Anda di halaman 1dari 2

GENRE SASTRA INDONESIA

A. Hakikat Sastra dan Karya Sastra


Sastra merupakan refleksi sikap (ekspresi) sesorang terhadap gelaja yang muncul dari
lingkungan (alam, sosial, budaya, ekonomi) yang dituangkan dalam bentuk kesenian.

Karya sastra adalah hasil cipta manusia sebagai bentuk perwujudan ekpresi seseorang.
Contoh karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama. Hal yang ditekakan dari karya sastra
adalah estetika (keindahan) dalam bentuk bahasa. Fungsi dari karya sastra, yaitu dulce
yang berarti menghibur dan utile yang artinya bermanfaat. Dari 2 fungsi tadi dibagi
menjadi beberapa fungsi (estetis, etis, didaktis, reflektif, dan rekreatif)

B. Genre Sastra
Kata genre berasal dari bahasa Prancis yang bermakna jenis. Genre sastra berarti
pembagian/ variasi bentuk sastra yang dikategorikan berdasarkan gaya, isi, dan bentuk.
Menurut Aris Toteles satra dibagi menjadi tiga, yaitu lirik, (puisi), epik (prosa), dan
drama (drama).
Secara umum genre sastra dibagi menjadi dua, yaitu sastra imajinatif (prosa, puisi,drama)
dan sastra nonimajinatif (biografi, autobiografi, catatan harian, memoar, esai, kritik)

C. Periodisasi Sastra
Periodisasi sastra adalah pengelompokan babak sejarah sastra indonesia. Pembabakan ini
berdasarkan waktu perkembangan sastra indonesia yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu
dari setiap babak waktu sehingga berbeda dari waktu/ periode yang lain. Ciri tertentu/
kriteria bermacam-macam. Seperti masa penerbitan, pertombangan unsur intriksik,
pertimbangan unsur ekstrinsik, dan perbedaan norma umum sebagai pengaruh
perkembangan zaman. Tokoh periodesasi sastra, yaitu H.B. Jasssin. Buyung Saleh,
Nugroho Notosusanto, Bakri Siregar, Ajip Rosidi, Zuber Usman, dan Rachmat.
Macam-macam periodisasi satra, yaitu:
1. Angkatan Pujangga Lama
a. Pendahuluan
Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia
yang dihasilkan sebelum abad ke-20 atau sebelum tahaun 1900-an. Pada masa
ini karya sastra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat.

b. Tokoh/ Sastrawan
1) Nuruddin ar-Raniri
2) Raja Ali Haji
3) Hamzah Fansuri
4) Abdul Samad Ahmad
5) Semaoen / Semaun

c. Karya
1) “Bustan Al Salatin” karya Nuruddin ar-Raniri
2) “Gurindam Dua Belas” karya Raja Ali Haji
3) ”Syair Sultan Abdul Muluk” karya Raja Ali Haji
4) “Syarab al-'Asyiqin” karya Hamzah Fansuri
5) “Hikayat Amir Hamzah” karya Abdul Samad Ahmad
6) “Hikayat Kadirun” karya Semaoen / Semaun

d. Karakteristik/ Ciri-ciri
1) Isi bersifat statis (sikap masyarakat yang tradisional dan konservatif)
2) Tema bersifat khayalan atau fantasi
3) Isi mengandung pendidikan (didktis).
4) Tema agama atau kepercayaan.
5) Isi bersifat Istana sentries,
6) Bahasa menggunakan bahasa Melayu Kuno.

2. Angkatan Sastra Melayu Lama


3. Angkatan Balai Pustaka (1920-1932)
4. Angkatan Pujangga Baru (1933-1942)
5. Angkatan 1945 (1942-1949)
6. Angkatan 1950-1960-an
7. Angkatan 19666-1970-an
8. Angkatan 1980-1990-an
9. Angkatan Reformasi
10. Angkatan 2000-an

Anda mungkin juga menyukai