DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
begitu banyak nikmat kepada kita semua, yaitu nikmat iman dan nikmat Islam dan mudah-
mudah kita semua dalam lindungan Allah SWT., serta shalawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. Atas karunia dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Portofolio Seni Budaya.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan portofolio yang menjadi syarat
kelulusan mata pelajaran seni budaya. Namun tidak lepas dari itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik dari segi kelengkapan, penyusunan
bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
guru pembimbing demi kesempurnaan penyusunan portofolio ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis berharap semoga portofolio ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat mempelancar dan
mempermudah proses pencapaian dan tujuan-tujuan yang telat di tetapkan.
Penulis
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................5
B. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
SENI RUPA..............................................................................................................................6
A. Seni Rupa Dua Dimensi..............................................................................................6
B. Seni Rupa Tiga Dimensi..............................................................................................8
KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI................................................................................10
KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI...............................................................................11
PAMERAN.............................................................................................................................12
APRESIASI KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI..........................................................13
MELUKIS STILASI HEWAN..............................................................................................13
A. Konsep.......................................................................................................................13
B. Unsur.........................................................................................................................13
C. Prinsip........................................................................................................................13
D. Gaya...........................................................................................................................13
E. Teknik........................................................................................................................13
F. Alat dan Bahan..............................................................................................................13
APRESIASI KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI.........................................................14
GERABAH..............................................................................................................................14
A. Konsep.......................................................................................................................14
B. Unsur.........................................................................................................................14
C. Prinsip........................................................................................................................14
D. Gaya...........................................................................................................................14
E. Teknik........................................................................................................................14
F. Alat dan Bahan..............................................................................................................14
APRESIASI PAMERAN.......................................................................................................15
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni merupakan salah satu konsep yang sulit untuk di definisikan. Karena sulitnya,
maka pengertian seni sering merujuk ke arah konsep metafisik, padahal pada dasarnya
konsep seni sendiri dapat diukur. Seni sebagai salah satu kebudayaan manusia selalu
mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang panjang. Dimulai dari bentuk seni
prasejarah hingga mencapai bentuk yang modern pada saat ini.
Istilah seni dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
permintaan atau pencarian, sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata art yang
bermakna kemahiran. Kata art menurut Sofyan dalam Sumanto dapat diartikan sebagai
“kegiatan atau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia”. Berdasarkan pendapat di atas,
dapat dikatakan bahwa seni memiliki makna yang berkaitan dengan keterampilan atau
kemahiran seseorang dalam menciptakan sesuatu karya yang mewakili perasaan atau
emosinya yang berkenaan dengan aspek keindahan, kreativitas, dan sebagainya.
Diberbagai belahan dunia, ekspresi seni rupa tidaklah seragam. Hal ini dipengaruhi
oleh perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik, dan perbedaan alam sekitar akan
membentuk seni yang keragaman seni rupa. Pemikiran dari masyarakat ini kemudian
diwujudkan dalam bentuk sebuah karya seni yang kita temui sehari-hari.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian seni rupa
2. Untuk mengetahui pengertian dua dimensi
3. Untuk mengetahui pengertian tiga dimensi
4. Sikap presiasi terhadap karya seni rupa dua dimensi
5. Sikap apresiasi terhadap karya seni rupa tiga dimensi
BAB II
SENI RUPA
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan
acuan estetika. Seni rupa dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapaan. Sedangkan dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi
dua, yaitu seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
4. Komposisi
Di antara prinsip-prinsip seni rupa yang lain.,komposisi mejadi prinsip yang paling
penting dalam mendasari keindahan dari sebuah karya seni. Komposisi merupakan
organisasi dari unsur-unsur seni rupa yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik
sehingga karya seni yang dihasilkan akan mencapai tujuannya yaitu menampilkan
ekspesi.
5. Proporsi (Kesebandingan)
Kesebandingan atau proporsi adalah prinsip seni rupa yang membandingkan bagian satu
dengan bagian lain sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Sebagai contoh, ketika
hendak membuat lukisan manusia, pelukis harus pandai menyesuaikan ukuran mata,
hidung, mulut, alis, dagu, dan bagian tubuh lainnya agar selaras. Begitupun dalam proses
pembuatan karikatur. Ukuran-ukuran dari unsur seni rupa yang terdapat di dalamnya
harus berada dalam perbandingan yang proposional. Besar kecil, panjang pendek, luas
sempit, dan tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi.
6. Pusat Perhatian (Center of Interest)
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi yang merupakan usaha untuk
menampilkan bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol. Untuk
membuat pusat perhatian dapat dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran,
dan unsur lainnya.
7. Keselarasan (Harmoni)
Suatu kesatuan unsur-unsur karya seni rupa hanya akan dikatakan indah dan memiliki
nilai estetis bila mereka berpadu degan selaras. Keselarasan atau harmoni adalah kaitan
kedekatan unsur-unsur yang berbeda, baik bentuk, pencahayaan, maupun warna dalam
menciptakan suatu keindahan. Tujuan prinsip harmoni adalah menciptakan perpaduan
yang selaras.
8. Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang
digunakan di dalam karya seni secara berangsur-angsur. Prinsip gradasi sering digunakan
saat membuat karikatur, lukisan, mosaik, dan seni rupa dua dimensi lain karena gradasi
bertujuan menghidupkan karya seni.
9. Penekanan (Kontras)
Kontras mengatur perbedaan dari dua unsur yang berlawanan. Penekanan akan membuat
sebuah karya seni tidak bersifat monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok
pada bentuk, warna, dan ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik.
A. Konsep
Pada lukisan di atas, pelukis menggambar jenis ikan hias dengan terknikn stilasi. Stilasi
merupakan cara untuk mengubah bentuk asli sumber atau objek dari berbagai arah. Teknik ini
dilakukan dengan pengayaan yang dapat dibuat menjadi bentuk baru yang bervariasi dan
dekoratif, tetapi ciri dari sumber aslinya masih dapat dilihat.
B. Unsur
Unsur yang terdapat pada lukisan tersebut sebagai berikut.
Titik : Gambar tersebut mengandung unsur titik pada mata ikan.
Garis : Gambar tersebut mengandung unsur garis pada arsiran sirip ikan.
Raut : Gambar tersebut mengandung unsur raut (bidang) pada gelembung air dan
mata ikan.
Tekstur (barik) : Gambar tersebut mengandung unsur tekstur semu (buatan) karena
ketika diraba permukaan objeknya halus.
Gelap terang : Gambar tersebut mengandung unsur gelap terang pada gelembung air.
Warna : Gambar tersebut mengandung unsur warna.
C. Prinsip
Prinsip yang terdapat pada lukisan tersebut sebagai berikut.
Kesatuan (unity)
Keseimbanga (balance)
Komposisi
Proporsi (kesebandingan)
Pusar perhatian (center of interest)
Keselarasan (harmoni)
D. Gaya
Realisme : Gata atau aliran seni lukis yang di hasilkan dari penciptaan ide berkarya dalam
menangkap objek kebendaan atau makhluk hidup serta aktivitasnya dengan merekam yang
terlihat oleh mata pelukis.
E. Teknik
Teknik yang dipakai dalam lukisan tersebut adalah stilasi.
F. Alat dan Bahan
1) Pensil untuk membuat sketsa gambar.
2) Penghapus untuk menghapus pada saat terjadi kesalahan dalam menggambar.
3) Crayon untuk mewarnai gambar.
4) Kertas gambar sebagai media untuk menggambar.
APRESIASI KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI
GERABAH
A. Konsep
Pada gerabah di atas, terlihat memiliki konsep yang
B. Unsur
Unsur yang terdapat pada gerabah tersebut sebagai berikut.
Titik : Gerabah tersebut mengandung unsur titik pada gambar sebuk sari yang terdapat
pada bunga.
Garis : Gerabah tersebut mengandung unsur garis pada leher gerabah dan
Bentuk : Gerabah tersebut mengandung unsur bentuk karena mempunyai volume dan
tidak berupa ilusi.
Tekstur (barik) : Gerabat tersebut bertekstur kasar
C. Prinsip
Prinsip yang terdapat pada gerabah tersebut sebagai berikut.
Kesatuan (unity)
Keseimbangan (balance)
Komposisi
Proporsi (kesebandingan)
Pusat perhatian (center of interest)
Keselarasan (harmoni)
D. Gaya
Lebih menekankan wujud benda dibandingkan keindahan.
E. Teknik
Teknik yang digunakan dalam membuat gerabah adalah teknik modeling. Teknik modeling
adalah teknik membuat suatu benda dengan cara memijit, meremas, dan membentuk sesuai
bentuk yang diinginkan. Sedangkan, dalam pewarnaan pada gerabah menggunakan teknik
plakat.
F. Alat dan Bahan
Gerabah yang sudah jadi
Cat
Kuas
APRESIASI PAMERAN
Pameran diatas yang bertema “Noor”. Berbeda dengan kepercayaan agama lain,
dalam kepercayaan Islam, “Sang Ilahi” dinyatakan sebagai sesuatu yang Nir-rupa, abstrak
atau pun tanpa figur, namun dapat diartikan sebagai puncak dari segala cahaya. Terinsirasi
dari pemahaan tersebut dan juga mengambil ide dari bangunan-bangunan peninggalan
kebudayaan Islam Taj Mahal, Al Hambra, dengan lika-liku sejarahnya, Baron Basuning
memilih tema “Noor” pada pameran yang menandai 20 tahun ia berkarya.
Baron Basuning dangan latar belakang aktivis dan jurnalis di komunitas Erros Djarot,
memantapkan diri menjadi seniman sejak 20 tahun lalu. Baron yang masa mudanya mrndapat
kesempatan berkelana ke berbagai belahan dunia, tanpa disadari kerap menghasilkan karya
yang merupakan perpaduan antara pengalaman batin dan ingatan kuat pada tempat yang
pernah beliau kunjungi. Kecintaan yang kuat akan tanah airnya dan lelehur juga
mempengaruhi Baron dalam berkarya dan memilih tema berpameran. Dalam karya-karyanya
Baron yang menggoreskan eufemisme dari memulai, kegembiraan, kebahagiaan, dan cinta
yang dapat dinikmati oleh para pencinta seni.
Karya abstraknya dan menggunakan warna hitam yang mendominasi lukisannya,
membuat lukisannya menarik, pencahayaan yang pas pada pameran tersebut sehingga sangat
membuat beberapa pengungjung merasa tidak mengerti apa yang disampaikan atau tersirat
melalui lukisan tersebut.
Padahal yang tema bertemakan Noor merupakan ekspresi emosi dan ekspresinya
tentang manusia dan alam yang berjalan menuju cahaya, yaitu Sang Pencipta. Karya-karya
yang dipamerkan pada pameran bertema Noor antara lain Beyond (akrilik pada kanvas 90 ×
160 cm, 2018), Lukisan Malam (akrilik pada kanvas 240 × 200 cm, 2018), Angel (akrilik
pada kanvas 200 × 240 cm), Balance (akrilik pada kanvas 360 × 240 cm, 2018), dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan tugaas seni budaya dari kelas X sampai kelas XII, yaitu
karya seni dua dimensi, karya seni tiga dimensi, serta contoh pameran. Dalam pembelajaran
ini kita diasah untuk mempelajari bagaimana proses untuk membuat beberapa karya dan
mengapresiasi karya di atas, sehingga dapat menikmati dan menilai karya tersebut secara
semestinya.
B. Saran
Untuk dapat mempelajari tentang karya seni rupa lebih mendalam dalam pelajaran
seni budaya, penulis menyarankan untuk mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber
baik dari buku maupun internet. Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA