Anda di halaman 1dari 1

Pemateri :kak Zulham

Nama : Pascal Lorens Pamaru’

NIM :B011201131

Bentuk korupsi

Terkait keuangan negara/prekonomian negara.Suap-menyuap,penggelapan dalam


jabatan,pemerasan,perbuatan curang,benturan kepentingan dalam pengadaan,gratifikasi diatur
pada UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ada 30 bentuk rumusan pasal.Kerugian keuangan Negara
terjadi Disparitas ancaman Hukuman Pada Pasal 2 Dengan Pasal 3.Suap-Menyuap Pasal 5 ayat (1)
Dipidana dengan penjara paling singkat 1(satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahundan atau
dipidanan denanda paling sedikit Rp 50.000.000,00(lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
250.00.00.00,(dua ratus juta rupiah).Pasal 8 ayat (2) bagi pegawai negeri atau penyelengara negara
yang menerima pemberian atau janji sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf atau huruf b,
dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimkasud ayat 1.serta pasal 13,pasal 6 ayat (1)
point a dan b , pasal 6 ayat (2) terjadinya disparitas terdapat pasal 5 ayat (2) =pasal 12 huruf a,pasal
12 huruf b.pasal 6 ayat (2)=pasal 12 huruf c,pasal 12 huruf d.Pengelapan dalam Jabatan pasal 8
dipidanan dengan pidana penjara paing singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas )tahun
dan dipidana denda sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan pailing banyak
Rp750.000.000,00(tjuh ratus lima puluh juta rupiah).Pemerasan terdapat dalam Pasal 12 dipidana
dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
20(dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.200.000.000,00(dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp.1.000.000.000.00(satu milyar rupiah).Gratifikasi Pasal 12 B setiap gratifikasi kepada
pegawai negeri atau penyelengaraan negara dainggap pemberian suap apabila sehubungan dengan
jabatanya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.dengan ketentuan sebgai berikut: yang
nilainya Rp.10.000.000.00 (sepuluh juta) atau lebih pembukitan bahwa grafitikasi tersebut
merupakan suap yang dilakukan oleh penerima gratifikasi. Yang nilainya kurang dari
Rp.10.000.000.00 (sepuluh juta rupiah ) pembukitan bahwa gratfikasi tersebut suap dilakukan oleh
penuntut umum. Pidana bagi pegawai negeri atau penyelengran negra sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah penjara seumur hidup atau pidana penjara paling sedikit Rp.200.000.00.00
( dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1000.000.000.00( satu milyar) Pasal 12 C 1.
Sebagaimana dimaksud daalam pasl 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima melaporkan gratifikasi
yang diterimanya kepada Komisi pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,Penyampain laporan
sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasipaling lambat 309
tga puluh) hari kerja terhitung tanggal gratifikasi tersebut di terima.Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi dalm waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan
yang wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara.Ketentuan
mengenai tata penyampain laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status
gratifksi sebagaimana dimkasud dalam ayat (3) diatur dalam Undang-Undang tentang Komisi
Pemeberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Anda mungkin juga menyukai