Penelitian adalah kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk mengkaji suatu masalh ilmu pengetahuan. Penelitian
itu dapat brtupa penelitian deskriptif, dapat pula penelitian eksperimental. Penelitian deskriptif berupa kegiatan mengamati,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyimpulkan secara apa adanya, tanpa ada perlakukan apa pun dalam proses
penelitiannya. Wujud peneltian deskriptif yang paling sederhana adalah penelitian survei. Adapaun penelitian eksperimental adalah
penelitian yang berusaha memberi perlakuan atas objek yang dikaji, misalnya mencoba mencampur zat x dengan zat y pada kondisi
normal dibandingkan dengan kondisi hampa udara.
Penelitian dilaksanakan denagn sikap objektif, logis, dan analitis. Artinya, peneliti mengkaji suatu masalah dengan tidak
memihak, dan didasarkan pada penalaran yang masuk akal, serta berusaha mengembangkan nalarnya berdasarkan teori dan metode
tertentu dalam mengkaji suatu masalah. Kegiatan penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan
penulisan laporan. Ketiga kegiatan ini harus dilaksanakan secara berurutan.
Sebuah karya disebut karya ilmiah jika disusun dengan metode penulisan ilmiah. Metode penulisan ilmiah merupakan cara
untuk menghimpun data dengan melakukan penelitian secara bertahap dan sistematis untuk memperoleh data yang bisa diuji
kebenarannya.
Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis
dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
Menentukan Masalah/topik adalah bagian utama dalam penulisan karya ilmiah, yaitu dengan dengan cara memilih secara teliti
panduan pertanyaan :
1. Apakah masalah berguna dan cukup penting di persoalkan
2. Apakah membahas masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru/konkrit
3. Apakah masalah yang ditulis menarik perhatian dan minat penulis
4. Apakah masalah yang dibahas cukup terbatas (tidak terlalu luas) agar dalam pengumpulan data informasi dan fakta yang spesifik.
Jika terlalu luas maka tidak akan terarah dan pembahasan menjadi dangkal
5. Apakah untuk pembahasan tersedia data, hal ini memungkinkan pelaksaan tindakan untuk pemecahan masalahanyakarena
pembahasan perlu data dan kepustakaan yang cukup
6. Apakah masalah yang ada dapat dipecahkan dengan fasilitas yang ada dan memapuan penulis.Masalah yang dipilih berasal dari
topik, kemudian pembatasan pada topik yang dipilih, setelah itu dibuta judul.
NPM :
Program Studi :
Judul Penelitian :
Bandung, __________________________.
MATERAI
....................................................................
NPM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis jamur patogen gulma dan efektivitasnya dalam mengendalikan gulma daun lebar,
jenis gulma daun lebar yang dapat dikendalikan dengan menggunakan jamur patogen gulma, dan pengaruh aplikasi jamur patogen
gulma terhadap persentase perkecambahan biji gulma daun lebar.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2020, bertempat di Laboratorium Perlindungan Tanaman
dan Lapangan Terbatas, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan penelitian yang digunakan yakni Rancangan
Acak Kelompok untuk percobaan di lapangan terbatas dan Rancangan Acak Lengkap untuk percobaan di Laboratorium.
Rancangan percobaan terdiri atas dua faktor perlakuan, yaitu faktor gulma daun lebar (babadotan, krokot, dan bayam duri),
dan faktor jamur patogen gulma (Kontrol, Fusarium oxysporum, Chaetomium sp., dan Curvularia sp.). Variabel yang diamati meliputi
gejala dan tanda penyakit, masa inkubasi, intensitas penyakit, kejadian penyakit, laju infeksi, nilai AUDPC, tinggi tanaman, jumlah
daun, bobot tajuk segar, bobot akar segar, bobot tajuk kering, bobot akar kering, dan perkecambahan biji. Data diuji F dan apabila
terdapat keragaman antar-perlakuan dilanjutkan Duncan Multiple Range Test pada taraf kesalahan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chaetomium sp. merupakan jamur patogen pengendali gulma yang paling efektif karena
mampu mempercepat masa inkubasi 35%, meningkatkan intensitas penyakit 23,01%, dan meningkatkan nilai AUDPC 21%
dibandingkan kontrol. Gulma babadotan merupakan gulma yang paling rentan terhadap serangan jamur patogen karena memiliki masa
inkubasi lebih cepat dan laju infeksi tertinggi dibandingkan dengan gulma krokot dan bayam duri. Seluruh jamur patogen gulma mampu
menekan persentase perkecambahan biji gulma daun lebar, dengan persentase penekanan F. oxysporum 41,28%, Chaetomium sp.
30,47%, dan Curvularia sp. 26,13% dibandingkan kontrol.
Kata kunci: jamur patogen gulma, gulma daun lebar, perkecambahan biji gulma daun lebar.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN
PINJAM SARANA ANEKA JASA DI SUKOHARJO”.
Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini disampaikan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana
strata I pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan baik
moral maupun spiritual terutama kepada :
1. Bapak Dr. H. Triyono, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Drs. Agus Muqorobin, MM, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Bapak Nur Achmad, SE., M.Si, selaku pembimbing utama skripsi yangdengan sabar telah banyak memberikan pengarahan,
petunjuk, bimbingan dan waktunya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Jati Waskito, SE, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran selama penulis
menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis selama masa studi.
6. Instansi KESBANGPOLINMAS Kabupten Sukoharjo yang telah memberikan izin penelitian untuk penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya, Amin.
Penulis
CONTOH STANDAR TEKNIK PENULISAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Obat tradisional sudah sejak lama digunakan secara luas di Indonesia. Dalam perkembangan kedokteran modern
sekarang ini, masih terasa kuat peranan obat tradisional sebagai pendamping serta pengisis kekosongan obat modern.
Apalagi, di zaman krisis seperti ini, harga obat semakin mahal. Pemerintah semakin berusaha menggalakkan pemnafaatan
obat tradisisonal sebagai obat alternatif. Pemanfaatan itu penting karena obat tradisional selain mudah, juga mudah
mendapatkannya, serta memiliki efek samping yang rendah. Sampai saat ini, masyarakat masih mengakui akan manfaat obat
tradisional. Oleh karena itu, sejalan dengan Deklarasi Alma Alta dan anjuran WHO ( World Health Organization), dalam
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, upaya peningkatan kesehatan dengan obat tradisional, terus dikembangkan agar
lebih berdaya guna dan ahsil guna (Arjatno, 1992: 9). Selain itu kondisi alam Indonesia sangat mendukung dikembangnya obat
tradisional tersebut. Saat ini, terdapat lebih kurang 40.000 jenis tumbuhan di Indonesia. Dari jumlah itu, baru sekitar 1.000 jenis
yang sudah dimanfaatkan sebagai obat (Sumarsih, 1992: 2). Dari sini, dapat diketahui bahwa belum a sumber tanaman obat
mendapatkan perhatian besar untuk digunakan dalam pengobatan. Padahal, perhatian yang besar dapat membantu taraf
kesehatan masyarakat Indoensia.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian khusus untuk mengetahui berbagai
jenis tunbuhan obat yang terdapat di perkarangan rumah penduduk dan pemanfaatan sebagai obat-obatan. Dengan adanya
penelitian ini, diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat bahwa banyak jenis tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuna yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
a. Mengetahui jenis-jenis tumbahan yang digunakan sebagai obat tradisional di wilayah penelitian, yang berada di
lingkungan sekolah.
b. Mengetahui bagian tumbuhan (organ) yang digunakan sebagai obat tradisional di wilayah penelitian.
c. Mengetahui khasiat tumbuhan obat tradisional di wilayah penelitian.
d. Mengathui pengolahan tumbuhan obat tradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat di wilayah penelitian.
3. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan penelitian maka diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional, terutama tanaman yang ditanam di
pekarangan rumah.
B. Tinjauan Kepustakaan
Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah
satu upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapinya, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan
obat- obatan modern menyentuh masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat ini merupakan warisan budaya bangsa
berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang secara turun- temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu
kepada generasi berikutnya, termasuk generasi saat ini (Wijayakusuma, 1994: 5).
Tumbuhan obat adalah obat trradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat obat atau diperkirakan
mempunyai khasiat obat – khasiatnya diketahui dari hasil telah secara ilmiah, yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi
kesehatan dan juga dari penuturan serta pengalaman orang-orang terdahulu (Tampubolon, 1995: 1). Menurut Nasution dkk.
(1992: 30), tumbuhan sebagai obat tradisional adalah tumbuhan yang diketahui dan dipercaya masyarakat mempunyai khasiat
obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat secara turun-temurun.
Penelitian National Institute of Science and Thecnologie (INST), The Philipine Council for Health Research and
Development (PCHRT) di Filipina telah membuktikan kemajuran tumbuhan obat. Sekarang mereka telah mengerjakan suatu
pemrosesan secara besar-besaran dan merencanakan untuk mendistribusikan tanaman obat dalam bentuk yang telah dimurnikan
(Arjatmi, 1995 :21). Sampai sekarang, dunia pengobatan modern banyak menggali sesuatu yang tersembunyi di dalam obat-
obatan tadisional. Tumbuhan berkhasiat obat ditelaah dan dipelajari secara alamiah. Hasil penelitian itu membuktikan bahwa
tumbuhan obat memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinik terbukti bermanfaat bagi kesehatan
(Nugroho, 1992: 2).
C. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota mulai minggu ke-1, Desember 2005
sampai dengan minggu ke-4, April 2006.
2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitina ini adalah buku panduan, buku identifikasi, berbagai koleksi tumbuhan, buku
cacatan, kamera, dan peralatan tulis menulis.
3. Metode
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lingkungan (RW) yang terdapat di Kelurahan Gampong Teungoh,
Kecamatan Langsa Kota. Jumlah lingkungan yang terdapat di kelurahan tersebut adalah sebanyak delapan lingkungan.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 20% dari jumlak KK (kepala keluarga) di setiap satu lingkungan.
Untuk menetahui jenis tumbuhan yang berkhasiat obat dilakukan observasi terlebih dahulu di perkarangan rumah penduduk.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random) yang terdiri atas 366 sampel KK.
c. Metode Survei
Tujuan dilakukan survei adalah untuk mendapatkan jenis-jenis tumbuhan yang ada di lokasi penelitian. Setiap
jenis yang telah diketahui nama ilmiahny, dapat langsung didata, sedangkan yang belum teridentifikasi dikoleksi sampai
dikenali nama ilmiahnya.
d. Teknik Wawancara
Wawancara dilakuakan dengan masyarakat setempat untuk menggali informasi tentang jenis-jenis tumbuhan
yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Selain itu, juga untuk mengetahui bagaimana cara pengolahannya dan
khasiatnya.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah lokasi penelitian ditetapkan, hasil survei dan wawancara dicatat. Data dan
informasi yang dicatat adalah nama daerah tumbuhan obat, nama ilmiah tumbuhan obat, bagian-bagian tumbuhan yang
digunakan, khasiat tumbuhan obat, dan pengolahan tumbuhan obat.
5. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul ditabulasi, dicantumkan nama daerah, nama ilmiah, bagian tumbuhan atau organ yang
digunkan sebagai obat tradisional, khasiat, dan cara pengolahannya.
E. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Ada 60 jenis tumbuhan yang terdiri atas 40 famili yang bisa digunakan sebagai tumbuhan obat.
2. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun dan akar. Bagian yang jarang digunakan batang dan getah.
3. Cara pengolahan tumbuhan untuk dijadikan obat masing sangat tradisional, yaitu ditumbuk,
direbus, dan dibakar.