Kepada Yth :
Kepala Desa
SAMAJATEM Di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam silaturahmi teriring Do’a kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melindungi
dan memberi kelancaran atas semua aktifitas keseharian kita.
Dalam rangka upaya mengurangi angka gizi buruk pada balita dan lansia di wilayah kerja
Polindes Pulau tembang serta untuk meningkatkan kondisi kesehatan bagi balita dan lansia,
maka dengan ini kami memohon bantuan dana untuk pengadaan Makanan Tambahan Bagi
Balita dan Lansia yang berupa Biskuit MT-ASI, Biskuit BALITA dan Susu, guna mendukung
kelancaran kegiatan yang akan kami laksanakan tersebut.
Demikian Proposal pengajuan bantuan dana ini kami buat dan kami sampaikan, atas bantuan
dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kusno Tenggo
Rina Djamir
Bidan Pelaksana
Pulau Tembang
A. PENDAHULUAN
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan (termasuk penanggulangan kekurangan
gizi). Masalah gizi erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga
dan menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh
kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh
kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang
diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat cerdas dan
produktif.
Gizi buruk merupakan salah satu masalah kesehatan klasik di Indonesia. Masalah ini
bisa jadi ada disekitar tempat tinggal kita tetapi sebagian belum begitu paham apa itu gizi
buruk. Gizi buruk tidak identik dengan pedesaan, di kota-kota besar pun pasti terdapat angka
kejadian gizi buruk. Peran serta semua pihak bisa menurunkan angka kesakitan dan
mencegah gizi buruk di Indonesia. Kerjasama baik instansi terkait semisal Puskesmas dan
anggota masyarakat dapat lebih terjalin mesra melalui posyandu yang dapat mendeteksi dini
sehingga gizi buruk dapat tertangani sejak awal.
B. LATAR BELAKANG
Dalam masa BALITA, seorang anak harus mendapat asupan gizi yang baik dan
terpenuhi semuanya. Karena masa balita merupakan masa pertumbuhan yang sangat penting
atau biasa disebut dengan masa “golden age”. Asupan gizi yang baik bagi balita akan sangat
mempengaruhi pertumbuhan dari anak tersebut. Maka dari itu biasakan memberikan asupan
gizi yang baik dari masa golden age ini agar anak terbiasa nantinya. Sehingga proses tumbuh
kembang dapat berjalan optimal.
Seorang anak harus mendapatkan pemenuhan gizi balita dari 3 kebutuhan pokoknya.
Rangkaian gizi balita yang pertama adalah kebutuhan fisik-biologis. Berupa kebutuhan akan
nutrisi ASI, makanan pengganti ASI (MP-ASI), imunisasi, serta kebersihan fisik dan
lingkungan. Kedua adalah kebutuhan emosi berua kasih sayang, rasa aman dan nyaman,
dihargai, diperhatikan serta didengar keinginan dan pendapatnya. Kebutuhan ini memiliki
peran yang sangat besar pada kemandirian dan kecerdasan emosi anak.
Dalam kurun waktu tahun 2007-2010 meski anggaran untuk perbaikan gizi masyarakat
terus meningkat, namun angka prevalensi penurunan kurang gizi hanya sedikit, yakni dari
8,4% di tahun 2007 turun hanya menjadi 17,9% di tahun 2010. Faktor-faktor penyebab
giziburuk yaitu asupan gizi dan pemahaman tentang makanan yang aman untukk dimakan,
penyakit menular, lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan dan pola asuh. Data
WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi anak
dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak balita pendek
POLINDES PULAU TEMBANG
DESA SAMAJATEM DUSUN II PULAU TEMBANG
KECAMATAN PAGIMANA - KABUPATEN BANGGAI
Contact Person : Bidan Asriani, A.Md. Keb. Hp. 0853 4146 6672
(stunting) 35,6% atau turun 1,2% dibandingkan tahun 2007 yaitu 36,8%. Data WHO juga
menunjukkan 2,2 juta orang pertahun meninggal diakibatkan penyakit bersumber dari
makanan, tertutama makanan yang mengandung zat-zat berbahaya dan beracun.
C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan;
D. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini dinamakan “kegiatan ibu cerdas balita dan lansia sehat” bagi ibu-ibu dan balita
serta lansia di wilayah kerja polindes pulau tembang.
F. SASARAN KEGIATAN
Sasaran “kegiatan ibu cerdas balita dan lansia sehat” adalah ibu-ibu, balita dan lansia
di wilayah kerja polindes pulau tembang.
H. RENCANA KEGIATAN
1. Penyuluhan tentang kesehatan bagi ibu, balita dan lansia
2. Pemeriksaan kesehatan bagi ibu, balita dan lansia
3. Pembagian makanan tambahan bagi Balita dan Lansia yang berupa Biskuit MT-ASI,
Biskuit BALITA dan Susu
POLINDES PULAU TEMBANG
DESA SAMAJATEM DUSUN II PULAU TEMBANG
KECAMATAN PAGIMANA - KABUPATEN BANGGAI
Contact Person : Bidan Asriani, A.Md. Keb. Hp. 0853 4146 6672
I. ANGGARAN BIAYA KEBUTUHAN
K. PENUTUP
Demikian proposal yang dapat kami sampaikan kiranya dapat menjadi bahan acuan
dan pertimbangan bagi bapak untuk memberikan respon positif sehingga dimohon untuk
dapat merealisasikannya. Atas segala bentuk dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima
kasih.
Kusno Tenggo
Rina Djamir
Bidan Pelaksana
Pulau Tembang
PROPOSAL
Permohonan Bantuan Dana
Makanan Tambahan Bagi Balita dan Lansia