Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

Isi Dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi

A. Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan dan Buku Drama


Buku pengayaan adalah buku yang ditujukan untuk memperkaya wawasan,pengetahuan dan
pengalaman pembaca.Buku pengayaan dapat menambah keterampilan serta membentuk
kepribadian peserta didik,pendidik,pengelola pendidikan,dan masyarakat.Buku jenis ini tidak
semata-mata dimaksudkan hanya untuk peserta didik (siswa),tetapi dapat pula digunakan oleh
pihak lain atau masyarakat umum.Berdasarkan isinya,buku pengayaan dapat dibedakan menjadi
buku pengayaan pengetahuan,buku pengayaan keterampilan,dan buku pengayaan kepribadian.
B. Menentukan Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan dan Buku Drama
Buku pengayaan pengetahuan harus mempunyai ciri khusus yakni mengembangkan nilai-nilai
moral dan budaya.Buku pengayaan keterampilan adalah buku yang dapat memperkaya dan
meningkatkan kemampuan dasar para pembaca dalam rangka meningkatkan aktivitas praktis
dan mandiri.Buku pengayaan keterampilan memuat materi yang dapat
meningkatkan,mengembangkan, dan memperkaya kemampuan menghitung,memberi
nama ,menghubungkan dan mengomunikasikan kepada orang lain sehingga mendorong untuk
berkarya dan bekerja secara praktis.Buku pengayaan kepribadian merupakan buku-buku yang
dapat meningkatkan kualitas kepribadian,sikap,dan pengalaman batin pembaca.
Tugas 1
Perhatikan kutipan buku pengayaan pengetahuan berikut!
Karangan Argumentasi
Argumentasi berasal dari kata argument yang berarti alasan.Karangan argumentasi adalah
karangan yang memberikan alasan yang kuat untuk menolak suatu pendapat atau
gagasan.Karangan argumentasi pasti memuat argumen.Argumen berupa bukti dan alasan.Bukti
dan alasan tersebut dapat meyakinkan orang lain.Bukti dapat berupa fakta,hasil
penelitian,dokumen penting,gambar,atau statistic.Kita harus dapat menyakinkan bahwa
pendapat kita benar.
Karangan argumentasi bertujuan menyakinkan pembaca.Karangan argumentasi mengubah
sikap dan pandangan pembaca agar menyetujui pendapat kita.Penulis harus mampu
membuktikan alasan bahwa alasan itu benar.
Ciri-ciri karangan argumentasi sebagai berikut:
1. Mengandung bukti dan kebenaran
2. Menjelaskan alasan kuat.
3. Menggunakan bahasa denotative(makna yang sebenarnya).
4. Analisis rasional (berdasarkan fakta)
5. Unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi (sedapat mungkin tidak ada).
Perbedaan karangan argumentasi dan karangan eksposisi sebagai berikut:
Argumentasi :
a. Bertujuan menyakinkan atau memengaruhi pembaca.
b. Menyertakan buktu berupa contoh,grafik,atau statistic.
c. Aktif argumentasi berupa simpulan.
Eksposisi:
a. Bertujuan menjelaskan sesuatu agar pembaca memperoleh informasi.
b. Penjelas berupa contoh,grafik,atau statistic.
c. Akhir paparan berupa penegasan uraian.
Soal
1. Tentukan informasi penting yang terdapat dalam kutipan buku tersebut!
2. Rumuskan nilai yang terdapat dalam kutipan buku tersebut!
Tugas 2
Perhatikan kutipan buku pengayaan kepribadian berikut!
Kreativitas berbeda dengan IQ.IQ bersifat “anugerah”.IQ merupakan
anugerah yang dimiliki sejak lahir.Tingkat IQ seseorang cendrung tetap seiring
perubahan usia,pengalaman,dan sebagainya.Apabila diuji berkali-kali,IQ
seseorang paling-paling hanya berubah sebanyak 5%.Hal ini berbeda dengan
kreativitas.Kreativitas bukanlah sesuatu yang diterima begitu saja,melainkan
sebuah keterampilan yang dapat dilatih dan dimunculkan.
Setiap orang pada dasarnya sudah memiliki potensi untuk menjadi seorang
yang kreatif dalam dirinya.Apabila potensi ini terus diasah melalui suatu
kebiasaan,kreativitas pun akan melejit ke tingkat yang mungkin jauh lebih tinggi
daripada yang bisa dibayangkan .
Jadi bila Anda memiliki tingkat IQ yang rendah,bukan berarti Anda tidak
dapat menjadi orang yang kreatif.Demikian pula apabila tingkat IQ Anda
tinggi,belum tentu Anda kreatif .Siapa pun diri Anda,Anda bisa menjadi
kreatif.Tinggal apakah Anda mau mengasahnya dan memanfaatkannya untuk
kemajuan pribadi karier,dan kehidupan Anda ataukah tidak?
Soal
1. Tentukan nilai-nilai kepribadian yang dibahas penulis dalam kutipan buku
pengayaan tersebut!
2. Ringkaslah kutipan buku pengayaan tersebut!
C. Menentukan Nilai-Nilai dalam Buku Drama
Menurut Henning Nelms,seorang sutradara teater,menelaah sebuah naskah atau buku drama
dapat dilakukan dengan mencari bahan dramatisnya.Bahan dramatis adalah unsur-unsur yang
terdapat di dalam naskah.Bahan dramatis tersebut mengandung nilai-nilai,yaitu nilai
intelektual,nilai emosional,dan nilai dramatis.
Perbedaan nilai emosional dan nilai intelektual terdapat pada tujuan penyampaiannya.Nilai
intelektual disampaikan untuk dimengerti.Sementara itu,nilai emosional disampaikan bukan
untuk dimengerti,melainkan untuk dirasakan.Pada saat nilai intelektual dan emosional dalam
sebuah drama bergabung,akan muncul nilai-nilai lain.Nilai-nilai tersebut dapat membangkitkan
kesedihan atau kegembiraan dalam sebuah drama.Nilai-nilai ini disebut nilai abstrak.
Selain dua nilai tersebut,ada nilai lain yakni nilai dramatis.Nilai dramatis merupakan nilai-nilai
yang menimbulkan suatu konflik.Tanpa nilai dramatis,sebuah naskah drama tidak lagi
berfungsi.Nilai-nilai dalam sebuah drama tergantung pada naskah drama yang akan dibawakan
atau dipentaskan.
Nilai-nilai abstrak yang terdapat dalam naskah atau buku drama sebagai berikut:
1. Nilai Didaktis
Nilai Didaktis merupakan nilai yang menyoroti secara khusus nilai pendidikan dalam sebuah
drama.Nilai pendidikan terdiri atas pendidikan watak,pendidikan sikap hidup,dan
pendidikan moral.
a. Pendidikan Watak
Nilai pendidikan watak dapat dilihat dari tokoh-tokoh dalam drama.Sementara itu,
penilaian terhadap watak tokoh-tokoh dalam drama dapat diketahui dari cara
pengarang menggambarkan perwatakan tokoh-tokoh tersebut.Dalam
drama,kebanyakan karakter tokoh digambarkan dalam dialog-dialog
antartokoh.Berdasarkan dialog-dialog antartokoh tersebut,tercermin watak atau
karakter para tokohnya.
b. Pendidikan sikap hidup
Nilai pendidikan sikap hidup dalam drama dapat digunakan untuk menyikapi kehidupan
c. Pendidikan moral
Nilai pendidikan moral dapat diambil dari sebuah drama yang menyoroti berbagai
moralitas masyarakat.
2. Nilai Sosial
Nilai social dalam drama merupakan petunjuk umum dan pengarah tingkah tingkah laku
dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Nilai Budaya
Menurut Koentjaraningrat,seorang antropolog,kebudayaan hanya dimiliki manusia yang
tumbuh serta berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat.Nilai-nilai budaya,di
antaranya bahasa,system pengetahuan,system peralatan, dan system religi.
Nilai-nilai budaya sebagai berikut:
a. Bahasa: bahasa merupakan cerminan budaya suatu daerah bahkan bangsa.
b. Sistem Pengetahuan: Dari pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam drama,kita
dapat menilai budaya yang dipakai dalam pementasan drama tersebut.
c. Sistem Peralatan: Dengan melihat system peralatan yang digunakan dalam pementasan
drama,kita dapat mengetahui kebudayaan yang dianut.
d. Sistem Religi: Sistem religi merupakan suatu kepercayaan terhadap Tuhan.Nilai religi
menggambarkan nilai-nilai kepercayaan yang dianut.
Latihan
Perhatikan kutipan naskah drama berikut!
Petualang : Dan kalau aku ingin tau sedikit tentang hubungan khusus antara Bapak
dan beliau itu,janganlah ditafsirkan bahwa aku berusaha menarik
kemungkinan-kemungkinan yang menguntungkan diriku.Pak,aku juga
pedagang.Pedagang “bonafide” jadi aku tau “kode”dan “etik”antar
pedagang.Aku Cuma ingin,bila ingin,dan bila Bapak
mengizinkan,memberi sekedar jasa-jasa baik berupa saran-saran
kalau memang Bapak perlukan.Eh,seperti saranku barusan tadi
itu,tentang jangan pergi sekarang dulu.
Pedagang : Mungkin,ya,mungkin juga ada sedikit saran Bung yang kuperlukan.
Petualang : Dengan satu syarat.
Pedagang : Hah? Sudah kuduga,Bung minta imbalan duit kan?
Petualang : Keliru tafsir.Bantuan moril yang akan kuberikan kepada Bapak,bila
Bapak minta,bukan atas dasar kesetiakawanan.Setia kawan
antarpedagang yang senasib dan secita-tujuan.
Pedagang : Lantas,apa syarat yang Bung minta?
Petualang : Kepercayaan.Tegasnya saling percaya antara aku dan Bapak.
Pedagang : Oo, kalau Cuma begitu,aku tidak keberatan,ya,aku menaruh
kepercayaan kepada Bung.
Petualang : Nah,katakanlah kemungkinan kerugian apa yang bakal menimpa
Bapak kalau bapak pemimpin sekarang pergi tanpa Bapak?
Pedagang : Aku akan rugi uang sejumlah dua juta rupiah!
Petualang : Sebabnya?
Pedagang : Negara punya utang kepadaku sejumlah dua juta rupiah.Dan bapak itu
yang kuanggap jadi barang jaminan.
SOAL
1. Identifikasilah nilai-nilai yang terdapat dalam kutipan naskah drama tersebut!
2. Tentukan informasi penting yang terdapat dalam kutipan buku tersebut!
D. Menulis Refleksi tentang Nilai-Nilai dari Buku Pengayaan dan Buku Drama
Nilai-nilai dalam sebuah buku dapat direfleksikan ke dalam bentuk tulisan.Penulisan reflektif
merupakan tulisan yang merespons sesuatu tanpa sengaja,tanpa perencanaan.Ciri-ciri tulisan
reflektif adalah tanpa perencanaan,tanpa kerangka tulisan,cepat dan instan.Refleksi bersifat
personal,subjektif,dan ringkas.
E. Menulis Refleksi Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan dan Drama
Tulisan reflektif merupakan kegiatan perenungan terhadap pokok persoalan yang
ditentukan.Tulisan reflektif menguji keterampilan kita untuk berpikir dan
mendeskripsikan,mengatur gagasan,menggunakan pengalaman,imajinasi,dan pengetahuan
umum kita.
Langkah-langkah menulis tulisan reflektif tentang sebuah buku sebagai berikut:
1. Membaca buku dengan intensif dan cermat.Jika perlu,ulangi sampai benar-benar paham.
2. Refleksikan nilai-nilai dalam buku dengan pengalaman atau sudut pandang Anda.
3. Susunlah refleksi Anda terhadap buku tersebut.
4. Gunakan kata-kata santun.
5. Jangan merefleksikan nilai-nilai yang tidakterdapat dalam buku.
6. Periksa dan editlah untuk merapikan tulisan yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai