"!.e?e

ihat memori eror ada tanda UKV atau tidak T
 1ika tidak# klik =eset C7P o33set
 Ikuti petunjuknya
petunjuknya ( lepas 7elium# putar regulator colom 5 D 0 ada di belakang 42;; ke arah Eero#
tunggu >'- "; menit
 lik /# akan keluar hitungan ;#"#2#$#A %dst
 1ika meleati angka "2# keluar dari menu.
$. lik
lik S5
S5= ( sudu
sudutt kiri
kiri baa
baah
h monit
monitor
or )
 lik =:J ---- pilih 4MTIE4$ROM'77EF8hr#m.e?e  (kilk ok klik cancel)
 lik menu Instrument
 lik Status
 

 Sambungkan kembali
kembali 7elium dengan press +; psi
 Set Colom 5 dan 0 sesuai dengan print out setup m2;; kalibrasi terakhir# klik ok 
 lik menu method
 lik instrument @setup# sesuaikan semua parameter dengan print out kalibrasi terakhir# jika sudah sama
klik ok.
 lik menu instrument
 lik send current method# ok 
 Check lagi status dan enstrument setup# jika semua telah sesuai dengan print out kalibrasi terakhir# klik
ok.
 lik S5= pada menu eErom data system
 1uka running bagus# lepas kabel =S2$2 yang connect ke computer o33line dan connect kembali ke
computer Jode ".
 8i komp node " # ketik m2;;admin D enter 
 4asuk ke menu Blog system @ realtimeFchromat-- setup
 Pres <H# ganti port 6null dengan port6 Nmdm# press <+
 eluar m2;;6 J9*# press press <+ dua kali
kali ( baca bismillah )
 /k bunyi %.teklek%.. running %.

 BAB II. MONITORING DAN SISTIM PELAPORAN

'.1. DRILLING MONITOR 

Pengamatan dan pencatatan semua parameter drilling baik saat drilling ataupu
ataupun
n reaming# tiap ? menit atau jika terjadi
 perubahan parameter.
parameter. 7al ini untuk mengetahui
mengetahui lebih cepat bila terjadi perubahan
perubahan parameter
parameter atau memudahkan
memudahkan pencarian
data bila seaktu-aktu terjadi pertanyaan.
pertanyaan. 5dapun parameter
parameter yang perlu dicatat'diamati ( aktu (jam#mnt)# depth# =P4#
/0# =/P# <lo rate (gpm)# SPP# orBue# hook load# gas# total pit volume# &' ) pencatatan dalam bentuk tabulasi.

Cocokkan semua parameter dengan rig 3loor 


Perubahan /0 yang signi3icant# kon3irmasikan dengan rig 3lor 
=/P cepat ( drilling break) maupun =/P lambat (reverse break) spot sample dan perhatikan gas setelah bottom up.
SPP  kemungkinan
kemungkinan noEEle plug'buntu
plug'buntu sebagian# annulus penuh cutting#
cutting# atau sur3ace line problem. SPP WW ash pipe#
 pipa putus'bit
putus'bit lepas # atau sur3ace
sur3ace line.
Perubahan <lo rate berhubungan
berhubungan dengan SP4 SP4 dan SPP atau terjadi loss'gain
loss'gain ( 3lo rate WW '  )
Perubahan orBue
orBue yang membesar menunjukkan adanya hambatan di annulus ' gejala pack o33 atau hambatan stabiliEer
karena bit sudah under gage. 1ika torBue eratic ( naikFturun ) kemungkinan kondisi bit sudah jelek ( hati-hati karena jika
mengunakan
mengunak an rock bit ' three cone# jika diteruskan akibatnya
akibatnya 8#ne =isa tertinggal di l#=ang )
7ook oad  over pull terutama saat pipa diangkat setelah stand atau elly don# menandakan cutting sebagian belum
terangkat.
7ook oad WW kemungkinan pipa putus dan harus diikuti drop stand pipe pressure berkisar $;; - A;; psi ( ell 6 =0-"
Pertamina )
 

&as  menembus 3ormasi porous. Cek sample# bila terus naik sampai 2;; unit (kesepakatan dengan Co-4an). akukan
sirkulasi kondisikan umpur buang gas untuk menghindari gas cut mud.
Perbahan pit volume kemungkinan
kemungkinan ada gain'loss ( pit total semua pit vol active  ' WW )# rans3er
rans3er mud ( satu'beberapa pit
saja yang berubah)# 8ump sand trap'dumping mud ( pit vol WW ). 5tau stop pompa saat akan connection pipe# pit volume
naik  .

'.'. GAIN LOSS MONITOR 


8ilakukan bila kondisi sumur sedang loss atau kick. Pencatatan dilakukan tiap 2 mnt ( bila rate loss'gain besar) # tiap ? mnt (
rate loss'gain tak terlalu besar ). 5dapun parameter
parameter yang perlu dicatat adalah aktu ( jam# mnt)# depth# SP4# 3lo rate
(gpm)# otal
otal pit volume# Pit "# Pit 2# Pit $ dst# oss'gain (bbls)# rate gain'loss (bpm)# total gain'loss ( bbls ). Catat bila
dilakukan pengamatan
pengamatan loss'gain stastis ( bpm). Percatatan dalam bentuk tabulasi.
8rilling pada Eona oss'ick 
Selalu cek sensor pit dalam kondisi dan posisi bagus.
Siapkan &ain'oss sheet
Pengamatan tiap 2 menit atau ? menitmenit ( normal)
Selalu cross cek dengan mud engineer bila ada trans3er'mi,ing
Cocokkan selalu bila ada perubahan mud eight in'out.
akukan observed ell --- loss'gain statis
Parameter 6 8epth# ime# <lo rate# Pit"-Pit2---P?# otal Pit# rip ank# oss'&ain# =ate oss'gain# otal oss'&ain

'.*. PRESS)RE MONITOR 


8ilakukan baik saat kondisi sumur di tutup ( shut in ) ataupun saat drilling ( 0or 3ormasi). Shut In ell dilakukan
dikarenakan terjadi kick'gain.
kick'gain. Pencatatan dilakukan tiap ? @ "; menit. Parameter yang perlu di catat aktu ( tgl#jam# mnt )#
Casing pressure ( Shut In Casing Pressure - SICP -) dan Stand pipe pressure ( Shut In 8rill Pipe Pressure @ SI8P-).
4onitoring Pressure saat bor 3ormasi
3ormasi

P=9SS:=9 09=54057
09=54057 </ =59 95P
 JoEEel Plug
Pack o33 ' Cutting terakumulasi di annulus
Sur3ace ine

P=9SS:=9 09=:=5J& # </ =59 95P


oss Circulation
ash pipe
Sur3ace ine
Pump

'.+. TRIP MONITOR 

8ilakukan pada kondisi cabut atau masuk rangkaian pipa'casing ( trip out'in ). 7al ini untuk mengamati tarjadi loss'gain
atau statis selama cabut'masuk rangk# juga untuk mengetahui lebih dini adanya e3ek sab dan surge press. :ntuk mencegah
terjadinya e3ek sab saat cabut# sebaiknya bila posisi bit masih di open hole# kecepatan cabut tidak lebih dari "; m'mnt
( jika viscosity umpur besar 'umpur kental# kec cabut tidak lebih dari + m'mnt ). 0ila dirasa perlu'kondisi kritis# usulkan
 

untuk cek 3lo tiap cabut $ @ ? stand. Parameter yang perlu diamati'dicatat yaitu Stand ke berapa# jumlah stand
cabut'masuk## rip tank volume'pit
cabut'masuk volume'pit volume# perhitungan teoritis displacement pipa# actual penambahan'pengurangan
penambahan'pengurangan rip
tank'pit volume# perhitungan loss'gain.

0ila terjadi loss tiap cabut ? stand selalu relative sama dan kecil ;.2 @ ;.? bbls# kemungkinan hanya selisih kalibrasi sensor
dengan actual volume pit. Cek apakah terjadi tumpah-tumpah umpur selama cabut# yang mengakibatkan
mengakibatkan terjadi loss
 permukaan ( sur3ace
sur3ace loss). 1ika selama
selama cabut ( -'> $ @ ? stand) terjadi penambahan
penambahan atau statis
statis volume umpur
umpur di trip tank#

cek apa ada


lakukan trans3er#
sirkulasi bila normal
hingga tidak# lakukan
kembalisegera
kembali 3loaliran
( tak ada check)# bila
tiap ada aliran# berarti
pengambilan adaulan
sab
kesimpulan
kesimp e3ek.koordinasikan
selalu Segera masukdengan
kembali=ig
dan
supt.'Co-man.
Siapkan trip sheet dan jika 4asuk pipa (=I7) pastikan pakai 3loat atau tidak.
Perhatikan 7ook oad untuk mengetahui adanya adanya ight'<ill ( saat =I7) atau /ver pull ( saat P//7 )
 1ika ada gejala gain'kick segera lakukan 3lo check'observed ell.
1ika masuk rangkaian# pastikan
pastikan depth sama dengan
dengan pipe telly terutama saat 075 terakhir masuk atau mulai mulai 8P pertam
pertamaa
masuk.
<ill :p string tiap "; @ "? stand.
Perhatikan dan ingatkan bila perlu jika rip a ank
nk kosong segera diisi atau jika sudah penuh segera di trans3er.

Contoh perhitungan 6

4a="t Rangkaian , Tri! O"t - 

1enis pipa 6 ?* 8P !ol


!ol aal rip tank 6 ?; bbls
1umlah 6 ? Stand ( A+2.? 3t ) !o
!oll rip tank setelah cabut ? stand 6 AG.$ bbls
I8 6 A.2+G*
/8 6 ?*
8ispl. Pipa6 ;.;;G?2 bbls'3t

e
erjadi
rjadi pengisian lobang sebesar ?; bbls @ AG.$ bbls X $.+ bbls ( selama cabut ? stand )
Secara teori pengisian lobang
lobang sebesar ;.;;G?2 bbls'3t
bbls'3t , A+2.? 3t X $.;H bbls
1adi selama cabut ? stand terjadi loss $.;H bbls @ $.+ bbls X - ;.G2 bbls.

Sebaliknyaa bila pengisian lobang kurang dari ;.$;H bbls atau steady# kemungk
Sebalikny kemungkinan
inan terjadi gain# jika dibiarkan akan terjadi
kick ( Sumur 40:-;M).

Mas"k Rangkaian tan!a :l#at

1enis pipa 66 ?*
1umlah 78P
? Stand ( A+G.+ 3t ) !oll rip
!o
!ol aaltank
ripsetelah
tank 6 masuk
?; bbls? stand 6 ?G.?A bbls
I8 6 $.;*
/8 6 ?*
8ispl. Pipa6 ;.;"??$ bbls'3t
Cap. Pipa 6 ;.;;H+A bbls'3t

e
erjadi
rjadi aliran balik ( return ) sebesar ?G.?A bbls-?; bbls X G.?A bbls
Secara teori aliran balik sebesar ;.;"??$ bbls'3t , A+G.+ 3t X +.A;$ bbls
1adi selama masuk ? stand terjadi loss G.?A bbls @ +.A;$ bbls X -;.H;$ bbls
 

Sebaliknyaa bila aliran balik melebihi +.A;$ bbls# terjadi gain.


Sebalikny

Mas"k Rangkaian dengan :l#at


 m"d ret"rn ke Tri! tank sedangkan isi string dari !it a8tie dengan m"d !"m!

1enis pipa 6 ?* 78P !ol aal rip tank 6 ?; bbls


1umlah 6 "; stand ( M?$.G 3t ) !o
!oll rip tank setelah masuk "; stand 6 +;.+ bbls

I8
/8 66 ?*
$.;*
8ispl. Pipa6 ;.;"??$ bbls'3t
Cap. Pipa 6 ;.;;H+A bbls'3t

e
erjadi
rjadi aliran balik (return) sebesar +;.+ bbls-?; bbls X 2;.+ bbls.
arena ada 3loat# maka selama masuk seharusnya tak ada umpur masuk ke dalam pipa.
1adi secara teori aliran balik sebesar (;.;"??$ > ;.;;H+A
;.;;H+A ) bbls'3t , M?$.G 3t X 2$."AA bbls
Capacity pipa ;.;;H+A bbls'3t
bbls'3t , M?$.G 3t X H.$$A bbls.
bbls.
Setelah masuk "; stand# dilakukan isi string (3ill up string) sebesar G.H bbls.

<ill up string dapat dihitung dari jumlah stroke pompa selama pengisian. ( jumlah total stroke diakhiri pada saat ada
kenaikan stand pipe press (SPP) yang menandakan string sudah penuh )
4isal6 pada saat isi string jumlah total stroke $"; # SPP mulai
mulai naik # maka untuk perhitungan $"; stroke alaupun masih di
 pompa terus sampai
sampai A;; stroke.
stroke.
1adi vol pengisian X $";
$"; , cap pompa (bbls'stroke)
(bbls'stroke)

Perhitungan gain'loss

H.$$A bbls@ ( 2$.""A bbls -2;.+ bbls ) @ G.H bbls X - ;.HH; bbls ( terjadi loss )
( jika hasilnya > # terjadi gain )

et6
Selama masuk pipa seharusnya ada return 2$.""A bbls# kenyataanny
kenyataannyaa hanya 2;.+ bbls.
1adi ada 2.A"A bbls hilang. erny
ernyata
ata 3ill up string hanya dibutuhkan
dibutuhkan G.H bbls. Seharusnya bila 3loat bekerja sempurna 3ill up
string H.$$A bbls. 1adi kekurangannya
kekurangannya sebesar H.$$A-G.H
H.$$A-G.H X ".?$A
".?$A bbls. 1adi lumpur
lumpur yang hilang 2.A"A bbls tersebut ".?$A
 bbls mengisi
mengisi string dan ;.HH;
;.HH; bbls masuk
masuk 3ormasi

Setelah !erhit"ngan diatas !erhit"ngan selanC"tnya


selanC"tnya dim"lai stand ke 11
11 #l a<al tri! tank yait" #l tri! tank saat
m"lai mas"k stand ke 11 Perhit"ngan #l !i!a C"ga dim"lai dari stand ke 11. , lihat ta=el Tri!
Tri! m#nit#r -

 Se=el"m dilak"ka >ill "! string =el"m da!at disim!"lkan l#ss ata" gain 

'.. 4EMENTING MONITOR 

Penyenenan ada dua jenis yaitu penyemenan casing dan penyemenan plug. Penyemenan casing dilakukan setelah masuk
casing# untuk mengikat casing dengan dinding sumur dan mengisi annulus casing agar aman# untuk trayek pengeboran
 berikutnya.
 berikutny a. Sementing plug dilakukan bila
bila menembus
menembus Eona loss yang
yang tidak dapat ditanggulangi
ditanggulangi dengan
dengan C4 dalam hal ini
semen ditempatkan pada Eona loss. Sement plug juga dilakukan bila akan dimulai side track* untuk bantalan saat
mengarahkan sumur ( directional drilling ). Lang
Lang perlu dimonitor saat penyemena
penyemenann adalah
 

Sebelum sa3ety meeting persiapkan perhitungan volume'stroke displace dan perbedaan hidrostatik antara umpur di string
dan di annulus
Pump Stroke ( bila dengan pompa rig ) saat pemompaan displace semen# .
<lo out dan pressure saat saat pemompaan
pemompaan displace semen# bila terjadi loss6 Pressure berkurang drastis# <lo out
 berkurang atau bahkan tak ada aliran umpur#
umpur# otal
otal pit volume
volume berkurang.
berkurang. ( catat pada stroke ke berapa
berapa mulai loss )
ontaminasi semen # be care3ull dengan degasser barsihkan dari siss-sisa semen.
Catat bumping pressure ( tekanan bentur )

'./. 4ORING MONITOR 


Siapkan coring sheet
Samakan dengan Core engineer saat mulai coring ( depth dan time )
Catat =/P tiap meter atau 3eet
4onitor Pressure dan gas (0ila pressure turun'drop  ?; psi call coring engineer )
Siapkan semua peralatan core handling

'.2. BIT RE4ORD

Pelaporan 0it record meliputi aspek keteknikan bit ( lihat tabel -- ).

 Jo 0it 6 "'" X "6 trayek pertama


pertama mis 2G* hole
hole "6 bit pertama
pertama dari trayek 2G*
  " ' 2 X "6 trayek pertama mis 2G* hole 26 bit ke dua dari trayek 2G*
  "'2=="X rerun pertama dari bit no " ' 2
2'" X 26 trayek
trayek kedua mis "+-"'2*
"+-"'2* hole "6 bit pertama dari
dari trayek "+-"'2*
  2'2 X 26 trayek kedua mis "+-"'2* hole 26 bit kedua dari trayek "+-"'2*
 
1ika bit =e-run# 0it hours mulai dari aal tetapi total bit hours ditambah bit run sebelumnya.
sebelumnya. Jo 075 urut dari no "
merupakan 075 pertama dipakai. Jo 075 tidak berubah bila susunan 075 tetap alaupun ganti bit. 0eri keterangan untuk 
membedakan 075 straight
straight hole dengan 075 directional ( dari 88 engineer )

'.3. BIT 4OST ANAL(SIS


 
5nalisa bit yang bertujuan untuk mengetahui apakah bit tersebut masih lalayak
yak digunakan secara ekonomis dalam suatu
 pengeboran. 7asil
7asil analisa ini merupakan
merupakan salah satu data penunjang yang penting
penting untuk memutuskan
memutuskan apakah
apakah tepat saatnya
saatnya
ganti bit. 5nalisa ini baik digunakan untuk =it Cenis three8#ne , r#8k =it - . :ntuk P8C tidak
tidak ada batasan aktu
aktu ( long
live )# karena tidak mempunyai cone yang dikhaatirkan bisa tertinggal di lobang.

  BR,Tt-

  4H M

CX Cost ' m ( N'm )


 0 X 7arga pahat ( N )
 = X 7arga sea
sea rig per
per jam ( N 'jam
'jam )
  X rip time ( est. aktu trip X ;.;;? , kedalaman @m- ) ( jam )
 t X :mur pahat ' bit hours ( jam )
4X emajuan'meterage
emajuan'meterage ( m )

lihat tabel --
 

1ika harga C ( cost'm ) mulai naik ( biasanya $ , berturut-turut ) sudah mulai dipertimbangkan
dipertimbangkan untuk ganti bit# segera
in3ormasikan ke Co-man.
 
 untuk bit ukuran G* atau kurang# bit hours dianjurkan untuk tidak lebih dari $; jam.
( =P4 X22;# /0X?-";
/0X?-"; klbs# sumur 0J-+ ambun# ambun# cone tertinggal 2 buah )

'.5. BIT 4ONDITION


Pengukuran kondisi
kondisi bit setelah digunakan bor 3ormasi sampai kedalam
kedalamanan tertentu. Pengukuran ini dapat digunakan sebagai
sebagai
acuan apakah bit tersebut masih layak untuk digunakan lagi ( =erun ) atau sudah tidak dapat digunakan lagi. 5da H ( delapan
) parameter penilaian terutama untuk bit P8C ( Polycrystaline 8iamond Compacts)# Jatural 8iamond # hermally Stable
Polycrystallinee (SP)# core bit dan non roller
Polycrystallin r oller cone bits ( I58C 8rill 0its Sub-Committee "MH+ and revised in "MM"). Sistem
lama menggunakan $ parameter yaitu  ( tooth )# 0 (0earing) dan & (&auge)# tingkat'derajat kerusakan diny dinyatakan
atakan dng nilai
" @ H ( ringan sampai sangat parah )# yang diterapkan
diterapkan untuk bit jenis 
hreecone.
hreecone.
8elapan parameter tersebut adalah6

Cutting Structure 0 & =emark 

  Inner /uter 8ull location 0earing &auge /ther =eason


=os =os Charcteristics Seal Characteristics Pulled
 

Penilaian dari delapan parameter tersebut berdasarkan


berdasarkan aturan I58C ( he 8ull &rading Syatem Chart by I58C). ihat
tabel @ 

'.17. LEA0 O:: TEST , LOT -

eak o33 test dilakukan pada saat bit menembus


menembus 3ormasi sedalam >'- $-? m# setelah 3ormasi diatasnya dicasing.
dicasing. ujuannya
ujuannya
untuk mengetahui
mengetahui kekuatan batuan di baah shoe terhadap tekanan ( tekanan ma, yang dapat ditahan oleh 3ormasi dibaah
shoe). 7al ini berguna untuk melindungi
melindungi kekuatan shoe dan menceg
mencegah
ah terjadinya rekahan disekitar shoe yang dapat
mengakibatkan
mengakibat kan invasi gas ke Eona'lapisan yang
yang sudah di casing .
<ormation Integrity est
est ( <I )' 4ud /33 est pada dasarnya sama dengan eak o33 test tetapi tidak sampai leak ( bocor ).
<I dilakukan bila sudah diketahui 9B 4 hasil / sumur sekitarnya
sekitarnya yang berdekatan.

Pr#sed"re Leak O>> Test.

Pada saat bor menembus $ m 3ormasi setelah set casing# stop bor# sirkulasi bersih# tutup ram 0/P# pompakan umpur catat
volume umpur versus ekanan. Suatu saat pada pemompaan volume tertentu pressure akan tetap alaupun volume
ditambah# kemudian tak lama pressure turun sedikit# pada saat itulah pemompaan dihentikan.

E9 M; H M; "sed   Leak #>> Press  , 7.7' ? De!th


De!th T&D >t -J
 

  !ol
!ol (bbl) Press ( psi ) 8ata6 4 6 M.G ppg ( "."?2 Sg )
".; 2; Shoe "$-$'H* Y $M;; 3t !8
".? A; Press / 6 AA; psi
  2.; H;
$.; "2; AA;
  $.? $;; 9B. 4 X > M.G
  A.; $H; ;.;?2 , $M;;
  A.? A$;
?.; AA; X "".+ ppg
  ?.? AA;
  G.; A2;

1adi selama bor 3ormasi dari $M;; 3t !8 sampai


  casing point berikutnya 9C8
9 C8 tidak melebihi "".+ ppg.

'.11. GAS MONITOR 

8alam pengeboran dikenal beberapa istilah gas yang semuanya mempuny


mempunyai
ai arti penting dalam segi keteknikan maupun
aspek geologi. Satuan gas yang dipakai P. 9lnusa 8rilling Services adalah :S:nit# :nit# ppm# dan persen
"  gas X ";; :nit
"  gas X ?; :S:nit
"  gas X ";.;;; ppm
" :S:nit X 2;; ppm

8imana semua satuan menunjukkan satuan kalitas gas. 5rtinya jika pengukuran
pengukuran menunjukkan ";;  hydrocarbon# berarti
gas yang terdeteksi semuanya hydrocarbon. ak ada gas lain.0ukan berarti tidak ada umpur di dalam degasser.

&as 7ydrocarbon yang dapat terdeteksi


terdeteksi oleh Chromatograph m2;; adalah 4etana (C7A)# 9tana (C27G)# Propana (C$7H)#
0utana (CA7";) tediri dari Iso 0utana (iCA7";)dan Jormal 0utana (nCA7";)# Pentana (C?7"2) terduru dari Iso Pentana
(iC?7"2) dan Jorman Pentana (nC?7"2). 8an C/2 Carbon 8ioksida.

Ba8kgr#"nd Gas
4erupakan gas rata-rata yang muncul selama pengeboran menembus claystone atau shale.

Ma?im"m Gas
4erupakan gas terbesar diantara background gas yang muncul selama pengeboran .

4#nne8ti#n Gas
 

&as yang muncul melebihi background gas secara signi3icant# setelah satu kali bottom up terhitung sejak mulai pemompaan
setelah connection pipe.
pipe. 0esarnya connection gas dihitung dari selisih dengan backgro
background
und gas ( above background gas @
50& ).
4isalnya setelah connection pompa
pompa " kali bottom up muncul
muncul gas ?; unit# sedangkan
sedangkan backgro
background
und gas G unit. 4aka
connection gas X AA unit 50&. In3ormasikan kepada co-man bila background gas muncul $ , connection dan cenderung
naik atau tidak. 4unculnya connection gas menandakan tekanan hydrostatis umpur sudah tidak mampu lagi menahan
tekanan 3ormasi. indakan
indakan preventi3 adalah menaikkan Sg umpur .

Tri! Gas
&as yang muncul setelah satu kali bottom up terhitung sejak pemompaan
pemompaan saat bit mencapai dasar setelah trip in.

S<a= Gas
&as yang muncul setelah satu kali bottom up terhitung sejak pemompaan
pemompaan saat bit diangkat dari bottom

'.1'. S$ALE DENSIT(

Pengukuran shale density diperlukan


diperlukan untuk mengetahui adanya Eona over pressure pada lapisan shale ( clean Shale ). Pada
 proses pengendapan
pengendapan normal ( normal deposition
deposition )# shale akan
akan terbentuk dnngan kompressi
kompressi yang normal#
normal# 3luida akan
akan keluar
secara normal seiring dengan tekanan overburden (sesuai penambahan kedalaman). Sedangkan pada proses pengendapan
cepat ' rapid deposition# 3luida dalam batuan (shale) tidak sempat keluar dan terperangkap dalam batuan yang
mengakibatkan
mengakibat kan terjadinya
terjadinya tekanan abnormal.
7al tersebut ditandai dengan menge8ilnya shale density seiring dengan !enam=ahan kedalaman.
 Pengukuran shale density pada umumnya
umumnya menggunakan metode Cairan dan 4ud 0alance 4ethod.
 4etode Cairan lebih umum dilakukan. Laitu
Laitu dengan memasukk
memasukkan an Cutting shale kering dan bersih ( berat , gr ) ke dalam
cairan (vol aal !" cc) pada gelas ukur # setelah dimasukkan cutting shale# vol cairan terukur menjadi !2 cc. 4aka 8ensity
Shale X , ' (!2-!") gr'cc .

4ud 0alance 4ethode (0ulk density)

Mengg"nakan ;ater Based M"d

Pastikan 4ud balance dalam kondisi baik# posisi benar-benar horiEontal.


Cuci cutting sampai bersih dari umpur#
Set 4ud balance pada posisi H.$$
4asukkan cutting bersih kedalam mud balance dan tutup# hingga setimbang dengan H.$$.
0uka penutupnya# masukkan air'solar(oil based mud) hingga penuh# tutup kembali dan bersihkan bag luar mud balance#
timbang berapa ppg. ( = )

1
  Sg 4"tting 
  ' K , 7.1' ? R< -
 
 

mis 6 = X "$.H ppg


  "
Sg cuttingX X 2.M" gr'cc
  2 @ ( ;."2 , "$.H )
Bila mengg"nakan OilSaraline Based M"d

imbang solar'saraline
solar'sar aline dengan menggunakan mud balance mis6 Z ppg
osongkan Cangkir
Cangkir 4ud balance dan Posisi rider tetap pada Z ppg
ambahkan Cutting yang sudah dicentri3use (kering)# kedalam cangkir dan tutup. imbang sampai setara tepat  Z ppg
ambahkan air sampai penuh# bersihkan bag luar mud
mud balance# imbang Cutting > air tersebut mis seberat =
 

; ;
Sg 4"tting H ? gr88
  ,' ? ; - K R< 3.**

'.1*. D8%E?!

D8%e?! merupakan besaran tanpa satuan yang dihitung dari suatu 3ormula yang dipengaruhi oleh parameter drilling =/P#
/0# 4# 8iameter lobang dan =P4. Plot 8c-9,p salah sat" !arameter yang berguna untuk mengetahui adanya
kenaikan tekanan 3ormasi saat drilling. 8c-e,p diplot vesus !8 dengan menggunakan
menggunakan kertas semilog# akan memberikan
trend arah kekanan ( normal ) atau kekanan secara drastis kemungkinan ada perubahan 3ormasi atau ganti bit. 1ika plot 8c-
9,p mempunyai tendensi trend ke kiri# menunjukkan ada beberapa kemungkinan yaitu6 kanaikan tekanan 3ormasi#
 perubahan 3ormasi#
3ormasi# ganti bit ' ukuran
ukuran bit.

Salah satu parameter untuk mengetahui adanya penambahan tekanan 3ormasi


Plot menggunakan kertas semilog versus !8
emiringan trend plot tiap lokasi'lapangan
lokasi'lapangan pengeboran berbeda-beda. Sehingga overlay yang digunakan untuk tiap lapangan
 berbeda-beda
rend hasil pengeplotan ke kanan menunjukkan normal pressure

rend hasil pengeplotan ke kiri menunjukkan kemungkinan abnormal pressure atau ganti bit'ukuran bit# atau perubahan
3ormasi.

  ROP
  L#g
/7 ? RPM M; n#rmal
D8% e?! H ?
1' ? ;OB E4D
 

  L#g
1777 ? D

=/P X m'hrs
/0X klbs
4 normal X M ppg
9C8 X ppg
8 X 8iameter bit ( inch)

8c-e,p perlu dikoreksi karena  adanya penyimpangan akibat perubahan ukuran bit dan penggunaan bit P8C. Setelah
melakukan beberapa set perhitungan trial and error maka diperoleh konstanta koreksi terhadap penggunaan bit P8C dan
koreksi terhadap perubahan ukuran bit ( dari "+-"'2* menjadi "2-"'A* ). onstanta koreksi terhadap bit P8C sebesar ;.22?.
5rtinya pada interval penggunaan
penggunaan bit P8C nilai 8c-9,p ditambah ;.22?. 8emikian pula untuk ko koreksi
reksi terhadap perubahan
diameter lobang. (=udi =ubiandini 2;;2 )

D8%E?! 8#rr H D8%E?!  7.'' ( koreksi terhadap bit P8C )

D8%E?! 8#rr H D8%E?!   7.7+ ? , D1 K D' - J (koreksi terhadap perubahan diameter lobang)

'.1+. DIRE4TIONAL ;ELL

7al-hal yang perlu diketahui6

/P
Pengukuran incl#aEimut
incl#aEimut biasanya per satu stand ( >'- $; m ) drilling.
8on oad data survey directional ke dalam O-log dan &S system
4ethode perhitungan biasanya dengan  5ngle 5veraging 4ethode*
4ud 4otor <actor ---- =P4 motor 
Slide ' =otate

5ngle 5veraging 4ethode

  I" > I2 5" > 52


 Jorth X 48 , Sin ( ) , Cos ( )
  2 2

  I" > I2 5" > 52


9ast X 48 , Sin ( ) , Sin ( )
  2 2

  I" > I2
 

!8 X 48 , Cos ( )
2

Contoh6 8ata Survey 6


Survey " Survey2 Survey $
8epth +AH2 3t +?"2 3t
Incl A H
5Eimut "; $?
!8 +$?H 2*32.3*

 Jorth X $; , Sin ( G ) , Cos ( 22.? )


  X 2.HM 3t

9ast X $; , Sin ( G ) , Sin ( 22.? )


  X " 3t

!8 X +$?H > [ $; , Cos G )


X +$?H > 2M.H$
X 2*32.3* 3t

 8emikian !8 juga untuk 8epth +?;? 3t

!8 X +$?H > (+?;? @ +AH2 ) Cos G


X +$?$
+$?$ > ( 2$ , ;.MMA
;.MMA )
  X +$+?.HG 3t

M"d M#t#r :a8t#r

=P4 pada 0it yang digerakkan oleh 4ud 4otor. 4ud 4otor memutar bit dengan tenaga pemompaan ump
umpur
ur dengan 3lo
rate ( gpm ) tertentu.

8ata mud motor 6

&P4 min 6 2G? &P4ma, 6 G;;

=P4min6 M; =P4ma, 6 22;

  &P4 - &P4min
=P4 X =P4 min > \ ( =P4ma, @ =P4min ) , ( )]
  &P4ma, @ &P4min
 

 0erapa =P4 motor jika drilling menggunakan


menggunakan <lo rate A?; gpm
gpm

  A?; - 2G?
=P4 X M; > \ "$; , ]
  G;; - 2G?
  X M; > ( "$; , ;.?? )

  X "G".?

;OB Aaila=le in Dire8ti#nal <ell

;OB H ; ? 4#s I

;OB  ;eight #n =it ,l=s-


;  T#tal
T#tal <eight #> 8#llar ,l=s-
 I  In8linati#n
 
4is6 eiht
eiht o3 collar 6 A?#;;; lbs
  Inclination 6 2? deg

  /0 X A?#;;; , cos 2?


  X A?#;;; , ;.M;G$
  X A;#+HA lbs

'.1 4AL4IMETR(

5lat untuk mengukur presentase CaC/$ dan 8olomite yang terkandung dalam 0atugamping. Prinsip kerja dengan
meman3aatkan tekanan gas C/2 hasil reaksi CaC/$ dengan 7Cl ( pada umumnya dengan 7Cl ";) untuk menggerakkan
 jarum hingga
hingga terbentuk plot garis
garis yang sesuai dengan
dengan tekanan gas C/2

CaC/$ > 27Cl CaCl2 > 72/ > C/2

5lat ini sangat berguna


berguna untuk mengetahui
mengetahui apakah sudah mendekati lapisan 0atugamping
0atugamping atau sudah menembus lapisan
 batugamping . Pada umumnya
 batugamping umumnya jika mendekati
mendekati lapisan batugamping
batugamping prosentase
prosentase CaC/$ (Calcite) akan
akan naik

0ali=rasi 4al8imetri
 

imbang CaC/$ murni (";;) seberat mis "; gr 


4asukkan dalam tabung Calcimetri
uangkan
uangkan 7Cl pada level tertentu ke mangkuk kecil ( beri tanda garis )
4asukkan mangkuk kecil tersebut ke dalam tabung berisi CaC/$ murni dengan
hati-hati agar tidak tercampur antara 7Cl dan CaC/$
utup tabung dengan rapat dan kencangkan (tutup) saluran pembuangan#
pembuangan# sehingga
tabung dalam keadaan kedap.
/n kan Calcimetri dengan poer ""; ' 22; ! ( biasanya ""; ! )
ocok abung hingga 7Cl dan CaC/$ bercampur merata
5kan tarbaca garis gra3ik yang mendatar kemudian vertical tajam. Catat berapa kolom yang meakili pembacaan garis
gra3ik mendatar sampai batas mulai vertical. olom tersebut meakili CaC/$ ";; 

8engan angkah yang sama lakukan pada sample cutting yang sudah dikeringkan
Ingat  =erat sam!le har"s sama
sama se!erti saat kali=rasi , mis 17 gr -
- C"ga $4l har"s !ada leel yang sa
sama
ma di
mangk"k !ada saat kali=rasi.

4is6
Saat alibrasi dengan CaC/$ ";; terbaca "; kolom.
8engan langkah yang sama dilakukan terhadap sample batugampi
batugamping
ng
&aris gra3ik terbaca +.? kolom# kemudian garis mulai berbelok'menyudut ke baah# dan setelah 2 kolom # garis mulai
vertical.
esimpulan 6 0atugamping
0atugamping mengandung
mengandung (+.?'";
(+.?'"; ) , ";;  X +?  Calcite
Calcite (CaC/$) dan ( 2'"; ) , ";;  X 2; 
8olomite
 

Sample 0atugamping
0atugamping "; gr 0atugamping "; gr D 7Cl ";
  7Cl ";
dalam 4asukkan
tabung jangan
  tercampur

utup abung dengan rapat


  ocok hingga 7Cl dan Sample
 

  ercampur merata

Pembacaan gra3ik 
 
- garis mulai membelok pada
  kolom ke +.?
- mulai vertical kembali pada
  kolom M.?

'.1/. ;IRE LINE LOGGING

Perekaman dan pengukuran si3at petro3isika lapisan batuan dengan memasukkan UtoolV kedalam lobang bor. iap tool
merekam dan mengukur
mengukur si3at petro3isika tertentu dari batuan. 5dapun
5dapun petro3isika
petro3isika yang direkam dan diukur
diukur adalah si3at
listrik# su3at radioakti3#
radioakti3# si3at rambat gelombang
gelombang batuan.
5dapun yang perlu diamati mud logger selama kegiatan ire ine ogging adalah 6
 
- Pengamatan rip tank volume ( selama logging biasanya dilakukan sirkulasi trip tank)
sehingga jika ada kick atau loss segera terdeteksi
- Catat aktu mulai =': ire line logging
 - Catat aktu mulai og don # ogog :p # '8 tool dan ='8
 - Interval ogging ( beri keterangan
keterangan bila cased hole log
logging)
ging)
 - 1enis dan nomor
nomor urut ogging
- 0ottom hole temperature
 

 - Catat kedalaman bila ada trouble tool' gagal running


 - 8epth logger

ENIS%ENIS ;IRE LINE TOOL

RESISTI&IT( LOGGING
S4$L)M ATLAS
IJ8:CI/J IS< I9
8:5 59=//&
59=//& 8 8
SP/J5J9/:S P/9JI5 SP SP
P75=/= IJ8:CI/J PI PI
4IC=/SP79=IC5 </C:S 4S< 4
P=/KI4IL /& P P4
S=5
S=5  7I&7 =9S/:I/J- S78 7I&7 =9S/:I/J 8IP/&
8IP499= //
</=45I/J 4IC=/ SC5J9= <4S C0I
/I 05S98 8IP499= /08 /I-05S98 8IP/&

RADIOA4TI&E LOGGING

&5445 =5L &= &=


&5445 =5L SP9C=/49
SP9C=/49=I
=I J& SP9C=5/&
SP9C=5/ &
C/4P9JS598 89JSIL ' <8C'8 C8 ' ^8
I7/ 89JSIL /&
C/4P9JS598 J9:=/J /& CJ CJ
&=5!9
&=5! 9 P5C
P5C /& &P P7//J
<=5C:= 7I&7 899CI/J <S& P=IS4

A4)STI4  SONI4 LOG S4$L)M AT


ATLAS
LAS

S/JIC /&' 0/=9 7/9 C/4P9JS598 07C 07C 5C:SIC /& '85C
0/=9 7/9 I45&IJ9 <4S C0I
C5IP9= C5 C5
!9=IC5
!9=IC5 S9IS4IC P/=<I9 !SP !SP
</=45I
</=45 I/J
/J 4IC=/ I45&IJ9 <4I <4S
8IP/9 S795= I45&IJ9 8SI

A)ILIAR( SER&I4ES
 

=9P95509 </=4 9S9=


=9P95509 =< '48 <4
SI89 5
5 C/=9 S54P9= CS SC
8I=9CI/J5
8I=9CI/J 5 S:=!9L C8= 8I= 

8:5 C/40/ 6 8-4S<-SP-&=-8-CJ-C5


=IP9 C/40/ 6 8:5 C/40/
C/40/ > 07C S/JIC
S/JIC
P5</=4
P5</=4 9KP=9SS 6 78-4C<-8-CJ-&=-C5

BAB III R)M)S DASAR DAN $(DRA)LI0A

*.1. &OL)ME PIPA


  '
  ID ID H inner diameter , in8h -
&#
&#ll !i!a H ?L ==ls
17'5.+ L H !anCang !i!a , >t -

*.'. DISPLA4EMENT
DISPLA4EM ENT PIPA

  ' '
  OD % ID OD H #"ter diameter !i!a ,in8h-
Dis!l !i!a H ? L ==ls ID H inner diameter !i!a ,in8h-
  17'5.+ L H !anCang !i!a , >t -
 

*.*. &OL)ME ANN)L)S

   O$ ' % OD' O$
OD diameter #!en h#le=it
#"ter diameter , in8h -
!i!a , in8h-
&#
&#ll Ann H ? L ==ls L !anCang ann"l"s , >t -
17'5.+ /8

!ada 8ased h#le O$ diganti ID 8asing


I8

  vol pipa
*.+ &OL)ME LOBANG

displacement pipa
 

  '
  O$ O$ H diameter #!en h#le , in8h-
&#
&#ll l#=ang H ?L ==ls L H dalam l#=ang , >t -
  17'5.+

"nt"k 8ased h#le O$ diganti ID 8asing

*. P)MP O)T P)T

P#m!a Tri!le?

  ' D H diameter liner , in8h-


P"m! O"t !"t H 7.777'+* ? D ? L ? e ==lsstr#ke L H !anCang str#ke , in8h-
 
eH e>>i8iensi !#m!a ,-

P#m!a D"!le?
  ' '
P"m! #"t!"t H  , 7.7777*'+?D ? L - K , 7.7771/'? rD ? L - J ? e ==lsstr#ke
 
rD H diameter r#d ,in8h-

*./ LAG  DO;N STRO0E

ag stroke'time adalah jumlah stroke'aktu


stroke'aktu yang diperlukan untuk memompakan
memompakan umpur
umpur ' perjalanan cutting dari dasar
(bottom) sampai permukaan.

 
&#l ann"l"s &#
&#ll ann"l"s , ==ls -
Lag Sr#ke H
P"m! #"t !"t P"m! #"t !"t , ==lsstr#ke-

  Lag str#ke
Lag time H , menit -
  SPM

8on stroke'time adalah jumlah stroke'aktu yang diperlukan untuk memompakan umpur dari permukaan ke dasar 
lobang.
 

  &#
&#ll Pi!a #l !i!a , ==ls-
D#<n str#ke H
P"m! #"t !"t !"m! #"t !"t ,==lsstr#ke-

  D#<n str#ke
D#<n time H d#<n time , menit -
  SPM

*.2 BO)(AN4( :A4TOR 

0ouyancy 3actor adalah e3ek gaya penahan gravitasi yang ditimbulkan oleh tingkat kerapatan molekul-molekul
molekul-molekul 3luida.

/.+ % M;
B: H M; H !!g
  /.+

*.3. ANN)L)S &ELO4IT(


 
5dalah kecepatan aliran umpur dianulus saat dipompakan dengan gpm tertentu.
 

'+. ? GPM O$ diameter h#le , in8h-


An.&el H
An.&el >tmin OD #"ter diameter !i!a , in8h-
  ' '
  O$ % OD

*.5. 4RITI4AL ANN)L)S &ELO4IT(


 

ecepatan batas laju umpur


umpur dimana jika kecepatan umpur
umpur lebih cepat dari kecepatan
kecepatan batas# aliran akan berubah dari
laminar menjadi turblent. 8imana pada umumnya
umumnya aliran turbulent dihindari pada annulus antara 8P dan open hole pada saat
drilling.

' '
1.73 P  1.73 P  5.
5.'/
'/ , O$ K OD- ? (! ? M; J
4& H /7 ?  Q
  M; ? , O$ % OD -

4& H >t min M; , !!g -


O$ diameter #!en h#le , in8h- P !lasti8 is8
OD #"t diameter !i!a ,in8h- (! yeld !#int

*.17. 4RITI4AL GPM

&P4 batas dimana pemompaan diatas gpm batas akam mengubah aliran umpur dari laminar menjadi turmunent
  ' '
  4& ? , O$ % OD - C! Critical !el
!el (3t'min)
GPM H /7 diameter /pen hole (inch)
  '+.1  /8 out diameter pipa (inch)

*.11. :LO; RATEGPM


RATEGPM )NT)0 OPTIMASI

Range >l#< rate #!timasi antara


antara *7 K 7 GPM ? diameter Bit
 Missal "nt"k "k"ran
"k"ran =it 1'%1+ maka >l#< rate #!tim"m
#!tim"m
 $; , "2   H */2. g!m sampai ?; , "2  H /1'. g!m
:l#< rate
rate yang
yang di
dianC"rkan
anC"rkan antara */2. sd /1'. g!m.
 

)nt"k =it PD4


  1.+2
GPM #!t H 1'.2' ? D
Misal  Diameter =it 1'%1+
  1.+2
Maka :l#< rate H 1'.2' ? ,1'%1+-
 
H 1'.2' ? *3.22
 
H 7.5 g!m
 
 

*.1'. E6)I&ALENT 4IR4)LATING DENSIT(

Penambahan nilai 4 pada saat sirkulasi

:ntuk 4 rendah W "$ ppg


 

(! ? 7.1 4X ppg


E4D H M;  !!g /7 @ diameter lobang 
O$ K ODP  /8P @ outer diameter 8P

:ntuk 4  "$ ppg

  7.1 P ? Ann&el Lp X Leld point


E4D H M;   ?  (!  , - JQ !!g Pv XPlastic visc
  O$ K ODP *77 ? , O$ K ODP -  5nn vel 6 3t'min

55:

  Ann !ress l#ss , !si -


E4D H M;  !!g
7.7' ? de!th T&D , >t-

*.1*. $(DROSTATI4 PRESS)RE

$PH M; ? 7.7' ? De!th td  ( 3t) psi 4 ( ppg )

$PH SG ? 1.+' ? de!th td ( m ) psi


 

*.
*.1+
1+.. E
ET
T NO
NO &
&EL
ELO4
O4IT
IT(
(

  +13.*  g!m GPM


ET &EL H >tse8 ata" >tse8
' ' ' *.1' ? N#FF Area
  1  '  *

Mis 6 3lo rate 6 A?; gpm


 JoEE siEe 6 $ , "2
 JoEE area 6 ;.$$"$
;.$$"$ sB. inch

  A"H.$ , A?;
1et !el X
2 2 2
"2 > "2 > "2

  "HH2$?
  X
A$2
 
X A$? 3t'sec

*.1.
*.1. ET IMPA4
IMPA4T
T :OR4E
:OR4E

  GPM  M; ? et &e


&ell 4 X ppg
  I H L=s 1et !el
!el X 3t'sec
  15*'

*.
*.1/
1/.. BI
BIT
T PRES
PRESS)S)RE
RE LOS
LOSS
S
 
' '
1/.+3 ? GPM ? M; GPM ? M; ,!!g-
P Bit H !si ata" !si
  ' ' ' ' '
 

  , 1  '  * -. 173/*.1 ? N#FF area ,s9. in8h-

*.1
.12
2. $$P
$$P Bit
Bit
 
GPM ? P Bit
$$P =it H $$P
  121+

*.
*.13
13.. T#ta
tall $$P
$$P

 
GPM ? SPP

T#t $$P H $$P


  121+

  $$P AT BIT 177 


 $$P AT BIT H ( 3or optimal hydraulics
hydraulics ?; @ G?  )
  TOT $$P

*.15 . TON MILES , 4OMPLETE RO)ND TRIP -

  ; ? D ? ,D  L-  , ' ? D - ? , ' ? ;= - ;8 J
TON MILES H
'37 ? '777

; H =erat DP !er >t dalam l"m!"r


l"m!"r , l=>t -
D H De!th , >t -
L H PanCang rata%rata DP !er stand , >t -
;= H Berat Traeling =l#8k assem=ly , l=-
;8 H Berat B$A dlm L"m!"r K =erat DP se!anCang B$A dalam L"m!"r , l= -
 

4#nt#h 

4ud eight X M.G ppg


8epth (48) X A;;; 3t
8P eight X "$.$ lb'3t
075 eight X H$ lb'3t
ength 075 X $;; 3t
eight raveling block assy X "?;;; lb
eight
5verage
5verage length " stand 8P X M;M ; 3t

 0ouyancy <actor X ( G?.A @ M.G ) ' G?.A X ;.H?$


 0erat 8P dlm umpur (  ) X "$.$ , ;.H?$ X "".$? lb'3t
 0erat075 - berat8P
berat8P ( c) X ($;; , H$ , ;.H?$ ) - ( $;; , "$.$ , ;.H?$ ) X "+HA?
"+HA? lb
 

"".$? , A;;; , ( M; > A;;; ) > ( 2 , A;;; ) , [( 2 , "?;;; ) > "+HA?_


on-4iles X
?2H; , 2;;;
  H *.3

*.'7. 4RITI4AL RPM

=P4 kritis yaitu batas harga =P4 yang mana jika =P4 melebihi harga tersebut akan menimbulkan e3ek getaran ( vibrasi )
 pada pipa pemboran.
pemboran.

**7 ' '  X length o3 one joint pipe (3t)


4riti8al RPMH ? OD  ID  I8 X inner diameter pipe (inch)
  ' /8X outer diameter pipe  (inch)
  L
 

Contoh 6 8P ?*

  X $" 3t
I8 X A.2+G 
/8X ?*

  $;?? 2 2
Critical =P4 X > ? > A.2+G
  2
  $"

  X $A.$MG , G.?+M
 
X 22G =P4

=ile o3 thumb 6 3or ?* 8rill pipe do not e,eed


e,eed 2;; rpm 3or any depth.

*.'1. TITI0 EPIT

edalaman ' titik dimana terjadi pipa terjepit ( stuck pipe ) dapat
dapat diestimasi berdasarkan pendekatan
pendekatan perhitungan
perhitungan U drill
 pipe stretch U dengan
dengan rumus di
di baah ini6

  Stret8h ,in8h- ? :ree !#int 8#nstant


 :eet #> >ree !i!e H
P"ll >#r8e , th#"sand l=s -

Contoh 6 8rill pipe $-"'2*


$-"'2* "$.$; lb'3t terjepit. Penam
Penambahan
bahan penjang ( stretch ) sepan
sepanjang
jang
2; inch dengan tarikan over pull $?.;;; klbs. <ree point constant X M;?2.? ( tabel )

  2; , M;?2.
<eet o3 3ree point X X ?"+$ 3t
  $?

4ara Penent"an Stret8h


Catat hook load ( berat string) saat berat normal > drag mis "AG klbs
5ngkat string dengan
dengan ovrt pull $? klbs ( angkat sampai "H" k klbs
lbs )
:kur peregangan ( penambahan panjang string sebelum dan sesudah angkat string sampai
over pull $? klb
klbs).
s). 4is 2; inch

<ree Point Constant dapat juga ditentukan dengan rumus 6

  2 2
 :P4 H  , OD % ID - ? 7.23+ J ? '77 I8 dan /8 ( inch )
 

?$

Contoh6 8p A-"'2* "G.G lb'3t ----- I8 X $.H2G inch

  2 2
<PC X [ ( A.? - $.H2G ) , ;.+H?A
;.+H?A _ , 2?;;

  X A.A;+ , 2?;;

  X "";"+.?

TABEL DRILL PIPE STRET4$

  /8 J/4IJ5 I8 all stretch <ree point


  inch 9I&7 inch area
area constant constant
  b'3t sB inch in'klbs'";;;
in'klbs'";;; 3t

  2-$'H A.GH ".MM? ".$;A ;.$;GH $2G;.;


  G.G? ".H"? ".HA$ ;.2"+; AG;+.+

  2-+'H G.H? 2.2A" ".H"2 ;.22;H A?$;.;


  ";.A; 2."?" 2.H?H ;."$MM +"A?.;

  $-"'2 M.?; 2.MM2 2.?M; ;."?AA GA+?.;


  "$.$; 2.+GA $.G2" ;."";? M;?2.?
  "?.?; 2.G;2 A.$;A ;.;M2M ";+G;.;

A.; "".H? $.A+G $.;++ ;."$;; +GM2.?


  "A.;; $.$A; $.H;? ;.";?" M?"2.?
 
A-"'2 "$.+? $.M?H $.G;; ;."""
;. """"
" M;;;.;
  "G.G; $.H2G A.A;+ ;.;M;+ "";"+.?
  "H."; $.+?A A.H$G ;.;H2+ "2;M;.;
2;.;; $.GA; ?.AMH ;.;+2+ "$+A?.;

?.; "G.2? A.A;H A.$+A ;.;M"A ";M$?.;


  "M.?; A.2+G ?.2+? ;.;+?H "$"H+.?

  ?-"'2 2".M; A.++H ?.H2H ;.;GHG "A?+;.;


 

  2A.+; A.G+; G.G$; ;.;G;$ "G?+?.;

  G-?'H 2?.2; ?.GM? G.?2G ;.;G"$ "G$"?.;

*.''. PRESS)RE LOSS

4erupakan kehilangan
kehilangan tekanan selama perjalanan umpur dari mud pump sampai 3lo line.
Pada tempat tempat tertentu terjadi kehilangan tekanan yang disebabkan adanya gaya 3riksi antara umpur dan permukaan
yang dileati umpur. Pressure loss ( kehilangan tekanan )
 terjadi pada 6
". 8rill string ( 8rill Pipe# 7eavy eight
eight 8rill Pipe dan 8rill Collar )
  2. 5nnulus
5nnulus Sur3ace ine
  $. 0it ' JoEEle
  A. Sur3ace ine
  ?. 4ud 4otor D 48 ( directional ell )

Pressure loss dipengaruhi oleh Properti umpur terutama Sg'4# Pv dan Lp# <lo rate# 5nnulus !elocity# dan 8iameter
 pipa. 1umlah total Pressure
Pressure loss akan sama'mendek
sama'mendekati
ati
 besarnya pressure
pressure pompa ( Stand pipe pressure ).

*.''.1. PIPE PRESS)RE LOSS

5liran dalam pipa dan 1et noEE


noEE turbulent ( Smith trool )

  ;."H ;.H2 ".H2


  ;.;;;;+G? , Pv , 4 , O , 
Pipa Press oss X psi
  A.H2
I8
 
4 ( mud eght) X ppg
O ( <lo
<lo rate ) X gpm
I8 ( Inside
Inside 8iam
8iameter
eter o3 pipe) X inch
inch
 (ength o3 pipe) X 3t
Pv (Plastic !iscosity)
Lp (Leld Point)

*.''.'. ANN)L)S PRESS)RE LOSS

5liran dalam annulus 8C dan


dan 8P aminar
aminar ( 0eck# Juns and 8unn )
 

   , Lp 5n !e
!ell ,  , Pv
5nn Press loss X > psi
22? ( 8h @ 8p ) 2
  "?;; ( 8h - 8p )

 ( ength o3 5nnulus) X 3t
5n !el
!el (5nnulus velocity) X 3t'sec
8h (8iameter hole) X Inch

8p (8iameter Pipe ) X inch


Pv (Plastic !iscosity)
Lp (Leld Point)

PLASTI4 &IS4OSIT((ELD POINT

P! X <ann G;; reading - <ann $;; reading

LP X <ann $;; reading - P!

<annG;; reading X 2 P! > LP


 
<ann$;; reading X P! > LP

urbulence system

  -+ 2
  ".A$2+ , "; , 4 ,  , 5nn!el
5nn!el
5nn Press oss X
8h - 8p

*.''.*. BIT PRESS)R


PRESS)REE LOSS

ujuan pemrograman
pemrograman hidraulika adalah pengoptimisasian press loss di bit# dengan harapan didapatkan laju pemboran yang
optimum. arena pada dasarnya tekanan pompa untuk mengimbangi
mengimbangi kehilangan tekanan ((press
press loss) akibat 3riksi umpur
dengan didinding pipa
yang tidak menghasilkan apa-apa.

  '
 

  6 ? M;
Bit Press L#ss H !si
  '
173/*.1 ? N#FF Area

*.''.+. S)R:A4E E6)IPMENT PRESS)RE LOSS

ehilangan tekanan pada sambungan'peralatan


sambungan'peralatan di permukaan biasa terjadi di stand pipe
 # rotary house# sivel dan elly. Penentuan
Penentuan hilang tekanan di permukaan cukup sulit karena tergantung dari demensi dan
geometri dari sambungan'peralatan permukaan.
permukaan. Peralatan permukaan terbagi menjadi A (empat) type yang menunjukkan
demensi dari 8rill pipe# elly# rotary hose dan sivel. 5da beberapa rumus untuk menentukan Sur3ace eBuipment press loss.
 

1.3/
S"r> Press L#ss H 4 ? M; ? , 7.71 ? 6 -  psi ( Jorton 1 aperous"MM2)
aperous"MM2)

C ( <riction <actor 3or


3or type o3
o3 sur3ace eBuipment)
eBuipment) X constanta
4 ( 4ud eight ) X ppg
O (<lo rate) X gpm
 
ype
ype o3 sur3ace eBpt C

" ".;
  2 ;.$G
$ ;.22
A ;."?

  7.3 1.3 7.'


S"r> Pres L#ss H E ? M; ? 6 ? P&   psi ( =udi =ubiandini 2;;2 )

S"r>a8e e9!t  Stand !i!e R#tary h#se s<iel kelly  E


  Ty!e  length I8 length I8 length I8 length I8 imperial unit
  <t inc 3t inc 3t inc 3t inc
-A
  " A; $ A; 2.; A 2.; A; 2.2? 2.? , ";
  -?
  2 A; $.? ?? 2.? ? 2.? A; $.2? M.G , ";
  -?
  $ A? A.; ?? $.; ? 2.? A; $.2? ?.$ , ";
  -?
  A A? A.; ?? $.; G $.; A; A.;; A.2 , ";
 

=umus praktis

0rr ? 7.1 M; !si ( =udi =ubiandini 2;;2 )


S"r> Press L#ss H 0l ? 0

l X oe3isien loss ( lih


lihat
at tabel )
r X oe3isien rate ( lihat tabel
tabel )

Contoh Perhitungan 6

8ata 6
ell =0-;2 (arang0aru @ Sukra)

8epth 6 $$A; m ' ";M?H.? 3t I8'/8 8C A-$'A* 6 2* ' A.+?*


0it siEe ' /7 6 G I8'/8 8P $-"'2* 6 2.?G* ' $.?*
Sg'4 6 ".A? ' "2.;H ppg I8'/8 8P ?* 6 A.2+G* ' ?*
P! 6 2"
LP 6 2A ength o3 8C A-$'A* 6 M? m ' $"".+ 3t

<lo =ate 6 $;; gpm ength o3 8P$.?* 6 "A2+ m ' AGH2 3t


  ength o3 8P ?* 6 "H"H m ' ?MGA 3t
Shoe liner +* 6 2M+? m
op iner +* 6 2$"H m JoEE 6 $; , $; , $;
I8 liner +* 6 G."HA inch <5 6 2.;+;H+ inch sBuare
I8 cag M-?'H* 6 H.H$H inch

Panjang 5nnulus

  P ?* @ Csg M-?'H* X "H"H m ' ?MGA.M 3t

  8P $.?* @ Csg M-?'H* X ?;; m ' "GA;.? 3t


 

  op liner +*
Y 2$"H m

 
Shoe Csg M-?'H*
Y 2$AG m 8P $.?* @ iner +* X G?+ m ' 2"??.G 3t

Shoe liner +*
8P $.?* - /7 X 2+; m ' HH?.M 3t
  Y 2M+? m

8C A.+?* - /7 X M? m ' $"".+ 3t

  8epth $$A; m

P9=7I:J&5J 6

 
Ann"lar &el#8ity 6
2 2
8C A-+?* @ /7 X ( 2A.? , $;; ) ' ( G - A.+? ) X ?A+.2 3t'min ' M."2 3t's

  2 2
8P $.?* @ /7 X ( 2A.? , $;; ) ' ( G - $.? ) X $;M.G 3t'min ' ?."G 3t's

  2 2
8P $.?* @ iner +* X ( 2A.? , $;; ) ' ( G."HA - $.? ) X 2H2.M 3t'min ' A.+" 3t's

2 2
8P $.?* @ Csg M-?'H* X ( 2A.? , $;; ) ' ( H.H$H - $.? ) X """.G 3t'min ' ".HG 3t's

  2 2
8P ?* @ Csg M-?'H* X ( 2A.? , $;; ) ' ( H.H$H - ? ) X "$H.A 3t'min ' 2.$" 3t's
 

Ann"l"s Press l#ss 6

  $"".+ , 2A M."2 , $"".+ , 2"


8C A.+?* @ /7 X > X ?2.;+ psi
  2
  22? ( G @ A.+? ) "?;; ( G - A.+? )

  HH?.M , 2A ?."G , HH?.M , 2"


8P $.?* @ /7 X > X AG.GH psi
  2
  22? ( G @ $.? ) "?;; , ( G - $.? )

  2"??.G , 2A A.+", 2"??.G , 2"


8P $.?* @ iner +* X > X ";?.A2 psi
  2
  22? ( G."HA @ $.? ) "?;; , ( G."HA - $.? )

8engan cara yang sama

8P $.?* @ Csg M-?'H* X $A.2H psi

8P ?* @ Csg M-?'H* X "+H.HG psi

T#tal Press l#ss Ann"l"s  X ?2.;+ > AG.HG > ";?.A2 > $A.2H > "+H.HG X +12.* !si 

PIPE PRESS LOSS

  ;."H ;.H2 ".HA


;.;;;;+G? K 2" K "2.;H K $;; K $"".+
8C A.+?* X X $G$."" psi
  A.H2
  2
 

  ;."H ;.H2 ".HA


;.;;;;+G? K 2" K "2.;H K $;; K AGH2
8P $.?* X X "G?M.? psi
  A.H2
  2.?G

;."H ;.H2 ".HA


  ;.;;;;+G? K 2" K "2.;H K $;; K ?MGA.M
8P ?* X X "+H.$? psi
A.H2
  2.?G

T#tal Pi!e Press l#ss  X $G$."" > "G?M.? > "+H.$? H ''77.5/ !si

BIT PRESS LOSS


2
  $;; , "2.;H
0it Press oss X X '*.** !si
  2
  ";HG$." , 2.;+;H

S)R:A4E PRESS LOSS 

".HG
Sur3ace oss X ;.22 , "2.;H , ( ;.;" , $;; ) X '7. !si

(Sur3ace eBpt type $ )

T#tal Press L#ss H +12.*  ''77.5/  '*.**  '7. H '//1.3 !si

*.'*. TRIP MARGIN

Perkiraan penambahan
penambahan Sg ' 4 umpur
umpur setelah killing dari kejadian
kejadian kick 

  Lp , ;.;H? 8h 6 8iameter hole (inch)


  =IP 45=&IJ X ppg 8p 6 Pipe out side diameter (inch)
 

  ( 8h @ 8p )

 
Contoh 6 Lp o3 mud X "A
  7ole diameter X "2-"'A*
  Pipe out side diameter 6 ?*

  rip 4argin X ( "A , ;.;H? ) ' ( "2."? @ ? ) X ;."GA ppg

*.'+. ;OB MAIM)M DRILLING

eigh
e igh on 0it ma, yang diperbolehkan saat drilling adalah setara dengan berat 8rill Collar 
dan 7eavy eight terkoreksi 0ouyancy.

Stright 7ole ( lobang tegak )

Ma? ;OB H , ;eight #> D4  $; - ? B#"yan8y :a8t#r lbs

8irectional 7ole

Ma? ;OB H , ;eight


;eight #> D4  $; - ? B : ? 4#s in8linati#n 0l=s

*.'. 0EDALAMAN ;AS$ O)T

Penentuan kedalaman kebocoran pipa dapat diperkirakan dengan perhitungan sebagai


 berikut6

Met#de 1.

Pompakan material plug kedalam drill pipa# amati pada stroke ke berapa mulai terjadi
kenaikan pressure.

De!th <ash #"t ,>t- H , t#t str#ke ? !"m! #"t !"t ,==lsstrk- -  drill !i!e 8a!. ,==ls>t-

Met#de '.
 

Pompakan material ke dalam drill string hingga menembus ash pipe dan naik ke annulus sampai ke shaker. Catat total
stroke saat material keluar ke shale shaker. 4aterial haruslah mudah terlihat mis cat arna cerah atau butiran jagung
tumbuk'beras.
tumbuk'b eras. 5tau yang mudah terdetaksi oleh gas detector mis carbide .
 

De!th <ash #"t ,>t- H , t#t str#ke ? !"m! #"t !"t -  ,drill !i!e 8a!.  Ann
Ann 8a!.-

Pump out put bbls'strk 


8rill pipe cap bbls'3t
5nnulus cap bbls'3t

*.'/. 4E00ORA0SI DIAMETER LOBANG

Cek diameter lobang biasanya dilakukan sebelum penyemenan atau untuk koreksi perhitungan ag depth'ag time. Idealnya
dilakukan setiap kemajuan
kemajuan 2;; @ $;; m untuk koraksi perhitungan ag depth'ag time. Caranya adalah dengan
memasukkan
memasukk an carbibde atau butiran beras'jagung tumbuk# catat total stroke saat butiran beras keluar.
keluar. 1ika menggunakan
menggunakan
carbide catat saat gas naik melebihi background
background gas ( kondisi tidak ada connection gas atau kondisi background gas tinggi).

Selisih antara total stroke saat material keluar dengan total stroke teoritis sur3ace to sur3ace ( complete circulation)
dikonversikan
dikonversik an ke volume (bbls) merupakan e3ek perbesaran diameter lobang.

Contoh 6

7ole 8epth 6 "?;; m


Csg Shoe M-?'H at 6 "$;; m
:kuran bit 6 H-"'2*
ength /pen hole H-"'2* 6 2;; m ( G?G.2 3t )

o
otal
tal stroke teoritis Sur3ace-sur3ace 6 2G;; stroke
=eal tot stroke saat cek carbide 6 2+?; stroke
 
Cap pompa 6 ;.;H$$ bbls'stroke ( e33 M+ )

Perhitungan 6

9,cess stroke 6 "?; stroke


9,cess volume 6 "?; , ;.;H$$ X "2.AM bbls

!olume
!olume open hole tanpa pipa X (H.? , H.? , G?G.2) ' ";2M.A X AG.;?G bbls

Setelah di cek ternyata volume open hole menjadi AG.;? > "2.AM X ?H.?A bbls
 

8iameter lobang X ( 7ole !o


!oll , ";2M.A ) ' length /7 7ole vol 6 bbls
  (rata-rata) ength hole 6 3t

  ( ?H.?A , ";2M.A ) ' G?G.2

X M.?H inch

*.'2. MINIM)M 4IR4 STRO0E $OLE 4LEAN :OR DIRE4TIONAL $OLE

4inimum otal
otal stroke sirkulasi agar bersih lobang untuk sumur berarah

  T#
T#tal
tal AdC"st MD ? B#tt#ms%
B#tt#ms%)!
)! str#ke
Min 4ir8 Strk H
Meas"re De!th ,MD-

(TRUE Was
Was compiled specifically to assist the rig team in The Reduction of Unscheduled Events)

o
otal
tal 5djust
5djust X ell bore section
section by angle
angle interval , circ strk 3actor ( CS<)

4inimum Circulating Stroke


Stroke <actor ( CS< ) to clean hole

  7ole SiEe 2G* "+-"'2* @ "G* "2-"'A* H-"'2*


  5ngle Interval

  ; - $? 2.; ".+ ".A ".A

$? @ ?? 2.? 2.? ".H ".G

  ?? ---- $.; 2.; ".+


".+
 

Contoh perhitungan6

4easure depth 6 "$#;;; 3t


7ole siEe "2.G ( csg "$-$'H*) @ "2.2?*
Interval kedalaman dan sudut 6 ; @ A#?;; 3t sudut ; @ $? deg
  A#?;; @ G#?;; 3t sudut $? @ ?? deg
  G#?;; @ "$#;;; 3t sudut  ?? deg

0ottoms up strokes X "?#;;; stroke


stroke

otal 5djust
5djust 48 X ( sec Z" , CS< ) > ( secZ2 , CS<) > ( secZ$ , CS<)
  X (A#?;; , ".A ) > ( 2#;;; , ".H) > ( G#?;; , 2 )
  X G#$;; > $#G;; > "2#;;;
  X 22#M;;

  22#M;; , "?#;;;
4in Circ Stroke X
"$ ;;;

  X 2G#A2$ strokes

BAB I& GEOLOG(

+.1. PERALATAN
PERALATAN PEN)NANG ANALISA GEOLOG(

• 0inoculer 4icroscope
• <luoroscope
• Calcimetry
• &rain SiEe Comparator 
• 4ineral Comparator 
• Sample tray# Probe# Pinset# Cloth bag# sample envelope# Can 3or geochemistry# reaction tube.
• Cup and mortar ( penggerus untuk analisa solvent)
 

• Solvent 6
  -. richlorothane
  -. 5ceton
  -. etrachloride
  -. Chloro3orm
  -. Phenopthalin
Phenopthaline.e. ( basic indicator'cement contaminted indicator )
  -. 7Cl ";. ( 1ika tersedia $+ 7Cl# jadikan ";  dengan cara 6
";; ml 7Cl $+ > 2+; ml 5Buadest. !ol. !ol. akhir menjadi $+; ml)
  -. 0acteriacide.
• a,
a , (core'side all core sample protector)

+.'. SAMPLE 4OLLE4TION

Pengambilan sample ditentukan 8rilling program dari company. Pada umumnya


umumnya sam!le reg"lar diambil 6
  rayek
rayek lobang 2;* sample per "; m
  rayek
rayek lobang "2-"'A* sample per ? m
  rayek lobang H-"'2* sample per 2 m

Pengambilan sample juga tergantung jenis sumur dan kedalaman lapisan prospek. :ntuk sumur eksplorasi pada trayek
lobang "2-"'A* dilakukan pengambilan sample regular per 2 m.
8emikian pula untuk sample &eokimia biasanya diambil per $; m ( tergantung program )

+.'.1. ;AS$ED SAMPLE

Sample yang telah dicuci untuk didiskripsi


Sample dikeringkan dengan microave'oven dan dibungkus dengan sample envelope (>'- ";;-2;; gr )
Sample diambil dengan menggunakan saringan H; mesh# "2; mesh dan 2;; mesh

 Sample terakhir sebelum cabut pipa harus diambil untuk didiskripsi alaupun bukan sample regular

Pengeboran dengan umpur ater based mud*# pencucian sample dengan menggunakan air 

Pengeboran
Pengebora n dengan
dengan umpur
umpur Jatural /il 0ased mud*
mud* (saraline)#
(saraline)# pencucian
pencucian sample
sample dengan
dengan menggunaka
menggunakan n y
ypol
pol dan
saraline.
saraline. Sebe
Sebelum
lum didiskri
didiskripsi'd
psi'diker
ikeringk
ingkan
an dengan
dengan microav
microave#
e# sam!le disentri>"ge  agar sisa-sisa
sisa-sisa minyak
minyak terlepas
terlepas dari
cutting.

Pengeboran dengan umpur


umpur /il 0ased 4ud* ( Solar )# pencucian sample dengan menggunakan
menggunakan solar 

+.'.'. )N;AS$ SAMPLE

Sample basah
Sample basah ( tanpa
tanpa dicuci
dicuci ) dimasu
dimasukk
kkan
an dalam
dalam cloth
cloth bag ( >'- $;;-A;
$;;-A;;; gr ) un
untuk
tuk analis
analisaa Paleon
Paleontol
tology
ogy.. Setiap
Setiap
 pengembilan sample# sisa-sisa sample di penampungan
penampungan harus disemprot bersih. Sehingga sample yang berikutnya
berikutnya benar-
 benar sample baru.
baru.

+.'.*. GEO4$EMISTR( SAMPLE


 

Sample tanpa dicuci (unashed)# dimasukkan dalam kaleng timah ( geochemical tin). Cara pengambilan yaitu tiap ambil
sample regular# ambil pula segenggam sample tanpa dicuci dan masukkan dalam kaleng. Setelah $; m sample# kaleng
ditutup gati kaleng baru untuk $; m kedalaman berikutnya
berikutnya dst. omposisi terdiri dari ?; unashed sample# 2?  air# 2?
udara. etesi
etesi dengan larutan 0acteriacid . utu
utup
p rapat dan letakkan dengan posisi terbalik. Pengambilan sample biasanya per 
2; m atau $; m tergantung program.

+.*. 4ORE $ANDLING

Coring vertical ada 2 macam yaitu conventional core dan sleeved ( inner core barrel ) core.

4#nenti#nal 8#re
• Core langsung terjatuh secara gravitasional dari core barrel setelah dibuka core catcher ( hati-hati jangan ditahan
dengan tangan ).
• 8apat didiskrpsi secara general ( struktur mis interbedded# laminasi# single rock unit)
• 8iskripsi jenis lithology# structure# porosity# oil sho.
• Chipping tiap meter'perubahan lithology.
lithology.
• Core dipotong tiap " meter ( bila perlu )

Sleeed ,Inner 4#re Barrel- 4#re


• Core keluar masih tetap terbungkus dalam core barrel yang terbuat dari 3iber glass ( tiap core barrel panjangnya ""
 @ "2 m ). Sekali
Sekali coring dapat langsung
langsung 2 @ $ core barrel.
• Core dipotong-potong tiap meter
• 8iskripsi secara chipping tiap satu meter.

4#re $andling
• Siapkan Core 0o, sesuai dengan panjang core
• 0erikan tanda /P dan 0//4 pada ujung-ujung core bo, dan kedalamannya.
• 0erikan tanda pada Core barrel 3iberglass dengan marker merah (kanan) dan biru(kiri) dengan anak panah
kearah /P
• 0erikan kedalamannya
kedalamannya tiap m pada ujung ujung core barrel yang akan dipotong
• Chipping tiap meter kedalamanny
kedalamannya.
a.

4asukkan core barrel ke dalam core bo, sesuai interval kedalamannya dan posisi /P @ 0//4 (jangan
sampai terbalik QQQ ).

0//4 /P
 
H2; H2" H2" H22
 

 
 0  0
 
• 0ila =ecovery kurang dari ";; ## ada core yang terpotong# maka
maka yang dianggap hilang di bagian
bagian 0//4 .
misal6 Coring "2 m dari kedalaman H;; m sampai H"2 m. 1ika yang terangkat "; m# maka hasil core tersebut dari
kedalaman H;; m sampai H"; m .
• Convensional core# sebelum masuk kotak dibungkus dulu dengan plastic rap# dilapisi dengan alluminium rap
kemudian diolesi a, cair# tunngu kering# baru dimasukkan
dimasukkan dalam core bo,..
 
Side ;all 4#re
Sample side all core berbentuk tabung silinder dengan diameter >'- 2 cm panjang ? -G cm (";;)# sample sudah
dimasuk
dimasukkan
kan dalam botol-botol
botol-botol beserta
beserta kedalama
kedalamanny
nnyaa dan disatuka
disatukan
n dalam kotak oleh ireline
ireline engineer
engineer.. Core yang
mengandung minyak (oil sho ) dibungkus dengan plastic rap dan dilapisi dengan alluminium rap kemudian di olesi
a, cair# tunggu sampai kering# dimasukkan kembali dalam botol. $al yang !erl" di8atat TOTAL SAMPLING %%% 
RE4O&ERED%%% sam!le RE4O&ER(
RE4O&ER( %%%  MIS:IRE  %%%="llets ,=ila ada-.

+.+. SAMPLE DES4RIPTION


Secara umum diskripsi cutting'sample (ash sample ) dibaah microscope binokuler meliputi 6

• =ock ype
• Classi3ication
• Color 
• 7ardness

&rain SiEe
• &rain Shape
• Sorting
• 4inerals
• 4atri, pore 3illing
• Cement
• !isual
!isual Structure
• !isual Porosity 9stimation
• /il Sho
• <ossil
 

• /ther

+.. $(DRO4ARBON ANAL(SIS


ANAL(SIS

+..1 )& :L)OROS4OPE ANAL(SIS

• Oil In M"d
5mount# Color# /dor#
/dor# <luorescent
<luorescent ------ Shale Shaker and :nashed sample

• Od#r
 Jone# Poor ( slight
slight )# <air# &ood

• Oil Staining
Persentage under 4icroscope
  M; @ ";;  9,elent
  ?; @ M;  &ood
  $; @ ?;  <air 
  "; - $;  Poor 
  W ";  race

• :l"#res8en8e
Percentage under :! <luoroscope
  M; @ ";;  9,elent
  ?; @ M;  &ood
  "; - ?;  <air 
  W ";  race
 
4#l#r #> :l"#res8en8e and #il indi8ate
 
/il <luorescence 7eavy /il
  0ron
  /range @ 0ron
  /range
  &old
  Lelloish-/range
  Lello
  hitish-Lello
  &reenish-yello
  Lelloish-hi
Lelloish-hite
te ight /il
  0luish hite @light blue

S#me #> minerals sh#<s >l"#res8en8e s"8h as  6


 

8olomite Lello
Lello @ yelloish bron Pyrite purple@yellosh
purple@yell osh bron
imestone Lello
Lello @ bron Calcite orange to gold
<ossil Lello
Lello @ hite to yello 8amar'5mber hite-yello
hite-yel lo
&rease'8ope hite @ milky hite
ignite Lello-
Lello- yelloish hite

• 4"t
8escribe the phenomenon o3 oil being leached 3rom rock by solvent ( usually use Chloroethane )
 

4"t :l"#res8en8e 7eavy /il


 
0ronish orange
/range
&old
Lelloish orange
Lello
hitish Lello
&reenish hite
Lelloish hite
0luish hite ight /il

0e8e!atan Reaksi S#lent

<ast ( <lash Cut )


4oderate ( Cloudy Cut )
Slo ( Streamer Cut )
!ery Slo ( Crust cut )

• General 6"alitatie Estimate O> Oil Sh#<

5PI &ravity <luorescent Color !isual


!isual Stain

  2 - "; Jone @ 8ull 0ron 0lack 


  "; @ "H 0ron @ /range 0ron
  "H - $? &old @ Lello
Lello ight 0ron
  $? @ A? 0lue hite @ hite an
   A? hite @ Jone an - ransparent

"A".?
5PI /il X - "$".?
Sg

• TABEL STANDARD OIL S$O; DES4RIPTION


 

+..'. SOL&ENT ANAL(SIS


ANAL(SIS

5nalisa kandungan hydrocarbon pada cutting dengan reaksi kimia. Cutting kering di gerus dan dicampur dengan larutan
kimia tertentu ( Solvent ). iap jenis solvent memberikan reaksi yang berbeda terutama arna. Solvent yang digunakan yaitu
e
etrachloride
trachloride ( CClA )# 5ceton (C7Cl$)# Chlorothene ( C7$C/C7$). ( tabel solvent analysis )

+./. GAS
GA S RATIO ANAL(SIS

5nalisa gas hydrocarbon dari Chromatograph yang terbaca pada mud-log merupakan indikasi pertama dari karakteristik 
3luida dalam reservoir. 5nalisa rasio dari data-data gas tersebut memberikan in3ormasi adanya Eona-Eona yang menarik 
(Eone o3 interest ) untuk dilakukan test produksi.
produksi.

• $ydr#8ar=#n ;etness Rati# , ;h -  Gas ;etness


;etness Rati# , G;R -

;h H , 4'4*4+
4'4*4+ 4 -  414'4* 4 - ? 177

U 7. very dray &as

17. K 12. &as density increas as h increase

12. % +7 /il density increase as h increase

V +7 =esidual /il

• Balan8e Rati# ,Bh- Light t# $eay Rati# ,L$R-

Bh H ,414'-  ,4*i4+n4+4
,4*i4+n4+4 -

V 177 very dry gas


i> ;h in ga
gass !hase and Bh V ;h gas is indicated# density increase as the curve approach each other
i> ;h in Oil !hase and Bh U ;h oil is indicated# oil density increase as the curve separate.
;h V +7  Bh <ill =e m"8h less than ;h  indicating residual oil.

• 4hara8ter Rati# , 4h -  Oil 4hara8ter 6"ality ,O46-


 
4h H , i4+  n4+  4 -  4*
 

4h U 7.  The ;h and Bh Inter!retati#n #> Gas is 8#rre8t


4h V 7. The gas 8hara8ter
8hara8ter indi8ated =y the ;h and Bh rati#s is ass#8iated <ith #il , lihat 8#nt#h -

+.2 ABRE&IATIONS :OR LIT$OLOG( DES4RIPTION

  4OMMON G)L: 4OAST ABBRE&IATION


 
SP;LAAAPG STANDARDIED K 1532

LP96 Chalk# Clay#8olomi


Clay#8olomite#
te# imestone# Sand# Sandstone# C7#C#8/#S#
Shale#Siltstone S8#SS#S7#SS

C5SSI<IC5I
C5SSI<IC5I/J6boundstone#Cry
/J6boundstone#Crystalline#&rainstone#4u
stalline#&rainstone#4udstone
dstone 0dst# Kln# &rst#
4dst
  4udstone#Packstone#ackestone
4udstone#P ackstone#ackestone 4dst# Pkst# kst

C//=65mber#0lue#0u33#0lac
C//=65mber#0lu e#0u33#0lack#0ron#Cle
k#0ron#Clear#8ark#<les
ar#8ark#<lesh
h amb# bl# bu# blk#
clr#dk#3ls#

  &reen#&ray#ight#4aroon#/
&reen#&r ay#ight#4aroon#/live#/ran
live#/range#Pink
ge#Pink gn#
olv#gry# lt# mar#
or# pk 
  Purple#=ed#!a
Purple#=e d#!arigated#
rigated#hite#Lello
hite#Lello purp# rd# vgt# h#
yel.

75=8J9SS6 0rittle#Compact#Consolidated
0rittle#Compact#Consolidated#8ense#<irm#
#8ense#<irm# brit# cpct# consol#
dns# 3irm#
  <riable#7ard#4edium#Slightly
<riable#7ard#4edium#Slightly#So3t#:nconso
#So3t#:nconsolidated
lidated 3ri#hd# med# sli# s3t#
unconsol#
  4oderately#/ccasionally#!e
4oderate ly#/ccasionally#!ery#Predominantl
ry#Predominantlyy mod#occ#v# pred.

&=5IJ SI^96 !ery <ine# <ine#4edium#Coarse#&rain


<ine#4edium#Coarse#&rain v3# 3# m# crs# gr.

&=5IJ S75P965ngular#Subang
S75P965ngular#Subangular#Sub
ular#Subrounded#=oun
rounded#=ounded#
ded# ang# sbang# sbrndd#
rndd#
  ell
ell =ounded#5morph
=ounded#5morphous#0locky#Concorted
ous#0locky#Concorted l rndd# amor# blky#
contrt
  Crenulated#Crinkled#Cuttings#9lo
Crenulated#Crinkled#Cuttings#9longated#<ibrou
ngated#<ibrouss ren# crnk# ctgs#
elong# 3ibr#
  <issile#<lakey#<ragment#I
<issile#<lakey#<ragment#Irregular#ong
rregular#ong#umpy
#umpy 3is# 3lk# 3rag# irr# lg#
lmpy
  Platey#Splinterly#Striated#hic
Platey#Splinterl y#Striated#hick#hin
k#hin plty# splin# stri# thk#
thn.

S/=IJ&6 !ery
!ery ell#ell#4oderately
ell#ell#4oderat ely ell#poorl
ell#poorly#
y#very
very poorly v l# l# mod l# p#
vp
  Sorted srt
 

:S9=6 8rusey#9arthy#<rosted#&lassy#uster#Pearly
8rusey#9arthy#<rosted#&l assy#uster#Pearly dru# ea# 3ros# glas#
lstr# prly#
  =esinous#Silky#!i
=esinous# Silky#!itrous#a,y
trous#a,y rsns# slky# vit# ,y

9K:=96 &rainy#&ritty#Pitted#=ough#Silty#Smooth
&rainy#&ritty#Pitted#=ough# Silty#Smooth gr# gt# pit# rgh# slty# sm#
  Sucrosic# Sugary# e,ture suc# sug# te,.

S=:C:=96 0edded# Calcite'Pyrite <illed <racture bd# calc'pyr 3ld 3rac


  Interbedded#
Interbedd ed# aminated# !uggy intbd# lam# vug.

C949J6 !ery
!ery ell#
ell# ell#
ell# 4oderately#Poorly
4oderate ly#Poorly cemented v l# l# mod l# p cmt
  Calcite# Clay#
Clay# 7ematite# OuartE# Silica calc# cl# hem# BtE# sil.

!ISI09 P/=/SIL6 Jo# race# <air# &ood# !isible Porosity n# tr# 3r# gd# vis por 

5CC9SS/=I9S6 race# /ccasional# 5bundant#


5bundant# <oram# <ossils tr# occ# abd# 3oram#
3oss
 
Chert# &lauconite# Pyrite# Cavings Cht# glau# pyr# cvg

<:/=9SC9J6
<:/=9SC9 J6 0ron# /range# Lello#hite#!iolet#0right
Lello#hite#!iolet#0right brn# or# yel# h#

8ull# 4ineral# Scattered# Streaky#<luorescent


Streaky#<luorescent vi# brt#
dull# min# scat# strk#
3luor.

C: 6 Crush# <ast# Instant# Jone# =ing# slo crsh#3ast#inst#nm


ring# slo
 
Streaming strmg

050 ! 9 C/J=/

?." 9 IC 

ell kick adalah suatu kejadian dimana cairan 3ormasi masuk ke lobang bor. 1ika ell kick

tidak segera ditangani secara benar akan mengakibatkan semburan liar ( blo out )

?.".". S9050-S9050 9=158IJL5 9 IC 


 

". umpur pemboran terlalu ringan


8alam hal ini tekanan hidrostatis lumpur lebuh kecil dengan dari tekanan 3ormasi.

2. Sabing e33ect
e
eradi
radi e3ek penyedotan ( piston e33ect ) pada aktu cabut pipa'pahat. 7al tersebut dik
dikarenakan
arenakan
lumpur terlalu kental# gel streng terlalu tinggi atau pencabutan terlalu cepat.

$. 7ilang umpur 
7ilang lumpur dakalanya erlalu esar ( bahkan loss total ' tak ada aliran balik ). Sehingga
 permukaan lumpur
lumpur dalam lobang
lobang bor turun yang
yang selanjutnya
selanjutnya mengakibatkan tekanan
tekanan hidrostatis
lumpur turun menjadi
menjadi lebih kecil dari tekanan 3ormasi. 7ilang l ump
umpur
ur yang besar kemugkinan
kemugkinan
diakibatkan oleh porositas 3ormasi yang besar# 3ormasi bergua ( cavernous) atau retakan retakan
yang lebar pada 3ormasi.

A. 5bnormal Pressure.
<ormasi bertekanan tinggi sehingga tekanan 3ormasi melebihi tekanan hidrostatis lumpur.
lumpur.

?.".2. &9155 9=158IJL5 9 IC 

Pada umumnya
umumnya ell kick terjadi selalu diikuti dengan gejala-ge
gejala-gejala
jala kenampakan di permukaan

atau tampak
gejala pada
tampak peralatan kontrol. &ejala tersebut dapat terjadi satu persatu atau beberapa
bersamaan.

". ecepatan laju pemboran ( =/P )


ecepatan laju pemboran dapat tiba-tiba naik'cepat
naik'cepat ( drilling break ). 7al ini terjadi bila bor
menembus 3ormasi
3ormasi lunak. api
api dapat juga
juga karena 3ormasi porous bertekanan tinggi.
tinggi. Sehingga
tekanan 3ormasilebih tinggi
tinggi dari takanan hidrostatis lumpur.
lumpur. 4engakibatk
4engakibatkan an cairan 3ormasi
masuk lobang bor.

2. 7ilang umpur ( loss circulation )


7ilang lumpur dakalanya erlalu esar ( bahkan loss total ' tak ada aliran balik ). Sehingga
 permukaan lumpur
lumpur dalam lobang
lobang bor turun yang
yang selanjutnya
selanjutnya mengakibatkan tekanan
tekanan hidrostatis
lumpur turun menjadi lebih kecil dari tekanan
tekanan 3ormasi. Sehingga hilang
hilang lumpur
lumpur yang besar dapat
dikategorikan sebagai salah satu gejala ell kick. ala
alaupun
upun tidak setiap hilang lumpur
di menyebabkanell kick.

$. &as Cut 4ud


5danya gas yang terjebak dalam lumpur yand dapat menyebabkan
menyebabkan penurunan densitas lumpur.
 7al ini menandakan
menandakan adanya gas kick .

A. ater Cut 4ud.


5danya in3lu, 3luida 3ormasi berupa air asin ke dalam lobang bor. 7al ini dapat ditandai dengan
kenaikan kandungan ion Chlor dalam lumpur.

?. 5liran balik 
e
erjadi
rjadi aliran balik ( 3loing ) alaupun pompa dalam keadaan berhenti
 

G. !olume lumpur pada saat Cabur 4asuk pahat


Perhitungan volume lumpur pada aktu cabut masuk pahat# menunjukkan gejala gain.

?.2. IIJ& 9

1ika terjadi kick# maka akan segera tutup sumur ( shut In ell
ell ) pengamatan SI8P dan SICP
SICP
serta menyiapkan kill sheet untuk pencatatan data-data killing ell .Pembacaan SI8P tidak dapat
dilakukan bila pada pipa bor ada katup balik atau 3loat sub. 4aka pembacaan dapat dilakukan
dengan cara 6

". Pompakan sedikit lumpur dalam pipa bor# dengan harapan tekanan lumpur dapat membuka
membuka
3loat valve#Choke dibuka sedikit. Pada saaat 3loat valve terbuka akan ada lonjakan tekanan pada
standpipe mani3old ( stand pipe press )yang sama dengan SI8P

2. pemompaan singkat dengan kondisi


kondisi tekanan pada casing constan ( SICP)# dan kecepatan
 pompa sama pada
pada saat dilakukan
dilakukan SP= ( Slo Pump
Pump =ate )
4aka SPP X Press SP= > SI8P

  SI8P X SPP > Press SP= 

I S799

9 6
/C 6
& 6

/riginal 4ud eight ------------------------------------------------------- ppg

4easure depth ------------------------------------------------------------


------------------------------ --------------------------------
-- 3t
!8 ---------------------------------------------------------------------------- 3t
ill =ate press (SP= pump Z")---------------------psi
Z")---------------------psi Y----------------------- SP4
ill =ate press (SP= pump Z2)---------------------psi
Z2)---------------------psi Y----------------------- SP4
ill =ate press (SP= pump Z$)---------------------psi
Z$)---------------------psi Y----------------------- SP4

ick 8ata
SI8PP -------------------------------------------------------------
------------------------------ ---------------------------------------
-------- psi
SICP -------------------------------------------------------------
------------------------------ -----------------------------------------
---------- psi
Pit &ain -------------------------------------------------------------
------------------------------ ------------------------------------
----- bbls
 
8rill String !olume
8P capacity
capacity X -----------------------bbls'3t , ---------------------length 8P 8P 3t X -------------------- bbls
78/ cap X bbls'3t , --------------------length 78P X ------------------ bbls
8C cap X ------------------------bbls , -----------------------length 8C X ------------------ bbbls
bls

o
otal
tal 8rill string volume -------------------------------------------------------------
------------------------------ -------------------------------------------------------
------------------------ bbls

5nnulus !olume
!olume
 

8C -- /7 capacity ----------------------- bbls'3t , ength X --------------------------0bls


778P -- /7/7 capacity
capacity ------------------bbls'3t , ength X -------------------------- 0bls
8P -- /7 capacity --------------------------bbls'3t , ength X ---------------------------0bls
8P -- CS& capacity --------------------------bbls'3t , ength X ---------------------------0bls

o
otal
tal 5nnulus
5nnulus volume --------------------------------------------------------------
------------------------------- -----------------------------------------------0bls
----------------0bls
total 5nnulus
5nnulus open hole volume
volume --------------------------------------------------------------
------------------------------- -----------------------------------------------0bls
----------------0bls

Pump 8ata
Pump out put Z" ---------------------bbls'stroke Y ------------------ e33iciency
Pump out put Z2 ---------------------bbls'stroke Y ------------------ e33iciency
Pump out put Z$ ---------------------bbls'stroke
---------------------bbls'stroke Y ------------------ e33iciency

Sur3ace to bit Stroke


8rill string volume -----------------bbls -6- pump out put -------------bbls'strk
------------- bbls'strk X ---------------------- Stroke

0it to Sur3ace Stroke


5nnulus volume
volume -----------------bbls -6- pump out put
put --------------bbls'strk X ---------------------- Stroke

0it to Casing shoe


o
ott 5nn open hole ---------------bbls -6- pump out put ----------------bbls'strk X ------------------Stroke

4a,imun 5lloable 4ud eight <rom /


eak /33 est
est -----------------------------------psi#
----------------------------- ------psi# 4ud eight
eight used
used ------------------------ppg
  Casing point Y ---------------------------------------------3t
----------------------------- ----------------3t (!8)
 
4a, alloable
alloable 4 X ( / press ----psi -6- ;.;?2 -6- Csg shoe set ----3t !8 ) > 4 used ---ppg

4a,imun 5lloable
5lloable Shut In Casing pressure

4a, alloable
alloable SICP (psi) X (4a, alloable
alloable 4 - 4 used
used drill ) , ;.;?2
;.;?2 , csg sheo 3t
!8

ill 4ud eight ( 4 )

( SI8P ---------------psi -6- ;.;?2 -6- 8epth !8 --------3t ) > /4 ---------ppg X -----------ppg

Inicial Circulating Pressure ( ICP )

SI8P ------------------psi > SP= ------------------psi X ------------------------ psi


 
<inal Circulating Pressure ( <CP )

(4 ----------------ppg , =P ------------------psi ) -6- /4 --------------ppg X ---------------------psi

:sed to Calculate Press drop versus Stroke as I 4:8 is pumped to the 0I.
here is 2 ays this can be done 6
 

<IK98 S=/9 IJ9=!5


IJ9=!5 /= <IK98 P=9SS:=9 IJ9=!5
IJ9=!5

<i,ed Stroke Interval

Psi drop per stroke X ( ICP -------psi - <CP --------psi ) -6- sur3ace to bit stroke X -------psi'strk 

Psi drop'";;
drop'";; stroke X Psi drop 'stroke , ";; ------------------------psi'";;strk 

<i,ed Pressure Interval

Stroke per
per ps
psii drop X Sur3ace
Sur3ace to bit ------------stroke
------------stroke -6- ( IICP--------psi
CP--------psi - <CP---------psi )

Strokes'?; psi drop


drop X Stroke'psi
Stroke'psi drop , ?;

rip 4argin
5ppro,imate 4ug eight value to be added a3ter illing a ick 

rip 4argin 6 Lp , ;.;H? ' ( 8h - 8p ) Lp 6 Leld Point


8h 6 8ia 7ole ( inch)

8p 6 8ia Pipe ( inch)

Contoh 6

/riginal 4 6 M.G ppg


Lp 6 "; lb'";;sB in
8epth 6 ";?2? 3t Pump out put ;."$G bbls'strk  
SP= Y ?; SP4 6 ";;; psi / ' M.;; ppg ""$; psi
SP= Y $; SP4 G;; psi Casing Shoe at A;;; 3t
8=I S=IJ& 9B 4 "A.A$$ ppg
8P ?` capacity ;.;"++G bls'3t IC 855
78P ?` capacity ;.;;HH$ bbls'3t SI8P AH; psi
ength 78P ?` 2A; 3t SICP G;; psi
8C H` capasity ;.;;H+ bbls'3t Pit !ol &ain $? bbls
ength 8CH` $G; 3t !8 ";;;; 3t
5JJ::S
hole siEe "2.2? inch
8C - /7 capacity ;.;H$G bbls'3t
8P'78P - /7 cap ;."2"? bbls'3t
8P - CS& ca
capacity ;."$;$ bbls'3t

Calculation
8rill string !olume
8P !olume X ;.;"++G bbls'3t , MM2? 3t X "+G.2GH bbls
78P !ol X ;.;;HH$ bbls'3 , 2A; 3t X 2.""M2 bbls
 

8C !ol X ;.;;H+ bbls'3t , $G; 3t X $."$2 bbls


otal drill string volume "H".?"M2

5nnulus !olume
!olume
8C -- /7 X ;.;H$
;.;H$G
G bbls'3
bbls'3tt , $G; 3t X $;
$;.;M
.;MG
G bbls
bbls
8P -- /7 X ;."2"? bbls'3t , G"G? X +AM.;A+? bbls

8P--- CS&
8P- CS& X ;.
;."$
"$;$
;$ bb
bbls
ls'3
'3tt , A;
A;;;
;; 3t X ?2
?2".
".2
2 bb
bbls
ls

otal 5nnulus volume "$;;.$A$? bbls

Stroke sur3ace to bit X "H".? -6- ;."$G X "$$A.+ Stroke

0it to Casg stroke X ++M."? -6- ;."$G X ?+2M.;AA""H Stroke

0it to Sur3ace stroke X "$;;.$A -6- ;."$G X M?G".$AM2G? Stroke

ill 4 X(AH; psi -6- ;.;?2 -6- ";;;; 3t ) > M.G X ";.? ppg

Inicial Circ Press (ICP)X AH; psi > ";;; psi X "AH; psi

<inal Circ Press (<CP)X ";.? ' M.G , ";;; X ";MA psi

Calculate Pressure 8rop !ersus Stroke

<i,ed Stroke <i,ed Pressure

X ("AH; psi - ";MA psi ) ' "$$? X ;.2HM X "$$? ' ("AH;-";MA) X $.AG stroke'psi drop

mis6 tiap ";; stroke mis tiap ?; psi drop


 jadi ;.2HM , ";; X 2H.M psi
psi drop jadi $.AG , ?; psi X "+$ stroke

 penurunan 2H.M
2H.M psi per ";; stroke

Stroke Press Stroke Press

; "AH; W----- ICP ; "AH; W---- ICP


";; "A?" "+$ "A$;
2;; "A22 $AG "$H;
$;; "$M$ ?"M "$$;
 

A;; "$GA GM2 "2H;


?;; "$$? HG? "2$;
G;; "$;G ";$H ""H;
+;; "2++ "2"" ""$;
H;; "2AH "$$? ";MA W---- <CP
M;; "2"M
";;; ""M; rip 4argin
"";; ""G"
"2;; ""$2 4 X "; , ;.;H? ' ( "2.2? - ? ) X ;.""+ ppg
"$;; "";$
"$$? ";MA W----- <CP
 

4a, 5lloable
5lloable SICP X ( "A.A$ ppg - M.G ) , ;.;?2 , A;;; 3t
  X ";;A psi

 ?.$ IC 5J5LSIS

<ormation Pressure (<P) pada kondisi Shut In ell dan ick 

<P psi X SI8P --- psi > ( 4 --- ppg , ;.;?2 , 8epth
8epth --- 3t !8)

Contoh 6 Shut In
In 8rill Pipe X ?;; psi
4 in drill pipe X M.G ppg
 7ole 8epth X ";;;; 3t !8

<P X ?;; psi > ( M.G , ;.;?2 , ";;;; 3t )


  X ?;; > AMM2 psi
  X ?AM2 psi

0ottom 7ole Pressure (07P) pada kondisi Shut In ell


ell dan ick 

<P psi X SI8P ----- psi > ( 4 --- ppg , ;.;?2 , 8epth
8epth --- 3t !8)
( sama dengan <ormation pressure )

inggi In3lu, ( &ain )

inggii In3lu, 3t X Pit gain


ingg gain -- bbls -6- annular capacity --- bbls'3t
bbls'3t

Contoh sesuai di atas6 pit gain X $? bbls


8C -- /7 X ;.;H$G bbls'3t , $G; 3t X $;.;M bbls
in3lu, $;.;M bbls mengisi ann 8C-/7 setinggi $G; 3t
 

Sisa in3lu, $? - $;.;M X A.M" bbls mengisi ann 7-/7

inngi sisa in3lu, di ann 7-/7


7-/7 X A.M" bbls -6- ;."2"? bbls'3t X A;.A 3t

otal tinggi kolom in3lu, X $G; 3t > A;.A 3t X $GA.A 3t

9stimasi ipe In3lu,

  ( SICP psi - SI8P psi )


In3lu, eight ( ppg ) X 4 ppg - ( )
  ( tinggi in3lu, --3t , ;.;?2 )

1ika in3lu, eight " -- $ ppg X gas kick  


A -- G ppg X oil kick atau kombinasi dng gas
+ -- M pp
ppg X Salt ater kick  

dari kasus di atas#


G;; psi - AH; psi
in3lu, eight X M.G - ( )

  $GA.A , ;.?2
X M.G - ;.G$

X H.M+ ppg ( in3lu, is probably


probably salt ater
ater )

7ydraostatic Press ( 7P ) 8ecrease Cause by &as Cut 4ud

4etode Z"
";; , ( 4 un cut mud ppg - 4 gas cut mud ppg )
7P decrease X
4 gas cut mud ppg

contoh
contoh 6 4 uncut
uncut mud
mud X "".
"".2
2 ppg
ppg
4 gas cut mud X M." ppg

7P decrease
decrease X ";; , ( "".2
"".2 - M."
M." ) -6- M."

X 2$ psi

4etode Z2 6
 

7P decrease X ( 4ud
4ud press grad psi'3t -6- 5nn vol cap bbls'3t ) , pit gain bbls

contoh 6 4 X M.G ppg


ppg --- press gradien X M.G , ;.;?2 X ;.? psi'3t

5nn vol cap 8C H` - /7 "2.2?` X ;.;H$G bbls'3t

Pit gain X $? bbls

7P decrease X ;.? psi'3t -6- ;.;H$G bbls'3t


bbls'3t ) , $$ bbls
  X ?.M psi'bbls , $$ bbls
  X "MA psi
 

BAB &I. DRILLING PROBLEM

Secara garis besar ada empat macam. etapi


etapi dalam hal ini 5kan
5kan dibahas enam macam problem pemboran# A
 point pertama merupakan problem yang
yang sering terjadi selama pemboran.

". Problem ell Control yang berhubungan dengan kick'blo out#


2. oss sirkulasi
$. Stuck pipe
A. Shale Problem
?. 0enda asing 1atuh
G. 5liran Plastis batuan
+. 72S problem

/.1. PROBLEM ;ELL 4ONTROL

Problem ell control sangan erat hubungannya dengan tekanan 3ormasi yang melebihi normal ( abnormal)
8imana tekanannya lebih besar dari kolom 3luida 3ormasi pada umumnya# yang biasanya diambil air asin. 7al
tersebut
tersebut karena
karena pambentuka
pambentukan
n 'pengendap
'pengendapan
an sediment
sediment pada umumnya terjadi
terjadi di lingkungan
lingkungan laut. Pementaua
Pementauann
dan perhitu
perhitung
ngan
an tekana
tekanan
n abnorm
abnormalal akan
akan memban
membantu
tu dalam
dalam menent
menentuka
ukann berat
berat umpu
umpurr ya
yang
ng sesuai
sesuai untuk 
untuk 
mengontrol lubang sumur dan mencegah terjadinya blo out.
 

^ona tekanan tinggi terdapat pada banyak batuan sediment. Sedimentasi yang cepat mengakibatkan kandungan
air dalam sediment tidak sempat keluar. Sejak batuan terbentuk dan tekanan beban bertambah# maka akan
menambah kontak antara butiran. 8an sejak batuan tidak mampu dikompaksi serta makin bertambah luas
kontak karena air tidak mampu dikeluarkan# sehingga air juga menanggung tekanan over burden di atas beban
normal. 5pabila ini terjadi maka tekanan 3luida 3ormasi akan sangat tinggi .

 0anyak eknik untuk mamantau dan menghitung tekanan tinggi.


t inggi. 0eberapa diantaranya tertera pada table
. 4etoda yang terpenting untuk mengontrol lobang br adalah metoda yang dipakai saat pemboran
 berlangsung.

/.1.1. PARAMETER TE0ANAN TINGGI

1. orelasi og istrik 


0ila terdapat data sumur acuan berjarak " mil atau kurang# dan tidak dijumpai patahan# maka cara ini
dianggap yang terbaik dan teryakin
'. ecepatan Pemboran (=/P)
variable lain konstan# kenaikan kecepatan
kecepatan laju bor ( =/P ) ?; @ ";; #
menunjukkan adanya
kenaikan tekanan 3ormasi ( dengan menggunakan treecone bit )
+. 0erat 1enis Shale ( Shale 8ensity )
 urunnya berat jenis shale ;.;? @ ;." gr'cc dari garis normal menunjukkan kenaikan tekanan 3ormasi.
. andunga gas pada umpur menunjukkan kenaikan tek 3ormasi.
0eberap kenaikan yang terjadi mengikuti 6

a. 0ackground &as
dua atau beberapa kalinya kenaikan background gas .
  b. Connection &as
  ? (lima) kali sampai "; (sepuluh) kali dari normal background gas
c. rip &as
  lebih dari ? kali kandungan gas sebelumnya

 
/. Chloride
Chloride harus diamati pda saat masuk dan keluarnya dari lobang bor. Pada kenaikan yang mencolok 
( ";; @ $;; ppm ) menunjukan gejala kenaikan tek 3ormasi.
 
2. emperatur 
  enaikan gradient temperature ( deg<'";; 3t) apabila mendekati tek tinggi.
Secara teoritis
 perubahan temperartur 3lo line dipakai sebagai
sebagai pelengkap pada pemboran
3ormasi pada
tekanan tinggi. alaupn
alaupn demikian hal ini sangat sulit untuk diamati karena
 banyaknya
variable yang berpengaruh .
 

 
3. 8cR9,ponent
Plot 8CR9,ponent pada gra3ik semilog dapat menunjukkan perubahan tekanan 3ormasi sesuai dengan
arah trend pengeplotan.
 

abel
e
echniBues
chniBues 5vailable to Predict# 8etect and 9valuate /ver Pressure

S#"r8e Data Press"re Indi8at#r Time #> Re8#rding

  &eophysical - Seismic (<ormation velocity) Prior to spudding ell


  4ethods - &ravity
S#"r8e Data Press"re Indi8at#r Time #> Re8#rding
- 4agnetic
  - 9lectrical prospecting method
 
8rilling - 8rilling rate hile 8rilling ( no delay
Parameter - 8cR9,ponent time )
   -- 8rilling
8rilling rate eBuation
porosity (=/PJ)
and <orm
- Press log
  - ogging hile drilling
  - orBue and drag

  4ud Parameter - &as Cut mud hile drilling (delayed


  - <lo line 4ud eight ' temp by the time reBuired 3or 
  - Pressure kick mud return )
  - Chloride ion#resistivity
  - Pit level 'total pit volume
  - 7ole 3ill up
  - 4ud 3lo rate

  Shale Cutting -0ulk density'shale density hile drilling (delayed


- !olume#
olume# shape and siEe by the time reBuired 3or 
  4ud return )

 
ell
ell ogging -9lectrical survey 6 resistivity 53ter drilling
  - Conductiv
Conductivity#
ity# Shale 3ormation
  - <actor#
<actor#salinity
salinity variation
  - Interval transit time
  - 0ulk density
  - 7ydrogen inde,
  - hermal Jeutron capture cross
  Cross section
  - Juclear magnetic resonance
  - 8on hole gravity data
 

 
8irect Pressure - Pressure bombs hen ell is tested or
4easuring device - 8rill Steam est Completion.
  - ire ine <ormation est

4etode Penanggulangan ell ick %..lihat 0ab !.

/.'. $ILANG SIR0)LASI


SIR0)LASI , LOSS 4IR4)LA
4IR4)LATION
TION -

7ilang Sirkulasi ( oss circulation ) adalah hilangnya


hilangnya sebagian atau semua lumpur yang mengalir dalam
sirkulasinya da masuk 3ormasi. 8alam hal ini ada 2 macam yaitu

". Partial
Partial oss adalah
adalah hilang
hilangnya
nya sebagian
sebagian umpur
umpur saat
saat sirkulasi#
sirkulasi# masih
masih ada aliran
aliran umpur
umpur yang
yang keluar
keluar
3lo line.
2. otal
otal oss
oss adalah hlang
hlangnya
nya semua
semua umpur
umpur saat sirkula
sirkulasi
si masuk
masuk ke 3ormasi#
3ormasi# tidak
tidak ada aliran
aliran umpur
umpur
keluar 3lo line saat sirkulasi.

/.'.1. ANALISA PEN(EBAB $ILANG SIR0)LASI

7ilang sirkulasi dapat dideteksi dengan6

". 4engamati ketinggian umpur di pit ( pit level) secara periodik


2. 4engamati
4engamati aliran umpur di 3lo line ( 3lo out sensor )
$. Penurunan
Penurunan tekanan pompa
pompa (SPP)

etika terjadi hilang sirkulasi (oss)# kurangi rate pemompaan dan tentukan kedalaman Eona loss dan jenis nya.

1enis Eona loss adalah6

". <o
<orm
rmasasii denga
dengan
n Perme
Permeababili
ilita
tass besa
besar 

Pada batupasir lose# gravels dan carbonat dapat memiliki permeabilitas besar ( lebih dari "; darcy).
!ugular
!ug ular limestone juga potensi untuk terjadi loss.
2. =eka
=ekah h ala
alami
mi da
dan
n re
reka
kah
h bua
buata
tann
  dapat terjadi pada batuan apa saja# dengan arah horiEontal maupun
vertical.
$. ^ona ge geroong
0iasanya ditemukan pada libestone (batugamping) dapat diketahui ketika rangkaian turun beberapa
3eet ' inch dari Eona loss.
0ahan untuk 5ntisipasi ehilangan Sirkulasi

". 4ica
4ica 3i
3ine
ne ' med
mediu ium
m ' co
coar
arse
se
2. ik seal
$. Jut
Jut Plu
Plugg 3in
3inee ' medi
medium
um ' coa
coars
rsee
 

A. 4ud 3iber  
?. 0arac
racarb ( Ca
CaC/$)

:ntuk Eona loss yang merupakan Eona prospek# penanggulangan loss dengan bahan natural ( natural C4 ) mis
6 nut 3iber# CaC/$ ( untuk litologi batugamping )

/.'.'. PENANGANAN  PERA;ATAN $ILANG SIR0)LASI

Penanganan ' peraatan kehilangan sirkulasi memerlukan analisa jenis loss sehingga metode yang sesuai dapat
ditrapkan. Sering rekah buatan tidak terjadi di daerah dangkal# tetapi pada 3ormasi yang lunak dapat terjadi
rekah ketika berat umpur dinaikkan. 1enis Eona loss dapat ditentukan dari lithology ( master log ) atau dari log
ireline.

". =9/49J85SI :4:4


 
urangi berat umpur dengan memperhatikan tekanan 3ormasi

Perlakuan si3at umpur dengan menurunkan tekanan surge dengan Lp dan &el strength dan 9C8

dengan menurunkan SP4 pemompaan


1ika loss sensitive dengan overbalance# jangan menyumbat rangkaian pipa dengan sumbat yang berat

( pump slug dengan Sg yang tidak terlalu berat ) sebelum trip.


4eminimalkan tekanan surge saat masuk rangkaian dengan mengurangi running speed*

4inimalkan jumlah drill collar dan stabiliEer setelah bit dijalankan# naikkan ukuran pahat jet untuk

disesuikan dengan C4 coarse.


1angan cabut rangkaian dari lobang jika tinggi annulus jauh dari pandangan. &unakan C4 untuk

mengembalikannya.

2. C4 PIS

Pedoman ini telah disiapkan untuk meminimalkan timbulnya kehilangan sirkulasi dan penanganan terhadap
rembesan dari 2? hingga ?; bls per jam.

• etika menggunakan pil C4 harus diletakkan di daerah Eona loss# pipa pemboran ditarik diatas
 pil dan srkulasikan secara perlahan dengan
dengan menggunakan air atau  umpur
umpur aal.
• 1ika loss disebabkan pack o33 # P//7 di atas pack o33 atau jika diperlukan sampai ke sh
shoe#
oe#
lakukan kembali sirkulasi# bersihkan dari baah dan lanjutkan pemboran. 1ika terjadi loss lagi#
tempatkan C4 pil sebelum P//7 hingga ke shoe. 1ika tidak dapat di sirkulasi# tutup hidrill
tekan.
• Sebelum dilakukan pemboran di atas Eona loss# ";; bbls pil terdiri A; @ G; ppb campuran dari
 beberapa jenis dan kelas C4
C4 di lokasi# harus disiapkan mulai dari umpur
umpur yang sedang dipakai
dan siap untuk digunakan.
 

• :ntuk loss yang besar dipertimbangkan untuk menggunakan silica gel atau penyumbatan dengan
semen ( magnaplus cement semacam gel )

$. &:J PIS

• &unk pill disiapkan sebanyak $;; ppb bentonita dalam minyak diesel# umumnya menggunakan jet
 pencampur pada unit penyemenan.
penyemenan. 8engan pengaturan jarak sebany
sebanyak
ak ? bbls sebelum dan sesudah
 pill# dipompakan sampai bentonite'minyak
bentonite'minyak tercampur di pahat# kemudian 3luida berbasis u
umpur'air
mpur'air
dipompakan ke dalam annulus sehingga terjadi pencampuran yang sangat kental dan dapat menutup
 pori.
• &unk pill harus digunakan secara hati-hati# karena dapat terjadi pengendapan dari campuran selama
di rangkaian pipa jika terjadi kontaminasi air pada
pada saat pencampuran. aktu
aktu persiapan
persiapan harus
dipertimbangkan karena kebutuhan untuk pembilasan peralatan pencampur dan rangkaian dengan
diesel
• :mumnya gunk pill sebanyak $;-?; barrels disiapkan dan digunakan hanya bila cara lain telah
gagal. !ariasi
!ariasi dari gunk adalah semen'bentinote'diesel yang digunakan sebagai langkah akhir.
 
A. S/8I:4 SIIC59
Pill Sodium Silicate disiapkan dan dipompakan
• di pompakan dengan urutan sebagai berikut
  -. ?; bbls "; calcium chloride brine
  -. ? bbls <resh ater 
ater 
  -. ?; bbls Sodium Silicate
  -. ? bbls <resh ater 
ater 
1umlah tepatnya dapat bervariasi # bagaimanapun# pill dalam jumlah yang lebih besar mempunyai

kemungkinan lebih banyak berhasil.


etika calcium chloride brine dan Sodium silicate bercampur dalam Eona loss# brine memicu reaksi

dimana sodium silicate menjadi keras sehingga menjadi penyumbat.



1ika loss terlalu besar# ini bias menghambat pencampuran tersebut sehingga tidak e3ekti3 
• akukan cement plug

/.'.*. PENAGG)LANGAN LOSS

1ika terjadi hilang


hilang sirkulasi (loss circulation)#
circulation)# cara mengatasi
mengatasi 6

• Stop bor# angkat kelly sampai tool joint di atas rotary table# llakukan
akukan penamatan sumur
 

5mati penurunan cairan di annulus hitung rate hilang umpur.


• 0ila rate hilang umpur (loss) kecil @ kurang dari 2;; l'min
-. ambahkan
ambahkan C4 ke dalam system dengan konsentrasi cukup dibarengi
 penyrynan Sg
umpur sampai batas yang direkomendasikan.
-. anjut bor dengan C4 tetap di dalam system# umpur keluar jangan
meleati screen
• 1ika rate hilang umpur
umpur (loos) besar -- bebih dari 2;; l'min
-. Pompakan C4 ukuran coarse ( rekomendasi dari 88 engineer'48 engineer jika
directional drill ) tempatkan sampai mengcover Eona loss beberapa m
-. Cabut rangkaian sampai shoe ( umpur dalam lobang dijaga selalu penuh )
-. 8iamkan dan amati level cairan umpur di annulus.
-. 1ika masih ada loss# ulangi langkah-langkah di atas.
-. 4asuk rangkaian kembali dan coba sirkulasi dengan SP4 rendah# jika tak ada loss#
 pelan secara bertahap SP4 ditambah
ditambah

Catatan6
 7ati-hati terhadap daerah bertekanan ( pengisian lobang harus terus-menerus )# jika tidak ada jalan lain#
lakukan penyemanan
penyemanan sumbat leat pahat. 1ika level umpur
umpur dalam annulus
annulus masih bias diimbangi dengan
dengan
 pengisian umpur#
umpur# Cabut pipa sampai permukaan
permukaan ganti rangk. open ended da
dann lakukan penyemenan sumbasumbatt
(cement plug ).

/.'.+. PROSED)R PENANGANAN BDO  BDO4  BDO'4 PL)G


• 0lind drill bila tidak ada Eona bertekanan tinggi dan merupakan trayek tterakhir.
erakhir.
• Pre job sa3ety meeting
• :1i tekan saluran permukaan
permukaan sampai ";;; psi diatas tekanan kerja pemompaan
pemompaan
• Pompakan ? bbls 8iesel /il pendahuluan# untuk sumur dalam gunakan "; bls diesel oil
• 5duk dan pompakan bubur 08/ ' 08/C ' 08/2C
• Pompakan ? bbls 8iesel /il belakang
• 8orong dengan umpur
• 1ika pada saat pendorongan (displace ) tidak ada aliran balik# maka secara terus menerus
 ppompakan umpur
umpur melalui annulus# agar annulus tetap terisi oleh umpur (unruk menjaga
tekanan hidrostatis di annulus)
• Pada saat diesel oil pendahuluan mencapai ujung baah 8rill pipe# utup 0/P dan pompakan
umpur dengan laju alir "'$ dari laju alir pendorongan.
pendorongan.
• Sumbat 08/'08/C'08/2C didorong hingga H meter di baah 8P
• 0uang tekanan dan cabut rangkaian pipa penyemenan
• 4ulai sirkulasi dan amati kolom cairan.

Catatan 6
• 08/ ( campuran " sak bentonita > 8iesel /il )# SgX".?
• 08/C ( campuran " sak bentonite > " sak semen > 8iesel /il )# Sg X ".?
 

• 08/2C ( campuran " sak bentonite > 2 sak semen > 8iesel /il )# Sg X ".?

  Pelaksanaan harus hati-hati agar 08/ todak kontak dengan air selama proses pemompaan.

/.*. PIPA TEREPIT , ST)40 PIPE -

4eskipun ada lebih dari 2; macam


macam penyebab terjepitnya rangkaian pipa# tetap
tetapii hanya ada $ ( tiga) mekanisme
yang menyebabkan gaya mekanik untuk menjepit rangkaian pipa. etiga mekanisme tersebut adalah pack-o33 '
 bridge # 8i33erential <orce dan ellbore &eometry.
&eometry.

Problem terjepitnya pipa yang umum terjadi dari ketiga mekanisme tersebut diatas dapat dibagi atas 6

". 8i
8i33
33er
eren
enti
tial
al Pip
Pipee Stic
Sticki
king
ng
2. ey Seating
$. Sloughing
ing Sh
Shale
A. 0end
0endaa asin
asingg 1atu
1atuh
h ke dala
dalam
m loba
lobang
ng bor 
bor 
?. 5lir
5liraan Pla
Plastic
stic 0at
0atua
uann

/.*.1. DI::ERENTIAL STI40ING

8i33erential pipa sticking adalah kejadian menempelnya rangkaian pipa pada salah satu sisi dinding lobang. 7al
tersebut disebabkan adanya perbedaan antara tekanan lum\pur dan tekanan
t ekanan 3ormasi yang permeable. Indikasi
erjadinya
erjadinya di33erential pipa sticking ditandai dengan tidak dapatnya rangkaian diputar dan digerakkan# tetapi
sirkulasi masih dapat dilakukan normal.

1. PENANGANAN

• Setelah diketahui gejala terjadinya di33erential sticking# segera pasang elly atau top drive. 0ila 075
dipasang jar# lakukan 15= 8/J. akukan torsi kanan pada saat menurunkan rangkaian atau jar
don.
• akukan ork
ork on pipe sambil sirkulasi

0ila pada point " dan 2 tidak berhasil# tentukan titik jepit dengan menggunakan rumus pada hal .
• 0ila menggunakan umpur
umpur 04# rendam rangkaian
rangkaian dengan 3reepipe agent pada daerah
daerah jepitan untuk 
menghancurkan mud cake# sehingga mengurang luas kontak pipa dengan dinding. ama perendaman
tergantung product yang digunakan
• Setelah pipa bebas# lakukan sirkulasi untuk membuang sisa pree pipe agent yang terdapat dalam
lobang. :sahakan rangkaian tetap bergerak dan berputar. akukan reaming dan back reaming sekitar
daerah permeable.

'. TINDA0AN PEN4EGA$AN


 

• &unakan umpur dengan 3iltrate loss yang kecil# sehingga mud cake lebih tipis
• &unakan Sg umpur dengan minimal sa3e overbalance# sehingga memperkecil perbedaan tekanan
hidrostatik dengan tekanan 3ormasi dalam lobang.
• :sahakan rangkaian tidak terlalu lama diam saat koneksi
koneksi # survey atau jika ada kerusakan
kerusakan pompa ' rig
eBuipment. Putar rangkaian pelan-pelan atau turun naik rangkaian.
rangkaian.
• &unakan lebih sedikit 8C dan memperbanyak rangkaian 78P78P.. 0ila 8C tidak dapat digantikan#
 pakai 8C spiral .
• 1ika memungkinkan isolasi daerah depleted dengan selubung ( casing ).

/.*.'. 0E( SEATING

ey seating adalah proses terjadinya alur pada salah satu sisi lobang bor akibat selalu menempelnya rangkaian
( side loading ) pada dinding sumur. ey seating umumnya disebabkan oleg dogleg# kick o33 point# perubahan
sudut kemiringan dan arah. 5lur ini berukuran sama dengan diameter pipa dan jika semakin dalam# dapat
mengakibatkan pipa terjepit pada tool joint
j oint atau stabiliEer.
ey set sticking umumnya terjadi saat cabut rangkaian pipa# yang ditunjukkan dengan adanya over pull* tetapi
sirkulasi tetap normal dan pipa masih dapat diputar.

1. PENANGANAN
 
• 0ila terjadi gejala over pull lebih dari "? on#
on# hentikan pe
pencabutan
ncabutan pipa # dan turunkan kembali
rangkaian pipa.
• 0ila rangkaian tidak terjepit dan dapat diturunkan# lakukan
  -. Pasang elly ' top drive
  -. 0reak srkulasi dan angkat rangkaian pelan-pelan sasmpai daerah key
seat.
  -. 0eri tarikan ' over pull ?;;; psi
  -. Pasang slip dan putar sambil angkat rangkaian secara perlahan untuk
meleatkan 075
melalui bagian diameter lubang yang lebih besar . :ntuk 3ormasi yang
lunak# masih
mungkin menghilangkan key seating dengan menggunakan bagian atas
(top) 075 usaha
menghilangkan key seat akan lebih e3ekti3 bila menggunakan stabiliEer
atau reamer ' key
seat iper 
• 0ila rangkaian terjepit dan tidak dapat diturunkan# lakukan 6
  -. Pasang elly atau top drive
  -. akukan 15= 8/J ( bila 075 menggunakan 1ar )

Catatan 6
 

0ila Ikan (3ish) tertahan di daerah key seat#


seat# turunkan rangkaian (ikan ) dengan riding overshot sampai ke dasar
lobang untuk mencegah agar ikan tidak terlepas
t erlepas pada saat dilakukan ash over.
Perlu diketahui baha
baha lokasi titik jepit terkadang berpindah
berpindah keatas seiring dengan
dengan aktu.

/.+. PROBLEM S$ALE

Problem ini kebanyakan disebabkan oleh si3at shale yang reakti3 terhadat e3ek kimia umpur. Secara mekanis
dapat juga disebabkan karena takanan 3ormasi pada shale yang melebihi tekanan hidrostatis umpur.

/.+.1 SLO)G$ING S$ALE

Sloughing shale adalah peristia kerusakan shale akibat hidrasi. 5kibat lebih lanjut shale menjadi rontok'gugur
yang berakibat mengganggu proses pengeboran. ebih disebabkan pengaruh kimiai.

1. PENANGANAN

• 0ila terjadi sloughing# dan torsi sudah meningkat'bertambah# hentikan pemboran


• Sirkulasi naikkan debit pompa# sambil turun-naikkan rangkaian pipa.
• 1ika serbuk bor mengakibatkan hambatan aliran
aliran umpur# cabut
cabut rangkaian sampai tempat aman. 1ika
 perlu cabut sampai shoe.
•  Jaikkan S5IJI5S
S5IJI5S dan 5J8:J&5J > serta turunkan <I <I=5
=5 /SS ( sirkulasi kondisikan
umpur. Sampai sloughing shale berhenti
• akukan ash don sambil maintain mud property sampai dasar lobang.
•  anjutkan bor 3ormasi dengan =/P diperlambat dari sebelumnya.
• 1aga si3at 3isik umpur# dan gunakan
gunakan Sg yang sesuai dengan gradient tekanan 3ormasi.

/.+.'. BIT BALLING

0it ballin
balling
g adalah
adalah keadaa
keadaan
n dimana
dimana pahat
pahat ter
tersel
selubu
ubung
ng oleh
oleh gu
gumpa
mpalan
lan serbuk
serbuk bor.
bor. 7al ini ter
terjad
jadii karena
karena
kurangnya Cleaning 5ction* dari umpur yang erat kaitannya dengan si3at umpur dan 7ydraulic 7orse
Poer (7PP) pada pahat. Pada umumnya
umumnya terjadi pada 3ormasi clay ya
yang
ng sticky ( lengket ).

1. INDI0ASI
• emajuan pemboran turun# kadang kecil sekali alaupun pahat masih baru
• akanan pompa (SPP) naik 
• 0ia rangkaian diangkat terjadi aab e33ect ( gas akan naik setelah sirkulasi b'u sejak mulai pipa
diangkat )
• orsi naik 

'. LANG0A$ PENANGANAN


 

•  Jaikkan debit pompa sampai batas ma,imum


ma,imum yang dibolehkan
• Putar meja dengan putaran ma,imum yang dibolehkan# sambil ork on pipe.
• urunkan viskositas umpur sampai batas yang dibolehkan ssambil tambahkan mud deterjent sampai
 bit balling hilang yang ditandai dengan
dengan tekanan pompa normal dan =/P lebih cepat.
• 1ika bit balling tak teratasi# cabut pipa sampai permukaan ( perhatikan sab e33ect)


1ika terjadipahatm
0ersihkan sab e33ect#
masukcabur sambik
kembali sirkulasi.
lanjut bor 3ormasi

/.. BENDA ASING AT)$

1atuhnya benda asing seperti tong dies# pahat# dll ke dalam llobang
obang bor. 7al ini ditandai dengan adanya torsi
tinggi saat pipa diputar# cutting terdapat banyak metal-metal ( gram ). Penanganan tiada lain
l ain keciali cabut
rangkaian pipa untuk selanjutnya dilakukan 3ishing job ( pengambilan benda asing yang terjatuh ke dalam
sumur).

/..1 :IS$ING OB

Proses penangkapan benda ' peralatan yang tertinggal di dalam lobang sumur yang disebabkan kegagalan suatu
 pekerjaan. Contoh 6 Putus pipa#
pipa# Cone pahat lepas. 8apat juga diseba
disebabkan
bkan kecerobohan misal jatuh bara
barang
ng
( metal ) ke dalam lobang.

PROSED)R :IS$ING
• Pastikan bentuk ikan
• Siapkan alat pancing yang cocok dengan bentuk ikan.
• :kur dan gambar rangkaian pancing yang masuk 

MA4AM%MA4AM ALAT PAN4ING


PAN4ING ,:IS$ING TOOL -

• :ntuk memancing benda-benda kecil ( baut# mur# ball bearing pahat# gigi kunci gigi sl slip
ip dll )
8ipakai 6 1unk 0asket di pasang diatas pahat saat bor 
  <ishing 4agnet
• :ntuk memancing benda-benda lebih besar besar ( cone pahat# sample taker
taker## pin kunci dll )
8ipakai 6 /ver Shot# Spear# aper
aper ap#
ap# 8ie Collar# all
all 7ook 
  1ar# sa3ety joint# bumper sub
  ool
ool 1oint ( dengan atau tanpa guide)
• :ntuk memancing Casing# 8rill pipe# tubing yang disebabkan putus# patah atau jatuh
• 8ipakai 6 1unk Catcher atau reverse circulating junk basket.
 

Catatan6 untk memastikan bentuk dan posisi ikan ( 3ish )# masuk cap timah ( impression block )

/./. ALIRAN PLASTI4 BAT)AN

5liran plastic batuan dapat terjadi


t erjadi karena adanya aliran'pergerakan garam atau batuan karena tekanan 3ormasi
di sekitar lobang pemboran ( 3ault ' sesar ).

DI::ERENTIAL STI40ING

  :pper vie

P9=49509 </=45I/J
</=45I/J <I9=
<I9= C59
 Jo 3ilter cake 3ilter cake
 Sandsone'3ractured - 5 cake o3 mud solids
 imestone develops on the hole
  7yd Static all
a ll due to 3luid loss
Press
/!9= 055JC9
  high 3luid loss icrease
ell
e ll bore pressure greater 3ilter cake thickness
han 3ormation pressure
hick 3ilter cake
increase sticking
sttc 3ilter  potential
cake
dynmc
S=IJ& C/J5CS 3iltercake 7SP is S5IC <I9= C59
<I9=
<I 9= C59  blocked
5ngled ellbore Static 3lter cake
:nstabiliEed 075 increased increase cake thicknes
 Potential o3 di33 sticking

S=IJ& 4/I/J S/PP98 he static 3ilter cake


o press area Seats 7SP 3rom the
 Jo string motion or develops0ehind back side o3 pipe
 pipe
 

Circulation develops
Static cake 8i33erence 3orce
  0egin to develops

/ P=9SS:=9 5=95 I49 89P9J89J

5n area o3 lo pressure ith time the area o3


8evelops beteen the pipe pipe seated in the
5nd 3iler cake 3ilter cake increase

/verbalance press across Immediate action is


he contact area determine recuBuired to 3ree
he di33erential 3orce the drill string

 
0E( SEAT

  Side vie :pper vie C5S:S98


  5brupt change in angle o3 direction
In so3t to medium so3t to medium
7ard 3ormation.

  7igh string tention and pipe rotation


5 slot into the 3ormation
  hile P//7 the drill collar jam into
  he slot

  5=JIJ&
  7igh angle dogleg in upper hole.
  ong drilling hour# no iper trip
hrough the dogleg section.
 
Siclic over pull at tool joint intervals
  /n trip
 
IJ8IC5I/J
  /ccurs only hile P//7
Sudden over pull as 075 reach dogleg
  depth
  :nrestricted circulation
 

  <ree string movement belo key seat


  depth possible i3 not stuck 
 
<I=S 5CI/J
  5pply torBue and jar don ith ma,
rop load
  5ttempt to rotate 'lo overpull to
  ork
o rk through dogleg

  P=9!9JI!9 5CI/J
  4inimiEe dogleg sev. to $ deg'";;*
  /r less
  =un string reamer and'or iper trip i3
8ogleg is present

4LASTI4 RO40 

hese are normally siliciclastic sediments# consisting o3 broken# eathered and transported 3ragments o3
e,isting rock. 8uring the process o3 diagenesis # 3urther chemical and mineralogical change may occur# but
these ill not be su33icient .
 to the alter essential character o3 the rock 
1. RO40 T(PE
 he most commonly used ellsite methode to describe rock type are based on  
grain siFe and in duration o3 the 3ragment making up the rock 

he hree mayor sub-divisions o3 grain siEe used to describe rock type are 6

". =:85C9
=:85C9/:S
/:S 6 g
grai
rain
n siEe
siEe disc
discern
ernible
ible to the
the naked
naked eye
eyess
 

2. 5=9J5C
5=9J5C9/:
9/:S
S 6 grain
grain siEe
siEe discer
discernib
nible
le ith
ith micros
microscop
copee
$. 5=&I
5=&I5
5C9/
C9/:S
:S 6 grai
grain
n siEe
siEe indisc
indiscern
ernibl
iblee in the
the 3ield
3ield

he o
o major subdivision o3 in duration used to described rock type are6

". :JC/JS
:JC/JS/I
/I85
85
98 =/C
=/C 6 /ccuri
/ccuring
ng as
as indiv
individu
idual
al grai
grain
n
2. C/JS/I85
C/JS/I85
98 =/C 6 &rain held together
together either
either by cement
cement or though
though deatering
deatering

9,ample o3 Clastic =ock ypes


ypes are 6

  4#ns#lidated )n8#ns#lidated

  Conglomerate &ravel
  0reccia R)DA4EO)S  Scree
illite ill
 
Sandstone ARENA4EO)S  Sand
Siltstone Silt

  Claystone ARGILLA4EO)S Clay


Shale Clay ' mud

'. ARENA4EO)S DEPOSITS

'.1. SANDSTONE

he 3rame ork o3 sandstone is# by de3inition# 3ormed o3 materials hich are "'"G mm to 2 mm in diameter.
 Jormally they are packed together in such a ay that each grain is in con
contact
tact ith its neighbors and the hole
3rameork is a mechanically stable structure in the earthVs gravitational 3ield.
 Sandstone may be classi3ied according to rock and mineral composition o3 particles# mineralogical maturity#
te,tural maturity# primary structures# and type o3 cement or matri,.

/rthoBuartEite 6 BuartE sandstone ith BuartE cement # OuartE constitutes more than +?  o3 the rock.
 

&reyacke 6 0adly sorted and incompletely eathered 3ragments and rock materialsin the 3iner grain matri, o3
similar composition. OuatrE constitutes less than +?  o3 the rock and litic 3ragments are more common than
3eldspar.

5rkose 6 Coarse 3ragment o3 BuartE and 3eldspar in a calcitic or 3errigineous cement. OuartE constitutes less than
+?  o3 the rock and 3eldspar more common than litic 3ragments.

Sandstone u33aceous
u33aceous 6 over than ";  volcanic ash

Sandstone Calcarenaceous6 over than ";  calcarnite ( composed o3 cemented sand-siEe grain o3 calcium
carbonate )

'.1.1 :ORMAT DES4RIPTION


 
". 4OLOR 
  Sandstone may be clear#
clear# and all shades o3 hite# gray#
gray# greenish
greenish gray.
gray. he
he color o3
cement usually determine the color o3 sandstone.

'. GRAIN SIE


  he grain siEe are classi3ied according to the entorth
entorth Scale . Put predominant siEe
3irst

  ".; -- 2.; mm - !ery Coarse &rain


;.? -- ".; mm - Coarse &rain
  ;.2? -- ;.? mm - 4edium &rain
;."2? -- ;.2? mm - <ine &rain
  ;.;G$ -- ;."2? mm - !ery <ain &rain
  ;.;;2 -- ;.;G$ mm - Silt
  under ;.;;2 mm - Clay
&rain siEe determination also 3rom drill cutting should 3ollo a disciplioned procedure to obtain an accurate
overall estimate 6
a. SiEe o3 individual grains.
=. 4ean siEe o3 grains in an individual cutting
8. 4ean siEe o3 grains in all cutting o3 the same lithology
d. 5n accurate visual estimate can be obtained using Grain SiFe 4#m!arat#r.

 
*. GRAIN S$APE
 <or practical ellsite descriptions# grain shape is 3unction o3 roundness and angularity. he grain shape
comparator can be very use3ull in shape determination. 8egrees o3 angularity are described as 6
5ngular -- Subangular @ Subrounded -- Subrounded -- =ounded -- ell rounded .

+. SORTING
 

8egrees o3 uni3orm o3 siEe and shape o3 grains.

  9,tremely ell
ell Sorted _
!ery
!ery ell
ell Sorted _ 4onomidal
4onomida l
  e
ell
ll Sorted _

  4oderately Sorted _
  Poorly Sorted _ Polymodal
  !e
!ery
ry Poorly
Poorl y Sorted _

. $ARDNESS
 he hardness o3 Sandstone is described as the degree o3 cementation. he type o3 cement is the characteristic o3 
hardness.

  7ardness 6 oose 6 grains 3all apart in dray sample


  <riable 6 grains can be detached easily by sample probe
  4oderately 7ard 6 grains can be detached ith same pressure.
  7ard 6 grains di33icult to detached by sample probe'pick.
  !ery 7ard 6 grains can not be detached

  /. 4EMENT   Si/2 -- Silica ' Siliceous


  CaC/$ @ Calcareous
Ca4g (C/$)2 -- 8olomitic
  CaS/A 272/ -- &ypsum ' Sulphates
  CaS/A -- 5nhydrite
5nhydrite
  <eS2 -- Pyrite ( rare )
<e/ -- Iron /,ide

 2. L)STER 
  Sur3ace 3eatures o3 the cutting under re3lected light under microscope 3or both et o3r
dry sample.

  Coated 6 precipited or accretionary material on the sur3ace o3 cutting


  !itrous# glassy 6 Clear# shiny# 3resh apparence
  Silky# pearly.polished
pearly.polished 6 ightly etched# or scoured
  <rosted# dull# etched 6 8eeply etched or scoured
  Pitted  Solution or impact pits# o3ten pinpoint siEe
  Striated 6 parallel abration lines or scratches

3. &IS)AL STR)4T)RE
 

  o detect bedding characteristics# it may take several


several sample
sample over
over intervals
intervals to allo
 bedding to be recogniEed
 
<racture 6 usually ith some type o3 3illing materials (calcite# BuartE# pyrite
pyrite
gypsum etc. ). Inportant appearance in 3racture basement reservoir 
  1ointing
  0ioturbation
  amination

5. &IS)AL POROSIT(
 Commonly inter granular ' interparticle porosity
- Poor !isual Porosity
- <air !isual Porosity
- &ood !isual Porosity
- 9,cellent !isual Porosity

17. A44ESSORIES
racee in Buantity
rac
  4ineral --- e,ample6 &lauconite# Chlorite# aoline# Pyrite
  <osils ( bentinic ' Plantonic 3oramini3era )

  9SI459
9SI459 /< 5CC9SS/=I9S

  "? -- 2;  6 5bundant
  "; -- "?  6 4oderately abundant
  ? - ";  6 4inor 
  " - ? 6 =are
  W" 6 race

11. OIL S$O;


  See 7ydrocabon analysis.

'.'. SILTSTONE
SILTSTONE
Siltstone is indurated or cemented silt hose predominantly
predominantly angular grains are beteen "'"G @ "
"'2?G
'2?G mm . Its
composition is intermediate in character beteen Sandstone and Shale.

'.'.1 :ORMAT DES4RIPTION


 

". 4OLOR 
  Siltstone are generally hite# and all shades o3 gray#
gray# greenish gray.
gray.

2. GRAIN SIE 
hey are by de3inition o3 silt siEe

$. 4ajor and 4inor Characteristic


 
Pure OuartE !ariety
- Pyritic ( <oolVs &old )
- &lauconitic ( look like green sand )
- Coal Inclusions
- Carbonaceous ( contains organic materials)
materials)
- 5rgillaceous ( clay or clay-siEe particles)

  Common !ariety
!ariety
- Pyritic
- &lauconitic
- Coal Inclusions
- Calcareous ( contains calcium carbonat )
- 8olomitic

 +. POROSIT(
Porosity in siltstone in intergranular porosity
porosity..

*. ARGILLA4EO)S DEPOSIT

*.1 S$ALE  4LA(STONE


he major di33erence beteen these rocks is 3issility. 5 Claystone is a structurless mass o3 clay minerals. 5
Shale is 3inely
3inely laminated clay minerals and silt e,hibiting 3issility and shoing strong parallelism. <issility
<issility is
 properly o3 splitting easy along closely spaced
spaced parallel planes.
 
1. 4OLOR 
Shale are generally shade o3 gray#
gray# green# greenish grey bron# sometimes reddish bron.
Color is use3ul indicator o3 deposisional environment# especially in argillaceous rocks. <or e,ample6
  =ed and 0ron ' =eddish bron 6 containing hematite'3erric iron# an o,idiEing
9nvironment.
  &reen and &rey 6 <errous iron# reducing environment
  8ark 0ron 6 /rganic material# possible source rock 
 

  0lack 6 5n anaerobic environment


he color distinctions may be complimented
complimented by the term 6 Pale# ight# 8ark or very 8ark.

hen more than one color persent# suitable description are 6 4ulticolor# Speckled# 0ande
0anded#
d# 8issemunated#
Spotted# Scatteren# !ariegated.

'. MAOR 4$ARA4TERISTI4

%. Calcareous (calc ) - contains calcium carbonat


- Pyritic
Pyritic - contain pyrite
- &lauconitic ( glauc ) 6 looks like green sand grains
- Silty
- Sandy
- Carbonaceous (carb) 6 contain organic materials
- 4icaceous
- <ossili3erous (3oss) 6 contains 3ossil 3ragment
- Coal inclusions (cl inc )
- 8olomitic (8olc)

*. MINOR 4$ARA4TERITI4

-. a,ey
- 9arthy
- aminated
- 0anded
- =ough

+. $ARDNESS

-. Soluble 6 =eadily dispersed by running ater 


- So3t 6 Jo shape or strength. 4aterials tend to 3lo
- Plastic ' Sticky 6 9asily molded and holds shape# 8i33icult
8i33icult to ash through sieve
- <irm
<irm 6 4aterial has de3inite shape and structure. =eadily penetrated and broken by sample
 probe.
- 7ard 6 sharp angular edges# not readily broked by sample probe
- 0rittle 6 snaps hen pressed by sample probe ' pick.

0locky shales usually contain a large percentage o3 CaC/$ and take on a blocky 3orm.
a. non-3issile
 b. micro blocky @ breaks into small blocks.
c. <iss
<issile
ile @ 3la
3lake
kess less
less tha
than
n 2 mm
mm thic
thick.
k.
d. Splinte
Splintery
ry ( spty ) @ elon
elongat
gated
ed 3lak
3lakes#
es# splint
splinters
ers..
e. Papery
Papery ( ppy
ppy ) @ 3lake
3lakess less
less than
than ;.? mm thic
thick.
k.
 

. POROSIT(
e do not described porosity in shale

/. OIL S$O;
In general# e do not check 3or hydrocarbons in shale. 7oever# oil shale are possible and they can be a
 producing 3ormation.

*.'. MARL

5n old term loosely applied to a variety o3 materials most o3 hich occur as so3t# loose# earthy and semi 3riable
or crumbing unconsolidated deposits consisting chie3ly or an intimate mi,ture o3 clay and calcium carbonate in
varying proportions# 3ormed under either marine or 3resh ater condition especially speci3ically#
speci3ically# an earthy
substance containing $? @ G?  clay and $? @ G?   carbonat ( Pettijohn "M?+ . It is usually grey allthough
yello# green
green blue and black variety are not common.

  ; ";;

  ?
"?
Pure
4arlyimestone
imestone M?
H?
  2? 4-  +?
  imey 4arl
$? G?
   clay  Carbonat
4arl
G? $?

+? Clayey 4arl 2?
  H?
4-C
"?
4arly Clay ?
M?
  Pure Clay
";; ;

Petrographyc types

1. 4OLOR 
green# yello# light bron.
4arl may be shades o3 grey# green#

'. GRAIN SIE


5s a clay# calcilutite# e do not described grain siEe

*. MA(OR AND MINOR 4$ARA4TERISTI4


 

4arl by de3inition is very calcareous and argillaceous. 4arl are commonly silty#
si lty# sandy#
sandy# glauconitic and'or
carbonaceous.

+. $ARDNESS
4arl is described as being so3t# loose# earthy .

 
4ARBONATE
4ARBONATE RO40 
 

1. RO40 T(PE 

Sample are etched in ";  7ydrochloric acid ( 7Cl )and rinsed in distilled ater during etching# test sample 3or 
reactivity.. ypical
reactivity ypical reaction rate are 6
• Limest#ne6 Sample react instantly and violently# it ill 3loat on top o3 the acid and move on the
sur3ace. It ill completely dissolve ithin minutes and leave the acid 3rothy
• D#l#miti8 Limest#ne 6 Sample react immediately# but but moderately and is continuous. It ill move
about in the acid 3rom top to bottom.
• 4al8iti8 D#l#mite  Sample react sloly and eakly at 3irst# but accelerates to a continuousreaction
a3ter a vie menites ith some dobbing on the top o3 the dish
• D#l#mite  Sample react very sloly and hasitant . 0ubbles evolve one at a time. 5cid may have to be
armed 3or reaction to proceed. It ill leave
l eave acid milky.

5uto calcimeter ill assist in determining the percentage o3 calcit and dolomite
 

!arious stain kits* are available to assist in the determining the type o3 carbonate in the sample.
4ost staining procedures reBuired the sample be etched initially. hehe most common stain test 3or
carbonate determination is 5liEarin
5liEarin =ed S# 53ter etching in 7Cl# the sample in placed in cold aliEarin
=ed S. 3or several
s everal minute. imestone ill a deep red# hile dolomite remains  una33ected.

'. LIMESTONE

'.1 4LASSI:I4ATION

Classi3ication o3 Carbonate =ocks according to deposisional e,ture


e,ture 3rom 8unham ("MG2)

  8epositional e
e,ture
,ture =ecogniEable 8eposisional
  /riginal components bound together /riginal compo  e,ture not
  during deposition 
Contain mud acks mud  together  during   
nents ere bound =ecogniEable 
Particles o3 clay and 3ine silt siEe grain supp deposition as sho
  4ud supported &rain  by intergron
intergron
Supported skeletal matter#
  W ";   ";  lamination# contra
  grain grain ry to gravity or sed
  3loored cavities
that are roo3ed Crystalline
  over by organic Carbonate
  matter and are to
  large to be inter 
  stices

 4ud stone ackstone Packstone &rainstone 0oundstone

'.' 4OLOR  

imestones are generally shades o3 hite# grey


grey## bu33 (kuning tua)# bron# light bron# tan
( kehitaman ). !arious
!arious in color may be the result o3 present o3 detrital materials (clay) or substitution
subs titution
 

o3 metallic ions into mineral


mineral lattice. &rey possible indicated clay content# and
and bron is possible
indicated o3 some carbonaceous materials. :se et Sample# put p ut predominantly color 3irst than other
color according ti their percent o3 limestone.

'.* $ARDNESS

imestone hardnessis described according to its induration. here are e,ception# hoever# and the
3olloing chart lists some possibilities and degrees

 
8egree o3 7ardness Calcilutite Calcarenite Calcirudite 4icrite Spatite

Plastic# So3t ,

Plastic# so3t ,
  &ummy#spongy
 
Poorly Indurated , ,
  :nconsolidated
  Poorly Indurated , , ,

  4oderately , , ,
  Indurated

 e
ell
ll Indura
Indurated
ted , , ,

 e
ell
ll Indura
Indurated
ted , , , , ,
8ense# 7ard#
 0rittle

'.+ GRAIN OR 4R(STA


4R(STAL
L SIE

Carbonate rock contains both physical transported particles ( oolites# intraclast# 3ossils# and pallets)
and chemically precipated minerals ( either as poor-3illing
poo r-3illing cement# primary ooEe or as pro
product
duct o3 re
crystalliEation and replacement
 

  4ar=#nate 4ar=#nate Meas"red Ar8hie 4lasti8


Grain SiFe 4rystal SiFe Range E9alnt

  4ud Crypto :nable to


Crystalline 8istinguish
K 0oundary

  Chalky 4icro KVlline W ;.2 mm II Clay

!ery <ine !ery <ine ;.;2-;.


;.;2-;.;G$
;G$ II Silt
KVlline

  <ine <ine KVlline ;.;G$-;."2? I or II !ery <ine

4edium 4edium KVlline ;.2?-;.? I or II 4edium

  Coarse Coarse KVlline  ;.? I or II Coarse

'. MAOR AND MINOR 4$ARA4TERISTI4

hese inclided all constisuents that make up the rock including minerals# clay clay#arenaceous
#arenaceous (sand)
impurities and 3ossils. Is a type o3 3ossils (grain) should e,ceed ?; o3 the total grain# it should be
listed as pre3i, to the rock type and a not as characteristic
characteristic.. 0elo the list o3 <ossils# minerals and
sediments that are o3ten 3ound in limestone

:#ssil remains
Cocuina ( 3ossil and 3ragments loosely Styiolite# Pelecypods# algae
  Cemented ) Coral# achinoderm
 Jummulites 4olusk 
<oramini3era Pisolites (te,ture o3 pealike
0ryoEoa # &astropods# Spines grains)
/stracods # /olites (round body 'nucleus) <ossils (unidenti3ied)
Pellets ( rounded agregat 'no nucleus )
 

• 4ineral &rains

Pyrite Chert
&lauconite 4ica
Sand Calcite ( cement or cavity lining )
Silt
•Sediment
5rgillaceous material - grey
Carbonaceous material - bron
Coal or lignite inclusions

•5ccessories
Commonly detrital or diagenetic product o3 terrigeneous rosk 3ragmens contained ithin the original
sediment# ith some mi,ed carbonate terrigeneous diagenetic minerals
4etallic sul3ides as concretions or staining on 3ractures is common as ell
5ccessories Silica# chert and crystalline BuartE
 
'./ &IS)AL POROSIT(

Porosity in imestone depend on type o3 the imestone.


Calcilutite -------- have pin-point porosity
Calcirudite and calcarenite --------- have intergranilar porosity ( void space beteen the grains )
and 'or biomoldic porosity ( void spaces ithin the grain).
Porosity can be 3ormed 3rom 6
•Inclusion o3 voids ithin the sediment particle
•Sediment packing or shrinkage
•<racturing
•Selective solution o3 particle
•Primary porosity @ 3ormed by integral part o3 rock 3abric# seen in cutting sample
•Secundary porosity @ 3ormed secondary to rock 3abric# usually not seen in cutting sample but
my be in3erred ( =/P# orBue# ost circ# crystal groth )

'.2 S)R:A4E
S)R:A4E TET)RE
 

• Rh#m=i8  --- per3ectly 3orm rhomrhombs


bs o3 nearly eBual siEe# medium to coarse ( usually pure
dolomite )
• S"8r#si8  --- sugary
sugary## similsr to rombic# but 3ioner# lacking the per3ectiono3 cry
crystal
stal 3orm
( usually calcitic dolomite )
• Mi8r#s"8r#si8  --- very 3inely sugary# o3ten Buite 3riable ( usually calcitic dolomite )
• Grainy --- not vividly crystalline# but ith de3inite grains# o3ten chalky in part ( usually
limestone or dolomitic limestone )
• O#liti8 --- Spheroidal or smooth-sur3aced grains ith concentric internal structure.

'.3 &IS)A
&IS)AL
L SR)4
SR)4T)
T)RE
RE

• Post lithi3ication voids ( 3racture ' micro 3racture# 3issure# joints# vugs )
• 4ajor impact on rock strength#
s trength# porosity and permeability# reservoir potential and lost
circulation problem
• 9vidence o3 mineraliEation and crystal groth may point to in3illing or 3racture# channel and
vugs.

'.5 OIL S$O;


See hydrocarbon analysis

*. DOLOMITE

5carbonat sedimentary rock consisting chie3ly ( more than ?;  eight or by areal percentages under 
the microscope ) o3 mineral dolomite
( Ca 4g(C/$)2 . or appro,imating the mineral dolomite in composition or variety o3 limestone or
marble rich in magnesium carbonat # speci3ically
speci3ically##
- Car
Carbona
bonatt sed
sedime
imenta
ntary
ry rock
rock ccont
ontain
aining
ing  M; dol
dolomi
omite
te an
and
d W ";
";
 ca
calci
lcite#
te# o
orr one hav
having
ing
Ca'4g ratio in range " .? @ ".+ (Chilinger "M?+ )
- 4ag
4agnes
nesium
ium car
carbon
bonat
at eBu
eBuiva
ivalen
lentt A".
A".;
; - A?.
A?.A
A per
percen
centt (Pett
(Pettijoh
ijohn
n "M?
"M?+
+)
8olomite occurs in crystalline or non crystalline 3orm. Is clearly associated and interbedded ith
limestone# and usually represent o3 postdeposisional replacement o3 limestone.

*.1 4OLOR 
8olomites are usually shades o3 pink or 3lesh color but may be colorless# hite# green bron or
 black. hey are transparent
transparent to translucent. &rey possible indicated clay
clay content# and bron is possible
indicated o3 some carbonaceous materials.
 

*.'. GRAIN OR 4R(STAL SIE

&rain or crystal siEe in dolomite is determineaccording to the entorth scale.


he term o3 euhedral is used 3or a crystal shape in a sedimentary rock ( such as a calcite crystal in a
re-crystalliEed dolomite ) characteriEed by a presence crystal 3aces.

- 9uh ---E"hedral ( clearly crystal 3aces )


- Sub-euh --- S"=%e"hedral
- 5hrl --- Anhedral ( no crystal 3aces )
- <ib --- :i=r#"s (elongated# thin# needle-like grains or 3ibers)
- Scly ---- S8aly (here small plates break or 3lake o33 3ram sur3ace like scales )
 

*.*. TET)RE and L)STER 

- , ---
--- a,a,yy (s
(so3
o3tt lu
lust
ster
er li
like
ke aa, ,)
- Ja
Jacr
cr ----
-- JJacr
acreou
eouss ( p pear
early
ly## ha
havin
vingg lu
luste
sterr o3 m
moth
other-
er-o3-
o3-pea
pearlrl )
- !it --
---- !
!iitreo
treous
us ( hhav
avin
ingg lu
luste
sterr o3 b
bro
roke
kenn gl
glas
asss )
- 9th
9thyy --- 9ar
9arthy
thy ( res
resem
embli
bling
ng ear
earth#
th# hav
having
ing pro
proper
perty
ty o3 soi
soill )
- Suc --- S Sucr
ucrosi
osicc ( 3a
3abri
bricc o3 cry
crystal
stallin
linee se
sedim
diment
entary
ary rock
rock iin
n h
hich
ich the ma
major
jority
ity o
o33 the
constituent crystals are uehedral # look like sugar )
- 5m
5mphph ------ am
amororph
phououss ( no dede3i
3ini
nite
te ccry
ryst
stal
alli
line
ne sstr
truc
uctu
ture
re )
- !g --- vuggy
- Sty --- S Sttylolitic
- Chky --- chalky
- =elic 3ossil 3orm
- <illed v veein aan
nd v veeinletts

*.+. $ARDNESS

he actual hardness o3 a dolomite crystal is $.? - A on 4/7S  scale o3 hardness. /ur description are
not concern ith individual crystal hardness but ith ho ell the crystals are tied together to 3orm a
rock.
- So3t
- <ria
- Indurated
- <irm
- 7ard
- 0rittle
 

*. &IS)AL POROSIT(

o type porosity most common to dolomite are intercrystalline visual porosiry and vuggy
o vugg y visual
 porosity

Inter8rystalline
&"ggy !#r#sity
!#r#sity -----  -----o3occurs
consists in sucrosic
spherical cavitiesand 3riable
ich dolomite
may vary in siEe 3rom microscopic to several
inches in diameter. he presence o3 vug ill o3ten assist in distinguished dolomite 3rom limestone.
!ugs
!u gs indicate porosity but they must be interconnected to cconstitute
onstitute e33ective porosity
porosity**
8olomite may be contain both intercrystalline and vuggy porosity. he lists belo separate to type s
o3 porosity# but they may be combined 3or multi-type porosity

Inter8rystalline P#r#sity

9,cellent intercrystalline porosity ( e,c int,ln por )


&ood intercrystalline porosity ( g int,ln por )
<air intercrystalline porosity ( 3 int,ln por )
Poor intercrystalline porosity ( p int,ln por )

&"ggy P#r#sity

9,cellent interconnecting vuggy porosity


&ood interconnecting vuggy porosity
<air interconnecting vuggy porosity
Poor vuggy porosity

Other P#si=le P#r#sity

Intergranular porosity
Chalky @ pinpoint porosity
<racture - crack in rock usually having cry
crystals
stals on each side
ight @ no visual porosity

*./ OIL S$O;


ook hydrocarbon analysis.
 

Anda mungkin juga menyukai