Alat Ukur Pembanding
Alat Ukur Pembanding
Kegunaan :
Untuk mengukur kerataan pada benda kerja baik rata maupun
bulat. Memeriksa kerataan, ini akan dapat men yimpulkan/menyatakan
bahwa suatu benda datar/flat, silindris benar-benar rata. Besarn ya nilai
pen yimpangann ya/kesalahannya
atau
ketidak
rataannya
apabila
diperiksa/diukur dengan jam ukur ( dial indicator ) , maka angka pada
dialnya dapat dibaca sebagai angka kesalahannya.Angka ini tidak
terbaca diakhir pengukuran/pemeriksaan, namun dimungkinkan terjadi
dimanapun pada area pengukuran.
Kelebihan :
Dapat membaca hasil pengukuran dengan tingkat ketelitian yang
sangat presisi dan akurat.
Kekurangan :
Pembacaan pada dial indicator yang belum digital.
Sistem pengukuran :
Alat ukur ini sistem pengukurann ya dimulai dari:
Tingkat 1 yakni detector/tranduser yaitu spindle,fungsinya mengubah
t e k a n a n m e n j a d i p e r p i n d a h a n l i n i e r. d a p a t m e m b a c a k e t e l i t i a n d a r i 0 . 0 1
: 0.002 hingga 0.05mm
Tingkat 2 yaitu susunan batang roda gigi yang saling berpautan satu
sama lainnya,dimana susunan roda gigi ini mengubah linier menjadi
rotasi(pergerakan).
Tingkat 3 yaitu pada
tersebut.
dibaca
hasil
pengukuran
Cara Kerja:
Benda kerja diletakkan pada permukaan/alas yang rata pada
bagian bawah spindle,setelah itu benda tersebut digeser-geser sehingga
spindle akan mendapat tekanan ke atas,dimana pada spindle ada spring
yang akan mendorong roda gerigi pada bagian dalam dari tabung dial
i n d i k a t o r,d a n j a r u m p e n u n j u k a k a n b e r p u t a r k e k a n a n s e b a n y a k
pen yimpangan dari ukuran benda tersebut.
Kalibrasi :
Untuk kalibrasi Piringan skala dapat diputar keposisi angaka 0.
Ketelitian dan kecermatan alat jam ukur ini bebeda-beda, ada yang
k e c e r m a t a n n y a 0 , 0 1 : 0 , 0 2 : 0 , 0 0 5 d a n k a p a s i t a s u k u r n ya j u g a b e r b e d a beda,misaln ya 20,10,5,2,1mm.
Untuk
Dial
Indicator
ini
terdapat
jarum
pendek
dalam
piringannya,dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu
angka jarum kecil. Pada piringan ada skala yang dilengkapi dengan
tanda batas atas dan tanda batas bawah. Pada proses kalibrasi ini
disesuaikan dengan dial indicator yang sudah distandarisasi dimana
mengacu dari alat yang mampu telusur ( tracbility ) kestandar nasional.
2. P u p i t a s ( D i a l t e s t I n d i k a t o r )
Pengertian :
Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang
berfungsi untuk mengetahui:
Blok gerak
Blok diam
Piring ukur
Cara Kerja :
Pupitas dipasang pada dudukan pemindah (transfer stand) dengan tiang
dan lengan yang dapat diatur dengan baut pen yetel atau pengaturan
secara feksibel.
Jarak
gerak
mm
0,01
0,01
0,01
0,01
0,002
0,002
0,8
0,8
0,5
0,5
0,2
0,2
(t)
Diameter
piring ukur (D)
mm
Panjang
sensor
Angka
ukuran
skala
32
40
32
40
32
40
12
12
35
35
12
12
0
0
0
0
0
0
0
40 0
40 0
25 0
25 0
100
100 - 0
Kegunaan :
1. Mengukur permukaan (kerataan) secara bertingkat.
2. Mengukur celah (permukaan luar) pada poros kerah (colar)
3. Mengukur kerataan permukaan dari lubang bertingkat.
4. Mengukur lubang alur da kesejajaran sumbunya.
5. Mengukur kesejajaran permukaan, baik permukaan luuar maupun
dalam.
6. Mengukur kerataan bidang horizontal maupun bidang miring.
Kesalahan ukur :
Gerak dari sensor sewaktu melakukan pengukuran harus simetris dengan
s u m b u g e r a k y a n g s e j a j a r d e n g a n p e r m u k a a n b i d a n g u k u r.
Jika pemasangan pupitas tidak sejajar dengan permukaan bidang ukur
atau pemasangann ya mempunyai posisi yang miring, maka akan terjadi
kesalahan ukur yang disebut: kesalahan cosinus.
T = M cos
Kesalahan cosines adalah kesalahan yang terjadi akibat posisi
pemasangan sensor yang miring (tidak simetris). Kesalahan cosinus
dihitung dengan persamaan:
3. A l a t U k u r P e m b a n d i n g K e t i n g g i a n
Pengertian :
Alat ukur pembanding ketinggian disebut juga kaliber ketinggian
adalah sebuah alat sebagai pembanding ukuran ketinggian standar
dengan tinggi objek ukur yang terdiri atas:
- Kaliber induk ketinggian
- B l o k g e s e r, p u p i t a s a t a u p e n g g o r e s .
Cara Kerja :
1. L e t a k k a n o b j e k u k u r , k a l i b e r i n d u k k e t i n g g i a n d a n b l o k g e s e r
pada meja rata.
2. G e s e r k a n k a l i b e r k e t i n g g i a n ( b l o k g e s e r d a n k e l e n g k a p a n n y a )
pada alat ukur (kaliber induk ketinggian) sebagai ukuran standar
yang akan digunakan untuk mengukur atau membandingkan
dengan ukuran objek ukur (benda kerja).
3. U s a h a k a n u j u n g p e n g g o r e s a t a u s e n s o r p a d a p u p i t a s m e n y e n t u h
permukaan blok ukur pada kaliber induk ketinggian. Stel pada
posisi nol atau kencangkan baut pengikatnya jika menggunakan
penggores.
4. G e s e r k a n k a l i b e r k e t i n g g i a n ( b l o k g e s e r ) y a n g t e l a h d i s e t u k u r a n
ketinggiann ya pada benda kerja.
5. B a n d i n g k a n k e t i n g g i a n b l o k u k u r d e n g a n k e t i n g g i a n k a l i b e r
apakah sama, lebih tinggi atau lebih rendah, memenuhi standar
toleransi atau di luar standar toleransi yang diberikannya.
6. S i m p u l k a n h a s i l p e n g u k u r a n n y a :
- Memenuhi standar ukuran yang diminta.
- Tidak memenuhi standar toleransi yang diberikan.
Keterangan:
Untuk mengukur benda kerja yang ditoleransi kita harus membuat
dua kaliber katinggian, yang terdiri atas:
2.
P e n g u k u r a n p a d a o b j e k u k u r.