Anda di halaman 1dari 17

PORTOFOLIO

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA


Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan kelas XII tahun pelajaran
2022/2023 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing : Ida Widaningsih, S.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : AULIA TIARA PUTRI


NIS : 202110046
KELAS : XII MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVISI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41381 web:
https://sman1tlgsr.wix.com/samnet // Email: sman1tlgsr@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
begitu banyak nikmat kepada kita semua, yaitu nikmat iman dan nikmat Islam dan mudah-
mudah kita semua dalam lindungan Allah SWT., serta shalawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. Atas karunia dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Portofolio Seni Budaya.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan portofolio yang menjadi syarat
kelulusan mata pelajaran seni budaya. Namun tidak lepas dari itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi kelengkapan, penyusunan
bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
guru pembimbing demi kesempurnaan penyusunan portofolio ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis berharap semoga portofolio ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat mempelancar dan
mempermudah proses pencapaian dan tujuan-tujuan yang telat di tetapkan.

Karawang, 23 Januari 2023

Penulis

Aulia Tiara Putri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................5
B. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
SENI RUPA..............................................................................................................................6
A. Seni Rupa Dua Dimensi..............................................................................................6
B. Seni Rupa Tiga Dimensi..............................................................................................8
KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI................................................................................10
KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI...............................................................................11
PAMERAN.............................................................................................................................12
APRESIASI KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI..........................................................13
MELUKIS STILASI HEWAN..............................................................................................13
A. Konsep.......................................................................................................................13
B. Unsur.........................................................................................................................13
C. Prinsip........................................................................................................................13
D. Gaya...........................................................................................................................13
E. Teknik........................................................................................................................13
F. Alat dan Bahan..............................................................................................................13
APRESIASI KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI.........................................................14
GERABAH..............................................................................................................................14
A. Konsep.......................................................................................................................14
B. Unsur.........................................................................................................................14
C. Prinsip........................................................................................................................14
D. Gaya...........................................................................................................................14
E. Teknik........................................................................................................................14
F. Alat dan Bahan..............................................................................................................14
APRESIASI PAMERAN.......................................................................................................15
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni merupakan salah satu konsep yang sulit untuk di definisikan. Karena sulitnya,
maka pengertian seni sering merujuk ke arah konsep metafisik, padahal pada dasarnya
konsep seni sendiri dapat diukur. Seni sebagai salah satu kebudayaan manusia selalu
mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang panjang. Dimulai dari bentuk seni
prasejarah hingga mencapai bentuk yang modern pada saat ini.
Istilah seni dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
permintaan atau pencarian, sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata art yang
bermakna kemahiran. Kata art menurut Sofyan dalam Sumanto dapat diartikan sebagai
“kegiatan atau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia”. Berdasarkan pendapat di atas,
dapat dikatakan bahwa seni memiliki makna yang berkaitan dengan keterampilan atau
kemahiran seseorang dalam menciptakan sesuatu karya yang mewakili perasaan atau
emosinya yang berkenaan dengan aspek keindahan, kreativitas, dan sebagainya.
Diberbagai belahan dunia, ekspresi seni rupa tidaklah seragam. Hal ini dipengaruhi
oleh perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik, dan perbedaan alam sekitar akan
membentuk seni yang keragaman seni rupa. Pemikiran dari masyarakat ini kemudian
diwujudkan dalam bentuk sebuah karya seni yang kita temui sehari-hari.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian seni rupa
2. Untuk mengetahui pengertian dua dimensi
3. Untuk mengetahui pengertian tiga dimensi
4. Sikap presiasi terhadap karya seni rupa dua dimensi
5. Sikap apresiasi terhadap karya seni rupa tiga dimensi
BAB II

SENI RUPA

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan
acuan estetika. Seni rupa dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapaan. Sedangkan dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi
dua, yaitu seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.

A. Seni Rupa Dua Dimensi


Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau
sisi, yaitu hanya memiliki panjang dan lebar, tanpa dimensi ruang. Ciri utama dari karya seni
rupa dua dimensi yaitu hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.
Sesuai namanya, karya seni rupa dua dimensi hanya terdiri dari dua dimensi, oleh
karena itu karya seni rupa jenis ini hanya bisa digambar di atas permukaan yang datar seperti
kanvas, dinding, papan kayu, dan berbagai benda lain yang permukaannya datar. Contoh
karya seni rupa dua dimensi, yaitu lukisan, grafis, batik, ilustrasi, serta karya seni lainnya
yang digambar di atas permukaan datar.
Berdasarkan bahannya, kita mengenal karya seni kriya kulit, kriya logam, kriya kayu,
dan sebagainya. Adapun pengkategorian berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya
seni batik, seni ukir, seni pahat, kriya anyam, dan sebagainya. Pengkategorian jenis karya
seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya, kita dapat menggelompokkan ke dalam seni
rupa pra sejarah, tradisional, klasik, modern, pos modern, kontemporer, dan sebagainya.
Pengkategorian karya ini sangta kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi.
Ada beberapa unsur yang terdapat dalam seni rupa. Berikut adalah penjelasan dari
masing-masing unsur tersebut.
1. Titik (Point)
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar dan sederhana karena setiap menggores
atau menggambar selalu diawali dengan titik. Teknik lukisan ide atau gagasan yang
kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang.
2. Garis (Line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting untuk menciptakan karya seni. Garis
memiliki dimensi datar memanjang, arah, dan sifat-sifat khusus, seperti pendek, panjang,
vertikal, horizontal, lurus, melengkung, dan berombak.
3. Raut (Bidang dan Bentuk)
Raut merupakan tampak, potong atau wujud dari suatu objek. Istilah bidang digunakan
untuk menunjukkan wujud benda yang datar, sedangkan bentuk menunjukkan wujud
benda yang tampak memiliki volume, meskipun pada seni rupa dua dimensi volume
tersebut hanya berupa ilusi.
4. Ruang
Ruang dalam karya seni rupa dua dimensi berarti kesan dimensi dari atau latar yang
terdapat pada karya seni. Ruang dihadirkan melalui perbedaan intensitas gelap terang,
warna, hingga menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang
semu (khayalan).
5. Tekstur (Barik)
Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan permukaan suatu objek pada karya seni
rupa. Terdapat tekstur semu (buatan) dan tekstur asli. Tekstur asli adalah perbedaan
ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba (seperti cat timbul). Sementara
tekstur semu adalah kesan semu permukaan objek yang direka melalui pengolahan unsur
garis, gelap terang, dan sebagainya.
6. Gelap Terang
Gelap terang adalah rekaan perbedaan intensitas cahaya yang jauh pada permukaan benda
yang digambar/dilukis pada karya seni rupa dua dimensi. Bagian yang terkena cahaya
harus dibuat lebih terang dan bagian yang kurang terkena cahaya harus tampak lebih
gelap.
7. Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Dalam berkarya seni rupa
terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni,
monokrom, dan polikromik.
Prinsip seni rupa dua dimensi merupakan sebuah dasar yang menjadi penunjang dari
sebuah karya sastra. Prinsip ini merupakan kesatuan dari sejumlah unsur dari sebuah karya
sastra yang memiliki nilai seni ketika digabungkan. Berikut ini penjelasan mengenai prinsip
seni rupa dua dimensi.
1. Kesatuan (Unity)
Prinsip kesatuan merupakan bahan awal yang menyusun komposisi sebuah karya seni.
Dengan prinsip kesatuan, unsur seni rupa akan bersatu padu dalam membangun sebuah
komposisi yang indah, serasi, dan menarik.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah prinsip yang bertanggung jawab pada kesan dari suatu susunan
unsur-unsur seni rupa. Suatu karya seni harus diatur agar mempunyai daya tarik yang
sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan sangat berpengaruh pada kesan suatu
susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan dengan
informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar. Terdapat 4 jenis keseimbangan,
yaitu keseimbangan sentral (terpusat), keseimbangan diagonal, keseimbangan simetris,
dan keseimbangan asimetris.
3. Irama (Rhythm)
Irama merupakan prinsip pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus-
menerus sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa terwujud bentuk,
garis, atau variasi warna. Pengulangan yang sama akan terasa statis, sedangkan
pengulangan yang dilakukan secara bervasiasi akan menghasilkan irama harmoni yang
dapat meningkatkan nilai estetika dari karya seni yang dibuat.

4. Komposisi
Di antara prinsip-prinsip seni rupa yang lain.,komposisi mejadi prinsip yang paling
penting dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni. Komposisi merupakan
organisasi dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik
sehingga karya seni yang dihasilkan akan mencapai tujuannya yaitu menampilkan
ekspesi.
5. Proporsi (Kesebandingan)
Kesebandingan atau proporsi adalah prinsip seni rupa yang membandingkan bagian satu
dengan bagian lain sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Sebagai contoh, ketika
hendak membuat lukisan manusia, pelukis harus pandai menyesuaikan ukuran mata,
hidung, mulut, alis, dagu, dan bagian tubuh lainnya agar selaras. Begitupun dalam proses
pembuatan karikatur. Ukuran-ukuran dari unsur seni rupa yang terdapat di dalamnya
harus berada dalam perbandingan yang proposional. Besar kecil, panjang pendek, luas
sempit, dan tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi.
6. Pusat Perhatian (Center of Interest)
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi yang merupakan usaha untuk
menampilkan bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol. Untuk
membuat pusat perhatian dapat dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran,
dan unsur lainnya.
7. Keselarasan (Harmoni)
Suatu kesatuan unsur-unsur karya seni rupa hanya akan dikatakan indah dan memiliki
nilai estetis bila mereka berpadu degan selaras. Keselarasan atau harmoni adalah kaitan
kedekatan unsur-unsur yang berbeda, baik bentuk, pencahayaan, maupun warna dalam
menciptakan suatu keindahan. Tujuan prinsip harmoni adalah menciptakan perpaduan
yang selaras.
8. Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang
digunakan di dalam karya seni secara berangsur-angsur. Prinsip gradasi sering digunakan
saat membuat karikatur, lukisan, mosaik, dan seni rupa dua dimensi lain karena gradasi
bertujuan menghidupkan karya seni.
9. Penekanan (Kontras)
Kontras mengatur perbedaan dari dua unsur yang berlawanan. Penekanan akan membuat
sebuah karya seni tidak bersifat monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok
pada bentuk, warna, dan ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik.

B. Seni Rupa Tiga Dimensi


Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar,
dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni rupa
tiga dimensi antara lain seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur, dan berbagai
desain produk.
Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya tersebut. Dilihat dari
fungsinya, karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai
(seni rupa terapan/applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspesi (seni
rupa murni/pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis
dibuat dengan pertimbangan kegunaannya.
a. Karya seni rupa tiga dimensi murni
Karya seni ini tidak hanya memperlihatkan unsur praktis atau unsur kegunaan, tetapi juga
memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Kerya seni rupa murni sebagai keindahan karya
manusia yang dibuat dengan tujuan dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa
tiga dimensi murni, yaitu seni patung, dan benda hias.
b. Karya seni rupa tiga dimensi terapan
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau memenuhi kebutuhan fisik dan psikis
seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan
kegunaan dan juga keindahannya. Dengan demikian, bentuk benda atau karya seni rupa
tersebut akan semakin indah dilihat dan nyaman digunakan. Contoh karya seni rupa tiga
dimensi terapan, yaitu kerajinan keramik, kerajinan logam, kerajinan kulit, kerajinan
kayu, kerajinan anyaman, dan kerajinan lainnya.
KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI
PAMERAN
APRESIASI KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

MELUKIS STILASI HEWAN

A. Konsep
Pada lukisan di atas, pelukis menggambar jenis ikan hias dengan terknikn stilasi. Stilasi
merupakan cara untuk mengubah bentuk asli sumber atau objek dari berbagai arah. Teknik ini
dilakukan dengan pengayaan yang dapat dibuat menjadi bentuk baru yang bervariasi dan
dekoratif, tetapi ciri dari sumber aslinya masih dapat dilihat.
B. Unsur
Unsur yang terdapat pada lukisan tersebut sebagai berikut.
 Titik : Gambar tersebut mengandung unsur titik pada mata ikan.
 Garis : Gambar tersebut mengandung unsur garis pada arsiran sirip ikan.
 Raut : Gambar tersebut mengandung unsur raut (bidang) pada gelembung air dan
mata ikan.
 Tekstur (barik) : Gambar tersebut mengandung unsur tekstur semu (buatan) karena
ketika diraba permukaan objeknya halus.
 Gelap terang : Gambar tersebut mengandung unsur gelap terang pada gelembung air.
 Warna : Gambar tersebut mengandung unsur warna.
C. Prinsip
Prinsip yang terdapat pada lukisan tersebut sebagai berikut.
 Kesatuan (unity)
 Keseimbanga (balance)
 Komposisi
 Proporsi (kesebandingan)
 Pusar perhatian (center of interest)
 Keselarasan (harmoni)
D. Gaya
Realisme : Gata atau aliran seni lukis yang di hasilkan dari penciptaan ide berkarya dalam
menangkap objek kebendaan atau makhluk hidup serta aktivitasnya dengan merekam yang
terlihat oleh mata pelukis.
E. Teknik
Teknik yang dipakai dalam lukisan tersebut adalah stilasi.
F. Alat dan Bahan
1) Pensil untuk membuat sketsa gambar.
2) Penghapus untuk menghapus pada saat terjadi kesalahan dalam menggambar.
3) Crayon untuk mewarnai gambar.
4) Kertas gambar sebagai media untuk menggambar.
APRESIASI KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

GERABAH

A. Konsep
Pada gerabah di atas, terlihat memiliki konsep yang
B. Unsur
Unsur yang terdapat pada gerabah tersebut sebagai berikut.
 Titik : Gerabah tersebut mengandung unsur titik pada gambar sebuk sari yang terdapat
pada bunga.
 Garis : Gerabah tersebut mengandung unsur garis pada leher gerabah dan
 Bentuk : Gerabah tersebut mengandung unsur bentuk karena mempunyai volume dan
tidak berupa ilusi.
 Tekstur (barik) : Gerabat tersebut bertekstur kasar

C. Prinsip
Prinsip yang terdapat pada gerabah tersebut sebagai berikut.
 Kesatuan (unity)
 Keseimbangan (balance)
 Komposisi
 Proporsi (kesebandingan)
 Pusat perhatian (center of interest)
 Keselarasan (harmoni)
D. Gaya
Lebih menekankan wujud benda dibandingkan keindahan.
E. Teknik
Teknik yang digunakan dalam membuat gerabah adalah teknik modeling. Teknik modeling
adalah teknik membuat suatu benda dengan cara memijit, meremas, dan membentuk sesuai
bentuk yang diinginkan. Sedangkan, dalam pewarnaan pada gerabah menggunakan teknik
plakat.
F. Alat dan Bahan
 Gerabah yang sudah jadi
 Cat
 Kuas
APRESIASI PAMERAN

Pameran diatas yang bertema “Noor”. Berbeda dengan kepercayaan agama lain,
dalam kepercayaan Islam, “Sang Ilahi” dinyatakan sebagai sesuatu yang Nir-rupa, abstrak
atau pun tanpa figur, namun dapat diartikan sebagai puncak dari segala cahaya. Terinsirasi
dari pemahaan tersebut dan juga mengambil ide dari bangunan-bangunan peninggalan
kebudayaan Islam Taj Mahal, Al Hambra, dengan lika-liku sejarahnya, Baron Basuning
memilih tema “Noor” pada pameran yang menandai 20 tahun ia berkarya.
Baron Basuning dangan latar belakang aktivis dan jurnalis di komunitas Erros Djarot,
memantapkan diri menjadi seniman sejak 20 tahun lalu. Baron yang masa mudanya mrndapat
kesempatan berkelana ke berbagai belahan dunia, tanpa disadari kerap menghasilkan karya
yang merupakan perpaduan antara pengalaman batin dan ingatan kuat pada tempat yang
pernah beliau kunjungi. Kecintaan yang kuat akan tanah airnya dan lelehur juga
mempengaruhi Baron dalam berkarya dan memilih tema berpameran. Dalam karya-karyanya
Baron yang menggoreskan eufemisme dari memulai, kegembiraan, kebahagiaan, dan cinta
yang dapat dinikmati oleh para pencinta seni.
Karya abstraknya dan menggunakan warna hitam yang mendominasi lukisannya,
membuat lukisannya menarik, pencahayaan yang pas pada pameran tersebut sehingga sangat
membuat beberapa pengungjung merasa tidak mengerti apa yang disampaikan atau tersirat
melalui lukisan tersebut.

Padahal yang tema bertemakan Noor merupakan ekspresi emosi dan ekspresinya
tentang manusia dan alam yang berjalan menuju cahaya, yaitu Sang Pencipta. Karya-karya
yang dipamerkan pada pameran bertema Noor antara lain Beyond (akrilik pada kanvas 90 ×
160 cm, 2018), Lukisan Malam (akrilik pada kanvas 240 × 200 cm, 2018), Angel (akrilik
pada kanvas 200 × 240 cm), Balance (akrilik pada kanvas 360 × 240 cm, 2018), dan
sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan tugaas seni budaya dari kelas X sampai kelas XII, yaitu
karya seni dua dimensi, karya seni tiga dimensi, serta contoh pameran. Dalam pembelajaran
ini kita diasah untuk mempelajari bagaimana proses untuk membuat beberapa karya dan
mengapresiasi karya di atas, sehingga dapat menikmati dan menilai karya tersebut secara
semestinya.

B. Saran
Untuk dapat mempelajari tentang karya seni rupa lebih mendalam dalam pelajaran
seni budaya, penulis menyarankan untuk mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber
baik dari buku maupun internet. Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Lks seni budaya kelas XII


https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6446712/seni-rupa-dua-dimensi-pengertian-prinsip-
unsur-media-dan-tekniknya

Anda mungkin juga menyukai