Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatrahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul ”Alat ukur Dimensi” ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan, serta ilmu
pengetahuan yang kami miliki.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
kami, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
darikesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat
membangunsangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................i


BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHALUAN......................................................................................................................................1
Latar Belakang...................................................................................................................................1
Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
Penggaris Besi....................................................................................................................................2
Pita Ukur (Rol Meter).........................................................................................................................4
Jangka Sorong (Vernier Calliper)........................................................................................................4
Kongkol Penggores Presisi.................................................................................................................6
M i k r o m e t e r...............................................................................................................................6
Jam Ukur (Dial Indicator)...................................................................................................................8
Pengukur Sudut.................................................................................................................................9
M a l.................................................................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
Kesimpulan......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHALUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia teknik terutama teknologi mekanik, alat ukur dimensi
merupakan hal utama dan sangat penting. Hal ini berkaitan dengan beberapa
proses kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran benda kerja terutama pada saat
memproduksinya. Tanpa menggunakan alat ukur dimensi, tidak mungkin suatu
benda kerja akan dibuat sesuai keinginan. Oleh karena itu diperlukan pemahaman
tentang alat ukur dimensi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Apa itu alat ukur dimensi dan jenis-jenisnya, bagaimana pembagian skala pada
alat ukur presisi, dan bagaimana cara pembacaan masing-masing alat ukur
dimensi.

C. Tujuan Penulisan
Setelah berhasil menyelesaikan dan mempelajari bab ini saudara diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan:
 Jenis alat ukur dimensi.
 Pembagian skala pada alat ukur presisi.
 Cara pembacaan masing-masing alat ukur dimensi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Penggaris Besi
Pengukuran pada penggaris besi menunjukkan perbandingan langsung dari benda
yang diukur dengan beberapa skala asli. Umumnya digunakan untuk pekerjaan
bengkel dengan ketelitian rendah.

Da la m p e n g e rja a n lo g a m , d ip ilih b a h a n p e n g g a ris b e si ya n g ke ra s, tip is,


a n ti ka ra t d a n m u d a h le n tu r. Ke le n tu ra n in i d ig u n a ka n u n tu k m e n g u ku r
p e rm u ka a n le n g kuGambar
n g . 1.1Alat ukur penggaris
Dalam pengerjaan
Ke te litia n plogam,
e m b a dipilih
c a a n bahan
te rgpenggaris
a n tu n g besi
d ayang
ri ku keras,
a litatipis,
s ganti karat
a ris-g a risdan p a d a
mudah lentur. Kelenturan ini digunakan untuk mengukur permukaan lengkung.
p e m b apembacaan
Ketelitian g ia n ska tergantung
la . Bia sa ndari
ya kualitas
u n tu k pgaris-garis
e n g g a ris pada
ya n gpembagian
b e rku a lita s tin g g i
skala.
Biasanya untuk
m e m iliki p epenggaris
m b a g ia nyang
ska laberkualitas
d a la m 1/tinggi
1 a tamemiliki
u ½ m mpembagian
. skala dalam
1/1 atau ½ mm.
Ke te litia n Ukura n
Ke te litia n ukura n a d a la h b a g ia n ukura n
te rke c il ya ng b isa la ng sung d ib a c a p a d a
a la t te rse b ut. Pa nja ng d a ri b e nd a ya ng
d iukur d ite m p a tka n b e rla w a na n d e ng a n
ska la ya ng m ud a h d ib a c a d e ng a n
m e ne m p a tka n p ing g ir-p ing g ir b e nd a ya ng
d iukur p a d a g a ris-g a ris b a g ia n ska la .
Gambar 1.2 Panjang benda segaris dengan bagian skala

Gambar 1.3 Panjang benda tidak segaris dengan bagian skala

2
Cara Pemakaian
Untuk mendapatkan pengukuran yang lebih teliti, dapat digunakan balok penahan seperti
gambar berikut.

Gambar 1.4 Cara pemakaian penggaris dengan balok penahan


Pada saat membaca skala, posisi mata harus langsung dan tegak lurus terhadap skala yang
didapat.

Ke mung kina n ke sa la ha n a d a p a d a sa tu sisi Ke m u n g kin a n ke sa la h a n a d a p a d a d u a sisi (sisi A d a n


B)

Gambar 1.5 Posisi mata saat membaca skala


G a m b a r 2.5 Po sisi m a ta sa a t m e m b a c a ska la

Un tu k m e n g u ku r p e n a m p a n g d ia m e te r
h a ru s d ip e rh a tika n b a h w a sisi d a rip a d a
p e n g g a ris b e si h a ru s m e la lu i titik p u sa t
b e n d a ke rja

Gambar 1.6 Penggunaan penggaris untuk benda berdiameter

3
2. Pita Ukur (Rol Meter)
Pita ukur (Rol meter) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda
kerja yang panjangnya melebihi ukuran dari mistar baja, atau dapat dikatakan untuk
mengukur benda- benda yang besar. Dibuat dengan bermacam ukuran panjang mulai
dari 2 meter sampai mencapai panjang 50 meter.

Gambar 2.1Alat pita ukur ( roll meter)


Pita pengukur yang baik dibuat dengan ujung yang bisa bergeser, dapat digunakan dengan
cara menekankan ujungnya untuk ukuran pendek atau dapat ditarik dan ditegangkan
sepanjang benda kerja untuk berbagai ukuran yang sesuai dari pita pengukur.

3. Jangka Sorong (Vernier Calliper)


Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan di bengkel mesin.
Jangka sorong berfungsi sebagai alat ukur yang biasa dipakai operator mesin, yang
dapat mengukur panjang sampai dengan 200 mm, dengan ketelitian 0,05 mm.
Pada alat ukur ini terdapat dua skala pengukuran yang dipergunakan, yaitu skala
utama dan skala nonius. Ada dua jenis skala nonius pada jangka sorong yang umum
digunakan yaitu skala nonius dengan satuan metric dan inchi.

Pembacaan hasil pengukuran jangka sorong yang menggunakan jam ukur


dilakukan dengan cara membaca skala utama ditambah jarak yang ditunjukkan oleh
jam ukur. Untuk jangka sorong dengan penunjuk pembacaan digital, hasil pengukuran
dapat langsung dibaca pada monitor digitalnya. Jangka sorong yang menggunakan
skala nonius, cara pembacaan ukurannya secara singkat sebagai berikut.
• Baca angka mm pada skala utama (pada Gambar 3.1) menunjukkan angka 9
mm.
• Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis skala utama yang
segaris lurus dengan skala nonius (Gambar 3.1) menunjukkan angka 0,15.
• Sehingga ukuran yang dimaksud sebesar 9,15.

4
• Se h in g g a u ku ra n ya n g d im a ksu d se b e sa r 9,15.

Gambar 3.1 Cara membaca skala jangka sorong ketelitian 0,05 mm

Cara Menggunakan Jangka Sorong


Pada saat membaca skala pada jangka sorong, bidang yang disentuhkan antara benda kerja
dan rahang jangka harus flat/rata.
- Buka rahang dan tempatkan benda kerja diantara kedua rahang jangka sorong.
- Jepit benda kerja dengan kedua rahang dan baca ukuran skala yang ditunjukkan
- Buka rahang jangka sorong dan pindahkan/angkat jangka dari benda kerja.
- Untuk mengukur luar, gunakan bagian dalam dari mulut pengukur untuk mencegah
kesalahan pada bagian muka.
- Untuk mengukur celah/alur gunakan rahang yang berbentuk pisau.
- Untuk mengukur kedalaman gunakan batang kedalaman dalam posisi tegak lurus.

5
4. Kongkol Penggores Presisi
Kongkol penggores adalah perkembangan dari jangka sorong dengan skala
utamanya terdapat pada posisi vertical dari frame dan dilengkapi dengan dasar/base.
Cara pembacaannya sama dengan jangka sorong biasa, kecuali pembacaannya harus
dilakukan dari rahang tidak tetap terhadap bidang dasar.

Gambar 4.1 Kongkol penggores

5. M i k r o m e t e r
Untuk pekerjaan yang presisi diperlukan alat ukur dengan ketelitian yang
sangat tinggi. Jangka sorong tidak dapat mengukur dengan ketelitian 0,01 mm secara
tepat, karena itu dibuat micrometer yang mampu mengukur dengan ketelitian 0,01
mm sampai 0,002 mm.

6
Gambar 5.1 Mikrometer luar dan mikrometer dalam

Mikrometer terdiri dari bagian-bagian :

Gambar 5.2 Bagian dari mikrometer


Hasil pengukuran lebih presisi, akan tetapi jangkauan ukuran mikrometer lebih kecil, yaitu
sekitar 25 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Jangkauan ukur
mikrometer adalah 0–25 mm, 25–50 mm, 50–75 mm, dan seterusnya dengan selang 25 mm.
Cara membaca skala mikrometer secara singkat sebagai berikut.
Mikrometer memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Jangkauan ukur mikrometer adalah
0–25 mm, 25–50 mm, 50–75 mm, dan seterusnya dengan selang 25 mm.

7
Gambar 5.3 Laras skala ukuran mikrometer

C a ra m e m b a c a ska la m ikro m e te r se c a ra
sing ka t se b a g a i b e riku t.
Ba c a a n g ka ska la p a d a ska la uta m a
(G a m b a r 2.15 a d a la h 8,5 m m )

▪ Ba c a a n g ka ska la p a d a th im b le
(p a d a p o sisi 0,19 m m )

▪ Ju m la hka n uku ra n ya n g d ip e ro le h
(p a d a G a m b a r a d a la h 8,69 m m ).

Gambar 5.4 Cara membaca skala mikrometer

6. Jam Ukur (Dial Indicator)


Jam ukur (dial indicator) adalah alat ukur pembanding (komparator). Alat ukur
pembanding ini, digunakan oleh operator mesin perkakas untuk melakukan
penyetelan mesin perkakas, misalnya: pengecekan posisi ragum, posisi benda kerja,
posisi senter/sumbu
p e rka ka s, d amesin
n p e nperkakas,
g u jia n ku adan
lita s pengujian
g e o m e tris kualitas
m e sin p egeometris mesin
rka ka s. Ke te litia n
perkakas. Ketelitian
u ku r ja m u ku r yaukur
n g b jam
ia sa ukur
d ig u nyang
a ka nbiasa
d i b e digunakan
n g ke l a d a ladih bengkel
0,01 m m adalah
. 0,01 mm.

Gambar 6.1 Jam ukur (dial indicator)

8
Ad a b e b e ra p a m a c a m a la t p e n g u ku r su d u t, d a n p a d a u m u m n ya te rb u a t
7. Pengukur Sudut
d a ri b a h a n ya n g ta h a n ka ra t d a n ta h a n a u s.
Ada beberapa macam alat pengukur sudut, dan pada umumnya terbuat dari bahan
a . tahan
yang Pe n yiku
karat dan tahan aus.
a. Penyiku
Dig u n a ka n se b a g a i a la t p e n g u ku r/ p e m e riksa ya n g b e rsu d u t 90°
Digunakan sebagai alat pengukur/pemeriksa yang bersudut 90°

a . Pe n g u kuGambar
r su d u t7.1
b uAlat
ka n ukur
90° siku dan cara penggunaannya

b. Ala t u ku rsudut
Pengukur in i d ibbukan
e n tu90°
k se su a i d e n g a n b e sa rn ya su d u t-su d u t istim e w a d a n
Alat ukur
sa n ini
g a tdibentuk
m e n g u nsesuai dengan
tu n g ka n u n tubesarnya
k m e m esudut-sudut
riksa b e n distimewa
a -b e n d adana tasangat
u b a ra n g
menguntungkan untuk memeriksa benda-benda atau barang yang diproduksi secara
masal. ya n g d ip ro d u ksi se c a ra m a sa l.

Gambar 7.2 Alat ukur sudut

c. Busur derajat (Protactor)

Gambar 7.3 Busur derajat

9
d. a . Pe n g u ku rSudut
Pengukur Su d u Universal
t Un ive rsa l

Gambar 7.4 Pengukur sudut universal

8. M a l

Gambar 8.1 Alat ukur mal radius

Gambar 8.2 Pengukuran dengan mall radius luar dan dalam

Disamping itu ada juga mal lobang dan mal ulir

Gambar 8.3 Mal Ulir

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Jenis alat ukur dimensi antara lain; penggaris besi, pita ukur, jangka sorong,
kongkol penggores, mikrometer, dial indikator, pengukur sudut, dan mal
2. Alat ukur biasanya memiliki skala pengukuran yaitu skala utama dan skala
nonius, contohnya pada jangka sorong, micrometer dll.
3. Ketelitian ukuran adalah bagian ukuran terkecil yang bisa langsung dibaca
pada alat tersebut.
4. Pada saat membaca skala, posisi mata harus langsung dan tegak lurus terhadap
skala yang didapat.
5. untuk pekerjaan presisi biasanya menggunakan jangka sorong, akan tetapi jika
ingin lebih presisi maka harus menggunakan micrometer.

11
DAFTAR PUSTAKA

File yang ibu rina kirim yang berjudul “Tekmek 02”

12

Anda mungkin juga menyukai